Nim : 18506031
Kelas/semester: B/5
Soal latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan pengujian hipotesis asosiatif, ada berapa macam, dan
tuliskan rumus-rumus teknik statistik yang digunakan untuk pengujian/analisis?
Jawab :
Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar
variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar
variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu
dalam langkah awal pembuktiannya, maka perlu dihitung terlebih
dahulu koefisien korelasi antar variabel dalam sampel, baru koefisien
yang ditemukan itu diuji signifikansinya. Jadi menguji hipotesis adalah
menguji koefisiensi korelasi yang ada pada sampel untuk diberlakukan
pada seluruh populasi dimana sampel diambil. Bila penelitian
dilakukan pada seluruh populasi maka tidak diperlukan pengujian
signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan. Hal ini berarti
peneliti tidak merumuskan dan menguji instrumen statistik.
Terdapat tiga macam bentuk hubungan antar variabel, yaitu hubungan
simetris, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan interaktif (
saling mempengaruhi. Untuk mencari hubungan antara dua variabel
atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi anatar variabel yang
akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang
menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.
Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif,
sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien
korelasi.
Rumus-rumus statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis
asosiatif, yaitu :
Korelasi product moment
Dimana :
x = (xi -𝑥 )
y = (yi-𝑦 )
Korelasi Ganda
Dimana :
Dimana :
R = Koefisien korelasi ganda
Korelasi Parsial
Koefisien kontingansi
Dimana :
τ = Koefisien korelasi kendal Tau yang besarnya (-1<τ<1)
A = Jumlah rangking atas
B = jumlah rangking bawah
N = jumlah anggota sampel
Uji signifikansi koefisien korelasi menggunakan rumus z, karena
distribusinya mendektai distribusi normal. Rumusnya sebagai berikut :
−0,1702
= 0,7765 .0,8416
= -0,2603
d. Signifikansi setiap koefisien korelasi yang ditemukan pada no. a, b, dan c.
4. Dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara rangking di SD dengan di
SMU. Dengan menggunakan sampel sebanyak 20 orang diperoleh rangking sewaktu
di SD (X) kelas VI dengan di SMU (Y) kelas II sebagai berikut:
X : 1 2 7 4 2 5 6 7 4 7 2 4 7 5 6 7 8 1 9 10
Y : 7 1 4 3 3 4 7 2 2 7 1 3 4 2 5 57 2 5 7
Buktikan hipotesis bahwa : ada dua kesesuaian/hubungan antara rangking di SD
dengan di SMU
Jawab :
X = Xi - 𝑋
Y = Yi - 𝑌
X Y (X 𝑋 ) (Y - 𝑌 )
1 7 -4,2 2,95
2 1 -3,2 -3,05
7 4 1,8 -0,05
4 3 -1,2 -1,05
2 3 -3,2 -1,05
5 4 -0,2 -0,05
6 7 0,8 2,95
7 2 1,8 -2,05
4 2 -1,2 -2,05
7 7 1,8 2,95
2 1 -3,2 -3,05
4 3 -1,2 -1,05
7 4 1,8 -0,05
5 2 -0,8 -2,05
6 5 0,8 0,95
7 5 1,8 0,95
8 7 2,8 2,95
1 2 -4,2 -2,05
9 5 3,8 0,95
10 7 4,8 2,95
Ʃ104 Ʃ81
𝑥 = 5,2 𝑌 =4,05
15−20−8−24 67
1. Golf = = = 0,24
275 275
20−34−25−12 91
2. Tenis = = = 0,33
275 275
10−10−15−20 55
3. Bulu Tangkis = = = 0,2
275 275
15−8−17−22 62
4. Sepak Bola = = = 0,23
275 275
a. Golf = fh
Dokter = 0,0024 x 60 = 0,144
Pengacara = 0,0024 x 72 = 0,1728
Dosen = 0,0024 x 65 = 0,156
Bisnis = 0,0024 x 78 = 0,1782 + 0,66
b. Tenis = fh
Dokter = 0,0033 x 60 = 0,198
Pengacara = 0,0033 x 72 = 0,2376
Dosen = 0,0033 x 65 = 0,2145
Bisnis = 0,0033 x 78 = 0,2574 +0,9075
c. Bulu Tangkis = fh
Dokter = 0,0002 x 60 = 0,012
Pengacara = 0,0002 x 72 = 0,0144
Dosen = 0,0002 x 65 = 0,013
Bisnis = 0,0002 x 78 = 0,0156 + 0,055
d. Sepak Bola = fh
Dokter = 0,0023 x 60 = 0,138
Pengacara = 0,0023 x 72 = 0,1656
Dosen = 0,0023 x 65 = 0,1495
Bisnis = 0,0023 x 78 = 0,1794 + 0,6325
Jawab :
H0 = Tidak terdapat hubungan antara kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai.
Ha = Terdapat hubungan antara kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai
Dapat disimpulkan bahwa, korelasi antara kepemimpinan dan motivasi kerja adalah
signifikan.