Anda di halaman 1dari 8

REVIEW JURNAL

Inflasi

Judul ANALISIS INFLASI DI INDONESIA

Jurnal JURNAL EKONOMI


Tahun 2017
Penulis Agus Budi Santosa

Tujuan Penelitian ini mempunyai tujuan menerapkan model inflasi Vitaliano pada
kasus inflasi di Indonesia. Dari penelitian ini, diharapkan dapat diketahui
apakah model inflasi tersebut sesuai untuk kasus indonesia atau tidak. Hal lain
yang dapat di analisis adalah seberapa besar pengaruh variabel-variabel
dependent dalam model terhadap variabel independent. Sebagai analisis lebih
lanjut, dapat pula di intepretasikan hasil penelitian tersebut secara ekonomi
sehingga dapat diketahui variabel independent mana yang signifikan
mempengaruhi variabel dependent. Kemudian disimpulkan suatu kebijakan
yang digunakan untuk stabilasi perekonomian secara makro, khususnya yang
menyangkut tentang inflasi.
Metode metode yang digunakan yaitu dengan mereview data yang diperoleh dari pihak
lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi.
 Kelebihan
bisa mengetahui model inflasi yang dikembangkan oleh Donald
Vitaliano yang dikenal dengan model Vitaliano dan. Untuk
memudahkan pemahaman variabel-variabel yang akan diteliti,
 Kelemahan
tidak dapat menjelaskan bagaimana penyebab terjadinya inflasi di
indonesia
Simpulan Analisis terhadap inflasi di Indonesia menunjukkan bahwa inflasi masih
merupakan masalahklassik yang dapat menyebabkan terganggunya
perekonomian makro. Mengingat pentingnya variabel inflasi maka Bank
Indonesia masing melakukan pengeloaan terhadap inflasi melalui inflation
targeting. Penelitian ini menyimpulan bahwa dengan menggunakan model
vitaliano menunjukkan bahwa variabel jumlah uang beredar dan pendapatan
nasional berpengaruh terhadap inflasi. Piranti yang digunakan dalam
pengendalian inflasi adalalah kebijakan moneter melalui manajemen tingkat
bunga dan jumlah uang beredar.

Judul PENGARUH INFLASI DAN TINGKAT PENGANGGURAN


TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

Jurnal JURNAL EKONOMI


Tahun 2016
Penulis Aziz Septiatin, Mawardi, dan M.Ade Khairur Rizki

Tujuan Makro ekonomi adalah studi tentang kegiatan ekonomi di suatu negara.
Indikator ekonomi makro adalah inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan
ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Faktornya adalah
inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode regresi
berganda Ordinary Least Squares (OLS) yang datanya diambil dari 2011 - 2015
per semester. Akhirnya penelitian ini hanya menunjukkan variabel
pengangguran yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
dengan probabilitas 0,0191. Sedangkan inflasi menunjukkan bahwa probabilitas
0,1955. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan
pertumbuhan ekonomi.

Metode metode yang digunakan yaitu dengan mereview data yang diperoleh dari pihak
lain, dan data yang didapat dari catatan, buku-buku, , dan sebagainya berupa
data jadi dalam bentuk publikasi.
 Kelebihan
kita bisa dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan bisa
membedakan inflasi alami dengan adanya faktor penyebabnya,
hubungan inflasi dalam berbagai faktor dan bisa mengetahui pengaruh
banyak pengangguran dalam inflasi
 Kelemahan
dalam penjelasan maupun metode yang digunakan sudah pas tapi ,
tidak dapat menerapkan penjelasan dan metode para ahli untuk
mendukung penelitian tersebut .
Simpulan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Artinya ketika inflasi meningkat
maka pertumbuhan ekonomi juga akan rendah. danTerdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Hal ini disebabkan karena walaupun pertumbuhan ekonomi terus
mengalami peningkatan akan tetapi tingkat pengangguran tidak mengalami
penurunan yang berarti.

Judul ANALISIS INFLASI INDONESIA JANGKA


PANJANG:KAJIAN TERHADAP FAKTOR-
FAKTOR LUAR NEGERI
Jurnal JURNAL EKONOMI
Tahun 2014
Penulis Suraiani, Syarifah Nurul Asra
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
efek dari nilai tukar, inflasi asing, dan dunia
harga minyak pada tingkat inflasi di Indonesia dalam jangka panjang
menjalankan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa
bulanan dari Januari 2000 hingga Desember 2012. The
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Koreksi Kesalahan Vektor
Model (VECM) untuk menentukan estimasi jangka pendek,
dan menggunakan uji kointegrasi Johansen untuk
menentukan hubungan jangka panjang antar variabel.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam jangka panjang ada
hubungan kointegrasi antara variabel. Dalam
jangka pendek, variabel yang mempengaruhi harga minyak dunia
dan memiliki hubungan sebab akibat dengan inflasi, sedangkan
nilai tukar variabel dan inflasi asing tidak
mempengaruhi dan tidak memiliki hubungan sebab akibat dengan
Inflasi Indonesia. Diharapkan pemerintah untuk
selanjutnya mempertimbangkan kebijakan perdagangan dalam pembelian
barang impor, terutama untuk impor minyak yang diberikan
mempertimbangkan pengaruh fluktuasi minyak dunia
harga mempengaruhi inflasi di Indonesia dalam jangka pendek seperti
baik jangka panjang.

Metode metode / sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang berbentuk times series dari bulan Januari 2000 sampai dengan Desember
2012 dan diperoleh dari Bank Indonesia (BI), jurnal ekonomi dan penelitian
kepustakaan untuk mendukung penelitian ini.
 Kelebihan
kita bisa dapat mengetahui bahwa jangka panjang dan jangka pendek
variabel nilai tukar dalam suatu inflasi
 Kelemahan
data kurang lengkap dalam mendukung penelitian ini.
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Dalam jangka panjang variabel nilai tukar, inflasi luar negeri dan harga
minyak dunia memiliki
pengaruh signifikan terhadap inflasi.
2. Dalam jangka pendek variabel nilai tukar dan inflasi luar negeri tidak
mempengaruhi dan tidak
memiliki hubungan sebab akibat dengan inflasi.
3. Dalam jangka pendek variabel harga minyak dunia mempengaruhi dan
memiliki hubungan sebab
akibat dengan inflasi.

Judul PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKONOMI


TERHADAP INFLASI DI INDONESIA

Jurnal JURNAL EKONOMI


Tahun 2012

Penulis Adrian Sutawijaya

Tujuan Stabilitas harga atau pengendalian inflasi merupakan salah satu isu utama
ekonomi makro. Inflasi mendapat perhatian khusus dalam perekonomian
Indonesia. Setiap kali ada distorsi di masyarakat, politik atau ekonomi, orang
selalu mengaitkannya dengan inflasi. Tingkat inflasi yang rendah dan stabil
akan menjadi inflasi stimulator pertumbuhan ekonomi. Variabel yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga, investasi, uang beredar,
dan nilai tukar. Penelitian ini menggunakan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) dan Bank Indonesia (BI) antara 1985-2005. Data penelitian dianalisis
dengan menggunakan OLS (Ordinary Least Square). Studi ini menunjukkan
bahwa tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, investasi, dan nilai tukar
secara simultan mempengaruhi inflasi di Indonesia. Tingkat bunga memiliki
pengaruh positif 1,289%. Uang beredar akan memiliki pengaruh positif
terhadap inflasi 0,001%. Investasi berdampak negatif inflasi -,0001802%. Kurs
memiliki dampak positif pada inflasi 0,00427%.

Metode metode yang digunakan yaitu dengan mereview data yang diperoleh dari pihak
lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi.
 Kelebihan
kita bisa dapat mengetahui inflasi memiliki jenis – jenis bedasarkan
sifat , asal dan sebab dan banyak teori yang terkait yang mendukung
penelitian
 Kelemahan
jika adanya penambahan pembahasan menurut para ahli maka penelitian
pada jurnal ini sangat lengkap
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa , yaitu:
Inflasi merupakan tolak ukur perekonomian di Indonesia oleh karena itu
pemerintah harus mampu mengendalikan inflasi dari variabel-variabel yang
mempengaruhinya, seperti tingkat suku bunga, jumlah uang beredar dan nilai
tukar rupiah terhadapdollar AS. Untuk mengendalikan inflasi kebijakan
ekonomi yang dapat diambil pemerintah diantaranya adalah kebijakan moneter,
dalam hal ini adalah fungsi Bank Indonesia selaku bank sentral. Mengingat
besaran moneter (M1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laju
inflasi, maka upaya yang perlu dilakukan untuk mengendalikan inflasi
seyogyanya memperhatikan perubahan besaran moneter. Antara lain dengan
menggunakan instrumen kebijakan moneter, yaitu fasilitas diskonto, operasi
pasar terbuka, dan cadangan wajib minimum yang diharapkan nantinya dapat
menekan laju inflasi
Judul INFLASI DI INDONESIA : SUMBER-SUMBER
PENYEBAB DAN PENGENDALIANNYA
Jurnal JURNAL EKONOMI
Tahun 1999
Penulis Adwin S. Atmadja

Tujuan Krisis moneter yang melanda negara-negara ASEAN, termasuk


Indonesia, telah menyebabkan rusaknya sendi-sendi perekonomian
nasional. Krisis moneter menyebabkan terjadinya imported inflation
sebagai akibat dari terdepresiasinya secara tajam nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing, yang selanjutnya mengakibatkan tekanan
inflasi yang berat bagi Indonesia.
Fenomena inflasi di Indonesia sebenarnya semata-mata bukan
merupakan suatu fenomena jangka pendek saja dan yang terjadi secara
situasional, tetapi seperti halnya yang umum terjadi pada negara-negara
yang sedang berkembang lainnya, masalah inflasi di Indonesia lebih
pada masalah inflasi jangka panjang karena masih terdapatnya
hambatan-hambatan struktural dalam perekonomian negara. Dengan
demikian, maka pembenahan masalah inflasi di Indonesia tidak cukup
dilakukan dengan menggunakan instrumen-instrumen moneter saja,
yang umumnya bersifat jangka pendek, tetapi juga dengan melakukan
pembenahan di sektor riil, yaitu dengan target utama mengeliminasi
hambatan-hambatan struktural yang ada dalam perekonomian nasional.
Metode metode yang digunakan yaitu dengan mereview data yang diperoleh dari pihak
lain berupa data jadi dalam bentuk publikasi.
 Kelebihan
kita bisa dapat mengetahui pengeluaran pemerintah , dan mengetahui
jemis – jenis inflasi menurut parah penyebab dan asalnya
 Kelemahan
dalam penelitian tidak dapat menjelaskan bagaimana cara pengolahan
data dan penjelsan bagaimana data – data tersebut diambil
Simpulan
Masalah inflasi di Indonesia ternyata bukan saja merupakan fenomena jangka
pendek, tetapi juga merupakan fenomena jangka panjang. Dalam arti, bahwa
inflasi di Indonesia bukan semata-mata hanya disebabkan oleh gagalnya
pelaksanaan kebijaksanaan di sektor moneter oleh pemerintah, yang seringkali
dilakukan untuk tujuan menstabilkan fluktuasi tingkat harga umum dalam
jangka pendek, tetapi juga mengindikasikan masih adanya hambatan-hambatan
struktural dalam perekonomian Indonesia yang belum sepenuhnya dapat
diatasi. Apabila mengacu pada usaha pengeliminasian hambatan-hambatan
struktural tersebut, maka mau tidak mau harus memperhatikan dengan seksama
pembangunan ekonomi di sector riil. Dengan melakukan pembenahan di sektor
riil secara tepat, bahkan mungkin sampai pada tahap messo dan micro ekonomi,
maka kemantapan fundamental ekonomi Indonesia dapat diperkokoh.

Anda mungkin juga menyukai