Anda di halaman 1dari 14

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI SAHAM DENGAN

PENDEKATAN CAPM DAN RVAR (Studi Pada Perusahaan


Otomotif Dan Komponen Di BEI Tahun 2014 – 2018)

*Khalifah Eka Yaniar Putri, R.Gatot Heru Pranjoto


Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Trunojoyo Madura
Khalifaheyp24@gmail.com

Abstrak:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu investor mengetahui saham mana yang
menawarkan pengembalian terbaik untuk jumlah risiko yang minim. Metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif digunakan untuk melakukan penelitian ini dengan teknik Purposive
sampling digunakan. Ada 10 perusahaan yang diambil dari 13 perusahaan otomotif dan
komponen. Temuan metode CAPM mengungkapkan bahwa ada 2 perusahaan yang termasuk
saham efisien yaitu BRAM dan MASA. Dari hasil metode RVAR ada 4 saham tertinggi yaitu
BRAM, MASA, INDS dan ASII.

Kata kunci: CAPM, RVAR, Keputusan Investasi.

Abstract:
The purpose of this research is to assist investors know which stocks offer the simplest for the
minimum amount of risk. Descriptive method with quantitative approach wont to conduct this
research with purposive sampling technique used. There are 10 companies taken from 13
automotive and component companies. The findings of the CAPM method reveal that there are
2 companies that include efficient stocks, namely BRAM and MASA. From the results of the
RVAR method, there are 4 highest stocks, namely BRAM, MASA, INDS and ASII.

Keywords: CAPM, RVAR, The Stock Invesment.


Pendahuluan
Pendahuluan Pada era perekonomian yang modern, persaingan dunia usaha di
Indonesia terutama sektor otomotif dan komponen semakin lama semakin ketat. Industri
otomotif serta komponen di Indonesia sebagai suatu pilar berarti dalam bagian
manufaktur negeri, karna banyak industri otomotif yang populer membuka kembali
pabrik manufaktur dengan menaikkan kapasitas produksinya.Diakibat kemajuan
teknologi yang semakin berkembangbanyak perusahaan di sektor otomotif dan
komponen yang berlomba-lomba dalam mengembangkan tekonologinya supaya dapat
menarik minat masyarakat pada produk yang dihasilkan. Investor diharuskan
mengetahui dahulu investasi mana yang akan diambil karena jika seorang investor tidak
menguasai harga pasar akan mengakibatkan terjadinya risiko. Perubahan harga saham
atau terjadinya suatu ketidakstabilan dipasar merupakan hal yang harus diharuskan
dikuasi seorang investor tujuannya agar investor tidak salah mengambil keputusan.
Dalam suatu pengambilan keputusan investasi saham mengandung ketidakpastian atau
risiko. Seorang investor memang akan mencari keuntungan yang lebih besar ketimbang
dengan risikonya. Akan tetapi, investor harus jeli dalam meminimkan risiko. Apabila
tingkat risk yang akan dihadapi sangat besar maka profit yang akan diperoleh sangat
tinggi juga. Sebaliknya apabila tingkat riskyang dihadapi sangat minim maka
keuntungan akan didapat sangat minim juga. Menurut (Zalmi,2011:2)mengatakan “
Salah satu strategi yang bisa investor pakai untuk meminimalisir resiko ini yakni dengan
memakai diversifikasi( pengkombinasian) bermacam sekuritas dalam investasinya,
ataupun dengan kata lain membentuk portofolio. Portofolio saham ialah investasi yang
terdiri dari bermacam saham industri yang berbeda dengan harapan apabila harga salah
satu saham menyusut, sedangkan yang lain melonjak, hingga investasi tersebut tidak
alami kerugian”. CAPM serta RVAR ialah metode dalam memilah investasi dengan
keuntungaan yang bebsar serta resiko yang kecil.
Tujuan utama pada metode(CAPM)yaitu agar dapat mengurangi investasiberisiko serta
bisa membandingkan prediksi return serta bisa menghitung suatu risk yang tidak dapat
diversifikasi didalam suatu portofolio. Metode lain dalam memilih saham unggulan
adalah metode (RVAR). William F.sharpe(Jogiyanto, 2012, 640)menyatakan “Metode
The Reward to Variability Ratio (RVAR) mengukur kinerja saham dengan membagi
Excess R dengan kualitas Deviasi sekuritas yang akan diperoleh sehingga menjadi
peringkat sekuritas terbaik yang dapat diperoleh pertama kali dipilih untuk mengambil
posisi saat dipilih".

Tinjauan Pustaka
A. Investasi
Kegiatan investasi sebenarnya adalah kegiatan yang penuh dengan ketidakpastian
atas sesuatu yang terjadi pada waktu yang akan datang, karena investasi merupakan
kegiatan investor yang menanamkan modalnya pada saat sekarang dengan harapan
memperoleh pendapatan atau tingkat keuntungan di waktu yang akan datang selama
umur investasi. “Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan dimasa datang” (Tandelilin, 2001:3).

Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh
tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Ahmad,
2004:3).Investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi dalam bentuk aktiva riil
(real assets) dan investasi dalam bentuk aktiva finansial (financial assets).Aktiva riil
adalah aktiva berwujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni, dan real
estate.Aktiva finansial adalah surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan
klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh suatu lembaga (Sunariyah, 2006:4).

B. Saham
Menurut Fahmi (2012:85) saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan
modal/dana pada suatu perusahaan, kertas yang tercantum dengan jelas nilai
nominal, nama perusahaan, disertai dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan
kepada setiap pemegangnya, dan persediaan yang siap untuk di jual.

Definisi saham menurut Tandelilin (2010:32) adalah sertifikat yang menunjukkan


bukti kepemilikan perusahaan.Saham merupakan bentuk kepemilikan suatu
perusahaan.Dengan memiliki satu lembar saham suatu perusahaan menunjukkan hak
atas pendapatan dan kekayaan perusahaan. Lembaran saham merupakan salah satu
surat berharga yang mudah dipindah tangankan.

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012:5), saham dapat didefinisikan sebagai


tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas.Saham merupakan surat berharga yang berbentuk sertifikat yang
menunjukkan tanda bukti kepemilikan suatu perusahaa. Semakin banyak saham yang
dimilki oleh seseorang disuatu perusahaan, berarti jumlah uang yang diberikan ke
perusahaan juga semakin tinggi, demikian juga penguasaan orang tersebut dalam
perusahaan itu semakin tinggi.

C. Capital asset Pricing Model (CAPM)


Pemahaman tentang metode Capital Asset Pricing Model (CAPM)atau Model
Penetapan Harga Aset Modalpertama kali dimunculkan pada pertengahan tahun
1960-anyang dipelopori oleh William F. Sharpe, Lintner dan Mossin.

Menurut William F. Sharpe, et. All dalam Fahmi (2014:335) Capital Asset Pricing
Model (CAPM) merupakan model penetapan harga aktiva equilibrium yang
menyatakan bahwa ekspektasi return atas sekuritas tertentu adalah fungsi linier
positif dari sensivitas sekuritas terhadap perubahan return portofolio pasarnya.

Beberapa pakar keuangan lainnya mendifinisikan CAPM sebagai berikut; Capital


Asset pricing Model (CAPM) atau model penentuan harga asset modal adalah
hubungan antara risiko dengan tingkat keuntungan yang diharapkan sebuah
perusahaan. Lebih jauh model ini, menjelaskan bahwa tingkat keuntungan suatu asset
atau saham setara dengan tingkat keuntungan bebas risiko ditambah premium risiko.
Risk premium (premium risiko) adalah jumlah di atas tingkat bebas risiko yang
dicari investor sebelum ia menaruh uang dalam asset beresiko.

D. Reward To Variablity Ratio (RVAR)


Indeks ini dikembangkan oleh William Sharpe (1996) pengukur kinerja ini disebut
dengan pengukur Sharpe (Sharpe Measure) atau disebut juga dengan reward to
variability ratio (RVAR).Indeks Sharpe ini mendasarkan perhitungannya pada
konsep garis pasar modal (capital market line) sebagai patok duga, yaitu dengan cara
membagi premi risiko portofolio dengan standar deviasinya (Hartono,2014).Dengan
demikian, Indkes Sharpeakan bisa dipakai untuk mengukur premi risiko untuk setiap
unit risiko pada portofolio tersebut. Semakin tinggi Indeks Sharpe maka semakin
baik kinerja portofolio tersebut.Secara matematis, Indeks Sharpe dapat dirumuskan
sebagai berikut (Hartono,2014) :

RVAR = Rp – Rf / Standar deviasi .............................................(2.14)

Keterangan :
RVAR = Reward to Variability Ratio atau pengukur Sharpe
Rp = Return portofolio
Rf = Return free rateatau tingkat pengembalian bebas risiko

Menurut samsul (2006) menjelaskan bahwa kinerja reksadana dilihat dari Rp yaitu
return rata-rata dari masing – masing saham yang telah dikurangi return free
ratediperoleh dari suku bunga Sertifikat Bank Indonesia. Returninvetasi ini
digunakan untuk menggambarkan return prediksi masa depan. Sedangkan standar
deviasi portofolio reksadana menunjukkan besar-kecilnya perubahan return suatu
reksadana terhadap return reksadana yang bersangkutan.Return yang tinggi saja
belum tentumerupakan hasil investasi yang baik. Return yangrendah juga dapat
merupakan hasil investasi yangbaik jika return yang yang rendah ini disebabkanoleh
risiko yang rendah pula. Oleh karena itureturn yang dihitung perlu disesuaikan
denganrisiko yang harus ditanggungnya.

Metode Penelitian
A. Objek Penelitian
Penulis memakai industri yang bergerak di bidang Otomotif dan Komponen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 – 2018 sebagai objek penelitian.

B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini menggunakan analisis CAPM dan RVAR
untuk menganalisis “kelayakan investasi saham di perusahaan manufaktur sektor
Otomotif dan Komponen tahun 2014-2018”.

C. Populasi
Didalam meneliti ini, populasi yang digunakan adalah perusahaan sektor otomotif
dan komponen yang terdaftar di BEI tahun 2014 - 2018. Perusahaan otomotif dan
komponen yang terdaftar di BEI berjumlah 13 perusahaan yang termasuk dalam
sektor industri otomotif dan komponen.

D. Sampel
Dengan menarik sebuah sampel yang akan diteliti, peneliti memakai teknik
purposive sampling (kriteria yang dikehendaki). Kriteria tersebut diantaranya,
Perusahaan sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode tahun 2014
– 2018, Mempublikasikan data lengkap berupa annual report secara konsisten dari
tahun 2014 – 2018, Menerbitkan Annual Report telah diaudit selama 2014 – 2018,
Perusahaan otomotif dan komponen yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan
keuangan yang telah diaudit selama tahun 2014 – 2018, Perusahaan otomotif dan
komponen yang mempunyai data harga saham secara lengkap dari tahun 2014 -
2018.

Dari jumlah populasi sebanyak 13 perusahaan sektor otomotif dan komponen


terdapat 10 perusahaan sektor otomotif dan komponen yang menjadi kriteria
pemilihan sampel.

E. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang
meliputi, 10 data perusahaan yang termasuk sektor otomotif dan komponen tahun
2014 sampai 2018, Closing price, (BI rate) dan (IHSG).

F. Sumber Data
Didalam peneilitian didapat dari sumber data (BEI) periode 2014 – 2015 ditelusuri
dengan web www.idx.co.id. www.bei.co.id, www.finance.yahoo.com, Penelitian
studi pustaka dan buku-buku yang mendukung perhitungan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Didalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalahMicrosoft Office
Excel 2010. Tahapan didalam analisis data diantaranya ;

Capital Asset Pricing Model (CAPM)


Teknik analisa ini dengan melakukan beberapa perhitungan, diantaranya yaitu :
1. Menghitung tingkat pengembalian saham individu. Menurut (Jogiyanto, 2009,
111)

( )

2. Menghitung tingkat pengembalian bebas resiko. Menurut (Husnan, 2005, 176)

3. Menghitung tingkat pengembalian pasar. Menurut (Fahmi, 2011, 138)

4. Menghitung beta masing-masing saham individu. Menurut (Tandelilin, 2010, p. 132)

i=
5. Menghitung Return yang diharapkan. Menurut (Jogiyanto, 2012, 499)

E( ) + [ ( )

6. Menggambar (SML)
7. Menggolongkan saham efisien dan mengambil keputusan.

Reward to variability ratio (RVAR)

Didalam mengambil suatu keputusan, investor perlu sebuah teknik agar tidak salah
dalam memilih sebuah keputusan investasi. Metode RVAR dapat membantu para
investor dalam mengambil keputusan investasi. Metode ini dapat diperhitungkan dengan
menghitung return lebih (excess return) tiap-tiap saham individual, menghitung
variabilitas yang diukur dengan stadart deviasi, menghitung reward to variability ratio
dan mengelompokkan saham perusahaan yang memiliki nilai tertinggi dan dijadikan
pilihan pertama untuk dipilih berinvestasi.

Hasil dan Pembahasan


A. Perhitungan tingkat pengembalian saham individu
Pt Astra International Tbk (ASII) dijadikan salah satu sampel perhitungan Ri.
Dengan perhitungannya yaitu :

( )

= 0,005

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui jika ASII menunjukkan hasil
selisih yang positif (capital gain). Dan dapat diketahui jika berdasarkan perhitungan
diatas dari 10 perusahaan ada 5 perusahaan yang disebut selisih positif (capital gain)
yaitu perusahaan ASII, BRAM, INSD, MASA dan PRAS dan ada 5 perusahaan yang
disebut dengan selisih negatif (capital loss) yaitu AUTO, GDYR, IMAS, LPIN, dan
SMSM.

B. Menghitung Risk Free (Rf)


Untuk menghitung Rfyaitu menggunakan datasuku bunga bulanan dari tahun 2014
sampai 2018 selama 5 tahun. Berdasarkan pengumpulan data menunjukkan jika
tingkat pengembalian bebas risiko dari tahun 2014 sampai 2018 mengalami fluktuasi.
Perhitungan rata – rata bebas resiko(Rf) periode 2014 – 2018 senilai 0.062% per
tahun. Hasil nilai tersebut dibagi 12 bulan untuk mendapatkan risk free (Rf) perbulan
yaitu sebesar 0.005%.

C. Menghitung tingkat keuntungan pasar (Rm)


Return Market (Rm) didapat dari perhitungan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) perbulan periode 2014-2018. Berdasarkan rumus yang dikemukan oleh
(Fahmi,2011:138) sebagai berikut ;

= 0,033826
Untuk bulan berikutnya perhitungan R m sama dengan perhitungan yang diatas. Dan
untuk perhiyungan E(Rm), m2 dan m.

( )

=0,006674

[ ( )

Expected return pasar [E(Rm)] yang diperoleh dalam periode 2014-2018 adalah
sebesar 0,667%, yang berasal dari jumlah keseluruhan E(Rm) senilai 0,4004% dibagi
dengan jumlah keseluruhan bulan dalam periode pengamatan yakni 60 bulan.
Berdasarkan perhitungan diatas, diantara ketiga perhitungan yakni R f, Rm dan E(Rm)
memilki selisih antara Rf dan Rm sebesar (0,005052 - 0,006674267) atau sebesar -
0,16%.

D. Menghitung beta (β)


Hubungan ( ) dapat digunakan untuk mencari nilai besarnya βsuatu saham.
Hasil perhitungan dari beta masing-masing perusahaan sebagai berikut :

No Covarian
Kode (Rm.Ri)
1 ASII 0,001462 0,00093 1,571936
2 AUTO 0,00118 0,00093 1,268927
3 BRAM -0,0014 0,00093 -1,50954
4 GDYR 0,000751 0,00093 0,807758
5 IMAS -0,00123 0,00093 -1,32548
6 INDS 0,00104 0,00093 1,117963
7 LPIN 3,37E-05 0,00093 0,036253
8 MASA -0,00114 0,00093 -1,22564
9 PRAS 0,000262 0,00093 0,282267
10 SMSM 0,000955 0,00093 1,026522

Sumber: Data diolah, 2019

Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan ada 10 perusahaan otomotif dan komponen


yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 – 2018. Dari hasil
penelitian, ada 4 saham perushaan agresif ( > 1) serta ada 6 saham perusahaan yang
defensif ( < 1).

E. Menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan [E(Ri)] dengan metode


CAPM
Dalam penelitian ini nilai tinggi rendahnya β berbanding lurus dengan return saham
yang diharapkan. Jikaβpada suatu saham tinggi itu berarti saham [E(Ri)] tinggi juga.
Jika nilai βrendah maka return yang diharapkan rendah juga. Berdasarkan hasil
penelitian PT. Indo Kordsa (BRAM) memiliki nilai βpaling rendah 0,509%. Hal ini
bisa dikatan saham BRAM merupakan saham dengan risiko kecil yang kurang peka
adanya perubahan harga pasar dikarenakan [E(Ri)] menunjukkan 0.002% yang
berarti rendah. Astra Indonesia (ASII) memiliki nilai βpaling tinggi sebesar 1,571%
dengan E(Ri) juga paling tinggi yaitu 0,007% hal ini menunjukkan ASII memiliki
risiko paling besar dan memiliki kepekaan yang sangat aktif terhadap perubahan
pasar.

Expected return E(Ri) tahun 2014 – 2018

No Kode Rf Β E.(Rm) E.(Ri)


1 A.SII 0,.005 1,.571 0,.006 0,.007
2 AUTO 0,.005 1,268 0,006 0,007
3 BRAM 0,005 -1,509 0,006 0,002
4 GDYR 0,005 0,807 0,006 0,006
5 IMAS 0,005 -1,325 0,006 0,002
6 INDS 0,005 1,117 0,006 0,006
7 LPIN 0,005 0,036 0,006 0,005
8 MASA 0,005 -1,225 0,006 0,003
9 PRAS 0,005 0,282 0,006 0,005
10 SMSM 0,005 1,026 0,006 0,006
No Kode Rf Β E.(Rm) E.(Ri)
1 A.SII 0,.005 1,.571 0,.006 0,.007
2 AUTO 0,.005 1,268 0,006 0,007
3 BRAM 0,005 -1,509 0,006 0,002
4 GDYR 0,005 0,807 0,006 0,006
5 IMAS 0,005 -1,325 0,006 0,002
6 INDS 0,005 1,117 0,006 0,006
7 LPIN 0,005 0,036 0,006 0,005
8 MASA 0,005 -1,225 0,006 0,003
9 PRAS 0,005 0,282 0,006 0,005
10 SMSM 0,005 1,026 0,006 0,006
Sumber : data diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas dapat digambar dengan SML (grafik security market)

Berdasarkan grafik SML dapat disimpukan bahwa semakin besar tingkat risiko ( ),
maka semakin besar juga return yang diharapkan. Hal ini menunjukan bahwa ada
hubungan yang searah antara beta dan E(Ri).

F. Penggolongan saham efisiensi dan keputusan investasi


Grafik SML

Gambar 1. Grafik SML

Berdasarkan pada grafik diatas dapat diketahui hasil perhitungan dengan metode
CAPM. Bahwa BRAM dan MASA adalah perusahaan yang dikategorikan sebagai
saham yang efisien karena hasil perhitungannya menunjukkan nilai R i< E(Ri), saham
efisien bisa disebut dengan saham overvalued. Sedangkan untuk saham yang tidak
efisien ada ASII, AUTO, GDYR, IMAS, INDS, LPIN, PRAS dan SMSM.
G. Menghitung urutan peringkat saham tertinggi dengan menggunakan metode
(RVAR)

Dalam proses memperoleh saham yang diinginkan, peneliti dapat memakai RVAR
sebagai metode mengukur saham peringkat tertinggi sampai yang terendah.Salah
satu sampel perusahaan yang dijadikan contoh dalam perhitungan tingkat
keuntungan saham individu [E(Rp) = rata – rata return saham] dari 10 perusahaan
otomotif dan komponen adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan
perhitungannya sebagai berikut :

= -0,0551

( )

= 0,005
Selanjutnya sebelum menghitung peringkat saham tertinggi dengan RVAR, perlu
untuk menghitung standart deviasi. standart deviasi dapat dihitung dengan rumus :

[ ( )

Berikut contoh perhitungan Standar deviasi saham PT Astra International Tbk (ASII)
sebagai berikut :
[ ( )
0,004097023



0,064007989

Untuk perhitungan perusahaan yang lainnya memakai rumus yang sama seperti
diatas. Setelah menghitung standar deviasi, maka langkah selanjutnya adalah
menghitung kinerja investasi saham dengan metode Reward to Variability Ratio
(RVAR) menggunakan rumus berikut(Jogiyanto, 2014):
Berikut contoh perhitungan Reward to Variability RatioAstra International Tbk
(ASII) sebagai berikut :

( )

Berdasarkan hasil perhitungan kinerja PT Astra International Tbk (ASII) dengan


metodeRVAR sebesar 0,03507. Hasil perhitunganini menunjukkan saham positif artinya
ASII berada diatas kinerja investasi bebas resiko yaitu SBI. Berikut hasil perhitungan
peringkat saham tertinggi dengan menggunak RVAR :

Excces
RVAR
KODE Rp Rf Return Σp
(ExcR/StdDev)
(Rp-Rf)
ASII 0.005277 0.0050525 0.0002245 0.0064008 0.035073741
-
AUTO -0.01044 0.0050525 0.0154925 0.092672 -0.16717563
BRAM 0.044281 0.0050525 0.0392285 0.236196 0.166084523
-
GDYR -0.00574 0.0050525 0.0107925 0.181284 -0.05953366
-
IMAS -0.00366 0.0050525 0.0087125 0.159459 -0.054637869
INDS 0.006813 0.0050525 0.0017605 0.14258 0.012347454
-
LPIN -0.00474 0.0050525 0.0097925 0.151461 -0.064653607
MASA 0.039875 0.0050525 0.0348225 0.277816 0.125343753
-
PRAS 0.002049 0.0050525 0.0030035 0.084386 -0.035592397
-
SMSM -0.00041 0.0050525 0.0054625 0.123057 -0.044389998
Sumber : Data diolah, 2019
Berdasarkan tabel 3 hasil perhitungan kinerja saham otomotif dan komponen tahun
2014 – 2018 dengan metode RVAR, diperoleh hasil bahwa terdapat 4 saham dengan
hasil positif dan 6 saham negative. Saham dengan nilai RVAR positif menunjukkan
bahwa return yang dihasilkan melebihi investasi bebas risiko (SBI). Saham yang
memiliki kinerja positif yaitu (BRAM), (MASA), (INDS) dan (ASII). Sedangkan
saham memiliki kinerja negative yaitu(PRAS), (SMSM), (IMAS), (GDYR), (LPIN)
dan (AUTO).

H. Mengurutkan peringkat saham tertinggi dan keputusan investasi


Pendekatan metode (RVAR) dapat mengurutkan urutan saham tertinggi sampai
terendah. Dengan cara membagi antara excess Rdengan standart deviasi saham.
Keputusan pertama untuk berinvestasi pada saham jika suatu saham memiliki nilai
tertinggi dari hasil metode RVAR.

I. Urutan peringkat saham dengan


Reward to Variability Ratio (RVAR)
Excces RVA
KODE Rp Rf Σm Peringkat
Return R
0.04 0.00 1
BRAM 4 5 0.039 0.236 0.166
0.03 0.00 2
MASA 9 5 0.034 0.277 0.125
0.00 0.00 3
INDS 6 5 0.001 0.142 0.012
0.00 0.00 4
ASII 5 5 0.000 0.006 0.035
0.00 0.00 - 5
PRAS 2 5 -0.003 0.084 0.035
- 6
0.00 0.00 -
SMSM 0 5 -0.005 0.123 0.044
- 7
0.00 0.00 -
IMAS 3 5 -0.008 0.159 0.054
- 8
0.00 0.00 -
GDYR 5 5 -0.010 0.181 0.059
- 9
0.00 0.00 -
LPIN 4 5 -0.009 0.151 0.064
- 10
0.01 0.00 -
AUTO 0 5 -0.015 0.092 0.167

Sumber : Data diolah, 2019


Berdasarkan pada tabel 4 bahwa peringkat saham tertinggi sampai yang terendah
secara berturut – turut yaitu BRAM, MASA, INDS, ASII, PRAS, SMSM, IMAS,
GDYR, LPIN dan AUTO.

Simpulan
Berdasarkan metode CAPM terdapat hubungan yang linear antara risk sitematis
denganreturn yang diharapkan. Ada 2 saham perusahaan yang termasuk dalam kategori
saham efisien dan 8 perusahaan yang termasuk dalam kategori saham tidak efisien dari
10. Saham ASII, AUTO, INDS, SMSM merupakan saham agresif dengan memiliki nilai
β> 1. Sedangkan saham GDYR, LPIN, PRAS, BRAM, IMAS dan MASA memiliki
nilai β< 1. Berdasarkan metode RVAR diperoleh nilai RVAR yang bervariatif. Nilai
tersebut ada yang positif dan negatif. Saham unggulan ditentukan berdasarkan nilai
RVAR yang tertinggi.

Daftar Pustaka
Jogiyanto, H. (2012). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kedelapan). BPFE.
Jogiyanto, H. (2014). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kesembilan).
BPFE.
Bodie, Zvi and Kane Alex, and Marcus Alan J. 2014. Investments and Portofolio.
Diterjemahkan oleh Zulaini Dalimunthe dan Budi Wibowo. Manajemen
Portofolio dan Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2012. Pasar Modal di Indonesia
(Pendekatan Tanya Jawab), edisi tiga. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2012. Manajeman Investasi (Teori dan Soal Jawab). Cetakan kesatu.
Jakarta : Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2013. Pengantar Manajemen keuangan teori dan soal jawab. Cetakan
kedua. Bandung : Alfabeta.
Fahmi, Irham. 2014. Manajeman Keuangan (Teori dan Soal Jawab). Cetakan Ketiga.
Bandung : Alfabeta.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori portofolio dan analisis investasi, edisi Kesembilan.
Yogyakarta: BPFE.
Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi., edisi kesepuluh.
Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto. 2012. Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi ke tiga. Cetakan Tujuh.
Jogjakarta: BPFE
Zubir, Zalmi. 2011. Manajemen Portofolio. Jakarta: Salemba Empat.
Elbannan, Mona A. 2015. The Capital Asset Pricing Model: An Overview of the
Theory. International Journal of Economics and Finance. Vol. 7, No. 1.
Fatmasari, Ditha.I, R. Deni M.D dan Nor Norisanti, 2019. Analisa Capital Asset
Pricing Model (CAPM) dalam pengambilan keputusan investasi saham.
EKOBIS. Vol.20(2).
Hidayati, Aisyi. A, Suhadak dan Nengah Sudjana. 2014. Analisa Capital Asset Pricing
Model (CAPM) terhadap keputusan investasi saham. Jurnal Administrasi
BisnisVol 9, No:1.
Kurniawan, F. Adi, Raden R. R dan Devi Farah Azizah. 2015. Penerapan Metode
Capital Asset Pricing Model (CAPM) untuk Penetapan Kelompok Saham-
saham Efisien (pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 24,
No. 1.
Putra, M.D.M., dan I Putu Yadnya, 2016. Penerapan metode Capital Asset Pricing
Model sebagai pertimbangan dalam ppengambilan keputusan investasi
saham. E-jurnalmanajeman unud, Vol. 5(12):8079-8106.

Putra, Rofy.D, Darminto dan Zahro Z.A, 2013. Analisa pemilihan investasi saham
dengan menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan
Reward To Variability Ratio (RVAR) sebagai penentu pengambilan keputusan
investasi saham. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.1(2).
Prayogo, Enny. 2017. Analisis kinerja portofolio saham dengan Metode Sharpe dan
Metode Treynor (saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Agustus
2016 – Januari 2017). Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 8, No 3, hlm 100-113.
Seftyanda, Bunga Engineering, Darminto dan Saifi, Muhammad. Analisis Metode
Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagai Dasar Pertimbangan Keputusan
Investasi Saham (Studi pada Seluruh Saham yang Terdaftar di BEI Periode
2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 17,No. 2.

Yulianti, Eka. 2016. Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagai sala satu metode
untuk menentukan saham efisien. Jurnal Portofolio., Vol.13,No.2.

Yulianti, Riska, Topowijono dan Devi farah Azizah. 2016. Penerapan metode
Capital Asset Pricing Model (CAPM) untuk menentukan kelompok saham-
saham efisien. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.38, No.2.
Priyanti, Denik. 2017. Analisa Kinerja Reksa Dana Saham dengan Metode Sharpe ,
Reward To Market Risk, Jensen Alpha, dan M2. Skripsi. Yogyakarta: program.

http://finance.yahoo.com

http://www.idx.co.id

www.bi.go.id

http://www.indonesia-investmnet.com

Anda mungkin juga menyukai