Anda di halaman 1dari 19

lOMoARcPSD|29695763

STUDI ILMU KALAM

Studi Islam (Universitas Mulawarman)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)
lOMoARcPSD|29695763

MAKALAH

STUDI ILMU KALAM

Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Studi
Islam

Dosen Pengampu: Nanik Mahmudah, M. Pd.

Disusun Oleh:

Nur Azizatun Naimah 201105010031


Rini Saputri 201105010030
Silvina Dwike Setyawat 201105010032

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI'AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2020

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, nikmat,
serta kesehatan, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“STUDI ILMU KALAM” guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi
Islam. Tidak lupa sholawat serta salam tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman gelap menuju zaman
terang benderang. Semoga kita mendapatkan syafa’at beliau.

Tidak lupa ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut mendukung


terselesaikannya makalah ini, antara lain:

1. Orang tua yang selalu memberi semangat kepada kami dalam berbagai hal,
termasuk dalam penyelesaian tugas kuliah.
2. Nanik Mahmudah, M. Pd. selaku dosen Pengantar Studi Islam yang
selalu membimbing mahasiswa dalam pembelajaran.
3. Kelompok kami yang telah bersemangat dan bekerjasama dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, masih
banyak kesalahan, dan kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk makalah ini, agar senantiasa
makalah ini menjadi yang lebih baik. Penulis memohon maaf sebesar-besarnya,
apabila banyak kesalahan pada makalah ini. Harapan penulis, semoga makalah ini
bermanfaat dan menambahkan ilmu bagi para pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jember, 07 Desember 2020

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI.............................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................1
D. Manfaat...................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Kalam..........................................................2


B. Munculnya Ilmu Kalam.........................................................3
C. Aliran-aliran dalam Ilmu Kalam............................................5

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................11
B. Saran......................................................................................13
Daftar Pustaka.................................................................................14

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mempelajari agama Islam, terdapat banyak sekali ilmu-
ilmu, seperti ilmu fiqih, ilmu aqidah, dan ilmu tauhid. Ilmu-ilmu tersebut
memiliki peranan masing-masing dalam mempelajari agama Islam. Ilmu
fiqih mempelajari tentang hukum-hukum dalam agama Islam. Ilmu aqidah
mempelajari tentang tingkah laku baik buruknya manusia menurut agama
Islam. Ilmu tauhid mempelajari tentang keesaan tuhan.
Ilmu tauhid juga disebut ilmu kalam yaitu ilmu yang mempelajari
tentang wujud Allah, sifat wajib Allah, sifat mustahil Allah, dan sifat jaiz
Allah. Ilmu kalam juga membahas tentang rasul Allah, sifat wajib rasul,
sifat mustahil rasul, dan sifat jaiz Allah.
Jadi, dalam makalah ini akan dibahas tentang ilmu kalam, seperti
pengertian ilmu kalam, munculnya ilmu kalam, dan aliran-aliran dalam
ilmu kalam.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian Ilmu Kalam?
2. Bagaimana munculnya Ilmu Kalam?
3. Apa saja aliran-aliran dalam Ilmu Kalam?
C. Tujuan
Adapun tujuan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Ilmu Kalam.
2. Untuk mengetahui munculnya Ilmu Kalam.
3. Untuk mengetahui aliran-aliran dalam Ilmu Kalam.
D. Manfaat

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

Manfaat dari makalah ini adalah sebagai media pengembangan


ilmu pengetahuan dalam memahami Ilmu Kalam. Dan sebagai salah satu
penyelesaian tugas Pengantar Studi Islam.

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Kalam

Kalam menurut bahasa ialah ilmu yang membicarakan, membahas tentang


masalah ketuhanan, ketauhidan. Kalam juga bisa diartikan ucapan atau perkataan.
Menurut pengertian secara global merupakan ilmu yang membahas tentang
masalah ketuhanan dan berbagai masalah yang berkaitan dengannya berdasarkan
dalil-dalin yang meyakinkan. Sedangkan beberapa ulama' mendefinisikan tentang
ilmu kalam, yaitu:

a) Ibnu Khaldun
Seperti yang dikutip oleh Ahmad Hanafi, ilmu kalam adalah ilmu berisi
alasan-alasan yang mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman
dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap
orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan golongan salaf dan ahli
sunah.
b) Muhammad Abduh
Beliau berpendapat, ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan tentang
wujud Allah SWT, sifat yang wajib, sifat mustahil, dan sifar jaiz bagi-Nya
serta membicarakan Rasul-Nya untuk menetapkan kerasulannya dan
mengetahui sifat yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Rasullullah.
c) Husain Bin Muhammad Al-Jassar
Beliau mengatakan, ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan
bagaimana menetapkan kepercayaan keagamaan bukti-bukti yang
meyakinkan.
d) Musthafa Abdul Razak
Menurut beliau, ilmu kalam adalah ilmu yang berkaitan dengan akidah
iman yang dibangun dengan pendapat rasional.

