Anda di halaman 1dari 3

TB PARU

No. Dokumen : 440/22/SOP/GD.UKM/I/2023

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 05 Januari 2023

Halaman : 1/3

UPT dr. Sri Wirya Ningsih


PUSKESMAS
NIP.197802132007012002
GLUGUR DARAT
1. Pengertian Tuber Kulosis (TB) adlaah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium Tuberculosis.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam


menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah
kekambuhan,memutuskan rantai penularan dan mencegah
terjadinya resisten kuman terhadap obat anti tuberkulosis (OAT).

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Glugur Darat Nomor :


440/02/SK/GD.KMP/I/2023 Tentang Jenis – Jenis Pelayanan di
UPT Puskesmas Glugur Darat.

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 4 Tahun


2019 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan Masyarakat di Bidang
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. Depkes RI Pedoman Nasioanal Pengendalian Tuberkulosis;
Jakarta Kementrian Kesehatan 2016.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2022 Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/165
Tahun 2023 Tentang Instrumen Survei Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat

7. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor


HK.02.02/D/4871 Tahun 2023 Tentang Instrumen Survei
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat.
5. Alat dan 1. Obat TB
Bahan 2. Buku satus
3. Lembar Resep

6. Langkah - 1. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruang BP.


Langkah 2. Petigas memberi penjelasan kepada Pasien sesuai dengan
hasil pemeriksaan Dahak.
3. Pemberian OAT sesuai panduan OAT yang digunakan di
Indonesia. Pengobatan TB yang adekuat harus memenuhi.
- Pengobatan di beri dalam bentuk panduan OAT yang
mengandung minimal 4 macam obat untuk mencegah
terjadinya resistensi.
- Diberi dalam dosis yang tepat
- Ditelaah secara teratur dan diawasi secara berlangsung
oleh PMO (Pengawasan Makan Obat) sampai selesai
pengobatan.
- Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup
terbagi dalam tahap awal dan tahap lanjutan untuk
mencegah kekambuhan.
Panduan OAT yang digunakan di Indonesia adalah :
- Kategori I : 2 (RHZE) 4 (HR) 3, panduan OAT ini diberikan
untuk pasien baru :
 Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis.
 Pasien TB Paru terdiagnosis Klinis
 Pasien TB Ekstra Paru
- Kategori 2 : 2 (RHZE) S (HRZE) 5 (HR) 3E3, panduan
OAT ini diberikan untuk pasien BTA Positif yang pernah
diobati sebelumnya (pengobatan ulang)
 Pasien kambuh
 Pasien gagal pada pengobatan dengan panduan OAT
kategori I sebelumnya.
 Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (los
to follow-bb).
- Kategori anak 2 (HRZ) 4 (HR)
7. Bagan Alir
Petugas mempersilahkan
pasien masuk ke ruang
BP

Petigas memberi penjelasan kepada Pasien


sesuai dengan hasil pemeriksaan Dahak

Pemberian OAT sesuai


panduan OAT yang
digunakan di Indonesia

8. Hal-hal  Pasien yang sudah positip TB Paru perlu diperhatikan


yang perlu perkembangan kondisi pasien.
diperhatikan  Keteraturan minum obat OAT.
 Pelayanan dilakukan dengan memperhatikan :
1. Bagi pelayanan di dalam gedung diwajibkan menggunakan
masker
2. Bagi petugas kesehatan diwajibkan cuci tangan sebelum
dan sesudah kegiatan dan pelayanan puskesmas

9. Unit Terkait - Pengawas minum obat


- Petugas

10. Dokument Pencatatan dan Pelaporan


terkait

11. Rekaman
Historis Tanggal Mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai