LOGO
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
2
ASDP
ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN
Istilah ASDP ini merujuk pada sebuah jenis “moda” atau “jenis angkutan”,
dimana suatu sistem transportasi terdiri dari 5 macam moda, yaitu moda
angkutan darat (jalan raya), moda angkutan udara, moda angkutan kereta api,
moda angkutan pipa (yang mungkin belum dikenal luas), moda angkutan laut
dan moda Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan.
3
ASDP
ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN
8
Peranan keselamatan transportasi laut adalah terselenggaranya transportasi
laut yang lancar, aman, tertib dan teratur, selamat dan terjangkau ongkosnya,
dan barulah kontribusinya tidak terabaikan bahkan merupakan unsur yang
sangat menentukan dalam kelancaran transportasi laut untuk menunjang
pencapaian sasaran pembangunan nasional NKRI.
Transportasi laut dari sudut ekonomi merupakan suatu usaha yang luas
cakupan unit usahanya. Perusahaan pelayaran terkait dengan usaha unit
terminal, armada dan lain-lain, perusahaan EMKL, penyediaan fasilitas
pelabuhan, fasilitas galangan kapal sebagai penunjang dan sebagainya.
9
Kecelakaan Kapal di laut
Bagaimana potret kecelakaan kapal dalam sistem transportasi laut di
Indonesia ??
10
Keselamatan KAPAL
11
Aturan internasional ini menyangkut ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
12
International Convention on Maritime Search and Rescue, tahun 1979.
Keselamatan Kapal :
Keselamatan KAPAL adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan
material konstruksi, bangunan, permesinan dan pelistrikan, stabilitas, tata
susunan serta perlengkapan termasuk radio dan elektronika kapal yang
dibuktikan dengan sertifikat setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian
yang pelaksanaan penilikannya dilakukan secara terus menerus sejak kapal
dirancang bangun, dibangun, beroperasi sampai dengan kapal tidak
digunakan lagi oleh Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal.
13
Keselamatan dan Kelaikan Kapal
Hal ini disebabkan karena umur armada kapal banyak yang sudah
berumur tua, sehingga dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan yang
tidak terduga, sehingga mempengaruhi keselamatan kapal.
14
Pada periode tahun 2002, berdasarkan data dari 30 kapal perintis yang
beroperasi di KTI, ditemukan bahwa 67 % armada kapal perintis telah
mencapai usia lebih dari 25 tahun.
15
Pengertian Kelaiklautan Kapal adalah keadaan kapal yang
memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan
pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat,
pemuatan, kesejahteraan awak kapal, dan kesehatan penumpang,
status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan
pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk
berlayar di perairan tertentu.
Sejak kapal dipesan untuk dibangun hingga kapal beroperasi, selalu ada
aturan yang harus dipatuhi dan dalam semua proses pelaksanaannya selalu
ada badan independent yang menjadi pengawasnya.
Pada saat kapal dirancang, kemudian pemilihan bahan, dan selama proses
pembangunannya, selain pemilik kapal, pihak galangan dan pihak pemerintah
selaku administrator, ada juga pihak klasifikasi yang akan melakukan
pengawasan dan pemberian kelas bagi kapal yang telah selesai dibuat,
hingga nanti setelah kapal beroperasi mereka juga akan melakukan survei
dan audit atas pelaksanaan semua aturan keselamatan yang harus dipenuhi.
18
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
19
PEDOMAN KESELAMATAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
20
21
Data-data kecelakaan transportasi :
22
• Tabrakan Kapal di Kendal, 3 Nelayan Tewas dan 5 Orang
Hilang (Sept 2015)
• Kapal Pencari Cumi-Cumi Vs Tanker di Laut Jawa, 1 Tewas 3
Hilang (Juli 2015)
• 19 Imigran Gelap Hilang Setelah Kapal Terbalik di Perairan
Yunani (Juli 2015)
• Kapal Feri Terbalik di Perairan Filipina, 36 Tewas (Juli 2015)
BACK
23
Potret Kecelakaan Kapal dalam Sistem Transportasi Laut di Indonesia
2. KM. Nusantara Pacific ex. Kiho Maru No. 8, tanggal 16 Desember 1999
tenggelam di perairan antara Pulau Masalembo dan Pulau Kalamban
ketika dalam pelayarannya dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
tujuan Samarinda dengan muatan general cargo dalam peti kemas
berukuran 20” sebanyak 60 TEUS ( 52 di dalam palka dan 6 TEUS on
deck) mengalami kerusakan mesin induk.
24
3. KM HHC, tanggal 25 Juli 2000 dalam pelayaran dari pelabuhan Cilacap
menuju pelabuhan Parepare dengan mengangkut 990.414 metric tons
asphalt cair telah mengalami kebocoran dan kemudian tenggelam di
perairan ambang luar pelabuhan Cilacap. Dalam kecelakaan ini tidak ada
korban jiwa manusia, namun kapal beserta muatannya tidak dapat
diselamatkan dan telah terjadi pencemaran laut di sekitar lokasi kejadian.
25
7. KM Senopati Nusantara, pada akhir Desember 2006 tenggelam di
perairan Mandalika Jepara, Jawa Tengah.
10. KMP Nusa Bhakti, pada tanggal 13 Januari 2007 pukul 18.00 ketika
berlayar dari pelabuhan Padangbai, Karangasem Bali menuju pelabuhan
Lembar di Lombok NTB mengalami kebakaran mesin.
26
12. Kapal Cepat Temadore dari pelabuhan Kota Baru Ternate menuju Sofifi,
terbakar di laut Ternate. (29 Jan 2017)
14. KMP Dharma Kartika karam di Bone, 9 balita di evakuasi via jendela. (20
Februari 2017). Kapal yang diketahui mengangkut penumpang sebanyak
95 orang tersebut dijadwalkan hendak berangkat ke Kolaka, Sultra dari
pelabuhan Bajoe, Kab Bone Sulsel.
15. Kapal Motor (KM) Redjeki 03 yang bertolak dari Bitung Sulut, menuju
Maluku tenggelam di tengah laut, Jumat sore 24 Feb 2017.
27
NOTE :
Jumlah kecelakaan kapal yang terjadi di perairan Indonesia berdasarkan
catatan dari Mahkamah Pelayaran Indonesia cukup memprihatinkan, yaitu:
- periode 1998/2000 tercatat ada 93 kasus,
- tahun 2001 tercatat angka kecelakaan kapal sebanyak 52 kasus
- tahun 2002 terjadi 46 kasus.
Jenis kecelakaan yang terjadi :
- tenggelam (31 %)
- kandas (25 %)
- tabrakan (18,27 %)
- kebakaran (9,67 %)
- lainnya (16,06 %)
Penyebab kecelakaan :
- human error (78,45 %)
- kesalahan teknis (9,67 %)
- cuaca (1,07 %) BACK
- cuaca dan kesalahan teknis (10,81 %)
28
Fasilitas Pelabuhan terdiri dari fasilitas daratan dan perairan, baik fasilitas
pokok maupun fasilitas penunjang untuk mendukung operasional jasa
layanan kepelabuhanan.
Fasilitas Pokok
Fasilitas pokok merupakan fasilitas yang harus dipenuhi atau dimiliki, antara
lain meliputi :
1. Terminal penumpang, yaitu bangunan gedung yang digunakan sebagai
ruang tunggu penumpang sebelum diperkenankan memasuki kapal,
perpindahan antarmoda transportasi perairan pedalaman dengan
angkutan jalan;
2. Jembatan Timbang (Penimbangan kendaraan bermuatan), untuk
mengendalikan kelebihan muatan serta untuk mengetahui besar muatan
yang diangkut agar bisa terkontrol dan tidak melebihi kapasitas;
3. Gangway, merupakan jalan penumpang untuk keluar/masuk kapal;
4. Perkantoran, untuk kegiatan pemerintahan dan pelayanan jasa, seperti
loket penjualan tiket;
5. Fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker) untuk keperluan kapal;
29
6. Fasilitas pemadam kebakaran;
7. Tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum naik ke kapal;
8. Fasilitas penampungan dan pengolahan limbah;
9. Dermaga, tempat kapat ditambat dan berlabuh.
Fasilitas Penunjang
Disamping fasilitas pokok, juga diperlukan fasilitas penunjang untuk
operasional kepelabuhanan yang meliputi :
1. Kawasan perkantoran untuk memberikan berbagai kegiatan pelayanan
kepelabuhanan seperti kantor perwakilan perusahaan pelayaran serta
layanan lainnya;
2. Fasilitas usaha yang menunjang kegiatan pelabuhan penyeberangan;
3. Areal pengembangan pelabuhan;
4. Fasilitas umum lainnya seperti tempat peribadatan, taman, jalur hijau dan
pos/klinik kesehatan.
5. Instalasi air, listrik dan telekomunikasi;
BACK
6. Akses jalan dan/atau jalur kereta api;
30