AQIDAH AKHLAK
Oleh:
KELOMPOK II
Deviana Setia Ningrum : 2130103021
Hafiza Wahyuni : 2130103033
Hidayatul Putri : 2130103038
Dosen Pembimbing:
Dr. Ihsan Sanusi, M.Ag
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BATUSANGKAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika aqidahnya sudah baik maka
dengan sendirinya akhlak mulia akan terbentuk. Aqidah akhlak yang
bersumber dari Qur’an dan hadits dijadikan pengembangan nilai spiritual yang
dapat menghasilkan generasi berkualitas. Aqidah Islam berpangkal pada
keyakinan “Tauhid” yaitu keyakinan tentang wujud Allah, Tuhan Yang Maha
Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam zat, sifat-sifat maupun
perbuatannya (Basyri, 1988: 43).
ك ِبهٖ َو َي ْغفِ ُر َما د ُْو َن ٰذل َِك لِ َمنْ َّي َش ۤا ُء ۚ َو َمنْ ُّي ْش ِركْ ِباهّٰلل ِ َف َق ِد ا ْف َت ٰ ٓرى ا ِْثمًا َعظِ ْيمًا هّٰللا
َ اِنَّ َ اَل َي ْغفِ ُر اَنْ ُّي ْش َر
1
jelas di dalam Al Qur’an melalui kisah Luqman dengan anaknya yang
tertuang dalam QS. Luqman ayat 13,
ُ َك ل
ظ ْل ٌم َعظِ ْي ٌم هّٰلل ُ َوا ِْذ َقا َل لُ ْق ٰمنُ اِل ْبنِهٖ َوه َُو َيع
َ ِْظ ٗه ٰي ُب َنيَّ اَل ُت ْش ِركْ ِبا ِ ۗاِنَّ ال ِّشر
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penulisan makalah ini
diantaranya sebagai berikut:
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tauhid
Tauhid berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata Wahhada وحد,
Yuwahhidu يوحد, Tauhidan توحدا.Sedangkan pengertian secara istilah tauhid
ialah meyakini bahwa Allah Swt. itu Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Kesaksian ini dirumuskan dalam kalimat syahadat. Laa ilaha illa Allah (tidak
ada Tuhan selain Allah).
Tauhid artinya mengesakan Allah. Esa berarti Satu. Allah tidak boleh
dihitung dengan satu, dua atau seterusnya, karena kepada-Nya tidak layak
dikaitkan dengan bilangan. Beberapa ayat al-Qur’an telah dengan jelas
mengatakan keesaan Allah. Di antaranya surah al-Ikhlas ayat 1-4 sebagai
berikut:
Artinya: Katakanlah “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.''
Dari ayat di atas dapat ditangkap penjelasan bahwa Allah itu Maha
Esa. Keesaan Allah Swt. itu menurut M. Quraish Shihab mencakup keesaan
Zat, keesaan Sifat, keesaan Perbuatan, serta keesaan dalam beribadah kepada
Nya. Keesaan Zat mengandung pengertian bahwa seseorang harus percaya
bahwa Allah Swt. tidak terdiri dari unsur-unsur, atau bagian-bagian. Karena,
bila Zat Yang Maha Kuasa itu terdiri dari dua unsur atau lebih, betapapun
kecilnya unsur atau bagian itu maka ini berarti Dia membutuhkan unsur atau
bagian itu, atau dengan kata lain, unsur atau bagian ini merupakan syarat bagi
wujud-Nya.
3
Adapun keesaan dalam sifat-Nya, mengandung pengertian bahwa
Allah memiliki sifat yang tidak sama dalam substansi dan kapasitasnya
dengan sifat makhluk, walaupun dari segi bahasa kata yang digunakan untuk
menunjuk sifat tersebut sama. Sebagai contoh, kata rahim merupakan sifat
bagi Allah, tetapi juga digunakan untuk menunjuk rahmat atau kasih sayang
makhluk. Namun substansi dan kapasitas rahmat dan kasih sayang Allah
berbeda dengan rahmat makhluk-Nya. Allah Esa dalam sifat-Nya, sehingga
tidak ada yang menyamai substansi dan kapasitas tersebut. Keesaan dalam
perbuatan-Nya mengandung arti bahwa segala sesuatu yang berada di alam
raya ini, baik sistem kerjanya maupun sebab dan wujudnya, kesemuanya
adalah hasil Perbuatan Allah semata. Sedangkan keesaan dalam beribadah
merupakan perwujudan dari ketiga keesaan di atas.
4
Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid hanya menjadikan Allah
sebagai satu-satunya sesembahan saja.
1. Jubaran Mas’ud
3. Zainuddin
5
maka segala pikiran dan teori berikut argumentasinya yang mengarah kepada
kesimpulan bahwa Tuhan itu satu disebut dengan Ilmu Tauhid.
4.Hakeem Hameed
5.Muhammad Taqi
B. Macam-Macam Tauhid
Berdasarkan jenis dan sifat keyakinan tauhid, para ulama membagi
ilmu tauhid dalam empat bagian; yaitu:
6
َصينَ لَهُ ٱل ّدِينَ ۗ ْٱل َح ْم ُد هَّلِل ِ َربّ ِ ْٱل ٰعَلَ ِمين ُ ى ٓاَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل ه َُو فَٱ ْد
ِ عوهُ ُم ْخ ِل ُّ ه َُو ْٱل َح
Artinya: Dialah yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan dia; Maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya.
segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. (Q.S. al-Mukmin [40] : 65)
2. Tauhid yang berhubungan dengan sifat Allah yang Maha Memelihara yaitu
mempercayai bahwa Allah Swt. adalah satu-satunya pencipta, pemelihara,
penguasa dan pengatur alam semesta ini. Tauhid ini juga mengandung
pengertian keyakinan atas keesaan Allah dalam penciptaan alam. Allah adalah
al-KhƗliq. Hanya Allah Pencipta dan Penguasa alam semesta.
