Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME JURNAL

Nama : Anna Lestari

Nim : 7181220001

Kelas : Konsentrasi Akuntansi Sektor Publik

Mata Kuliah : Seminar Akuntansi Sektor Publik

Judul Penelitian Analisis Respon Belanja APBD Terhadap Transfer


Tidak Bersyarat Dari Pemerintah Pusat: Studi Kasus
Seluruh Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Banten, Dan Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2018-2020
Volume Vol. 3 No.1
Tahun 2021
Penulis Direktorat Jenderal Angggaran
Latar Belakang Jurnal ini memiliki latar belakang berdasarkan belanja
daerah (APBD) seluruh kabupaten/kota di provinsi
Jawa Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten,
Dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2018-2020.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat


kemandirian daerah bagaimana respon dan perilaku
belanja APBD terhadap dana transfer dari pemerintah
pusat.
Tujuan Penulisan Jurnal Secara garis besar, jurnal ini dibuat dengan tujuan
1. Mengetahui respon belanja APBD atas dana
transfer yang bersifat unconditional transfers
(DAU dan DBH), DAK, PAD, dan Pendapatan
Lain yang Sah.
2. Mengetahui mengenai adanya gejala/fenomena
flypaper effect.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data yang
digunakan untuk menganalisis pengaruh antar variabel
dinyatakan dalam angka atau numerik.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari publikasi.
Data sekunder yang digunakan berasal dari:
1. Buku 1 (Sumatera, Jawa): Statistik Keuangan
Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 dan
2019; dan
2. Buku 1 (Sumatera, Jawa): Statistik Keuangan
Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2019 dan
2020 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) Republik Indonesia.
Hasil Penelitian Dalam jurnal ini disebutkan bahwa hasil penelitiannya
ialah belanja APBD pada kabupaten/kota di Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan D.I. Yogyakarta
masih sangat tergantung pada dana transfer DAU dari
pemerintah pusat. Sementara itu, ketergantungan
belanja daerah terhadap DBH relatif kecil karena
sumber penerimaan daerah dari dana transfer DBH juga
relatif kecil (rata–rata penerimaan dari DBH lebih kecil
dibandingkan dengan rata–rata penerimaan PAD (lihat
Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3 pada jurnal).

1. Sangat bergantungnya kabupaten/kota ini pada


dana transfer DAU dari pemerintah pusat dalam
mendanai APBD-nya menunjukkan bahwa
adanya Gejala flypaper. Ketergantungan
terhadap anggaran dari DAU ini tidak terlepas
dari masih minimnya sumber pendanaan dari
PAD. Hal ini sesuai dengan data statistika
deskriptif pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3,
dimana rata-rata PAD selama 3 tahun (2018-
2020) sebesar Rp594,9 miliar, sementara rata-
rata DAU sebesar Rp1.023,6 miliar. Minimnya
PAD kabupaten/kota ini disebabkan beberapa
hal, antara lain pemerintah daerah masih melihat
bahwa potensi pendapatan yang besar, seperti
PPh dan PPN masih diatur oleh pemerintah
pusat;
2. pemerintah daerah belum mampu
mengidentifikasi sumber pendapatannya,
sehingga belum dapat mengoptimalkan
penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah;
dan
3. formulasi DAU yang memberikan disinsentif
bagi peningkatan PAD, karena PAD merupakan
komponen pengurang dalam pengalokasian
DAU pada suatu pemerintah daerah. Oleh
karena itu, terkait dengan formulasi DAU yang
bersifat disinsentif terhadap peningkatan PAD,
diharapkan ke depan formulasi ini dapat
diperbaiki sehingga dapat mendorong daerah
dalam meningkatkan sumber pendanaan dari
PAD, demi kemandirian fiskal daerah.
Kesimpulan Kesimpulan pada jurnal yang bias ditarik adalah Kedua,
terjadinya flypaper effect pada belanja APBD terhadap
dana transfer DAU untuk seluruh kabupaten/kota pada
Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Banten, dan D.I. Yogyakarta pada tahun 2018-2020,
artinya respon pemerintah daerah terhadap DAU lebih
besar daripada PAD dalam mendanai pengeluarannya.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan Kelebihan dari penelitian ini terletak pada penggunaan
teori yang sangat berkorelasi dengan data. Penulis
mampu menemukan teori yang sangat cocok dengan
ketersediaan data dan topik yang sedang diangkat.
2. Kekurangan Kekurangan pada jurnal ini terletak pada penggunaan
bahasa masih terdapat beberapa bahasa yang sulit
dipahami khususnya bagi pembaca dari kalangan
umum.

Keterkaitan dengan keadaan saat ini, yaitu:

Berdasarkan artikel yang saya baca pada lama bisnis.com yang dirilis pada 13
September 2021 menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan
bahwa implementasi desentralisasi fiskal hingga saat ini masih memiliki 4 tantangan
dan hal ini disampaikan dengan Komisi XI DPR RI terkait dengan pembahasan RUU
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD) Senin, 13
September 2021, yaitu:
1. Implementasi desentralisasi fiskal dalam 15 tahun terakhir masih belum
optimalnya pemanfaatan dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD)
dalam mendorong pembangunan daerah.
2. Masih minimnya kemampuan daerah dalam mendapatkan pendapatan asli
daerah (PAD) dalam 3 tahun terakhir porsi PAD dalam APBD masih berkisar
24,7%
3. Belanja daerah masih belum terfokus
4. Masih terdapat dana Pemda yang mengendap di perbankan dalam jumlah
yang besar.

Ibu Sri Mulyani menyatakan bahwa disituasi Covid-19 ini ibu beserta rekan-rekan
sangat memperhatikan setip transfer yang diharapkan dapat dirasakan oleh
masyarakat secara langsung dan beliau juga menambahkan akuntabilitas tata kelola
keuangan Pemda pun masih harus dioptimalkan, meski secara administrasi telah
mengalami perbaikan, namun secara material menurutnay masih perlu adanya
perbaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Direktoral Jenderal Anggaran. 2021. Analisis Respon Belanja APBD Terhadap


Transfer Tidak Bersyarat Dari Pemerintah Pusat: Studi Kasus Seluruh
Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten,
Dan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2018-2020. Jurnal Anggaran dan
Keuangan Negara Indonesia, 3(1), 39-55

https://m-bisnis-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.bisnis.com/amp/read/
20210913/10/1441498/sri-mulyani-sebut-implementasi-desentralisasi-fiskal-hadapi-
4-tantangan?amp_js_v

Anda mungkin juga menyukai