KELAS A 2018
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Dosen Pengampu
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang bertema “Ajaran Allah
Menurut Alkitab“ untuk mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan.
Terwujudnya makalah ini tidak dapat terlepas dari bimbingan dan dorongan serta
arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka
dengan kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak
Luhut Simarmata M.Th selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Kristen
Protestan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat lebih memahami materi
yang penulis sajikan. Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini banyak
sekali kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca agar penulisan makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat lebih mengerti tentang materi yang telah penulis sajikan.
Penyusun
Kelompok 2
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................................ii
Bab I. Pendahuluan..............................................................................................................1
III.1 Kesimpulan....................................................................................................9
Daftar Pustaka.....................................................................................................................10
ii
Bab I.
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Sekarang ini, masih banyak orang-orang Kristen memiliki konsep yang
simpangsiur tentang Allah. Siapa nama Allah dan bagaimana sifat-sifatnya menjadi
sebuah perdebatan. Ada juga yang dibingungkan dengan ajaran-ajaran yang tidak
Alkitabiah tentang Allah sehingga imannya terombang ambing. Bahkan tidak jarang
didapati mereka menjadi penganut ateisme. Tidaklah susah memahami Allah secara
benar jika saja mau mempelajari Alkitab dengan kesungguhan dan teliti.
Hal yang akan kita bahas pada saat ini merupakan teologi tentang Allah yang
meliputi pandanga-pandangan tentang Allah, argumentasi tentang adanya Allah,
nama-nama Allah, pernyataan dan sifat-sifat Allah.
I.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1
Bab II.
Pembahasan
II.1 Teori-teori Tentang Allah
Berbicara tentang Allah maka sebenarnya ada banyak teori-teori ataupun
pandangan-pandangan terhadap Allah, berikut uraian teori-teori tentang Allah :
1. Deisme, yaitu aliran yang mengakui adanya pencipta alam semesta, tetapi
setelah alam semesta selesai diciptakan, Tuhan menyerahkan dunia pada
nasibnya sendiri. Sebab, sang Pencipta sudah memasukkan hukum dunia
kedalamnya sehingga manusia dapat menunaikan tugasnya dengan berbakti
kepada Tuhan dengan hidup yang sesuai dengan hukum akalnya. Dalam
paham deisme, Tuhan diibaratkan sebagai tukang jam yang sangat ahli,
sehingga setelah jam itu selesai tidak membutuhkan si pembuatnya lagi. Jam
itu berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah tersusun dengan rapi.
Menurut paham ini, Allah absen sejak sabbath pertama dalam memperhatikan
ciptaan Allah adalah pencipta dunia, namun Ia bukanlah pemelihara dari
segala apa yang telah diciptakanNya.
2
kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan. Seseorang yang tidak
mengakui keberadaan Allah disebut ateis.
5. Pantheisme. Pantheisme terdiri dari tiga kata, yaitu Pan( berarti seluruh),
Theo(berarti Tuhan), dan Ism (Isme), berarti paham. Jadi, pantheism atau
pantheisme adalah paham yang berarti bahwa seluruhnya Tuhan. Pantheisme
berpendapat bahwa seluruh alam ini adalah Tuhan dan Tuhan adalah seluruh
alam. (yang berarti Tuhan sama dengan ciptaannya).
6. Polytheisme, yaitu kepercayaan yang mengakui adanya lebih dari satu Tuhan.
Secara harfiah berasal dari bahasa Yunani poly + theoi, yang berarti banyak
tuhan. Lawan dari paham ini adalah monoteisme, atau kepercayaan yang
hanya mengakui satu Tuhan. Penganut polytheisme adalah penganut agama
Shinto, Hindu dan agama Cina tradisional.
7. Theisme. Theisme berpendapat bahwa alam diciptakan oleh Tuhan yang tidak
terbatas, antara Tuhan dan makhluk sangat berbeda. Menurut theisme, Tuhan
disamping berada di alam (imanen), tetapi dia juga jauh dari alam
(transenden). Ciri lain dari theisme menegaskan bahwa Tuhan setelah
menciptakan alam, tetap aktif dan memelihara alam.
8. Monoteisme (berasal dari kata Yunani monos yang berarti tunggal dan Theos
yang berarti Tuhan) adalah kepercayaan bahwa Tuhan adalah satu/tunggal
dan berkuasa penuh atas segala sesuatu. Penganut monoteisme adalah
penganut agama Islam, Kristen dan Yudaisme.
3
mengulurkan tangan-Ku kepada suku bangsa yang memberontak, yang
menempuh jalan yang tidak baik dan mengikuti rancangannya sendiri; 1
Raja-raja 8:29, Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan
malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana;
dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Yohanes 4:24,
Malaikat dan setan juga adalah roh. Manusia juga mempunyai roh. Tetapi
semua itu berbeda, karena Allah adalah Roh yang sempurna.
2. Allah adalah Esa. Menurut KBBI, “esa” artinya tunggal, satu. “Allah adalah
Esa” berarti Allah tidak lebih dari satu (monotheisme) dan hanya ada 1 jalan
menuju Allah (Yohanes 14:6, Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau
tidak melalui Aku.”
3. Allah adalah Kekal. Kekekalan Allah membawa 3 arti penting, yaitu : Allah
tidak berubah karena perubahan zaman. Dalam Mazmur 90 :2 , tertulis,
“Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan,
bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.”
4. Allah adalah sumber kehidupan. Dalam Yohanes 5:26, tertulis “Sebab sama
seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga
diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalamdiri-Nya sendiri.”
5. Allah selalu ada dan tidak ada akhirnya. Dalam Ibrani 13:8, tertulis, “Yesus
Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-
lamanya.”
6. Allah Mahakuasa. Dalam kitab Wahyu 19:6, tertulis, “Lalu aku mendengar
seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti
deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang
Mahakuasa, telah menjadi raja.” Ini berarti, Allah adalah yang kuat dalam
segala-galanya. Keluaran 6:3, Aku telah menampakkan diri kepada Abraham,
Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku
TUHAN Aku belum menyatakan diri. Ini menjadi bukti bahwa Allah
berkuasa atas segala ciptaan. Kejadian 1:10 : Lalu Allah menamai yang
kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa
semuanya itu baik.
4
7. Allah Mahahadir, artinya Allah ada dimana-mana dalam waktu bersamaan.
Hadir dalam bentuk tindakanNya atas segala alam semesta ciptaanNya.
Yesaya 66:1, Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi
adalah tumpuan kaki- Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku,
dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku? Sekalipun Allah itu
ada / hadir dimana-mana, tetapi Allah tidak hadir di semua tempat dengan
sikap dan arti yang sama. (kehadiranNya di surga berbeda dengan di bumi,
kehadiranNya pada benda berbeda dengan kehadiranNya pada binatang,
kehadiranNya pada binatang berbeda dengan kehadiranNya pada manusia,
kehadiranNya pada orang kafir berbeda dengan kehadiranNya pada orang
kristen, kehadiranNya pada orang kristen yang tidak memberitakan Injil
berbeda dengan kehadiranNya pada orang kristen yang memberitakan Injil
(Mat 28:19-20), kehadiranNya pada orang kristen / gereja berbeda dengan
kehadiranNya pada diri Kristus sendiri (Bdk. Yoh 3:34 dan Kol 2:9 dengan
Yoh 1:16)). Untuk orang Kristen yang betul-betul hidup sesuai kehendak Tu-
han, sifat maha ada dari Allah ini menyenangkan dan memberi damai /
sukacita. Untuk orang Kristen yang berdosa, ini tidak menyenangkan. Untuk
orang kafir, ini mengerikan! Karena itu setiap mau berbuat dosa, baik
berdusta, menipu, ngerpek, berzinah, dsb, pikirkan bahwa Allah selalu
mengawasi.
8. Allah Maha tahu. Bahwa Allah itu Mahatahu dinyatakan secara jelas dalam 1
Sam 2:3 Yes 40:27-28. Berbeda dengan pengetahuan pada manusia,
pengetahuan Allah tidak didapatkan dari luar diriNya, melalui pengamatan /
penyelidikan atau melalui proses berpikir (Roma 11:33-34). Pengetahuan
Allah sempurna, dalam arti: a) Pengetahuan Allah tidak bisa salah. b) Allah
mengetahui segala sesuatu. c) DiriNya sendiri. d) Hal-hal di waktu lampau,
sekarang, maupun yang akan datang (Yesaya 42:9, Matius 6:8). e) Hal-hal
yang tersembunyi (I Samuel 16:7, I Tawarikh 28:9, Ayub 34:21-22, Mazmur
68:18 Mazmur 139:11-12 , Yes 29:15). Allah mengetahui segala sesuatu yang
sebenarnya, tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Dalam Mazmur 44:21,
dinyatakan bahwa, masakan Allah tidak akan menyelidikinya? Karena Ia
mengetahui rahasia hati!
5
9. Allah tidak berubah, maksudnya Allah telah sempurna, jadi Allah tidak
berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk. Allah selalu melakukan yang
benar, menangani secara adil segala makhluk ciptanNya sesuai watak mereka.
Dalam Yakobus 1:17, dinyatakan bahwa, “Setiap pemberian yang baik dan
setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa
segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena
pertukaran.” Mazmur 33:11, menyatakan, tetapi rencana TUHAN tetap
selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
6
4. Allah Maha Kasih
Dalam 1 Yoh. 4:8 dikatakan bahwa Allah adalah kasih. Allah adalah kasih
dengan demikian kasih merupakan salah satu sifat pokok dari Allah. Kenyataan
bahwa Allah adalah kasih, dalam Alitab telah banyak data. Kesaksian itu adalah
Allah adalah kasih (1 Yoh.4 :8-10), Allah memprakarsi kasih (1 Yoh. 4:10), Allah
sumber kasih (2 Korint. 13:11), Allah mengasihi dunia (Yoh. 3:16), dan lain-lain.
6. Allah Baik
Kebaikan Allah adalah sesuatu hal yang mendorong Dia untuk berlaku baik
hati, ramah tamah, murah hati dan beretikad baik terhadap manusia. Allah kita adalah
Allah yang berhati lembut dan cepat merasa simpati terhadap semua manusia dan
memang inilah tabiat-Nya. Kebaikan Allah telah ditunjukkan-nya dalam kasih-Nya
(Yoh. 3:16), kemurahan-Nya (Maz. 145:9, 15-16) dan dalam kasih karunia-Nya
( Efesus 1:6).
7
Allah menyatakan dirinya dalam 2 penyataan, yaitu Penyataan Umum (Alam) dan
Penyataan Khusus (Firman).
1. Pernyataan umum (General Revelation) adalah kesaksian Allah mengenai
diri-Nya sendiri kepada manusia melalui alam semesta, pemeliharaan
terhadap alam, pemeliharaan terhadap manusia, dn adanya hati nurani
manusia maupun sejarah ( Rom. 1:19-20; 2:14-15; Maz. 19:1-6; Ayub 12:7-9;
Kisah Para Rasul 14:15-17; 17:28-29; Yesaya 29:16).
Pernyataan umum belum bisa membawa manusia kepada hubungan
yang benar dengan Allah dan tidak dapat mendatangkan hubungan yang
benar dengan Allah dan tidak dapat mendatangkan keselamatan.
2. Pernyataan khusus (Specifik Relevation) adalah kesaksian Allah mengenai
diri-Nya kepada manusia dengan cara khusus, yaitu melalui Alkitab (1 Yoh.
5:9-12) dan Yesus Kristus (Yoh. 1:18). Yesus Kristus sebagai bentuk dari
peryataan khusus merupakan suatu inkarnasi. Inkarnasi itu densiri adalah
menyatakan Bapa (Yoh. 1:18), menyatakan sifat Allah (Yoh.14:9),
menyatakan kuasa Allah (Yoh. 3:2), menyatakan hikmat Allah (Yoh. 7:42),
menyatakan kemuliaan Allah (Yoh. 1:14), menyatakan hidup Allah (1 Yoh.
1:1-3) dan menyatakan kasih Allah (Yoh. 5:8).
Alkitab merupakan bertuk pernyataan khusu yang tertulis, artinya
bahwa Alkitab adalah perkataan Allah yang ditulis oleh orang-orang yang
dipilih oleh Allah sehingga melalui-Nya manusia dapat mengenal Allah
secara benar. Alkitab adalah kebenaran (Yoh. 17:17), diberikan secara
progresif (Ibrani 1:1) dan diberikan dengan maksud yang jelas (2 Tim. 3:15-
17).
Mengapa Alkitab disebut sebagai pernyataan Ilahi? Hal ini disebakan
kesatuannya, karena nubuat-nubuat yang digenapi, otoritasnya dan karena
penulis-penulis Alkitab itu sendiri menyebutkan bahwa Allah berfirman
melalui mereka.
8
Bab III
Penutup
III.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil berdasarkan pembahasan diatas adalah
bahwa keberadaan Allah benar adanya dan semua agama mengajarkan bahwa Allah
itu ada. Namun ada juga paham yang mengatakan bahwa Allah itu tidak ada seperti
yang diyakini oleh penganut ateisme. Pembuktian bahwa Allah itu ada dapat kita
pelajari melalui Alkitab untuk lebih memahami Allah dan meneguhkan iman kita
untuk tidak terpengaruh terhadap berbagai paham yang dapat menyesatkan iman kita.
Alkitab merupakan pernytaan Allah yang ditulis oleh orang-orang terpilih oleh Allah,
yang dapat menghubungkan kita dengan Allah.
9
Daftar Pustaka
Habeahan, Sampitmo dkk , 2020. Pendidikan Agama Kristen. Penerbit Pratama
Mitra Sari. Medan.
https://www.slideshare.net/AgnesYodo/tugas-latihan-agama
10