Anda di halaman 1dari 2

CARE SEEKING PENDERITA PNEUMONIA

No. Dokumen : / /UKM/SOP/ /


No. Revisi : 00
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman : 1/2
Mengetahui,
Kepala Puskesmas

KBUPATEN UPT PUSKESMAS


CIREBON DTP SEDONG
dr. Rexy Oktavianus
NIP.19801201 201001 001

1. Pengertian Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis secara


sistematis dan terus menerus terhadap penyakit diare dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit diare agar
melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan surveilans
epidemiologi penyakit diare .
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas.


2. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare, Kemenkes RI, 2011.
5. Prosedur A. Pengumpulan Data Diare :
Kegiatan  Laporan rutin : laporan bulanan dan laporan mingguan (W2), yang
diambil dari register harian penderita diare.
 Laporan kejadian luar biasa (KLB) / Wabah, yang dilaporkan dalam
periode 24 jam (W1) yang dilanjutkan dengan laporann khusus yang
meliputi :
1. Kronologis terjadinya KLB
2. Cara penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
3. Keadaan epidemiologis penderita
4. Hasil penyelidikan yang telah dilakukan
5. Hasil penanggulangan KLB dan RTL

 Kriteria KLB Diare (Permenkes RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010) :


1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4 Permenkes Nomor
1501/Meneks/Per/X/2010 (konfirmasi kolera) yang sebelumnya
tidak ada atau tidak dkenal pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga)
kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut.
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu
jam, hari atau minggu.
UPT Puskesmas DTP Judul SPO No. Dokumen : No. Revisi : 0 Halaman :2/2
Sedong SURVEILANS DIARE

6. 4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan


menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu)
tahun menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun
sebelumnya.
6. Angka kematian kasus (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjjukkan kenaikan 50% atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penykit
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

B. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi :


Data-data yang telah dikumpulkan diolah dan ditampilkan dalam bentuk
table-tabel atau grafik, kemudian dianalisis dan diinterpretasi.

C. Penyebarluasan Hasil Interpretasi :


Hasil analisis dan interpretasi data yang telah dikumpulkan, diumpanbalikkan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu : kepada pihak kecamatan dan
desa.

7. Unit Terkait P2 – Diare, Sureveilans, Pustu, Polindes.


8.Dokumen Terkait  Buku Rawat Jalan dan Satus Pasien
9. Rekaman
historis Yang diubah Isi Tanggal mulai
perubahan perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai