Anda di halaman 1dari 3

Jawaban No 3

a. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah lembaga negara yang sifatnya konstitusional walaupun
tidak disebutkan secara jelas dalam konstitusi negara yaitu UUD 1945. KPK dibentuk dengan melihat
sifat dari korupsi itu sendiri yaitu merupakan kejahatan luar biasa, sehingga diperlukan suatu lembaga
yang independen untuk memberantas korupsi di Indonesia. Latar belakang terbentuknya KPK
bukanlah karena desain konstitusional yang diartikan secara kaku, tetapi lebih kepada isu insidentil
dalam negara dan kehendak bersama dari bangsa Indonesia untuk memerangi tindak pidana korupsi.
Kedudukan KPK sebagai salah satu lembaga negara bantu adalah independen dan bebas dari pengaruh
kekuasaan manapun, hal ini dimaksudkan agar dalam memberantas korupsi KPK tidak mendapatkan
intervensi dari pihak manapun. Terbentuknya KPK juga merupakan jawaban atas tidak efektifnya
kinerja lembaga penegak hukum selama ini dalam memberantas korupsi, yang terkesan berlarut-larut
dalam penanganannya bahkan terindikasi ada unsur korupsi dalam penanganan kasusnya. .

Ada tiga prinsip yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan soal eksistensi KPK. Yaitu :
1. dalil yang berbunyi salus populi supreme lex, yang berarti keselamatan rakyat (bangsa dan negara)
adalah hukum yang tertinggi. Jika keselamatan rakyat, bangsa, dan negara sudah terancam karena
keadaan yang luar biasa maka tindakan apapun yang sifatnya darurat atau khusus dapat dilakukan
untuk menyelamatkannya. Dalam hal ini, kehadiran KPK dipandang sebagai keadaan darurat untuk
menyelesaikan korupsi yang sudah luar biasa.
2. di dalam hukum dikenal adanya hukum yang bersifat umum (lex generalis) dan yang bersifat
khusus (lex spescialis). Dalam hukum dikenal asas lex specialis derogate legi generali, yang artinya
undang-undang istimewa/khusus didahulukan berlakunya daripada undang-undang yang umum.
Keumuman dan kekhususan itu dapat ditentukan oleh pembuat UU sesuai dengan kebutuhan,
kecuali UUD jelas-jelas menentukan sendiri mana yang umum dan mana yang khusus. Dalam
konteks ini, KPK merupakan hukum khusus yang kewenangannya diberikan oleh UU selain
kewenangankewenangan umum yang diberikan kepada Kejaksaan dan Kepolisian.
3. Pembuat UU (badan legislatif) dapat mengatur lagi lanjutan sistem ketatanegaraan yang tidak atau
belum dimuat di dalam UUD sejauh tidak melanggar asasasas dan restriksi yang jelas-jelas dimuat
di dalam UUD itu sendiri. Dalam kaitan ini, dipandang bahwa kehadiran KPK merupakan
perwujudan dari hak legislasi DPR dan pemerintah setelah melihat kenyataan yang menuntut
perlunya itu.

b. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjadi ikon dalam setiap upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia, urgensi dibentuknya lembaga anti rasuah ini berdasarkan UU No 30 tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan
sejahtera. Dengan memberikan amanah dan tanggungjawab kepada KPK untuk melakukan peningkatan
pemberantasan tindak pidana korupsi, lebih profesional.
komisi pemberantasan korupsi (KPK) dianggap sebagai superbody dalam penegakan hukum
pemberantasan tindak pidana korupsi dikarenakan :
1. Status dan sifat serta kewenangan KPK sebagai lembaga negara yang dalam pelaksanaan tugas dan
wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun (pasal 3 UU 30/2002)
2. KPK secara khusus dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap
upaya pemberantasan korupsi (pasal 4 UU 30/2002).
3. Asas-asas yang dipergunakan KPK dalam menjalan tugasnya yaitu, kepastian hukum,
keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas.
4. Kewenangan KPK yang melebihi penegak hukum konvensional (pasal 6 UU 30/2002) antara lain
kewenangan yang terkait dengan proses hukum. Kewenangan ini, adalah kewenangannya untuk
melakukan ”penjebakan”, melakukan penyadapan, dan tidak dapat mengeluarkan SP3.
5. Personel yang mengisi KPK. Harus diakui, baik pimpinan maupun stafnya direkrut dengan sistem
berbeda dari instansi penegak hukum lainnya.Polisi dan jaksa yang diperbantukan ke KPK adalah
pilihan dan terbaik. Pimpinan KPK pun direkrut dengan sistem yang terbuka dan melalui proses
yang panjang.
6. Dari segi kesejahteraan juga dapat dikatakan super bila dibandingkan kesejahteraan dari instansi
hukum pada umumnya. Tanpa kesejahteraan yang super, sulit dibayangkan KPK dapat
melakukan tugasnya memberantas korupsi secara efektif

