Anda di halaman 1dari 4

SUBRUANG PADA VEKTOR

Definisi
 Misalkan V suatu ruang vektor dan W subhimpunan tak kosong dari V. W dikatakan
subruang dari V jika W merupakan ruang vektor terhadap operasi yang sama.
 Misalkan V adalah ruang vektor atas R dan W himpunan bagian dari V yang tidak
kosong. Himpunan W dikatakan subruang dari V apabila W juga merupakan ruang vektor
dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar yang sama seperti pada V
Memeriksa Subruang
Jika diberikan suatu ruang vektor V , kita dapat memeriksa apakah W⊆V merupakan subruang
dari V dengan cara:
1. menunjukkan bahwa W adalah ruang vektor dengan operasi penjumlahan
2. perkalian skalar yang sama seperti pada V
Misalkan W⊆V dengan V adalah ruang vektor. Kita akan memeriksa apakah W subruang dari V
atau bukan.
 Jika kita dapat menunjukkan bahwa W memuat vektor nol yang sama dengan vektor nol
pada V , maka W≠ ∅ ;. Jadi untuk membuktikan bahwa W≠ ∅ ;kita dapat melakukannya
dengan menunjukkan bahwa W memuat vektor nol yang sama dengan vektor nol pada V.
Vektor nol pada W dan V haruslah sama, mengingat operasi penjumlahan yang
digunakan pada W dan V juga sama.
 Perhatikan bahwa operasi ‘+’ bersifat komutatif dan asosiatif pada V . Karena setiap
anggota W juga anggota V , maka pastilah sifat komutatif dan asosiatif untuk ‘+’ juga
berlaku di W. Dalam keadaan seperti ini, kita mengatakan bahwa sifat komutatif dan
asosiatif untuk ‘+’ “diwariskan” (inherited) dari V ke W.
 Dengan argumen serupa, karena 0⃗ + ⃗v =⃗v =⃗v + ⃗0 untuk setiap ⃗v ∈V maka pastilah
0⃗ + ⃗v =⃗v =⃗v + ⃗0 untuk setiap ⃗ w ∈W ⊆V.
 Sifat yang juga diwariskan dari V ke W adalah sifat: 1 ⃗v =⃗v ,
α ( β ⃗v )= ( αβ ) ⃗v , α ( ⃗v + ⃗ w dan ( α + β )( ⃗v )=α ⃗v + β ⃗v .
w )=α ⃗v +α ⃗
Sejauh ini, dari 10 aksioma yang harus diperiksa, yang tidak perlu kita periksa adalah A2, A3,
A4, A7, A8, A9, dan A10. Kita tinggal memeriksa:
w 2 ∈ W maka ⃗
w1, ⃗
1. A1: W tertutup terhadap penjumlahan: untuk setiap ⃗ w2 ∈W
w 1+ ⃗
w ∈ W maka – ⃗
2. A5: untuk setiap ⃗ w ∈W
3. A6: W tertutup terhadap perkalian skalar, kita tidak perlu membuktikan bahwa A5
berlaku. Jadi pemeriksaan aksioma A5 dan A6 bisa dilakukan sekaligus dengan hanya
memeriksa A6 saja.
Teorema Pemeriksaan Subruang
Jika W subhimpunan dari V yang tidak kosong, maka W adalah suatu subruang dari V jika dan
hanya jika
w 2 ∈ W berlaku ⃗
w1, ⃗
1. Untuk setiap ⃗ w2 ∈W (W tertutup terhadap operasi penjumlahan)
w 1+ ⃗
2. Untuk setiap α ∈ R dan ⃗ w ∈ W berlaku α ⃗w ∈W (W tertutup terhadap operasi perkalian
skalar)
Operasi penjumlahan vektor dan perkalian skalar pada W sama dengan operasi penjumlahan
vektor dan perkalian skalar pada V.
Dengan perkataan lain (W ,+ ,.) subruang dari ruang vektor (V ,+, :) apabila
1. W ⊆ V ≠ ∅
2. α ⃗ w2 ∈ W untuk setiap αβ ∈ R
w1 + β ⃗
Contoh Soal
1. Diberikan ruang vektor R2 dengan operasi penjumlahan dan perkalian skalar standar.
Apakah:
1) A={ ( x , 0 ) ∨x ≥ 0 } subruang dari R2?
Jawab:
A bukan subruang dari R2 karena:
terdapat x=( 1,0 ) ∈ A , dan −1 ∈ R sehingga (−1 ) x=(−1,0) ∉ A
2) B= { ( 0 , y ) ∨ y ∈ R } subruang dari R2?
Jawab:
B adalah subruang R2, karena:
 B≠ 0 ,(0,0)∈ B
 B tertutup terhadap operasi penjumlahan; ( 0 , y 1 ) , ( 0 , y 2) ∈ B , maka
( 0 , y 1 ) + ( 0 , y 2 )= ( 0 , y 1 + y 2 ) ∈ B
 B tertutup terhadap operasi perkalian skalar; ( 0 , y ) ∈ B dan α ∈ R , maka
α ( 0 , y ) =(0 , αy)∈ B
2. Periksa apakah himpunan-himpunan berikut merupakan subruang dari M22 (ruang matriks
yang anggotanya adalah matriks 2 ×2)
1) Himpunan S yang beranggotakan matriks 2 ×2 yang semua entri diagonalnya adalah nol
S= A∨A ∈ M 22 dan A= 0 P , p ,q ∈ R
{ [ ] }
q 0
Jawab:
0 0
 Jelas bahwa S ≠ 0 , karena [ ] 0 0
∈S

 Misalkan A , B ∈ S
0 a1 0 b1
[ ] [ ]
A=
a2 0
dan B=
b2 0
; a 1 , a2 b 1 , b2 ∈ R

0 a1 0 b1 0 a 1 + b1
[ ][ ][
A+ B=
a2 0
+
b2 0
=
a 2 + b2 0 ] ∈S

 Misalkan A ∈ S dan k ∈ R
0 a1
A=
[ ]
a2 0
0 a1 0 ka1
kA=k
[ ][a2 0
=
k a2 0
∈S
]
 Akibatnya S adalah subruang dari M 22
2) Himpunan T yang beranggotakan matriks 2 ×2 yang determinannya 0
T ={ A∨ A ∈ M 22 dan det ( A )=0 }
Jawab:
 Misalkan A= [ 20 00] dan B=[ 00 01 ] , jelas bahwa A , B ∈ T karena det(A) = det(B)
=0
 Akibatnya A+ B ∉T .
 Karena T tidak tertutup terhadap operasi penjumlahan, maka T bukan subruang
dari M 22.
3. Misalkan P3 adalah polinom berderajat 3, ruang vektor terhadap operasi pertambahan dan
perkalian skalar 2 x2 +1, periksa apakah himpunan polinom yang berbentuk
A0 + A 1 x+ A 2 x 2 + A3 x3 merupakan subruang dari P3?
Jawab:
 Misal: P3 adalah himpunan polynomial berderajat 3
V3 adalah subhimpunan dari ruang vektor P3
 Diambil sebarang vektor di V3 , U ( x )=u0 +u1 x+u 2 x 2 +u3 x 3 dan
2 3
W ( x )=w 0 +w1 x+ w2 x + w3 x
 ( U +W )( x )=U ( x )+ W ( x )
¿ ( u 0+u 1 x +u2 x 2 +u3 x 3) + ( w0 +w 1 x +w 2 x 2+ w3 x 3)
¿ ( u0 + w0 ) + ( u 1+ w1 ) x+ ( u2+ w2 ) x 2+ ( u3 +w 3 ) x 3
 Misalkan U ∈V dan k ∈ R
kU ( x )=ku0 + ( ku 1 ) x + ( ku2 ) x 2 + ( ku3 ) x 3
 Akibatnya, V3 adalah subruang dari P3
4. Diketahui W ={ ( x , y , z ) ∨x−z=0 }, apakah W sub ruang R3?
Jawab:
 Ditunjukkan bahwa ( 1,1,1 ) ∈ W , jadi W ≠ ∅
 Jelas bahwa W ⊂ R3 yang menunjukkan bahwa memenuhi sifat kedua dari subruang
 Misal ambil sembarang anggota dari W; w 1=( a , b , c ) , w2=( p , q , r ) ∈W
( w1 +w2 ) ∈W maka secara berurutan a−c=0 dan p−r=0
w 1+ w2= ( a , b , c )+ ( p , q , r )= ( a+ p , b+q , c +r )
 Perhatikan bahwa
( a+ p )−( c +r )=( a−c ) + ( p−r )=0+ 0=0 yang menunjukkan bahwa ( w1 +w2 ) ∈W yaitu
W memenuhi sifat selanjutnya dari subruang
 Untuk setiap k ∈ R dan w 1 ∈ W
k w1=k ( a , b , c )=( k a , k b , k c )
 Sekarang kita cek apakah k w1 ∈ W
ka−kc=k ( a−c )=k .0=0 , karena ka−kc=0 maka k w1 ∈ W
 Jadi W adalah subruang dari R3

Anda mungkin juga menyukai