Anda di halaman 1dari 20

“BAGAIMANA PENGARUH PANDEMI Covid-19 TERHADAP

KEYAKINAN UMAT KRISTEN KEPADA TUHAN”

Pendidikan Agama Kristen

Dosen Pengampu :
Dr Luhut Simarmata, M.Th

Disusun Oleh Kelompok 2:

NAMA :NETTY ALDYNA SARAGIH 7182220004


ANNA LESTARI 7181220001
BINSAR SITORUS 7182220019
Charles Halomoan Simbolon 7183520049

Prodi/Kelas :AKUNTANSI NONDIK A 2018

Fakultas :Ekonomi (FE)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FALKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya Kami dapat menyelesaikan tugas yang disusun
untuk memenuhi tugas KKNI yaitu mata kuliah Pendidikan Agma kristen

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu Kami dapat menyelesaikan tugas ini. Namun Kami menyadari masih
banyak kekurangan ataupun kesalahan dalam penyusunannya.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun semangat Kami
sehingga Kami bisa menjadi lebih baik lagi dalam mebuat tugas dimasa yang akan
datang. Akhir kata Kami ucapkan terima kasih, semoga apa yang Kami tulis dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Mei 2020

Kelompok 2

i
BAGAIMANA PENGARUH PANDEMI Covid-19 TERHADAP
KEYAKINAN UMAT KRISTEN KEPADA TUHAN

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan

A..................................................................................Latar Belakang
1
B..............................................................................Tujuan Penulisan
2
C............................................................................Manfaat Penulisan
2

BAB II BAGAIMANA PENGARUH PANDEMI Covid-19 TERHADAP


KEYAKINAN UMAT KRISTEN KEPADA TUHAN.......................3

A.........................................................................Pengertian Covid-19
3
B.......................................................................Pengertian Keyakinan
5
C..................Pengaruh Covid-19 Terhadap Keyakinan Umat Kristen
8
D..............................Cara Menghadapi Covid-19 Bagi Umat Kristen
11

BAB III PENUTUP............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keadaan dunia saat ini digemparkan oleh informasi mengenai virus
mematikan yang menyebar secara pesat ke beberapa wilayah belahan dunia
saat ini. Virus tersebut di kenal dengan nama Virus Corona (Covid-19) yang
adalah jenis baru yang menular ke manusia yang menyerang gangguan pada
system pernapasan, sampai berujung pada kematian. 1Menghadapi masalah
serius yang mengglobal tersebut, masyarakat dunia membutuhkan sikap
yang cermat untuk menjaga kesehatan dengan sebaik mungkin serta
kebijaksanaan sebagai mahluk sosial yang berasio.
Wujud nyata sebagai mahluk yang berakal budi, yakni gaya hidup manusia
yang diekspresikan dalam aktivitas hidup,minat dan opininya. Kotler ( 2002,
p.192) menegaskan bahwa gaya hidup manusia itu menggambarkan
keseluruhan dari diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan,
menjadi satu pola tatanan kehidupan sebagai hasil dari refleksi status
sosialnya. 2Di Indonesia telah menjadi salah satu negara yang sudah
terdeteksi Virus ini.
Di Jakarta ( Berita uptudate maret 2020) , juru bicara pemerintah khusus
penanganan Virus covid-19 Achmad Yurianto, dalam konferensi pers
mengatakan bahwa jumlah pasian positif covid-19 di Indonesia
diperkirakan 309 orang. 25 di antaranya meninggal dunia dan 15 orang
sembuh.3 menjadi bukti dari buah Iman di dalam Kristus yang berlandaskan
Firman Allah Gaya hidup orang percaya dalam menyikapi masalah penyakit
seperti sekarang ini, sebagai orang Kristen kita harus memperlihatkan
bahwa diri kita berbeda dari yang lain dalam mengatasi dan menghadapi
badai topan duniawi, menjadi saksi dari Iman di dalam Kristus.

1
alodokter.com (diakses pada 27 Mei 2020, pukul 14.00)
2
https://sosiologibudaya.wordpress.com (diakses pada 27 Mei 2020, pukul 14.15)
3
m.cnnindonesia.com (diakses pada 27 Mei 2020, pukul 14.25)

1
1.2. Batasan Masalah
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar pembahasan menjadi
lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian
akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam makalah ini adalah
1. Luas lingkup hanya meliputi seputar Pandemi Covid-19.
2. Penjelasan seputas apa iti keyakinan/iman.
3. Bagaimana pengaruh Covid-19 terhadap keyakinan ataupun iman orang
Kristen terhadap Tuhan.
4. Bagaimana cara menghadapi Covid-19 menurut Prespektif umat Kristen.

1.3 Perumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pandemi Covid-19?
2. Apa yang dimaksud dengan Keyakinan/Iman seseorang?
3. Bagaimana pengaruh Covid-19 terhadap keyakinan ataupun iman orang
Kristen terhadap Tuhan?
4. Bagaimana cara menghadapi Covid-19 menurut Prespektif umat Kristen?

1.3. Manfaat Tujuan


Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah, Memberi kesadaran bagi orang
Kristen bahwa sebagai orang percaya di dalam Kristus, segala masalah yang
tidak dapat di atasi dunia namun di dalam Kristus semua aman di dalam
lindunganNya, sehingga manusia sadar bahwa segala sesuatunya hanya
bersumber dari Tuhan dan manusia tidak ada apa-apanya.

2
BAB II
BAGAIMANA PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP
KEYAKINAN UMAT KRISTEN KEPADA TUHAN

2.1. Pengertian Covid-19


Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi
saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan
pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember
2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-
19).4
Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk kering, dan sesak napas. Jika
ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan
perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita
COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan
laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya. 5Seperti penyakit
pernapasan lainnya, COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek,
sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Sekitar 80% kasus dapat pulih tanpa perlu
perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit
yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya
muncul secara bertahap.

4
https://stoppneumonia.id/informasi-tentang-virus-corona-novel-coronavirus/
(diakses pada 27 Mei 2020, pukul 15.00)
5
http://infeksiemerging.kemkes.go.i (diakses pada 27 Mei 2020, pukul 15.00)

3
Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung
atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada
benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah
terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung
atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID19. Penyakit
ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada
saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya.
Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi
dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut
(segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID19. Atau bisa juga
seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari
penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga
kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.

Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama COVID-19
mampu bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menunjukkan
bahwa COVID-19 dapat bertahan hingga beberapa jam, tergantung jenis
permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan. Namun disinfektan sederhana
dapat membunuh virus tersebut sehingga tidak mungkin menginfeksi orang lagi.
Dan membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun, atau hand-rub berbasis
alkohol, serta hindari menyentuh mata, mulut atau hidung (segitiga wajah) lebih
efektif melindungi diri Anda.

Vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19 sedang dalam tahap


pengembangan/uji coba. (belum ditemukan) dan antibiotik pun hanya bekerja
untuk melawan bakteri, bukan virus. Oleh karena COVID-19 disebabkan oleh
virus, maka antibiotik tidak bisa digunakan sebagai sarana pencegahan atau
pengobatan. Namun, jika Anda dirawat di rumah sakit dan didiagnosis COVID-
19, Anda mungkin akan diberikan antibiotik, karena seringkali terjadi infeksi
sekunder yang disebabkan bakteri. Dan Covid-19 ini Tidak ada batasan usia
orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus ini (COVID-19). Namun orang
yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada

4
sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi)
tampaknya lebih rentan untuk menderita sakit parah.6

2.2. Pengertian Keyakinan


Keyakinan dapat disebut juga dengan kepercayaan (“Trust”...dalam
bahasa Inggris). 7Kepercayaan berasal dari kata “Percaya” yang berarti mengakui
atau yakin bahwa sesuatu memang benar atau nyata. Mendapat imbuhan ke-an,
bermakna anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau
8
nyata. Keyakinan dan Kepercayaan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh
manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah
mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan
seseorang tidak selalu benar atau keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran.9

Kepercayaan atau Trust juga diyakini sebagai variabel kunci dalam


memelihara suatu hubungan yang berkepanjangan, termasuk seperti halnya pada
10
agama yang kita percayai dan kita pegang saat ini. Trust dapat terjadi pada saat
suatu kelompok percaya bahwasanya tindakan kelompok lain akan memberikan
hasil terbaik bagi dirinya.

Trust sebagai kepercayaan seseorang terhadap orang lain tergantung pada


motif mereka. Ketika seseorang menyatakan "Aku percaya padamu", ini tidak
selalu berarti bahwa kepercayaan individu terhadap semua hal yang ada pada diri
mereka, namun kepercayaan hanya mencakup hal- hal tertentu. Kami percaya
pada dokter mengenai obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit tertentu namun

6
https://stoppneumonia.id/informasi-tentang-virus-corona-novelcoronavirus/
(diakses pada 25 Mei 2020, pukul 15.10)
7
Kamus Besar Bahasa Indonesia offline V 1.3, 2011
8
https://id.wikipedia.org/wiki/Keyakinan_dan_kepercayaan (diakses pada 26 Mei
2020, pukul 22.25)
9
Anderson dan Narus, 2005, Aydin dan Ozer
10
Hardin, 2004 dan Hakim, Thontowi, Yuniarti, & Uichol, 2012

5
tidak pada bidang politik. Oleh karena itu, kapasitas seseorang mengenai obyek
kepercayaan merupakan hal penting sebagai dasar bagi kepercayaan.

Menurut pengertian terminologis, kepercayaan diistilahkan keyakinan


kepada Tuhan di luar agama atau tidak termasuk ke dalam agama. Kepercayaan
ialah sifat dan sikap membenarkan sesuatu atau menganggap sesuatu sebagai
kebenaran, yang diyakini, diaplikasi dalam bentuk kelakuan, pengalaman, yang
memengaruhi sifat mental yang meyakininya. 11

Kepercayaan erat kaitannya dengan religi atau agama, tapi cakupannya


lebih luas. Kepercayaan tidak harus berpokok pada konsep keesaat Tuhan, namun
bisa berhubungan dengan animisme dan dinamisme, taoisme yang
menitikberatkan pada aspek hidup spiritual atau confusianisme, yang lebih
menekankan pada aspek duniawi. Kepercayaan tidak mengharuskan beriman
kepada nabi, namun lebih pada pengkultusan terhadap makhluk gaib atau orang
yang dianggap suci atau memiliki kelebihan dibandingkan manusia biasa. 12

Kepercayaan bisa berupa cerita anonim yang berakar dalam kebudayaan


primitif, diartikan sebagai imajinasi yang sederhana untuk menyusun suatu cerita.
Kepercayaan disampaikan melalui bahasa dan mengandung pesan-pesan yang
dapat diketahui lewat proses penceritaannya. Contoh : cerita aneh, janggal, tidak
logis, dan tidak dapat diterima kebenarannya, sebab tidak sesuai dengan
kenyataan sehari-hari (mengandung supranatural), cerita rakyat yang memberikan
fakta sejarah suatu suku bangsa.

Hubungan antara kepercayaan dengan ilmu pengetahuan terjalin dengan


sangat erat. Orang-orang yang berkepercayaan biasanya dalam berargumen
berkata bahwa mereka tahu segala mengenai argumentasi. orang-orang yang
berkepercayaan bahwa matahari adalah yang maha kuasa akan mengatakan bahwa
mereka tahu bahwa matahari adalah yang maha kuasa. Namun, dalam istilah

11
http://eprints.umm.ac.id/38805/3/BAB%202.pdf (diakses pada 26 Mei 2020,
pukul 21.54)
12
Susrama, 2011 : 8

6
berkepercayaan dan ilmu pengetahuan yang digunakan oleh penggunaan philosopi
akan berbeda.

Epistemologi adalah ilmu filosofi yang mempelajari ilmu pengetahuan dan


berkepercayaan. Sebuah masalah yang besar untuk epistemologi adalah dalam
kerangka apa yang diperlukan untuk memiliki pengetahuan.

Dalam sebuah gagasan yang berasal dari dialog Theaetetus oleh Plato,
filosofi tradisional telah menetapkan bahwa kebenaran dari berkepercayaan adalah
dibenarkan. Hubungan antara berkepercayaan dan ilmu pengetahuan adalah
bahwa ilmu pengetahuan adalah bagian dari berkepercayaan jika berkepercayaan
itu benar, dan jika berkepercayaan memiliki alasan pembenar (wajar dan harus
masuk akal pernyataan/bukti/ petunjuk).

"Percaya kepada Tuhan" berarti percaya bahwa Tuhan itu ada. Inilah konsep
paling sederhana tentang beriman kepada Tuhan. Selanjutnya, percaya bahwa
Tuhan itu ada tidak sama dengan sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan.
Sebaliknya, ini seperti iman yang biasa dengan konotasi agamawi yang kuat. Iman
yang sejati kepada Tuhan berarti mengalami perkataan dan pekerjaan Tuhan
berdasarkan keyakinan bahwa Tuhan berdaulat atas segala hal. Jadi, engkau akan
dibebaskan dari watakmu yang rusak, memenuhi keinginan Tuhan, dan mengenal
Tuhan. Hanya setelah melewati perjalanan ini engkau dapat dikatakan percaya
kepada Tuhan. (“Dikutip dari "Kata Pengantar, Firman Menampakkan Diri dalam
Rupa Manusia")13

Kehendak Tuhan adalah agar seluruh hati dan keberadaanmu harus diserahkan
kepada Tuhan dan tunduk kepada Tuhan; artinya, engkau harus mengikuti Tuhan,
mengizinkan Tuhan memakai dirimu, dengan senang hati melakukan pelayanan
bagi-Nya, dan engkau harus melakukan apa pun bagi Tuhan. (“Dikutip dari

13
https://id.kingdomsalvation.org/God-and-bible-5.html (diakses pada 26 Mei
2020, pukul 16.00)

7
"Hanya Pengejaran Kebenaran merupakan Kepercayaan yang Sejati kepada
Tuhan" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus14"

2.3. Pengaruh Covid-19 terhadap Keyakinan Umat Kristen

Di awal-awal tahun 2020, dunia telah diguncang oleh sebuah virus corona.
Sebagaimana yang dilihat dalam media sosial reaksi orang-orang terhadap wabah
dunia ini bermacam-macam (ada yang pasrah dan menyerah tidak tahu harus
berbuat apa, ada yang saling menyalahkan siapa biang keladi dari masalah ini).
Namun sebagai orang yang beriman, menghadapi bahaya maut seperti ini satu
jalan yang benar ialah berlari kepada Tuhan yang menjadi sumber segala
pertolongan setiap orang yang percaya kepadaNya. Ketika orang percaya takut,
kuatir, cemas, dan panik luar biasa menyikapi virus ini, maka gaya hidup yang
benar untuk di pegang teguh oleh orang percaya di cerminkan dalam Mazmur
91:1-16 untuk berdoa dan merenungkanNyasehingga dapat menenangkan hati
orang percaya. Orang percaya harus menyerahkan seluruh totalitas hidup, nasib
hanya kepada Kristus, karena pertolongan yang sempurna orang percaya hanya di
dalam Dia.15

Dalam Mazmur 91:1-16, jaminan keamanan orang percaya nyata di dalam


Allah. Di zaman Perjanjian Lama, ada berbagai bentuk bahaya yang mengancam
orang. Serangan bangsa-bangsa yang lebih kuat merupakan bentuk ketakutan
“wajar” yang di alami bangsa-bangsa yang lemah. Dalam lingkungan masyarakat
Israel selain ancaman bangsa sekitar, ada juga bentuk bahaya lain yang sangat
ditakuti, seperti wabah ,penyakit sampar, penyakit menular, yang setiap saat dapat
merenggut nyawa siapa saja (ay. 3,5,6).16 Keadaan yang di hadapi oleh bangsa
14
https://id.kingdomsalvation.org/God-and-bible-5.html (diakses pada 26 Mei
2020, pukul 16.00)
15
Thalia Yusuf, “Gaya hidup orang percaya berlandaskan Mazmur 91: 1-16 dalam
menyikapi masalah virus corona (Covid-19) masa kini”, 2020
16
Tafsiran Alkitab SH Mazmur 91:1-16

8
Israel lewat penyakit menular yang juga mematikan, sama halnya yang di hadapi
oleh dunia saat ini. Para pakar kesehatan khusus Virus corona telah menghimbau
agar masyarakat khususnya Indonesia, untuk tidak terlalu cemas dengan adanya
virus tersebut. Menjaga tubuh tetap sehat dan bersih adalah langkah awal yang di
anjurkan agar terhindar dari gejala yang memicu virus tersebut, karena virus ini
menyerang system pernapasan melalui bakteri dan kuman-kuman yang
memancing datangnya virus-virus penyakit.

Sebagai umat Kristen yang percaya, sembari menerapkan anjuran dari


pakar kesehatan jasmaniah, kesehatan rohani pun menjadi satu hal yang sangat
penting untuk menyikapi masalah virus ini agar tetap berpengharapan hanya di
dalam Kristus. mengatasi penyakit yang seperti ini, pemazmur memperoleh
jaminan keamanan dari rasa takut di dalam Allah (ay.2). diyakininya bahwa Allah
dengan perisai tembok membentengi umatNya dari segala yang jahat dan yang
mengancam (ay.3-13). Keyakinan ini muncul kerena kedekatan dan
pengenalannya akan Allah bahwa dari Dia akan datang keselamatan kekal. Allah
sendiri berjanji akan memberkati orang yang percaya kepadaNya (ay.14-16). 17
Gaya hidup secara rohani, menjadi bahasa jasmiah dalam meyakini perlindungan
Allah yang sempurna untuk menghadapi setiap bahaya-bahaya yang mengancam
hidup umat Allah.

Covid-19 memang berpengaruh serta memiliki dampak besar terhadap


umat Kristen baik dalam bentuk melaksanakan ibadah, dimana ibadah saat
pandemi ini berlangsung dilaksanakan dari rumah tetapi keyakinan kita sebagai
umat Kristen tidak boleh luntur. Kita harus memiliki keyakinan berlandaskan
kitab Mazmur 91:1-16, sebagai pedoman hidup yang memegang teguh Prinsip
yang kuat kepada Iman percaya di dalam Kristus dalam menyikapi masalah
penyakit menular seperti yang di hadapi oleh bangsa Israel dalam Perjanjian
Lama, seperti sama halnya dengan fenomena virus corona yang mematikan yang

17
Thalia Yusuf, “Gaya hidup orang percaya berlandaskan Mazmur 91: 1-16 dalam
menyikapi masalah virus corona (Covid-19) masa kini”, 2020

9
penggemparkan dunia zaman milenial yang dapat menggoyahkan iman
pengharapan umat percaya di dalam Kristus.

Orang percaya di dalam Kristus di panggil untuk terus bertumbuh dan


berbuah dalam kedewasaan Iman, seperti yang ditegaskan oleh Rasul Paulus
bahwa: kamu telah menerima Kristus Yesus Tuhan kita, karena itu hendaknya
hidup orang percaya tetap di dalam Dia. Nasihat Rasul Paulus tersebut
menyadarkan orang percaya bahwa sandaran yang pasti hanya di dalam
perlindungan Kristus untuk setiap hal yang sukar untuk di lalui. 18 Hidup di dalam
Kristus dan mengalami pertumbuhan kedewasaan Iman adalah keputusan yang
benar sebagai umat kepunyaan Allah yang berkenan kepadaNya. Begitupun
menghadapi virus corona yang semakin hari semakin tak terduga penyebarannya,
orang lain boleh khawatir tingkat dewa, namun orang percaya harus tampil
berbeda untuk menyikapi penyakit tersebut dengan kewaspadaan yang ekstra serta
iman yang kokoh agar tidak mengalami ketakutan yang mendalam seperti orang
yang tidak beriman.

Menyikapi virus corona dengan tenang dan berserah dalam Kristus,


menjadi kunci keselamatan di dalam dunia melawan penyakit tersebut, sebaliknya
jika menyikapi masalah tersebut dengan kekhawatiran tanpa mengandalkan
Tuhan, sama saja mengundang virus Corona ke dalam hidup orang yang tidak
percaya. kesaksian pemazmur dalam perikop ini menjadi saksi bagi orang percaya
untuk memegang gaya hidup rohani sebagai landasan iman percaya orang Kristen
untuk memenangkan jiwa yang larut dalam kekhawatiran menghadapi virus yang
mematikan ini, Sehingga pekerjaan Allah nyata di dalam kesaksian orang percaya.

Sehingga umat Kristen yang percaya harus memiliki gaya hidup yang
berlandaskan kitab Mazmur 91:1-16, sebagai pedoman hidup yang memegang
teguh Prinsip yang kuat kepada Iman percaya di dalam Kristus dalam menyikapi
18
Efi Nurwindayani and Daniel Fajar Panuntun, “Pengaruh Saat Teduh dan Ibadah
Terhadap Pengambilan Keputusan dalam Memilih Pasangan Hidup .”
http://www.stt-tawangmangu.ac.id/e-journal/index.php/fidei/article/view/52/pdf

10
masalah penyakit menular seperti yang di hadapi oleh bangsa Israel dalam
Perjanjian Lama, seperti sama halnya dengan fenomena covid-19 yang mematikan
dan penggemparkan dunia saat ini yang dapat menggoyahkan iman pengharapan
umat percaya di dalam Kristus19

2.4. Cara menghadapai covid-19 bagi umat Kristen

Seperti diketahui, dalam upaya meredam penyebaran penularan virus


Corona, pemerintah di semua negara, termasuk Indonesia, menerapkan kebijakan
karantina mandiri. Jadi, sebisa mungkin, semua aktivitas untuk sementara
dilakukan di dalam rumah. Mulai bekerja, belajar, dan beribadah. Warga hanya
diminta keluar rumah hanya untuk keperluan mendesak saja. Di sisi lain, ada
beberapa petunjuk praktis, bagaimana Anda bisa terhindar dari kegelisahan
tersebut20.

1. Mencari tahu fakta tentang covid-19


2. Fokus terhadap sesuatu yang dapat kita kendalikan
3. Menjaga hubungan dengan teman dan keluarga
4. Selektif dalam mengonsumsi informsi

Di tengah situasi seperti ini, mungkin kita terdorong untuk bertanya, “Di
manakah Allah?”Kita seakan berteriak seperti Daud dalam Mazmur 38, ketika ia
merasa sangat menderita karena penyakit yang ia alami, “Aku kehabisan tenaga
dan remuk redam, aku merintih karena degap-degup jantungku.” Apakah Allah

19
Thalia Yusuf, “Gaya hidup orang percaya berlandaskan Mazmur 91: 1-16 dalam
menyikapi masalah virus corona (Covid-19) masa kini”, 2020

20
Liputan6.com,“4 Cara Ini Bikin Tetap Tenang Saat Hadapi Pandemi Corona
Covid-19”, 2020. https://www.liputan6.com/otomotif/read/4218221/4-cara-ini-
bikin-tetap-tenang-saat-hadapi-pandemi-corona-covid-19 (diakses pada 26 Mei
2020, pukul 16.45)

11
diam saja dalam epidemi Corona ini? Bahkan mungkin ada orang yang mulai
bertanya, “Adakah ini suatu hukuman dari Tuhan?”

Pertanyaan ini wajar dan sangat mungkin bisa dipertanyakan oleh orang-
orang yang saat ini sedang berjuang antara hidup dan mati di kota Wuhan. Saat
mereka merasa terjebak dalam rumah sendiri dan mulai kekurangan makanan dan
minuman sedangkan untuk ke luar rumah saja mereka tidak berani. Namun
sebenarnya ini bukanlah kelalaian Allah, melainkan sebuah keniscayaan yang bisa
terjadi dalam kehidupan yang fana ini. Situasi ini mendorong kita sebagai manusia
untuk mengakui bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan
pertolongan Tuhan dalam segala hal.21

Firman Tuhan menegaskan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan umat-


Nya (Ibrani 13:5b). Ia mengendalikan segala sesuatu dalam segala hal—masa lalu,
masa kini, dan masa mendatang—dan tidak ada sesuatu pun yang terjadi di luar
kuasa Allah. Segala sesuatu yang terjadi, semua ada dalam kedaulatan-Nya atau
karena Ia mengizinkan hal tersebut. Namun, “mengizinkan sesuatu terjadi” dan
“menyebabkan sesuatu terjadi” adalah dua hal yang berbeda.

Kendati virus Corona berskala global, namun ini tidak berarti kita tidak
bisa berbuat apa-apa. Kita mungkin bukan ilmuwan yang mampu
mengembangkan vaksin atau antivirus, pun kita tidak punya cukup sumber daya
untuk menolong mereka yang terdampak secara langsung, tapi kita memiliki akses
untuk datang kepada Allah dan menaikkan doa-doa kita kepada-Nya. Firman-Nya
mengatakan, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya” (Yakobus 5:16). 22

21
Dalam Ancaman Virus Corona, 2020.
https://santapanrohani.org/article/dalam-ancaman-virus- corona/ (diakses pada
26 Mei 2020, pukul 17.00)
22
Dalam Ancaman Virus Corona, 2020. https://santapanrohani.org/article/dalam-
ancaman-virus-corona/(diakses pada 26 Mei 2020, pukul 17.00)

12
Seraya berdoa, kita juga bisa menahan diri untuk tidak menyebarluaskan
informasi-informasi terkait virus Corona yang belum bisa diklarifikasi
kebenarannya. Meski mungkin maksud kita baik—untuk menginformasikan orang
terkasih—namun bisa saja yang terjadi malah kepanikan. Inilah salah satu
tindakan sederhana kita yang dapat kita lakukan untuk menolong membuat
keadaan lebih baik. Dan, janganlah lupa pula untuk menerapkan pola hidup sehat,
sebagaimana dikatakan oleh Menteri Kesehatan RI. Tubuh dan pola hidup yang
sehat dapat menolong kita meminimalisir potensi terinfeksi virus Corona.

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan

13
Berdasarkan hasil pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa orang
percaya harus memiliki iman/keyakinan yang kuat berlandaskan Alkitab,
sehingga setiap orang percaya kepada Tuhan mampu menghadapi setiap
permasalahan yang ada. Iman percaya dalam Kristus dalam menghadapi
Covid-19 ini sangat diperlukan guna menjadi kekuatan utama dalam
mengahadapi Covid-19 ini, dengan adanya virus ini manusia lebih
memiliki keyakinan/iman yang semakin besar dimana manusia sadar
bahwa manusia tidak ada apa-apanya dibandingakan dengan Tuhan. Ini
dibuktikan dengan sampai saat ini dokter ataupun orang pintar yang ada
didunia ini belum mampu menemukan Vaksin bagi Penderita Covid-19.

B. Saran
Sebaiknya kita sebagai umat yang percaya dan memiliki iman yang kuat
janganlah kita hendak khawatir ataupun panic dalam menghadapi situasin
Pandemi Covid-19 ini.

Daftar Pustaka

alodokter.com (diakses pada 27 Mei 2020, pukul 14.00)

https://sosiologibudaya.wordpress.com (diakses pada 27 Mei 2020, pukul 14.15)

14
m.cnnindonesia.com (diakses pada 27 Mei 2020, pukul 14.25)

https://stoppneumonia.id/informasi-tentang-virus-corona-novel-coronavirus/
(diakses pada 27 Mei 2020, pukul 15.00)

http://infeksiemerging.kemkes.go.i (diakses pada 27 Mei 2020, pukul 15.00)

https://stoppneumonia.id/informasi-tentang-virus-corona-novelcoronavirus/
(diakses pada 25 Mei 2020, pukul 15.10)

Kamus Besar Bahasa Indonesia offline V 1.3, 2011

https://id.wikipedia.org/wiki/Keyakinan_dan_kepercayaan (diakses pada 26 Mei


2020, pukul 22.25)

Anderson dan Narus, 2005, Aydin dan Ozer

Hardin, 2004 dan Hakim, Thontowi, Yuniarti, & Uichol, 2012

http://eprints.umm.ac.id/38805/3/BAB%202.pdf (diakses pada 26 Mei 2020,


pukul 21.54)

Susrama, 2011 : 8

https://id.kingdomsalvation.org/God-and-bible-5.html (diakses pada 26 Mei


2020, pukul 16.00)

Thalia Yusuf, “Gaya hidup orang percaya berlandaskan Mazmur 91: 1-16 dalam
menyikapi masalah virus corona (Covid-19) masa kini”, 2020

Tafsiran Alkitab SH Mazmur 91:1-16

Efi Nurwindayani and Daniel Fajar Panuntun, “Pengaruh Saat Teduh dan Ibadah
Terhadap Pengambilan Keputusan dalam Memilih Pasangan Hidup .”
http://www.stt-tawangmangu.ac.id/e-journal/index.php/fidei/article/view/52/pdf

15
Liputan6.com,“4 Cara Ini Bikin Tetap Tenang Saat Hadapi Pandemi Corona
Covid-19”, 2020. https://www.liputan6.com/otomotif/read/4218221/4-cara-ini-
bikin-tetap-tenang-saat-hadapi-pandemi-corona-covid-19 (diakses pada 26 Mei
2020, pukul 16.45)

Dalam Ancaman Virus Corona, 2020. https://santapanrohani.org/article/dalam-


ancaman-virus- corona/ (diakses pada 26 Mei 2020, pukul 17.00)

DAFTAR LAMPIRAN

Oleh Kelompok :2

16
17

Anda mungkin juga menyukai