Anda di halaman 1dari 4

Khauf dan Raja'

A.  Khauf (takut kepada Allah SWT)


1.    Pengertian Khauf
Secara bahasa Khauf berasal dari kata khafa, yakhafu, khaufan yang artinya takut. Takut
yang dimaksud disini adalah takut kepada Allah SWT. Khauf adalah takut kepada Allah SWT
dengan mempunyai perasaan khawatir akan adzab Allah yang akan ditimpahkan kepada kita.
Cara untuk dekat kepada Allah yaitu mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Firman Allah surah An-Nur 52:
       
   
Artinya: “Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan
bertaqwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.
Firman Allah Ta’ala :
       
Artinya: “Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu
benar-benar orang yang beriman.” (Q.S Al- Imran : 175)

2.    Khauf (Takut) ada tiga macam:


a.     Khouf thabi’i seperti halnya orang takut hewan buas, takut api, takut tenggelam, maka rasa
takut semacam ini tidak membuat orangnya dicela akan tetapi apabila rasa takut ini menjadi
sebab dia meninggalkan kewajiban atau melakukan yang diharamkan maka hal itu haram.
b.    Khouf ibadah yaitu seseorang merasa takut kepada sesuatu sehingga membuatnya tunduk
beribadah kepadanya maka yang seperti ini tidak boleh ada kecuali ditujukan kepada Allah
ta’ala. Adapun menujukannya kepada selain Allah adalah syirik akbar.
c.    Khouf sirr seperti halnya orang takut kepada penghuni kubur atau wali yang berada di kejauhan
serta tidak bisa mendatangkan pengaruh baginya akan tetapi dia merasa takut kepadanya maka
para ulama pun menyebutnya sebagai bagian dari syirik.

3.    Alasan manusia takut kepada Allah


a.    Karena kekuasaan dan keagungan Allah
b.    Karena balasan Allah
c.    Karena taufiq dan hidayah yang diberikan kepada manusia
d.   Karena rahmat dan minat yang dilimpahkan kepada manusia.

Allah bukanlah Dzat yang harus ditakuti dalam arti dijauhi, tetapi dipatuhi segala perintah-
Nya dan dijauhi segala larangan-Nya. Allah Maha Pengasih. Lagi Maha Penyayang, Allah Maha
Penolong, juga Maha Pengampun.

B.  Raja’ (Mengharap ridho kepada Allah SWT)


1.    Pengertian Raja’
Raja’ secara bahasa artinya harapan atau cita-cita. Raja’ adalah mengharap ridho, rahmat
dan pertolongan kepada Allah SWT, serta yakin hal itu dapat diraihnya, atau suatu jiwa yang
sedang menunggu (mengharapkan) sesuatu yang disenangi dari Allah SWT, setelah melakukan
hal-hal yang menyebabkan terjadinya sesuatu yang diharapaknnya. Jika mengharap ridha, rahmat
dan pertolong Allah SWT, kita harus memenuhi ketentuan Allah SWT. Jika kita tidak pernah
melakukan shalat ataupun ibadah-ibadah lainnya, jangan harap meraih ridha,rahmat,dan
pertolongan Allah SWT.
Firman Allah Ta’ala :
          
     
Artinya:  “Untuk itu, barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Robbnya, maka
hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam
beribadah kepada Robb-Nya.” (QS.Al-Kahfi:110)
2.    Macam-macam Raja’
Dua bagian termasuk termasuk raja` yang terpuji pelakunya sedangkan satu lainnya
adalah raja` yang tercela. Yaitu:
a.    Seseorang mengharap disertai dengan amalan taat kepada Allah di atas cahaya Allah, ia senantiasa
mengharap pahala-Nya
b.    Seseorang yang berbuat dosa lalu bertaubat darinya, dan ia senantiasa mengharap ampunan Allah,
kebaikan-Nya dan kemurahan-Nya.
c.    Adapun yang menjadikan pelakunya tercela ialah seseorang yang terus-menerus dalam
kesalahan-kesalahannya lalu mengharap rahmat Allah tanpa dibarengi amalan. Raja` yang
seperti ini hanyalah angan-angan belaka, sebuah harapan yang dusta.

3.    Sifat Raja’ kepada Allah SWT


a.    Optimis
Optimis adalah memungkinkan seseorang melewati setiap warna kehidupan dengan
lebih indah dan membuat suasana hati menjadi tenang.
Allah berfirman dalam Q.S Yusuf ayat : 87
            
   
Artinya:                                          
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. ”
Rasullah SAW bersabda:
Artinya: “Orang berdosa yang mengharap rahmat Allah jauh lebih disayang Allah dari pada
orang taat yang berputus asa.” (H.R Ibnu Mas’ud)

b.    Dinamis
Adalah sikap untuk terus berkembang, berfikir cerdas, kreatif, rajin, dan mudah
beradaptasi dengan lingkungan.
Orang yang bersikap dinamis tidak akan mudah puas dengan prestasi-prestasi yang ia
peroleh, tetapi akan berusaha terus menerus untuk meningkatkan kualitas diri. Inilah ajaran
dinamis seperti yang terkandung dalam Q.S Al-Insyirah:7
     

Artinya:
“Apabila engkau telah selesai mengerjakan suatu urusan, maka bergegaslah untuk
menyelesaikan urusan yang lain.”
Rasulaah SAW bersabda:
Artinya: “Bekerjalah kamu untuk urusan dunia, seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan
bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati esok hari.” (H.R Ibnu Majah).

4.    Factor dalam Raja’:


a.    Selalu berpegang teguh kepada tali agama Allah yaitu agama Islam
b.    Selalu berharap kepada Allah, agar selalu diberikan kesuksesan dalam berbagai macam usaha
dan mendapat ridha dari-Nya
c.    Selalu merasa takut kepada ancaman dan siksaan Allah di hari akhirat kelak
d.   Selalu cinta (mahabbah) kepada Allah

5.    Hikmah Raja’
a.    Menciptakan prasangka baik membuang jauh prasangka buruk
b.    Mengharapkan rahmat Allah dan tidak mudah putus asa
c.    Menjadikan dirinya tenang, aman, dan tidak merasa takut pada siapapun kecuali kepada Allah
d.   Dapat meningkatkan amal sholeh untuk bertemu Allah
e.    Dapat meningkatkan jiwa untuk berjuang dijalan Allah
f.     Dapat meningkatkan kesadaran bahwasannya azab Allah itu amat pedih sehingga harus berpacu
dalam kebaikan
g.    Dapat meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diteriamnya
h.    Dapat menghilangkan rasa hasud, dengki, dan sombong kepada orang lain
i.      Dapat meningkatkan rasa halus untuk mencintai sesama manusia dan dicintainya.
Baik Khauf maupun raja` merupakan dua ibadah yang sangat agung. Bila keduanya menyatu
dalam diri seorang mukmin, maka seluruh aktivitas kehidupannya akan menjadi seimbang.
Dengan khauf akan membawa diri seseorang untuk selalu melaksanakan ketaatan dan menjauhi perkara
yang diharamkan; dengan raja` akan menghantarkan dirinya untuk selalu mengharap apa yang ada di sisi
Allah.

SOAL
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas dan tepat!
1.    Jelaskan apa yang di maksud dengan Khauf kepada Allah SWT?
2.    Sebutkan macam-macam Khauf kepada Allah SWT?
3.    Sebutkan alasan manusia  Khauf kepada Allah SWT?
4.    Jelasakan apa yang dimaksud dengan Raja’ kepada Allah SWT?
5.    Sebutkan macam-macam Raja’ kepada Allah SWT?
6.    Sebutkan sifat Raja’ kepada Allah SWT?
7.    Jelaskan Factor apa saja yang ada dalam Raja’ kepada Allah SWT?
8.    Jelaskan Hikmah apa saja yang ada dalam Raja’ kepada Allah SWT?
DAFTAR PUSTAKA
BKS BSL-PAI-SMA/SMK Semester Gasal Kelas XI
Mahjuddin, H, Drs. 2009, Akhlak Tasawuf 1; Mukjizat Nabi, Karamah Wali dan Ma’rifah suci.
Jakarta : Kalam Mulia
Alfat, Masan, H, Drs. 1994, Aqidah Akhlak. Semarang : PT Karya Toha Putra
http://www.scribd.com/doc/35607216/raja’

http://modulakhlak.blogspot.com/2011/12/khauf-dan-raja.html Tarikh akses pada 13 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai