Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR IPS

“Fenomena Lingkungan Alam Dan Manusia Soasial”.

Dosen Pengampu : Syamsur Rizal, M.Pd

OLEH KELOMPOK : 5

1. SILA AGUSTINA
2. MARIA ULFHA
3. SAPRIADI
4. KAMALA DINI

PROGRAM STUDI :

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH PALAPA NUSANTARA

TA : 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan judul “Fenomena Lingkungan Alam Dan Manusia
Sosial”.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini


tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan
dan bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah “Konsep Dasar IPS” Syamsur
Rizal, M.Pd ”. penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
yang perlu diperbaiki maka penyusun meminta kritik dan saran yang sifatnya
membangun.

Keruak , 19 November 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang…………………………………………………….……...1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….……..1
C. Tujuan ……………………………………………………………….…....1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………2
A. Fenomena Fisik ( Lingkungan Alam )…………………..……….………2
B. Pengertian Feniomena Sosial……………………………………..….……6
BAB III PENUTUP………………………………………………………...…….13
A. Kesimpulan…………………………………………………………..…..13
B. Saran……………………………………………………………..………13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...….14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permukaan bumi tempat hidup berbagai makhluk hidup. Menurut ilmu


lingkungan, permukaan bumi adalah ekosistem yang sangant luas dan dapat
dibedakan atas sejumlah ekosistem yang lebih kecil. Di dalam ekosistem
terdapat interaksi antar makhluk hidup dengan alam lingkunagnnya. Ilmu
yang mempelajari hubungan-hubungan interaksi tersebut dikenal dengan
istilah ekologi.

Istilah ekologi pada awalnyadiperkenalkan oleh salah seorang ahli


biologi jerman, yang bernama Ernest Haekel, ekologi berasal dari kata oikos
yang artinya rumah tangga dan logos yang berarti pengetahuan, jadi ekologi
adalah ilmu pengetahuan mengenai hubungan timbal balik yang dinamis
antara makhluk hidup dengan rumah tangga atau lingkungannya.

Di dalam ekosistem terdapat unsur lingkungan hidup yang saling


mempengaruhi diantaranya adalah manusia, unsur alam hayati, unsur alam
nom hayati dan sumber daya buatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Fenomena Liungkungan Alam?
2. Apa Itu Fenomena Manusia Social?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Apa Yang Dimaksudu Dengfan Fenomena Lingkungan Alam
2. Menjelaskan Apa Yang Dimaksud Dengan Manusia Sosial

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fenomena Fisik (Lingkungan Alam)

Terdapat lima konsep dasar yang dapat membantu menjelaskan


bagaimana interaksi dan pengaruh dari proses-proses fisik di permukaan
bumi. Konsep-konsep tersebut dikenal sebagai sistem, batas, daya,
keseimbangan alam, dan keadaan permukaan bumi. Yang dimaksud dengan
sistem disini adalah sekumpulan unsure-unsur yang berhubungan secara
saling menguntungkan sehingga mereka saling mempengaruhi sebagai suatu
kesatuan secara keseluruhan. Misalnya dalam siklus Hidrologi (sistem
perputaran masa air dipermukaan bumi)1

Beberapa wilayah keadaannya tinggi, rendah, datar bergelombang,


berbukit-bukit dan bergungung-gunung. Perbedaan permukaan bumi ini
dinamakan relief muka bumi. Di daratan relief muka bumi yang kita kenal
antara lain sebagai dataran rendah, dataran tinggi, lembah, lereng, bukit dan
pegunungan. Sementara di dasar samudera kita mengenal antara lain paparan
benua, paparan laut, pegunungan laut dan lubuk laut.2

Bentang alam di permukaan bumi ini dipengaruhi oleh empat unsure


pokok yang saling berkaitan. Keempat unsure tersebut adalah sebagai berikut:

1. Gejala litosfer, yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh pembentukan tinggi


rendahnya permukaan bumi seperti dataran, perbukitan, daerah
bergelombang dan lembah sungai berteras.

1
Dwi Susilo, Sosiologi Lingkugan. Jakarta:PT. Rajagafindo Persada. (2008).
2
https://www.scribd.com/document/Fenomena-Fisik-Dan-Fenomena-
Sosial( 376862725/)

2
2. Gejala atmosfer yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh udara yang
menyelubungi permukaan bumi, suhu udara, kecepatan angina, curah
hujan dan iklim.

