Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN KEUANGAN DAN PASAR MODAL

RESUME : “PENGANGGARAN MODAL DALAM KETIDAKPASTIAN -


TERINTEGRASI PENDEKATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KLAIM
KONTINJENSI DAN PEMROGRAMAN INTEGER”

Diajukan Kepada Dosen Manajemen Keuangan dan Pasar Modal


Universitas Gajayana Malang
Program Studi Magister Akuntansi

Disusun Oleh :

KELOMPOK I
1. PUTRI SETIA MARDIANI
2. ERIKA RAHMA SETIYANI
3. IFAH NURDIANA
4. ACHMAD INDAH ARIFUDDIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG
JAWA TIMUR
2023
PENGANGGARAN MODAL DALAM KETIDAKPASTIAN - TERINTEGRASI PENDEKATAN
MENGGUNAKAN ANALISIS KLAIM KONTINJENSI DANR PEMROGRAMAN INTEGER

Penganggaran modal harus diintegrasikan dengan perencanaan strategis karena


investasi yang berlebihan atau yang tidak mencukupi akan memiliki konsekuensi yang serius
terhadap masa depan perusahaan. Penganggaran modal di bawah ketidakpastian adalah suatu
pendekatan yang melibatkan penilaian risiko dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan
investasi. Dalam hal ini, analisis klaim kontinjensi dan pemrograman inter adalah dua alat yang
dapat digunakan untuk mengelola risiko dan ketidakpastian dalam penganggaran modal.
Penerapan analisis klaim kontinjensi dan pemrograman integer untuk evaluasi proyek juga
telah menarik banyak perhatian. Teknik-teknik ini diperlukan, misalnya, jika nilai suatu proyek
berkembang secara stokastik melebihi waktu dan keputusan untuk berinvestasi pada proyek
tersebut dapat ditunda. Kami mengusulkan dua pendekatan yang mengintegrasikan metode ini
dengan model penganggaran modal tradisional. Berikut penjelasan singkat tentang keduanya :
a. Analisis Klaim Kontinjensi (Contingency Claims Analysis):
- Analisis klaim kontinjensi adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya yang
mungkin timbul akibat risiko atau ketidakpastian dalam proyek investasi.
- Dalam analisis ini, dana cadangan (contingency fund) dialokasikan untuk mengatasi klaim
yang mungkin timbul akibat risiko tertentu.
- Klaim-keluar ini dapat berupa perubahan dalam biaya proyek, penundaan, atau perubahan
lingkungan bisnis yang mempengaruhi investasi.
b. Pemrograman Inter (Interprogramming):
- Pemrograman inter adalah metode yang digunakan untuk mengelola ketidakpastian dalam
penganggaran modal dengan mengidentifikasi serangkaian skenario investasi yang
berbeda.
- Setiap skenario dapat mewakili perkiraan yang berbeda tentang hasil investasi, termasuk
perkiraan pendapatan, biaya, dan nilai proyek.
- Dalam pemrograman inter, alokasi dana untuk masing-masing skenario dapat dihitung, yang
memungkinkan manajer untuk memilih alternatif investasi yang paling sesuai dengan risiko
dan tujuan perusahaan.

Keduanya adalah alat yang berguna untuk membantu manajer atau pengambil keputusan
dalam menghadapi ketidakpastian ketika menganggarkan modal untuk proyek investasi. Mereka
memungkinkan perusahaan untuk mempertimbangkan konsekuensi finansial yang mungkin timbul
akibat perubahan dalam lingkungan bisnis atau ketidakpastian lainnya, dan merencanakan dengan
bijak untuk menghadapinya.
Secara tradisional nilai suatu proyek ditentukan oleh proyek tersebut. Pada kenyataannya,
arus kas suatu proyek kemungkinan besar akan berbeda nilai bersih sekarang yang sama dengan
jumlah dari arus kas masa depan yang didiskontokan, dikurangi dengan jumlah yang dibutuhkan
ini investasi awal (Brealey dan Myers 1991). Pada dasarnya asumsi bahwa tingkat diskonto dan
harapan arus kas masa depan diketahui sehingga proyek akan dimulai dengan tepat. Berdasarkan
nilai saat ini suatu proyek, batas keputusan penganggaran yang dihadapi perusahaan adalah
memilih portofolio proyek yang tidak melebihi anggaran, tetapi pada saat yang sama menciptakan
nilai maksimal. Keputusan ini pertama kali dirumuskan sebagai model optimasi oleh Weingartner
(1974). Sejak itu sejumlah model penganggaran mulai bermunculan untuk disesuaikan dengan
situasi tertentu sedang diselidiki. Misalnya, Myers dan Pogue (1974), Bradley dan Frey (1978),
serta Kim dan Lee (1991) mengajukan usulan model penganggaran yang berbeda untuk
memasukkan penentuan tingkat diskonto yang sesuai situasi ke dalam penganggaran modal.
Dengan menerapkan metode yang dikembangkan baru-baru ini seperti analisis klaim
kontinjensi dan pemrograman inter untuk mengevaluasi instrumen keuangan, ketidakpastian dapat
digabungkan dengan memodelkan arus kas atau nilai proyek sebagai proses stokastik. Pada saat
yang sama, pendekatan pilihan nyata ini menjaga fleksibilitas yang mendasari proyek, seperti
kemungkinan untuk menunda dimulainya suatu proyek (Trigeorgis 1996; Dixit dan Pindyck 1994;
Majd dan Pindyck 1989; Kulatilaka dan Marcus 1987 dan 1988; Kester 1986) . Jadi, hasil evaluasi
opsi nyata tidak hanya melibatkan penentuan nilai opsi nyata, tetapi juga keputusan investasi yang
optimal.

1. OPSI NYATA SEBAGAI PENDEKATAN EVALUASI PROYEK


Opsi nyata adalah opsi yang tertanam dalam keputusan investasi yang memungkinkan
investor beradaptasi terhadap perubahan kondisi pasar atau lingkungan investasi. Opsi nyata
mencakup opsi untuk memperluas, menunda, meninggalkan proyek. Analisis opsi nyata
melibatkan perhitungan nilai setiap opsi dan memasukkan nilai opsi kedalam keputusan
investasi. Evaluasi proyek tradisional menggunakan metode seperti tingkat pengembalian
internal atau nilai sekarang bersih (NPV) (Brealey dan Myers 1991). NPV suatu proyek
didefinisikan sebagai jumlah arus kas yang diharapkan (CT) dihasilkan oleh proyek pada waktu
(t), didiskontokan pada tingkat diskonto (d) yang berlaku untuk proyek tersebut, dikurangi
dengan investasi awal (I). Pendekatan NPV berasal dari gagasan untuk mengevaluasi proyek
seperti obligasi, yaitu dengan asumsi bahwa arus kas dan tingkat diskonto telah diketahui
sebelumnya. Namun, arus kas suatu proyek (berbeda dengan arus kas obligasi) umumnya
merupakan arus kas yang diharapkan, yang diasumsikan didistribusikan secara simetris.
Terlebih lagi, seringkali keputusan untuk berinvestasi pada suatu proyek dapat ditunda.
Pendekatan opsi nyata menggabungkan ketidakpastian seputar arus kas, serta
kemungkinan untuk menunda dimulainya proyek, dengan menggunakan proses stokastik yang
menggambarkan nilai atau arus kas suatu proyek dan dengan mengevaluasi pilihan untuk
berinvestasi pada proyek semacam itu. Pilihan untuk memulai suatu proyek dilaksanakan jika
nilai yang dapat dicapai dengan menunda keputusan sama besarnya dengan pelaksanaan
segera.
a. Asumsi
Sebagai contoh kami berurusan dengan sebuah perusahaan yang memiliki peluang
untuk berinvestasi dalam sejumlah proyek berbeda yang keputusannya tidak dapat
ditangguhkan tanpa batas waktu dan nilainya berkembang sesuai dengan gerakan
Brownian geometris (BM). Menggambarkan nilai proyek dengan BM geometris bahwa
nilai proyek tumbuh pada tingkat yang diharapkan sebesar α, sehingga menghasilkan
nilai yang diharapkan dari proyek pada waktu t sebesar E(Vt) V0 exp(αt). Kami
asumsikan nilai proyek konstan dari waktu ke waktu dan proyek-proyek tersebut
menghasilkan arus kas untuk selamanya. kita mengasumsikan bahwa proyek-proyek
semuanya terpapar pada sumber ketidakpastian yang sama, di mana tingkat
eksposurnya bervariasi dengan volatilitas σj . Jelas, ada perusahaan dengan portofolio
yang terdiversifikasi, di mana proyek-proyek terpapar pada sumber ketidakpastian
yang berbeda sehingga membutuhkan model yang lebih canggih. Namun, kebutuhan
akan model yang digeneralisasi seperti itu tergantung pada proses penganggaran di
dalam perusahaan: Jika divisi-divisi dialokasikan anggaran tertentu, dan kemudian
proyek-proyek dipilih, maka proyek-proyek tersebut kemungkinan besar akan
terpapar pada sumber ketidakpastian yang sama.
b. Rumus Penilaian Opsi
Nilai pilihan untuk berinvestasi dalam suatu proyek dapat dihambat melalui analisis
klaim kontinjensi (CCA) atau pemrograman integer. Kedua teknik tersebut
memberikan hasil yang sama dan awalnya dikembangkan untuk evaluasi instrumen
keuangan. Opsi nyata, kita dapat menerapkan teknik CCA untuk mengevaluasi pilihan
untuk berinvestasi dalam proyek (Dixit dan Pindyck 1994).
c. Karakteristik Aturan Investasi Optimal
Dalam menentukan nilai opsi untuk berinvestasi pada suatu proyek, sejumlah
hubungan antara berbagai parameter yang terlibat dan aturan investasi yang sesuai
tersirat.
- Untuk proyek-proyek yang terpapar pada ketidakpastian yang besar, nilai opsi
menjadi tinggi dan titik pelaksanaan cenderung berada jauh di masa depan.
- Pilihan untuk berinvestasi pada proyek-proyek dengan kerugian yang besar
akibat penundaan akan dilakukan lebih awal dibandingkan dengan proyek-proyek
yang dapat ditunda tanpa kerugian yang besar.

