Anda di halaman 1dari 6

UTS Delik-Delik Khusus

Dosen Pengajar : Ni Gusti Agung Ayu Mas Tri Wulandari, S.H., M.H.
Nama : Anak Agung Bagus Triska Zimbardi
NIM : 82122465

1
SOAL :
Uraikan makna dari jenis-jenis Delik berikut, disertai dengan contoh kasus yang dianalisis
secara singkat berdasarkan jenis deliknya!

1. DELIK FORMIL

Delik formil adalah jenis delik yang dianggap telah selesai dengan dilakukannya tindakan yang
dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang, tanpa memperhatikan akibat yang
timbul dari tindakan tersebut. Dalam delik formil, tindakan pelaku menjadi fokus utama dalam
menentukan apakah suatu tindakan dianggap sebagai tindak pidana atau tidak.

Contoh kasus dari delik formil adalah kasus pelanggaran lalu lintas. Seperti tindakan melanggar
rambu-rambu lalu yang diatur dalam Pasal 287 ayat 1 UU No 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ
bahwa setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu. Jadi seseorang dihukum murni atas
pelanggaran lalu lintas tanpa memperkatihan akibatnya.

2. DELIK MATERIL

Delik materil adalah jenis delik yang dianggap telah selesai dengan terjadinya akibat yang
dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang. Dalam delik materil, akibat dari
tindakan pelaku menjadi fokus utama dalam menentukan apakah suatu tindakan dianggap
sebagai kejahatan atau tidak.

Contoh kasus dari delik materil adalah kasus pembunuhan. Yang diatur dalam Pasal 338 KUHP
“Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena makar mati,
dengan hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun “. Dalam kasus pembunuhan, akibat
yang ditimbulkan adalah kematian seseorang yang diakibatkan oleh tindakan pelaku yang
melakukan pembunuhan.

3. DELIK KOMISI

Delik komisi adalah delik yang dilakukan dengan perbuatan. Artinya, pelaku melakukan
tindakan yang melanggar hukum dengan sengaja dan secara aktif. Contoh kasus delik komisi
adalah pencurian, pemalsuan dokumen, atau penganiayaan.

Sebagai contoh, seseorang yang melakukan tindakan penganiayaan terhadap orang lain dengan
memukul atau menendang adalah contoh dari delik komisi. Artinya seseorang tersebut telah
secara aktif melakukan perbuatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan dalam hal
ini diatur dalam Pasal 351 KUHP.

2
4. DELIK OMISI

Delik omisi adalah delik yang dilakukan dengan tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan. Artinya, pelaku melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan. Contoh kasus delik omisi adalah ketika
seseorang yang seharusnya memberikan pertolongan pada orang yang terluka, namun tidak
melakukan hal tersebut.

Sebagai contoh, seseorang yang seharusnya memberikan pertolongan pada korban kecelakaan,
namun tidak melakukan pertolongan tersebut, sehingga menyebabkan korban tidak tertolong,
adalah contoh dari delik omisi. Artinya seseorang dapat dihukum karena ketidakpeduliannya
yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. Kewajiban memberikan pertolongan pada
korban kecelakaan telah diatur dalam pasal 231 ayat 1 Undang-Undang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

5. DELIK KOMISI PER OMISSIONES COMMISA

Delik komisi per omissiones commisa adalah delik yang melibatkan pelanggaran larangan yang
dilakukan dengan tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Artinya, pelaku
melakukan tindakan yang melanggar hukum dengan tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan, yang akhirnya mengakibatkan pelanggaran hukum tersebut. Contoh kasus delik
komisi per omissiones commisa adalah ketika seseorang yang seharusnya menjaga palang pintu
kereta api melakukan pengamanan dengan baik, sehingga mengakibatkan kecelakaan.

Artinya seseorang tersebut dapat dihukum karena tidak melakukan tanggung jawabnya
sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan. Dalam pasal 81 Undang-undang Nomor 23 tahun
2007 tentang Perkeretaapian, Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian wajib menempatkan
tanda larangan di jalur kereta api secara lengkap dan jelas. Jika hal itu dilanggar, maka
sanksinya ada dalam Pasal 198 Undang-undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian,
yaitu dipidana penjara paling lama 1 tahun dan pidana denda paling banyak Rp250.000.000,00

6. DELIK SEDERHANA

Delik sederhana adalah jenis delik yang terjadi tanpa adanya unsur pemberat dan merupakan
perbuatan pokok. Contohnya adalah penganiayaan (Pasal 351 KUHP), pencurian (Pasal 362
KUHP), pembunuhan biasa (Pasal 338 KUHP).

Contoh kasus: Seorang pelaku mencuri dompet di sebuah toko. Tindakan pelaku ini dapat
dianggap sebagai delik sederhana pencurian karena tidak terdapat unsur-unsur pemberat seperti
pemaksaan atau penggunaan kekerasan

7. DELIK DEKUALIFISIER

Delik dikualifisier adalah jenis delik yang memiliki unsur-unsur tambahan yang memberatkan
ancaman pidananya. Misalnya, penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam atau senjata
api. Dalam hal ini, ancaman pidana bagi pelaku akan lebih berat daripada penganiayaan tanpa
menggunakan senjata.

3
8. DELIK DIPREVILISIER

Delik dipreviliser adalah suatu tindak pidana yang memiliki alasan-alasan peringanan pidana
dalam KUHP sehingga dapat diberikan hukuman yang lebih ringan dari hukuman maksimal yang
diatur dalam KUHP. Alasan-alasan peringanan pidana tersebut antara lain karena tindak pidana
tersebut belum berhasil dilakukan

Contoh delik dipreviliser adalah : Jika seseorang melakukan pencurian dengan menggunakan
kekerasan pasal 365 KUHP mengenai pencurian dengan kekerasan namun tidak berhasil
mendapatkan harta benda yang dicurinya, maka dapat dikenai hukuman yang lebih ringan
dibandingkan dengan jika pencurian tersebut berhasil dilakukan dengan menggunakan kekerasan.
Hal ini karena keberhasilan dalam melakukan tindak pidana akan berdampak pada beratnya
hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan.

9. DELIK LAPORAN/BIASA

Delik laporan/biasa adalah jenis delik yang dapat diproses tanpa adanya laporan dari pihak yang
merasa dirugikan atau korban. Artinya, pihak kepolisian dapat melakukan penyidikan secara
mandiri tanpa adanya aduan dari korban. Contohnya adalah tidak pidana penganiayaan,
pencurian, atau perampasan kendaraan bermotor.

10. DELIK ADUAN

delik aduan adalah jenis delik yang hanya dapat diproses apabila diadukan oleh orang yang
merasa dirugikan atau telah menjadi korban. Artinya, jika tidak ada aduan dari korban, pihak
kepolisian tidak dapat melakukan penyidikan. pencemaran nama baik, penghinaan,
perselingkuhan

11. DELIK COMUNA

Suatu tindak pidana dikategorikan sebagai delik comuna apabila tindakan tersebut merupakan
suatu kejahatan terhadap comuna atau kejahatan terhadap masyarakat adalah tindakan kejahatan
yang merugikan atau mengancam keselamatan dan keamanan masyarakat secara luas. Kejahatan
ini dapat meliputi tindakan seperti pengerusakan fasilitas umum diatur dalam pasal 406 KUHP,
penyebaran hoaks diatur dalam pasal 262 KUHP , Diskriminasi ras yang diatur dalam Pasal 244
KUHP baru, pencemaran lingkungan yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2009 PPLH dan
lain sebagainya

12. DELIK PROPIA


atau status tertentu, seperti delik jabatan, delik militer, dan sebagainya. Delik Propria biasanya
terkait dengan pelanggaran kewajiban atau tugas dari seseorang yang memegang jabatan atau
posisi tertentu.

Contoh kasus dari Delik Propria adalah kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara atau
pejabat publik yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan keuangan negara. Pejabat
tersebut melakukan tindakan korupsi dengan memanfaatkan posisinya sebagai pejabat untuk
memperkaya diri sendiri atau pihak lain.

4
Contoh lainnya adalah delik kejahatan perang yang dilakukan oleh anggota militer atau tentara
dalam konflik bersenjata. Anggota militer tersebut melakukan pelanggaran hukum internasional
seperti pembantaian, pemerkosaan, dan penangkapan ilegal terhadap warga sipil.

Dalam kasus Delik Propria, pelaku akan dijerat dengan hukuman yang lebih berat karena
pelanggaran yang dilakukan terkait dengan kewajiban atau tugas yang melekat pada posisi atau
status tertentu yang dimilikinya.

13. DELIK UMUM


Delik umum adalah tindak pidana yang dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa terkait dengan
status atau pekerjaan tertentu. Contoh delik umum antara lain pencurian, penganiayaan, dan
penipuan. Tindak pidana ini dapat dilakukan oleh siapa saja dan akan diproses secara hukum
tanpa memperhatikan status atau pekerjaan pelakunya.

14. DELIK POLITIK


Delik Politik adalah kejahatan yang menyerang organisasi, fungsi negara, atau hak warga
negara yang berkaitan dengan hal tersebut. Jenis delik ini umumnya dikenal sebagai kejahatan
yang dilakukan untuk tujuan politik atau untuk mempengaruhi tindakan pemerintah.

Contoh kasus delik politik adalah kasus pemberontakan atau makar terhadap pemerintah yang
sah yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 107. Delik ini
terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang secara paksa atau dengan ancaman kekerasan
melakukan tindakan yang bertujuan menggulingkan pemerintahan yang sah, meniadakan atau
mengubah undang-undang dasar negara, atau melanggar kekuasaan presiden atau wakil
presiden yang sah.

15. DELIK DOLUS & CULPA

• DELIK DOLUS

Delik dolus adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja atau disengaja.
Pelaku melakukan tindakan tersebut dengan tujuan untuk mencapai suatu keuntungan atau
menghindari kerugian, walaupun mengetahui bahwa perbuatan tersebut melanggar hukum.

Contoh kasus delik dolus adalah kasus pembunuhan dengan sengaja atau disengaja. Pelaku
dengan sengaja membunuh korban dengan tujuan tertentu atau mengetahui bahwa tindakan
tersebut dapat menyebabkan kematian korban namun tetap melakukannya. Hal ini telah diatur
dalam 338 KUHP

• DELIK CULPA

Delik culpa adalah perbuatan melawan hukum yang dilakukan tanpa maksud atau kelalaian.
Pelaku melakukan tindakan tersebut tanpa bermaksud melakukan tindakan melawan hukum,
namun karena kecerobohannya, terjadi kerugian pada orang atau pihak lain.

Contoh kasus: seseorang pendaki tidak sengaja mendorong temannya ke dalam kawah gunung
sehingga hal tersebut menyabkan hilangnya nyawa orang. Pendaki tersebut tidak bermaksud
untuk membunuh korban, namun karena kelalaian dan kecerobohannya saat, terjadi insiden
yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.

5
Dasar hukum: Pasal 359 KUHP berbunyi sebagai berikut: Barang siapa karena kesalahannya
(kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun

16. DELIK YANG SEGERA SELESAI

Delik selesai, adalah delik yang terjadi karena melakukan satu atau beberapa perbuatan tertentu
yang hanya terjadi dalam waktu singkat. Contohnya adalah tindakan pencurian, pembunuhan,
penganiayaan. Dalam kasus delik ini, tindakan yang dilakukan bisa segera dihentikan dan pelaku
dapat ditangkap dengan cepat. Oleh karena itu, delik selesai lebih mudah untuk diproses daripada
delik yang berlangsung terus.

17. DELIK YANG BERLANGSUNG TERUS (BERLANJUT)

Delik berlanjut adalah suatu tindak pidana atau kejahatan yang dilakukan oleh seseorang dan
kemudian disertai atau dilanjutkan dengan melakukan tindak pidana atau kejahatan lainnya.
Contoh dari delik berlanjut adalah Ketika seseorang melakukan tindak pidana seperti penipuan
atau korupsi dan kemudian menggunakan hasil kejahatan tersebut untuk dicuci agar tampak sah
secara hukum. Dalam hal ini, delik berlanjut terjadi karena tindakan pencucian uang dilakukan
untuk menyembunyikan jejak tindak pidana sebelumnya. Tindakan pencucian uang tersebut
dapat melibatkan transaksi keuangan di bank, pembelian properti atau aset lainnya, dan transfer
uang ke rekening pihak ketiga untuk menyembunyikan asal usul uang tersebut.

Perbuatan Berlanjut diatur dalam Pasal 64 KUHP


Dapat dikategorikan perbuatan berlanjut apabila:
Seseorang melakukan beberapa perbuatan. Kemudian perbuatan tersebut masing-masing
merupakan kejahatan atau pelanggaran. Diantara perbuatan-perbuatan tersebut saling
berhubungan sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai