Mencintai
Allah, Khauf,
Raja`, dan
Tawakal
Arif Fatan Rabbani (4)
Dinda Khairunisa (8)
Di saat seorang hamba sudah cinta kepada Allah, maka bukti cintanya yang
bisa dia tunjukkan adalah dengan menaati segala kewajiban yang
diperintahkan kepadanya dan selalu menjauhi segala hal yang dilarang
atau diharamkan bagi tiap-tiap hamba Allah. Akan tetapi jika kita hanya
mengatakan bahwa kita "cinta kepada Allah" tanpa memberikan bukti
melainkan hanya sebuah pernyataan saja, maka pernyataan kita tersebut
benar-benar tidak bermakna dan tidak bermanfaat sama sekali.
Dalil Al Qur'an tentang mencintai Allah SWT
Takut yang ditunjukkan seorang hamba kepada Allah bermacam-macam baik takut neraka,
adzab kubur, bahkan hilangnya iman dari hatinya. beriman kepada khauf dapat diartikan
sebagai memiliki rasa takut yang sehat dari tindakan-tindakan buruk yang dilakukan, baik di
dunia maupun di akhirat, serta memiliki kesadaran moral untuk menjauhi
perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain .
Dalil Al Qur'an tentang Khauf (takut)
َإِ ﱠﻧﻣَﺎ ذَٰ ﻟِ ُﻛ ُم اﻟ ﱠﺷﯾْطَ ﺎنُ ﯾُﺧَ وﱢ فُ أ َْوﻟِﯾَﺎ َءهُ ﻓ ََﻼ ﺗَﺧَ ﺎﻓُو ُھ ْم َوﺧَ ﺎﻓُو ِن إِنْ ُﻛ ْﻧ ُﺗ ْم ﻣ ُْؤ ِﻣﻧِﯾن
Artinya : “Maka janganlah kalian takut kepada mereka, tetapi
takutlah kepada-Ku, jika kalian benar-benar orang yang
beriman” (QS. Ali Imran: 175).
Contoh Perilaku Takut kepada Allah (Khauf)
6. Berusaha bersyukur atas nikmat yang Allah berikan dan menjaga agar tidak hilang.
Hakikat raja' (harapan) kepada Allah SWT adalah mengharapkan dengan penuh
keyakinan dan optimisme bahwa Allah SWT akan memberikan rahmat, karunia,
dan pertolongan-Nya kepada hamba-Nya yang berserah diri dan berusaha
dengan maksimal. Raja` ini juga mencerminkan ajaran bahwa Allah SWT adalah
Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang selalu siap menerima permohonan
hamba-Nya dan memberikan yang terbaik bagi mereka sesuai dengan
kebijakan-Nya yang maha
Sikap hati yang penuh harapan kepada Allah SWT dalam segala hal, baik dalam
memohon ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan, mendapatkan rahmat dan
keberkahan-Nya, maupun memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ini
mencakup sikap hati yang optimis, percaya, dan pasrah kepada kehendak Allah
SWT, serta konsisten dalam berdoauntuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Dalil Al Qur'an tentang Raja` (Harapan)
َﻓﻣَنْ ﻛَﺎنَ ﯾَرْ ﺟُو ﻟِﻘَﺎ َء رَ ﱢﺑ ِﮫ َﻓ ْﻠﯾَﻌْ َﻣ ْل ﻋَ ﻣ ًَﻼ ﺻَ ﺎﻟِﺣً ﺎ َو َﻻ ُﯾﺷْرِ كْ ِﺑ ِﻌﺑَﺎدَ ِة رَ ﱢﺑ ِﮫ أَﺣَ دًا
Artinya : “Untuk itu, barangsiapa yang mengharap perjumpaan
dengan Robbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan
janganlah mempersekutukan dengan apapun dalam beribadah
kepada Robbnya” (QS. Al-Kahfi: 110)
.
Contoh Perilaku berharap (Raja`) kepada Allah
1. Seorang mukmin yang rajin beribadah dengan harapan mendapatkan
pahala dari Allah.
2. Bersedekah dengan ikhlas dan mengharap ridho Allah.
3. Berusaha untuk selalu berbuat baik dengan harapan mendapatkan
ganjaran di akhirat.
4. Seorang mukmin yang berdoa kepada Allah dengan penuh harap dan
keyakinan.
5. Bersabar dalam menghadapi cobaan dengan tawakal kepada Allah.
6. Meyakini bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik penolong.
7. Seorang mukmin yang bertaubat dengan sungguh-sungguh atas
dosa-dosanya.
8. Berusaha untuk selalu istighfar dan memohon ampunan kepada Allah.
9. Meyakini bahwa Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
.
Hakikat Tawakal kepada Allah
Tawakal adalah berusaha sekuat tenaga yang disertai doa, kemudian
menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Sikap tawakal sering
dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW sebagai panutan umat Islam.
Sikap tawakal ini menjadi ciri seseorang yang beriman. Bagi mereka yang
beriman, maka setelah berusaha sekeras mungkin, maka hasilnya akan
diserahkan kepada Allah SWT apapun itu.
Secara harfiah, kata tawakal berasal dari kata wakkala yang memiliki arti
menyerahkan, mempercayakan atau mewakilkan urusan kepada orang lain.
Tawakal menjadi cara untuk kita menyerahkan segala perkara dan usaha
kepada Allah SWT.
Dalil Al Qur'an tentang Tawakal
l
ۡ( َوﯾ َۡرزُﻗۡ ُﮫ ﻣ ِۡن ﺣَ ﯾۡ ثُ َﻻ ﯾ َۡﺣﺗَﺳِ ۚبُ َوﻣَن َﯾﺗ ََوﻛﱠل٢) َوﻣَن َﯾﺗﱠقِ ٱ ﱠ َ ﯾ َۡﺟﻌَ ل ﻟﱠ ُﮫ ۥ ﻣ َۡﺧرَ ﺟً۟ ﺎ
(٣) ﻋَ ﻠَﻰ ٱ ﱠ ِ َﻓﮭ َُو ﺣَ ۡﺳ ُﺑ ُﮫ ۥۤۚ إِنﱠ ٱ ﱠ َ َﺑ ٰـﻠِ ُﻎ أَﻣۡ رِ هِۦۚ ﻗ َۡد ﺟَ ﻌَ َل ٱ ﱠ ُ ﻟِ ُﻛ ﱢل ﺷ َۡﻰ ٍ۟ء ﻗ َۡدرً۟ ا
Artinya : “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya diberi-Nya
kelapangan dan diberi-Nya rezeki yang tidak diduga-duga. Siapa yang
bertawakkal kepada Allah, niscaya dijamin-Nya, sesungguhnya Allah
sangat tegas dalam perintah-Nya dan Dialah yang mentakdirkan segala
sesuatu.” (QS At Thalaq : 3)
Contoh Perilaku Tawakal
1. Berdoa dan berusaha dengan sungguh-sungguh, sambil melepaskan diri dari kekhawatiran
berlebihan tentang hasilnya.
2, Menerima ujian hidup dengan sabar dan ketabahan
3. Bersyukur atas segala rejeki dan nikmat yang diberikan Allah.
4. Menerima takdir atau ketetapan Allah dengan ikhlas, tanpa mengeluh atau menyalahkan
keadaan.
5. Tidak bergantung sepenuhnya pada manusia atau kekuatan duniawi, tetapi lebih
mengandalkan Allah dalam setiap langkahnya.
6. Tetap tenang dan tidak panik di tengah tantangan atau kesulitan hidup.
7. Menghadapi kegagalan atau kekecewaan dengan ketenangan hati, karena percaya bahwa
Allah memiliki rencana yang lebih baik.
8. Menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan bahwa setiap detik diatur oleh kehendak
Allah,
KESIMPULAN
Hubungan antara mencintai Khauf, Raja`, dan
Tawakal kepada Allah dapat dilihat sebagai bagian
dari pandangan hidup yang utuh dalam Islam.
Mencintai khauf mengingatkan kita akan keadilan
Allah, mencintai raja mengajarkan kita tentang
ketaatan kepada otoritas yang sah, dan tawakal
kepada Allah mengarahkan kita untuk melepaskan
diri dari kecemasan dan bergantung sepenuhnya
pada-Nya.
TERIMA
KASIH!