Kesimpulannya, uji statistik non parametrik adalah sebuah metode statistik untuk menguji
data yang distribusinya tidak normal, dengan mengabaikan semua asumsi. Digunakan pada pada
data yang kecil atau data yang lebih besar dengan perhitungan yang sederhana. Jika memerlukan
panduan lebih dalam mengenai uji non parametrik, konsultasikan langsung dengan Gama Statistik.
• Contoh:
Jika uji parametrik dapat digunakan untuk melihat perbedaan antara rata-rata nilai Tengah
2 kelompok daratan yang sudah diberi ranking, dengan data yang sama metode uji statistik non
parametrik dapat digunakan untuk melihat perbedaan antara median mediannya.
Statistik non-parametrik adalah salah satu metode statistik yang dapat digunakan sebagai
alternatif apabila metode statistik parametrik tidak dapat dilakukan.
Berikut beberapa uji non parametrik yang bisa digunakan sebagai pengujian alternatif uji
parametrik.
Deskriftif Uji Binomial χ2 | Run test χ2 | Goodness of Fit Kolmogorov Semirnov satu sampel
Dua sampel berhubungan: Uji Mc Nemar | Wilcoxon sampel berpasangan | Uji Tanda Dua
sampel independen: Uji median Mann-Whitney | Kolmogorov Semirnov dua sampel | Wald
Komparatif
Wolfowidsz | Kasus lebih dari dua sampel independen: Uji Chi-square χ2 | Uji median
Kruskal Wallis
Koefisien Kontingensi C Koefisien ϕ untuk tabel 2×2 | Rank Spearman τ | Uji Korelasi
Asosiatif
Kendall (Kendall-Tau) dll
1. Mengidentifikasi: lakukan pengamatan mengenai karakter data yang akan diuji, apakah
jenis data nominal, ordinal, interval atau rasio.
2. Perhatikan ukuran sampel yang diambil dari populasi, apakah berukuran besar atau
kecil*. Besar kecilnya sampel mengikuti ketentuan literatur.
3. Pastikan anda mengetahui apakah data yang akan di uji memiliki distribusi tertentu.
Rangkuman
Prioritas statistik uji adalah penggunaan uji statistik parametrik, apabila tidak dapat diterapkan
maka pilih statistik non parametrik sebagai alternatifnya. Perbedaan antara penggunaan statistik
parametrik dan non parametrik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.