Inflasi
Tujuan Penelitian ini mempunyai tujuan menerapkan model inflasi Vitaliano pada
kasus inflasi di Indonesia. Dari penelitian ini, diharapkan dapat diketahui
apakah model inflasi tersebut sesuai untuk kasus indonesia atau tidak. Hal lain
yang dapat di analisis adalah seberapa besar pengaruh variabel-variabel
dependent dalam model terhadap variabel independent. Sebagai analisis lebih
lanjut, dapat pula di intepretasikan hasil penelitian tersebut secara ekonomi
sehingga dapat diketahui variabel independent mana yang signifikan
mempengaruhi variabel dependent. Kemudian disimpulkan suatu kebijakan
yang digunakan untuk stabilasi perekonomian secara makro, khususnya yang
menyangkut tentang inflasi.
Metode metode yang digunakan yaitu dengan mereview data yang diperoleh dari pihak
lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi.
Kelebihan
bisa mengetahui model inflasi yang dikembangkan oleh Donald
Vitaliano yang dikenal dengan model Vitaliano dan. Untuk
memudahkan pemahaman variabel-variabel yang akan diteliti,
Kelemahan
tidak dapat menjelaskan bagaimana penyebab terjadinya inflasi di
indonesia
Simpulan Analisis terhadap inflasi di Indonesia menunjukkan bahwa inflasi masih
merupakan masalahklassik yang dapat menyebabkan terganggunya
perekonomian makro. Mengingat pentingnya variabel inflasi maka Bank
Indonesia masing melakukan pengeloaan terhadap inflasi melalui inflation
targeting. Penelitian ini menyimpulan bahwa dengan menggunakan model
vitaliano menunjukkan bahwa variabel jumlah uang beredar dan pendapatan
nasional berpengaruh terhadap inflasi. Piranti yang digunakan dalam
pengendalian inflasi adalalah kebijakan moneter melalui manajemen tingkat
bunga dan jumlah uang beredar.
Tujuan Makro ekonomi adalah studi tentang kegiatan ekonomi di suatu negara.
Indikator ekonomi makro adalah inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan
ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Faktornya adalah
inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode regresi
berganda Ordinary Least Squares (OLS) yang datanya diambil dari 2011 - 2015
per semester. Akhirnya penelitian ini hanya menunjukkan variabel
pengangguran yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
dengan probabilitas 0,0191. Sedangkan inflasi menunjukkan bahwa probabilitas
0,1955. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan
pertumbuhan ekonomi.
Metode metode yang digunakan yaitu dengan mereview data yang diperoleh dari pihak
lain, dan data yang didapat dari catatan, buku-buku, , dan sebagainya berupa
data jadi dalam bentuk publikasi.
Kelebihan
kita bisa dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan bisa
membedakan inflasi alami dengan adanya faktor penyebabnya,
hubungan inflasi dalam berbagai faktor dan bisa mengetahui pengaruh
banyak pengangguran dalam inflasi
Kelemahan
dalam penjelasan maupun metode yang digunakan sudah pas tapi ,
tidak dapat menerapkan penjelasan dan metode para ahli untuk
mendukung penelitian tersebut .
Simpulan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Artinya ketika inflasi meningkat
maka pertumbuhan ekonomi juga akan rendah. danTerdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Hal ini disebabkan karena walaupun pertumbuhan ekonomi terus
mengalami peningkatan akan tetapi tingkat pengangguran tidak mengalami
penurunan yang berarti.
Metode metode / sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang berbentuk times series dari bulan Januari 2000 sampai dengan Desember
2012 dan diperoleh dari Bank Indonesia (BI), jurnal ekonomi dan penelitian
kepustakaan untuk mendukung penelitian ini.
Kelebihan
kita bisa dapat mengetahui bahwa jangka panjang dan jangka pendek
variabel nilai tukar dalam suatu inflasi
Kelemahan
data kurang lengkap dalam mendukung penelitian ini.
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Dalam jangka panjang variabel nilai tukar, inflasi luar negeri dan harga
minyak dunia memiliki
pengaruh signifikan terhadap inflasi.
2. Dalam jangka pendek variabel nilai tukar dan inflasi luar negeri tidak
mempengaruhi dan tidak
memiliki hubungan sebab akibat dengan inflasi.
3. Dalam jangka pendek variabel harga minyak dunia mempengaruhi dan
memiliki hubungan sebab
akibat dengan inflasi.
Tujuan Stabilitas harga atau pengendalian inflasi merupakan salah satu isu utama
ekonomi makro. Inflasi mendapat perhatian khusus dalam perekonomian
Indonesia. Setiap kali ada distorsi di masyarakat, politik atau ekonomi, orang
selalu mengaitkannya dengan inflasi. Tingkat inflasi yang rendah dan stabil
akan menjadi inflasi stimulator pertumbuhan ekonomi. Variabel yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga, investasi, uang beredar,
dan nilai tukar. Penelitian ini menggunakan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) dan Bank Indonesia (BI) antara 1985-2005. Data penelitian dianalisis
dengan menggunakan OLS (Ordinary Least Square). Studi ini menunjukkan
bahwa tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, investasi, dan nilai tukar
secara simultan mempengaruhi inflasi di Indonesia. Tingkat bunga memiliki
pengaruh positif 1,289%. Uang beredar akan memiliki pengaruh positif
terhadap inflasi 0,001%. Investasi berdampak negatif inflasi -,0001802%. Kurs
memiliki dampak positif pada inflasi 0,00427%.
Metode metode yang digunakan yaitu dengan mereview data yang diperoleh dari pihak
lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi.
Kelebihan
kita bisa dapat mengetahui inflasi memiliki jenis – jenis bedasarkan
sifat , asal dan sebab dan banyak teori yang terkait yang mendukung
penelitian
Kelemahan
jika adanya penambahan pembahasan menurut para ahli maka penelitian
pada jurnal ini sangat lengkap
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa , yaitu:
Inflasi merupakan tolak ukur perekonomian di Indonesia oleh karena itu
pemerintah harus mampu mengendalikan inflasi dari variabel-variabel yang
mempengaruhinya, seperti tingkat suku bunga, jumlah uang beredar dan nilai
tukar rupiah terhadapdollar AS. Untuk mengendalikan inflasi kebijakan
ekonomi yang dapat diambil pemerintah diantaranya adalah kebijakan moneter,
dalam hal ini adalah fungsi Bank Indonesia selaku bank sentral. Mengingat
besaran moneter (M1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laju
inflasi, maka upaya yang perlu dilakukan untuk mengendalikan inflasi
seyogyanya memperhatikan perubahan besaran moneter. Antara lain dengan
menggunakan instrumen kebijakan moneter, yaitu fasilitas diskonto, operasi
pasar terbuka, dan cadangan wajib minimum yang diharapkan nantinya dapat
menekan laju inflasi
Judul INFLASI DI INDONESIA : SUMBER-SUMBER
PENYEBAB DAN PENGENDALIANNYA
Jurnal JURNAL EKONOMI
Tahun 1999
Penulis Adwin S. Atmadja