EKSISTENSI PENDIDIKAN
Oleh
Kelompok II
2022
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala.
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “EKSISTENSI
PENDIDIKAN” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang
eksistensi/keberadaan pendidikan dan fungssinya di kehidupan sehari-hari. Begitu pula
atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami,
dosen pembimbing kami, dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu
kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran
yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami
mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar
bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
PENUTUP ...................................................................................................................... 11
A. kesimpulan ........................................................................................................ 11
B. Saran ................................................................................................................. 11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Eksistensi Pendidikan dan pengajaran diakui oleh masyarakat sebagai
sarana pencerahan bangsa dan berperan menyiapkan sumber daya manusia. Sejalan
perkembangan zaman, tantangan sistem pendidikan semakin meningkat baik dari sisi
kualitas dan kuantitas maupun relevansinya. Sistem pendidikan yang bermutu akan
mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pada akhirnya kualitas barang dan
jasa menjadi meningkat serta mampu bersaing dalam kehidupan global.
1
Rosyada, Paradigma Pendidikan, 3.
1
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
B. Rumusan masalah
Dengan latar belakang diatas maka dapat kami rumuskan maslahan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan eksistensi pendidikan?
2. Apa landasan filosofis pendidikan?
3. Apa Dasar Sosial Pendidikan?
4. Apa Dasar Psikologis Pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun
tujuan dari pembahasan makalah eksistensi pendidikan adalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pendidikan. Dengan demikian, landasan filosofis pendidikan sebagai hasil studi
pendidikan tersebut, dapat dijadikan titik tolak dalam rangka studi pendidikan yang
bersifat filsafiah, yaitu pendekatan yang lebih komprehensif, spekulatif, dan normatif.
Dasar filosofis pendidikan perlu dikuasai oleh para pendidik, adapun alasannya
antara lain: Pertama, karena pendidikan bersifat normatif, maka dalam rangka
pendidikan diperlukan asumsi yang bersifat normatif pula. Asumsi-asumsi pendidikan
yang bersifat normatif itu antara lain dapat bersumber dari filsafat. Dasar filosofis
pendidikan yang bersifat preskriptif dan normatif akan memberikan petunjuk tentang
apa yang seharusnya di dalam pendidikan atau apa yang dicita-citakan dalam
pendidikan. Kedua, bahwa pendidikan tidak cukup dipahami hanya melalui pendekatan
ilmiah yang bersifat parsial dan deskriptif saja, melainkan perlu dipandang pula secara
holistik. Adapun kajian pendidikan secara holistik dapat diwujudkan melalui
pendekatan filosofis.
2
اصول التربية والتعليم للسنة الثالثة
4
Dasar pemikiran tersebut akan memberikan kepada kita pengertian yang jelas tentang
faktor-faktor sosial, atau sumber-sumber sosial dari problema-problema pendidikan
pada saat ini. Dasar pemikiran tersebut bahwa sekolah adalah lembaga sosial dan
bersama-sama dengan lembaga sosial, kelompok agama, ekonomi dan politik,
merupakan sistem sosial yang selalu dalam keadaan mengadakan interaksi timbal balik.
Sebagai sistem sosial, segala macam lembaga sosial dibeda-bedakan tetapi tidak
dapat dipisah-pisahkan, antara pendidikan dan lembaga sosial saling pengaruh
mempengaruhi, sehingga perubahan dari sistem sosial akan mengharuskan perubahan
penyesuaian terhadap keseluruhan sistem. Arti dan peranan salah satu lembaga sosial
tidak dapat dimengerti tanpa dikaitkan dengan keseluruhan sistem sosial dari lembaga -
lembaga yang diakui dan hidup berkembang dalam masyarakat. Perubahan dari
masyarakat desa kemasyarakat kota membawa perubahan tuntutan terhadap pendidikan,
sesuai dengan kondisi sosial yang berbeda-beda, dengan problema-problema pendidikan
yang dihadapi dan diselesaikan. Problema pendidikan di desa luas areanya tetapi
seragam, sebaliknya persoalan pendidikan di kota jenisnya banyak. Pola hidup di kota
berbeda dengan pola hidup di desa, sampai pada perbedaan sikap terhadap nilai-nilai
moral dan sosial dengan segala macam sangsi-sangsinya. Relasi timbal balik antara
perubahan pendidikan dengan perubahan kondisi-kondisi sosial lebih mengajukan
hukum-hukum relasi sekolah dengan masyarakat, seperti diuraikan berikut ini.
5
d. Perubahan konsepsi tentang tujuan pendidikan akan merubah konsepsi
manusia tentang isi -materi, susunan jenjang, organisasi dan jenis-jenis
pendidikan sampai pada metodologi pendidikannya.
e. Perubahan dalam konsepsi dan tujuan pendidikan merupakan akibat,
ditentukan oleh atau sebagai suatu usaha perubahan penyesuaian terhadap
perubahan lingkungan-lingkungan dan tujuan hidup manusia.
6
sebaya dengan siapa anak-anak mengadakan kegiatan di luar sekolah
dan keluarga.
IV. Perkembangan media komunikasi massa yang pesat telah menyita
waktu dan tenaga serta minat perhatian anak, yang pada suatu saat
dapat mempengaruhi kemajuan belajar anak di sekolah, dan
muncullah faktor sosial keempat yaitu pemujaan anak pada pribadi
atau tokoh sosial di luar keluarga dan sekolah anak.
V. Faktor sosial kelima yang menentukan adalah tinggi rendahnya dan
berat ringannya bahan pelajaran yang dituntut oleh guru.
7
III. Faktor yang ketiga adalah keadaan stabil atau lebih penghuni suatu
daerah tertentu, pengelolaan sistem sekolah yang baik atau tidak, dan
terutama pada lembaga pendidikan sekolah menengah atas ke bawah,
yaitu terdapat tidaknya lembaga pendidikan guru di sekitar daerah di
mana sekolah didirikan.
8
psikologi yang mempelajari bagaimana kondisi siswa dan implikasinya pada proses
pembelajaran.
Artinya bahwa psikologi pendidikan bisa berperan dalam membuat sejumlah
cara yang efektif dalam mengajar. Dapat dikatakan bahwa psikologi pendidikan
menekankan pada proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang memengaruhinya,
baik internal maupun eksternal 4.
2. Permaslahan dalam pembelajaran
Dalam prakteknya proses belajar dan mengajar siswa itu ada beberapa
permasalahan yang kita temui. Gage dan Berliner (1992) mengatakan bahwa ada
lima permasalahan dalam proses belajar mengajar, yaitu:
a) Memilih tujuan pembelajaran (the objectives) yang tepat;
b) Dalam memilih tujuan pembelajaran, guru harus mengetahui karakteristik
dan perkembangan peserta didik;
c) Mendesain prosedur pembelajaran, bagaimana memotivasi siswa dan
bagaimana berinteraksi dengan siswa;
d) Menyeleksi metode pembelajaran yang tepat;
e) Menggunakan alat evaluasi yang tepat 5.
Dalam kerangka tersebut psikologi pendidikan berusaha membantu para
pendidik dalam memahami proses dan masalah kependidikan serta mengatasi
masalah tersebut dengan metode saintifik psikologis. Pengetahuan tentang
psikologi pendidikan akan memberi pemahaman (insight) tentang beberapa
aspek terkait dengan praktik pendidikan, memberi ide-ide tentang belajar dalam
konteks keluarga, industri maupun masyarakat luas. Psikologi pendidikan juga
dapat menginspirasi Bab 1 | Konsep Dasar Psikologi Pendidikan 3 tentang
administrasi sekolah, pengembangan kurikulum, konseling, dan sebagainya.
Dalam lingkup kelas, psikologi pendidikan lebih terfokus pada aspek-aspek
psikologis yang terkait dengan aktivitas pembelajaran sehingga dapat diciptakan
suatu proses pembelajaran yang efektif.
4
Psikologi pendidikan implikasi dalam pembelajaran hal 2
5
Psikologi pendidikan implikasi dalam pembelajaran hal 2
9
3. Tujuan mempelajari psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan sangat penting dipelajari oleh ilmuwan psikologi dan
pendidikan karena ilmu ini bisa menjadi dasar dalam mengembangkan kurikulum,
modul-modul pembelajaran; strategi pembelajaran, media dan evaluasi pembelajaran,
terkait dengan potensi dan kapasitas anak didik. Berdasarkan hasil penelitian
psikologi pendidikan dapat dikembangkan konsep layanan bagi anak berkebutuhan
khusus seperti anak berbakat intelektual (gifted), atau anak yang mengalami
hambatan (handicapped), sesuai dengan aspek hambatannya. Bagi para pendidik
terutama guru, pengetahuan tentang psikologi pendidikan dapat membantu dalam
memberikan layanan dan perlakuan yang tepat kepada anak didik. Beberapa peran
penting psikologi bagi pendidik dalam mengorganisasikan pembelajaran adalah:
a) memahami siswa sebagai pembelajar, yang meliputi perkembangannya,
karakteristik, kemampuan dan kecerdasan, motivasi, minat, pengalaman,
sikap, kepribadian, dan lain-lain;
b) memahami prinsip-prinsip dan teori pembelajaran;
c) memilih metode-metode pembelajaran;
d) memilih dan menetapkan tujuan pembelajaran;
e) membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar;
f) memilih alat bantu pembelajaran;
g) menilai hasil dari proses pembelajaran;
h) memilih sistem evaluasi yang tepat, dan lain-lain6.
6
Psikologi pendidikan implikasi dalam pembelajaran hal 5
10
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
B. Saran
Bagi para pendidik, diperlukan upaya yang terus-menerus agar dapat lebih
memahami karakteristik anak didik, mengaplikasikan teori-teori psikologi pendidikan
serta meningkatkan komitmen dan kecintaan terhadap profesi.
Bagi pembaca, dalam penulisan makalah ini mungkin saja kami sebagai manusia
yang tidak luput dari kesalahan ada beberapa kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kami
11
memohon maaf sebesar-besarnya dan meminta saran supaya lebih baik lagi untuk
kedepannya. Terima kasih
12
DAFTAR PUSTAKA
13