ك َ ُث َّم َخلَ ْق َنا ال ُّن ْط َف َة َعلَ َق ًة َف َخلَ ْق َنا ْال َعلَ َق َة مُضْ غ ًَة َف َخلَ ْق َنا ْالمُضْ غَ َة عِ ٰظمًا َف َك َس ْو َنا ْالع ِٰظ َم لَحْ مًا ُث َّم اَ ْن َشْأ ٰن ُه َخ ْل ًقا ٰا َخ ۗ َر َف َت َب
َ ار
هّٰللا ُ اَحْ َسنُ ْال َخالِقِي ۗ َْن.
Artinya: Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.(Q.S.al-
Mukminin [23] : 14)
ت ِبغَ ي ِْر عِ ْل ۗ ٍم ُسب ْٰح َن ٗه َو َت ٰع ٰلى َعمَّا يَصِ فُ ْو َن ُ ِ َو َج َعلُ ْوا هّٰلِل
ٍ ۢ ش َر َك ۤا َء ْال ِجنَّ َو َخلَ َق ُه ْم َو َخ َرقُ ْوا لَ ٗه َب ِني َْن َو َب ٰن
7
4. Tauhid yang berhubungan dengan kekuasaan Allah yaitu mempercayai
bahwa Allah sebagai satu-satunya Zat yang menguasai alam semesta, tidak
ada lagi zat lain yang turut serta dalam kekuasaan-Nya. Tidak ada sekutu atas
kekuasaan Allah di jagat raya ini. Allah adalah al-Malik, Maha Raja di atas
raja-raja yang ada di dunia
1. Tauhid Rububiyah
8
َ ْال ُمت،َوِإنَّ َما التَّوْ ِحي ُد الَّ ِذي َأ َم َر هَّللا ُ بِ ِه ْال ِعبَا َد هُ َو تَوْ ِحي ُد اُأْللُو ِهيَّ ِة
ُ َدهYْد هَّللا ُ َوحYَ Yََأ ْن يُ ْعبYِ ب،َض ِّمنُ لِتَوْ ِحي ِد الرُّ بُوبِيَّ ِة
ونُ هَّللا ُ َأ َحبَّ ِإلَىY َويَ ُك،ُ ْدعَى ِإاَّل هَّللاYُ َواَل ي،ُ افُ ِإاَّل هَّللاYَ َواَل يُخ،ِ دِّينُ ُكلُّهُ هَّلِلYونُ الY فَيَ ُك، ْيًئاY ِه َشYِ ِر ُكونَ بYاَل ي ُْش
َويَ ْعبُ ُدونَ هَّللا َ َويَت ََو َّكلُونَ َعلَ ْي ِه،ِ َويُ ْب ِغضُونَ هَّلِل،ِ فَي ُِحبُّونَ هَّلِل،ْال َع ْب ِد ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء
2. Tauhid Uluhiyah
Artinya: “Hanya kepada Engkaulah yang kami menyembah dan Hanya kepada
Engkaulah kami memohon segala pertolongan”.
9
Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.
حيحة منYYة الصYY وهو اإليمان بكل ما ورد في القرآن الكريم واألحاديث النبوي:توحيد األسماء والصفات
أسماء هللا وصفاته التي وصف بها نفسه أو َوصفه بها رسوله على الحقيقة.
Artinya: “Tauhid al-Asma’ was-Shifat, yakni beriman pada semua yang ada
dalam al-Qur’an yang mulia dan hadits-hadits nabi yang sahih yang terdiri
dari nama-nama Allah dan sifat-sifatnya yang disifati sendiri oleh Allah dan
Rasul secara hakikat.” (Syahatah Muhammad Saqar, Kasyf Syubahât as-
Shûfiyah, halaman 27).
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu tauhid berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah menyatukan
atau mengesakan. Sedangkan tauhid menurut istilah Islam adalah mengakui
keesaan Allah, mengesakan Allah, dengan cara menyatukan unsur pikiran,
perasaan, lisan, dan perbuatan. Selain itu, juga terdapat definisi-definisi tauhid
menurut para ahli, maka segala pikiran dan teori argumentasinya yang
mengarah kepada kesimpulan bahwa Tuhan itu satu disebut dengan Ilmu
Tauhid.
B. Saran
Bagi pembaca dan masyarakat lainnya, dimasa sekarang nilai ketauhidan
dapat dirasakan kekurangannya, yang mana tidak tertanamnya suatu nilai
ketauhidan dalam diri para pelaku, sehingga perlu kiranya ada penanggulangan
dalam hal ini. Yang mana aspek yang paling intinya adalah keyakinan, hal ini
karena apabila keyakinan seseorang hilang, maka akan mudah terjerumus dalam
pengaruh hawa nafsu. Namun sebaliknya apabila keyakinan seseorang itu kuat,
terjaga, terpenuhi kebutuhannya. Maka akan senantiasa berpegang teguh pada
keyakinan yang diyakininya, meskipun banyak rintangan yang menghadangnya.
Dari sinilah peranan tauhid supaya bisa tertanam dalam hati setiap manusia untuk
mencegah jatuhnya nilai keimanan manusia
11
DAFTAR PUSTAKA
Yusran Asmuni dari Tim penyusun kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2006) hal. 2
12