Anda di halaman 1dari 16

KORUPSI

A. Pengertian Korupsi
Pengertian Korupsi dalam arti
luas adalah suatu tindakan atau
perbuatan curang, buruk, yang
menyimpang dari ketentuan yang
berlaku dalam berbagai bidang,
demi keuntungan pribadi atau
golongan. Dalam arti sempit,
korupsi adalah penyelewengan
atau penggelapan uang negara,
perusahaan, dan lain-lain yang
merugikan keuangan negara.
B. Penyebab Korupsi
1. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang
kurang jelas dan tegas.

Ketentuan peraturan perundang-


undangan yang lemah, kurang jelas
dan tegas, dapat memberikan celah
atau peluang bagi seseorang atau
sekelompok orang untuk melakuakan
tindakan korupsi karena mereka
dapat terhindar dari jerat hukum.
2. Lemahnya penegakan hukum

Lemahnya dan tidak tegasnya penegakan hukum


merupakan faktor tumbuh dan berkembangnya
tindakan korupsi. Penegakan hukum yang lemah
akan dapat menghindarkan para pelaku korupsi
dari sanksi hukum.

3. Adanya Peluang
Ada kalanya kejahatan muncul
bukan karena niat jahat dari para
pelaku melainkan karena adanya
kesempatan atau peluang untuk
melakukan korupsi.
4. Birokrasi yang rumit

Birokrasi yang rumit seperti prosedur pengurusan


sesuatu (contoh : paspor, surat tanah, SIM, dan
sebagainya) di kantor pemerintahan atau lembaga
lainnya, akan mendorong orang untuk melakukan
tindakan korupsi, misalnya mereka
melakuakan penyuapan terhadap
aparat untuk memperlancar segala
urusan tersebut, tanpa harus
melalui prosedur yang benar dan
telah ditetapkan.
5. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan pada
masyarakat

Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan mengenai


korupsi dan ketentuan hukumnya, dapat
menyebabkan masyarakat tidak tahu mengenai
bentuk-bentuk tindakan korupsi, ketentuan dan
sanksi hukumnya, cara mengindarinya,
dan cara melaporkannya apabila
menemukan perbuatan yang
dikategorikan sebagai tindakan
korupsi.
C. Macam-Macam Korupsi
1. Penyuapan

Penyuapan merupakan salah satu


bentuk korupsi, yang antara lain
dilakukan dengan cara memberikan
sejumlah uang kepada pejabat atau
aparatur pemerintahan, dengan maksud
agar urusan & kepentingan dapat
terselesaikan dengan cepat, meskipun
kurang memenuhi syarat & prosedurnya
tisak sesuai dengan ketentuan.
2. Komersialisme jabatan

Komersalisme jabatan dilakuakn dengan cara


menggunakan jabatannya demi keuntungan finansial
(keuangan) yang digunakan untuk kepentingan pribadi
atau kelompoknya. Hal ini jelas melangar ketentuan
yang berlaku, apalagi jabatan
tersebut diamanahkan padanya
demi kepentingan bangsa dan
negara.
3. Pungutan liar (Pungli)

Melakukan pungut-pungutan di luar ketentuan yang


berlaku, pada dasarnya juga merupakan tindakan
korupsi. Misalnya, seorang petugas memungut
sejumlah uang kepada setiap sopir kendaraan umum
yang lewat, bukan berdasarkan ketentuan peraturan
yang berlaku, tetapi demi kepentingan
diri sendiri dan kelompoknya.
D. Hukum dasar Korupsi
Untuk mencegah dan memberantas korupsi, di Indonesia.
Pemerintah telah memiliki beberapa peraturan perundang-
undangan. Berikut beberapa peraturan perundang-
undangan tersebut.

a. UU RI No. 28 Tahun 1999


tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme.
b. UU RI No. 20 Tahun 2001
tentang Perubahan atas UU
No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.

c. UU RI No. 30 Tahun 2002


tentang Komisi
Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
E. Lembaga AntiKorupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Negara berdasarkan undang-


undang membentuk suatu lembaga
antikorupsi yang dikenal dengan
Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK). Ketentuan tentang KPK
diatur dalam UU RI No. 30 Tahun
2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
1) Pasal 3

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah


lembaga negara yang dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya bersifat independen
dan bebas dari pengaruh kekuasaan
manapun.

2) Pasal 4

Tujuan KPK adalah


meningkatkandaya guna dan
hasil guna terhadap upaya
Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
3) Pasal 6

Tugas KPK :

* Koordinasi dengan instansi.

* Supervisi terhadap instansi.

* Melakukan penyelidikandan
penuntutan.

* Melakuakan tindakan-tindakan
pencegahan korupsi.

* Melakukan monitor terhadap


penyelenggaraan negara.
4) Pasal 7

Wewenang KPK :

* Mengkoordinasikan penyelidikan
& penuntutan tindak pidana korupsi.

* Menetapkan sistem pelaporan


dalam kegiatan pemberantasan
korupsi.

* Melaksanakan dengan pendapat


atau pertemuan dengan instansi
yang berwenang.
5) Pasal 15

Kewajiban KPK :

* Memberikan perlindungan
terhadap saksi atau pelapor
yang menyampaikan laporan.

* Memberikan informasi
terhadap masyarakat yang
memberikan untuk memperoleh
data tentang tindak pidana
korupsi.

Anda mungkin juga menyukai