Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“AKUNTANSI SYARIAH”

Dosen Pengampu:
Akmal Huda Nasution, SE., M.Si

Oleh :
Nama : Anna Lestari
Nim : 7181220001
Kelas : Akuntansi B 2018

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Critical Journal Review untuk mata kuliah
Akuntansi Syariah. Terwujudnya Critical Journal Review ini tidak dapat terlepas dari
bimbingan dan dorongan serta arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Maka dengan kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Ibu Akmal Huda Nasution, SE., M.Si. selaku dosen
mata kuliah Akuntansi Syariah yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
Critical Journal Review ini.

Penulisan Critical Journal Review ini bertujuan agar pembaca dapat lebih
memahami materi yang penulis sajikan. Penulis sadar bahwa dalam penulisan
Critical Journal Review ini banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar penulisan Critical Journal Review
ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga Critical Journal Review ini


bermanfaat bagi para pembaca dan dapat lebih mengerti tentang materi yang telah
penulis sajikan.

Medan, September 2019

Penyusun

Anna Lestari

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR..........................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan CJR........................................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan CJR......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Identitas Jurnal....................................................................................................................2
2.2 Pembahasan Jurnal............................................................................................................2
BAB IV PENUTUP............................................................................................................................11
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal


agar dapat mengetahui dan memahami apa saja yang disajikan dalam suatu jurnal.
Critical Journal Review sangat penting karena dapat melatih kemampuan kita dalam
menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan peneliti, sehingga
menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya.

Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu jurnal sebagai sumber


bacaan kita selain buku dalam memperlajari mata kuliah Akuntansi Syariah,
sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi jurnal tersebut agar kita dapat mengetahui
jurnal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan.

1.2 Tujuan Penulisan CJR


1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Syariah
2. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas,
menganalisa, dan membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.

1.3 Manfaat Penulisan CJR


1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari
jurnal atau karya ilmiah secara umum
2. Menambah pengetahuan tentang Akuntansi Syariah khususnya mengenai
Kinerja Bank Umum Syariah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Identitas Jurnal
Judul Jurnal Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dengan Menggunakan
Pendekatan Islamicity Performance Index Periode Tahun
2012-2016
Nama Jurnal Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance
Edisi Terbit 2019
Volume dan Halaman Vol. 2 No.1 & 12-25
Pengarang Raja Ria Yusnita
Penerbit Universitas Islam Riau (UIR)
Kota Terbit Riau
Nomor ISSN p-ISSN 2621-6833
e-ISSN 2621-7465
Alamat Situs http://journal.uir.ac.id/index.php/tabarru/article/view/3443

2.2 Pembahasan Jurnal


Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja bank
syariah di Indonesia pada tahun periode 2012 -2016 dengan
menggunakan pendekatan Islamicity Performance Index

Subjek Penelitian Bank Umum Syariah


Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif non statistik dan metode deskriptif kualitatif
Langkah-langkah Penelitian Melakukan analisis data yang ada bersumber dari 13 Bank
Umum Syariah di Indonesia dengan menggunakan 2 metode
diatas dan menggunakan purposive sampling dengan jumlah
sampel dalam penelitian adalah 11 bank. Analisis yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Analisis Profit Sharing Ratio
2. Analisis Zakat Performance Ratio
3. Analisis Equitable Distribution Ratio
4. Analisis Director-Employee Welfare Ratio
5. Analisis Islamic Investment vs Non Islamic Investment
6. Analisis Islamic Income vs Non Islamic Income
Hasil 1. Analisis Profit Sharing Ratio
Profit Sharing Ratio digunakan untuk menilai tingkat
keberhasilan pelaksanaan prinsip bagi hasil di bank syariah
yang ada di Indonesia. Profit Sharing Ratio diukur dengan
membandingkan antara pembiayaan bagi hasil dengan total
pembiayaan yang diberikan secara keseluruhan.

Berdasarkan rata-rata pada tabel 1, Bank Panin Dubai


Syariah merupakan bank syariah yang memperoleh Profit
Sharing Ratio tertinggi dari tahun 2012-2016 sebesar
72,48%. Sedangkan Bank Syariah Mega Indonesia
merupakan bank syariah yang memperoleh Profit Sharing
Ratio terendah yaitu sebesar
2,09%.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kinerja Bank
Syariah lebih baik dalam menjaga porsi pembiayaaan
Uncertaity Contract (Mudaharabah dan Musyarakah) di
bandingkan dengan akad Certainty Contract (Mudharabah,
Istisnha, salam dan Ijarah).
2. Analisis Zakat Performance Ratio
Zakat Performance Ratio digunakan untuk mengukur
seberapa besar zakat yang dikeluarkan dibandingkan dengan
net asset pada bank syariah. Net asset atau kekayaan bersih
yang berisi total asset dikurangi dengan total liabilitas sebagai
denominator rasio ini untuk merefleksikan kinerja keuangan
bank syariah.
Berdasarkan hasil perhitungan tabel 2, dapat diketahui bahwa
4 dari 11 bank syariah yang diteliti selama lima tahun periode
penelitian sama sekali tidak mengungkapkan besarnya
jumlah zakat yang telah dibayarkan. Keempat bank syariah
tersebut yaitu Bank Victoria Syariah, Bank Syariah Bukopin,
Bank BCA Syariah dan Bank Maybank Syariah Indonesia.
Ada pula beberapa bank syariah yang juga tidak
mengungkapkan besarnya jumlah zakat yang telah
dibayarkan, walaupun hanya beberapa tahun saja yaitu Bank
Jabar Banten Syariah (kecuali tahun 2014), Bank Panin
Syariah (tahun 2012 dan 2013). Hal ini dikarenakan bank
syariah tidak membuat laporan sumber dan penyaluran dana
zakat karena bank tidak secara langsung menjalankan fungsi
penyaluran dana zakat.
3. Analisis Equitable Distribution Ratio
Equitable Distribution Ratio digunakan untuk mengukur
seberapa besar pendapatan yang didistribusikan kepada
stakeholder yang terlihat dari jumlah uang yang dihabiskan
untuk qard dan donasi, beban pegawai, dan lain-lain.
Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata
distribusi pendapatan kepada bermacam-macam
stakeholders tidak cukup baik. Hal ini dilihat dari persentase
yang semakin menurun dari tahun 2012 hingga 2016 yakni
29,49%, 22,93%, 21,16%, 19,29% dan 17,89%. Hal ini
mengindikasikan tingkat kepatuhan bank syariah pada prinsip
syariah dari dimensi keadilan belum cukup baik.
4. Analisis Director-Employee Welfare Ratio
Director-Employee Welfare Ratio digunakan untuk
melihat perbandingan kesejahteraan antara direktur dengan
pegawai. Kesejahteraan direktur dilihat dari berapa uang
yang digunakan untuk gaji direktur dan kesejahteraan
karyawan dilihat dari berapa uang yang digunakan untuk gaji,
pelatihan, dan lain-lain yang berkaitan dengan pegawai.

Berdasarkan tabel 4 diatas, ratarata nilai rasio Director-


Employee Welfare Ratio menunjukkan terjadi fluktuasi yaitu
sebesar 18,97%, 20,64%, 20,05%, 15,39% dan 16,53%.
Bank Syariah Mandiri merupakan bank syariah yang
memperoleh Director-Employee Welfare Ratio tertinggi dari
tahun 20122016 yaitu sebesar 33,06%. Hal ini menunjukkan
bahwa Bank Syariah Mandiri mengutamakan pada
peningkatan kesejahteraan direktur daripada para
pegawainya, karena para direktur sebagai penyelenggara
langsung lebih bertanggung jawab atas keberhasilan
pencapaian tujuan bank syariah. Sedangkan Bank Maybank
Syariah Indonesia merupakan bank syariah yang
memperoleh DirectorEmployee Welfare Ratio terendah yaitu
4,58%.
5. Analisis Islamic Investment vs Non Islamic Investment
Rasio yang mengukur aspek kehalalan dan
keberhasilan pelaksanaan prinsip dasar bank syariah yaitu
terbebas dari unsur riba yang dapat dilihat dari sisi investasi.

Berdasarkan tabel 5 diatas, ratarata secara keseluruhan bank


syariah mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir,
meskipun pada tahun 2013 sempat mengalami penurunan.
Nilai rata-rata indikator Islamic Investment vs Non Islamic
Investment secara berturut-turut adalah 96,95%, 94,68%,
96,94%, 97,09% dan 97,44%. Bank Jabar Banten Syariah,
Bank Syariah Bukopin dan Bank BCA Syariah memberikan
100% investasinya di sektor halal. Ini berarti tingkat kesucian
dan kehalalan dari investasi ketiga bank ini adalah yang
terbaik dari bank syariah lainnya karena berhasil dan taat
dalam
melaksanakan prinsip syariah. Sedangkan Bank Maybank
Syariah Indonesia merupakan nilai indikator Islamic
Investment vs Non Islamic Investment terendah yaitu sebesar
88,87%. Dapat disimpulkan bahwa kinerja bank syariah
secara keseluruhan dari sisi investasi halal adalah baik. Rata-
rata investasi bank syariah 96,62% berasal dari investasi
halal.
6. Analisis Islamic Income vs Non Islamic Income
Islamic Income vs Non Islamic Income digunakan untuk
mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh bank
syariah yang berasal dari transaksi halal dan non halal,
sehingga para nasabah tidak perlu khawatir tentang sumber
dari keuntungan yang mereka terima. Umumnya pada bank
umum syariah masih memiliki pendapatan yang bersifat
non halal yaitu terdiri dari pendapatan bunga dan denda
terhadap debitur yang lalai dalam pembayaran utangnya
yang terdapat pada laporan sumber dan penggunaan dana
kebajikan.

Berdasarkan tabel 6 diatas, nilai rata-rata secara keseluruhan


bank syariah tetap dalam lima tahun terakhir yaitu sebesar
99,99. Bank Victoria Syariah dan Bank Panin Dubai Syariah
memberikan 100% pendapatannya di sektor halal. Ini berarti
tingkat kesucian dan kehalalan dari pendapatan kedua bank
ini adalah yang terbaik dari bank syariah lainnya karena
berhasil dan taat dalam melaksanakan prinsip syariah.
Sedangkan Bank Syariah Bukopin merupakan nilai indikator
Islamic Income vs Non Islamic Income terendah yaitu
sebesar 99,96%. Dapat disimpulkan bahwa kinerja bank
syariah secara keseluruhan dari sisi pendapatan halal adalah
baik. Rata-rata investasi bank syariah 99,99% berasal dari
pendapatan halal.
Kekuatan Penelitian Kekuatan yang terkandung dalam penelitian ini, yaitu:
1. Dilengkapi dengan nomor ISSN, memiliki nomor
volume dan tahun publikasi dan halaman lengkap,
memiliki alamat situs web jurnal yang dapat diakses;
2. Penulisan isi abstrak memenuhi kriteria penulisan
karena disajikan dalam 1 paragraf dan tidak lebih dari
200 kata (mengacu pada prosedur penulisan jurnal
penelitian di Dikti, isi abstrak ditulis dalam satu
paragraf dan tidak lebih dari 200 kata);
3. Variabel variabel dan alat ukur dijelaskan (secara
eksplisit);
4. Paparan hasil terintegrasi secara sistematis sehingga
memudahkan pemahaman bagi pembaca;
5. Pilihan bahasa dalam penulisan jurnal mudah
dimengerti;
6. Kesimpulan dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan
yang akan diteliti
7. Menyertakan pendapat menurut para ahli di bidang
pendidikan.
Kelemahan Penelitian Adapun kekurangan dari jurnal yaitu mengenai penulisan kata
kunci yang kurang tepat karena menggunakan kata-kata yang
panjang
Assesment Data Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian
deskriptif dan kuantitatif, yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data yang berhubungan dengan
permasalahan yang dihadapi. Data merupakan keterangan–
keterangan yang diperoleh dari penelitian atau melalui
referensi –referensi untuk mengetahui kinerja bank syariah di
Indonesia pada tahun periode 2012 -2016 dengan
menggunakan pendekatan Islamicity Performance Index.

DAFTAR PUSTAKA JURNAL


Duantika, Defri. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan
RGEC dan Islamicity Performance Index (Studi Bank Muamalat Indonesia
dan Bank Syariah Mandiri). Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Hameed, Shahul dkk. 2004. Alternative Dislosure & Performance Measures For
Islamic Banks. International Islamic University Malaysia. Kuala Lumpur.

Haq, Fadli Iqomul. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Di Indonesia
Melalui Islamicity Performance Index (Studi pada Bank Muamalat Indonesia
dan Bank Syariah Mandiri Periode 2012-2013). Jurnal Universitas Brawijaya.
Vol. 3, No. 2.

Kasmir. 2015. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi, Cet. 13. Rajawali Pers. Jakarta.

Meilani, Sayekti Endah Retno, Andraeny, Dita dan Rahmayati, Anim. 2015. Analisis
Kinerja Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Menggunakan Pendekatan
Islamicity Indices. Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah Paper.
ISSN 2480-0784.

Meilani, Sayekti. 2015. Hubungan Penerapan Good Governance Business Syariah


Terhadap Islamicity Financial Performance Index Bank Syariah Di Indonesia.
Menakar Masa Depan Profesi Memasuki MEA 2015 Menuju Era Crypto
Economic. Seminar Nasional dan The 2rd Call for Syariah Paper. ISSN 2460-
0784.

Rosly, S.A. 1999. Al Bay Bithaman Ajil Financing : Impact on Islamic Performance.
Thunderbird International Business Review. 41 (4-5), 461-480.

Sebtianita, Evi dan Khasanah, Umrotul. 2015. Analisis Kinerja Bank Umum Syariah
Dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index (Studi pada
Bank Umum Syariah Periode Tahun 2009-2013. Jurnal UIN Maliki Malang. El-
Dinar, Vol. 3, No 1.

Soemitra, Andri. 2009. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi 1, Cet. 2.
Kencana. Jakarta.
Sulistiyono, Prasetyo Adi, dkk. 2012. Pengukuran Kesehatan Bank Syariah
Berdasarkan Islamicity Performance Index (Studi pada BMI dan BSM).
Seminar Proceedings the 1st Islamic Economic and Finance Research
Forum.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan nilai Profit Sharing Ratio secara keseluruhan porsi ratarata
pembiayaan bagi hasil mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun
2015 Bank Panin Syariah merupakan bank yang memperoleh Profit Sharing
Ratio tertinggi.
2. Berdasarkan nilai Zakat Performance Ratio secara keseluruhan mengalami
penurunan. Hal ini dapat dilihat dari belum maksimalnya bank syariah dalam
mengeluarkan zakat yang mana nilai Zakat Performance Ratio dibawah dari
ketentuan nisob.
3. Berdasarkan nilai Equitable Distribution Ratio secara keseluruhan dikatakan
tidak cukup baik, karena rata-rata lima tahun terakhir mengalami penurunan.
Berarti masih kecilnya pendapatan yang didistribusikan kepada stakeholders.
4. Berdasarkan nilai Directors Employee Welfare Ratio secara keseluruhan
mengalami fluktuasi setiap tahunnya dikarenakan kesenjangan antara direktur
dengan pegawai, dimana rata-rata gaji direktur dengan gaji karyawan masih
berbanding terlalu tinggi.
5. Berdasarkan nilai Islamic Investment vs Non Islamic Investment secara
keseluruhan mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Berarti kinerja
syariah pada rasio ini telah melakukan investasi halal hampir secara
keseluruhan.
6. Berdasarkan nilai Islamic Income vs Non Islamic Income secara keseluruhan
mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Berarti kinerja syariah
pada rasio ini telah menerima pendapatan halal hampir secara keseluruhan.
7. Secara keseluruhan 11 Bank Umum Syariah pada penelitian ini telah
menerapkan Islamicity Performance Index. Namun 11 Bank Umum Syariah di
Indonesia ini lebih memprioritaskan kinerja bisnis (secara materialistik) yaitu
Profit Sharing Ratio, Islamic Investment vs Non Islamic Investment dan
Islamic Income vs Non Islamic Income dibandingkan kinerja sosial (secara
spiritual) yaitu Zakat Performance Ratio, Equitable Distribution Ratio dan
Directors Employee Welfare Ratio.
8. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengukur kinerja Islam tidak hanya
menggunakan Islamicity Performance Index saja, namun juga dengan
menggunakan Islamicity Disclosure Index.
DAFTAR PUSTAKA

Ria, Yusnita Raja. 2019. Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dengan
Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index Periode Tahun
2012-2016. Jurnal Tabarru’ : Islamic Banking and Finance. Vol.2(1) : 12-25.

Anda mungkin juga menyukai