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

Terdapat banyak contoh penerapan ilmu kalam dalam kehidupan sehari-


hari, yaitu seperti mengaji, baca Al- Qur'an, beramal baik, dan menjadi orang yang
sholeh.

Ruang lingkup pembahasan ilmu kalam meliputi:

1) Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan


dengan Allah SWT, seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat Allah.
2) Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan nabi dan rasul, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah,
mukjizat.
3) Ruhaniyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik, seperti malaikat, jin, dan sejenisnya.
4) Sam'iyyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui melalui sam'i (dalil naqli berupa Al-Qur'an dan Hadits), seperti
alam barzah, akhirat, azab kubur, surga, dan neraka.
B. Munculnya Ilmu Kalam

Hal yang melatarbelakangi sejarah munculnya persoalan-persoalan kalam


yaitu disebabkan beberapa faktor politik yang awalnya setelah khalifah Utsman
bin Affan terbuuh kemudian digantikan oleh Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah.
Peristiwa menyedihkan dalam sejarah Islam yang dinamakan al-Fitnat al-Kubra
(fitnah besar), hal tersebut merupakan pangkal pertumbuhan masyarakat dan
agama Islam di berbagai bidang, terutama bidang politik, sosial, dan keagamaan.
Jadi, ilmu kalam sebagai suatu bentuk pengungkapan dan penalaran paham
keagamaan yang hampir secara langsung tumbuh dengan bertitik tolak dari fitnah
besar itu.

Pada zaman khalifah Abu Bakar (632-634 M) dan Umar bin Khattab (634-
644 M) masalah keagamaan juga masih kecil termasuk masalah aqidah. Namun,
setelah Umar bin Khattab wafat dan Utsman bin Affan naik tahta (644-656 M)
fitnah pun timbul. Abdullah bin Saba', seorang Yahudi asal Yaman yang mengaku
muslim. Perselisihan dikalangan umat Islam terus berlanjut di masa pemerintahan

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

Ali bin Abi Thalib (656-661 M) dengan terjadinya perang saudara, perang Ali
dengan Zubair, Thalhah dan Aisyah yang dikenal sebagai perang jamal, perang
antara Ali dan Muawiyah dikenal sebagai perang shiffin.

Peperangan dengan Zubair dan kawan-kawan dimenangkan oleh Ali,


sedangkan dengan Muawiyah berakhir dengan tahkim (arbitrase). Hal tersebut
berpengaruh pada perkembangan tauhid, terutama lahir dan munculnya aliran-
aliran teologi dalam Islam. Ketauhidan di zaman Bani Umayyah (661-750 M)
masalah aqidah menjadi perdebatan yang hangat di kalangan umat Islam. Di
zaman inilah lahir berbagai aliran teologi seperti Murji'ah, Qodariyah, Jabariyah,
dan Mu'tazilah.

Pada zaman Bani Abbas (750-1258 M) filsafat yunani dan sains banyak
dipelajari umat Islam. Masalah tauhid mendapat tantangan berat. Kaum muslimin
tidak bisa memecahkan argumentasi filosofis orang lain tanpa menggunakan
senjata filsafat dan juga rasional. Kemudian bangkitlah mu'tazilah
mempertahankan ketauhidan dengan argumentasi filosofis tersebut. Tetapi, sikap
mu'tazilah yang terlalu mengagungkan akal dan memunculkan berbagai pendapat
kontroversial menyebabkan kaum tradisional tidak menyukainya.

Akhirnya lahir aliran Ahlussunnah Wal jama'ah dengan tokoh besarnya,


yaitu Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi. Awalnya untuk
membuat penalaran logis oleh orang yang melakukan pembunuhan Utsman atau
menyetujui pembunuhan itu. Utsman boleh dibunuh, karena beliau berbuat dosa
besar (berbuat tidak adil dalam menjalankan pemerintahan) padahal berbuat dosa
besar adalah termasuk kafir yang dimana harus dibunuh. Kafir adalah sikap
menentang Tuhan. Dari pemikiran itu, para pembunuh Utsman atau pendukung
mereka menjadi kaum Qadari, yaitu mereka yang berpaham Qadariyah, suatu
pemikiran bahwa manusia mampu memilih amal perbuatannya, maka manusia
mutlak bertanggung jawab atas segala perbuatannya itu, baik yang buruk atau
yang baik.

