Statistik parametrik adalah suatu teknik statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis
dengan melibatkan parameter populasi.
Statistik parametrik memiliki keterbatasan penggunaan jenis data yaitu minimal menggunakan data
interval dan rasio.
Kita dapat menggunakan statistik parametrik apabila kita mengetahui distribusi dari populasi yang
kita amati berdistribusi normal.
Statistik parametrik merupakan yang paling dianjurkan, karena memiliki banyak kelebihan dari segi
hasil namun sulit untuk dilakukan.
Banyak syarat yang harus dipenuhi untuk dapat diuji menggunakan metode statistik parametrik.
Jawabannya tidak lain adalah agar hasilnya benar-benar menghampiri karakter populasinya
(parameter populasi yang akan di duga).
UKURAN SAMPEL
Banyak yang berpendapat bahwa jika sampel berukuran kecil maka pasti digunakan uji non
parametrik.
Pernyataan tersebut belum tentu “Ya”, tergantung distribusi dari populasi asalnya.
Sehingga besar kecilnya sampel tidak serta-merta menjadi patokan apakah kita menggunakan
statistik parametrik atau non parametrik.
Banyak literatur yang mengatakan bahwa ukuran sampel yang dikatakan besar lebih besar dari 40,
ada juga yang berpendapat bahwa sampel dikatakan besar jika lebih besar atau sama dengan 30.
Dalam artikel ini kita mengasumsikan sampel besar atau kecil dibatasi 30 ketas
dikategorikan “besar” dan jika 29 kebawah berarti digolongkan sebagai sampel “kecil”.
Identifikasi
Statistik parametrik termasuk ke dalam bagian statistik inferensia. Dalam statistik parametrik perlu
dipertimbangkan nilai satu atau lebih parameter populasi.
Terdapat beberapa persyaratan yang perlu kita cermati dalam statistik parametrik.
1. Sebaran data harus berdistribusi normal: Artinya jika kita mengambil sebuah sampel,
maka populasi harus berdistribusi normal. Baik diketahui secara pasti melalui pengukuran uji
normalitas, maupun diasumsikan berdistribusi normal.
2. Skala data Numerik: skala data variabel harus berupa skala numerik (interval dan skala
interval).
3. Variasi datanya sama dan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Kesamaan varians bukan menjadi salah satu syarat untuk uji kelompok berpasangan.
b. Kesamaan variansi adalah syarat yang tidak wajib untuk dua kelompok tidak berpasangan.
c. Kesamaan variansi menjadi syarat wajib untuk kasus lebih dari 2 kelompok tidak berpasangan.
Baca Juga: Stochastic Frontier Analysis : Metode Untuk Estimasi Batas Produksi
Berikut beberapa contoh statistik parametrik yang dapat digunakan sebagai statistik uji:
Contohnya:
Jika uji parametrik dapat digunakan untuk melihat perbedaan antara rata-rata nilai Tengah 2
kelompok daratan yang sudah diberi ranking, dengan data yang sama metode uji statistik non
parametrik dapat digunakan untuk melihat perbedaan antara median mediannya.
Statistik non parametrik adalah salah satu metode statistik yang dapat
digunakan sebagai alternatif apabila metode statistik parametrik tidak
dapat dilakukan.
Statistik non parametrik tidak memiliki syarat seperti statistik parametrik.
Tidak ada asumsi kenormalan yang wajib kita nangis seperti pada statistik parametrik.
Dalam statistik non parametrik tidak syarat mengenai karakteristik populasi induknya.
Ciri- kelompok data yang dapat diuji dengan statistik non parametrik:
Uji Binomial
χ2
Deskriftif
Run test
χ2goodness of Fit
Uji median
Mann-Whitney
Komparatif
Kolmogorov Semirnov dua sampel
Wald Wolfowidsz
χ2 k Sampel
Uji median
Kruskal Wallis
Asosiatif Koefisien Kontingensi C
Koefisien ϕ untuk tabel 2×2
Rank Spearman
τ – Kendall (Kendall-Tau)
dll
Perbandingan Metode statistik Parametrik dan Non Parametrik
Berikut beberapa pasangan uji yang dapat dipakai dan sepadan antara uji parametrik dan non
parametrik.
Uji lebih dari 2 Kelompok Indpenden Anova satu arah Kruskall Wallis
Uji Berulang Kasus lebh dari 2 Sampel Anova satu arah berulang Friedman
RANGKUMAN
Prioritas statistik uji adalah penggunaan uji statistik parametrik, apabila tidak dapat diterapkan maka
pilih statistik non parametrik sebagai alternatifnya.
Perbedaan antara penggunaan statistik parametrik dan non parametrik dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Jenis data kuantitatif atau memiliki skala interval Selain data kuantitatif juga dapat
atau rasio digunakan untuk data kualitatif.
Jumlah data ≥ 30 (berukuran besar). Karena ≥ 30 Biasanya data yang digunakan adalah
akan mengikuti central limit theorem (teorema limit berukuran kecil dan tidak berdistribusi
terpusat) normal
Demikian artikel mengenai perbedaan antara statistik parametrik dan statistik non parametrik.
Semoga bermanfaat, jika ada yang salah atau kurang dipahami, silahkan di tuliskan di kolom
komentar.
Jika ada pertanyaan terkai yang merupakan pengembangan, silahkan submit di forum untuk kami
dan tim jawab.
Terima kasih.
Sumber :