UNIVERSITAS YARSI
JAWABAN
Analisis Dampak Variabel Makroekonomi terhadap Kinerja Pasar Modal Indonesia: Tren dan
Implikasi 1990-2023.
Masalah penelitian yang dapat diidentifikasi dari hasil penelitian ini adalah:
Berkembangnya pasar modal Indonesia dari tahun 1990 hingga 2023 dihadapkan pada pengaruh
dinamis variabel makroekonomi seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan produktivitas.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis dampak signifikan dari faktor-faktor
ini terhadap kinerja pasar modal, memberikan wawasan mendalam tentang interaksi antara
aspek-aspek makroekonomi dan dinamika pasar modal Indonesia.
Hipotesis yang dapat diajukan berdasarkan model regresi yang diberikan adalah:
"H0: Tidak ada pengaruh signifikan inflasi (INF), suku bunga Bank Indonesia (IR), nilai tukar Rupiah
terhadap US Dolar (USD), dan produktivitas (PROD) terhadap kinerja pasar modal Indonesia (IHSG)
selama periode 1990-2023.
H1: Terdapat pengaruh signifikan inflasi (INF), suku bunga Bank Indonesia (IR), nilai tukar Rupiah
terhadap US Dolar (USD), dan produktivitas (PROD) terhadap kinerja pasar modal Indonesia (IHSG)
selama periode 1990-2023."
Berikut interpretasi/pembahasan untuk hasil pengolahan data dari model regresi yang diberikan:
Inflasi (INF): Koefisien negatif (-2,500) menunjukkan bahwa adanya peningkatan inflasi
berhubungan dengan penurunan kinerja pasar modal (IHSG). Hal ini mungkin disebabkan oleh
ketidakpastian ekonomi yang dapat mengurangi minat investor.
Suku Bunga Bank Indonesia (IR): Koefisien negatif (-1,540) menandakan bahwa kenaikan suku
bunga dapat mempengaruhi penurunan IHSG. Tingginya suku bunga dapat membuat investasi di
pasar modal kurang menarik bagi investor.
Nilai Tukar Rupiah terhadap USD (USD): Koefisien positif (300) mengindikasikan bahwa apresiasi
Rupiah terhadap USD berhubungan dengan peningkatan kinerja pasar modal. Hal ini mungkin
terkait dengan kepercayaan investor terhadap stabilitas mata uang.
Adjusted R2: Angka sebesar 0,758 menunjukkan bahwa model regresi mampu menjelaskan
sekitar 75,8% variasi kinerja pasar modal. Ini menandakan tingkat kecocokan yang baik antara
variabel makroekonomi yang dimasukkan dan pergerakan IHSG.
Kebijakan Ekonomi: Pemerintah dapat menggunakan temuan ini untuk merancang kebijakan
ekonomi yang mempertimbangkan dampak inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan produktivitas
terhadap pasar modal. Upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mata uang dapat
berkontribusi positif terhadap kinerja pasar modal.
Keputusan Investasi: Investor dapat menggunakan informasi ini dalam pengambilan keputusan
investasi. Mereka dapat memantau indikator ekonomi seperti inflasi dan suku bunga serta
mengikuti perkembangan nilai tukar untuk membuat keputusan yang lebih informasional.
Strategi Bisnis: Perusahaan dapat menyesuaikan strategi bisnis mereka berdasarkan kondisi
makroekonomi. Peningkatan produktivitas.