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

Ibnu Taymiyyah menegaskan bahwa ilmu kalam adalah keahlian khusus


kaum Mu'tazilah. Jadi, salah satu ciri pemikiran Mu'tazilah adalah rasionalitas dan
paham Qadariyyah. Namun sangat menarik bahwa yang pertama kali benar-benar
menggunakan unsur Yunani dalam penalaran keagamaan adalah Jahm ibn
Shafwan yang menganut paham Jabariyyah, yaitu pemikiran bahwa manusia tidak
berdaya sedikit pun dalam berhadapan dengan kehendak dan ketentuan Tuhan.
Jahm mendapatkan penalaran Jabariyyah dari Aristotelianisme, yaitu mengatakan
bahwa Tuhan adalah suatu kekuatan yang mirip dengan kekuatan alam yang
hanya mengenal keadaan umum (universal) tanpa mengenal keadaan khusus
(partikular). Pengikut Aristoteles seperti Jahm dan para pengikutnya mengingkari
adanya sifat bagi Tuhan, misal sifat pengampun, maha tinggi, pemurah, dan
sebagainya. Bagi mereka, adanya sifat tersebut membuat Tuhan menjadi ganda,
jadi bertentangan dengan konsep tauhid yang mereka akui sebagai kehendak.
Golongan yang mengingkari adanya sifat Tuhan dikenal sebagai al-Nufat
(pengingkar) atau al-Mu'aththilah (pembebas). Ilmu kalam termasuk yang
dikembangkan oleh Asy'ari dan juga diikat kaum Hanbali dari segi
metodologinya.

Persoalan yang menjadi bahan kontroversi dalam ilmu kalam dan


pemahaman Islam adalah kedudukan penalaran rasional ('aql, akal) terhadap
(naql) baik dari Al-Qur'an atau Sunnah Nabi. Dimana kaum liberal seperti
golongan Mu'tazilah lebih mendahulukan akal sedangkan kaum konservatif
seperti golongan Hanbali lebih mendahukukan naql.

C. Aliran-Aliran dalam Ilmu Kalam

Terdapat beberapa aliran dalam ilmu kalam, sebagai berikut:

1. Aliran Khawarij

Orang-orang yang keluar dari kelompok Ali bin Abi Thalib ketika perang
Siffin melawan Mu'awiyah. Mu'awiyah merupakan kelompok yang menentang
pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Awal aliran ini adalah orang atau kelompok
yang sangat setia mendukung pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Namun, kemudian

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

berubah menentang Ali bin Abi Thalib karena mereka tidak puas dengan
keputusan Ali bin Abi Thalib menghentikan perang. Padahal saat itu perang
hampir dimenangkan oleh pasukan Ali bin Abi Thalib. Kemudian mereka
memprotes kebijakan Ali bin Abi Thalib tersebut dan menyatakan keluar dari
pasukan Ali bin Abi Thalib.

Berjalannya waktu, aliran Khawarij mulai mengkafirkan siapa saja yang


dianggap melakukan kesalahan besar. Seperti Ali bin Abi Thalib yang dianggap
melakukan kesalahan besar karena menghentikan perang Siffin.

Pemikiran aliran Khawarij yang paling menonjol yaitu bahwa pelaku dosa
besar tergolong orang kafir, sedangkan yang termasuk golongan dosa besar adalah
orang yang bersikap menentabg pemikiran Khawarij. Jadi, orang yang tidak
sepaham dengan mereka dianggap kafir. Mereka juga memiliki pemikiran khas
tentang iman. Menurut mereka, iman adalah meyakini dengan hati, mengucapkan
dengan lisan, dan mengamalkan dengan anggota tubuh (seperti tolong menolog,
bersedekah, dan sebagainya). Maka orang beriman yang tidak mengamalkan
ajaran agamanya termasuk dosa besar dan termasuk golongan kafir.

Tokoh-tokoh Khawarij yaitu seperti Nafi bin al-Azraq, Ziyad al-Asfar,


Abdullah bin Wahab Ar-Rasyidi, dan lain-lain.

2. Aliran Murji'ah

Aliran Murji'ah adalah aliran yang tidak ikut campur dalam politik antara
pendukung Ali bin Abi Thalib dan penuntut kematian Utsman bin Affan. Aliran ini
muncul ketika terjadi ketegangan politik di akhir masa kekhalifahan Utsman bin
Affan. Menurut mereka, biarlah Allah SWT. Sendiri yang memutuskan siapa yang
bersalah dalam perselisihan tersebut.

Ada beberapa pemikiran aliran Murji'ah antara lain sebagai berikut:

 Orang mukmin yang melakukan dosa besar tetap masih mukmin


dan tidak berubah menjadi kafir.

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

 Para pelaku dosa besar juga berharap agar mau bertaubat dam
berharap tobatnya diterima Allah SWT.
 Siapa saja yang meyakini keesaan Allah SWT. Dan kerasulan Nabi
Muhammad SAW. Adalah orang beriman walaupun melakukan
perbuatan buruk.

Tokoh-tokoh aliran Murji'ah di antaranya seperti Jahan bin Sofwan, Abu


Hasan al-Salih, dan lain-lain.

3. Aliran Syi'ah

Aliran Syi'ah adalah golongan yang fanatik atau terlalu cinta kepada Ali
bin Abi Thalib. Menurut mereka, orang yang paling berhak menduduki jabatan
khalifah setelah Rasulullah SAW wafat adalah anak keturunan keluarga Nabi.

Aliran Syi'ah memiliki lima ushuluddin (pokok-pokok agama), yaitu:

a. At Tauhid bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.


b. Al Adl bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.
c. An Nubuwah bahwa kepercayaan aliran ini meyakini keberadaan para nabi
sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada uman manusia.
d. Al Imamah bahwa meyakini adanya iman-iman yang nantj memimpin
umat sebagai penerus kenabian.
e. Al Ma'ad bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.

Tokoh-tokoh aliran ilmu kalam diantaranya seperti Abu Dzar al-Ghiffari,


Miqdad bin Al-Aswad, dan Ammar bin Yasir.

4. Aliran Jabariyah

Aliran Jabariyah adalah aliran ilmu kalam yang kurang menghargai


kebebasan berpikir manusia. Secara bahasa Jabariyah berasal dari kata jabara
yang artinya memaksa atau mengharuskan melakukan sesuatu. Menurut Asy
Syahratsan bahwa paham Jabariyah adalah menghilangkan perbuatan manusia

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

selamanya dan menyandarkan kepada Allah yaitu manusia mengerjakan


perbuatannya dalam keadaan terpaksa.

Terdapat beberapa pemikiran aliran Jabariyah, yaitu:

a. Manusia itu tidak memiliki kemampuan untuk mewujudkan


perbuatannya dan tidak memiliki kemampuan untuk memilih.
Semua gerak dan perbuatan manusia sudah ditentukan oleh Allah
SWT. Namun, manusia terap mendapatkan pahala dan siksa akibat
perbuatan baik dan buruk yang mereka lakukan.
b. Manusia tidak hanya seperti wayang yang digerakkan oleh dalang,
tetapi manusia tidak memiliki kewenangan sama sekali untuk
mewujudkan perbuatan dan impiannya. Nasib mereka di akhirat,
mutlak ditentukan oleh Allah SWT.

Tokoh-tokoh aliran Jabariyah diantaranya seperti Wad bin Dirham dan


Jahan bin Safwan.

5. Aliran Qodariyah

Secara etimologi, Qodariyah berasal dari kata qadara yang artinya


kemampuan dan kekuatan. Secara istilah yaitu suatu aliran yang percaya bahwa
semua tindakan manusia tidak ditentukan oleh Allah.

Aliran ini muncul dikatarbelakangi oleh masalah politik yaitu pada masa
Mu'awiyah bin Abi Sofyan dan Daulah Bani Umayyah. Setelah Ali bin Abi Thalib
meninggal tahun 40 H, Mu'awiyah menjadi penguasa Daulah Islamiyah. Agar
kekuasaannya kuat, dia menggunakan berbagai cara, seperti mereka mencaci maki
Ali bin Abi Thalib ketika pidato termasuk khotbah Jum'at. Para ulama' tidak setuju
hal tersebut. Mu'awiyah juga menggunakan cara dengan membenarkan semua
tindakannya bahwa yang telah mereka lakukan itu karena Allah SWT. Dari sini,
manusia tidak boleh diam ketika melihat keburukan atau kezaliman. Manusia
harus berjuang menghancurkannya. Manusia bukan makhluk yang dipaksa oleh
Allah, manusia memiliki hak untuk mewujudkan suatu perbuatan, paham ini yang
dinamakan Qadariyah.

