Anda di halaman 1dari 8

Kriminologi

dan
Viktimologi
Setiya Ningsih/8111420214
Content

01 02
Kejahatan yang paling Viktimologi dan hak-
tidak bisa dimaafkan hak korban

03
Apakah Pemerintah sudah
menghadirkan perlindungan
terkait dengan korban?
Kejahatan yang paling tidak bisa dimaafkan
➢ Terorisme
Menurut pasal 1 angka 2 Perpu No. 1 tahun 2002 jo. UU No. 5
tahun 2018 terorisme merupakan perbuatan yang menggunakan
kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana
terror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan
korban yang bersifat masal, dan/atau menimbulkan kerusakan
atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan
hidup, fasilitas public, atau fasilitas internasional dengan motif
ideologi, politik, atau gangguan keamanan. Kemudian terorisme
juga bisa menimbulkan disintegritas, dengan memunculkan
gerakan-gerakan radikalisme sebagai upaya perebutan kekuasaan.
apabila dihubungkan oleh teori sebab kejahatan, terorisme yang
seperti ini terjadi karena keadaan jiwa yang terlalu memercayai hal
yang dianggapnya paling benar padahal tidak.
➢ Kejahatan terhadap Kemanusiaan
Yang termasuk kedalam kejahatan terhadap kemanusiaan antara lain adalah pembunuhan, pemusnahan,
perbudakan, deportasi/ pemindahan paksa penduduk, pemenjaraan atau perampasan berat atas kebebasan fisik
dengan melanggar aturan-aturan dasar hukum internasional, penyiksaan, perkosaan, penganiayaan terhadap suatu
kelompok, penghilangan paksa, kejahatan apartheid. Kejahatan terhadap kemanusiaan tidak dapat ditoleransi karena
semuanya merupakan pelanggaran HAM berat dan menyebabkan korban jiwa, menimbulkan kerugian fisik ,
psikologi, ekonomi, sosial budaya. Apabila dihubungkan dari teori dalam kriminologi, kejahatan terhadap
kemanusiaan disebabkan oleh faktor psikologis yang menyimpang. Diantaranya yaitu kelumpuhan umum, traumatik
psikoses, encephalis letbargica, senile demensia, manic-depresive psikoses, dll.

➢ Pengedar narkoba
Meskipun pengedar narkoba tidak mengonsumsi narkoba akan tetapi mereka secara tidak langsung telah merusak
generasi bangsa. Dengan adanya peredaran narkoba yang tidak legal menyebabkan terjadinya penyalahgunaan
narkoba. Kepala badan narkotika nasional menyebutkan sekitar 50 orang meninggal dunia setiap hari karena
penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang. Meskipun tidak mengonsumsi narkoba pengedar ini mungkin tidak
sadar yang dilakukannya merupakan kejahatan karena lingkungan mereka juga sama saja. Berdasarkan teori sebab
kejahatan faktor sosial kultural masyarakat memiliki tipe kejahatan dan penjahat sesuai dengan budayanya,
moralnya, kepercayaannya serta kondisi-kondisi sosial, politik, ekonomi, hukum serta struktur-struktur yang ada.
Viktimologi dan hak-hak korban

Viktimologi berasal dari kata victim yang berarti korban dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Secara
terminology viktimologi merupakan studi yang mempelajari tentang korban dan akibat-akibat
penimbulan korban yang merupakan masalah manusia sebagai suatu kenyataan sosial. Manfaat dari
viktimologi adalah sebagai sarana penanggulangan kejahatan atau mengantisipasi perkembangan
kriminalitas dalam masyarakat. Tujuan dari viktimologi yaitu:
• memberikan pemahaman kepada setiap individu mengenai hak dan kewajibannya dalam rangka
mengantisipasi berbagai bahaya yang mengancam,
• memberikan sumbangan pemikiran mengenai masalah viktimisasi tidak langsung, dampak sosial
polusi industry, viktimisasi ekonomi, politik dan penyalahgunaan kewenangan,
• memberikan dasar pemikiran dalam penyelesaian viktimisasi criminal atau factor victimogen dalam
sistem peradilan pidana.
LANJUTAN

Hak-hak korban menurut The Declaration of Basic Principles of Justice for Victims
of Crime and Abuse of
• Hak didengar dan dipertimbangkan kepentingannya pada setiap tahapan
proses peradilan pidana
• Hak memperoleh bantuan yang cukup
• Hak memperoleh perlindungan terhadap privasi dan keamanan.
Apakah Pemerintah sudah menghadirkan perlindungan
terkait dengan korban?
Pemerintah sebagai penyelenggara Proses peradilan lebih mengarah pada apakah
negara di dalam belum bisa perbuatan terdakwa/tersangka memenuhi
menghadirkan perlindungan terkait rumusan pelanggaran hukum atau tidak.
dengan korban dengan baik. Pihak Sehingga dari sini tampak bahwa hukum
korban dalam hukum poitif Indonesia acara pidana sebagai landasan beracara
belum mendapatkan tempat yang adil dengan tujuan mencari kebenaran materiil
bahkan tekadang terlupakan. Sebagai sebagai kebenaran yang lengkap dan
contoh proses peradilan pidana yang perlindungan HAM belum sepenuhnya
muaranya berupa putusan hakim tercapai. Pihak korban sering dilupakan dalam
dipengadilan terlihat melupakan proses peradilan, sehingga putusan hakim
korban. Bagaimana tidak karena belum memenuhi rasa keadialn bagi pelaku,
pihak yang terkait dalam pengadilan korban, maupun masyarakat.
cenderung bertumpu pada
pembuktian atas tuduhan jaksa
penuntut umum terhadap tersangka
atau terdakwa.
Kriminologi dan
victimologi Kriminologi
dan victimologi
Kriminologi dan
victimologi Kriminologi

Thanks
dan victimologi Kriminologi dan
Kriminologi dan victimologi
victimologi Kriminologi Kriminologi dan
dan victimologi victimologi

Anda mungkin juga menyukai