3. Gejala Hidrosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh mata air yang ada
dipermukaan bumi seperti sungai dengan cabang-cabangnya, danau-danau,
dan lautan.

4. Gejala Biosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh makhluk hidup


berupa Flora, Fauna, dan Manusia

Bentukan-Bentukan di daratan maupun di dasar lautan disebabkan


oleh tenaga pembentukkan permukaan bumi yang dikenal sebagai tenaga
geologi. Tenaga geologi ini ada yang bersal dari dalam bumi yang disebut
dengan Proses endogenik dan tenaga yang berasal dari Luar bumi disebut
Proses Eksogenik. Proses-proses endogenik yang berupa gerakan antara lain
dibedakan antara vulkanisme, tektonisme dan gempa.

1. Proses Endogenik

Proses endogenik merupakan proses pembentukan bentang alam


yang disebabkan tenaga dari dalam kulit bumi. Tenaga endogenik dengan
arah vertikal mengakibatkan tonjolan permukaan bumi berupa kubah,
sedangkan tenaga endogenik yang arahnya lateral atau horizontal
mengakibatkan lipatan-lipatan di bumi, retakan-retakan bahkan patahan.

a. Vulkanisme

Vulkanisme yaitu proses naik dan munculnya magma ke permukaan


bumi. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma
yang menyusup ke lithosfer. Jika magma hanya menyusup sebatas kulit
bumi bagian dalam atau tidak sampai keluar dinamakan intrusi magma.
Sedangkan penyusupan magma sampai keluar permukaan bumi disebut
ekstrusi magma. Dalam proses ini terjadi pendinginan magma yang akan
membentuk batuan

3
Magma adalah bahan silikat pijar dalam wujud padatan, cairan dan
gas, yang berada di dalam kerak bumi. Erupsi adalah suatu prose
keluarnya magma ke permukaan Bumi, baik retakan-retakan pada badan
Gunung api ataupun dengan cara mendesak tubuh gunung api, sehingga
menghancurkan sebagian badan gunung api tersebut.

b. Tektonisme

Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit


bumi secara horizontal maupun vertical. Berdasarkan kecepatan gerak dan
luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa.

c. Gempa

Gempa adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang


berasal dari dalam lapisan bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut
Hiposentrum sedangkan pusat gempa di permukaan bumi tepat di atas
hiposentrum disebut Episentrum. Gempa dapat digolongkan menjadi
bermacam-macam, yaitu menurut terjadinya, menurut dalamnya
hiposentrum dan menurut Intensitasnya. Menurut terjadinya gempa dapat
dibagi tiga yaitu :

1) Gempa Tektonik, adalah gempa yang disebabkan oleh adanya dislokasi


atau pergeseran lapisan batuan yang panjang di Bumi.

2) Gempa Vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung


berapi

3) Gempa Runtuhan (guguran) adalah gempa yang di sebakan dengan


runtuhnya tanah atau dinding gua. Gempa ini biasanya terjadi pada
daerah pertambangan.

Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi


gempa daratan (episentrum terletak di darat) dan gempa lautan (episentrum
terletak di laut). Seismograf merupakan alat pencatat getaran gempa. Ada

4
dua macam seismograf yaitu seismograf Horizontal dan Seismograf
Vertikal. Seismograf Horozontal adalah seismograf yang mencatat getaran
gelombang seismic dengan arah mendatar. Seismograf Vertikal adalah
seismograf yang mencatat getaran gelombang seismic dengan arah tegak
(vertikal). Skala Richter lebih dikenal secara umum untuk menentukan
kekuatan suatu gempa.

2. Proses Eksogenik

Tenaga geologi lainnya yang mengakibatkan bentukan-bentukaan


alam di permukaam bumi adalah proses eksogenik (tenaga asal luar
permukaan bumi). Secara umum proses eksogenik ini dapat
dikelompokkan menjadi :

a. Pelapukan

Pelapukan adalah proses penghancuran massa bantuan baik secara


fisika, kimiawi dan biologis. Dilihat dari prosesnya pelapukkan di
kelompokkan atas :

1) Pelapukan mekanik yaitu suatu proses pelapukan batuan tanpa mengubah


struktur kimiawi batuan tersebut, tetapi merupakan penghancuran bongkah
bagian-bagian yang lebih kecil

2) Pembekuan air menjadi kristal-kristal es pada celah batuan

3) Pelapukan biologis adalah proses pelapukan akibat kegiatan organisme


atau makhluk hidup.

4) Pelapukan kimiawi atau dekomposisi adalah proses pelapukan massa


batuan disertai perubahan struktur kimiawi batuan yang terlapukan

b. Erosi

Erosi adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan


(termasuk tanah) secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lainnya oleh

5
zat pengangkut yang bergerak dipermukaan bumi. Dari pengertian itu ada
tiga proses utama dalam erosi yaitu :

1) Pelepasan massa batuan atau tanah dari induknya sering disebut


dengan pengikisan

2) Proses pengangkutan massa batuan atau tanah hasil pengikisan di


suatu tempat disebut pengendapan atau sedimentasi

B. Pengertian Fenomena Sosial

Fenomena sosial adalah gejala-gejala atau peristiwa yang terjadi dan


diamati dalam kehidupan sosial. Fenomena sosial juga disebut sebagai gejala
sosial. Seperti yang telah disebutkan di alinea awal, bahwa fenomena atau
gejala sosial dipengaruhi oleh bentuk-bentuk perubahan sosial. Bentuk-
bentuk tersebut tidak bisa dihilangkan, namun harus bisa diantisipasi.3

Adapun penyebab dari fenomena sosial adalah sebagai berikut:

Faktor kultural: faktor ini merupakan nilai yang tumbuh dan


berkembang dalam lingkungan ataupun komunitas masyarakat.

Faktor struktural: faktor ini merupakan suatu keadaan yang


mempengaruhi struktur yang tersusun oleh suatu pola tertentu.

fenomena sosial pun juga terdiri atas beberapa macam, yaitu:

Ekonomi: Fenomena sosial ekonomi biasanya terjadi dalam bentuk


masalah kemiskinan, kependudukan, pengangguran, penghasilan, dan lain
sebagainya.

Budaya: pertentangan antara dua budaya lokal yang berbeda, atau


pertentangan budaya lokal dan internasional adalah bentuk dari fenomena
sosial ini.

3
Winarno,S.Pd.,M.Si. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:Bumi Aksara (2008).

6
Lingkungan alam: fenomena sosial dalam lingkup lingkungan sosial
bisa berupa penyakit ataupun bencana alam.

Psikologis: gangguan jiwa merupakan salah satu bentuk dari jenis


fenomena sosial ini.

Masalah-masalah sosial juga merupakan salah satu bentuk dari


fenomena sosial. Sebuah masalah dikatakan masalah sosial jika nilai-nilai
sosial tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Masalah sosial sendiri
mempunyai dua bentuk, yaitu:

Disorganisasi sosial: kekurangan atau kegagalan suatu sistem sosial


yang dapat membuat individu dan kelompok yang mempunyai tujuan tidak
tercapai tujuannya. Hal ini terjadi karena empat sebab, yakni: kurang atau
hancurnya saluran komunikasi, konflik nilai dan kepentingan yang terjadi di
masyarakat, lemahnya proses sosialisasi.

Penyimpangan tingkah laku dan tindakan: adalah masalah sosial


yang disebabkan oleh perilaku menyimpang yang dilakukan masyarakat.

Masalah-masalah tersebut perlu ditangani dengan sejumlah upaya


mengatasi masalah sosial.

Contoh Fenomena Sosial

Di bawah ini ada beberapa contoh fenomena sosial yang terjadi di


masyarakat, diantaranya:

1. Mudik

Fenomena ini terjadi setiap setahun sekali, terutama yang paling


umum adalah saat momen hari raya Idul Fitri. Fenomena sosial ini
merupakan fenomena yang disebabkan oleh faktor kultural atau budaya.
Fenomena ini sendiri merupakan kegiatan pulang kampung dari kota atau
tempat perantauan menuju kampung halaman guna merayakan Idul Fitri.
Tradisi ini dilakukan beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri tiba.

7
Biasanya masyarakat melakukan mudik dengan menggunakan sejumlah
alat transportasi yang ada, seperti kendaraan pribadi, bus, kereta api, kapal
laut, hingga pesawat terbang. Fenomena ini juga menghasilkan satu
masalah yang selalu terjadi sebelum dan setelah Idul Fitri, yakni
kemacetan.

2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan jumlah penduduk yang terlalu


banyak di suatu wilayah. Kepadatan ini biasanya terjadi di wilayah
perkitaan. Penyebab terjadinya kepadatan penduduk antara lain:

a. Ketersediaan lapangan kerja.

b. Tingginya angka kelahiran.

c. Kondisi alam

d. Pembangunan yang tidak rata.

