Anda di halaman 1dari 7

eISSN: 2721-5717; pISSN: 2747-2124 https://journal.unhas.ac.id/index.

php/zonalaut

ZONA LAUT
JURNAL INOVASI SAINS DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
-spasi -Times New Roman 11 Italic-
-spasi -Times New Roman 11 Italic-
ANALISIS RISIKO KECELAKAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN
PADA RUTE PENDEK
-spasi-Times New Roman 11 Italic-
-spasi-Times New Roman 11-spasi-Times New Roman 11 Italic-
-spasi-Times New Roman 11 Italic-
Abstrak
Kapal feri adalah salah satu sarana transportasi yang sering digunakan untuk menghubungkan antara pulau-
pulau di Indonesia. Namun, kapal feri sering mengalami kecelakaan yang berdampak buruk bagi keamanan
dan keselamatan penumpang, serta mengakibatkan kerugian finansial yang besar. Tentunya perusahaan kapal
harus mematuhi dan memperhatikan hal yang ada berdasarkan UU No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
Undang-undang ini telah mengatur secara jelas persyaratan perizinan, kelaiklautan kapal dan
pengawasannyauntuk peningkatan keamanan dan keselamatan penumpang dan kapal. Salah satu rute pelayaran kapal
yaitu rute pendek. antar-pulau. Rute pendek ini memiliki karakteristik perjalanan yang singkat, namun sering kali
melintasi perairan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan berbahaya. Analisis risiko kecelakaan kapal feri pada
rute pendek sangat penting untuk dilakukan guna mengidentifikasi potensi bahaya dan kerentanan yang mungkin terjadi
selama perjalanan kapal. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode Preliminary Hazard Analysis yang
diterapkan pada kapal rute pendek di Sulawesi yaitu Bajoe-Kolaka antara lain lima kapal yang beroperasi di rute tersebut.
Terdapat 10 potensi risiko yang dapat terjadi pada kapal tersebut. Hasil analisa menunjukkan dua risiko yang termasuk
prioritas V yaitu kebakaran akibat merokok di area dek kendaraan dan penumpang jatuh ke laut. Empat risiko termasuk
prioritas III , dan dua potensi risiko yang termasuk prioritas II.

Kata Kunci: Kapal Feri, PHA, Mitigasi Risiko


-spasi-Times New Roman 11 Italic-
Abstract
Ferries ships are a transportation that are often used to connect between islands in Indonesia. However, ferries often
experience accidents that have a negative impact on the safety and security of passengers, as well as resulting in large
financial losses. Of course, ship companies must comply with and pay attention to existing matters based on Law No. 17
of 2008 Concerning Shipping. This law has clearly regulated licensing requirements, ship safety and supervision to
increase the security and safety of passengers and ships. One of the ship's cruise routes is the short route inter-island. This
short route has the characteristics of a short trip, but often crosses waters with unpredictable and dangerous weather
conditions. Analysis of the risk of ferry accidents on short routes is very important to do in order to identify potential
hazards and vulnerabilities that may occur during the ship's journey. Based on the results of research using the Preliminary
Hazard Analysis method which is applied to short route ships in Sulawesi, namely Bajoe-Kolaka, there are five ships
operating on that route. There are 10 potential risks that can occur on the ship. The results of the analysis show that two
risks are included in Priority V, namely fires due to smoking in the vehicle deck area and passengers falling into the sea.
Four risks are included in Priority III, and two potential risks are included in Priority II.
Keyword: Ferry Ship, PHA, Risk Mitigation
-spasi-Times New Roman 11 Italic-
-spasi-Times New Roman 11 Italic-
1. PENDAHULAN
Kapal feri adalah salah satu sarana transportasi yang sering digunakan untuk menghubungkan antara pulau-
pulau di Indonesia. Namun, kapal feri sering mengalami kecelakaan yang berdampak buruk bagi keamanan
dan keselamatan penumpang, serta mengakibatkan kerugian finansial yang besar. [1] Tentunya perusahaan
harus memperhatikan hal tersebut berdasarkan UU No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Undang-undang ini
telah mengatur secara jelas persyaratan perizinan, kelaiklautan kapal dan pengawasannya. Dalam Undang-
Undang Pelayaran terdapat kewajiban untuk menyampaikan informasi kepada para pemangku kepentingan

copyright is published under Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


ZONA LAUT, Vol. 3, No. 1. Maret 2022 1
mengenai kondisi Angkatan laut. Pada pasal 40 disebuthkan bahwa perusahaan angkutan perairan bertanggung
jawab terhadap keselamatan dan keamanan penumpang dan atau brang yang diangkutnya. [2]
Salah satu rute yang sering digunakan adalah rute pendek antar-pulau. Rute pendek ini memiliki
karakteristik perjalanan yang singkat, namun sering kali melintasi perairan dengan kondisi cuaca yang tidak
menentu dan berbahaya. Analisis risiko kecelakaan kapal feri pada rute pendek sangat penting untuk dilakukan
guna mengidentifikasi potensi bahaya dan kerentanan yang mungkin terjadi selama perjalanan kapal. Analisis
risiko dapat membantu untuk meminimalisir risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan penumpang serta
barang yang diangkut serta meniminalisir perusahaan mengalami kerugian besar [3] Dalam melakukan analisis
risiko kecelakaan kapal feri pada rute pendek, perlu dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko untuk
menentukan langkah-langkah mitigasi yang tepat.

Oleh karena itu, penelitian tentang analisis risiko kecelakaan kapal feri pada rute pendek sangat penting
untuk dilakukan guna meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi laut di Indonesia. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan solusi yang tepat untuk mengurangi risiko kecelakaan pada
rute pendek dan membantu meningkatkan efektivitas penggunaan kapal feri sebagai sarana transportasi laut
yang aman dan handal.

2. METODE
2.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode semi kuantitaif yaitu metode preliminary hazard analysis (PHA).
Penelitian ini akan mengumpulkan data dan informasi secara sistematis dan obyektif mengenai risiko
kecelakaan kapal feri pada rute pendek yaitu rute Bajoe Kolaka dengan menggunakan lima kapal dari tiga
perusahaan yang berbeda sebagai objek penelitian. Penelitian kualitatif juga dapat membantu peneliti untuk
menganalisis data dengan menggunakan teknik-teknik statistik dan menghasilkan temuan yang dapat diuji
kebenarannya secara objektif.[4] Dalam hal ini, peneliti dapat menghitung tingkat risiko kecelakaan kapal feri
pada rute pendek dan merumuskan strategi mitigasi risiko secara lebih akurat dan efektif.
Metode pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi langsung terhadap kapal feri, pelabuhan dan
lingkungan sekitarnya serta melakukan wawancara terhadap lembaga pemerintah, pengelola pelabuhan,
pengelola kapal feri. [5] Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan kemudian dilakukan pengolahan data
dengan metode yang relevan sesuai dengan permasalahan.
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode preliminary hazard analysis untuk menentukan
tingkat resikonya. Metode yang digunakan dalam analisa ini bertujuan untuk mengidentifikasi semua bahaya
dan kejadian kecelakaan potensial yang dapat menyebabkan terjadinya accident, Mengurutkan kejadian
kecelakaan yang telah teridentifikasi berdasarkan tingkat keparahannya, Mengidentifikasi pengendalian
bahaya yang dibutuhakn dan melakukan follow up. Sehingga nantinya kaan ditentukan bahaya apa saja yang
terjadi, penyebab bahaya tersebut, efek utama, tingkat keparahan dan langkah-langkah pencegahan. [6]
Adapun langkah-langkah dalam menerapkan metode PHA yaitu 1) Identifikasi risiko, 2) Estimasi Dampak dan
Kemungkinan, 3) Risk Rating, 4) Preliminary Hazard Analysis (Identifikasi risiko dengan menunjukkan
Bahaya potensi kecelakaan, sebab, efek utama, Kategori tingkat keparahan kecelakaan, dan langkah-langkah
perbaikan/penecegahan yang akan dilakukan. [7]

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data kecelakaan kapal yang diperoleh dari laporan hasil investigasi KNKT sepanjang tahun 2018.
Hasil tabulasi menunjukkan kategori unsafe acts adalah kategori manusia yang paling besar dalam
menyebabkan kecelakaan kapal jumlah 11 faktor. Disusul oleh kategori precondition for unsafe acts and
organizational influences dengan jumlah faktor yang sama sebanyak enam faktor. Kategori terakhir dan yang
paling sedikit adalah unsafe supervision dengan jumlah empat faktor. [8] Unsafe actions yang dilakukan oleh
kru kapal antara lain tidak menggunakan APD secara lengkap, bercanda saat bekerja dan berdiri atau duduk di
titik berbahaya. [9]

copyright is published under Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


ZONA LAUT, Vol. 3, No. 1. Maret 2022 2
Berdasarkan data kcelakaan yang pernah terjadi pada pelayaran rute bajoe kolaka yaitu pada KMP.
Koktamuna, KMP Mishima, KMP Masagena dan KMP Faiz. Masih terdapat penumpang yang belum mentaati
aturan keselamatan yang berlaku di atas kapal, adanya permasalahan terhadap panel listrik yang
mengakibatkan mesin induk dan mesin bantu tidak dapat berfungsi di atas kapal. Maka pada penerapan
Preliminary Hazard Analysis pada lima kapal feri rute Bajoe-Kolaka antara lain KMP. Masagena,
KMP.Mishima, KMP. Mandala Nusantara, KMP. Fais, KMP. Kotamuna. Hal-hal yang diperhatikan untuk
mengetahui potensi bahaya dan risiko yaitu keselamatan penumpang, keselamatan kru kapal, dan operasional
kapal.

3.1. Identifikasi Risiko


Setelah melakukan pengumpulan data kecelakaan dan data alat keselamatan yang tersedia pada masing-masing
kapal. Selanjutnya yaitu analisa potensi risiko kecelakaan yang mana data ini bersumber dari hasil observasi
langsung, hasil wawancara, dan hasil kuesioner penumpang. Berdasarkan data yng dikumpulkan setiap kapal
hampir memiliki risiko yang sama. Dengan adanya kesamaan risiko yang sama maka estimasi kemungkinan
dan dampak yang sama akan berakibat dengan hasil risk rating yang sama. [10] Maka semua hasil potensi
risiko di buat menjadi satu daftar tabel. Berikut potensi kecelakaan dan alternatif penanganan yang dapat terjadi
pada masing-masing kapal yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini

Tabel 1. Data potensi kecelakaan


No Bahaya Potensi Kecelakaan
1 Penumpang jatuh ke laut
2 Penumpang jatuh di tangga akibat tumpahan oli
3 Penumpang sesak nafas
4 Kebakaran akibat merokok di area deck kendaraan
5 Kru kapal terluka
6 Kapal menabrak kapal lainnya saat akan masuk atau keluar pelabuhan
7 Kapal kandas ditengah laut
8 Kapal oleng akibat berlebihan muatan
9 Kapal kandas di alur pelayaran
10 Kapal tenggelam

3.2. Estimasi Dampak dan Kemungkinan

Setelah melakukan identifikasi risiko selanjutnya dilakukan estimasi dampak dan kemungkinan yang terjadi
pada setiap potensi risiko berdasarkan tabel 10. Untuk estimasi kemungkinan menggunakan referensi yang ada
pada tabel 2 yang mana frekuensi tertinggi terdapat pada level 5 yaitu risiko tersebut terjadi pada keadaan luar
biasa sedangkan tingkat 1 frekuensi rendah yaitu risiko terjadi dapat terjadi setiap hari. Dan untuk estimasi
dampak menggunakan referensi tabel 3, dimana tingkatan tertinggi yaitu level 5 terdapat pada dampak yang
mengakibatkan gangguan pada operasional selama lebih dari satu bulan. Dan tingkatan konsekuensi terendah
yaitu level 1 pada risiko yang tidak dapat mengganggu operasional dan dapat langsung ditangani. Hasil
estimasi dampak dan kemungkinan ditunjukkan pada Tabel 2

.
Tabel 2. Identifikasi Dampak dan Kemungkinan

copyright is published under Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


ZONA LAUT, Vol. 3, No. 1. Maret 2022 3
Kategori Tingkat Keparahan
No Bahaya Potensi Kecelakaan Kecelakaan
P C R

1 Penumpang jatuh ke laut 5 4 20


Penumpang jatuh di tangga akibat
2 5 2 10
tumpahan oli
3 Penumpang sesak nafas 5 2 10
Kebakaran akibat merokok di area deck
4 5 5 25
kendaraan

