Anda di halaman 1dari 3

Kedudukan Viktimologi Secara Keilmuan

Masalah kejahatan dan penjahat telah ada sepanjang sejarah umat manusia dan
menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi oleh setiap masyarakat. Upaya yang
dilakukan untuk memahami setiap fenomena kejahatan dan penjahat ini telah dimulai sejak
berabad – abad, yang mana kemudia melahirnya cabang ilmu pengetahuan yang disebut
‘Kriminologi’. Disiplin ilmu ini mencurahkan fokus kajian pada kejahatan, perilaku
menyimpang, pola tingkah laku kejahatan, motivasi kejahatan dan penjahat serta reaksi sosial
terhadap kejahatan. Sayangnya, terhadapat unsur penting lain dari kejahatan yang justri
terabaikan, yaitu korban (victim).
Pengertian viktimolgi berasal dari bahasa Latin victima yang artinya korban dan logos
yang artinya ilmu. Secara terminologis, viktimologi berarti suatu studi yang mempelajari
tentang korban, penyebab timbulnya korban dan akibat – akibat penimbulan korban yang
merupakan masalah manusia sebagai suatu kenyataan sosial. 1 Viktimologi suatu pengetahuan
ilmiah/studi yang mempelajari suatu viktimasi (kriminal) sebagai suatu permasalahan
manusia yang merupakan suatu kenyataan sosial. Perumusan ini membawa akibat perlunya
suatu pemahaman, yaitu : 2
1. Sebagai suatu permasalahan manusia menurut proporsi yang sebenarnya secara
dimensional.
2. Sebagai suatu hasil interaksi akibat adanya suatu interrelasi antara fenomena yang ada
dan saling mempengaruhi.
3. Sebagai tindakan seseorang individu yang dipengaruhi oleh unsur struktural sosial
tertentu suatu masyarakat tertentu.
Viktimologi mencoba memberi pemahaman serta mencerahkan permasalahan
kejahatan dengan mempelajari para korban kejahatan, proses viktimisasi dan akibat –
akibatnya dalam rangka menciptakan kebijaksanaan dan tindakan pencegahan dan menekan
kejahatan secara lebih bertanggung jawab. Korban dalam lingkup viktimologi memiliki arti
yang luas karena tidak hanya terbatas pada individu yang secara nyata menderita kerugian,
tetapi juga kelompok, korporasi, swasta maupun pemerintah, sedangkan yang dimaksud
dengan akibat penimbulan korban adalah sikap atau tindakan terhadap korban atau pihak
pelaku serta mereka yang secara langsung atau tidak terlibat dalam terjadinya suatu
kejahatan.
Pentingnya korban memperoleh perhatian utama dalam membahas kejahatan
disebabkan korban sering kali memiliki peranan yang sangat penting bagi terjadinya suatu
kejahatan. Diperolehnya pemahaman yang luas dan mendalam tentang korban kejahatan,
diharapkan dapat memudahkan dalam menemukan upaya penanggulangan kejahatan yang
pada akhirnya akan bermuara pada menurunnya kuantitas dan kualitas kejahatan.
Sejalan dengan semakin berkembangnya viktimologi, sebagai cabang ilmu baru,
berkembang pula berbagai rumusan tentang viktimologi. Kondisi ini hendaknya tidak

1
Dikdik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan antara Norma dan
Realita, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 34.
2
Arif Gosita, Masalah Korban Kejahatan, Jakarta: Akademika Presindo, 1993, hlm. 40.
dipandang sebagai pertanda tidak adanya pemahaman yang seragam mengenai ruang lingkup
viktimologi, tetapi harus dipandang sebagai bukti bahwa viktimologi akan selalu berkembang
sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat.
Viktimologi sebagai kajian ilmiah telah menghasilkan teori-teori, utamanya teori
viktimisasi kriminal dalam berbagai dimensi paradigmatik, yang secara paralel melengkapi
paradigma-paradigma kriminologi yang relevan. Namun demikian, menurut pengamatan
Rock (2007), teori-teori viktimologi cenderung dangkal (Newburn, 2007: 346), yang
tercermin dalam pemikiran viktimologi positivis (yang mengunggulkan teori aktivitas rutin),
radikal (yang hanya mempolitisasi korban kejahatan), dan kritis (melandaskan diri pada teori-
teori labeling).
Berikut peran para tokoh kunci melalui studi – studinya mengenai korban yang
menjadi cikal bakal dalam perkembangan viktimologi.
Hans von Hentig
Hans von Hentig adalah seorang kriminolog dari Jerman yang memiliki bidang
keahlian dalam mengembangkan strategi pencegahan kejahatan yang lebih baik, melalui
sejumlah penelitiannya menemukan faktor – faktor yang menyebabkan seseorang menjadi
kriminal dan melakukan perbuatan jahat (kriminalitas.). Kemudian penelitiannya berkembang
dengan mulai mencari penyebab seseorang menjadi korban kejahatan. Akhirnya, von Hentig
berhasil merumuskan karakteristik tertentu dari korban, mengembangkan sistem
pengelompokan korban yang didasarkan pada keterlibatan/kontribusi korban dalam suatu
kejahatan. Meskipun untuk saat ini terminologi yang digunakan oleh von Hentig bisa
dianggap tidak sensitif dan terkesan ofensif terhadap korban, namun dalam studinya von
Hentig menyimpulkan bahwa korban turut berperan dalam kejahatan yang dialaminya. 3
Benjamin Mendelsohn
Benjamin Mendelsohn adalah pengacara berdarah Prancis-Israel. Ketertarikan untuk
mempelajari seluk beluk korban dimulai pada saat ia membela kasus pemerkosaan. Pada
tahun 1947 Mendesohn mulai mempelajari korelasi antara pelaku pemerkosaan dan korban –
korbannya. Temuannya menunjukkan adanya hubungan interpersonal antara korban dan
pelaku dan hal ini membuat beberapa korban secara tidak sadar menyebabkan viktimisasi
bagi dirinya sendiri. Kondisi ini diberi istilah sebagai “victim preceptory” (kejahatan yang
terjadi disebabkan adanya peranan dari korban). Menurutnya terdapat banyak korban yang
tidak menyadari telah berbagi kapasitas untuk menyebabkan dirinya menjadi korban, dan
disebut sebagai korban yang rentan (vulnarable victim). Studi ini mengembangkan apa yang
telah dilakukan oleh von Hentig yang telah melakukan kategorisasi dan membuat tipologi
tentang korban.

3
R., Meadows, Understand Violance and Victimizations, Edisi Ke-4, Upper Saddle River, New Jersey, Prentice
Hall, 2007.
PPT
Pengertian viktimolgi berasal dari bahasa Latin victima yang artinya korban dan logos yang
artinya ilmu. Secara terminologis, viktimologi berarti suatu studi yang mempelajari tentang
korban, penyebab timbulnya korban dan akibat – akibat penimbulan korban yang merupakan
masalah manusia sebagai suatu kenyataan sosial. Viktimologi mencoba memberi pemahaman
serta mencerahkan permasalahan kejahatan dengan mempelajari para korban kejahatan,
proses viktimisasi dan akibat – akibatnya dalam rangka menciptakan kebijaksanaan dan
tindakan pencegahan dan menekan kejahatan secara lebih bertanggung jawab.
Viktimologi suatu pengetahuan ilmiah/studi yang mempelajari suatu viktimasi (kriminal)
sebagai suatu permasalahan manusia yang merupakan suatu kenyataan sosial. Perumusan ini
membawa akibat perlunya suatu pemahaman, yaitu : 4
1. Sebagai suatu permasalahan manusia menurut proporsi yang sebenarnya secara
dimensional.
2. Sebagai suatu hasil interaksi akibat adanya suatu interrelasi antara fenomena yang ada
dan saling mempengaruhi.
3. Sebagai tindakan seseorang individu yang dipengaruhi oleh unsur struktural sosial
tertentu suatu masyarakat tertentu.
Peran tokoh dalam studinya mengenai korban dalam perkembangan viktimologi; Hans von
Hentig dan Benjamin Mendelsohn.

4
Arif Gosita, Masalah Korban Kejahatan, Jakarta: Akademika Presindo, 1993, hlm. 40.

Anda mungkin juga menyukai