INTERNASIONAL
Oleh:
Muhammad Fauzi
1408015037
Di bawah Bimbingan: Dr. Muhamad Muhdar, S.H., M.Hum Dr., Siti Kotijah, SH.,MH dan
A. Latar Belakang:
memberantas setiap kegiatan tindak pidana yang bertentangan dengan norma dan
nilai ideologi Pancasila, salah satu bentuk kegiatan yang dilarang di Indonesia adalah
perjudian online.
Namun saat ini pemberantasan tindak pidana judi online tidak berjalan
maksimal. Permasalahanya adalah penyedia layanan situs judi ini berasal dari negara
yang melegalkan kegiatan judi online, ditambah permainan ini dilakukan melalui
jaringan internet, sehingga dibutuhkan suatu otoritas penuh dari negara Indonesia
untuk memberantasnya, ini karena internet merupakan kumpulan jaringan yang luas
dan mencakup seluruh dunia, mengakibatkan situs judi online Internasional dapat
diakses melalui jaringan internet Indonesia, salah satu contohnya adalah situs
1
sbobet.com yang merupakan situs judi online terkenal di dunia dan memiliki cabang
bandar online di Asia Tenggara tepatnya di Filipina, Filipina juga merupakan negara
Dari hal tersebut maka pemberantasan tindak pidana judi online mengalami
B. Rumusan Masalah:
C. Tujuan Penelitian:
Tujuan penelitian ini diarahkan untuk menjawab dua hal, Pertama peneliti ingin
mengetahui dan menganalisis implikasi hukum yang muncul akibat tidak adanya
otoritas negara dalam memberantas situs judi online Internasional, dengan menelusuri
sisi tujuan, serta masalah-masalah yang muncul dari sudut pandang hukum pidana
Kedua, Peneliti ingin mengetahui apakah subjek hukum dapat dipidana ditinjau
dari peraturan tindak pidana judi online di negara Indonesia terkait tidak adanya
dalam hal ini peneliti mengidentifikasi kesesuaian antara pengaturan tersebut dengan
2
D. Kajian Literatur/Landasan Teori:
Kesulitan yang dihadapi oleh pemerintah adalah sistem permainan judi ini
dilakukan melalui internet, kendala tersebut sulit dijangkau oleh hukum Indonesia
dikarenakan: Pertama, internet memiliki karakter global dan tidak mengenal batas
negara: Kedua, tidak ada satupun yang dapat mengklaim dirinya pemilik internet:
Ketiga, pertumbuhan yang luar biasa dari pengguna internet dan perkembangan yang
cepat pada teknologi internet itu sendiri: Keempat, internet tidak berada dalam lingkup
yang muncul.1 Hal-hal dimaksudkan menjadikan permainan judi online sebagai suatu
yang unik, sehingga dibutuhkan sebuah otoritas pengaturan atau hukum yang dapat
online (cyber gambling), gambling: A gambling arrangement in which the house (Le.,
the bank) accepts bets from all players and then pays out winning bets and takes
judi online Internasional, sehingga masih banyak para pelaku kejahatan perjudian ini
melakukan bisnis ilegalnya melalui jaringan internet, hal ini seakan menamfikkan
dalam Bahasa Indonesia merumuskan definisi hukum pidana sebagai: Hukum pidana
(yang oleh pembentuk undang-undang) telah dikaitkan dengan suatu sanksi berupa
1
Budhijanto,D. SH., LL.M in IT Law, 2013. Hukum Telekomunikasi, Penyiaran & Teknologi
Informasi Regulasi & Konvergesi, Bandung: Reflika Aditama. Hal. 8.
2
Black Henry Campbell, 2009 Blacks Law Dictionary ninth edition, Dallas: west.
3
hukuman, yakni suatu penderitaan yang bersifat khusus,3 Kemudian fungsi dari
hukum pidana menurut Cesare Beccaria: Fungsi penting hukum pidana sendiri adalah
agar penjahat tidak lagi melakukan kejahatan dan orang lain takut untuk melakukan
Negara Indonesia yang merupakan negara hukum, yang secara otomatis harus
memenuhi berbagai karya yang disebut sebagai nilai dasar hukum, dan nilai dasar
judi online merupakan landasan hukum bagi pemanfaatan teknologi dan transaksi
mendapatkan pengakuan hukum baik di dalam negeri dan diluar negeri dengan sistem
Oleh karena itu meskipun dunia cyber adalah dunia virtual, proses hukum
dalam dunia maya sangat diperlukan untuk mengatur sikap tindak masyarakat,
setidaknya ada dua hal yakni: Pertama masyarakat yang melakukan aktvitas di dunia
maya adalah masyarakat yang ada di dunia nyata, masyarakat memiliki nilai norma
dilindungi, Kedua, walaupun terjadi di dunia maya, transaksi yang dilakukan oleh
3
P.A.F Lamintang, 1984. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Bandung: Sinar Baru, Hal.
1-2.
4
Mertokusumo, Sudikno, 2005. Mengenal Hukum. Yogyakarta: Liberty. Hal. 145.
5
Satjipto Rahardjo dan Soemitro Ronny Hanitijio, 1986. dalam Pengantar Ilmu Hukum,
Jakarta: Karunika. Hal. 82.
6
Hetty Humaniora, Mei 2011, Tindak Pidana Perjudian Melalui Internet (Internet Gambling)
Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik, Jurnal Penelitian Unikom, Vol 8,. Hal.232.
4
masyarakat memiliki pengaruh dalam dunia nyata, baik secara ekonomis maupun non
ekonomis.7
penegakkan hukum yang bersumber pada aturan tertulis, karena aturan tertulis dan
otoritas adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Menurut Max Weber ada tiga tipe
otoritas yang bersumber dari legalitas atau suatu peraturan tertentu. Kedua, otoritas
keabsahannya bersumber dari kharisma atau kualitas istimewa yang dimiliki oleh
terhadap hukum. Jika dicermati, otoritas yang sesuai dengan pemberantasan bandar
legal, maka hukum yang akan lahir dari proses dinamika tersebut bersifat baku karena
empat ideal hukum maka, model kepemimpinan dengan otoritas legal-formal akan
melahirkan produk hukum yang bercorak hukum rasional dan materiil. Artinya, dimana
7
Josua Sitompul, 2012 Cyberspace, cybercrime, cyberlaw, Tinjauan Aspek Hukum Pidana,
Jakarta: PT.Tatanusa. Hal. 122
8
George P. Hansen, Max Weber, Charisma, and The Disenchanment of The World Chapter
8, Philadelphia,PA: Xlibris, Ohio (hlm. 102).
9
Bryan S. Turner, Weber and Islam, 1998, Vol. VII, Routledge, London, (hlm. 109).
5
Namun karena jaringan internet yang cukup luas dan tidak mengenal batas
negara inilah yang membuat proses penegakkan hukum sulit di lakukan, untuk
menindak untuk memberantas bandar judi online internasional yang sampai saat ini
E. Keaslian Penelitian:
1. Wisnu Murti, 2014, Upaya Polisi Resort (Polres) Sleman dalam mencegah dan
Universitas Atmajaya.
dalam mencegah praktik judi bola online / studi kasus kota sleman.
2. Satria, Angga Dwi, 2013, Kajian yuridis pembuktian perjudian online melalui
Hasanuddin.
6
4. Rosihan, 2011, Kebijakan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana
Dalam skripsi ini membahas tentang pertanggung jawaban pidana tindak pidana judi
F. Metode Penilitian:
1. Pendekatan Penelitian
undangan dan perjanjian internasional (black letter law). Dalam pendekatan ini penulis
akan mengkonstruksikan dan menggabungkan antara black letter law dan teori-teori
hukum yang relevan termasuk asas-asas hukum yang memiliki keterkaitan dengan
rumusan masalah yang dibangun dalam penelitian ini, seperti asas kepastian hukum
yang bertujuan untuk mewujudkan kepastian terkait tidak adanya otoritas negara
Indonesia menindak untuk memberantas bandar judi online Internasional, dalam hal
pemberian sanksi pidana terhadap bandar judi online Internasional dan asas
7
hukum terutama dalam pemberian efek jera bagi bandar judi online Internasional yang
2. Sumber Data
berikut: pertama, bahan hukum yang relevan dengan peraturan mengenai otoritas
negara dalam Penegakkan Hukum terkait tindak pidana judi online , ketentuan
dengan penelitian ini. Kedua, oleh karena penelitian ini adalah sebuah penelitian
hukum yang diarahkan untuk menjawab isu hukum, maka dukungan pustaka tentang
teori hukum yang relevan termasuk asas-asas hukum yang memiliki keterkaitan
dengan penelitian ini seperti asas kepastian dan kemanfaatan hukum. Studi ini juga
memerlukan bahan hukum tersier, berupa ensiklopedia dan kamus hukum termasuk
3. Analisis Data
Data yang diperoleh selama penelitian akan dianalisis secara kualitatif untuk
beberapa hal pokok seperti: kekuatan hukum, daya ikat hukum, fungsi otoritas
serta pengaturan hukum terhadap tindak pidana judi online yang ada di wilayah
Indonesia, yang kemudian akan dilakukan analisis hukum (legal analysis) yang
sistematis, bahkan kolektif untuk menjawab implikasi hukum dari tidak adanya
8
otoritas negara dalam menindak untuk memberantas bandar situs judi online
dari aspek doctrinal untuk menjelaskan implikasi hukum dari tidak adanya
negara dalam perbedaan sistem hukum Indonesia dengan negara lain yang
mekanisme pengaturan hukum pidana saat ini dalam membongkar kasus tindak
bandar judi online Internasional. Analisis pada bagian ini akan tergantung dari
antar negara dalam aspek perbedaan sistem hukum merupakan faktor yang
memberikan efek jera bagi pelaku tindak pidana. pada bagian ini membutuhkan
Internasional. dengan menelusuri sisi tujuan, fungsi otoritas, dan juga masalah-
9
masalah yang muncul dari sudut pandang hukum, dalam hal implementasi
mekanisme pemidanaan terhadap bandar judi online Internasional. Hal ini juga
materiil di Indonesia.
4. Alokasi Waktu
desain riset, seminar desain riset, studi pustaka, pengambilan bahan hukum,
G. Daftar Referensi
Baru.
7. George P. Hansen, Max Weber, Charisma, and The Disenchanment of The World
8. Bryan S. Turner, Weber and Islam, Vol. VII, 1998, Routledge, London.
10
11