2. PENDEKATAN MAKSIMALISASI NILAI OPSI


Ada beberapa opsi nyata yang dapat digunakan sebagai pendekatan evaluasi proyek,
tergantung pada jenis proyek dan tujuan evaluasi. Beberapa di antaranya adalah:
a) Analisis Biaya-Manfaat (Cost-Benefit Analysis): Ini adalah pendekatan yang umum
digunakan untuk menilai keuntungan finansial suatu proyek. Dalam analisis ini, biaya
dan manfaat proyek diukur dan dibandingkan untuk menentukan apakah proyek
tersebut layak dilaksanakan.
b) Analisis Biaya-Efektivitas (Cost-Effectiveness Analysis): Pendekatan ini
mengevaluasi proyek berdasarkan biaya per unit manfaat atau efek yang dihasilkan.
Ini berguna ketika proyek memiliki tujuan khusus, seperti proyek kesehatan atau
pendidikan.
c) Analisis Diskon Arus Kas (Discounted Cash Flow Analysis): Metode ini melibatkan
perhitungan nilai sekarang dari semua arus kas yang terkait dengan proyek. Ini
membantu dalam menilai nilai waktu dari uang dan menentukan apakah proyek
menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu.
d) Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis): Ini digunakan untuk mengukur bagaimana
ketidakpastian dalam proyek dapat memengaruhi hasil evaluasi. Variabel-variabel
kunci diuji untuk melihat bagaimana perubahan dalam nilai-nilai tersebut
memengaruhi hasil proyek.
e) Analisis Risiko (Risk Analysis): Dalam proyek-proyek yang kompleks atau berisiko
tinggi, analisis risiko dapat digunakan untuk menilai dampak potensial dari risiko-risiko
yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek.
f) Analisis Manfaat Sosial (Social Benefit Analysis): Pendekatan ini mengevaluasi
dampak sosial, lingkungan, atau masyarakat dari suatu proyek. Ini dapat melibatkan
pengukuran aspek-aspek seperti penciptaan lapangan kerja, peningkatan
lingkungan, atau perubahan sosial positif.
Pilihan pendekatan evaluasi yang terbaik akan tergantung pada sifat proyek, tujuan
evaluasi, dan sumber daya yang tersedia. Biasanya, beberapa metode dapat digunakan
bersama-sama untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kelayakan dan
dampak proyek.

3. MODEL PENGANGGARAN MODAL DINAMIS


Penganggaran modal dinamis adalah pendekatan dalam manajemen keuangan yang
mempertimbangkan perubahan kondisi dan kebijakan yang terjadi seiring waktu ketika
mengalokasikan sumber daya keuangan. Model penganggaran modal dinamis membantu
perusahaan untuk mengambil keputusan alokasi modal dengan mempertimbangkan fleksibilitas
dan perubahan situasi yang mungkin terjadi di masa depan.
Beberapa karakteristik dari model penganggaran modal dinamis adalah:
a) Fleksibilitas: Model ini mempertimbangkan bahwa keputusan alokasi modal tidak
selalu bersifat tetap, dan perusahaan harus memiliki fleksibilitas untuk mengubah arah
investasinya jika situasi berubah.
b) Pengambilan Keputusan Berbasis Opsi (Option-Based Decision Making): Model ini
mengintegrasikan konsep opsi riil, yang memungkinkan perusahaan untuk membuat
keputusan berdasarkan opsi yang tersedia di masa depan. Contohnya termasuk opsi
untuk melanjutkan, menghentikan, memperluas, atau menunda proyek.
c) Analisis Skenario: Model ini sering menggunakan analisis skenario untuk
mengidentifikasi bagaimana perubahan dalam lingkungan bisnis atau kondisi pasar
dapat memengaruhi alokasi modal.
d) Perubahan Dinamis: Model ini memungkinkan perubahan dinamis dalam alokasi
modal seiring waktu berdasarkan hasil aktual dan kondisi pasar yang berubah.
e) Pemodelan Probabilistik: Dalam beberapa kasus, model ini juga dapat memasukkan
unsur probabilitas untuk menghitung kemungkinan hasil berbagai skenario.
Model penganggaran modal dinamis membantu perusahaan dalam pengambilan
keputusan yang lebih adaptif dan sesuai dengan ketidakpastian dalam bisnis. Ini
memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan nilai dan mengelola risiko secara lebih
efektif di tengah perubahan yang konstan.

4. MASALAH KOMPUTASI
Masalah komputasi yang berkaitan dengan model optimasi. Ada beberapa masalah
komputasi yang berkaitan dengan model optimasi. Beberapa masalah umum yang mungkin
dihadapi dalam konteks ini adalah:
a. Kompleksitas Algoritma: Beberapa model optimasi melibatkan masalah yang sangat
kompleks secara komputasi. Menemukan solusi optimal untuk masalah semacam itu bisa
memakan waktu yang sangat lama, terutama jika jumlah variabel atau kendala sangat
besar.
b. Dimensi Tinggi: Ketika jumlah variabel dalam model optimasi sangat besar, ini dapat
menyebabkan masalah komputasi yang sulit dipecahkan. Hal ini sering terjadi dalam
optimasi kombinatorial, di mana permutasi atau kombinasi variabel harus dijelajahi.
c. Ketidakpastian: Dalam beberapa kasus, optimasi harus mengatasi ketidakpastian dalam
data atau parameter masalah. Mengelola ketidakpastian ini bisa menjadi tantangan,
terutama ketika masalah memerlukan pengambilan keputusan yang adaptif.
d. Konvergensi: Terkadang, algoritma optimasi mungkin kesulitan mencapai solusi yang
konvergen atau mendekati optimal. Hal ini dapat mengakibatkan waktu komputasi yang
tidak terduga atau solusi suboptimal.
e. Batasan Komputasi: Solusi optimal untuk masalah optimasi mungkin memerlukan sumber
daya komputasi yang besar, seperti daya pemrosesan atau memori. Batasan ini dapat
membatasi kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan cepat atau efisien.
f. Interaksi Variabel: Dalam beberapa kasus, interaksi antara variabel dalam model optimasi
dapat membuat masalah lebih sulit. Ini sering terjadi dalam optimasi nonlinier.
g. Perubahan Dinamis: Dalam situasi di mana kondisi atau kendala masalah berubah seiring
waktu, model optimasi harus mampu menangani perubahan tersebut, yang bisa menjadi
masalah yang rumit.

Untuk mengatasi masalah komputasi dalam model optimasi, berbagai teknik dapat
digunakan, termasuk penggunaan algoritma heuristik, parallel computing, pemecahan masalah
secara bertahap, dan teknik optimasi lebih canggih seperti optimasi nonlinier serta model
adaptif yang mampu menangani ketidakpastian. Keberhasilan dalam menyelesaikan masalah
optimasi sering bergantung pada pemilihan algoritma yang tepat dan pengelolaan sumber daya
komputasi dengan bijak.

Anda mungkin juga menyukai