Anda di halaman 1dari 11

Nama : Marthen Steven Boinsera

Nim : 18506031
Kelas/semester: B/5
Soal latihan

1. Apakah yang dimaksud dengan pengujian hipotesis asosiatif, ada berapa macam, dan
tuliskan rumus-rumus teknik statistik yang digunakan untuk pengujian/analisis?
Jawab :
 Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya hubungan antar
variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan antar
variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu
dalam langkah awal pembuktiannya, maka perlu dihitung terlebih
dahulu koefisien korelasi antar variabel dalam sampel, baru koefisien
yang ditemukan itu diuji signifikansinya. Jadi menguji hipotesis adalah
menguji koefisiensi korelasi yang ada pada sampel untuk diberlakukan
pada seluruh populasi dimana sampel diambil. Bila penelitian
dilakukan pada seluruh populasi maka tidak diperlukan pengujian
signifikansi terhadap koefisien korelasi yang ditemukan. Hal ini berarti
peneliti tidak merumuskan dan menguji instrumen statistik.
Terdapat tiga macam bentuk hubungan antar variabel, yaitu hubungan
simetris, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan interaktif (
saling mempengaruhi. Untuk mencari hubungan antara dua variabel
atau lebih dilakukan dengan menghitung korelasi anatar variabel yang
akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang
menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.
Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif,
sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien
korelasi.
 Rumus-rumus statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis
asosiatif, yaitu :
 Korelasi product moment
Dimana :

rxy = korelasi antara variabel x dengan y

x = (xi -𝑥 )

y = (yi-𝑦 )

 Korelasi Ganda

Dimana :

RYx1x2 = korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi product Moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

Dimana :
R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independent

n = Jumlah anggota sample

 Korelasi Parsial

Bila X1 yang tetap, maka rumusnya adalah :

Uji koefisien korelasi parsila dapat dihitung dengan :

 Koefisien kontingansi

Harga Chi Kuadrat dicari dengan rumus :

 Korelasi Spearman Rank

Dimana : ρ = koefisien korelasi Spearmen Rank


Uji signifikan yang lain dapat menggunakan rumus z :
Bila n lebih dari 30, dimana dalam tabel tidak ada, maka pengujian signifikansinya
menggunakan rumus berikut :

 Korelasi Kendal Tau (τ)

Dimana :
τ = Koefisien korelasi kendal Tau yang besarnya (-1<τ<1)
A = Jumlah rangking atas
B = jumlah rangking bawah
N = jumlah anggota sampel
Uji signifikansi koefisien korelasi menggunakan rumus z, karena
distribusinya mendektai distribusi normal. Rumusnya sebagai berikut :

2. Apakah perbedaan antara korelasi Product moment dengan Spearman Rank?


Jawab :
Teknik korelasi Product Moment digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk
interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.
Kalau pada korelasi product moment, sumber data untuk variabel yang akan
dikorelasikan adalah sama, data yang dikorelasikan adalah data interval atau rasio,
serta data dari kedua variabel masing-masing membentuk distribusi normal, maka
dalam korelasi Spearman Rank, sumber data untuk kedua variabel yang akan
dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang
dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus
membentuk distribusi normal. Jadi, korelasi Spearmen Rank adalah bekerja dengan
data ordinal atau berjenjang atau rangking dan bebas distribusi.
3. Dilakukan pengumpulan data terhadap nilai matematika (X1), nilai olahraga (X2) dan
nilai bahasa inggris (Y) dari 20 puluh siswa yang diambil secara random.
X1 : 70 80 72 67 64 70 71 78 90 96 54 52 65 71 66 89 80 64 50 74
X2 : 64 72 70 45 62 90 71 86 80 71 42 36 71 60 57 52 70 46 30 71
Y : 70 67 74 56 73 79 57 58 71 66 72 43 76 55 81 54 66 57 51 69
a. Berapakah hubungan antara X1 dengan Y, X2 dengan Y, dan X1 dengan X2
b. Secara bersama-sama berapakah hubungan antara X1 dan X2 dengan Y
c. Bila kemampuan olah raga sama, berapa hubungan antara nilai matematika
dengan bahasa inggris
d. Ujilah signifikasi setiap koefisien korelasi yang ditemukan pada no. a, b, dan c.
Jawab :
a. Hubungan antara X1 dengan Y, X2 dengan Y, dan X1 dengan X2

 rx1y Ʃ𝑥1𝑦 404,751 = 0,17


= Ʃ𝑥12 Ʃ𝑦 = 2789,555.2007 ,76
2

 rx2y Ʃ𝑥2𝑦 1726 ,5 = 0,54


= Ʃ𝑥22 Ʃ𝑦 = 5012 ,2 .2007 ,
 r 2 76
= 0,63
Ʃ𝑥1𝑥2 2378 ,1
v1y = = =
Ʃ𝑥12 2798,555.5012 ,2
Ʃ𝑥22
b. secara bersama-sama berapakah hubungan antara X1 dan X2 dengan Y

rx2y = 0,17 rx2y = 0,54 rx1x2 = 0,63

rY.X1X 𝑟𝑦𝑥 12 +𝑟𝑦𝑥 22 − 2𝑟𝑦𝑥 1𝑟𝑦𝑥 2𝑟𝑥 1𝑥2


2 = 1−𝑟𝑥 1𝑥22

(0,17)2 + 0,54 2 – 2.(0,17)(0,54)(0,63)


=
1−(0,63)2
0,2048
=
0,6031
= 0,3396
= 0,582
c. Bila kemampuan olahraga sama, hubungan antara nilai matematika dengan
bahasa inggris :

rx1y = 0,17 rx2y = 0,54 rx1x2 =0,63

ry.x1x2 𝑟𝑦𝑥 1−𝑟𝑦𝑥 2.𝑟𝑥 1𝑥2


= 1−𝑟𝑥 1𝑥2 2 1−𝑟𝑦𝑥 22

0,17− 0,54 .(0,63)


= 1−(0,63)2 1−(0,54)2

−0,1702
= 0,7765 .0,8416
= -0,2603
d. Signifikansi setiap koefisien korelasi yang ditemukan pada no. a, b, dan c.
4. Dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara rangking di SD dengan di
SMU. Dengan menggunakan sampel sebanyak 20 orang diperoleh rangking sewaktu
di SD (X) kelas VI dengan di SMU (Y) kelas II sebagai berikut:
X : 1 2 7 4 2 5 6 7 4 7 2 4 7 5 6 7 8 1 9 10
Y : 7 1 4 3 3 4 7 2 2 7 1 3 4 2 5 57 2 5 7
Buktikan hipotesis bahwa : ada dua kesesuaian/hubungan antara rangking di SD
dengan di SMU
Jawab :

X = Xi - 𝑋
Y = Yi - 𝑌
X Y (X 𝑋 ) (Y - 𝑌 )

1 7 -4,2 2,95
2 1 -3,2 -3,05
7 4 1,8 -0,05
4 3 -1,2 -1,05
2 3 -3,2 -1,05
5 4 -0,2 -0,05
6 7 0,8 2,95
7 2 1,8 -2,05
4 2 -1,2 -2,05
7 7 1,8 2,95
2 1 -3,2 -3,05
4 3 -1,2 -1,05
7 4 1,8 -0,05
5 2 -0,8 -2,05
6 5 0,8 0,95
7 5 1,8 0,95
8 7 2,8 2,95
1 2 -4,2 -2,05
9 5 3,8 0,95
10 7 4,8 2,95
Ʃ104 Ʃ81
𝑥 = 5,2 𝑌 =4,05

rxy 𝑛Ʃ𝑥𝑖𝑦𝑖 − Ʃ𝑥𝑖 (Ʃ𝑦𝑖 )


= (𝑛Ʃ𝑥𝑖 2 − 𝑥𝑖 2 (𝑛Ʃ𝑦𝑖 2 − (𝑦𝑖 )2
20 478 − 104 (81)
rxy = = 0,533
20 (674) – 10816 20 413 −( 6561 )

5. Dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara profesi pekerjaaan dengan


jenis oleh raga yang sering dilakukan. Olah raga dikelompokkan menjadi : golf, tenis,
bulu tangkis dan sepak bola (go, te, bt dan sb). Jumlah dokter yang digunakan sebagai
sampel = 55 (go = 15, te = 20, bt = 10 dan sb = 15), pengacara 72 (go = 20, te = 34, bt
= 10 dan sb = 8), dosen = 65 (go = 8, te = 25, bt = 15 dan sb = 17), bisnis = 78
(go=24, te = 12, bt = 20 dan sb = 22). Jumlah seluruhnya 270.
Buktikan hipotesis bahwa : tidak ada/ ada hubungan yang positif dan signifikan antara
jenis profesi dengan jenis olah raga yang disenangi.
Jawab :
Hipotesis yang akan diuji :
H0 = tidak ada hubungan yang positif dan signifikansi antara jenis profesi dengan
jenis olahraga yang disenangi
H1 = ada hubungan yang positif dan signifikansi antara jenis profesi dengan jenis
olahraga yang disenangi

Olah raga Jenis profesi Jumlah


Dr P Do Bi
Golf 15 20 10 15 60
Tenis 20 34 10 8 72
Bulu tangkis 8 25 15 17 65
Sepak bola 24 12 20 22 78
jumlah 67 91 55 62 275

15−20−8−24 67
1. Golf = = = 0,24
275 275

20−34−25−12 91
2. Tenis = = = 0,33
275 275
10−10−15−20 55
3. Bulu Tangkis = = = 0,2
275 275
15−8−17−22 62
4. Sepak Bola = = = 0,23
275 275

a. Golf = fh
Dokter = 0,0024 x 60 = 0,144
Pengacara = 0,0024 x 72 = 0,1728
Dosen = 0,0024 x 65 = 0,156
Bisnis = 0,0024 x 78 = 0,1782 + 0,66
b. Tenis = fh
Dokter = 0,0033 x 60 = 0,198
Pengacara = 0,0033 x 72 = 0,2376
Dosen = 0,0033 x 65 = 0,2145
Bisnis = 0,0033 x 78 = 0,2574 +0,9075
c. Bulu Tangkis = fh
Dokter = 0,0002 x 60 = 0,012
Pengacara = 0,0002 x 72 = 0,0144
Dosen = 0,0002 x 65 = 0,013
Bisnis = 0,0002 x 78 = 0,0156 + 0,055
d. Sepak Bola = fh
Dokter = 0,0023 x 60 = 0,138
Pengacara = 0,0023 x 72 = 0,1656
Dosen = 0,0023 x 65 = 0,1495
Bisnis = 0,0023 x 78 = 0,1794 + 0,6325

6. Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah hubungan antara gaya kepemimpinan


dengan motivasi kerja. Dalam penelitian ini 8 responen ( mestinya tidak hanya 10,
minimal 30). Instrumen gaya kepemimpinan dan motivasi kerja masing-masing terdiri
atas 10 butir, dengan alternatif skor jawaban juga 4, 3, 2, 1. Selanjutnya instrumen
motivasi kerja dengan 10 butir dengan alternatif skor jawaban juga 4, 3, 2, 1. Bila
responden memilih angka 4 berarti kepemimpinan sangat baik dan motivasi kerja
tinggi. Selanjutnya bila memilih 3 berarti kepemimpinan baik motivsi kerja tinggi.
Bila memilih angka 2 kepemimpinan rendah dan motivasi juga rendah. Bila memilih
skor 1 berarti kepemimpinan sangat rendah dan motivasi juga sangat rendah. Hasil
pengumpulan dan memberikan data mentah seperti ditunjukkan pada tabel 7.11 dan
7.12. buktikan hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara
kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai.

Jawab :
H0 = Tidak terdapat hubungan antara kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai.
Ha = Terdapat hubungan antara kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai
Dapat disimpulkan bahwa, korelasi antara kepemimpinan dan motivasi kerja adalah
signifikan.

Anda mungkin juga menyukai