NPM : 41151015190040
KELAS : 6 B ( PILIHAN )
JURUSAN : HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
BANDUNG 2022
1. Apa yang dimaksud dengan tindak pidana korupsi ?
2. Dari kasus Ade Yasin, mana yang termasuk unsur-unsur tindak pidana
sebagaimana KUHP ?
Unsur unsur tindak pidana Suap-menyuap Bupati Bogor Ade Yasin (AY),
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Bogor Ade Yasin (AY)
Ade Yasin ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap dalam kasus Korupsi.
Adapun unsur unsur tindak pidana sebagai mana KUHP berdasarkan keterangan
dan bukti yang ada kami menemukan tersangka.
Sebagai pemberi, Ade Yasin disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a
atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sedangkan sebagai penerima, Anthon Merdiansyah disangkakan melanggar
Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
Faktor internal merupakan faktor penyebab korupsi yang datang dari diri
pribadi. Faktor ini terdiri dua aspek perilaku, yaitu individu dan sosial. Aspek perilaku
individu meliputi sifat tamak atau rakus manusia, moral yang kurang kuat, san gaya
hidup konsumtif.
Faktor internal merupakan faktor penyebab korupsi yang datang dari sebab-
sebab luar. Ini meliputi beberapa aspek, yaitu:
Aspek ekonomi
Aspek ekonomi yang menjadi faktor penyebab korupsi adalah pendapatan yang
tidak mencukupi.
Aspek politis
Aspek politis yang menjadi faktor penyebab korupsi seperti kepentingan politis,
meraih dan mempertahakan kekuasaan.
Aspek organisasi
Aspek organisasi yang menjadi faktor penyebab korupsi di antaranya adalah:
- Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan
- Tidak adanya kultur organisasi yang benar
- Kurang meadainya sistem akuntabilitas yang benar
- Kelemahan sistem pengendalian manajemen
- Lemahnya pengawasan
4. Sebutkan,jelaskan dan bedakan instansi yang diberi kewenanganan
menangani kejahatan korupsi ?
Lembaga-Lembaga Penanganan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia Di
Indonesia, lembaga-lembaga yang berhak menangani tindak pidana korupsi terdiri
dari 3 (tiga) lembaga, yakni :
1. Kepolisian
2. Kejaksaan
Begitu juga mengenai kewenangan penyidikan yang ada pada Kejaksaan dan
Kepolisian, sebaiknya jangan sampai ada ketumpang tindihan kewenangan seperti
sekarang ini, mengingat kembali bahwa negara ini merupakan negara yang tidak
mengabaikan suatu kepastian hukum. Upaya yang dilakukan POLRI, Jaksa, dan
KPK untuk menghindari benturan kewenangan telah dilakukan, yaitu dengan
disepakatinya MoU antara ketiga instansi tersebut pada tanggal 29 Maret 2012 yang
terdiri dari tiga surat yaitu Nomor B/23/III/2012 untuk Kepolisian, Nomor SPJ-39/01/-
03/2012 untuk KPK, dan Nomor KEP-049/A/JA/ 03/2012 untuk Kejaksaan Tentang
Optimalisasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, akan tetapi upaya ini menemui
jalan buntu ketika terjadi benturan kewenangan antara KPK dan POLRI dalam kasus
simulator SIM. MoU tersebut tidak sejalan dengan argumen masing-masing pihak
dan tidak sesuai dengan fakta-fakta terkait
Gratifikasi akan berakibat pada kinerja dan pengambilan keputusan dari PNS
atau penyelenggara negara akan terpengaruh dan gratifikasi perlu dilaporkan karena
korupsi sering berawal dari kebiasaan yang tidak disadari pegawai negeri dan
pejabat penyelenggara negara. Misal penerimaan hadiah dalam suatu acara pribadi,
atau menerima pemberian fasilitas yang tidak wajar
Hal ini akan menjadi kebiasaan bila dibiarkan terus berlangsung. Akibatnya
kinerja dan pengambilan keputusan dari PNS atau penyelenggara negara akan
terpengaruh