Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ridho Ismi Putro

NPM :191003742017488

Kelas : A1 Semester 6

Jawaban UTS Viktimologi

1. a. Pengertian Victimology
Victimology adalah suatu pengetahuan ilmiah atau studi yang mempelajari viktimisasi
(criminal) sebagai suatu permasaslahan manusia yang merupakan suatu kenyataan sosial
b. Ruang Lingkup Victimology
Meneliti topic-topik tentang korban, seperti peranan korrban pada terjadinya tindak
pidana,hubungan antara pelaku dengan korban,rentannya posisi korban dan peranan korban
dalam system peradilan pidana.
c. Manfaat victimology
- Manfaat berkenaan dengan usaha membela hak-hak korban dan perlindungan hukum
- Manfaat berkenaan dengan penjelasan peran korban dalam suatu tindak pidana
Manfaat berkenaan dengan usaha pencegahan terjadinya korban

2. a.Perkembangan victimology secara ilmiah


-Fase Pertama
Victimology hanya mempelajari korban kejahatan saja. Fase ini dikatan PENAL OF SPECIAL
VICTIMOLOGY
- Fase Kedua
Victimology tidak hanya mengkaji masalah korban kejahatan saja, tetapi juga meliputi korban
kecelakaan. Fase ini disebut General Victimology
b.Secara perhatian terhadap korban
- Berhubungan dengan masalah korban
- Pelaku yang termasuk Korban
- Korban bukan karena kejahatan
- Korban karena kejahatan (berhubungan dengan kriminologi)
- Korban karena Undang-undang

3. Konsepsi Korban Tindak Pidana dalam Declaration of basic Principles of Justice for Victims
of Crime and Abuse Power
 Jalan Untuk memperoleh keadilan dan perlakuan yang adil,antara lain:
a. Berhak atas suatu mekanisme dalam mendapatkan keadilan
b. Berhak memperoleh ganti kerugian atas penderitaan yang dideritanya
c. Memungkinkan untuk mendapatkan ganti kerugian dengan tatacara formal
(hukum) maupun secara non formal (arbitrase,praktek-praktek kebiasaan atau
hukum adapt),yang tepat, jujur , murah dan dapat diterima
d. Berhak atas pemberitahuan mengenai peraturan dan kemajuan proses peradilan
e. Berhak atas jaminan keamanan dan keluarganya dari intimidasi dan pembalasan
dendam
 Berhak atas Restitusi
Korban, Keluarga atau mereka yang bergantung kepada korban berhak atas ganti
kerugian(Restitusi) yang adil dari perilaku tindak pidana. Restitusi ini bagi korban
pribadi dapat berwujud pembayaran ganti rugi atas barang miliknya yang hilang,
penggantian biaya pengeluaran dan pemberian pelayanan dan pemulihan hak-haknya.
Sedangkan bagi kelompok korban (masyarakat) untuk kasus tindak pidana
lingkungan, maka ganti rugi berwujud pemulihan lingkungan, penataan kembali
infrastruktur, penggantian fasilitas masyarakat dan pembayaran kembali biaya
pengeluaran. Restitusi ini dapat diberikan oleh pemerintah, apabila ada pejabat
pemerintah yang karena tindakan sewenang-wenang atau karena kelalaiannya dalam
menjalankan tugasnya
 Kompensasi
Korban dan keluarnya serta mereka yang bergantung kepada korban, yang menderita
secara fisik atau mental akibat dari kejahatan yang serius dapat memperoleh
kompensasi (santunan) dari pemerintah
 Bantuan
Korban akan menerima bantuan yang berwujud materiil, pelayanan kesehatan,
psikologis dan sosial melalui Negara, sukarelawan dan masyarakat

4. Tipologi Korban
 aspek Pertanggungjawaban
a. Korban yang tidak ikut berpartisipasi
b. Korban yang berperan secara tidak langsung
c. Korban sebagai provokator
d. Korban yang terlibat dalam kejahatan
e. Korban yang dianggap sebagai sasaran yang keliru
 Aspek General Class
1. Primary victimization, yaitu korban berupa individu perorangan (bukan
kelompok).
2. Secondary victimization, yaitu korban kelompok, misalnya badan hukum.
3. Tertiary victimization, yaitu korban masyarakat luas.
4. No victimiazation, yaitu korban yang tidak dapat diketahui, misalnya konsumen
yang tertipu dalam menggunakan produksi
 Aspek Psychologocial
1. Remaja
2. Perempuan;
3. Orang tua/ lansia;
4. Orang dengan keterbelakangan mental:
5. Imigran;
6. Minoritas
7. Orang yang berpikiran pendek;
8. Orang yang depresi;
9. Orang yang serakah;
10. Orang yang senang menyendiri dan tertutup;
11. Orang yang zalim dan senang menyiksa;
12. Orang yang asusila/ ceroboh; dan
13. Orang yang dikucilkan.
Nama : Ridho Ismi Putro

NPM :191003742017488

Kelas : A1 Semester 6

Tugas Victimology

Mencari Contoh Kasus yang memaknai kesalahan derajat korban, maupun dilihat dari aspek
pertanggungjawaban korban:

Kasus Pemerkosaan dibawah umur yang terjadi dengan salah satu faktor nya karena kelalaian
korban yang kelelahan dan tertidur lalu lupa untuk mengunci pintu rumahnya.

Kasus ini dialami oleh seorang gadis (MN) berusia 16 tahun yang diperkosa tetangganya
(ND) 35tahun di Babelan,Bekasi. Pelaku dikenakan Pasal 82(2) UU No. 35 Tahun 2014 tentang
perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan denda 15 miliar.

Kasus ini dapat terjadi tidak hanya disebabkan oleh tindakan kejahatan dari pelaku, tetapi
dapat terjadi karena adanya kesempatan yang tercipta oleh korban yang lalai sehingga korban dapat
dimaknai sebagai derajat kesalahan korban

Sumber: Tribunews.com Senin, 30 April 2018

Anda mungkin juga menyukai