Anda di halaman 1dari 27

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas kelompok dan sebagai syarat
mengikuti ujian akhir semester dalam mata kuliah Adminisrasi Pendidikan yang
diampu oleh dosen :
Dr. Siti Rohimah, MSI

Disusun oleh :
1. Muhammad Irkham F X.03/18.19/02.10981
2. Naila Faradina N X.03/18.19/02.10883
3. Riska NovitaSari X.03/18.19/02.10887

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”


Alhamdulillahirobbil’alamiin, segala Puji dan Syukur hanyalah milik
Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rabb penguasa seluruh alam. Dialah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga sholawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarganya, para
sahabatnya, tabi’in dan tabi’ut tabi’in dan orang-orang yang senantiasa berjuang
dijalan Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai hari akhir nanti, makalah ini
merupakan salah satu tugas mahasiswa yang didalamnya dibahas tentang
“Administrasi Pendidikan”.
Penulis menyadari sepenuhnya adanya kekurangan yang tidak disadari.
Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan saya dalam menyusun
makalah ini. Kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini sangat
diharapkan. Akhirnya kepada Allah-lah saya berserah diri dan kepada-Nya lah
saya memohon semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi para pembaca yang budiman. Tidak lupa saya berterimakasih
kepada Bapak Dr.Siti Rohimah,MSI selaku pembimbing saya yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada saya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
“Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”

Surakarta, 13 Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... 1
KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 5
2.1 Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran...................................... 5
2.2 Administrasi Kesiswaan................................................................... 7
2.3 Administrasi Kepegawaian............................................................... 11
2.4 Administrasi Keuangan..................................................................... 15
2.5 Administrasi Sarana dan Prasarana.................................................... 21
BAB III PENUTUP......................................................................................... 26
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 27

BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

3
Administrasi pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang
turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama. Memperhatikan
pengertian tersebut nampak bahwa administrasi pendidikan pada prinsipnya
merupakan suatu bentuk penerapan .administrasi dalam mengelola, mengatur
dan mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam dunia pendidikan.
Fungsi administrasi pendidikan merupakan alat untuk mengintegrasikan
peranan seluruh sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu
konteks sosial tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang yang dikelola
mempunyai kekhususan yang berbeda dari manajemen dalam bidang lain.
Wilayah kerja administrasi pendidikan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan
kepengawasan. Dengan bidang garapan yakni sumber Daya manusia (SDM),
Sumber Belajar, dan Sumber Fasilitas dan Dana, sehingga terlihat apa yang
sedang dikerjakan dalam konteks adminitrasi pendidikan dalam upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan secara produktif baik untuk perorangan maupun
kelembagaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang Administrasi Kurikulum dan pembelajaan !
2. Jabarkan tentang Administrasi Kesiswaan !
3. Jelaskan apa ang dimaksud administrasi Kepegawaian !
4. Jelaskan tentang Administrasi Keuangan !
5. Jelaskan tentang Administrasi Sarana dan prasarana !

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran
A. Pengertian Administrasi Kurikulum dan Pembelajaran

4
Secara etimologis administrasi adalah melayani secara intensif. Kata
“administratio” dan “administrativus” yang kemudian masuk kedalam bahasa
inggris menjadi “administration” dan di artikan kedalam bahasa indonesia
menjadi administrasi.
Salah satu rumusan yang pernah dikemukakan oleh Soadang S. Siagian
bahwa adminstrasi didefinisikan sebagai keseluruhan proses kerjasama antara
dua orang atau bahkan lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki
berdasarkan standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman
belajar yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi
yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian kemampuan
peserta didik, serta beberapa peraturan yang berkenaan dengan pengalaman
belajar peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya pada satuan
pendidikan tertentu.
B. Komponen – Komponen Kurikulum
1. Komponen Tujuan
Tujuan pendidikan mempunyai klasifikasi dari tujuan yang sangat
umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur yang
kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikn
menjadi empat yaitu:
a. Tujuan Pendididan Nasional (TPN)
b. Tujuan Istitusional (TI)
c. Tujuan Kulikuler (TK)
d. Tujuan Instruksional atu Tujuan Pembelajaran (TP)
Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) adalah tujuan paling umum dan
merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha
pendidikan, artinya setiap lembaga dan penyelenggara pendidikan harus
dapat membentuk manusia yang sesuai dengan rumusan itu, baik
pendidikan yang selenggarakan oleh lembaga pendidikan formal, inormal
maupun non formal.

5
Tujuan Instusional (TI) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap
lembaga pendidikan. Dengan kata lain tujuan ini dapat didenifisikan
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka
menempuh atau dapat menyelesaikan program disuatu lembaga tertentu.
Tujuan Kulikuler (TK) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap
bidang studi atau mata pelajaan. Oleh sebab itu tujuan kulikuler dapat
didenifisikan sbagai kualifikasi yang harus dimiliki anak didik setelah
mereka menyelesaikan suatu bidang tertentu dalam suatu lembaga
pendidikan.
Tujuan Pembejaran (TP) merupakan bagian dai tujuan kulikuler,
dapat didenifisikan sbaia kemmapuan yang haus dimiliki oleh anak didik
setelah mereka mempelajari bahassan tertentu dalam suatu bidang studi
tertentu dalam sekali oertemuan
2. Komponen Isi/Materi Pembelajaran
Pada komponen isi kurikulum lebih banyak menitikbertakan pada
pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam kegiatan
proses pembelajaran. Isi kurikulum hendaknya memeuat semua aspek
yang berhubungan dengan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap
atau perilaku) da psikomotorik (keterampilan atau skill) yang terdapat
pada isi setiap mata pelajaran yang disampakan dalam kegiatan proses
pembelajaran. Isi kuikuum dan kegiatan pembelajaran diarahkan untuk
mencapai tujuan dari semua aspek tersebut.
3. Komponen Metode
Komponen metode ini berkaitan dengan startegi yang harus
dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan. Metode yang tepat adalah
metode yang sesuai dengn materi dan tujuan kurikulum yang akan dicapai
dalam stiap pokok bahasan. Dalam posisi ini guru hedaknya tidak
menerapkan berbagai metode agar prroses pembelajaran berlangsung
degan menyenangkan dan mencapai sasaran yg direncankan dengan
emikian rencana yag sudah disusun dapat diterapkan secara optimal.
4. Komponen Evaluasi

6
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian
tujuan. Dalam konteks kurikulu evuaso dapat berfungsi untuk mngetahui
apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum atau ealuassi
digunkan ssebgai umpan balik dalam perbaikan stragi yang ditetapkan.
Kedua fungsi tersebut adalah evaluasi sebagai ungsi sumatif dan evaluassi
sebgai formatif.
C. Kegiatan – kegiatan dalam Administrasi Kurikulum
Kegiatan-kegiatan dalam administrasi kurikulum antara lain sebagai
berikut:
1. Menyusun rencana kegiatan tahunan
2. Menyusun rencana pelaksanaan progam/unit
3. Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan
4. Melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar
5. Mengatur pelaksanaan pengisian buku laporan pribadi
6. Melaksanakan kegiata-kegiatan ekstrakurikuler
7. Melaksanakan evaluasi belajar tahap akhir
8. Mengatur alat perlengkapan pendidikan
9. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan
10. Merencanakan usaha-usaha peningkatan mutu guru

2.2 Administrasi Siswa


A. Pengetian Administrasi Siswa
Administrasi kesiswaan merupakan bagian dari kegiataan administrasi
yang dilaksanakan di sekolah, berupa usaha kerjasama yang dilakukan oleh
para pendidik agar terlaksananya proses belajar mengajar yang relevan, efektif,
efisien, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Cakupan
administrasi kesiswaan meliputi pengelolaan penerimaan siswa baru,
pengelolaan bimbingan dan penyuluhan, pengelolaan kelas, pengelolaan
organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan pengelolaan data tentang siswa dan
sebagainya. 

7
Secara garis besar Administrasi kesiswaan dapat dikelompokkan kepada
tiga bidang:
1. Pupil Inventory
Pupil Inventory adalah berupa daftar yang mengambarkan data siswa
yang akan memasuki suatu lembaga pendidikan atau sekolah.
2. Pupil Accounting
Pupil Accounting merupakan penyusunan keterangan-keterangan
tentang tingkah laku siswa/murid selama bersekolah.
3. Pupil Personel Service 
Pupil Personel Service merupakan semua layanan dan seluruh usaha-
usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk kemajuan siswa/murid.
B. Kegiatan Administrasi Kesiswaan
Dalam penerimaan siswa baru perlu dilakukan proses seleksi dan
pencatatan siswa yang memasuki sekolah atau lembaga pendidikan setelah para
calon siswa tersebut memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh sekolah.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam administrasi kesiswaan tersebut
antara lain : 
1. Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru 
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan berkaitan dengan
program penerimaan siswa baru itu antara lain : 
 Pembentukan panitia penerimaan calon siswa 
 Penetapan daya tampung 
 Penetapan persyaratan calon
a. Bersifat Admisnistratif
b. Bersifat Akademik
 Seleksi calon
 Pengumuman hasil tes
2. Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru 
 Perkenalan    
 Penjelasan tata tertib sekolah 

8
 Penjelasan tentang fasilitas sekolah
3. Pengelolaan Kelas 
Pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang
dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang
menunjang program pengajaran dengan jalan memotivasi siswa agar
selalu berperan aktif dalam pendidikan di sekolah, dalam kegiatan ini
guru harus dapat memotivasi dan mengendalikan kehadiran siswa dalam
mengikuti pelajaran.
Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan
pencatatan kehadiran siswa tersebut antara lain:
 Papan absensi harian murid/siswa perkelas
 Buku absensi harian murid
 Rekapitulasi absensi murid
4. Pembinaan Disiplin Murid/Siswa    
Disiplin merupakan aspek yang penting di dalam pembinaan
siswa/murid, karena dengan disiplin tersebut murid/siswa menyadari
bahwa dalam hidup bermasyarakat perlu adanya disiplin, dan tanpa
disiplin akan menimbulkan kekacauan.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam membina
disiplin tersebut antara lain :
 Adanya aturan yang jelas
 Adanya kekonsistenan dalam menjalankan disiplin
 Adanya hukuman dan ganjaran bagi yang melanggar disiplin
tersebut.
5. Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah) 
OSIS merupakan organisasi siswa yang resmi diakui
keberadaannnya di setiap sekolah. Melalui OSIS ini diharapkan siswa
akan dapat mengatur dan melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara
teratur dan secara baik di bawah pengawasan sekolah.

9
OSIS sebagai tempat penyaluran bakat dan minat anak perlu
mendapat perhatian yang cukup dari pihak guru. Untuk mengatur
kegiatan tersebut perlu diperhatikan : 
 Sistem kerja organisasi
 Sistem komunikasi 
 Materi kegiatan
6. Pengelolaan Data Siswa 
Setiap sekolah hendaklah menata data siswa secara rapi, tertib, dan
teratur, sehingga sewaktu-waktu data tersebut diperlukan akan mudah
ditemukan. Ada tiga macam data siswa yang penting dikelola oleh
sekolah, yakni :  
 Data tentang identitas
 Data tentang  hasil belajar
 Data tentang presensi siswa
7. Promosi dan Mutasi.
Promosi dan Mutasi merupakan salah satu fase dalam pembinaan
murid/siswa. Promosi merupakan perpindahan murid/siswa dari satu kelas
ke kelas yang lebih tinggi setelah memenuhi persyaratan tertentu. Promosi
ini dilaksanakan berpedoman kepada norma-norma kenaikan kelas yang
ditetapkan bersama, antar guru-guru dengan kepala sekolah.
Disamping yang dimaksud dengan mutasi adalah perpindahan murid
dari satu sekolah ke sekolah lainnya karena alasan-alasan tertentu. Mutasi
ini merupakan hak bagi setiap murid/siswa, oleh sebab itu pihak sekolah
harus memberikan kesempatan kepada murid/siswa untuk menggunakan
haknya.
C. Instrumen Administrasi Kesiswaan
Untuk mempermudah dan memperlancar jalannya kesiswaan maka perlu
ditunjang oleh berbagai instrumen atau alat kelengkapan yang diperlukan.
Instrumen yang dimaksud antara lain breupa buku-buku, format-format yang
digunakan untuk merekam semua data dan informasi yang berkenaan dengan
siswa. Adapun instrumen-instrumen yang dimaksud antara lain :  

10
1. Buku Induk 
Buku induk merupakan buku pokok, karena didalamnya memuat semua
informasi yang dianggap lengkap mengenai keadaan siswa.
2. Buku Klaper 
3. Buku /Daftar Keadaan Siswa 
Buku ini menggambarkan keadaan jumlah keseluruhan siswa di
sekolah.
4. Daftar Hadir Siswa 
Daftar hadir siswa ini dibuat untuk mengendalikan keaktifan siswa
mengikuti kegiatan di sekolah. 
5. File Penyimpan Berkas Siswa 
Berkas-berkas yang sifatnya terlepas-lepas perlu diarsipkan dengan
baik oleh sekolah, misalnya foto copy STTB, akte kelahiran, surat
keterangan pindah dan sebagainya. Semua berkas itu sebaiknya
dibundelkan menurut kelompok masing-masing, sehingga berkas itu akan
mudah ditemukan bila diperlukan.
2.3 Admininistrasi Kepegawaian
A. Pengertian Administrasi Kepegawaian
Administrasi Kepegawaian adalah seni memilih pegawai-pegawai baru
dan mempekerjakan pegawai-pegawai lama sedemikian rupa sehingga dari
tenaga kerja itu diperoleh mutu dan jumlah hasil serta pelayanan yang
maksimum (Felix A. Nigro,1963:36).
Sehubungan dengan perumusan tersebut, maka fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan dari administrasi kepegawaian menurut Felix A. Nigro
meliputi :
1. Pengembangan struktur organisasi untuk melaksanakan program
kepegawaian termasuk didalamnya tugas dan tanggung jawab dari setiap
pegawai yang ditentukan dengan jelas dan tegas.
2. Penggolongan jabatan yang sistematis dan perencanaan gaji yang adil
dengan mempertimbangkan adanya saingan yang berat dari sektor swasta.
3. Penarikan tenaga kerja yang baik

11
4. Seleksi pegawai yang menjamin adanya pengangkatan calon pegawai yang
cakap dan penempatannya dalam jabatan-jabatan yang sesuai.
5. Perencanaan latihan jabatan dengan maksud untuk menambah
keterampilan pegawai, memotivasi semangat kerja dan mempersiapkan
mereka untuk kenaikan pangkat.
6. Penilaian kecakapan pegawai secara berkala dan teratur dengan tujuan
meningkatkan hasil kerjanya dan menentukan pegawai-pegawai yang
cakap.
7. Perencanaan kenaikan pangkat yang didasarkan atas kecakapan pegawai
dengan adanya sistem jabatan, di mana pegawai-pegawai yang baik
ditempatkan pada jabatan-jabatan yang sesuai dengan kecakapannya,
sehingga mereka dapat mencapai tingkat jabatan yang paling tinggi.
8. Kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki hubungan antar manusia
9. Kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan mempertahankan moril serta
disiplin pegawai

Paul Pigors dan Charles A. Myers serta Thomas G Spates berpendapat


bahwa administrasi kepegawaian adalah suatu tata cara atau prosedur tentang
cara-cara mengorganisasi dan memperlakukan orang yang bekerja sedemikian
rupa sehingga mereka masing-masing mendapatkan hasil yang sebesar-
besarnya dari kemampuannya, jadi memperoleh efisiensi yang maksimum
untuk dirinya sendiri dan golongannya. Disamping itu untuk perusahaan, di
mana mereka merupakan bagian yang menentukan keuntungan yang bersifat
kompetitif dan hasil yang optimum (1961:12)

Kalau kita perhatikan rumusan di atas, nampak bahwa perumusan tersebut


ditekankan pada dua hal, yakni:

1. Administrasi kepegawaian didasarkan atas suatu tata cara, dari mana


diperoleh sudut pandangan dan teknik-teknik mengawasi orang-orang
yang sedang bekerja.

12
2. Administrasi kepegawaian yang baik membantu individu untuk bekerja
dengan sebaik-baiknya dan tidak hanya untuk mendapatkan kepuasan
individu yang maksimum dari pekerjaannya, tetapi juga kepuasan sebagai
bagian dari suatu kelompok pekerjaan.
B. Dokumen Tata Naskah
Tata naskah kepegawaian adalah sistem penyimpanan dan pemeliharaan
surat / keputusan di bidang kepegawaian yang dikeluarkan / ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang yang disusun secara teratur, tertib, dan terus menerus
dalam media yang ditetapkan sesuai dengan keperluan.
 Berkas Perseorangan adalah arsip yang tercipta dalam rangka perjalanan
karier orang perseorangan, pegawai di Lembaga-lembaga Negara dan
Badan-badan Pemerintah
 Arsip Dokumentasi Kepegawaian adalah informasi mengenai
perkembangan karier PNS yang disusun berdasarkan Arsip Dokumentasi
Kepegawaian dari instansi yang bersangkutan.
 Pengelolaan arsip kepegawaian Dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
pentingnya dokumen/berkas tata naskah/arsip Kepegawaian PNS sebagai
salah satu sumber informasi manajemen kepegawaian yang dapat
membentuk citra positif arsip/tata naskah kepegawaian.

Fungsi ketersediaan dokumen tata naskah kepegawaian antara lain


sebagai:

1. Bukti fisik yang disusun secara kronologis sejak seorang PNS menjadi
pegawai sampai dengan purna tugas
2. Instrumen yuridis jika terjadi sengketa pegawai
3. Bukti akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Jenis arsip kepegawaian
1. Formasi Pegawai
2. Penerimaan Pegawai.
3. Pengangkatan Pegawai.
4. Pembinaan Karir Pegawai

13
5. Penyelesaian Pengelolaan Keberatan Pegawai.
6. Mutasi Pegawai.
7. Administrasi Pegawai.
8. Kesejahteraan Pegawai.
9. Proses Pemberhentian Pegawai/Pensiun.
10. Keputusan Pemberhentian Pegawai/Pensiun.
11. Perselisihan/Sengketa Kepegawaian.
12. Pemberian Tanda Jasa/Penghargaan.
13. Data Kepegawaian.
14. Dokumentasi Kepegawaian.
15. Berkas Perorangan Pegawai Negeri Sipil.
C. Formasi, Pangkat dan Jabatan
Formasi Pegawai Negeri Sipil adalah penentuan jumlah dan susunan
pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperlukan untuk mampu melaksanakan
tugas pokok yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Formasi ditetapkan
untuk jangka waktu tertentu berdasarkan jenis, sifat, dan beban kerja yang
harus dilaksanakan.
Tujuan penetapan formasi adalah agar satuan-satuan organisasi Negara
mempunyai jumlah dan mutu pegawai yang memadai sesuai beban kerja dan
tanggung jawab masing-masing satuan organisasi. Formasi ditetapkan
berdasarkan analisis kebutuhan dalam jangka waktu tertentu dengan
mempertimbangkan macam-macam pekerjaan, rutinitas pekerjaan, keahlian
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan hal-hal lain yang
mempengaruhi jumlah dan sumber daya manusia yang diperlukan.
Pangkat adalah kedudukan yang Menunjukkan tingkatan seseorang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan
kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.

Golongan Ia = Pangkat Juru Muda

Golongan Ib = Pangkat Juru Muda Tingkat 1

14
Golongan Ic = Pangkat Juru

Golongan Id = Pangkat Juru Tingkat 1

Golongan IIa = Pangkat Pengatur Muda

Golongan IIb = Pangkat Pengatur Muda Tingat 1

Golongan IIc = Pangkat Pengatur

Golongan IId = Pangkat Pengatur Tingkat 1

Golongan IIIa = Pangkat Penata Muda

Golongan IIIb = Pangkat Penata Muda Tingkat 1

Golongan IIIc = Pangkat Penata

Golongan IIId = Pangkat Penata Tingkat 1

Golongan IVa = Pangkat Pembina

Golongan IVb = Pangkat Pembina Tingkat 1

Golongan IVc = Pangkat Pembina Utama Muda

Golongan IVd = Pangkat Pembina Utama Madya

Golongan IVe = Pangkat Pembina Utama

2.4 Administrasi Keuangan

A. Pengetian Administrasi Keuangan


Penyelenggaraan kegiatan pendidikan memerlukan adanya dana.
Pemimpin pendidikan perlu mengetahui dan mempelajari peraturan – peraturan
yang berlaku mengenai penggunaan, pertanggungjawaban, cara-cara
penyimpanan, pembukuan dan banyak lagi aspek lainnya mengenai keuangan.
Administrasi keuangan dapat dilihat dalam dua pengertian :

15
1. Administrasi keuangan dalam arti sempit, yaitu segala pencatatan masuk
dan keluarnya keuangan untuk membiayai suatu kegiatan organisasi kerja
yang berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan.
2. Administrasi keuangan dalam arti luas, yaitu kebijakan dalam pengadaan
dan penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja
yang berupa kegiatan perencanaan, pengaturan , pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan.
Penyusunan anggaran disusun dalam bentuk Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) di tingkat pusat dan Anggaran dan Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) untuk tingkat wilayah atau daerah. APBN terdiri atas
dua jenis anggaran , yaitu anggaran rutin dan anggaran pembangunan.
Anggaran ruti adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi kegiatan rutin.
Kegiatan rutin ini meliputi kegiatan yang berlangsung setiap tahun, seperti
gaji, biaya kanor, biaya telepon, biaya pemeliharaan gedung, dan sebagainya.
Anggaran adalah suatu rencana keuangan yang disusun untuk perencanaan
suatu kegiatan dalam jangka waktu tertentu, biasanya untuk satu tahun.
Perputaran tahun anggaran disebut budget cyclus . Prosesnya meliputi fase
perencanaan, fase pelaksanaan, dan fase pertanggungjawaban.
a. Fase Perencanaan Keuangan
1. Usulan anggaran dari semua lembaga kependidikan dihimpun oleh
instansi induknya dalam bentuk Daftar Usaha Proyek (DUP) yang
diperuntukkan dalam kegiatan yang bersifat pembangunan dan Daftar
Usulan Kegiatan (DUK) untuk pembiayaan yang bersifat rutin.
2. Penyusunan RAPBN semua DUP dari departemen dihimpun oleh
Direktorat Anggaran Departemen Keuangan, sedangkan dalam
penyusunan RAPBD panitia membentuk panitia anggaran eksekutif.
3. RAPBN disampaikan kepada DPR untuk dimusyawarahkan dan disyahkan
dengan peraturan daerah.
b. Fase Pelaksanaan Keuangan
1. Setelah menjadi APBN atau APBD berarti sudah dapat dilakukan
kegiatan administrartif untuk mengeluarkan dana sesuai dengan mata

16
anggaran dan sejumlah yang telah ditetapkan dengan melakukan proses
sebagai berikut :
a) Instansi atau lembaga yang bersangkutan mengajukan pengesahan
Daftar Isian Proyek (DIP) dan Daftar Isian Kegiatan (DIK).
b) Sesuai dengan likuiditas keuangan Negara, daerah dan prioritas,
menteri keuangan mengeluarkan persetujuan untuk menerbitkan SKO
(Surat Keputusan Otoritasi)
c) Kegiatan harus sesuai dengan yang dicantumkan dalam SKO dan
dilaksanakan baik oleh instansi yang bersangkutan maupun melalui
pihak ketiga.
d) Beberapa dana rutin sering dikeluarkan sebagai uang untuk
dipertanggungjawabkan (UUDP) yang dikeluarkan sebelum kegiatan
dilaksanakan.
e) Kegiatan bendaharawan dalam administrasi keuangan dalam arti
sempit (tata usaha keuangan) diwujudkan berupa penerimaan,
penyimpanan, penggunaan, atau pembayaran dan
pertanggungjawaban.
c. Fase Pertanggungjawaban Keuangan
1. Bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan, pemeriksaan keuangan, dan
dilakukan pemeriksaan pelaksanaan kegiatan oleh aparat yang
berwenang.
2. Pemeriksaan dilakukan terhadap bendaharawan yang bertugas
menerima, menyimpan,membukukan, mengeluarkan uang, dan
membuat surat pertanggungjawaban.
3. Pemeriksaan pada bendaharawan berarti juga pemeriksaan kepada
atasan atau pimpinan proyek yang menjadi atasannnya dalam kegiatan
pembangunan.
4. Dalam administrasi keuangan , ada pemisahan tugas dan pemisahan
fungsi antara otorisator, ordonator, dan bendaharawan. Otorisator
adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang
mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran uang. Ordonator adalah

17
pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan
pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi
yang ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang
melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang atau
surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang dan
diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
5. Penanggung jawab administrasi biaya pendidikan di sekolahadalah
kepala sekolah. Adinistrasi keuangan biasanya dikelola oleh
bendaharawan yang melakukan pembukuan sesuai dengan aturan yang
berlaku. Administrasi keuangan ini ada di tangan urusan administrasi
atas wewenang pimpinan / kepala sekolah. Sedangkan bendaharawan
ditunjuk sesuai dengan aturan yang berlaku. (Afifuddin,dkk,2004:186)
6. Kelengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan administrasi
keuangan di sekolah antara lain :
1. Kutipan Daftar Isian Kegiatan (DIK), yang berisi rincian biaya
bagi sekolah yang terinci menurut jenis pengeluaran/mata
anggaran.
2. Buku SPMU (Surat Perintah Membayar Uang)
a) SPMU diterbitkan oleh KPKN
b) Pembayaran SPMU harus melalui bendaharawan dan dibukukan
dalam buku kas umum.
3. Buku pembantu/buku harian, untuk mencatat pengeluaran dan
penerimaan yang dilakukan setiap hari.
4. Buku kas umum
5. Daftar penerimaan gaji dan uang lembur
6. Buku setoran ke Bank/KPKN
7. Arsip bukti pengeluaran
8. Laporan keuangan (SPJ) mencakup bulanan, triwulan dan tahunan
9. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
10. Pelaksanaan pembukuan keuangan harus berpegang pada ketentuan
yang berlaku. Dalam pengamanan keuangan perlu diperhatikan:

18
penyediaan brankas untuk penyimpanan surat berharga, dan
tindakan preventif pada waktu pengambilan uang di Bank.
d. Konsep Pembiayaan Pendidikan
Menurut Supriadi biaya pendidikan merupakan saah satu
komponen masukan instrumentas yang sangat penting daam
penyelenggaraan pendidikan (di sekoah). Dalam setiap upaya pencapaian
tujuan pendidikan baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif maupun
kuailitatif biaya pendidikan memiliki peranan yang sangat menentukan.
e. Penganggaran Biaya Pendidikan
1. Pengertian Anggaran
Menurut Nanang Fattah penganggaran merupakan kegiatan atau
proses penyusunan anggaran (budget). Dalam kata lain, anggaran
merupakan suatu instrument yang dirancang untuk memfasilitasi
perencanaan. Anggaran menjadi dokumen yang meringkaskan
keputusan yang direncanakan dan dapat bertindak sebagai alat untuk
memastikan penggunaan dana masyarakat secara jujur dan hati-hati.
2. Karakteristik Anggaran
Anggaran pada dasarnya terdiri dari dua sisi, yaitu sisi penerimaan
dan sisi pengeluaran sebagai penjelasan berikut:
a. Sisi penerimaan atau perolehan biaya ditentukan oleh besarnya
dana yang diterima oleh lembaga dari setiap sumber dana.
b. Sisi pengeluaran terdiri dari alokasi besarnya biaya pendidikan
untuk setiap komponen yang harus dibiayai.
3. Fungsi Anggaran
a. Sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian.
b. Sebagai alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu
lembaga menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat atau
lemah.
c. Sebagai tolok ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.

19
d. Sebagai alat untuk mempengaruhi dan memotivasi pimpinan dan
karyawan untuk bertindak efisien dalam mencapai sasarn-sasaran
lembaga.
4. Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran
a. Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas
dalam sistem manajemen dan organisasi.
b. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan
anggaran.
c. Adanya penelitian dan analisis untuk kinerja organisasi.
d. Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai
yang paling bawah. (Maisah,2013: 99-101)
f. Kebijakan Pembiayaan Pendidikan
Di Amerika dan Inggris pada akhir tahun 1950-an dan awal tahun
1960-an menurut Psacharopoulus (1987) telah dilakukan kajian khusus
mengenai hubungan antara pendidikan dan ekonomi. Sejak saat itu terjadi
perkembangan yang pesat dalam riset dan publikasi ekonomi pendidikan,
meliputi topik-topik kontribusi pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi, peran dari tenaga kerja terdidik dalam pembangunan ekonomi,
biaya dan pembiayaan dalam pembangunan pendidikan serta studi-studi
lain yang relevan.
Pembiayaan pendidikan bertitik tolak pada prinsip-prinsip
ekonomi, sehingga sebagian besar analisis ekonomi baik mikro maupun
makro dapat digunakan untuk menganalisis masalah-masalah pendidikan.
Konsep human capital menurut Psacharopoulus (1987) berkaitan
dengan fakta ahwa pada dasarnya manusia akan menanamkan investasi
dalam dirinya melalui pendidikan, pelatihan, dan aktivitas lain yang akan
meningkatkan pendapatan mereka di masa depan melalui peningkatan “life
time earnings”. Pembentukan human capital melalui pendidikan kemudian
merupakan agenda dari para ahli ekonomi untuk melakukan penelitian,
karena disadari bahwa dampak dari pendidikan terhadap ekonomi
sangatlah besar. (Syaiful Sagal,2009:135)

20
2.5 Administrasi Sarana dan Prasarana
A. Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana
Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka yang dimaksud dengan:
“Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien”.
Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi
sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
Dilihat dari habis tidaknya dipakai, sarana pendidikan ada dua yaitu:
sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat
yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat.
Seperi : Kapur, bahan kimia dan sebagainya.
b. Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau
alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang
relatif lama. Seperti : Kursi, meja, papan tulis dan sebagainya.
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
Terbagi dua yaitu : sarana pendidikan yang bergerak dan sarana
pendidikan tidak bergerak.
a. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa
digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya,
contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah, dsb.
b. Sarana pendidikan tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan
yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya
saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar

21
Dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : alat pelajaran, alat
peraga, dan media pengajaran.
Adapun Prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi
dua macam, yaitu:
1) Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses
belajar mengajar
2) Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses
belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya
proses belajar mengajar
B. Proses administrasi sarana dan prasarana
Menurut Sutjipto (1993) aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan
prasarana pendidikan meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi,
penyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan
sarana dan prasarana pendidikan. Dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan suatu proses
analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses
pembelajaran sehingga muncullah istilah kebutuhan yang diperlukan
(primer) dan kebutuhan yang menunjang.
Berkaitan dengan ini Jones (1969) menjelaskan bahwa perencanaan
pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus diawali dengan
analisis jenis pengalaman pendidikan yang diprogaramkan di sekolah.
b. Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana
untuk menunjang pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap
organisasi berbeda, maka pengadaan sarana dan prasarana kantor juga
tidak selalu sama antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain.
Dalam mengadakan sarana dan prasarana tersebut harus dilakukan
perencanaan terlebih dahulu.
c. Inventaris

22
Pengadaan semua sarana dan prasarana kantor memerlukan biaya
tinggi, termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaannya.
Untuk itu diperlukan kegiatan inventarisasi. Inventarisasi sarana dan
prasarana kantor adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data
yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki. Secara
singkat inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan terhadap sarana
dan prasarana.
d. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan
barang dan tanggung jawab dari instansi / pemegang yang satu kepada
instansi / pemegang yang lain. Kegiatan penyaluran barang meliputi tiga
bagian yaitu :
1. Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian /
pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang dengan
kebutuhan pemakainya masing-masing, maka perlu disusun alokasi
kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh-
sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional
2. Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : cara pengiriman,
pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan pembongkarang.
3. Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk
mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda
terima peyerahan barang, biaya pengiriman dan sebagainya.
e. Pemanfaatan dan pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan
agar barang/bahan kantor tetap dalam keadaan baik atau siap untuk
dipakai.
Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, antara lain :

23
 Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu/cuaca.
 Agar barang tidak mudah hilang.
 Agar barang tidak kadaluarsa.
 Agar barang tidak mudah susut.
 Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain:
1. Pemeliharaan berdasarkan waktu
 Pemeliharaan sehari-hari
 Pemeliharaan berkala
2. Pemeliharaan berdasarkan jenis barang
 Pemeliharaan barang bergerak
 Pemeliharaan barang tidak bergerak
f. Penghapusan
Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan
untuk mengeluarkan/ menghilangkan barang-barang milik Negara dari
daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar sedangkandaya
pakainya terlalu singkat maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi
dan dikeluarkandari daftar inventaris.Sebagai salah satu fungsi dari
pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai arti:
 Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian yang jauh
lebih besar yang disebabkan oleh:
a) Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan dan
perbaikan / pemeliharaan terhadap barang yang semakin buruk
kondisinya.
b) Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang kelebihan
atau barang lain yang karena beberapa sebab, tidak dapat
dipergunakan lagi.

24
 Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-
barang yang tinggal menyusut.
g. Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
tidak bisa berjalan sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap
kegitan masing-masing akan dimonitoring setiap saat oleh pimpinan
organisasi serta diperhatikan kerja samanya satu sama lain.
Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan
akan membatasi ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tetapi
merupakan koordinasi serta akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan
administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan biaya dapat
dihindarkan.
C. Peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana
Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
tertuang di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat (1)
yaitu ”setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan
prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan
kejiwaan peserta didik.” (Mohammad Syaifuddin, 2007 : 2.36).
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:
1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran
2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang
digunakan guru.
3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa

25
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Personal pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai, dan siswa.
Dalam pembaasan ini yang dimaksud dengan personel pndidikan adalah
golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi
kegiatan nonedukatif (ketatausahaan). Personil bisa juga disebut pegawai,
personel maupun karyawan. Pegawai dalam suatu sekolah adalah semua
manusia yang bergabung dalam kerjasama pada suatu sekolah untuk
melaksanakan tugas-tugas dalam mencapai tujuan pendidikan. Meraka itu
adalah dari mulai kepala sekolah sampai pesuruh sekolah ( seperti Office Boy
dll).
Dalam menuju tingkat produktivitas penyelenggaraan pendidikan, harus
di administrasikan dengan berpegang pada prinsip-prinsip berikut :
a. Menerapkan kembali prosedur dan tehnik yang dilandasi oleh pengetahuan
terorganisir.
b. Mencapai keharmonisan tindakan kelompok, bukan sebaliknya.
c. Mencapai suasana kerja sama manusia bukan individualisasi yang
semrawut.
d. Bekerja untuk memperoleh output semaksimal mungkin.
Adapun ruang lingkup administrasi personalia meliputi:
a. Perencanaan pegawai (personel planning)
b. Pengadaan pegawai (recruitment)
c. Pembiayaan atau pengembangan pegawai (personal development)
d. Promosi dan mutasi
e. Pemberhentian pegawai
f. Pensiun
g. Kesejahteraan pegawai

26
DAFTAR PUSTAKA

http://silvia87fardatus.blogspot.com/2016/11/administrasi-kurikulum-dan-
pembelajaran.html

http://najibarahma26.blogspot.com/2015/12/makalah-administrasi-kesiswaan.html

http://iyusmidararif.blogspot.com/2015/01/makalah-administrasi-
kesiswaan_2.html

http://macam-makalah.blogspot.com/2015/08/makalah-administrasi-
kepegawaian.html#.YExZ_PkzbIU

https://www.papermakalah.com/2017/10/makalah-administrasi-keuangan.html

http://medinalorenza.blogspot.com/2015/04/administrasi-sarana-dan-
prasarana.html

27

Anda mungkin juga menyukai