5 Kru kapal terluka 4 3 12

Kapal menabrak kapal lainnya saat akan


6 2 4 8
masuk atau keluar pelabuhan

7 Kapal kandas ditengah laut 3 4 12

8 Kapal oleng akibat berlebihan muatan 2 5 10

9 Kapal kandas di alur pelayaran 2 3 6

10 Kapal tenggelam 2 5 10

3.3. Hasil Risk Rating

Berdasarkan hasil identifikasi risiko berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa penyebaran nilai dampak dan
kemungkinan sangatlah beragam. Dari jumlah 10 potensi risiko setidaknya ada dua resiko yang berada di zona
merah. Salah satu risikonya yaitu penumpang jatuh ke laut karena sampai saat ini masih banyak penumpang
yang kurang disiplin dan kurangnya edukasi mengenai keselamatan pada kapal. Serta kebakaran akibat
merokok di area dek kendaraan yang mana di area kendaraan ini merupakan area terlarang untuk merokok
karena banyaknya kendaraan. Warna merah menandakan bahwa risiko yang sangat diperlukan tindakan
lanjutan karena risko sudah tidak tidak bisa diterima atau ditoleransi. Delapan risiko lainnya berada di zona
kuning yang berarti memerlukan tindakan lanjutan seperti risiko dapat saja ditangani selama biaya penanganan
risiko tidak melebihi benefit yang dirasakan. Hasil pemetaan risk rating ditunjukan pada tabel 3.
Tabel 3. Pemetaan Hasil Risk Rating
5 10 15 20 25

5 8,10 1 4
4 8 12 16 20

4
3 6 9 12 15
KEMUNGKINAN

3 9 5,7
2 4 6 8 10

2 6 2,3
1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

3.4. Hasil Preliminary Hazard Analysis

copyright is published under Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


ZONA LAUT, Vol. 3, No. 1. Maret 2022 4
Tabel 4 menunjukkan hasil preliminary hazard analysis dari lima objek yang di analisa dengan
melampirkan setiap potensi, penyebab, efek utama, nilai risiko dan langkah- langkah pencegahan
yang perlu dilakukan.
Tabel 4. Hasil Preliminary Hazard Analysis Pada Kapal Rute Bajoe Kolaka
No Bahaya Sebab Efek Utama Kategori Langkah-langkah
Potensi Tingkat perbaikan/pencegahan
Kecelakaan Keparahan yang di lakukan
Kecelakaan
P C R
1 Penumpang Penumpang tidak Dapat menyebabkan 5 4 20 Perlunya di pasang papan
jatuh ke laut memperhatikan kematian peringatan di setiap titik
aturan yang berlaku rawan yang biasa terjadi
di atas kapal pelanggaran oleh penumpang
Awak kapal rutin
memberikan edukasi kepada
penumpang
2 Penumpang Adanya rembesan Dapat menyebabkan 5 2 10 Membuat jadwal rutin untuk
jatuh ditangga oli di area tangga Penumpang terluka meningkatkan pengawasan
akibat dan penumpang terhadap area penumpang
tumpahan oli cenderung berdesak agar tetap bersih dan terjaga
desakan seperti di area tangga dan
toilet.
3 Penumpang Karena padatnya Dapat menyebabkan 5 2 10 Mengontrol jumlah
sesak nafas penumpang di area penumpang terluka penumpang yang masuk ke
tertutup kapal dalam kapal agar tetap teratur
Awak kapal tidak menerima
jumlah penumpang dari
kapasitas semestinya.
4 Kebakaran Karena kendaraan di Kebakaran akan terjadi 5 5 25 Memasang papan dilarang
akibat merokok deck kednaraan dan menyebabkan luka merokok di area dek
di area deck memiliki bahan ringan atau berat bagi kendaraan
kendaraan bakar yang mudah seluruh awak dan Awak kapal aktif
terbakar dan penumpang. memperingatkan penumpang
penumpang yang nakal
merokok diarea
kendaraan tersebut
5 Kru kapal Akibat tidak Dapat menyebabkan 4 3 12 Memberi pemahaman
terluka menggunakan APD bagian tubuh tentang penggunaan alat-alat
sesuai SOP pada terluka/terpotong keselamatan kerja
setiap kegiatan di Dan menghambat Memberikan pemahaman
kapal operasional kapal tentang kegunaan dari alat
akibat kekurangan sdm keselamatan
Memberikan pemahaman
mengenai Tindakan untuk
mencegah terjadinya
kecelakaan
6 Kapal Tidak mematuhi Terjadinya kerusakan 2 4 8 Menerapkan standar
menabrak kapal SOP saat akan serius terhadap kedua operasional yang telah
lainnya saat keluar dan masuk kapal berlaku
akan masuk Pelabuhan. Terhambatnya jadwal Tingkatkan kewaspadaan
atau keluar Kurangnya keberangkatan atau para kru kapal saat masuk dan
pelabuhan pengawasan dan bersandar keluar sedang berlangsung
komunikasi antar Terjadi polusi karena Memelihara perlengkapan
kru kapal. tumpahan minyak navigasi dengan memastikan
Tidak berfungsinya akibat kerusakan kapal setiap alat bekerja dengan
perlatan navigasi Terjadi ledakan dan baik
Banyaknya kapal kebakaran
yang menyebabkan
pandangan
terganggu.
7 Kapal kandas Salah satu panel Jadwal keberangkatan 3 4 12 Pastikan seluruh instalasi
ditengah laut listrik mengalami kapal terganggu listri tertutup oleh pelindung

copyright is published under Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


ZONA LAUT, Vol. 3, No. 1. Maret 2022 5
permasalahan Menyebabkan dan alat pelindung berada
sehingga mesin ketidaknyamanan dan dalm keadaan baik
induk dan mesin kepanikan terhadap Pastikan kabel-kabel dari
bantu dimatikan agar penumpang generator listrik berfungsi
tidak menimbulkan dan dalam kedaan terpasang
panas baik
8 Kapal oleng Perusahaan kapal Kapal terbalik dan ABK memastikan bahwa
aibat terlalu memaksa menyebabkan korban jumlah penumpang yang dan
berlebihan keadaan untuk jiwa kendaraan yang naik sesuai
muatan mengangkut Kerusakan serius kapasitas yang telah
penumpang dan terhadap kapal ditentukan
kendaraan yang Kapal terdampar Memelihara dan melakukan
2 5 10
berlebih untuk Kerugian ekonomi pengujian terhadap
keuntungan yang besar terhadap kelayakan perlengkapan
perusahaan karena keselamatan
harus menanggung
kerugian terhadap
penumpang
9 Kapal kandas di Kelalaikan kru kapal Terjadinya lekukan di Pastikan seluruh instalasi
alur pelayaran dalam bagian bawah kapal listri tertutup oleh pelindung
memperkirakan Terjadinya kebocoran dan alat pelindung berada
draft kapal dan lambung dalm keadaan baik
kedalaman . Terjadinya Pastikan kabel-kabel dari
Terjadinya pencemaran generator listrik berfungsi
2 3 6
pendangkalan lingkungan akibat dan dalam kedaan terpasang
karena adanya lambung bocor baik
endapan lumpur. Kapal terdampar Meningkatkan kewaspadaan
Dan kurangnya kru kapal
rambu-rambu Memastikan perlengkapan
bahaya. navigasi bekerja dengan baik
10 Kapal Kapal tenggelam Kebocoran kulit Melakukan annual docking
tenggelam akibat kemasukan lambung akibat plat untuk memeriksa plat
air laut kapal yang sudah tua, lambung
Sistem ballast yang Mengganti plat lambung
tidak berfungsi kapal sesuai hasil uji plat
Kurangnya 2 5 10 Merawat dan melakukan
pengetahuan kru kapal pengujian terhadap sistem
mengenai stabilitas ballast
kapal Meningkatkan edukasi kru
kapal mengenai stabilitas
kapal

Berdasarkan hasil analisa risiko dari hasil perkalian probability dan consequence terhadap seluruh bahaya dan
risiko dari setiap aktivitas dan kegiatan di kapal rute Bajoe-Kolaka terdapat dua resiko yang berada di zona
merah. Warna merah menandakan bahwa risiko yang sangat diperlukan tindakan lanjutan karena risko sudah
tidak tidak bisa diterima atau ditoleransi. Delapan risiko lainnya berada di zona kuning yang berarti
memerlukan tindakan lanjutan seperti risiko dapat saja ditangani selama biaya penanganan risiko tidak
melebihi benefit yang dirasakan. Berikut hasil potensi risiko kecelakaan dari yang tertinggi ke yang terendah.

Tabel 5. Tabel Urutan Tingkat Prioritas Dari Risiko

No Bahaya Potensi Kecelakaan Risk Prioritas


Kebakaran akibat merokok di area
1 25 V
deck kendaraan
2 Penumpang jatuh ke laut 20 V
3 Kru kapal terluka 12 III
4 Kapal kandas di tengah laut 12 III

copyright is published under Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


ZONA LAUT, Vol. 3, No. 1. Maret 2022 6
Penumpang jatuh ditangga akibat
5 10 III
tumpahan oli
6 Penumpang sesak nafas 10 III
Kapal oleng akibat berlebihan
7 10 III
muatan
8 Kapal tenggelam 10 III
Kapal menabrak kapal lainnya saat
9 8 II
akan masuk atau keluar pelabuhan
10 Kapal kandas di alur pelayaran 6 II

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian analisa risiko terhadap lima kapal rute bajoe-kolaka terdapat 10 jumlah bahaya
dan potensial risiko yang dianalisa dengan preliminary hazard analysis. Hasil analisa menunjukkan dua risiko
yang termasuk prioritas V yaitu kebakaran akibat merokok di area dek kendaraan dan penumpang jatuh ke
laut. Empat risiko termasuk prioritas III potensi risiko kru kapal terluka, kapal kandas di tengah laut,
penumpang jatuh ditangga akibat tumpahan oli, penumpang sesak nafas, kapal oleng akibat muatan berlebih,
dan kapal tenggelam. Dan dua potensi risiko yang termasuk prioritas II yaitu kapal menabrak kapal lainnya
saat akan masuk atau keluar Pelabuhan, kapal kandas di alur pelayaran. Oleh karena itu langkah pencegahan
harus dilakukan guna meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan dan kerugian perusahaan. Adapun beberapa
langkah pencegahan yang perlu diperhatikan antara lain tingkat kesadaran karyawan terhadap pemakaian alat
pelindung diri perlu ditingkatkan, Kesadaran penumpang terhadap aturan yang berlaku diatas kapal perlu
ditingkatkan dengan keerja sama antar kru kapal, Kru kapal harus selalu memastikan setiap kegiatan
operasional di atas kapal harus dilaksanakan dengan memenuhi atau sesuai dengan SOP yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fatimah, S. (2019). Pengantar transportasi. Myria Publisher.


[2] Undang-Undang nomor 17. 2008. Pelayaran: Jakarta
[3] Hariyani, S., & Agustin, I. W. (2020). Transportasi Air: Penunjang Keberlanjutan Suatu Negara.
Universitas Brawijaya Press.H. Hashimoto, S. Yoneda, Y. Tahara and E. Kobayashi, "CFD-Based Study
on the Prediction of Wave-Induced Surge Force," Ocean Engineering, vol. 120, pp. 389-397, 2016.
[4] Rukhmana, T., Darwis, D., IP, S., Alatas, A. R., SE, M., Tarigan, W. J., ... & S ST, M. M. (2022). Metode
Penelitian Kualitatif. CV Rey Media Grafika.
[5] Perdana, R., & Wicaksono, B. (2018). Peran Dinas Perhubungan Bidang Perhubungan Darat dalam
Penyelenggaraan dan Perencanaan Pelabuhan Penyeberangan Ro-ro di Kabupaten Bengkalis Tahun 2015
(Doctoral dissertation, Riau University).
[6] Asmara, R. G. E. (2022). Analisa Kegagalan Sistem Bahan Bakar Kapal Dengan Menggunakan Metode
Preliminary Hazard Analysis (PHA) dan Fault Tree Analysis (FTA). Hexagon, 3(1), 34-39.
[7] Alijoyo, A., Wijaya, B & Jacob, I. (2021). Preliminary Hazard analysis : Analisis Pendahuluan Potensi
Bahaya. CRMS.
[8] Cahyasusila, A. B., & Pratama, M. H. B. (2022). Analisis faktor manusia pada kecelakaan kapal di
wilayah Indonesia. Jurnal Education And Development, 10(2), 385-389.
[9] Jamil, J., Mallapiang, F., & Multazam, A. M. (2023). Analisis Unsafe Action dan Unsafe Condition
dengan Kecelakaan Kerja pada Awak Kapal Penyeberangan Bira-Pamatata. Journal of Muslim
Community Health, 4(1), 251-264.
[10] Susantho, A. H., & Agustine, R. (2022, September). Identifikasi Bahaya dengan Metode Preliminary
Hazard Analysis (PHA) pada Peternakan Ayam Petelur: Studi Kasus di Cahaya Farm. In Prosiding
Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian (Vol. 3, No. 1, pp. 355-372).

copyright is published under Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.


ZONA LAUT, Vol. 3, No. 1. Maret 2022 7

Anda mungkin juga menyukai