Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pengembangan
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Isyfalana NIM : 2086206060
2. Ayunda Fatimah NIM : 2086206049
3. Safitri Indriyani NIM : 2086206081
PGSD 4B
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang tiada
terbatas, sehingga dengan segala keterbatasan, kami dapat menyelesaikan makalah yang
cukup sederhana ini dengan judul “Komponen – Komponen Pengembangan Kurikulum”.
Shalawat serta salam tak henti tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Nabi pembawa perdamaian bagi seluruh alam, serta kepada keluarga dan para sahabatnya.
Selanjutnya, meski upaya keras telah kami kerahkan dengan mengorbankan waktu,
tenaga dan pikiran dalam menyusun makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Kepada Dosen pengampu, bimbingan dan pengarahannya
sangat kami harapkan. Serta kepada pembaca, kritik, saran dan masukan yang membangun,
kami rasa sangat perlu demi tercapainya hasil yang lebih baik, sebagaimana yang kami
harapkan.
Kami berharap makalah ini dapat memberi manfaat dalam menambah wawasan
bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, kita dapat mengetahui hal – hal sebagai
berikut :
1. Komponen – komponen dalam pengembangan kurikulum.
2. Hubungan atau keterkaitan antarkomponen dalam pengembangan kurikulum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1) Pengetahuan (knowledge), adalah kemampuan mengingat dan
mengungkapkan kembali informasi yang sudah dipelajarinya.
2) Pemahaman (compehension), adalah kemampuan untuk memahami suatu
objek atau subjek pembelajaran. Pemahaman berkenaan dengan
kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan, menangkap makna
atau arti suatu konsep.
3) Penerapan (aplication), adalah kemampuan untuk menggunakan konsep,
prinsip, prosedur pada situasi tertentu. Hal ini berhubungan dengan
kemampuan mengaplikasikan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari.
4) Analisis, adalah kemampuan menguraikan atau memecahkan suatu bahan
pelajaran ke dalam bagian-bagian dan berhubungan dengan kemampuan
nalar. Biasanya analisis dilakukan untuk pencapaian tujuan pembelajaran
siswa-siswa kelas atas.
5) Sintesis, adalah kemampuan untuk menyatukan bagian-bagian ke dalam
suatu keseluruhan yang bermakna, seperti merumuskan tema, rencana atau
melihat hubungan abstrak dari berbagai informasi yang tersedia.
6) Evaluasi, adalah kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu
berdasarkan maksud atau kriteria tertentu dengan memberikan suatu
keputusan dengan berbagai pertimbangan.
b. Domain Afektif, ialah berkenaan dengan sikap, nilai-nilai, dan apresiasi. Hal
ini sebagai kelanjutan dari domain kognitif. Menurut Krathwol dkk (1964),
domain afektif memiliki tingkatan yaitu :
1) Penerimaan, ialah sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap
gejala, kondisi, keadaan atau suatu masalah.
2) Merespons, ditunjukkan oleh kemauan untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan tertentu.
3) Menghargai, hal ini berkenaan dengan kemauan untuk memberi penilaian
atau kepercayaan kepada suatu objek tertentu.
4) Mengorganisasi, tujuan ini berhubungan dengan organisasi yang
berkenaan dengan pengembangan nilai ke dalam sistem organisasi
tertentu, termasuk hubungan antarnilai dan tingkat prioritas nilai-nilai itu.
5) Karakteristik nilai, yaitu mengadakan sintesis dan internalisasi sistem nilai
dengan pengkajian secara mendalam, sehingga nilai-nilai yang
3
dibangunnya dijadikan sebagai pandangan atau pedoman dalam
berperilaku dan bertindak.
c. Domain Psikomotor, adalah tujuan yang berhubungan dengan kemampuan
keterampilan atau skill seseorang. Terdapat 7 tingkatan dalam domain
psikomotor yaitu :
1) Persepsi, yaitu kemampuan seseorang dalam memandang sesuatu yang
dipermasalahkan.
2) Kesiapan, berhubungan dengan kesediaan seseorang untuk melatih dirinya
tentang keterampilan tertentuyang direfleksikan dengan perilaku-perilaku
khusus. Seperti kemauan, partisipasi dan kemampuan menyesuaikan diri
dengan situasi yang ada.
3) Meniru, adalah kemampuan seseorang dalam mempraktikkan gerakan
yang sesuai dengan contoh yang diamatinya.
4) Membiasakan, adalah kemampuan seseorang untuk mempraktikkan
gerakan tertentu tanpa melihat contohnya.
5) Menyesuaikan, ialah kemampuan beradaptasi gerakan yang sudah
disesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi yang ada.
6) Menciptakan, ialah kemampuan seseorang dalam berkreasi dan
menciptakan suatu karya sendiri untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
4
2.3. Komponen Metode / Strategi
Komponen strategi dan metode merupakan komponen yang memiliki peran
yang sangat penting, dikarenakan berhubungan dengan implementasi kurikulum.
Strategi pembelajaran merupakan pola dan urutan umum perbuatan guru-siswa
dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dengan kata lain strategi memiliki dua hal yang penting yaitu rencana
yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan dan strategi disusun untuk mencapai
tujuan terentu. Sedangkan metode adalah upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan belajar nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal. Strategi atau metode berkaitan dengan upaya yang
harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan. Strategi yang berpusat pada guru
dinamakan teacher centered, sedangkan strategi yang berpusat pada siswa
dinamakan student centered.
5
Dalm kurikulum pendidikan dasar dan menengah, evaluasi sumatif
dimaksudkan untuk menilai kemajuan belajar siswa (kenaikan kelas, kelulusan
ujian) serta menilai efektifitas program secara menyeluruh.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga
pendidikan (sekolah) bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa
melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan
pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu.
Sebagai suatu sistem setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Jika
terdapat salah satu komponen yang membentuk sistem kurikulum terganggu
dengan komponen lainnya, maka sistem kurikulum juga akan berpengaruh.
Dalam kurikulum terbentuk 4 komponen, yaitu :
1. Komponen tujuan
2. Komponen isi/ materi pelajaran
3. Komponen strategi atau metode
4. Komponen evaluasi
7
DAFTAR PUSTAKA