Anda di halaman 1dari 8

Analisis SWOT Rumah Detensi Imigrasi Jakarta

Disusun oleh :
URAY VINI OCTAVIA
2017.1307.2.01
D-IV Hukum Keimigrasian C

Politeknik Imigrasi
2020
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga tugas makalah yang mengangkat tema analisis SWOT
Rudenim ini ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan waktu yang ditargetkan.

Makalah sederhana ini saya susun dalam rangka memenuhi tuntutan serta tugas dari mata
kuliah Rumah Detensi Imigrasi oleh dosen saya yang bernama bapak Surya Pranata. Makalah
ini tentu saja tidak akan selesai jika tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai
pihak. Maka dari itu, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuasaan serta ridhoNya, serta Kedua orang tua
dan teman-teman yang senantiasa memberikan doa dan dukungannya baik secara moril
ataupun material kepada kami.

Dengan sepenuhnya, penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, semua bentuk kritik dan saran yang membantun sangat saya
harapkan agar menjadi suatu pelajaran berharga untuk saya supaya bisa menulis yang lebih
baik di lain hari.

Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat untuk semua pembaca dan bisa membantu
meningkatkan martabat Bangsa Indonesia.

20 Juli 2020

Penulis
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Meningkatnya lalu lintas orang, baik yang keluar maupun yang masuk ke Indonesia,
sehingga berpotensi timbulnya permasalahan keimigrasian terhadap kedatangan dan
keberadaan orang asing di Indonesia yang memerlukan upaya penindakan bagi orang
asing yang melanggar ketentuan yang berlaku. Untuk mengefektifkan dan
mengefisienkan penindakan tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana pendukung
seperti rudenim. Rumah Detensi Imigrasi sendiri atau yang disingkat dengan sebutan
rudenim adalah unit pelaksana teknis di wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia yang memiliki fungsi yaitu untuk melaksanakan tugas
penindakan, melaksanakan tugas pengisolasian, dan melaksanakan tugas pemulangan
dan pengusiran / deportasi. Ketiga fungsi tersebut merupakan penjabaran dari misi
kementerian Hukum dan HAM yaitu melindungi HAM, penegakan Hukum,
meningkatkan upaya perlindungan, pemajuan, penegakan, pemenuhan dan penghormatan
HAM. Rumah detensi yang menjalankan fungsi keimigrasian sebagai tempat
penampungan sementara bagi orang asing yang melanggar Undang-Undang Imigrasi di
Indonesia tersebar di 14 wilayah yaitu Jakarta, Tanjung Pinang (pusat), Makassar,
Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Batam, Balikpapan, Medan, Manado, Pontianak,
Denpasar, Kupang, dan Jayapura. Masing-masing rudenim menjalankan tugas dan
fungsinya sebaik mungkin berdasarkan wilayah kerja yang dimiliki.
1.2 Rumusan Masalah
Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di Jakarta yang berlokasi di Kalideres, Jakarta Barat
adalah unit pelaksana teknis yang menjalankan fungsi keimigrasian sebagai tempat
penampungan sementara bagi deteni, yang terdiri atas pelanggar administratif
keimigrasian, pengungsi, dan pencari suaka. Namun dalam menindaklanjuti SE Dirjenim
pada Juli 2018 tentang pengembalian Tusi (tugas dan fungsi) Rudenim maka saat ini
seharusnya tidak ada lagi pengungsi yang ditempatkan di Rudenim. Sebagai rudenim
pertama yang dibangun dan ditempatkan di Jakarta (pusat segala aktivitas dimana
terdapat akses lebih dekat dengan kedutaan dan UNHCR) banyak tantangan yang
dihadapi rudenim Jakarta sehingga dengan ini akan saya membahas apasaja kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang
ada sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi dimasa yang akan datang.
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mengungkapkan tentang kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) yang dihadapi rudenim Jakarta saat ini sehingga
dapat jadi bahan evaluasi dan memprediksi bagaimana tindak lanjut atau kebijakan yang
bisa diambil di masa mendatang.

2. Pembahasan
2.1 Pengertian Rudenim
Secara umum kita mengenal rudenim sebagai tempat penampungan para pengungsi dan
pencari suaka atau orang asing yang bermasalah di Indonesia dengan pelanggaran
keimigrasian. RUDENIM adalah singkatan dari Rumah Detensi Imigrasi yaitu tempat
penampungan pengungsi yang melanggar peraturan perundang- undangan Keimigrasian
sampai menunggu proses selanjutnya atau pemulangan kenegara ketiga. Di dalam
Undang-Undang nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian Rumah Detensi Imigrasi
atau rudenim adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang menjalankan fungsi
keimigrasian sebagai tempat penampungan sementara bagi orang asing yang dikenai
tindakan administratif keimigrasian. Sedangkan berdasarkan pada Peraturan Presiden
Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri Rudenim
adalah unit kerja di lingkungan kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia yang melaksanakan urusan
pendetensian orang asing1.

2.2 Dasar Hukum Pembentukan


Pembentukan Rumah Detensi Imigrasi Jakarta didasari oleh hukum yang mengacu pada:
a. Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
M.03-PR.06.10 Tahun 1993 tanggal 27 Pebruari 1993 tentang Pembuatan Laporan
Pertanggungjawaban dan Pelaksanaan Tugas bagi Pejabat Eselon I, II dan III di
lingkungan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia;
b. Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor M.01.PR.07.04 tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Detensi
Imigrasi;

1
Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar
Negeri pasal 1 angka 6
c. Surat Keputusan Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
A.12.PL.02.01 tahun 2005 tentang perubahan Status Gedung Karantina Imigrasi Pusat
Kalideres pada Direktorat Jenderal Imigrasi menjadi Kantor Rumah Detensi Imigrasi
Jakarta pada Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah
Khusus Ibu Kota Jakarta;
d. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
M.05.IL.02.01 tahun 2006 tentang Rumah Detensi Imigrasi.

e. Peraturan menteri hukum dan hak asasi manusia RI No.M.05>IL.02.01 tahun 2006
tentang tata cara pendetensian orang asing.

f. Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-1002.PR.02.10 tahun 2006 tentang tata
cara pendetensian orang asing.

2.3 Struktur Organisasi Rudenim

Pada struktur Organisasi Rudenim, dapat dilihat bahwa Rudenim dipimpin oleh seorang
kepala rudenim yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 3 Kepala Seksi dan
Setara dengan 1 Kepala sub Bagian Tata Usaha2. 3 Kepala Seksi tersebut yaitu Seksi
Registrasi dan Administrasi Pelaporan; Seksi Perawatan dan Kesehatan, serta Seksi
Keamanan dan Ketertiban. Sub bagian tata usaha mempunyai fungsi yaitu melakukan
urusan kepegawaian, melakukan urursan keuangan, dan melakukan urusan surat

2
BAB V GAMBARAN UMUM RUMAH DETENSI – UIN SUSKA RIAU
menyurat, perlengkapan dan rumah tangga3. Seksi registrasi, administrasi dan pelaporan
mempunyai tugas melakukan pencacatan pada saat masuk dan keluar, membuat
dokumentasi sidik jari, foto, dan menyimpan benda- benda milik pribadi, serta
melaksanakan pemulangan terdetensi dan pelaporannya4. Seksi perawatan dan kesehatan
mempunyai tugas melakukan penyiapan kebutuhan, makan sehari-hari, kebutuhan
perawatan dan kesehatan, dan kegiatan olahraga, serta menfasilitasi kegiatan ibadah
terdetensi5. Sedangkan Seksi keamanan dan ketertiban mempunyai tugas dan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengamanan, melakukan pengisolasian dan
pemindahan terdetensi antar RUDENIM serta pengeluaran terdetensi dalam rangka
pengusiran dan pemulangannya6.
2.4 Analisis S.W.O.T.
1) Strenght (kekuatan)
kepemimpinan yang kuat, memiliki semangat dan tanggung jawab dalam
menjalankan tugasnya (trifungsi rudenim) serta dapat beradaptasi sesuai lingkungan
tempat rudenim itu berada dan kondisi yang dialami rudenim pada saat itu yang
berfokus pada tugasnya dalam menjalankan trifungsi rudenim merupakan hal yang
krusial. Pada rudenim Jakarta terkait adanya pengembalian tugas dan fungsi
rudenim, Rumah Detensi Imigrasi Jakarta seharusnya sudah tidak lagi menampung
pencari suaka, melainkan menanggani pelanggaran keimigrasian sesuai dengan
Peraturan Presiden (Perpres) 125 tahun 2016 tentang penanganan pengungsi dari
luar negeri sehingga pihak rudenim terus melakukan koordinasi dengan semua pihak
termasuk UNHCR terkait nasib para imigran pencari suaka yang masih ada7.
2) Weakness (kelemahan)
Banyaknya angka pengungsi dari luar negeri yang terlantar di Jakarta karena tak
tertampung di Rudenim yang seharusnya ditempatkan di penampungan yang telah
disediakan UNHCR dan organisasi/lembaga terkait8. rudenim itu memiliki kapasitas
maksimal 200 orang, sementara penghuninya mencapai lebih dari 400 orang
sehingga dinilai kurang “memanusiakan”. Masih banyak ASN yang berada di

3
keputusan menteri kehakiman dan HAM RI Nomor M.01.PR.07.04 tahun 2004 pasal 4
4
keputusan menteri kehakiman dan HAM RI Nomor M.01.PR.07.04 tahun 2004, pasal 9
5
keputusan menteri kehakiman dan HAM RI Nomor M.01.PR.07.04 tahun 2004, pasal 13
6
keputusan menteri kehakiman dan HAM RI Nomor M.01.PR.07.04 tahun 2004, pasal 17
7
berita Jakarta - Rudenim Jakarta Barat Perketat Pengawasan Imigran Pencari Suaka
8
Riva Dessthania Suastha, CNN Indonesia - UNHCR: Rudenim Bukan Tempat Tampung
Pengungsi Asing
Rudenim belum mengikuti ataupun mendapatkan pelatihan pendetensian. Padahal,
tujuan daripada pelatihan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap seorang ASN agar dapat melaksanakan tugas dan
pekerjaannya dengan baik.
3) Opportunities (Kesempatan / peluang)
Indonesia sangat menghormati HAM, hal ini merujuk pada substansi pasal 28a
hingga 28j UUD 19459. Sehingga apabila hal ini dijalankan dengan baik oleh ke-14
Rudenim yang ada (tidak hanya rudenim Jakarta), akan meningkatkan citra
Indonesia dimata negara-negara lain di dunia khususnya dalam bidang HAM. Tidak
heran, mencuatnya isu pengungsi dari luar negeri akibat “Indonesia menjunjung
tinggi HAM”.
4) Threats (ancaman)
Ancaman nyata yang dihadapi Rudenim Jakarta, yaitu banyaknya orang-orang asing
yang berada di Rudenim tersebut sehingga menimbulkan overcapacity10. Sehingga
timbul kesan bahwa para deteni diperlakukan kurang berperikemanusiaan yang
mana hal ini berlawanan dengan apa yang tercantum di Undang-Undang Dasar.
Selain itu, banyaknya pengungsi yang tinggal di tenda pinggir jalan juga
menyebabkan tekanan sehingga bisa menimbulkan keributan yang mengganggu
warga sekitar.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Dalam kepemimpinan rudenim, dibutuhkan sosok yang kuat menjalankan trifungsi
penindakan; pengisolasian; dan pemulangan dan pengusiran / deportasi. Selain itu
seorang pemimpin rudenim harus bisa berpikir cepat dan pandai bernegosiasi dengan
pihak luar. Karena tanpa adanya pemimpin yang bertanggung jawab dalam menjalankan
ketiga fungsi tersebut maka tidak adanya perlindungan HAM yang dijalankan.
3.2 Saran
sebaiknya para ASN diberi pelatihan mengenai tata cara pendetensian mengingat alur
yang harus dilewati. Dan overcapacity yang dialami oleh Rudenim Jakarta (atau
rudenim-rudenim lainnya juga) sebaiknya penganggaran terhadap rudenim diperbanyak

9
Media Indonesia - Komitmen Indonesia Terhadap HAM Sangat Tinggi
10
Arief Ikhsanudin, detikNews - Rudenim Jakarta Tak Bisa Lagi Tampung Pencari Suaka yang
Telantar
lagi guna meningkatkan kapasitas rumah detensi imigrasi dan pengungsi segera
dipindahkan dari rudenim agar rudenim berfungsi sesuai tugas dan fungsi awalnya.

Daftar Pustaka

1. Undang-Undang nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian, vol. 156, no. 1. 2011
2. Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri
(online). Available : http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/ln/2016/ps125-2016.pdf
3. GAMBARAN UMUM RUMAH DETENSI – UIN SUSKA RIAU online via repository UIN
http://repository.uin-suska.ac.id/17150/9/9.%20BAB%20IV%20%281%29.pdf
4. Keputusan menteri kehakiman dan HAM RI Nomor M.01.PR.07.04 tahun 2004
5. Berita Jakarta - Rudenim Jakarta Barat Perketat Pengawasan Imigran Pencari Suaka (online).
Available : https://wartakota.tribunnews.com/2019/08/24/rudenim-jakarta-barat-perketat-
pengawasan-imigran-pencari-suaka
6. Riva Dessthania Suastha, CNN Indonesia - UNHCR: Rudenim Bukan Tempat Tampung
Pengungsi Asing (online) available :
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180405142110-106-288510/unhcr-rudenim-
bukan-tempat-tampung-pengungsi-asing
7. Media Indonesia - Komitmen Indonesia Terhadap HAM Sangat Tinggi (online) available :
https://www.medcom.id/nasional/politik/9K5r26xN-komitmen-indonesia-terhadap-ham-
sangat-tinggi
8. Arief Ikhsanudin, detikNews - Rudenim Jakarta Tak Bisa Lagi Tampung Pencari Suaka yang
Telantar (online) Available : https://news.detik.com/berita/d-3823548/rudenim-jakarta-tak-
bisa-lagi-tampung-pencari-suaka-yang-telantar

Anda mungkin juga menyukai