Anda di halaman 1dari 10

PEDOMAN PEMAKAIAN & PERAWATAN AMBULANCE

DI RS MARDI WALUYO

BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN

1. Ambulance adalah kendaraan yang digunakan untuk mengantar, menjemput pasien


dan jenazah
2. Pemakaian ambulance adalah suatu cara yang dilakukan oleh bagian sopir termasuk
kelengkapan yang diperlukan mobil ambulance
3. Perawatan ambulance adalah suatu cara untuk antisipasi atas kondisi mobil
ambulance disaat mobil dalam kondisi baik atau saat terjadi kerusakan.
4. Jenazah adalah orang yang menunjukkan keadaan telah hilangnya tanda kehidupan
setelah dilakukan perawatan di RS Mardi Waluyo

1.2 TUJUAN

1. Kondisi mobil ambulance selalu terpantau setiap saat


2. Alat kelengkapan ambulance selalu tersedia, terawat, dan terjaga
3. Meningkatkan bentuk pelayanan ambulance dengan mempercepat pelayanan
transportasi pasien dari IGD, R Rawat Inap dan ICU

1.3 LANDASAN HUKUM


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentangRumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
5. Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
6. Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2008 tentang KeterbukaanInformasi
Publik.
7. Undang Undang RI Nomor 8 tahun 1999 tentang Konsumen.
8. Undang Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
9. Undang Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun2012 Tentang
Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

1.4 BENTUK PELAYANAN

1. Merujuk ke Rumah Sakit lain


2. Penjemputan pasien sesuai dengan tingkat emergensi
3. Mengantar pasien meninggal ( jenazah )
4. Disaster Plan ( Penanggulangan Bencana )

1
BAB II
SUMBER DAYA MANUSIA

2.1 KUALIFIKASI SUMBERDAYA MANUSIA


1. Perawat yang berpengalaman dengan kompetensi penanganan kasus kegawat
daruratan yang memiliki sertipikat
2. Sopir telah pelatihan BLS

Standar SDM bagian transportasi rumah sakit adalah sebagai berikut.

NAMA JUMLAH
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
JABATAN KEBUTUHAN
Koordinator SLTA Ijasah SLTA 1
Transportasi SIM A,C
Pelaksana SLTA Ijasah 4
Transportasi SLTA,SIM
A,C

2.2 DISTRIBUSI KETENAGAAN DAN PENGATURAN JAGA.

3. 2. Jadwal kerja SDM bagian Transportasi sebagai berikut.


KUALIFIKASI
NAMA
NO. FORMAL DAN WAKTU KERJA JUMLAH SDM
JABATAN
INFORMAL
1. Koordinator SLTA 1 shift 1
Transportasi
2. Pelaksana SLTA 3 shift 4
Transportasi

2
BAB III
FASILITAS

3.1 FASILITAS
Untuk mendukung kegiatan Transportasi, diperlukan fasilitas sebagai berikut:
NO. JENIS KELENGKAPAN JUMLAH
1 Ambulance 2 buah
2 Kendaraan dinas 3 buah
3 Vacum cleaner 1 buah
4 Dongkrak 1 buah
5 Sulak bulu 1 buah
6 Segitiga 1 buah
7 Sabun cuci 5 buah
8 Shampo 10 set
9 O2 1 buah
10 Apar 1 buah
11 Senter 1 buah
12 Ban serep 1 buah
13 Kanebo 2 buah
14 Selang 1 buah
15 Payung 20 meter

3
BAB IV
TATALAKSANA PEMAKAIAN AMBULANCE

4.1 RUJUK

1. Bagian yang memerlukan menghubungi ke ruang sopir ambulance melalui telepon


atau langsung, jika sopir tidak di tempat dapat menghungi Satpam, menyampaikan
keperluan dan tujuan serta waktu pemberangkatan.
2. Sopir menunggu konfirmasi kelengkapan administrasi pasien dari kasir, setelah
menerima info dari kasir.
3. Kasir menghubungi ke perawat ruangan bahwa administrasi sudah lengkap.
4. Setelah administrasi pasien sudah lengkap maka proses rujukan pasien dapat
dilakukan.
5. Sopir ambulance siap di depan IGD jika pasien dari IGD, di depan satpam jika pasien
dari Ruang Rawat inap atau ICU
6. Sopir memberitahu ke ruangan yang meminta, bahwa ambulance sudah siap
7. Perawat mendorong ke arah mobil ambulance
8. Jika pasien rujukan dari IGD / poli klinik, didampingi oleh perawat IGD / poliklinik
jika pasien berasal dari Ruang Rawat Inap, perawat yang mendampingi perawat
ruangan
9. Perawat IGD / Poli klinik / perawat ruangan mempersiapkan berkas rujukan baik
untuk keperluan BPJS atau untuk keperluan medis.
10. Setelah sampai di Rumah sakit yang dituju Perawat dan sopir menurunkan, ke IGD
dan menyerahkan berkas berkas yang diperlukan dan meminta tanda tangan pada
formulir BPJS
11. Sampaikan kepada pasien jika mobil ambulance akan pulang dan beri kata kata
penyemangat untuk pasien atau keluarganya.
12. Kabarkan lewat telepon bahwa ambulance dalam perjalanan kembali dan bahwa sopir
siap ( atau tidak siap ) untuk pengiriman selanjutnya ke bagian Informasi
13. Setelah kembali hal yang dilakukan
Seka perlengkapan yang terkena percikan
Buang sampah medis, termasuk perban dan pembalut yang sudah terbuka tapi belum
digunakan
Bersihkan kotoran non medis lain, seperti remah remah roti, air, lumpur atau debu.

4
Gunakan pengharum ruangan untuk menetral kan bau yang ada
Bersihkan dan lakukan prosedur disinfeksi pada barang non disposable

4.2 MENGANTAR JENAZAH


1. Bagian yang memerlukan menghubungi sopir ambulance melalui telepon atau
langsung, menyampaikan keperluan dan tujuan serta waktu pemberangkatan.
2. Sopir menunggu konfirmasi kelengkapan administrasi pasien dari kasir, setelah
menerima info dari kasir.
3. Kasir menghubungi ke perawat ruangan bahwa administrasi sudah lengkap.
4. Setelah administrasi pasien sudah lengkap maka proses rujukan pasien dapat
dilakukan.
5. Sopir ambulance siap di depan IGD jika pasien dari IGD, didepan satpam jika pasien
dari Ruang Rawat inap atau ICU
6. Sopir memberitahu ke ruangan yang meminta, bahwa ambulance sudah siap
7. Jenazah dibawa menggunakan brangkar ke ambulance oleh perawat
8. Khus pasien Bayi jika akan meninggalkan rumah sakit harus konfirmasi blangko
dengan satpam
9. Setelah sampai di rumah, jenazah diturunkan dengan minta bantuan orang lain
10. Sebelum pulang pastikan segala sesuatu tidak ada yang tertinggal, surat keterangan
meninggal, rekening jika belum dibayar.
11. Kabarkan lewat telepon bahwa ambulans dalam perjalanan kembali dan bahwa sopir
siap (atau tidak siap) untuk pengiriman selanjutnya
12. Setelah kembali hal yang dilakukan
13. Seka perlengkapan yang terkena percikan
14. Buang sampah medis, termasuk perban dan pembalut yang sudah terbuka tapi belum
digunakan
15. Bersihkan kotoran non medis lain, seperti remah remah roti, air, lumpur atau debu.
16. Gunakan pengharum ruangan untuk menetral kan bau yang ada

4.3 PEMERIKSAAN MOBIL SAAT MESIN MATI


Periksa seluruh badan ambulance
Periksa roda dan ban. Gunakan alat pengukur tekanan angin untuk memastikan
tekanan ban yang tepat
Periksa spion dan jendela. Pastikan spion bersih dan berada di posisi yang tepat.

5
Periksa fungsi setiap pintu dan kunci.
Periksa bagian bagian sistem pendingin.
Periksa jumlah cairan kendaraan. Termasuk oli mesin, minyak rem, air aki dan
pelumas setir.
Periksa kebersihan kabin, termasuk dashboard.
Periksa fungsi jendela.
Tes fungsi klakson.
Tes fungsi sirene.
Periksa sabuk pengaman. Tarik setiap sabuk dari gulungannya untuk memastikan
mekanisme retraktor bekerja.
Posisikan kursi pengemudi senyaman mungkin.
Periksa jumlah bahan bakar. Isi bahan bakar setelah setiap kali tugas di manapun
lokasinya.

4.4 PEMERIKSAAN MOBIL SAAT MESIN HIDUP


Nyalakan mesin dan keluarkan ambulans dari ruang penyimpanan, dan lakukan
pemeriksaan berikut:
Tes fungsi indikator di dashboard.
Periksa meteran yang terletak di dashboard.
Tes fungsi rem.
Tes fungsi rem tangan.
Tes fungsi setir.
Tes fungsi lampu.
Periksa fungsi pemanas dan pendingin baik di kompartemen kemudi maupun
kompartemen pasien.
Periksa perlengkapan komunikasi.

4.5 PEMERIKSAAN PERSEDIAAN DAN PERLENGKAPAN PASIEN


Periksa tekanan tabung oksigen
Periksa semua perlengkapan oksigen dan ventilasi berfungsi dengan baik.
Bersihkan debu dan tanda-tanda karat pada alat2
Nyalakan semua peralatan bertenaga aki untuk memastikan kinerjanya.
Lengkapi laporan pemeriksaan, perbaiki kerusakan, ganti barang barang yang
hilang.

6
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan logistik bagian Humas, dan informasi diadakan melalui permintaan
barang sesuai SPO Logistik RS.
1 Form perbaikan bengkel
2 Buku ekspedisi
3 Surat perintah kerja lembur
4 Stempet
5 Soket relay
6 Lampu rem
7 Amplas No 120
8 Kompon
9 Sekring 10 A
10 Sekring 15 A
11 Lampu helogin
12 Ban mobil
13 Lem silicon
14 Lap Kanebo
15 Semir Ban
16 Minyak rem
17 Lem alteco
18 Isolasi unibel listrik
19 Kuas kecil
20 Lampu sirene ambulance/retator lampu
21 Lampu rotator ambulance
22 Sampo mobil (refil)
23 Baterai ABC (B)
24 Bayfresh
25 Tisue refill
26 Kit and Glow (refil)
27 Pewangi Mobil
28 BBM

7
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN & KERJA

6.1 KESELAMATAN KERJA


Program Keselamatan kerja di bagian Transportasi
- Petugas yang tidak terlibat langsung dengan pasien harus diberikan penjelasan
umum mengenai penyakit tersebut,sebelum ikut menolong pasien
- Petugas yang kontak dengan pasien menular melalui udara harus menjaga
fungsi saluran pernafasan (tidak merokok ,tidak minum dingin )dengan baik
dan menjaga kebersihan tangan dan wajib memakai ABD
- Mengecek mesin dan perlengkapan kendaraan sebelum melakukan aktivitas
- Ketika keluar naik sepeda motor.kondisi kendaraan harus baik dan tidak
mogok(rantai tidak lepas,rem tidak blong ,stater bisa digunakan)
- Ketika keluar naik sepeda motor di musim hujan pegawai harus memakai
jas hujan(APD)
- Ketika mencuci kendaraan wajib menjaga keselamatan
diri(menghindari lantai licin)

6.2 KESELAMATAN PASIEN

Program Keselamatan kerja di bagian Transportasi.


a. Komunikasi Efektif (sesuai panduan komunikasi SBAR)
b. Identitas pasien
c. Obat
d. Infeksi
e. Jatuh diri (menghindari lantai licin)

8
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

7.1 . Perpektif Pelanggan


1. Survey Kepuasan Pelanggan
Standar : 80 %

7.2. Perpektif Bisnis Internal


1. Maintenance rutin kendaraan dinas
Standar : 3 mobil
2. Pemberian edukasi ke pasien / keluarga untuk tidak merokok di dalam
ambulance Standar : 100 %

3. Penggunaan APD saat membantu pasien dan mencuci mobil Standar : 100%,
petugas menggunakan APD saat membantu pasien

7.3. Perpektif Pembelajaran dan Pertumbuhan


1. In House Training service excellen dan etika
Standar : semua peg transportasi
2. Kursus montir di BLK Singosari
Standar : 1 org /thn

9
BAB VIII
PENUTUP

Dengan dikeluarkannya Pedoman Pelayanan Transportasi ini maka setiap


pegawai dibagian drir agar senantiasa memperhatikan hak dan kewajibannya sebagai
pegawai.
Kami berharap pedoman ini dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan mutu
pelayanan di RS.Mardi Waluyo Namun demikian, kami tetap terbuka untuk menerima
kritik dan saran demi penyempurnaan pedoman ini di masa mendatang.
Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitannya,
kami mengucapkan banyak terima kasih.

Metro, 1 Januari 2015


RS MARDI WALUYO METRO

Dr PARANBAGIONOTO SpB
Direktur

10

Anda mungkin juga menyukai