Sifat ini artinya kekal. Arti dari kekal adalah tidak ada punah, binasa, atau mati.
Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut.
Tiap - tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan . (QS. Al
- Qasas : 88) Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Rabb mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
(QS. Ar - Rahman : 26-27).
https://jatim.suara.com/read/2022/01/12/083922/20-sifat-wajib-allah-beserta-arti-dan-dalil-al-quran-wujud-qidam-baqa-hingga-mutakallimun?
page=2
Nama-nama Allah SWT yang indah berlandaskan sifat wajib Allah SWT tersebut. Adapun sifat wajib Allah SWT tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Wujud ("ada")
Yang mana artinya Allah memang ada namun tidak diciptakan siapapun. Dasarnya adalah QS Thahaa ayat 14 yang
berbunyi :"Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat
untuk mengingatKu"
2. Kidam ("awal")
Yang mana artinya keberadaan Allah mendahului yang diciptaNya. Dasarnya adalah QS Hadid ayat 3:"Dialah Yang Awal,
Yang Akhir, Yang Dzahir, dan yang Batin. Dia Maha mengetahui segala sesuatu"
3. Baqa' ("kekal")
Artinya Allah tidak akan binasa. Dasarnya adalah QS Al Qasash ayat 88:"Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
Segala keputusan menjadi wewenangNya, dan hanya kepadaNya kamu akan dikembalikan".
4. Muhkalafatu Lil hawaditsi ("berbeda dengan makhluk ciptaanNya)
Dasarnya QS Asy-Syura ayat 11:"Tidak ada ssuatupun yang serupa dengan Dia dan dia Yang Maha Mendengar, Maha
Melihat".
6. Wahdaniyah ("tunggal")
Dasarnya QS Al Ikhlash ayat 1:"Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa"
8. Iradat ("berkehendak")
artinya segala yang ada d9 seluruh jagat raya berjalan atas kehendakNya. Dasarnya: QS Hud ayat 107:"Sesungguhnya
Tuhanmu maha Pelaksana terhadap apa
yang dikehendakiNya"
14. Qadiran Yang mana sama dengan qudrat ("berkuasa atas segala sesuatu")
Dasarnya Al Baqarah ayat 20: "Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu".
https://www.haibunda.com/parenting/20210510110421-61-212562/20-sifat-wajib-allah-yang-perlu-diketahui-anak-lengkap-dengan-cara-
mengajarkan
Memperoleh ketenangan batin dikarenakan merasa selalu dekat dengan Allah SWT
Akan dimasukkan surga oleh Allah SWT sebagaimana janji-Nya dalam Qur'an Surat An-Nisa ayat 13
Dampak positif sifat khouf antara Iain:
Dapat berhenti melakukan riba dengan cara beristighfar serta minta maaf kepada orang yang dicuranginya
Bisa sadar dan berhenti melakukan pebuatan dosa atau tercela
Pembahasan
Ikhlas sendiri memiIiki arti memurnikan niat hanya semata-mata mencari ridha Allah SWT atau semata-
mata menaati perintah-Nya. Orang yang beramaI secara ikhIas ini disebut dengan mukhIis. Niat yang ikhlas
merupakan syarat amalan baik akan diterima Allah SWT seperti yang dijelaskan FIRMAN ALLAH pada
Qur'an Surat Al-An’am ayat 162.
Taat sendiri memiIiki arti patuh, senantiasa melaksanakan segala perintah dan juga meninggalkan segala
laranganya. Taat Kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW iaIah senantiasa melaksanakan segala perintah
Allah dan juga Rasulullah dengan meninggalkan segala laranganya. Perintah Rasulullah sendiri pasti benar
karena Rasulullah merupakan makhluk pilihan Allah yang terpelihara (ma’shum) dari perbuatan dosa dan
diberi tugas menyampaikan ajaran-ajaran Allah SWT.
Khauf sendiri memiIiki arti takut, Islam mendidik umatnya supaya memiIiki sifat khauf atau takut akan murka
Allah SWT.
Pengertian dari Taubat menurut bahasa artinya kembali, menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan.
Sedangkan menurut istilah taubat ini artinya berhenti dari perbuatan dosa yang telah dilakukan kemudian
kembali ke jalan yang benar.
https://brainly.co.id/tugas/22213936
Materi Akidah Akhlak Kelas VII Semester Ganjil BAB III Taat, Ikhlas, Khauf, dan
Taubat
BAB III
TAAT, IKHLAS, KHAUF, DAN TAUBAT
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.3. Menghayati sifat ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam kehidupan sehari-hari.
2.3.Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam kehidupan sehari-hari
3.3. Memahami pengertian,contoh dan dampak positifsifat ikhlas, taat, khauf dan taubat
4.1. Menceritakan kisah-kisah yang berkaitan dengan dampak positif dari perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam fenomena kehidupan.
INDIKATOR
1.3.1. Menyadari kewajiban memiliki sifat ikhlas, taat, khauf, dan tobat dalam kehidupan sehari-hari.
2.3.1. Menunjukkan perilaku sifat ikhlas, taat, khauf, dan tobat dalam kehidupan sehari-hari
2.3.2. Menjelaskan pengertian ikhlas beribadah
3.3.2. Mengidentifikasi dalil tentang taat beribadah
3.3.3. Menganalisis contoh khauf,
3.3.4. Mendiskripsikan dampak positif tobat
3.3.5. Mengevaluasi perilaku ikhlas
4.3.1. Menceritakan kisah/fenomena yang muncul berkaitan dengan perilaku ikhlas, taat, khauf, dan tobat dalam
kehidupan sehari-hari.
PEMBAHASAN
Kalian sudah mempelajari dan mengerti akidah Islam dan sifat-sifat Allah s.w.t. bukan?. Artinya kalian telah meyakini Allah sebagai Tuhan
Yang Maha Esa yang patut disembah dan ditaati semua aturan-aturanNya. Sekarang, buktikan bentuk penghambaan kita dengan
menanamkan dan membiasakan akhlak mulia pada diri kita yang berupa taat, ikhlas, khauf, dan taubat!
A. TAAT
Taat menurut bahasa berarti tunduk;patuh;dan setia. Menurut istilah taat bisa diartikan tunduk dan patuh terhadap segala perintah dan aturan yang berlaku.
Taat kepada Allah berarti patuh kepada perintah dan aturan-aturan yang dibuat oleh Allah dalam segala hal. Baik aturan itu berhubungan dengan ibadah
kepadaNya maupun aturan yang berhubungan dengan berinteraksi dengan sesama manusia dan makhluk yang lainnya.
Dalam Al-Qur’an Allah telah berfirman :
َ ُول ِإ ْن ُك نْتُ ْم ُت ْؤ ِم ن
ِ الر س ِ ِإ ٍ ِإ ُ ول َو ُأو يِل اَأْل ْم ِر ِم ن ِ و ِ ِ َّ
ون ُ َّ فَ ْن َت نَ َاز عْتُ مْ يِف َش ْي ء َف ُر ُّد وهُ ىَل اللَّ ه َوDۖ ْك ْم َ الر ُس َّ َأط يعُ وا َ َآم نُ وا َأط يعُ وا اللَّ ه
َ ين َ يَ ا َأ يُّ َه ا ال ذ
ِ ِ
تَ ْأ ِو ي اًل َأح َس ُن
ْ َو ك َخ ْي ٌرَ ٰذَ لDۚ بِ اللَّ ِه َو ال َْي ْو م ا آْل ِخ ِر
”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (Q.S. an-Nisa’:59)
Dari ayat di atas, maka bisa kita simpulkan kepada siapa saja kita harus taat, yaitu:
a. Kepada Allah s.w.t.
Sebagai seorang muslim,taat kepada Allah adalah yang paling pertama dan utama. Sebagaimana ayat di atas,kalimat perintah untuk taat yang pertama adalah
kepada Allah s.w.t. Ketaatan kepada Allah ini sifatnya mutlak,tanpa ada keraguan,dan tidak ada tawar menawar dalam segala aspek kehidupan.
bahkan dalam hadis yang lain, ketaatan kepada rosul adalah syarat sesorang bisa masuk surga.
َصانِي فَقَ ْد َأبَى َ َُول هَّللا ِ َو َم ْن يَْأبَى ق
َ ال َم ْن َأطَا َعنِي َدخَ َل ْال َجنَّةَ َو َم ْن ع َ ال ُكلُّ ُأ َّمتِي يَ ْد ُخلُونَ ْال َجنَّةَ ِإاَّل َم ْن َأبَى قَالُوا يَا َرس
َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق َ َأنَّ َرس َع َْن َأبِي ه َُري َْرة
َ ِ ُول هَّللا
”dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap umatku masuk surga selain yang enggan, " Para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan?" Nabi menjawab: "Siapa yang taat kepadaku masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti ia
enggan."(H.R. Bukhori)
B. IKHLAS
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran. Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah semata dalam beramal sebagai wujud
menjalankan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan dalam semua aspek. Ikhlas merupakan akhlak yang agung. Karenanya, ia memilii kedudukan yang sangat
penting dalam setiap amalan,baik amalan hati,lisan,maupun badan. Mengapa demikian?. Betapa tidak,ternyata nilai setiap amalan sesorang di sisi Allah adalah
tergantung pada keikhlasan dia dalam berniat. Artinya,menjaga niat yang ikhlas semata-mata karena Allah dalam menjalankan segala amalan merupakan syarat
utama diterimanya amalan tersebut. Oleh karena itu, kita harus mendahului dengan niat yang ikhlas dalam menjalankan amalan sebagaimana perintahNya :
َت ِهجْ َرتُهُ ِإلَى ُد ْنيَا ِ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل ِإنَّ َما اَأْل ْع َما ُل بِالنِّيَّا
ْ ت َوِإنَّ َما لِ ُكلِّ ا ْم ِرٍئ َما ن ََوى فَ َم ْن َكان َ ِ ُول هَّللا
َ ْت َرس ُ ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ قَا َل َس ِمع
ِ ب َرِ عن ُع َم ٍر ْب ِن ْالخَطَّا
َ ُصيبُهَا َأوْ ِإلَى ا ْم َرَأ ٍة يَ ْن ِك ُحهَا فَ ِهجْ َرتُهُ ِإلَى َما ه
َاج َر ِإلَ ْي ِه ِ ي
Dari Umar bin Al Khaththab r.a. berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua perbuatan tergantung niatnya, dan
(balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang
perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan"(H.R. Bukhari)
Demikianlah,betapa niat yang ikhlas memegang peran yang penting dan utama dalam setiap amalan. Semoga Allah senantiasa memberi kita kekuatan untuk
menjaga keiikhlasan dalam berniat sehingga kita termasuk golongan muklishin.
C. KHAUF
Diantara akhlak mulia yang menghiasai seorang mukmin adalah khauf. Secara bahasa, khauf berasal dari bahasa arab yang berarti takut; resah; khawatir;
cemas. Jika didefinisikan secara lebih panjang, khauf berarti perasaan gelisah atau cemas terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti. Menurut istilah
dalam Islam, sebagaimana diuraikan dalam kamus tasawuf, khauf adalah suatu sikap mental merasa takut kepada Allah karena kurang sempurna pengabdiannya,
takut atau khawatir kalau-kalau Allah tidak senang padanya dan akan menghukumnya karena apa yang telah ia lakukan. seorang ulama’ berkata bahwa orang
tidak dikatakan takut hanya karena menangis dan megusap air matanya, tetapi karena takut melakukan sesuatu yang mengakibatkan ia disiksa karenanya.
Sifat khauf ini muncul disebabkan seseorang telah benar akidahnya (berakidah Islam) yang meyakini keberadaan Allah dan mengenalNya melalui sifat-sifatNya
diantaranya adalah Allah yang maha Wujud,maha Melihat,maha Tahu, maha Mendengar,dan lain sebagainya. Dengan begitu, karena mengenal Allah dengan
baik, dia akan senantiasa merasa diawasi dan akan senantiasa dimintai pertanggung-jawaban atas segala yang dia lakukan. Lebih mudahnya berarti semakin
sesorang mengenal Allah maka semakin besar pula sifat khauf terhadapNya. Rasulullah s.a.w. bersabda dalam hadis beliau yng diriwayatkan oleh imam bukhari
dan Muslim dari ‘Aisyah r.a.:
ًفَ َوهَّللا ِ ِإنِّي َأَل ْعلَ ُمهُ ْم بِاهَّلل ِ َوَأ َش ُّدهُ ْم لَهُ خَ ْشيَة...
‘’Demi Allah, sungguh aku adalah orang yang paling tahu dengan Allah dan paling takut kepada-Nya.’’(HR.Bukhari dan Muslim)
Dari paparan di atas, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa khauf harus ada pada diri kita,setiap mukmin. Untuk mengontrol diri dari perbuatan-perbuatan yang
tidak disukai oleh Allah.
Sebanarnya,ada satu akhlak mulia lagi yang mengikuti khauf yang harus kita miliki,yaitu roja’. Secara bahasa, roja’ berarti harapan/cita-cita; sedangkan
menurut istilah ialah bergantungnya hati dalam meraih sesuatu di kemudian hari. Roja` merupakan ibadah yang mencakup kerendahan dan ketundukan, tidak
boleh ada kecuali mengharap hanya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Memalingkannya kepada selain Allah adalah kesyirikan, bisa berupa syirik besar atau pun
syirik kecil tergantung apa yang ada dalam hati orang yang tengah mengharap.
Roja’ (harapan/mengharap) tidaklah menjadikan pelakunya terpuji kecuali bila disertai amalan. Berkata Ibnul Qoyyim dalam “Madarijus-Salikin”: “..bahwa
roja` tidak akan sah kecuali jika dibarengi dengan amalan. Oleh karena itu, tidaklah seseorang dianggap mengharap apabila tidak beramal”.Amal yang dimaksud
adalah bukan maksiat tentunya. Akan sangat konyol dan merupakan bentuk penghinaan kepadaNya jika kita bermaksiat tapi mengharap ridha dariNya.
Khauf dan roja’ ibarat dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya,keduanya saling mendukung. Bila keduanya menyatu dalam diri
seorang mukmin, maka akan seimbanglah seluruh aktivitas kehidupannya. Bagaimana tidak, sebab dengan khauf akan membawa dirinya untuk selalu
melaksanakan ketaatan dan menjauhi perkara yang diharamkan; sementara roja` akan menghantarkan dirinya untuk selalu mengharap apa yang ada di sisi Rabb-
nya ‘Azza wa Jalla. Pendek kata dengan khauf (takut) dan roja` (pengharapan) seorang mukmin akan selalu ingat bahwa dirinya akan kembali ke hadapan Sang
Penciptanya (karena adanya rasa takut), disamping ia akan bersemangat memperbanyak amalan-amalan (karena adanya pengharapan). Mungkin jika kita boleh
katakan dengan bahasa kita sekarang ini, khauf dan roja’ adalah “harap-harap cemas”. Keterkaitan dua akhlak mulia ini sebagaiman difirmankan oleh Allah :
ِ َّ َ ين ُه مْ بِ َر هِّبِ ْم اَل يُ ْش ِر ُك ِ َّ ِ ) و الَّ ِذ ين ه مْ بِ آي57 ( ون
َ ُات َر هِّبِ ْم يُ ْؤ ِم ن َ ين ُه مْ ِم ْن َخ ْش يَ ِة َر هِّبِ ْم ُم ْش ِف ُق ِ َّ
ين
َ ) َو ال ذ59 ( ون َ ) َو ال ذ58 ( ون َ ُ َ َ َ َّن ال ذ
)61 ( ون َ ات َو ُه مْ هَلَ ا َس ابِ ُقِ ون يِف ا خْل ْي ر ِ ك يُ س
َ ُار ع ٰ ِئ ِ ون م ا آ َت ْو ا و ُق لُ وب ه مْ و ِج لَ ةٌ َأ نَّ ه مْ ِإ ىَل ٰ ر هِّبِ مْ ر
َ َ َ َ َ) ُأول60 ( ون َ ُاج ع َ َ ُ َ ُُ َ َ َ ُيُ ْؤ ت
Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka,dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka,dan
orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun),dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan
hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka,mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-
kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. (Q.S. al-Mukminun : 57-61)
Berkaitan dengan ayat di atas, ‘Aisyah -radhiyallahu ‘anha- pernah bertanya kepada Rosulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- apakah mereka itu (yang dimaksud
dalam ayat diatas) adalah orang-orang yang meminum khamr, berzina, dan mencuri?.Rosulullah menjawab, “Bukan! Wahai putri Ash-Shiddiq. Justru mereka
adalah orang-orang yang melakukan shoum, sholat, dan bershodaqah, dan mereka khawatir tidak akan diterima amalannya. Mereka itulah orang-orang yang
bergegas dalam kebaikan.” [HR. At-Tirmidzi dari 'Aisyah].
D. TAUBAT
1. Pengertian Taubat
Taubat secara bahasa berarti ”kembali”, secara istilah, taubat berarti kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak
kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.
Sebagai manusia biasa,bukan malaikat ataupun nabi yang memilki sifat ma’shum (terjaga dari perbuatan dosa),secara langsung atau tidak langsung, sengaja atau
tidak sengaja, kerap kali akan bersinggungan dengan yang namanya kesalahan atau dosa. . Baik kesalahannya sebagai makhluk individu yang berhubungan
langsung dengan Allah,maupun sebagai makhluk sosial yang berhubungan dengan anak Adam yang lain. Untungnya, sebagai seorang muslim diberi jalan
selebar-lebarnya oleh Allah untuk memperbaiki kesalahan itu melaui sebuah pintu yang disebut dengan taubat. Dalam sebuah hadis disebutkan :
َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ُكلُّ بَ ِني آ َد َم خَطَّا ٌء َوخَ ْي ُر ْالخَطَّاِئينَ التَّوَّابُون
َ ِ ال َرسُو ُل هَّللا
َ َق ال ٍ َع َْن َأن
َ َس ق
dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua bani Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah
adalah yang segera bertaubat."(H.R. Ibnu Majjah dari Anas)
Karenanya, Allah memerintahkan untuk bertaubat kepada semua umat manusia yang telah melakukan dosa. Allah berfirman :
Allah adalah Dzat yang maha Menerima Taubat, sebagaimana Ia telah memproklamirkannya dalam Q.S. an-Nashr:3. Tidak ada satu dosapun yang tidak
diampuni oleh Allah kecuali syirik atau mempersekutukaNnya, sebagaimana firmanNya :
Nah, jelaskan bahwa Allah itu maha Pengampun?. Maka, sudah seharusnyalah kita menyegerakan diri untuk bertaubat kepadaNya dari segala dosa. Taubat
dengan sebenar-benarnya taubat atau semurni-murninya taubat, yang biasa disebut dengan ”taubatan nasuha”. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda yang artinya:“
Hai manusia bertobatlah kepada Allah dan mintalah ampunan kepadaNya. Sesungguhnya aku sendiri bertobat dalam sehari 100 kali.” (HR.Muslim) . Betapa
manusia termulia yang mendapat jaminan surga,bahkan surga tidak akan dibuka sebelum beliau masuk, bertaubat 100 kali dalam sehari semalam. Lantas
bagaimana dengan kita?,manusia biasa yang tidak pernah luput melakukan dosa dalam keseharian kita?. Berapa kalikah kita bertaubat sehari semalam?,atau
minimal berapa kalikah kita beristighfar dalam sehari semalam?.
َُأم َر ُك م
َ ْثُ وه َّن ِم ْن َح ي
ُ ُ فَ ِإ ذَ ا تَ طَ َّه ْر َن فَ ْأ تDۖ ْه ْر َن
ُ وه َّن َح ىَّت ٰ يَ ط ِ ْم ِح
ُ ُ َو اَل َت ْق َر بDۖ يض ِ ْم ِح
َ قُ لْ ُه َو َأذًى فَ اعْتَ ِز لُ وا النِّ َس اءَ يِف الDۖ يض َ ك َع ِن ال َ ََو يَ ْس َألُ ون
َ ْم تَ طَ ِّه ِر
ين ُ ب الُّ ِني َو حُي
َ ِالت َّو اب
َّ ب ُّ ِ ِإ َّن اللَّ هَ حُيDۚ ُاللَّ ه
”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.
RANGKUMAN
1. Taat dalam Islam adalah patuh terhadap segala yang diperintahkan oleh Allah dan RosulNya
2. ikhlas adalah niat mengharap ridha Allah semata dalam beramal sebagai wujud menjalankan ketaatan kepada Allah dalam kehidupan dalam semua aspek
3. khauf adalah suatu sikap mental merasa takut kepada Allah karena kurang sempurna pengabdiannya, takut atau khawatir kalau-kalau Allah tidak senang padanya
dan akan menghukumnya karena apa yang telah ia lakukan
4. taubat berarti kembali ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak kembali melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan
sebelumnya.
5. Taubat dibagi menjadi dua. Taubat karena melakukan dosa yang berhubungan dengan Allah dan taubat karena melakukan dosa yang
berhubungan dengan sesama manusia.
http://sinaupendidikanagamaislam.blogspot.com/2018/05/bab-iii-taat-ikhlas-khauf-dan-taubat.html
https://www.google.com/search?
q=gambar+perilaku+taat+kepada+allah+swt&rlz=1C1CHWL_enID968ID968&oq=&aqs=chrome.2.69i59i450l8.259255575j0j15&sourceid=chrome
&ie=UTF-8#imgrc=GIxyb1-ohVqxEM&imgdii=BbhpfU3YXHt8ZM
https://www.google.com/search?
q=gambar+perilaku+taat+kepada+allah+swt&rlz=1C1CHWL_enID968ID968&oq=&aqs=chrome.2.69i59i450l8.259255575j0j15&sourceid=chrome
&ie=UTF-8#imgrc=GIxyb1-ohVqxEM
Sholat adalah ibadah wajib bagi setiap muslim yang sudah baligh dan berakal sehat. Sholat pada
hakikatnya adalah bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan Allah Swt.. Akan tetapi, banyak orang
kurang bisa menikmati ibadah sholat disebabkan tidak khusyu'. Padahal Allah Swt berfirman bahwa dengan
sholat yang khusyu’ maka seseorang akan bisa terhindar dari berbuat kekejian dan kemunkaran.
Para ulama mengatakan lupa dalam ayat ini terutama adalah masalah meneledorkan waktu sholat.
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, …”. (QS. al-A’raf 7: 31)
Memakai pakaian terbaik saat sholat merupakan tanda dan wujud syukur seseorang akan nikmat Allah Swt.
yang dikaruniakan padanya.
5. Dan supaya kita khusyu’, Nabi memerintah: “sholatlah seperti shalatnya orang yang berpamitan (dari
dunia ini)”. Maksudnya sholatlah seakan-akan ini adalah shalat kalian yang terakhir di dunia.
Adab Berzikir.
Kurang afdhal apabila orang yang melaksanakan sholat, usai salam ia langsung berdiri pulang tanpa
berzikir. Sehingga ba'da shalatpun seseorang dianjurkan berzikir. Zikir menurut bahasa berarti ingat. Dalam
hal ini yang dimaksud adalah mengingat Allah Swt dengan cara memperbanyak mengucapkan kalimat-
kalimat thayyibah sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah, para sahabat, dan orang-orang yang soleh
sebelum kita.
“Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak
mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai” (QS.
al-A’raf :205).
Ayat di atas, maka kita akan paham bahwa zikiradalah suatu yang diperintahkan oleh Allah Swt sesering
mungkin. Kita sebagai seorang Muslim tentunya tidak asing lagi dengan zikir. Hanya saja,terkadang kita
tidak memperhatikan adab/cara berzikir. Sehingga tidak jarang zikir yang kita lakukan tidak berbekas sama
sekali terhadap kehidupan kita. Padahal minimal, zikir bisa menentramkan hati pelakunya, sebagaimana
firman Allah Swt yang berarti: “Bukankah dengan berzikir/ mengingat Allah Swt hati akan menjadi tentram? ”
Oleh karenanya, perlu kita perhatikan adab-adab saat berzikir kepada Allah Swt. Adapun adab berzikir di
antaranya adalah:
Ikhlas dalam berzikir mengharap ridha Allah Swt, membersihkan amal dari campuran dengan sesuatu.
Menghadirkan makna zikir dalam hati, sesuai dengan tingkatannya dalam musyahadah.
1. Berzikir dengan zikir dan wirid yang telah dicontohkan Rasulullah, karena zikir adalah ibadah. Membaca
Al-Quran dengan niat berzikir juga dianjurkan.
3. Duduk disuatu tempat atau ruangan yang suci seperti duduk dalam shalat juga dianjurkan.
4. Mewangikan pakaian dan tempat dengan minyak wangi, pakaian yang bersih dan halal.
5. Memilih tempat yang agak sunyi, boleh memejamkan dua mata, karena dengan mata terpejam itu,
tertutup jalan-jalan panca indra lahir, sehingga mengakibatkan terbukanya panca indra hati.
https://brainly.co.id/tugas/15132263
UKU AGAMA ISLAM
Table of Contents
Bacaan dan Arti Istighfar
Manfaat dan Keutamaan Membaca Istighfar
o 1. Membantu Melancarkan Rezeki
o 2. Menggugurkan Dosa Ketika Sedang Bertaubat
o 3. Memudahkan Segala Urusan
o 4. Membantu Menghilangkan Kemalasan
o 5. Selamat dari Api Neraka
o 6. Mendapat Balasan Berupa Surga
o 7. Dijauhkan Dari Setan
o 8. Menenangkan Hati
o 9. Membantu Mengatasi Kesedihan
o 10. Membantu Membersihkan Hati
o 11. Mengikuti Perilaku Rasulullah
Hikmah Membaca Istighfar
o 1. Bisa Membantu Mengabulkan Doa
o 2. Hidup Menjadi LebihTentram
o 3. Dekat dengan Allah
Kata ini sering kali digunakan ketika melakukan sebuah kesalahan atau hanya sekadar refleks spontan terhadap sesuatu.
Namun tidak hanya itu, kata istighfar juga bisa selalu diucapkan kaum muslim sebagai bagian dari doa atau dzikir.
Kata istighfar disebutkan melalui kalimat “Astaghfirullah” atau “Astaghfirullahaladzim”. Meskipun hampir sama dalam
pengucapan, tetapi kedua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda.
Perbedaan dari kedua kalimat tersebut adalah adanya kata “al adzim” pada kalimat kedua. Kata “al adzim” adalah kata yang
menunjukan na’at atau sifat dari Allah yang memiliki arti Maha Agung.
Jika diartikan secara keseluruhan, kalimat “Astagfirullah” memiliki arti “Aku memohon ampun kepada Allah”.
Sedangkan kalimat “Astaghfirullahaladzim” memiliki arti tambahan yaitu “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha
Agung”.
Hal ini juga ada di dalam surah Nuh ayat 10 sampai 12, yang memiliki arti :
“Maka Aku berkata (kepada mereka) “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia
akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan
kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu”.”
2. Menggugurkan Dosa Ketika Sedang Bertaubat
Memperbanyak istighfar ketika sedang bertaubat akan membantu untuk menggugurkan dosa-dosa yang sebelumnya kita
miliki.
Hal ini sesuai dengan perkataan Rasulullah dalam sebuah hadits. Rasulullah SAW bersabda “Allah telah berkata wahai
hamba-hambaKu setiap kalian pasti berdosa kecuali yang aku jaga, maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian aku
ampuni dan barangsiapa yang meyakini bahwa aku punya kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka akan
mengampuni dosa-dosanya, maka aku akan mengampuninya dan aku tidak peduli (seberapa banyak dosanya),” (HR.Ibnu
Majah, Tirmidzi).
3. Memudahkan Segala Urusan
Keutamaan serta manfaat istighfar adalah memudahkan dalam menjalankan suatu urusan. Rasulullah Saw pernah bersabda
dalam sebuah hadist, berbunyi “Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap
kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad dari Ibnu
Abbas).
NIKMATNYA ISTIGHFAR : SATU OBAT UNTUK SEJUTA KESULITAN
Hal itu tertulis dalam hadist no 2702 yang diriwayatkan oleh Muslim. Rasulullah bersabda “Ketika hatiku malas, aku beristighfar
pada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali”.
Maka dari itu istighfar sebagaimana pengertiannya diatas merupakan salah satu ucapan yang dapat menyelamatkan manusia
dari api neraka, dikarenakan istighfar adalah ucapan yang biasa digunakan ketika seseorang melakukan kesalahan ataupun
dosa.
8. Menenangkan Hati
Sudah menjadi sifat manusia bahwa ketenangan adalah hal yang sangat dibutuhkan. Apabila melakukan kesalahan, pada
umumnya manusia akan merasakan ketidak tenangan dalam hati dan jiwanya. Oleh karena itu, dengan membaca istighfar
maka jiwa dan raga seakan terbebas dari kesalahan yang menciptakan ketenangan dalam hati
Oleh karena itu, hal tersebut bisa diatasi dengan membaca istighfar sebanyak-banyaknya. Merenungi kesalahan sambal
membaca istighfar akan membuat hati menjadi lebih tenang. Selain itu juga tetap dilakukan evaluasi diri sehingga hari-hari
selanjutnya tidak melakukan kesalahan yang salah. Maka hidup akan menjadi lebih tentram.
Itulah beberapa hal mengenai istighfar. Membaca Istighfar memiliki banyak sekali manfaat, maka dari itu bagi Grameds yang
menganut agama muslim bisa menyempatkan untuk membaca istighfar setiap hari.
https://www.gramedia.com/best-seller/arti-istighfar/
Foto: AP Photo/Dar Yasin/Iman kepada Malaikat dan 12 Contoh Perilakunya, Yuk Terapkan
Jakarta - Iman kepada malaikat artinya mengakui keberadaan malaikat yang selalu taat kepada Allah SWT. Percaya adanya
malaikat termasuk dalam rukun iman kedua.
Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dari Kemenag menjelaskan, iman kepada malaikat tercantum dalam surat Al
Baqarah ayat 285,
ك ْالمَصِ ي ُر
َ ك َر َّب َنا َوِإلَ ْي َ آ َم َن الرَّ سُو ُل ِب َما ُأ ْن ِز َل ِإلَ ْي ِه مِنْ َر ِّب ِه َو ْالمُْؤ ِم ُن
َ ون ۚ ُك ٌّل آ َم َن ِباهَّلل ِ َو َماَل ِئ َك ِت ِه َو ُك ُت ِب ِه َو ُر ُسلِ ِه اَل ُن َفرِّ ُق َبي َْن َأ َح ٍد مِنْ ُر ُسلِ ِه ۚ َو َقالُوا َسمِعْ َنا َوَأ َطعْ َنا ۖ ُغ ْف َرا َن
Artinya: "Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):
"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami
dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
Baca juga:
Nama Malaikat Penjaga Pintu Neraka, Sesuai QS Az Zukhruf Ayat 77
Malaikat tersebut diciptakan untuk mengurusi berbagai urusan yang diperintah Allah SWT. Sehingga Allah SWT menciptakan
mereka sebagai makhluk yang tidak pernah membangkang dan merasa letih dalam menjalankan tugas.
Bentuk iman kepada malaikat juga dapat dilakukan dengan memahami nama-nama dan tugas dari para malaikat Allah SWT. Berikut
nama-nama malaikat yang wajib diimani oleh umat muslim.
Baca artikel detikedu, "Iman kepada Malaikat dan 12 Contoh Perilakunya, Yuk Terapkan"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5747439/iman-kepada-malaikat-dan-12-contoh-perilakunya-yuk-terapkan.
JAKARTA, iNews.id - Contoh perilaku beriman kepada malaikat munkar dan nakir dapat kita temui di kehidupan sehari-hari. Terlebih,
beriman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua dalam agama Islam. Iman kepada malaikat berarti meyakini dan
mempercayai adanya malaikat sebagai makhluk dan pesuruh Allah SWT. Sebelum membahas contoh perilaku beriman kepada malaikat
munkar dan nakir, mari kita pahami lebih jauh tentang malaikat itu sendiri. BACA JUGA: 20 Sifat Wajib Allah dan Makna beserta
Pengelompokannya yang Wajib Diketahui Malaikat merupakan salah satu makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Berbeda dengan
makhluk lainnya, malaikat diciptakan dari cahaya (nur). Tidak hanya itu, malaikat juga memiliki ciri-ciri lainnya yaitu : -Hanya memiliki sifat
mulia -Selalu taat kepada Allah -Tidak memiliki nafsu -Bersalawat pada nabi -Tidak berjenis kelamin -Tidak makan dan tidak minum -Selalu
memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman -Tidak mempunyai ayah dan ibu -Tidak pernah lelah dan tidur BACA JUGA: 7 Hikmah
Beriman Kepada Qada dan Qadar, Muslim Wajib Mengimaninya Nama Malaikat dan Tugasnya 1. Jibril - Menyampaikan wahyu 2. Mikail -
Menurunkan rezeki 3. Israfil - Meniup sangkakala 4. Izrail - Mencabut nyawa 5. Munkar - Bertanya di dalam kubur 6. Nakir - Bertanya di
dalam kubur 7. Raqib - Mencatat amal baik 8. Atid - Mencatat amal buruk 9. Malik - Menjaga neraka 10. Ridwan - Menjaga surga BACA
JUGA: 7 Contoh Perilaku Iman kepada Qada dan Qadar Beserta Penjelasannya Kenapa kita perlu tahu contoh perilaku beriman kepada
malaikat munkar dan nakir? Seperti yang tertulis di atas, malaikat Munkar dan Nakir memiliki tugas untuk bertanya kepada jenazah di alam
kubur nanti. Dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi (1071) dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- berkata: Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa
sallam- bersabda: “Apabila mayit atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah
satunya Mungkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? maka ia menjawab
sebagaimana ketika di dunia: ‘Abdullah dan Rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.’ Keduanya berkata: Kami telah mengetahui bahwa kamu dahulu telah mengatakan itu.
Kemudian kuburannya diperluas 70 x 70 hasta, dan diberi penerangan, dan dikatakan: Tidurlah. Dia menjawab: “Aku mau pulang ke rumah
untuk memberitahu keluargaku”. Keduanya berkata: “Tidurlah, sebagaimana tidurnya pengantin baru, tidak ada yang dapat
membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya, sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya tersebut”. Apabila yang
meninggal adalah orang munafik, ia menjawab: Aku mendengar orang mengatakan aku pun mengikutinya dan saya tidak tahu. Keduanya
berkata: kami berdua sudah mengetahui bahwa kamu dahulu mengatakan itu. Dikatakan kepada bumi: Himpitlah dia, maka dihimpit lah
jenazah tersebut sampai tulang rusuknya berserakan, dan ia akan selalu merasakan adzab sampai Allah bangkitkan dari tempat tidurnya
tersebut. Contoh Perilaku Beriman Kepada Malaikat Munkar dan Nakir Setelah mengetahui pentingnya beriman kepada malaikat, di
bawah ini ada beberapa contoh perilaku yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya : -Selalu mencari dan memohon
hidayah serta bersyukur -Berusaha mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian -Selalu memiliki niat baik dalam segala perbuatan,
baik ucapan maupun perbuatan -Menjauhi niat buruk, perkataan yang kotor, perbuatan yang jelek dan menjauhi perilaku tercela -Rajin
beribadah dan beramal saleh -Selalu berdzikir kepada Allah SWT Nah itulah contoh perilaku beriman kepada malaikat munkar dan nakir
yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat!
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " 6 Contoh Perilaku Beriman kepada Malaikat Munkar dan Nakir dalam Kehidupan
Sehari-hari ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/nasional/6-contoh-perilaku-beriman-kepada-malaikat-munkar-dan-nakir-dalam-
kehidupan-sehari-hari/all.
Berikut ini adalah dampak positif dari perilaku taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yaitu:
Akan menjadi seorang yang beriman dan bertakwa.
Akan senantiasa merasa ada yang mengawasi sehingga tidak akan berbuat maksiat (Ihsan).
Ketika beramal tidak mengharapkan balasan dan pujian dari manusia, karena dia yakin bahwa semuanya
pasti dibalas oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Setiap penglihatannya, pendengarannya, langkahnya akan senantiasa dibimbing oleh Allah Subhanahu Wa
Ta'ala.
Pembahasan
Saat ini seseorang yang senantiasa taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yaitu menjalankan segala
perintahNya dan menjauhi segala laranganNya bisa disebut sebagai wali Allah. Disebutkan di dalam kitab
Al-Furqan bayna Awliya’ Ar-Rahman wa Awliya’ Asy-Syaithan bahwasanya:
َفََأوْ لِيَا ُء هللاِ هُ ُم ال ُمْؤ ِمنُوْ نَ ال ُمتَّقُوْ ن
“Wali Allah adalah mereka yang beriman dan bertakwa”
Maka jika seseorang telah menjadi Wali Allah maka di dalam salah satu hadis yang Masyhur tentang wali
disebutkan diantaranya adalah :
".....Apabila aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar,
penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan
kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku, pasti aku beri. Jika dia
meminta perlindungan kepada-Ku pasti aku lindungi.’” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 6502]
Demikian, semoga membantu!
https://brainly.co.id/tugas/12923392
Pengertian dan Contoh Perilaku Taat pada Allah, Rasul, & Ulil Amri (Pemimpin)
AGAMA ISLAM
Pengertian dan Contoh Perilaku Taat pada Allah, Rasul, Ulil Amri (Pemimpin) - Contoh Perilaku Taat Kepada Allah, Rasul, Ulil
Amri (Pemimpin), Macam Macam Taat, Hadis Perilaku Taat.
Taat secara bahasa artinya senantiasa tunduk dan patuh. Secara istilah taat adalah tunduk dan patuh, baik terhadap perintah Allah
SWT, Rasul-Nya, maupun ulil amri (pemimpin). Perilaku taat ini mungkin sering kita langgar, contoh sederhana apakah kita sudah
melakukan shalat 5 fardhu?, apakah kita sudah taat kepada Allah?, bahkan terkadang mungkin kita juga masih belum taat terhadap diri
sendiri.
Artinya :
”Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” ( Q.S. An - Nisa [4] : 59 ).
Taat kepada Allah S.W.T yaitu taat menjalankan semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Berikut Firman Allah S.W.T :
Artinya :
"Katakanlah: hendaklah kamu taat kepada Allah dan Rasul. Tetapi jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak suka kepada
orang-orang yang kafir." ( Q.S. Ali Imran [3] : 32 ).
Taat kepada Rasul yaitu setiap muslimin harus melaksanakan ajaran - ajaran yang terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW.
Artinya :
Dan ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada Rasul, jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. ( Q.S. At - Tagabun [64] : 12 ).
Taat kepada Ulil Amri berarti setiap umat muslim harus taat terhadap setiap pemimpinnya masing - masing selama masih dalam jalur
kebenaran dan diridhai Allah SWT dan tidak menyimpang dari ajaran Islam.
. 11 Adab Membaca Alquran yang Baik Menurut Islam, Dimulai dengan Berwudu atau Bersuci
Pahami ini agar ibadah menjadi lebih afdal
1
Simpan
Foto: Orami Photo
Artikel ditulis oleh Nurul Aulia Ahmad
Disunting oleh Aprillia
Membaca Alquran adalah salah satu bentuk ibadah dalam umat Islam. Tentunya, ada adab membaca Alquran yang baik dan
perlu dicontoh sebagai umat muslimin dan muslimat.
Agama Islam mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia.
Karena itu kita harus mengikuti ajaran-Nya serta menjadi Alqurab sebagai pedoman dalam hidup.
Kita harus selalu untuk selalu membaca, melafalkannya setiap hari, agar kita bisa lebih dekat dengan Allah SWT .
kitab suci Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kitab suci ini dijadikan pedoman bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan, agar memperoleh berkah di dunia maupun
akhirat.
Barangsiapa yang membaca, mempelajari, serta mengamalkan isi yang terkandung di dalam Alquran, maka ia akan
memperoleh manfaatnya.
"Bacalah Alquran, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada para pembacanya," (HR. Imam
Muslim).
Adab Membaca Alquran dalam Islam
Sebagai orang Muslim yang taat dan baik, Moms dan Dads perlu mencontohkan bagaimana adab yang baik dan benar saat
membaca Alquran kepada Si Kecil.
Selain harus menutup aurat, ada adab lainnya yang perlu diikuti agar manfaat membaca Alquran dapat Moms rasakan.
Mari ikuti adab membaca Alquran menurut Islam dengan tepat dan benar, antara lain:
1. Membersihkan Mulut
Adab membaca Alquran yang pertama yakni dengan menjaga kebersihan mulut .
Hal ini dikarenakan mulut sebagai tempat makharijul huruf atau tempatnya keluar huruf dalam Alquran.
Mengutip AZ Islam , sunnah hukumnya menjaga kebersihan mulut sebelum membaca kitab suci Alquran.
Dalam keadaan mulut yang bersih, kita juga akan nyaman dan percaya diri untuk membaca Alquran.
Dِ D ُلDوDْ D ُسD َرDنDَ D اD َكD: D َلDاDُ قDُ هD ْنDهللا َع
D فDوDسD هDوDْ DَبDَ يD ِلDَّ ْيDلDلD اD نD ِمD َمDاDَ قD اDهللا ِإ َذ Dِ D َرD ِنD اD َمD ْْلD اD ِنD ْبDَةDَ فD ْيD َذD ُحDنDْ Dَع
Dَ D َيDض
"Dulu, jika Nabi terbangun di malam hari, maka dia menyikat mulutnya dengan siwak," (HR Bukhari dan Muslim).
Cobalah untuk menggosok gigi dengan siwak dengan dahan atau akar dari pohon Salvadora persica untuk membersihkan
gigi, gusi, dan mulut.
2. Dalam Keadaan Bersuci
Sebelum memulai membaca kitab suci ini, seseorang harus dalam kondisi bersuci, baik dalam pakaian maupun
berwudu yang merupakan prasyarat dari setiap ibadah.
Alquran adalah kitab suci yang mulia dan kewajiban umat Muslim untuk menjaganya dengan baik.
"Jika ada seseorang berwudu dengan membaguskan wudunya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai dari kuku
jari-jemarinya,” (HR. Muslim).
Ayat ini menekankan pada kehormatan besar sebagai Muslim untuk menunjukkan rasa hormat yang luar biasa terhadap-Nya.
Untuk anak-anak sendiri, wudu bukanlah kewajiban, namun kita perlu mengajarkan mereka untuk tahu etika dan adab
membaca Alquran ya, Moms.
Baca Juga: Ini Doa Nabi Zakaria untuk Mendapatkan Keturunan, Yuk Amalkan!
Karena Alquran adalah bentuk ibadah, cobalah untuk duduk menghadap kiblat.
Melansir Interdisciplinary Science Reviews , arah suci atau kiblat umat Islami adalah menuju Mekah, atau lebih tepatnya,
menuju Kabah suci di Mekah.
Karenanya, sebagai umat Muslim kita harus menghargainya dengan duduk di tempat yang layak dan dalam posisi tegak.
Selain itu, seseorang juga harus duduk dengan penuh perhatian, menghadap kiblat, sambil memegang Alquran di tangannya
untuk memulai membaca dan melafalkannya.
4. Membaca Ta'awudz
Jika kita ingin membaca Alquran, kita harus membaca Ta'awudz terlebih dahulu.
Taawuz atau Ta'awudz adalah doa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari setan yang terkutuk.
Meski hukumnya sunnah, adab membaca Alquran ini tentu menjadi langkah berikutnya yang harus diterapkan.
Menurut Jumhur (mayoritas ulama), bacaan Ta'awudz adalah seperti “ a’udzu billahi, inasy syaithonir rajiim”,
yang artinya adalah "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."
"Jadi ketika seseorang membaca Alquran [pertama] berlindung kepada Allah dari Setan, diusir [dari rahmat-Nya]," (Q.S.
An-Nahl: 98).
5. Tartil Alquran
Moms, adab membaca Alquran berikutnya adalah dengan memerhatikan cara membacanya.
Jika ingin membaca Alquran, harus memilih tempat yang tenang dan membacanya secara perlahan ( tartil).
Dalam tafsir Ibnu Katsir, tartil berarti membaca sesuai hukum tajwid. Serta, membaca secara perlahan akan membantu
seseorang untuk memahami dan mentadabburi maknanya.
Karena hukum membaca Alquran pelan-pelan (tartil) adalah sunah dan makruh jika membacanya dengan cepat.
اًلDيDِ تDرDْ Dَ تDنDَ DآDرDْ Dُ قD ْلD اDلDِ ِّD تDرDَ D َوD ِهD ْيDَ لD َعD ْدD ِزDوDْ َأDا
"Atau tambahkan, dan bacalah Alquran dengan bacaan yang terukur," (Q.S. Al-Muzzamil: 4).
Dengan memenuhi Sunnah Nabi, seseorang harus memegang Alquran di tangan kanannya untuk menunjukkan adab
membaca Alquran berikutnya.
“Nabi SAW menggunakan tangan kanannya untuk mengoleskan parfum , makan, dan menggunakan tangan kirinya di toilet
atau saat menghilangkan kotoran,” (Abu Daud)
Artinya, Rasulullah SAW selalu menggunakan tangan kanan-Nya dalam melakukan pekerjaan hasan (kebaikan) dan
menggunakan tangan kiri-Nya untuk melakukan perbuatan lain.
Oleh karena itu, seseorang harus menggunakan tangan kanannya saat memegang dan membaca ayat suci Alquran.
Adab membaca Alquran yakni dengan mpererhatikan hukum bacaan (tajwid) dalam setiap ayat ketika membaca Alquran.
Alquran harus dibaca dengan hati-hati dalam hal pengucapan yang benar.
Karena bahasa Arab adalah bahasa yang sangat kompleks dan sedikit kesalahan dapat menyebabkan perubahan dalam arti
sebenarnya dari kata-kata tersebut.
Selain itu juga harus dibaca dengan nada yang sangat pas, karena Rasulullah SAW telah meriwayatkan:
"Dia bukan salah satu dari kita yang tidak membuat suaranya indah dengan Alquran," (Bukhari Muslim).
Mengiramakan yang dimaksud berarti harus menunjukkan kesedihan dan menampakkan kekhusyukan, serta memerhatikan
tajwidnya dengan baik saat membaca Alquran.
Oleh karena itu, membaca kitab suci Allah SWT ini sangat membawa keberkahan untuk kita.
Moms, adab membaca Alquran satu ini juga perlu diperhatikan, ya.
Jika sudah mengantuk , kita harus berhenti membacanya karena itu hukumnya sunnah dan Rasulullah pernah bersabda:
“Jika salah satu dari kalian terbangun di malam hari, maka verbal kalian terasa sulit untuk membaca Alquran hingga kalian
tidak menyadari apa yang kalian baca, maka kalian harus berbaring (tidur),” (HR Muslim).
Mereka selalu mengisi hari-hari mereka dengan membaca Alquran. Tetapi, jika mereka mengantuk, mereka akan berhenti
membaca Alquran dan beristirahat .
Mengutip Quran Reading , pada akhir proses membaca Alquran, seseorang disarankan untuk mengatakan hal berikut:
“Shadaqallahul ‘adziim wa balagha rasuuluhul kariim wa nahnu ‘alaa dzaalika minasy syaahidin”
Yang artinya adalah, “Maha benar Allah Yang Maha Agung dan Rasulnya yang mulia telah menyampaikan dan kami atas
hal itu termasuk orang-orang yang bersaksi.”
Menurut Syaikh Muhammad Makki dalam kitab Nihayatul Qaulil Mufid fi Ilmit Tajwid, ini dianjurkan untuk doa
penutup dalam adab membaca Alquran.
Selama membaca ayat-ayat suci Alquran, sebisa mungkin pastikan agar selalu fokus pada apa yang dibaca. Ini merupakan
adab membaca Alquran yang wajib dilakukan.
Bacalah dengan penuh perasaan dan hayati setiap ayat dalam Alquran.
Begitu banyaknya pedoman, peringatan, dan hal-hal lainnya yang bisa ditemukan dalam Alquran, sehingga menangis karena
pengaruh membaca ayat Alquran pun tidak masalah dan cenderung sangat disarankan.
Sebagaimana hadis riwayat Sa’d bin Abi Waqash yang mendengar Rasulullah SAW bersabda,
D اDوDْ D َكDاDَبDَتDَ فDاD وD ُكD ْبDَ تD ْمDَ لDنDْ ِإDَ فD،DاD وD ُكD ْبDاDَ فDُهD وD ُمDُ ْأ تD َرDَ قD اDِإ َذDَ فD، D ٍنDزDْ D ُحDِ بD َلDزDَ Dَ نDنDَ D آDرDْ DُقD ْلD اD اD َذDََّن هD ِإ
Artinya: "Alquran itu turun dengan susah payah. Karena itu, ketika kalian membacanya, menangislah. Jika tak mampu
menangis, maka berusahalah untuk menangis," (HR Ibnu Majah).
DاD ًعD وD ُشD ُخD ْمDُ هD ُدD يD ِزDَ يD َوDنDَ D وD ُكD ْبDَ يD ِنDاDَ قDَأْل ْذDِ لDنDَ Dُّر وD DخDِ Dَ يDوDَ
Artinya: "Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk," (Q.S. Al-Isra Ayat
109).
Baca Juga: Mengenal 9 Wali Songo, Para Tokoh Penyebaran Ajaran Islam di Pulau Jawa
Sebagai seorang muslim, mampu mebaca Alquran dengan baik adalah sebuah kewajiban.
Sebab, Alquran berisi pedoman yang menyangkut segala aspek kehidupan sepanjang masa.
Untuk yang pemula, mulai membaca Alquran memang bukanlah hal yang mudah.
Dibutuhkan latihan dan kesabaran agar dapat membacanya dengan tepat.
Maka dari itu, berikut ini langkah-langkah membaca Alquran yang bisa Moms coba.
Huruf hijaiyah merupakan huruf bahasa Arab yang digunakan di dalam Alquran.
2. Mengenal Harakat
Harakat atau tanda baca dalam Alquran merupakan salah satu hal yang juga harus Moms pahami.
Adanya tanda baca ini bertujuan untuk menentukan pengucapan huruf hijaiyah.
3. Mengetahui Tajwid
Seperti contoh, ada huruf yang dibaca dengan cara samar-samar, jelas, hingga mendengung.
Baca Juga: 11 Hadis dan Ayat Alquran tentang Bersyukur, Masya Allah!
Agar dapat lancar dan mengucapkan ayat Alquran dengan baik dan benar, Moms harus sering menghabiskan waktu untuk
berlatih.
Akan lebih baik lagi, bila terdapat seseorang yang bisa membantu mengajari Moms dalam membaca Alquran.
Ini bisa dibantu oleh guru mengaji, orang tua, atau orang terdekat lainnya.
Itu dia Moms 11 adab membaca Alquran dalam Islam yang baik dan benar.
Membaca Alquran sepatutnya diiringi dengan adab yang baik agar mendapatkan manfaat dan kebaikannya secara maksimal.
Sumber
Patut Dicontoh, 6 Keteladanan Nabi Ibrahim dan Keluarga Jumat, 8 Juli 2022 - 11:02 WIB Oleh : Surya Aditiya Maqam Nabi
Ibrahim atau jejak kaki Nabi Ibrahim di Masjidil Haram Sumber : Instagram Share : VIVA Edukasi – Keluarga Nabi Ibrahim adalah
keluarga yang telah dijamin kesalehannya oleh Allah. Ibrahim serta istri dan kedua putranya merupakan orang-orang pilihan yang
saleh. Saleh atau ‘shalih’ sendiri memiliki arti memenuhi hak Allah dan hak sesama manusia, tingkatan ini tidak akan dicapai
kecuali dengan ilmu dan amal. Sosok Nabi Ibrahim sejak dilahirkan hingga akhir hayat selalu menjunjung ketaatan dan ketauhidan
yang luar biasa, hal ini dapat menjadi potret ideal dalam keluarga, ada banyak sekali sisi kesalehan keluarga Nabi Ibrahim yang
dapat kita teladani, di antaranya hal-hal sebagai berikut: Baca Juga : Muhammadiyah Sudah Tetapkan Awal Puasa Ramadan, Idul
Fitri dan Idul Adha, Ini Tanggalnya Kisah Nabi Ibrahim yang Mantapkan Daniel Mananta Keluar dari Indonesian Idol 6 Keteladanan
Keluarga Nabi Ibrahim 1. Memegang teguh akidah dan syariat Dilansir dari laman Islam NU, Nabi Ibrahim sebagaimana nabi-nabi
yang lain adalah ma’shum (selalu dijaga oleh Allah) dari kufur atau syirik, dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil, baik sebelum
maupun setelah diangkat menjadi nabi. Nabi Ibrahim merupakan sosok yang tidak pernah sedikitpun meragukan ketuhanan Allah.
Dia tidak pernah menyembah selain Allah, tidak pernah berdusta dan Nabi Ibrahim tidak pernah memintakan ampunan dosa
kepada Allah untuk ayahnya yang musyrik. 2. Berdakwah dengan penuh hikmah
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Jumat, 8 Juli 2022 - 11:02 WIB
Judul Artikel : Patut Dicontoh, 6 Keteladanan Nabi Ibrahim dan Keluarga
Link Artikel : https://www.viva.co.id/edukasi/1494943-patut-dicontoh-6-keteladanan-nabi-ibrahim-dan-keluarga
Oleh : Surya Aditiya
Hal itu tercermin tatkala Nabi Ibrahim mengajak ayahnya untuk masuk ke dalam agama Islam sebagaimana diceritakan dalam QS
al-An’am ayat 41-44. Dengan menjaga adabnya ia menjelaskan dengan santun kepada ayahnya mengenai ketauhidan. Diketahui
saat itu ayah dari Nabi Ibrahim merupakan penyembah berhala, Ibrahim mengajak ayahnya untuk menyembah kepada Allah
semata, satu-satunya tuhan yang berhak dan wajib disembah. Baca Juga : Gembong PDIP Sebut Idul Adha Anies Baswedan di JIS
Politis Viral Pemandangan Freezer Setelah Idul Adha yang Buat Kaget 3. Beramar ma’ruf nahi munkar dengan penuh keberanian
Nabi Ibrahim telah diberi hujjah yang kuat oleh Allah ta’ala sehingga selalu dapat mematahkan berbagai dalih yang dilontarkan
oleh musuh-musuh Islam ketika berdebat. Karena memiliki hujjah yang kuat inilah, Nabi Ibrahim berhasil membungkam para
penduduk daerah Harraan yang menganggap bulan, bintang dan matahari sebagai tuhan. 4. Tidak ada yang ia takuti selain Allah
Hal itu dibuktikan ketika Raja Namrud hendak melemparkannya ke dalam api yang berkobar-kobar, Nabi Ibrahim tidak gentar
sedikit pun. Ia yakin sepenuhnya bahwa Allah akan menolong hamba-Nya yang memperjuangkan agama-Nya.
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Jumat, 8 Juli 2022 - 11:02 WIB
Judul Artikel : Patut Dicontoh, 6 Keteladanan Nabi Ibrahim dan Keluarga
Berserah diri kepada Allah Pada peristiwa di mana Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail yang masih bayi di Mekah yang tandus
dan tiada sumber air. Karena takwa dan tawakal yang tertanam kuat di hati Ibrahim dan Hajar, akhirnya Ibrahim meninggalkan
keduanya karena menjalankan perintah Allah, dan Hajar rela ditinggal di tempat itu. Baca Juga : Muhammadiyah Sudah Tetapkan
Awal Puasa Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha, Ini Tanggalnya Kisah Nabi Ibrahim yang Mantapkan Daniel Mananta Keluar dari
Indonesian Idol 6. Menjalankan perintah Allah seberat apapun risikonya Terbukti ketika Allah mewahyukan Ibrahim lewat mimpi,
untuk menyembelih putra yang sangat ia cintai (Ismail), tanpa ragu ia bersegera menjalankan perintah itu. Lalu dengan
kemantapan dan keteguhan hati, Nabi Ismail menjawab dengan jawaban yang menunjukkan bahwa kecintaannya kepada Allah
jauh melebihi kecintaannya kepada jiwa dan dirinya sendiri
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Jumat, 8 Juli 2022 - 11:02 WIB
Judul Artikel : Patut Dicontoh, 6 Keteladanan Nabi Ibrahim dan Keluarga
Link Artikel : https://www.viva.co.id/edukasi/1494943-patut-dicontoh-6-keteladanan-nabi-ibrahim-dan-keluarga?page=3
Oleh : Surya Aditiya
Enam+
03:45
VIDEO: Stadion Utama Gelora Bung Karno dan 5 Stadion yang Akan Digunakan untuk Piala Dunia U-20 2023
Secara istilah, Al-Qur'an merupakan firman Allah Swt., diwahyukan kepada Rasulullah saw. melalui malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf,
dan diriwayatkan secara mutawatir.
Al-Qur'an merupakan kitab yang memiliki keistimewaan yang tidak dapat ditemukan dalam kitab lainnya. Sebagai umat Islam, tentu perlu
mengetahui keistimewaan Al-Qur'an. Lantas, apa saja keistimewaan Al-Qur'an?
Rasulullah saw. dalam menerima wahyu melalui beberapa cara, seperti melalui mimpi yang ditanamkan langsung ke jiwa Rasulullah saw.;
Jibril menjelma sebagai manusia; dan Allah Swt. berbicara dari balik tabir.
Dari peristiwa ini, Rasulullah Saw. menguasai beberapa ilmu pengetahuan tanpa belajar terlebih dahulu kepada seorang guru.
Dari sini dapat diketahui bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang memiliki fungsi sebagai pedoman bagi orang yang yang beriman
dalam menemukan kebenaran yang hakiki sehingga tidak tersesat dalam mengarungi kehidupan.
Al-Qur'an pun merupakan penyempurna dari kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelumnya..
Advertisement
Ayat di atas menerangkan bahwa Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, sesuai bahasa penduduk negeri Makkah dan sekitarnya, untuk
memudahkan mereka mengerti dakwah dan seruan serta peringatan yang ditujukan Rasulullah saw. kepada mereka.
Jadi, bahasa yang dipakai pada masa Rasulullah saw. masih sama dengan yang dipakai saat ini. Bahasa Arab juga memiliki kosa kata dan
perbendaharaan yang sangat luas dan banyak, sinonim yang menakjubkan. Bahasa Arab memiliki kemampuan menampung informasi pada
huruf-huruf yang singkat.
Dengan demikian, umat Islam dituntut bisa membacanya dan menadaburinya. Apalagi membaca Al-Qur'an bernilai ibadah, artinya setiap
ayat yang dibaca akan mendapat pahala dan pahala tersebut dihitung huruf perhuruf.
Terkait Al-Qur'an sebagai hujjah bagi Rasulullah saw., al-Qur’an tidak sekedar dibaca, tetapi yang terpenting adalah dipahami dan
diamalkan isinya dalam keseharian kehidupan sebagai makhluk sosial.
Advertisement
4. Mukjizat Terbesar Rasulullah saw. dan Bukti Kenabian
Maksud Al-Qur'an sebagai mukjizat karena saat itu bangsa Arab terkenal dengan kepiawaiannya terkait dengan sastra. Syair-syair yang
dibuat tersusun dengan bahasa yang sangat indah dan itu dijadikan perlombaan. Syair terbaik dalam lomba tersebut akan dipajang di Ka'bah.
Al-Qur’an datang bersama diutusnya Muhammad saw, di tengah-tengah masyarakat yang sangat gemar bersyair, turunnya Al-Qur’an
dengan bahasa yang sangat indah membuat mereka terkagum-kagum.
Mereka meyakini keindahan tersebut bukan bahasa manusia dan mereka enggan untuk mengakuinya. Mereka pun melontarkan
pendapatnya, seperti yang dinyatakan dalam firman Allah Q.S. Al Muddatsir/74: 24-25:
Artinya: "Lalu dia berkata, (Al-Qur'an) ini hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu)." (24). "Ini hanyalah perkataan
manusia." (25). Allah Swt. pun menantang maum kafir tersebut untuk membuat semisal Al-Qur'an, seperti yang dinyatakan dalam firman
Allah Q.S. Hud/11: 13
Artinya: "Bahkan mereka mengatakan, "Dia (Muhammad) telah membuat-buat Al-Qur'an itu. Katakanlah, '(Kalau demikian), datangkanlah
sepuluh surah semisal dengannya (Al-Qur'an) yang dibuat-buat, dan ajaklah siapa saja di antara kamu yang sanggup selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar'."
Ternyata sampai detik ini tidak ada satu pun yang mampu menyamai Al-Qur’an. Al-Qur’an dikatakan sebagai mukjizat, sedangkan kitab-
kitab terdahulu tidak dikatakan demikian karena adanya jaminan keontetikan dari Allah Swt.
Jaminan itu diberikan atas dasar Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya, serta berkat upaya-upaya yang dilakukan manusia. Keontetikan
Al-Qur’an dijelaskan dalam Q.S. Al Hijr/15: 9
Artinya: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."
Al-Qur'an adalah kitab samawi terakhir dan sempurna sebagai pedoman hidup manusia karena berisi hukum yang lengkap.
Sumber: Kemenag
https://www.bola.com/ragam/read/5187037/apa-saja-keistimewaan-al-quran-simak-penjelasannya
9 Fenomena Alam yang Ada Dalam Al-Quran, Jadi Bukti Kekuasaan Allah Kastolani · Rabu, 02 November 2022 - 07:00:00 WIB Ilustrasi
fenomena alam yang ada dalam Al-quran menjadi bukti kekuasaan Allah SWT. (Foto: ist) JAKARTA, iNews.id - Ada 9 fenomena alam yang
ada dalam Al-Quran untuk digali dan diteliti oleh manusia. Al-Quran yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad bukan saja
sebagai pedoman hidup dan sumber hukum, namun juga sumber ilmu pengetahun. Karena itu, Islam selalu menyeru dan mendorong
umatnya untuk senantiasa mencari dan menggali ilmu yang terkandung di dalam kitab suci itu. BACA JUGA: 7 Tempat dengan Fenomena
Alam yang Luar Biasa dan Paling Langka di Dunia Al-Quran juga menyuruh umat manusia untuk mengkaji alam semesta dan menyingkap
rahasia di dalamnya melalui ilmu pengetahuan untuk peradaban manusia. Hal itu tidak lain untuk mengetahui tanda-tanda kekuasaan
Allah. Perintah untuk mengkaji alam semesta itu disebutkan dalam Al Quran, Surat Yunus ayat 101. Allah SWT berfirman: BACA JUGA: 5
Fenomena Alam yang Jadi Bukti Kebenaran Alquran dalam Ilmu Pengetahuan, Salah Satunya Sungai di Bawah Laut ت ِ َاذا فِى الس َّٰم ٰو ُ ُق ِل ا ْن
َ ظر ُْوا م
ُ ض َۗومَا ُت ْغنِى ااْل ٰ ٰي
١٠١ َت َوال ُّن ُذ ُر عَ نْ َق ْو ٍم اَّل يُْؤ ِم ُن ْون ِ ْ َوااْل َرArtinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Perhatikanlah apa saja yang ada di langit dan di bumi!”
Tidaklah berguna tanda-tanda (kebesaran Allah) dan peringatan-peringatan itu (untuk menghindarkan azab Allah) dari kaum yang tidak
beriman. (QS. Yunus: 101). Lantas, apa saja fenomena alam yang ada dalam Al-Quran. berikut ulasan lengkapnya. 9 Fenomena Alam
yang ada dalam Al-Quran 1. Api di Dasar Laut Fenomena alam yang ada dalam Al-Quran pertama yakni api di dasar laut. Sebuah
penelitian tentang kerak bumi yang ada di dasar laut menemukan api yang diakibatkan adanya lava cair yang disertai abu vulkanik seperti
gunung berapi. Fenomena api di dasar laut. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Quran surah At-Tur ayat 6. ٦ َو ْال َبحْ ِر ْال َمسْ ج ُْو ۙ ِر
Artinya: dan demi lautan yang dipanaskan (di dalamnya ada api). (QS. At Thur: 6) Dalam Tafsir Quran Kemenag dijelaskan, sebagian
ulama berpendapat dan menetapkan bahwa lapisan bumi itu seluruhnya seperti semangka, dan kulitnya seperti kulit semangka, artinya
bahwa perbandingan kulit bumi dan api yang ada di dalam kulitnya itu seperti kulit semangka dengan isinya. Sebab itu, sekarang kita
sebenarnya berada di atas api yang besar, yakni di atas laut yang di bawahnya penuh dengan api dan laut itu tertutup dengan kulit bumi
dari segala pen-jurunya. Dari waktu ke waktu api itu naik ke atas laut yang tampak pada waktu gempa dan pada waktu gunung berapi
meletus; seperti gunung berapi Visofius yang meletus di Italia pada tahun 1909 M yang telah menelan kota Mozaina, dan gempa yang
telah terjadi di Jepang pada tahun 1952 M yang memusnahkan kota-kotanya sekaligus. Menurut Jumhur bahwa yang dimaksud dalam ayat
ini ialah laut bumi 2. Pertemuan Dua Air Laut yang Tidak Menyatu Fenomena alam yang ada dalam Al-Quran selanjutnya adalah tentang
dua laut yang bertemu namun keduanya tidak menyatu. Fenomena ajaib di laut. Fenomena ini terjadi di Selat Gibraltar yang
menghubungkan Lautan Mediterania dan Samudra Atlantik. Dalam Al Quran, fenomena ini dijelaskan dalam surah Ar-Rahman ayat 19-20
yang artinya: "Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui
masing-masing." (QS. Ar-Rahman: 19-20).
Artikel ini telah tayang di babel.inews.id dengan judul " 9 Fenomena Alam yang Ada Dalam Al-Quran, Jadi Bukti Kekuasaan Allah ", Klik
untuk baca: https://babel.inews.id/berita/9-fenomena-alam-yang-ada-dalam-al-quran-jadi-bukti-kekuasaan-allah.
Artikel ini telah tayang di babel.inews.id dengan judul " 9 Fenomena Alam yang Ada Dalam Al-Quran, Jadi Bukti Kekuasaan Allah ", Klik untuk
baca: https://babel.inews.id/berita/9-fenomena-alam-yang-ada-dalam-al-quran-jadi-bukti-kekuasaan-allah/2.
6. Petir Fenomena alam yang ada dalam Al-quran berikutnya yakni petir. Dilansir dari laman BMKG, Petir merupakan gejala alam yang biasanya
muncul pada musim hujan dimana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan dan beberapa saat kemudian disusul oleh suara yang
menggelegar. Fenomena alam petir. (ANTARA FOTO/FAUZAN) Terdapat beberapa definisi dari petir, antara lain fenomena alam yang merupakan
Pelepasan muatan elektrostatis yang berasal dari badai guntur. Pelepasan muatan ini disertai dengan pancaran cahaya dan radiasi
elektromagnetik lainnya. Arus listrik yang melewati saluran pelepasan muatan tadi dengan cepat memanaskan udara dan berkembang sebagai
plasma yang menimbulkan gelombang bunyi yang bergetar ( guntur ) di atmosfir. Dalam Al Quran, petir disebutkan dalam beberapa ayat. Salah
satunya Surat Al Baqarah ayat 19. ين ٌ ت ۚ َوهَّللا ُ ُمح
َ ِيط ِب ْال َكاف ِِر ِ ص ِاب َع ُه ْم فِي َآذان ِِه ْم م َِن الص ََّواعِ ِق َح َذ َر ْال َم ْو َ ون َأ
َ ُات َو َرعْ ٌد َو َبرْ ٌق َيجْ َعلٌ ظلُ َم ُ ء فِي ِهšِ ب م َِن ال َّس َما َ َأ ْو َكArtinya: Atau
ٍ ص ِّي
seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak
jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir. (QS. Al Baqarah ayat 19) 7. Bulan
Sabit Fenomena alam dalam Al-quran lainnya yakni bulan sabit atau hilal. Bulan sabit ini untuk menentukan awal masuknya bulan dalam
kalender qomariyah. Hilal atau bulan sabit merupakan fenomena alam. (Foto: ist) Fenomena alam bulan sabit itu disebutkan dalam Al Quran,
Surat Al-Baqarah ayat 189. ُور َها َو ٰلَكِنَّ ْال ِبرَّ َم ِن ا َّت َق ٰى ۗ َوْأ ُتوا ْال ُبيُوتَ مِنْ َأب َْو ِاب َها ۚ َوا َّتقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ُ َأ ْأ
ِ ْس ْال ِبرُّ ِب نْ َت ُتوا ْال ُبيُوتَ مِنْ ظه
َ اس َو ْال َح ِّج ۗ َولَيِ ِيت لِل َّن
ُ ِي َم َواق َ ك َع ِن اَأْل ِهلَّ ِة ۖ قُ ْل ه
َ َيسْ َألُو َن
َ ُت ْفلِحArtinya: Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi
ُون
ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa.
Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (QS. Al Baqarah: 189).
Artikel ini telah tayang di babel.inews.id dengan judul " 9 Fenomena Alam yang Ada Dalam Al-Quran, Jadi Bukti Kekuasaan Allah ", Klik untuk
baca: https://babel.inews.id/berita/9-fenomena-alam-yang-ada-dalam-al-quran-jadi-bukti-kekuasaan-allah/3.