Status dan sifat KPK yang terkesan Super Body tersebut antara lain dikarenakan memiliki ciri dominan yaitu
KPK sebagai lembaga Negara (Special State Agency) yang secara khusus melakukan tugas dalam tindakan
pidana korupsi. Keberadaan KPK melebihi peran dan fungsi yang berada pada lembaga penegak hukum, antara
Polisi, Kejaksaan, dan bahkan dengan lembaga-lembaga negara lainnya. KPK memiliki kewenangan untuk
tidak saja melakukan kordinasi dan supervisi dengan institusi penegak hukum dan lembaga negara lainnya
dalam tindak pidana korupsi. Terakhir, KPK dapat menyatukan tugas dan fungsi yang berada dalam
kewenangan Kepolisian untuk penyelidikan dan penyidikan, Kejaksaan dalam hal penyidikan dan penuntutan.
KPK dalam (pasal 11) membatasi segala tugas dan kewenanganya terhadap kasus kerugian negara dengan
mominal RP 1.000 000 000 (Satu Milyar).

Sumber :
a. https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5ca466cb7f8ed/keberadaan-kpk-dalam-
upaya-pemberantasan-korupsi/
b. https://media.neliti.com/media/publications/164447-ID-keberadaan-komisi-pemberantasan-
korupsi.pdf
c. https://antikorupsi.org/id/article/kpk-lembaga-super
d. https://www.kompasiana.com/caca33/5cd110c23ba7f74fb937a714/kpk-lembaga-super-body

Jawaban No.4
a. Korupsi telah menjadi isu internasional yang harus diberantas. Untuk mencegah dan mengatasi
dampak yang ditimbulkan oleh korupsi, maka tidak hanya tanggung jawab suatu negara, tetapi lebih dari
itu, dibutuhkan komitmen masyarakat internasional untuk saling bekerjasama dalam mencegah dan
memberantasnya. Salah satu visi masyarakat internasional adalah semakin kuatnya kesepakatan
untuk saling bekerjasama dalam pemberantasan praktek-praktek korupsi. Komitmen masyarakat
internasional untuk menentang korupsi ditandai dengan berhasil ditandatanganinya Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perlawanan Terhadap Korupsi (United Nations Convention
Againts Corruption/ UNCAC) oleh 140 negara di Merida, Meksiko, pada tanggal 9 sampai dengan 11
Desember 2003. Sehingga tanggal 9 Desember ditetapkan sebagai hari Anti Korupsi Sedunia. Konvensi ini
sendiri telah diterima secara resmi oleh Majelis Umum PBB berdasarkan resolusi No. 57/169. Setelah
diratifikasi sekurangnya oleh 30 negara, ia berlaku efektif 14 Desember 2005. Jumlah negara yang
meratifikasi UNCAC sampai dengan tahun 2007 adalah 129 negara.

UNCAC adalah Konvensi Anti Korupsi (KAK) 2003 pertama yang berlaku secara global, yang
dirancang untuk mencegah dan memerangi korupsi secara komprehensif. KAK 2003 menetapkan
secara eksplisit bahwa korupsi merupakan kejahatan transnasional dan membawa implikasi
yang sangat luas. KAK 2003 ini digelar karena korupsi telah menggoyahkan sendi-sendi kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat di suatu negara dan memberikan implikasi pula terhadap masyarakat
internasional. Selain itu, korupsi berpotensi mengganggu stabilitas dan keamanan masyarakat serta
dapat memperlemah nilai-nilai demokrasi, etika, keadilan, dan kepastian hukum. Melemahnya nilai-
nilai ini, akan dapat membahayakan kelangsungan dan keberlanjutan pembangunan.UNCAC terdiri
dari delapan bab dengan 71 pasal yang mengharuskan negara-negara peratifikasi
mengimplementasikan isi dari konvensi tersebut. Adapun tujuan umum dari KAK 2003 adalah:
 Memajukan dan mengambil langkah-langkah tegas dalam pencegahan dan pemberantasan
korupsi secara efektif dan efisien
 Memajukan, memfasilitasi, dan mendukung kerja sama internasional dan bantuan teknik
dalam mencegah dan memerangi perbuatan korupsi, termasuk pengembalian aset
 Memajukan integritas, pertanggungjawaban, dan hubungan manajemen publik yang sesuai
dengan kepemilikan umum

b. Pemerintah Indonesia untuk meratifikasi Konvensi Antikorupsi PBB (United Nation Convention
Against Corruption/ UNCAC). Hal ini untuk mempermudah upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Salah satu keuntungan yang diperoleh Indonesia adalah kemudahan melakukan ekstradisi para
koruptor yang menyimpan hasil kejahatannya di negeri-negeri tetangga, seperti Singapura yang
selama ini kita kenal sebagai tempat paling aman untuk menyembunyikan hasil kejahatan korupsi.
Pemerintah Indonesia menandatangai Konvensi Antikorupsi di Markas Besar PBB, New York, tanggal
18 Desember 2003 dan telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2006 tentang Pengesahan UNCAC 2003. Sebagai bangsa yang bertanggung jawab dan komitmen
terhadap pemberantasan korupsi, Indonesia ikut menandatangani konvensi tersebut dan telah
meratifikasinya sebagai tindak lanjut dari kesepahaman UNCAC, bagi terciptanya negara yang bebas dari
korupsi. Selama ini, kita masih kesulitan untuk melakukan pengembalian aset (asset recovery) para
koruptor yang telah berada di luar negeri. Dengan meratifikasi konvensi tersebut, Indonesia bisa
menggunakan konvensi tersebut sebagai instrument baru dalam rangka asset recovery. Dari ketiga
strategi UNCAC, strategi yang berkaitan dengan asset recovery merupakan strategi yang penting bagi
Indonesia mengingat beberapa kasus-kasus korupsi yang terjadi di Indonesia tidak dapat diselesaikan
dengan tuntas, karena pelakunya melarikan diri ke luar negeri berikut dengan uang hasil korupsinya.
Ironisnya, beberapa negara secara langsung maupun tidak, memberikan perlindungan karena uang
yang dibawa oleh koruptor tersebut dapat menambah devisa dan diinvestasikan baik melalui penanaman
modal asing langsung (direct investment) maupun tidak langsung (indirect investment) di negaranya.
Kejahatan korupsi sudah masuk kejahatan transnasional yang pelakunya bisa lari kemana saja dan
uangnya bisa disimpan dimana saja, sehingga untuk mengatasinya tidak jarang dibutuhkan kerjasama
dengan negara-negara lain. Selain itu dengan meratifikasi UNCAC menunjukkan bahwa Pemerintah
Indonesia sebagai bagian masyarakat internasional mau ikut serta dalam memberantas korupsi.

Sumber :
a. http://scholar.unand.ac.id/25439/1/BAB%20I.pdf
b. https://text-id.123dok.com/document/eqo5769jy-latar-belakang-terbentuknya-uncac.html
c. https://123dok.com/document/9yn4d7pz-kebijakan-indonesia-meratifikasi-united-nations-
convention-againts-corruption.html
d. https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol19356/terobosan-uncac-dalam-pengembalian-aset-
korupsi-melalui-kerjasama-internasional

Anda mungkin juga menyukai