Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS PERBANDINGAN

KINERJA KEUANGAN PT. BANK


SYARIAH MANDIRI DENGAN PT.
BANK MUAMALAT INDONESIA

Kelompok 4:
Ujang Parid, 11190600371
Siska Pradina Ambarwati, 11190600377
Abraham Perkasa Palintin Tarigan, 11190600372
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perbankan merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran strategis
dalam menyelaraskan, menyerasikan, serta menyeimbangkan berbagai unsur
pembangunan. Peran yang strategis tersebut terutama disebabkan oleh
fungsi utama bank sebagai lembaga yang dapat menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan
berdasarkan asas demokrasi ekonomi mendukung pelaksanaan
pembangunan dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan
ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat
banyak.
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Tingkat keuangan Bank Syariah Mandiri


dan Bank Muamalat Indonesia untuk masing-masing rasio
keuangan.
2. Adakah perbedaan yang signifikan atas kinerja
keuangan Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat
Indonesia.
TUJUAN DAN MANFAAT
PENELITIAN

1. Untuk 2. Untuk
mengetahui dan Mendeskripsikan
menganalisis kinerja perbedaan tingkat
keuangan Bank kinerja keuangan
Syariah mandiri Bank Syariah
dan Bank Mandiri dengan
Muamalat Bank Muamalat
Indonesia Indonesia

MANFAAT
PENELITIAN

1 Bagi Penulis

2 Bagi Akademis

3 Bagi Bank Syariah


SISTEMATIKA
PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
BAB III :METODE PENELITIAN
BAB IV : GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN
BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB VI : PENUTUP
BAB II : TINJAUAN
PUSTAKA
Pengertian Bank
Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal
sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.
Disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang
atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik,
telepon, air, pajak, uang kuliah dan pembayaran lainnya.
Menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah “ Badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak”.
Tugas dan fungsi Bank
Pada dasarnya tugas pokok bank menurut UU No.19 tahun 1998 adalah membantu pemerintah
dalam hal mengatur, menjaga, dan memeliharastabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran
produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup
rakyat banyak. Sedangkan fungsi bank pada umumnya (Siamat, 2005).
Jenis -Jenis Bank
Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian. Fungsi
utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta
bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional,
kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
PERBANKAN SYARIAH

Pengertian Bank Syariah


Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi
dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga dapat diartikan sebagai lembaga
keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-
Qur’an dan Hadits Nabi SAW.
Sejarah Perbankan Syariah
Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan simbol Islam,
karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai
gerakan fundamentalis. Pemimpin perintis usaha ini Ahmad El Najjar, mengambil bentuk
sebuah bank simpanan yang berbasis profit sharing (pembagian laba) di kota Mit Ghamr
pada tahun 1963.
Kegiatan Bank Umum Syariah
Sistem Operasional Bank Syariah
Kelebihan dan Kelemahan Bank Syariah
Analisis Kinerja Bank
Hipotesis
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April 2012 sampai dengan selesai, dengan
mengumpulkan data yang diperoleh dari Publikasi Bank diterbitkan oleh masing-masing Bank
yang bersangkutan.
Objek Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil objek dari PT. Bank Syari’ah Mandiri dan PT. Bank Muamalat
Indonesia
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif, yaitu penelitian terhadap
fenomena atau populasi tertentu yang diproses peneliti dari subyek berupa individu, organisasional
industri atau perspektif yang lain. Studi ini dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik fenomena atau
masalah yang ada. Menurut tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif, yaitu
suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini mengacu pada data berupa angka-angka
sehingga dikategorikan dalam penelitian yang bersifat kuantitatif.
Jenis Data
Guna mendukung penelitian ini, maka jenis data yang digunakan sebagai berikut :
Data Kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau berupa angka- angka. Dalam hal ini data dari laporan
keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia
Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dihitung atau data yang bersifat non angka antara lain, sejarah
singkat perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan.
Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder . data sekunder diambil dari laporan keuangan bank yang
dipublikasikan dari tahun 2005- 2010. Laporan keuangan bank yang digunakan adalah laporan keuangan
neraca dan laporan keuangan Laba Rugi.
Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu :
Studi Pustaka
Studi ini dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dasar-
dasar teoritis ini diperoleh dari literatur-literatur, majalah-majalah ilmiah maupun tulisan-tulisan lainnya yang
berhubungan dengan kinerja keuangan, analisa laporan keuangan,dan sejarah perkembangan PT. Bank Syari’ah
Mandiri dan PT. Bank Muamalat Indonesia.
Studi Dokumenter
Pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan masing – masing Bank yang diperoleh dari
website masing-masing bank.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis rasio keuangan (financial ratio analysis). Analisis rasio keuangan berkaitan dengan
penilaian kinerja perusahaan/bank. Analisis ini didasarkan pada data yang bersifat kuantitatif
yaitu data berupa angka-angka yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan. Analisis rasio
keuangan yang digunakan adalah Permodalan, Likuiditas, Efisiensi, Rentabilitas.
Langkah-langkah analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Menghitung dan menganalisis laporan keuangan perusahaanperusahaan perbankan dengan
menggunakan alat rasio keuangan Permodalan, Manajemen likuiditas, Efisiensi, dan Rentabilitas.
Melakukan analisis rasio Permodalan yang bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan
perusahaan-perusahaan perbankan dalam membayar kewajiban jangka panjang yang diukur
melalui Capital adequacy ratio (CAR).
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis data yang mengacu pada masalah dan tujuan
penelitian, maka dapat dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut :
Hasil uji statistic independent sample t-test menunjukkan rasio CAR, dan ROA tidak terdapat perbedaan
yang signifikan. Sedangkan NPM, BOPO, dan LDR Bank Syariah Mandiri terdapat perbedaan secara
signifikan dengan Bank Muamalat Indonesia, sebagaimana yang terlihat sebagai berikut :
Nilai mean CAR Bank Syariah Mandiri berada di atas Bank Muamalat Indonesia, akan tetapi rasio CAR
Bank Muamalat Indonesia masih berada di atas kriteria kondisi baik yang ditetapkan Bank Indonesia,
yaitu melebihi 8%.
Nilai mean NPM antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia menunjukkan bahwa
nilai NPM Bank Syariah Mandiri berada di Bawah Bank Muamalat Indonesia.
Nilai mean ROA antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia menunjukkan bahwa
nilai ROA Bank Syariah Mandiri berada di bawah Bank Muamalat Indonesia, tetapi rasio ROA Bank
Syariah Mandiri
masih berada pada kriteria kondisi baik yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 1,5%
Nilai mean BOPO antara Syariah mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia menunjukkan bahwa
nilai BOPO Bank Syariah Mandiri berada di atas Bank Muamalat Indonesia, tetapi rasio BOPO
Bank Muamalat Indonesia berada pada kriteria kondisi baik yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu
dibawah 92%.
Nilai mean LDR antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank Muamalat Indonesia menunjukkan
bahwa nilai LDR Bank Syariah Mandiri berada di Bawah Bank Muamalat Indonesia. Karena rasio
LDR bank Syariah Mandiri berada di bawah kriteria yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu
85-110%.
Saran
Dari hasil kesimpulan dalam penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut:
Bagi Bank Syariah Mandiri. Secara umum, d a r i se gi e f i s ie n s i d an P e rmo d al a n
kinerja k e u an g an Bank Syariah Mandiri lebih baik dibandingkan dengan Bank Muamalat
Indonesia. Akan tetapi, ada beberapa rasio yang lebih rendah dari Bank Muamalat indonesia, yaitu
rasio Rentabilitas (ROA), (NPM), dan rasio Likuiditas (LDR). Untuk meningkatkan rasio-rasio
tersebut, Bank Syariah Mandiri perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Rasio Rentabilitas (ROA) Bank Syariah Mandiri dapat ditingkatkan kualitasnya . Hal ini dapat dilakukan
dengan lebih memperhatikan pengelolaan assetnya . Usahakan setiap asset yang tersebut menghasilkan
Laba, sehinggga kinerja keuangan pada analisis ROA dapat ditingkatkan.
Rasio (NPM) dapat ditingkatkan kualitasnya dengan mengoptimalkan pendapatan operasional dalam
pembentukan laba bersih sehingga kinerja keuangan pada analisis rasio NPM dapat ditingkatkan.
Rasio Likuiditas (LDR) dapat ditingkatkan kualitasnya dengan menekan kenaikan dana yang disalurkan
bank melalui pembiayaan atau kredit yang diberikan kepada nasabah. Sehingga kinerja keuangan pada
analisis rasio LDR dapat ditingkatkan.
Bagi Muamalat Indonesia
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja B a n k S y a r i a h M a n d i r i dari segi Permodalan dan
Efisiensi lebih baik dibandingkan B a n k M u a m a l a t In d o n e s i a . Oleh karena itu, Bank
Muamalat Indonesia Perlu meningkatkan rasio permodalannya terhadap CAR dan rasio efesiensi Terhadap
BOPO.
Bagi peneliti yang akan datang
Karena penelitian ini hanya menggunakan lima rasio dalam mengukur kinerja keuangan Bank Syariah
Mandiri Bank Muamalat Indonesia, maka sebaiknya peneliti yang akan datang menggunakan lebih banyak
rasio untuk mengukur kinerjanya. Selain itu, sebaiknya peneliti yang akan datang juga memperbanyak
sampelnya, agar hasilnya lebih tergeneralisasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai