Pas NPM : 23160053 Dosen : Dr. Wishnu Dewanto, S.H., M.H.
Tugas pra 1 UTS Viktimologi
Studi Kasus: Hubungan antara Viktimologi dan Kriminologi
Pendahuluan Karmen & Kenney: Dalam bukunya yang berjudul "Criminal Victimization and Victimology," Karmen dan Kenney mendefinisikan viktimologi sebagai studi ilmiah tentang peran korban dalam kejahatan, termasuk identifikasi, penanganan, dan dampak kejahatan terhadap korban Edwin Sutherland: Edwin Sutherland, seorang kriminolog Amerika yang terkenal, mendefinisikan kriminologi sebagai studi ilmiah tentang kejahatan sebagai perilaku sosial. Ia menekankan pentingnya memahami faktor-faktor sosial yang berkontribusi pada terjadinya kejahatan. Kriminologi dan viktimologi merupakan dua bidang yang saling berkaitan yang memainkan peran penting dalam memahami kejahatan dan dampaknya terhadap masyarakat. Kriminologi adalah studi tentang kejahatan, sedangkan viktimologi adalah studi tentang korban kejahatan. Kedua disiplin ilmu ini bekerja sama untuk memberikan wawasan yang lebih dalam tentang tindakan kriminal dan dampaknya terhadap korban. Dalam studi kasus ini, kita akan mengeksplorasi hubungan erat antara kriminologi dan viktimologi melalui beberapa contoh konkret. Studi Kasus 1: Kejahatan Jalanan dan Dampaknya terhadap Korban Pertimbangkan sebuah situasi di sebuah kota yang mengalami peningkatan kejahatan jalanan seperti perampokan dan penyerangan fisik. Ilmu kriminologi akan membantu dalam menganalisis pola kejahatan tersebut, mengidentifikasi penyebabnya, dan mencoba mengembangkan strategi penanggulangannya. Kriminologi akan melibatkan konsep-konsep seperti teori kontrol sosial, teori ketidaksetaraan sosial, dan faktor lingkungan yang mempengaruhi tingkat kejahatan jalanan. Sementara itu, ilmu viktimologi akan berfokus pada dampak dari tindakan kriminal tersebut terhadap korban. Hal ini mencakup aspek fisik dan psikologis dari pengalaman korban, serta upaya untuk memahami bagaimana korban memandang diri mereka sendiri setelah kejadian tersebut. Dalam hal ini, viktimologi memberikan wawasan tentang tingkat trauma yang dialami oleh korban dan bagaimana mereka dapat didukung dan dipulihkan. Kedua bidang ini saling melengkapi satu sama lain. Kriminologi membantu mencegah kejahatan jalanan, sementara viktimologi membantu memahami dan mendukung korban setelah kejahatan terjadi. Studi Kasus 2: Kejahatan Korporasi dan Dampaknya terhadap Masyarakat Kejahatan korporasi adalah jenis kejahatan yang sering kali tidak terlihat secara fisik dan berdampak pada tingkat yang lebih luas pada masyarakat. Kriminologi membantu dalam memahami bagaimana kejahatan semacam ini terjadi, bagaimana perusahaan terlibat, dan bagaimana mereka dapat menghindari hukuman. Namun, viktimologi juga memainkan peran penting dalam kasus ini. Meskipun kejahatan korporasi mungkin tidak memiliki korban langsung seperti pada kejahatan jalanan, namun kejahatan ini memiliki dampak yang nyata pada masyarakat. Dalam hal ini, viktimologi membantu mengidentifikasi siapa saja yang terkena dampak, seperti konsumen yang merasa tertipu atau masyarakat yang menghadapi dampak lingkungan dari tindakan perusahaan. Viktimologi membantu mengadvokasi hak-hak para korban yang tidak terlihat ini. Studi Kasus 3: Kejahatan Seksual dan Dukungan Korban Kejahatan seksual adalah bidang yang kompleks yang membutuhkan kolaborasi erat antara kriminologi dan viktimologi. Kriminologi akan membantu dalam menganalisis profil pelaku, faktor risiko, dan cara-cara untuk mencegah kejahatan seksual. Namun, viktimologi memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan dukungan kepada korban kejahatan seksual. Hal ini membantu dalam memahami pengalaman korban, trauma mereka, dan bagaimana mereka bisa mendapatkan dukungan yang diperlukan. Hal ini melibatkan aspek konseling, dukungan sosial, dan akses ke sumber daya seperti layanan medis dan hukum. Viktimologi membantu korban merasa didengar, dipahami, dan didukung saat mereka berusaha untuk pulih. Contoh kasus yang di telaah secara rinci dengan relasi ilmu kriminologi dan ilmu viktimologi contoh kasus kejahatan jalanan yang pernah terjadi di Indonesia adalah perampokan bersenjata di jalan yang menyebabkan kerugian bagi korban. Kasus ini bisa dihubungkan dengan ilmu kriminologi dan viktimologi dalam cara berikut: Ilmu Kriminologi: 1. Penyebab Kriminalitas: Kriminologi dapat membantu memahami penyebab terjadinya perampokan. Ini bisa melibatkan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelaku untuk melakukan tindakan kriminal tersebut, seperti faktor sosial, ekonomi, dan psikologis. 2. Teori Kriminalitas: Kriminologi juga memberikan dasar untuk memahami kasus ini melalui teori-teori kriminalitas seperti teori pilihan rasional (rational choice theory), teori konflik sosial (social conflict theory), atau teori kontrol sosial (social control theory). Teori-teori ini membantu menjelaskan mengapa seseorang mungkin memilih untuk melakukan perampokan. 3. Strategi Penanggulangan Kejahatan: Ilmu kriminologi membantu dalam pengembangan strategi penanggulangan kejahatan jalanan seperti peningkatan keamanan di jalan-jalan umum, peningkatan patroli polisi, dan upaya untuk mengurangi faktor-faktor risiko yang mungkin mempengaruhi terjadinya perampokan. Viktimologi: 1. Dampak pada Korban: Viktimologi adalah bidang yang mempelajari dampak kejahatan pada korban. Dalam kasus perampokan jalanan, korban mungkin mengalami kerugian fisik, emosional, dan finansial. Mereka mungkin merasa takut, cemas, atau marah sebagai hasil dari pengalaman traumatis ini. 2. Reaksi Korban: Viktimologi mempelajari reaksi korban terhadap kejahatan. Ini dapat membantu dalam memahami bagaimana korban mengatasi trauma, apakah mereka mencari dukungan psikologis, atau apakah mereka terlibat dalam sistem peradilan pidana untuk mendapatkan keadilan. 3. Perlindungan dan Rehabilitasi Korban: Viktimologi juga berkontribusi pada pengembangan program perlindungan dan rehabilitasi bagi korban. Ini termasuk memberikan layanan kesehatan mental, dukungan hukum, serta bantuan finansial bagi korban perampokan. Kaitan antara ilmu kriminologi dan viktimologi adalah bahwa kriminologi mencoba memahami perilaku kriminal, sedangkan viktimologi fokus pada korban dan dampak kejahatan pada mereka. Kedua ilmu ini bekerja sama untuk mengembangkan strategi penanggulangan kejahatan dan upaya untuk membantu korban mendapatkan dukungan dan keadilan. Kesimpulan Studi kasus di atas menggambarkan hubungan yang erat antara kriminologi dan viktimologi. Kedua disiplin ilmu ini bekerja sama untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai kejahatan, penyebabnya, dampaknya terhadap korban, dan bagaimana cara mengatasi masalah ini. Kriminologi memberikan pemahaman mengenai pelaku dan faktor- faktor yang menyebabkan kejahatan, sementara viktimologi memberikan dukungan kepada korban dan membantu mereka dalam pemulihan. Kerja sama antara kedua disiplin ilmu ini penting dalam upaya memahami, mencegah, dan mengatasi kejahatan di masyarakat. Dengan saling melengkapi, kriminologi dan viktimologi membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih mendukung bagi semua warganya.