“ PERMASALAHAN SOSIAL ”
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Annisa Dwi Wahyuni
Dodi Wardana
Elysia Pramita
Alhamdulillah hirabbil'alamin tiada kata yang pantas kami ucapkan selain rasa syukur yang
tiada hentinya atas Rahmat Allah Swt. yang telah melimpahkan nikmat sehat dan semangat
sehingga kami dapat menyusun makalah ini hingga selesai tanpa ada halangan yang berarti.
Salam serta shalawat semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Dan
semoga kita tetap menjadi pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami haturkan kepada guru mata pelajaran yang telah
memberikan kami arahan dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna karna adanya keterbatasan referensi dan ilmu kami
sebagai penyusun. Oleh karena itu, saran dan tanggapan dari berbagai pihak sangat kami
harapkan demi untuk penyusun makalah yang lebih baik kepadanya. Akhir kata semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
II
Daftar ISI
Judul
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………...…I
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………….…….…II
Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………………………………..….1
1.1………………………………………………………………………………………………....……………1
1.2……………….…………………………………………………………………………………......………1
1.3…………………………………………………………………………………..………………...….…….1
Bab 2 Pembahasan………………………………………………………………………………..……..2
2.1………………………………………………………………………………………………..…………..….2
2.2……………………………………………………………………………………………………..…………4
2.3……………………………………………….…………………………………………………….…..…….5
Bab 3 Penutup…….………………………………………………………………………………………..6
Kesimpulan & saran………...………………………………………………………....….…….………5
Daftar Pusaka
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga
makhluk sosial, dimana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya. Manusia
memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial
merupakan suatu pondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma
dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan
norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik.
Didalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak lepas dari hubungan antara
satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun
kelompok lain untuk dapat berinteraksi atau bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr.
Soerjono Soekanto, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial.
Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak
mungkin ada kehidupan bersama.
1.3 TUJUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, masalah berarti sesuatu yang harus diselesaikan
atau dipecahkan; persoalan. Masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber dari
hubungan antara dua vektor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan.
Umumnya masalah disadari “ada” saat seorang individu merasakan bahwa keadaan yang ia
hadapi tidak sesuai dengan yang ia inginkan.
Sedangkan menurut kamus besar Indonesia, sosial berarti segala sesuatu yang
berkenaan dengan masyarakat. Sosial merupakan segala perilaku manusia yang
menggambarkan hubungan nonindividualis. Istilah tersebut sering disandingkan dengan
cabang-cabang kehidupan manusia dan masyarakat dimanapun. Pengertian sosial ini merujuk
pada hubungan-hubungan manusia dalam kemasyarakatan, hubungan antar manusia,
hubungan manusia dengan kelompok, serta hubungan manusia dengan organisasi untuk
mengembangkan dirinya.
Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan
suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan dengan nilai-nilai
sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang
dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan. Masalah sosial berkaitan erat
dengan hal-hal yang mengganggu kedamaian di dalam suatu kelompok masyarakat.
2.2.3 Pemecahan masalah tersebut harus diselesaikan melalui aksi secara kolektif.
Masalah sosial berbeda dengan masalah individual. Masalah individual dapat diatasi
secara individual, tetapi masalah sosial hanya dapat diatasi melalui rekayasa sosial
seperti aksi sosial, kebijakan sosial atau perencanaan sosial, karena penyebab dan
akibatnya bersifat Multidimensional dan menyangkut banyak orang.
Ini menyangkut gejala menipisnya sumber daya alam. Penyebabnya dapat berupa
tindakan eksploitasi berlebihan atasnya oleh manusia dengan teknologinya yang
makin maju, sehingga kurang diperhatikan perlunya pelestarian lingkungan. Dapat
pula karena semakin banyaknya jumlah penduduk yang secara otomatis cepat
menipiskan persediaan sumber daya meskipun sudah dilakukan penghematan.
Ini menyangkut bertambahnya jumlah penduduk dengan pesat yang dirasakan secara
nasional, regional maupun lokal. Pemindahan manusia (mobilitas fisik) yang dapat
dihubungkan pula dengan implikasi medis dan kesehatan masyarakat umum serta
kualitas masalah pemukiman baik di pedesaan maupun di perkotaan
Dalam arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan untuk
masyarakat.
· Dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya, bukan hanya sekedar
menyekolahkan mereka tapi juga dengan senantiasa memberi nasehat saat di rumah.
· Dengan memberi tambahan ilmu agama pada anak-anaknya merupakan langkah tepat
dalam mengatasi dan menghindari masalah sosial. Sebab agama akan menuntun mereka
berperilaku lebih baik sehingga kehidupan berbudaya dapat berjalan dengan baik.
· Dengan memberi contoh yang baik pada anak merupakan kunci dari semua yang kita
ajarkan. Tak ada artinya anda menasehati tiap hari kalau anda sendiri tidak melakukan apa
yang anda katakan.
· Dengan menjadi orang tua angkat. Untuk keluarga yang mampu peran ini sebaiknya
dijalankan sebab jika sekiranya saja setiap satu keluarga melakukan ini maka akan sangat
banyak anak terlantar yang akan memperoleh kehidupan yang lebih baik dan tentunya
diharapkan mampu mengurangi dampak masalah sosial masyarakat nantinya.
2.4.2 Peran Golongan Tertentu. Yang dimaksud di sini adalah seperti pengusaha, tokoh agama,
lembaga-lembaga sosial, maupun pribadi yang masuk kategori mapan atau mampu
memberi sumbangsih dalam mengatasi masalah sosial di daerahnya. Bagi seorang
pengusaha misalnya dengan memberikan bantuan modal pada anak muda yang ingin
berbisnis atau menyediakan fasilitas belajar bagi mereka. Untuk tokoh agama tentunya
banyak melakukan penyuluhan dan nasehat-nasehat yang mengena di hati orang-orang
agar mudah diterima. Sedang untuk lembaga sosial, misalnya organisasi kemasyarakatan,
sebaiknya banyak melakukan penelitian soal keadaan sosial di daerahnya dan
kemudian menerapkan pemecahannya dengan melibatkan banyak orang dan lain
sebagainya.
2.4.3 Peran Pemerintah. Peran inilah sebenarnya yang sangat berpengaruh dan dapat membantu
peran-peran lainnya dalam mengatasi masalah sosial. Karena mereka mempunyai
wewenang untuk menggerakkan, memfasilitasi dan bahkan memberi punishment
bagi yang tidak mengikuti aturannya. Diantara yang dapat dilakukan pemerintah adalah
dengan mendirikan lembaga khusus yang menangani personal-personal tertentu, misalnya
penyuluhan anti narkoba, pelatihan ketenagakerjaan dan lain sebagainya. Atau misalnya
menciptakan program-program yang berdampak pada pemeliharaan tatanan sosial,
misalnya memberikan Bantuan Tunai pada masyarakat kurang mampu, memfasilitasi
kebutuhan sekolah secara berkala dan lain sebagainya. Selain itu menciptakan aturan
yang tegas pada semua usaha yang dilakukan oleh pemerintah juga menjadi senjata ampuh
dalam menjaga kelangsungan program-program tersebut.
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan
Masalah sosial merupakan persoalan yang dihadapi setiap individu selama masa
kehidupan, karena dalam kehidupan manusia membutuhkan interaksi sosial yang baik.
Masalah sosial membutuhkan pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah
sosial tersebut agar menciptakan lingkungan hidup yang damai dan mencegah
terjadinya perselisihan antar masyarakat masalah sosial dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu alam, biologis, budaya dan sosial. Masalah sosial juga memiliki
karakteristik khusus yang menjadikan masalah tersebut menjadi masalah sosial.
Sebagai negara kepulauan dan memiliki beberapa kota besar, celah untuk timbulnya
masalah sosial di Indonesia sangat lah besar dikarenakan pertumbuhan penduduk yang
meningkat dan ekonomi yang menunduk membuat tingkat kesejahteraan segelintir orang
menurun, akibatnya tak sedikit diantara mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi
kebutuhan hidup masing-masing.
3.2 Saran
Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana dan cermat dalam
meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial dikaitkan dengan suasana
hati seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha menyikapi suatu masalah sosial dengan
baik. Tidak menghakimi seseorang yang tersangkut masalah sosial secara langsung, karena
negara kita memiliki hukum yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu.
Daftar pusaka
https://id.scribd.com/document/379408197/Makalah-Masalah-Sosial-Di-Masyarakat
http://scholar.unand.ac.id/20905/2/BAB%20I.pdf