Pola pikir orang desa yang masih menganggap bahwa kota adalah
tempat meraih kesuksesan, sehingga mereka pun memutuskan untuk
melakukan urbanisasi.

Seperti yang disebutkan di atas, bahwa pola pikir masyarakat


yang menganggap kota sebagai tempat kesuksesan membuat mereka rela
melakukan urbanisasi. Kegiatan urbanisasi tersebut merupakan kegiatan
perpindahan warga desa ke wilayah perkotaan. Tentu saja hal ini akan
menimbulkan kota menjadi penuh sesak dengan penduduk. Untuk
mengatasi hal tersebut, terdapat sejumlah cara mencegah urbanisasi, yaitu:

a. Pembangunan yang merata.

b. Mempermudah akses komunikasi dan transportasi.

c. Penyamarataan standar pendidikan di kota dan di desa.

8
d. Penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai.

e. Pemerataan wilayah pemerintahan.

f. Menciptakan lapangan kerja di desa.

g. Memperbaiki fasilitas umum di desa yang terbengkalai.

h. Memberikan pemahaman kepada masyarakat desa mengenai kehidupan


kota yang sesungguhnya.

i. Memprioritaskan pembangunan daerah yang membutuhkan.

j. Melakukan program pengembalian tenaga kerja dari kota ke desa asalnya.

3. Kriminalitas

Kriminalitas merupakan fenomena sosial yang bersifat negatif.


Kriminalitas sendiri merupakan tindak kejahatan yang melanggar norma
dan hukum yang telah diterapkan serta bersifat merugikan dan
menimbulkan pertentangan dari masyarakat. Pelaku kriminal akan dijerat
oleh sanksi hukum pidana, hukum perdata, dan sanksi administratif.

Kriminalitas cenderung sering terjadi di perkotaan. Bentuknya


bisa beragam. Mulai dari pembunuhan, penculikan, hingga kejahatan
asusila. Kriminalitas sendiri bukan terjadi tanpa sebab. Sejumlah faktor
mempengaruhi adanya kriminalitas, seperti endogen dan eksogen. Faktor
endogen merupakan faktor di dalam diri seseorang yang menyebabkannya
melakukan tindak kriminal, seperti niat, motivasi, ataupun rasa sakit hati.
Faktor eksogen bisa berbentuk faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan
juga adanya kesenjangan sosial.

Tindak kriminalitas akan menghasilkan sejumlah dampak


masalah sosial, seperti:

a. Kerugian materi yang merugikan korban.

9
b. Trauma psikis yang dialami korban akibat kejahatan asusila.

c. Cacat tubuh atau hilangnya nyawa akibat tindak penganiyaaan atau


pembunuhan.

4. Pencemaran Air

Fenomena sosial ini merupakan salah satu permasalahan


lingkungan hidup di Indonesia. Kebiasaan membuang sampah ke sungai,
dan limbah pabrik dan rumah tangga yang mengaliri sungai menjadi
faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran ini. Tak hanya sungai,
danau, lautan, hingga air tanah pun juga ikut tercemar. Pencemaran air
ternyata juga menjadi permasalah di berbagai negara-negara dunia.
Pencemaran air ini juga menjadi penyebab kematian dan sumber beberapa
penyakit, seperti diare, kanker, dan sebagainya. selain itu, pencemaran air
juga menimbulkan sejumlah akibat, seperti banjir, kekurangan sumber air,
erosi, longsor, merusak ekosistem air, dan mengakibatkan kerugian bagi
para nelayan. Pengolahan limbah, baik berupa sampah padat maupun
limbah caor indutri dan rumahan menjadi solusi utama untuk mengatasi
salah satu fenomena sosial yang ada di Indonesia ini.

5. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan suatu perbuatan yang melangar


norma, hukum, dan etika yang dilakukan oleh anak-anak berusia remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua tindakan yang melanggar norma-norma
yang ada dan menimbulkan kerugian bagi diri dan juga masyarakat.
Namun, yang paling umum terjadi adalah penyalahan narkoba, seks bebas,
dan tawuran antar pelajar.

Kenakalan-kenakalan tersebut bukannya tanpa sebab. Ada


beberapa faktor yang mengakibatkan seorang remaja melakukan tindakan
yang tidak sepatutnya, yaitu:

a. Faktor Internal:

10
 Krisis identitas

 Pengendalian diri yang kurang kuat.

b. Faktor eksternal:

 Keluarga, baik itu dalam bentuk perceraian antara Ayah dan Ibu,
kekerasan orangtua kepada anak, dan sebagainya.

 Teman sebaya yang kurang baik.

 Lingkungan yang kurang baik.

Sejumlah cara pun bisa digunakan agar para remaja menjalani


masa remajanya dengan baik tanpa melakukan kenakalan. Cara-cara
tersebut antara lain:

Memberikan keteladanan yang baik bagi para remaja. Sebisa


mungkin tokoh yang menjadi teladan adalah tokoh yang sedari remaja
berbuat baik, atau tokoh yang pernah berbuat salah sewaktu remaja namun
menyadari kesalahannya dan berubah menjadi lebih baik.

Kemauan keluarga untuk memperbaiki kondisi keluarga hingga


kondisi keluarga bisa tercipta secara harmonis.

Mendidik remaja supaya memilih lingkungan dan teman sebaya


yang baik.

Remaja juga dididik untuk meiliki ketahanan diri yang kuat agar
tidak mudah terpengaruh lingkungan yang buruk.

6. Unjuk Rasa

Unjuk rasa atau yang disebut juga sebagai demonstrasi merupkan


fenomena sosial yang berisi gerakan protes sekelompok orang di hadapan
umum. Protes biasanya berupa kritik, penolakan, atau juga penekanan pada
suatu kebijakan politik pemerintah. Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh

11
mahasiswa ataupun para buruh. Di Indonesia, aksi unjuk rasa sudah
menjadi hal yang lazim. Hal ini terutama setelah era orde baru berakhir
pada tahun 1998 lalu. Demonstrasi atau unjuk rasa sering dianggap sebagai
simbol kebebasan berekspresi di negeri ini. Unjuk rasa biasanya terjadi di
berbagai daerah. Dianatara sejumlah daerah tersebut, Jakarta-lah daerah
atau kota yang menjadi tempat dimana unjuk rasa sering digelar.

7. Aksis Solidaritas Saat Bencana Alam Tiba

Ini merupakan salah satu fenomena sosial yang positif di


masyarakat, khususnya di Indonesia. Setiap ada bencana alam yang
menimpa di suatu wilayah, para masyarakat Indonesia dengan sukarela
membantu para korban, baik secara langsung maupun tidak. Secara
langsung, para masyarakat biasanya ikut bergabung menjadi relawan yang
datang dan membantu langsung para korban bencana di lokasi. Bantuan
langsung biasanya dilakukan dengan menyumbangkan uang ataupun
logistik ke sejumlah LSM ataupun media yang membuka dompet amal
peduli bencana alam. Selain itu, sejumlah kegiatan pun turut dilakukan
untuk membantu korban bencana alam secara tidak langsung, seperti doa
bersaa, konser amal, meminta sumbangan, dan sebagainya

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fenomena alam adalah peristiwa non-artifasial (kejadian alami) dalam
pandangan fisika dan kemudian tidak diciptakan oleh manusia, meskipun
dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kebenaran fenomena alam dapat
dijelaskan proses terjadinya secara ilmiah.. Dari peristiwa Fenomena alam,
ternyata ada manfaatnya bagi manusia yaitu Manusia jadi lebih memahami
bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini adalah kemahakuasaaan
Allah swt, Manusia dapat memperbaiki diri karena peristiwa tersebut salah
satu cobaan dari Allah, dan Manusia dapat mengambil pelajaran dari
fenomena yang terjadi.
B. Saran
Sebagai makhluk yang berakal, sudah sepantasnya dan sudah di
perintahkan oleh yang maha kuasa bahwa kita harus menjaga semua ciptaan-
Nya termasuk lingkungan. Lalu sebagai manusia, kita harus mengambil sikap
positif dari fenomena yang terjadi, jangan menyimpulkan suatu fenomena
tanpa tahu kebenarannya. Semoga kita semua menjadi manusia yang lebih
baik lagi ke depannya. Aamiin.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Susilo. (2008). Jakarta:PT. Rajagafindo Persada. Sosiologi Lingkugan.

Winarno,S.Pd.,M.Si. (2008). Dasar.Jakarta:Bumi Aksara. Ilmu Sosial dan Budaya


Dasar.

https://www.scribd.com/document/376862725/Fenomena-Fisik-Dan-Fenomena-
Sosial

14

Anda mungkin juga menyukai