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

Mereka berpikir, bahwa tiap orang adalah pencipta bagi segala


perbuatannya, dia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya sesuai dengan
kehendaknya sendiri. Aliran ini lebih menekankan kebebasan manusia dalam
mewujudkan perbuatannya. Kemudian mereka juga berpendapat bahwa Tuhan
sudah memberikan daya kepada manusia dan memberikan aturan hidup yang jelas
beserta akibat dan konsekuensinya. Jadi, semuanya diserahkan kepada manusia
untuk memilihnya, ingin berbuat baik dan berpahala atau berbuat buruk dan
disiksa. Mereka harus mempertanggung jawabkan.

Tokoh-tokoh aliran Qadariyah diantaranya seperti Ma'had al-Jauhari dan


Gailan al-Damasqi.

6. Aliran Maturidiyah

Aliran Maturidiyah, didirikan oleh Abu Mansur Muhammad Al-


Maturidi. Aliran ini memberikan otoritas yang besar kepada akal manusia
tanpa berlebihan atau melampaui batas.

Dalam membahas kalam, Mauturidiyah memiliki tiga dalil, yaitu:

1) Dalil Perlawanan Arad, menyatakan bahwa alam ini tidak


mungkin akan qadim karena didalamnya terdapat keadaan yang
berlawanan, selerti diam dan gerak, baik dan buruk.
2) Dalil Terbatas dan Tidak Terbatas, menyatakan bahwa alam ini
terbatas, maksud terbatas ialah baru. Jadi, alam ini ada batasnya
sesuai bendanya, baik berupa benda, gerak, waktu pasti memiliki
batasan.
3) Dalil Kausalitas, menyatakan bahwa alam ini tidak bisa
mengadakan dirinya sendiri atau memperbaiki dirinya kalau rusak.
Apabila alam ini ada dengan sendirinya, pasti keadaannya Cuma
satu. Akan tetapi alam ini selalu berubah, berarti ada sebab
perubahan itu.

Tokoh-tokoh aliran Maturidiyah diantaranya seperti Abu Mansur al-


Maturidy dan Al-Badzawi.

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

7. Aliran Mu'tazilah

Aliran Mu'tazilah lahir pada masa pemerintahan Bani Umayyah. Istilah


Mu'tazilah berasal dari kata 'azala yang artinya berpisah. Awal lahirnya aliran
Mu'tazilah disebabkan keluarnya seseorang bernama Washil bin Atha' dari kajian
yang dilakukan gurunya, yaitu Hasan Basri. Menurut Washil, orang yang berdosa
besar adalah orang fasik, bukan orang mukmin dan kafir. Ketika di akhirat mereka
ditempatkan bukan di surga atau neraka, tetapi di antara surga dan neraka.
Pendapat ini tidak disetujui oleh gurunya. Kemudian Washil keluar dan sang guru
berkara, “I'tazala 'Anna Washil” artinya, “Washil telah memisahkan diri dari
kita”. Maka Washil disebut mu'tazil dan alirannya disebut Mu'tazilah.

Pemikiran aliran Mu'tazilah, yaitu sumber pengetahuan yang utama adalah


akal, sedangkan wahyu mendukung kebenaran akal, tauhid adalah masalah paling
utama, Tuhan itu adil dan bijaksana, dan amar makruf nahi munkar itu wajib bagi
mereka. Mereka juga berpendapat, seorang mukmin yang berdosa besar itu bukan
orang mukmin tetapi juga bukan orang kafir.

Tokoh-tokoh aliran Mu'tazilah diantaranya yaitu seperti Washil bin Atha',


Abu Hasyim al-Jubba'i, dan Abu Huzail al-Allaf.

8. Aliran Asy'ariyah

Asy'ariyah aliran yang dilibatkan oleh Abu Hasan Al-Asy'ari. Aliran ini
sama Ahlissunnah wal Jama'ah, yaitu berpacu kepada Al-Qur'an dan Hadits.

Terdalat pokok-pokok ajaran Asy'ariyah, sebagau berikut:

1) Sifat Allah, menurut aliran ini Allah mempunyai sifat seperti


al-'ilm (mengetahui), al-qudrah (kuasa), al-hayah (hidup), as-
sama' (mendengar), dan al-basar (melihat).
2) Kedudukan Al-Qur'an, Al-Qur'an merupakan firman Allah, bukan
makhluk Allah. Al-Qur'an bersifat qadim (tidak baru).
3) Melihat Allah SWT di akhirat dengan mata karena Allah
mempunyai wujud.

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

4) Perbuatan manusia itu diciptakan oleh Allah.


5) Antropomorfisme, menurut mereka Allah mempunyai mata, muka,
dan tangan.
6) Dosa besar, menurut mereka orang mukmin yang berdosa besar
tetap dianggap mukmin selama dia masih beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya
7) Keadilan Allah, menurut mereka Allah adalah pencipta seluruh
alam dan memiliki kehendak mutlak atas ciptaan-Nya.

Tokoh-tokoh aliran Asy'ariyah diantaranya seperti al-Ghazali dan as-


Sanusy.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat wajib
Allah, sifat mustahil Allah, sifat jaiz Allah, sifat wajib Rasul, sifat mustahil
Rasul, dan sifat jaiz Rasul.
2) Ruang lingkup ilmu kalam, terdiri dari:
 Ilahiyat
 Nubuwat
 Ruhaniyat

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

 Sam'iyyat
3) Banyak faktor dalam munculnya ilmu kalam, salah satunya faktor politik
yang awalnya setelah khalifah Utsman bin Affan terbuuh kemudian
digantikan oleh Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah.
4) Aliran-aliran dalam ilmu kalam, berupa:
 Khawarij
 Murji'ah
 Syi'ah
 Jabariyah
 Qodariyah
 Maturidiyah
 Mu'tazilah
 Asy'ariyah
5) Pemikiran aliran-aliran dalam ilmu kalam, sebagai berikut:
 Khawarij
Orang yang berdosa besar itu kafir, artinya keluar dari Islam atau
murtad dan halal dibunuh.
 Murji'ah
Orang yang berdosa besar tetap masih mukmin dan bukan kafir.
Terserah Allah yang menentukannya, baik mengampuni atau tidak
mengampuninya.
 Syi'ah
Orang yang berhak menduduki jabatan khalifah setelah Rasulullah
wafat adalah anak keturunan keluarga Nabi, seperti Ali bin Abi
Thalib.
 Jabariyah
Manusia tidak memiliki kemampuan untuk mewujudkan
perbuatannya dan tidak memilikk kewenangan untuk memilih,
semua ditentukan kleh Tuhan.
 Qadariyah

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

Manusia mempunyai kebebasan dalam menentukan, memilih,


mewujudkan perbuatannya, tapi mereka harus mempertanggung
jawabkan semuanya di akhirat.
 Maturidiyah
Memberikan otoritas otoritas yang besar kepada akal manusia,
secara tidak berlebihan atau melampaui batas.
 Mu'tazilah
Sumber pengatuan yang pertama adalah akal, sedangkan wahyu
mendukung kebenaran akal. Mereka juga berpendapat, seorang
mukmin yang berdosa besar itu bukan orang mukmin tetapi juga
bukan orang kafir.
 Asy'ariyah
Perbuatan manusia itu diciptakan oleh Allah SWT. Orang mukmin
yang melakukan dosa besar tetap mukmin selama dia masih
beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

B.Saran

Karena, dalam ilmu kalam memiliki banyak aliran-aliran didalamnya


yang tentu harus kita pahami. Marilah kita sama-sama belajar dan berkeinginan
untuk lebih mengetahui ilmu-ilmu agama, baik ilmu kalam, ilmu fiqh, ilmu
aqidah, dan lain-lain. Kemudian ilmu itu, kita praktekkan dikehidupan sehari-hari.

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)


lOMoARcPSD|29695763

DAFTAR PUSTAKA

Aminduin, dkk. 2015. Akidah Akhlak Madrasah Aliyah. Jakarta: Bumi Aksara.

Huda Usman, Saiful. 2014. Ilmu Kalam untuk Madrasah Aliyah Program
Peminatan Ilmu-Ilmu Kalam. Mojokerto: Ladunni Press.

http://duniapendidikan33.blogspot.com/2015/12/makalah-tentang-ilmu-
kalam.html?m=1

http://syafieh.blogspot.com/2013/02/sejarah-munculnya-ilmu-kalam-dan.html?
m=1

Downloaded by rindiani (rndi.aniiiii@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai