DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
Anna Lestari (7181220001)
Lori Evaronika Sihaloho (7181220007)
Mega Utami (7182220016)
Simon Petrus Gulo (7183220034)
Debora Oktavine Gracia Sinaga (7183520052)
Akuntansi B 2018
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah kelompok 1 yang berjudul “Kasus Akuntansi Tanah Pihak Ketiga
Pemerintah Kabupaten Subang” mata kuliah Akuntansi Keuangan Pemerintah
Lanjutan. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Tim Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
Kebijakan Akuntansi Aset Lainnya adalah salah satu bab dalam Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Pusat. Kebijakan Akuntansi Aset Lainnya terdapat dalam
Permenkeu 225/PMK.05/2019 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat pada
BAB VIII. Permenkeu 225/PMK.05/2019 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Pusat melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf o Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Menteri Keuangan berwenang untuk
menetapkan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan negara.
Dalam Kebijakan Akuntansi Aset Lainnya, Aset Lainnya adalah aset pemerintah
selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan piutang
jangka panjang.
BAB VIII
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang, aset
tetap, dana cadangan, dan piutang jangka panjang. Aset Lainnya, antara lain:
1) Dapat diidentifikasi;
2) Dikendalikan, dikuasasi, atau dimiliki oleh pemerintah;
3) Kemungkinan besar manfaat ekonomi dan sosial atau jasa potensial di
masa mendatang mengalir kepada/dinikmati oleh pemerintah; dan
4) Biaya perolehan atau nilai wajar dapat diukur dengan andal.
ATB dapat dibedakan berdasarkan jenis sumber daya, cara perolehan serta
masa manfaatnya.
Menurut jenis sumber dayanya, Aset tak Berwujud dapat dibedakan menjadi:
Lisensi adalah izin tertulis yang diberikan oleh Pemegang Hak Cipta
atau Pemilik Hak terkait kepada pihak lain untuk melaksanakan hak
ekonomi atas ciptaannya atau produk hak terkait dengan syarat tertentu.
Waralaba (Franchise) adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang
perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas
usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti
berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain
berdasarkan perjanjian waralaba.
5) ATB Lainnya
Pembelian;
Pengembangan internal;
Pertukaran;
Kerjasama;
Donasi/hibah;
Warisan budaya/sejarah.
c. Pengakuan
Dapat diidentifikasi;
Dikendalikan, dikuasai, atau dimiliki entitas;
Kemungkinan besar manfaat ekonomi dan sosial atau jasa potensial di
masa mendatang mengalir kepada/dinikmati oleh entitas; dan
Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.
Pembahasan
Lampiran Kasus