Anda di halaman 1dari 57

Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS BerAKHLAK

PERCEPATAN PELAYANAN PERTANAHAN MELALUI


DIGITALISASI SISTEM PENGARSIPAN BUKU TANAH
DENGAN SCAN BARCODE DAN PERSONAL WEBSITE DI
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN LABUHANBATU

Disusun Oleh:
Nama : Satria Lucky Amor Girsang, S.H.
NIP : 199706142022041002
Jabatan : Analis Hukum Pertanahan

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XLI


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Rancangan Aktualisasi dengan judul: Digitalisasi Sistem Pengarsipan Buku Tanah di Kantor
Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu, yang diajukan oleh peserta Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Tahun 2022 Gelombang VI (Enam) Angkatan XLI (Empat Puluh Satu):

Nama : Satria Lucky Amor Girsang, S.H.


NIP : 199706142022041002
Jabatan : Analis Hukum Pertanahan
Satuan/Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu

Disetujui dan dinyatakan layak untuk disajikan dalam Seminar Rancangan Aktualisasi,
sebagai salah satu syarat kelulusan pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun
2022 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional pada hari Senin, tanggal 03 Oktober
2022.

Menyetujui:

Bogor, 03 Oktober 2022 Rantauprapat, 03 Oktober 2022


Coach
Mentor

Suwarni, S.E., M.I.P Rizki Kurniawan, S.P.


NIP. 19700705 199403 2 005 NIP. 19770111 200502 1 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih
karuniaNya, Penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi pada satuan kerja Kantor
Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu, sebagai salah satu syarat dalam penilaian pelaksanaan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional Tahun 2022. Teriring doa dari dan kepada kedua orangtua
penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaiak Laporan Aktualisasi yang berjudul
“Percepatan Pelayanan Pertanahan Melalui Digitalisasi sistem pengarsipan Buku
Tanah dengan scan barcode dan personal website di Kantor Pertanahan Kabupaten
Labuhanbatu”.
Laporan ini membahas tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi, tahapan-tahapan
kegiatannya dan output penulis selama menjalani masa off class di Kantor Pertanahan
Kabupaten Labuhanbatu. Selain itu dibahas pula mengenai keterkaitan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi dengan substansi mata pelatihan, visi misi organisasi, dan penguatan nilai-nilai
organisasi.
Dalam pelaksanaan dan penulisan laporan kegiatan aktualisasi ini, Penulis mendapatkan
bimbingan, bantuan dan dukungan sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Agustyarsah, S.SiT., S.H., M.P. selaku Kepala Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
2. Bapak Ir. Harris Simanjuntak, M.Dev.Plg selaku Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Labuhanbatu;
3. Bapak Rizki Kurniawan, S.P. selaku Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran
Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu, sekaligus mentor penulis yang telah
memberikan dukungan dan masukan yang sangat berguna dalam pelaksanaan dan
penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini;
4. Ibu Suwarni, S.E., M.IP. selaku coach yang telah membimbing, memberikan
masukan dan saran, serta dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
laporan rancangan aktualisasi dengan baik;
5. Bapak Bambang Sugiarto, S.H. selaku Penguji;
6. Bapak dan ibu widyaswara yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang
sangat bermanfaat selama masa on class di PPSDM;
7. Secara khusus Penulis menghaturkan terima kasih kepada kedua Orangtua,
Ayahanda Evendy Girsang dan Ibunda Rasita Br Bangun beserta keluarga besar
berkat doa dan motivasi dalam proses perjalanan penyelesaian laporan rancangan
aktualisasi ini;
8. Panitia pelaksana Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Gelombang
VI Golongan III Kementerian ATR/BPN Tahun 2022;
9. Teman-teman Peserta Pelatihan Dasar CPNS Gelombang VI Golongan III
Kementerian ATR/BPN Tahun 2022, teristimewa Angkatan XLI yang telah
memberikan pengalaman, semangat dan motivasi.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak, diharapkan dapat membantu dalam penyempurnaan
laporan ini. Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan laporan ini dan
semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

Rantauprapat, 03 Oktober 2022

Penulis,

Satria Lucky Amor Girsang, S.H.


NIP. 19970614 202204 1 002
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PERSETUJUAN.............................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iv

DAFTAR TABEL.........................................................................................................v

DAFTAR BAGAN......................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................vii

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................................

B. Tujuan Organisasi..............................................................................................

1. Visi..............................................................................................................

2. Misi..............................................................................................................

3. Tujuan..........................................................................................................

C. Tugas dan Fungsi...............................................................................................

D. Struktur Organisasi.............................................................................................

E. Program dan Kegiatan Saat Ini...........................................................................

BAB II.............................................................................................................................

A. Identifikasi Isu....................................................................................................

B. Pemilihan Isu......................................................................................................

C. Gagasan Pemecah Isu.........................................................................................

D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi........................................................................

E. Jadwal Kegiatan Aktualisasi Tahun 2022...........................................................


DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

RANCANGAN AKTUALISASI

A. LATAR BELAKANG

Peranan Aparatur Sipil Negara adalah sebagai penyelenggara kebijakan publik, sebagai
pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Mengingat begitu besarnya
peranan ASN dalam pembangunan bangsa, maka setiap ASN harus berkompeten dan
memiliki integritas yang tinggi.

Sebagai salah satu bentuk upaya untuk menghasilkan ASN yang berkompeten dan
memiliki integritas yang tinggi dalam menyelenggarakan kebijakan publik, pemerintah
melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil selama satu tahun masa percobaan. Masa
percobaan atau masa prajabatan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
pasal 34 menyebutkan bahwa masa prajabatan dilaksanakan melalui proses Pendidikan dan
pelatihan. Lebih lanjut pada pasal 36 Calon Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus memenuhi persyaratan salah satunya adalah lulus
pendidikan dan pelatihan. Lebih lanjut Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan tertuang dalam
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Program Pelatihan Dasar CPNS, membekali
peserta melalui KurikulumPembentukan Karakter PNS dan Kurikulum Penguatan
Kompetensi Teknis Bidang Tugas.Sejalan dengan kode etik dan kode perilaku dalam UU
ASN.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah kementerian


yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang agraria/pertanahan dan tata
ruang dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara. Kementerian ATR/BPN melaksanaka tugas dan menyelenggarakan fungsi guna
mewujudkan visi dan misi pembangunan di bidang pertanahan.
Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu sebagai instansi vertikal dari Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional untuk
melaksanakan sebagian tugas dan fungsinya pada wilayah kabupaten Labuhanbatu.

Salah satu seksi di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
yang juga terdapat pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu adalah Seksi Penetapan
Hak dan Pendaftaran. Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020 Pasal 27 Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran
memiliki beberapa tugas sebagai berikut:

• Melaksanakan, inventarisasi, identifikasi, pengelolaan data dan penyajian informasi


kegiatan penetapan hak tanah dan ruang dan pendaftaran tanah dan ruang;
• Penatausahaan tanah ulayat dan hak komunal;
• Penetapan dan pengelolaan tanah pemerintah;
• Hubungan kelembagaan serta pembinaan;
• Pengawasan mitra kerja dan PPAT.

Pendaftaran tanah sebagai salah satu tugas pokok Kementerian ATR/BPN menurut Pasal
1 angka 1 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 yaitu serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh Pemerintah secara terus-menerus, berkesinambungan dan teratur meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data
yuridis dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya
dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.

Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kalinya menghasilkan surat tanda bukti hak
berupa sertifikat atas bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya. Jaminan kepastian hukum
yang hendak diwujudkan dalam pendaftaran tanah ini, meliputi kepastian status hak yang
didaftar kepastian subjek hak, dan kepastian objek hak. Pendaftaran tanah ini menghasilkan
sertifikat sebagai tanda bukti haknya dan buku tanah. Buku tanah merupakan dokumen dalam
bentuk daftar yang memuat data yuridis dan data fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang
sudah ada haknya. Jadi, buku tanah merupakan dokumen yang memuat data yuridis dan data
fisik tanah yang sudah ada haknya sedangkan sertifikat tanah merupakan surat tanda bukti
hak atas tanah yang sudah dibukukan dalam buku tanah. Sertifikat diterbitkan untuk
kepentingan pemegang hak yang bersangkutan sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang
telah didaftar dalam buku tanah. Bagi Kementerian ATR/BPN buku tanah menjadi arsip
untuk keperluan kegiatan pendaftaran tanah maupun pemeliharaan data. Buku tanah baiknya
dikelola dengan baik untuk menunjang efisiensi pekerjaan sehingga dapat memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang optimal.

Jika dilihat dengan kondisi nyata ditempat satuan kerja saat ini pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Labuhanbatu perihal manajemen tata kelola buku tanah membutuhkan adanya
perhatian untuk dikelola secara optimal sebagai bentuk aktualisasi dari Manajemen ASN,
seperti masih terdapatnya buku tanah yang disimpan di rak yang bukan menurut kecamatan
atau masih tercampur dan belum dibuatnya labeling kecamatan di rak buku tanah. Kondisi
tata kelola yang belum optimal tersebut mengakibatkan pegawai yang mencari buku tanah
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pencarian buku tanah, hal ini bedampak pada
kinerja pegawai yang membutuhkan buku tanah serta pelayanan kepada masyarakat akan
menjadi kurang maksimal. Perbaikan manajemen tata kelola ini diharapkan dapat
memberikan kemudahan dalam pencarian akan kebutuhan buku tanah. Perpaduan
pengoptimalan tata kelola buku tanah dengan pencatatan peminjaman buku tanah secara
digital sebagai bentuk dari Aktualisasi Smart ASN akan meningkatkan efisiensi pekerjaan
dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Untuk memecahkan masalah tersebut, sebagai
Calon Pegawai Negeri Sipil, Penulis memilih judul aktualisasi Percepatan Pelayanan
Pertanahan Melalui Digitalisasi sistem pengarsipan Buku Tanah dengan scan barcode
dan personal website di Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu

B. LATAR BELAKANG

1. Visi

Berdasarkan Rancangan Strategis Pusat Pengembangan Dan Standarisasi


Kebijakan Agraria, Tata Ruang Dan Pertanahan Tahun 2020-2024, Visi Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional selama lima tahun ke depan
adalah : “Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Terpercaya
dan Berstandar Dunia dalam Melayani Masyarakat untuk Mendukung Tercapainya:
“Indonesia Maju dan Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong” Visi ini secara langsung sangat relevan dengan 7 Agenda RPJMN 2020-2024.

Dalam hal ini misalnya, agenda “Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk


Pertumbuhan yang Berkualitas” dan “Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan
Ekonomi dan Pelayanan Dasar” sangat bergantung pada kualitas dan reliabilitas
administrasi pertanahan dan tata ruang. Begitu juga guna memenuhi agenda
“Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan” dan “Membangun
Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim”,
kebijakan pertanahan dan penataan ruang yang kuat dan berkeadilan sangat
menentukan.

Frasa “berstandar dunia” dimaknai sebagai penerapan international best practices


dalam upaya-upaya: meningkatkan efektivitas manajemen dan mutu pelayanan tanah
dan ruang secara berkesinambungan; meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
masyarakat yang berdampak pada peningkatan manfaat dan kualitas Terwujudnya
Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanhan yang Terpercaya dan Berstandar Dunia
dalam Melayani Masyarakat untuk Mendukung Tercapainya: “Indonesia Maju dan
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” (output to
impact) layanan pertanahan serta pemeringkatan Ease Of Doing Bussiness (kemudahan
berusaha).

2. Misi

Kemudian berdasarkan Rancangan Strategis Pusat Pengembangan dan


Standarisasi Kebijakan Agraria, Tata Ruang dan Pertanahan Tahun 2020-2024 untuk
mencapai visi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
kemampuan lembaga dalam melaksanakan pelayanan public bidang pertanahan dan
ruang difokuskan melalui 2 (dua) misi, yaitu:

a. Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Produktif,


Berkelanjutan dan Berkeadilan.
b. Menyelenggarakan Pelayanan Pertanahan dan Ruang yang Berstandar Dunia.

3. Tujuan

Berdasarkan Rancangan Strategis Pusat Pengembangan Dan Standarisasi


Kebijakan Agraria, Tata Ruang Dan Pertanahan Tahun 2020-2024, tujuan dan sasaran
Kementerian ATR/BPN disusun sebagai implementasi atau penjabaran Misi, dengan
target yang spesifik dan terukur dalam suatu Sasaran . Tujuan dan Sasaran yang
menjadi penting untuk dirumuskan dengan memperhatikan berbagai aspek secara
komprehensif. Misi pertama yaitu: “Menyelenggarakan penataan ruang dan
pengelolaan pertanahan yang produktif, berkelanjutan dan berkeadilan”, dijabarkan ke
dalam 2 Tujuan, yaitu:

a. Menyelenggarakan Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan


Rakyat;

b. Menyelenggarakan Penataan Ruang yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan


Lingkungan Hidup Berkelanjutan.

Adapun misi kedua: “Menyelenggarakan Pelayanan Pertanahan dan Ruang yang


Berstandar Dunia” diimplementasikan dalam Tujuan ke 3 (tiga) yaitu:
“Menyelenggarakan Pelayanan Publik dan tata Kelola Kepemerintahan yang Baik”.

C. TUGAS DAN FUNGSI

Sebagai calon Analis Hukum Pertanahan, berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019
Tentang Jabatan Pelaksana Non Struktural Di Lingkungan Kementerian Agraria Dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional seorang Analis Hukum Pertanahan memiliki tugas antara
lain:

1. Menyusun bahan usulan rencana kegiatan dan anggaran di bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah, sengketa, konflik, perkara pertanahan;

2. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan surat-surat yang


berhubungan dengan permohonan Hak Tanah dan pendaftaran Tanah berdasarkan
disposisi pimpinan;

3. Menganalisis dan memproses berkas permohonan sesuai ketentuan yang berlaku;

4. Mempersiapkan petunjuk/penjelasan atas surat dari masyarakat/pihak lain yang


menyangkut hak tanah dan pendaftaran tanah;

5. Membuat hasil risalah berdasarkan jenis layanan yang diserahkan kepada pimpinan
untuk ditindaklanjuti;

6. Membuat konsep SK berdasarkan jenis layanan permohonan pendaftaran tanah;

7. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah;

8. Mengumpulkan dan mengolah bahan gugatan dari PTUN, Perdata, Pidana dan
Pengadilan Agama;

9. Menyusun dan menganalisis bahan Surat Kuasa;

10. Menyusun dan menganalisis bahan jawaban atas gugatan yang masuk;

11. Menyusun dan menganalisis bahan duplik;

12. Menyiapkan bahan peninjauan lapangan (survei Lokasi);

13. Menyusun dan menganalisis bahan kesimpulan sidang;

14. Menyusun dan menganalisis bahan kontra memori banding;

15. Menyusun dan menganalisis bahan kontra memori kasasi;

16. Menyusun dan menganalisis bahan memori kasasi;

17. Menyusun dan menganalisis pembatalan sertifikat;


18. Mengumpulkan bahan dalam rangka mengumpulkan bukti baruu untuk peninjauan
kembali;

19. Menyusun dan menganalisis bahan kontra PK;

20. Menyusun bahan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang hukum pertanahan;

21. Mengklasifikasikan tipologi sengketa, konflik dan perkara pertanahan;

22. Menganalisis masalah pertanahan yang menjadi penyebab sengketa, konflik dan
perkara pertanahan;

23. Membuat resume permasalahan secara sistimatis dan terukur;

24. Mempersiapkan dan melaksanakan gelar internal atas sengketa, konflik dan perkara
pertanahan;

25. Menyusun peta masalah;

26. Membuat risalah pengolahan data masalah pertanahan;

27. Mempersiapkan konsep usulan pembatalan hak atas tanah; dan

28. Menerima hasil analisis masalah pertanahan;

29. Mempelajari hasil analisis masalah pertanahan sebagai bahan persiapan mediasi;

30. Mengumpulkan data pendukung fisik, administrasi dan yuridis sebagai bahan
pendukung hasil analisis;

31. Mempersiapkan konsep undangan mediasi untuk para pihak;

32. Mempersiapkan dan melaksanakan gelar mediasi atas Sengketa dan Konflik
Pertanahan;

33. Membuat notulen, berita acara dan laporan hasil mediasi; dan

34. Menyusun konsep naskah kedinasan lainnya di bidang Hak Tanah dan Pendaftaran
Tanah, sengketa, konflik, perkara pertanahan.

.....Dari 34 poin diatas, Adapun Ikhtisar Jabatan Analis Hukum Pertanahan adalah
Menelaah dan menganalisis bahan pengaturandan penetapan hak tanah dan ruang, pengaturan
dan pendaftaran hak tanah, ruang dan PPAT, pengadaan tanah serta sengketa,konflik dan
perkara pertanahan dan atau ruang dengan tugas-tugas (khususnya di seksi Penetapan Hak
dan Pendaftaran ) sebagai berikut:

1. Menyusun bahan usulan rencana kegiatan dan anggaran dibidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah, sengketa, konflik, perkara pertanahan;

2. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan surat-surat yang


berhubungan dengan permohonan Hak Tanah dan pendaftaran Tanah berdasarkan disposisi
pimpinan;

3. Menganalisis dan memproses berkas permohonan sesuai ketentuan yang berlaku;

4. Mempersiapkan petunjuk/penjelasan atas surat dari masyarakat/ pihak lain yang


menyangkut hak tanah dan pendaftaran tanah;

5. Membuat hasil risalah berdasarkan jenis layanan yang diserahkan kepada pimpinan
untuk ditindaklanjuti;

6. Membuat konsep SK berdasarkan jenis layanan permohonan pendaftaran tanah ;

7. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah;

8. Menyusun konsep naskah kedinasan lainnya dibidang Hak Tanah dan Pendaftaran
Tanah, sengketa, konflik, dan perkara pertanahan.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu sesuai dengan


Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan. Saat ini Penulis bertugas
pada Seksi Penetapan dan Pendaftaran Hak di Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu.
Adapun susunan organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu adalah sebagai
berikut:
1. Sub bagian Tata Usaha;

2. Seksi Survei dan Pemetaan;

3. Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran;

4. Seksi Penataan dan Pemberdayaan;

5. Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan; dan

6. Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa.

Adapun struktur organisasi pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu adalah


sebagai berikut:
E. PROGRAM DAN KEGIATAN SAAT INI

Program kerja yang sedang berjalan di Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu,


khususnya pada Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran, diantaranya adalah:

1. Rekomendasi hasil pembinaan dan pengawasan PPAT Daerah

2. Surat Keputusan Penetapan Hak Atas Tanah Perorangan dan Badan Hukum

3. Layanan Pendaftaran Pertama Kali

4. Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)

5. Layanan Informasi SKPT

6. Layanan Pengecekan SHAT

7. Layanan Pemecahan SHAT

8. Layanan Pemeliharaan Data Pertanahan

9. Layanan Pemantauan dan Evaluasi


BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. IDENTIFIKASI ISU

Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai
masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga
kelompok berbeda berdasarkan tingkat urgensinya,yaitu:

1. Isu saat ini (current issue), merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian
dan sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari
pengambil keputusan.

2. Isu berkembang (emerging issue), merupakan isu yang perlahan-lahan masuk dan
menyebar diruang publik, dan publik mulai menyadari adanya isu tersebut.

3. Isu potensial, merupakan kelompok isu yang belum nampak di ruang publik, namun
dapat terindikasi dari beberapa instrumen (sosial, penelitian ilmiah, analisis intelijen,
dsb) yang mengidentifikasi adanya kemungkinan merebak isu dimaksud dimasa
depan.

Kemudian terdapat 3 (tiga) kemampuan yang mempengaruhi dalam mengidentifikasi


dan/atau menetapkan isu dan perlu mendapatkan perhatian dari peserta, yaitu kemampuan
melakukan:

1. Enviromental Scanning yaitu peduli terhadap masalah dalam organisasi dan


mampu memetakan hubungan kausalitas;

2. Problem Solving yaitu mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan


mampu memetakan faktor terkait dan perannya masing-masing;

3. Berpikir Analisis yaitu mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan


substansi Mata Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi/ dampak/
manfaat dari sebuah pilihan kebijakan/ program/ kegiatan/ tahapan kegiatan.

Dalam proses menentukan isu-isu yang ada di lingkungan Kantor Pertanahan


Kabupaten Labuhanbatu ini, saya telah mendiskusikan dengan beberapa pihak, yaitu teman
sejawat, para pegawai senior dan terutama mentor saya yaitu Bapak Rizki Kurniawan, S.P.
Karena beliau-beliau itulah yang lebih tahu dan berpengalaman tentang 9 pekerjaan dan
masalah-masalah di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu. Sehingga
berhasil diidentifikasi 3 Isu yang diangkat, yaitu:

1. Belum Optimalnya Pengerjaan Hak Tanggungan dan Pengecekan Sertipikat Secara


Elektronik
Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran mempunyai beberapa tugas dimana beberapa di
antaranya adalah pengerjaan hak tanggugan elektronik (HT-el) dan juga pengecekan sertipikat
elektronik (CB-el). Idealnya, HT-el dikerjakan dalam waktu kurang dari 5 hari, jika tidak selesai
maka akan tertutup otomatis, sedangkan CB-el idealnya dikerjakan dalam waktu 1 hari saja.
Tapi kenyataannya pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu, Baik HT-el dan CB-el
belum dapat dikerjakan secara optimal akibat kedua permohonan tersebut mempunyai kendala pada
jam input yang tidak dibatasi. CB-el bisa masuk pada jam berapapun pada hari kerja, tak jarang ketika
jam enam sore ketika petugas sudah ingin pulang berkas CB-el baru masuk sehingga membuat
petugas CB-el cukup kelimpungan akibat dari tidak adanya batasan jam input, sehingga ini tidak
mencerminkan SMART ASN yang bekerja dengan manajemen yang baik, yang seharunsnya bisa
memanajemen sistem kerja yang baik dan teratur. Belum lagi ditambah pekerjaan rutin lainnya yang
dirangkap oleh petugas CB-el sedangkan masa pengerjaan hanya 1 hari saja, jika tidak maka
langsung masuk menjadi tuggakan.
Selain CB-el juga termasuk pada HT-el, dimana input data pada HT-el ini dilakukan oleh pihak
bank. Prosedur pemeriksaan HT-el lebih kompleks daripada CB-EL, tetapi pada HT-el terjadi
kendala yang lebih besar lagi, dimana input data oleh pihak bank bisa masuk kapan saja, selain diluar
jam kerja juga masuk pada hari libur seperti hari sabtu dan minggu. Kantor Pertanahan Kabupaten
Labuhanbatu merupakan salah satu kantah dengan permohonan yang cukup tinggi di sumatera utara
dikarenakan mencakup pengerjaan 3 (tiga) kabupaten sekaligus, yaitu kabupaten Labuhanbatu,
Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sehingga membuat tumpukan
berkas HT-el semakin banyak dan para petugas sering mengalami kesulitan akibat berkas masuk
yang banyak diluar jam kerja dan diluar hari kerja.
Gambar 1. Screenshoot Dashboard Jam Input HT-el

2. Lambatnya Progres Pengerjaan Data Yuridis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dari
Target Seharusnya.
Pendaftaran Tanah Sistemastis Lengkap pada saat ini merupakan program prioritas pada
Kementerian ATR/BPN. Setiap Kantor Pertanahan mempunyai target yang berbedbeda, disesuaikan
dengan kondisi wilayah masing-masing. Idealnya program PTSL dilaksanakan selama 1 tahun
penuh dari awal tahun sampai akhir tahun, sehingga target yang ada dibagi kedalam 12 bulan untuk
mengetahui berapa rataan target setiap bulannya.
Sebagai program prioritas kenyataannya pada kantor pertanahan kabupaten Labuhanbatu
mengalami kendala, dari 14.000 target untuk tahun ini, baru terpenuhi sekitar 4000 berkas. Adapun
kendala yang terjadi diakibatkan kondisi medan desa yang cukup jauh dan sulit ditempuh akibat
kantah labuhanbatu yang memegang kendali tiga kabupataen sekaligus. Selain itu dipengaruhi juga
oleh terbatasnya informasi yang diperoleh masyarakat terkait PTSL, kondisi ini tidak sesuai konsep
SMART ASN yang seharusnya bisa meminimalisir kendala yang terjadi untuk bekerja secara cerdas.
Gambar 2. Screenshoot Dashboard Statistik Puldadis PTSL

3. Terkendalanya Pekerjaan yang Membutuhkan Informasi Buku Tanah Akibat


Pencarian Buku Tanah yang Belum Disimpan secara Baik dan Belum
Terintegrasi secara Digital.
Di dalam proses pendaftaran tanah tersebut menghasilkan sertifikat dan buku
tanah. Buku tanah menjadi arsip pada Kementerian ATR/ BPN untuk keperluan
kegiatan pendaftaran tanah, pembuktian, maupun pemeliharaan data. Buku tanah
seyogyanya dikelola dengan baik agar memudahkan pegawai Kementerian ATR/
BPN untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat terkait pembuktian dan
pemeliharaan data. Buku tanah memiliki fungsi layaknya identitas pengenal yang
melekat pada bidang tanah. Dalam buku tanah tersebut, terdapat informasi tentang
nama pemilik, luas ukuran tanah, letak bidang tanah, dan informasi penting lainnya.
Oleh karenanya, diperlukan manajemen tata kelola yang baik dalam pengelolaan
buku tanah yaitu berkaitan dengan tata letak buku tanah yang terstruktur dan
pencatatan peminjaman buku tanah untuk mencegah hilangnya buku tanah ketika
buku tanah tersebut dipinjam oleh pegawai kantor.
Manajemen pengelolaan buku tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten
Labuhanbatu perlu mendapatkan perhatian yang berupa ruangan arsip terbatas dan
rak arsip sudah hampir tidak memadai untuk mengamodir buku tanah. Sehingga
membuat beberapa pekerjaan tertunda dan proses pengerjaan yang cukup lama
dikarenakan butuh waktu lebih untuk mencari buku tanah pada ruang arsip. Selain
itu penataan letak buku tanah belum semua dilakukan pelabelan kecamatan pada rak
arsip sehingga masih tercampurnya buku tanah yang tidak sesuai dengan kecamatan
dan pendataan peminjaman buku tanah sebaiknya dilaksanakan secara tertib dan
teratur dengan beralih ke pencatatan secara digital yang sebelumnya masih bersifat
konvensional. Hal ini tentu bertolak belakang dengan sistem Manajemen ASN yang
seharusnya mampu mempersingkat dan mengatur flow sistem kerja, tapi dengan
kondisi buku tanah yang berantakan sama sekali tidak mencerminkan SMART ASN
yang baik.
Jika hal tersebut dibiarkan secara terus menerus, dapat menimbulkan beberapa
dampak yaitu buku pencatatan riwayat peminjaman atau penggunaan buku tanah ada
kemungkinan hilang, tidak fleksibel dan tidak terlacak dengan baik, buku tanah yang
tersusun acak dapat menghambat pekerjaan pegawai yang menggunakan buku tanah
untuk keperluan pemeliharaan data pertanahan, sehingga hal ini akan mengakibatkan
terkendalanya pelayanan pertanahan untuk masyarakat. Keterkaitan isu ini dengan
agenda III diantaranya dengan Manajemen ASN, sebagai Aparatur Sipil Negara
memiliki kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab. Kewajiban pengelolaan manajemen
penyimpanan buku tanah sudah sepatutnya untuk melaksanakan tugas dengan
kompeten, cermat, disiplin dan penuh dengan ketelitian yang akan berdampak pada
hasil kerja yang optimal.
Selain itu keterkaitannya juga ada dengan Smart ASN dengan melihat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, sudah seharusnya ASN
mengikuti perkembangan dibidang digital. Pengarsipan yang dilakukan secara digital
yang bisa memudahkan para petugas untuk mencari buku tanah sehingga pengerjaan
berkas-berkas bisa dijalankan lebih cepat dan lebih optimal. Untuk mendapatkan hal
tersebut tentu ASN harus memiliki digital skill, digital cultur, serta digital etichs.
Berdasarkan hal tersebut isu manajemen pengelolaan buku tanah sangat berkaitan
erat dengan tugas dan fungsi jabatan penulis di Seksi Penetapan dan Pendaftaran
Hak Atas Tanah.
Gambar 3 dan 4 Kondisi ruang arsip buku tanah di Kantah Labuhanbatu

B. PEMILIHAN ISU
Perumusan isu utama yang akan digunakan penulis adalah menggunakan metode
pendekatan USG. Metode USG merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan yang dinilai berdasarkan tingkat:
1. Urgency: seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu tadi,
2. Seriousness: seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul jika isu tersebut tidak dipecahkan,
3. Growth: seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
Selanjutnya penilaian dilakukan dengan memberikan skor pada masing-masing isu
berdasarkan ketiga aspek di atas dengan skala 1-5. Isu yang memiliki skor tertinggi akan
menjadi isu prioritas yang akan diselesaikan. Deskripsi dari kriteria USG dapat dilihat pada
tabel kriteria USG berikut;
Tabel Deskripsi Kriteria Urgency
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 bulan
4 Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 3 bulan
3 Cukup Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 6 bulan
2 Kurang Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 tahun
1 Tidak Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu >1
tahun

Tabel Deskripsi Kriteria Seriousness Skala Nasional


Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Serius Dampak isu akan berpengaruh sangat luas
4 Serius Dampak isu akan berpengaruh luas
3 Cukup Serius Dampak isu akan berpengaruh cukup luas
2 Kurang Serius Dampak isu kurang berpengaruh secara luas
1 Tidak Serius Dampak isu tidak akan berpengaruh secara luas

Tabel Deskripsi Kriteria Growth


Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 1 bulan
4 Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 3 bulan
3 Cukup Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 6 bulan
2 Kurang Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 1 tahun
1 Tidak Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu >1 tahun
Tabel 1 Metode Analisa Isu USG

Kemudian penilaian dilakukan dengan cara diskusi bersama dengan mentor dan rekan
kerja dengan cara memberikan skor dalam skala 1-5 pada masing-masing isu berdasarkan
pertimbangan masing-masing indikator dari kriteria diatas. Isu yang memiliki skor tertinggi
akan menjadi isu prioritas yang akan diselesaikan.Adapun hasil pemberian skor isu adalah
sebagai berikut:
ISU U S G Total
Belum Optimalnya Pengerjaan Hak Tanggungan dan
Pengecekan Sertipikat Secara Elektronik Akibat 3 4 4 11
Permohonan yang Masuk di Luar Jam Kerja
Lambatnya Progres Pengerjaan Data Yuridis 4 3 3 10
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dari Target
Seharusnya.
Terkendalanya Pekerjaan yang
Membutuhkan Informasi Buku Tanah Akibat
Pencarian Buku Tanah yang Belum 5 5 5 15
Disimpan secara Baik dan Belum
Terintegrasi secara Digital.
Tabel 2 Pemilihan Isu

Berdasarkan Core Issue yang telah dianalisa menggunakan Metode USG dengan
menggunakan Kuisioner berupa Google Form diatas dianalisa dari responden Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintahan Non Pegawai Negeri) yang bekerja di Kantor
Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu. Setelah melakukan survey tersebut, skor tertinggi
memilih gagasan isu nomor 3 yaitu Terkendalanya Pekerjaan Akibat Pencarian Buku Tanah
yang Belum Disimpan secara Baik dan Terintegrasi Digital, dengan nilai urgency 5,
seriousness 5, dan growth 5.
Berdasarkan kedua metode analisa isu yang digunakan diatas dapat disimpulkan
bahwa isu utama yang harus diselesaikan segera adalah Terkendalanya Pekerjaan Akibat
Pencarian Buku Tanah yang Belum Disimpan secara Baik dan Terintegrasi Digital.

C. GAGASAN PEMECAHAN ISU

Setelah isu utama ditetapkan, yaitu belum optimalnya manajamen pengelolaan buku
tanah di Kantor Pertanahan Kota Pematangsiantar maka dicari akar masalah dari masalah
tersebut. Apabila akar masalah dan penyebab sudah diketahui secara pasti, maka tindakan
dan langkah perbaikan akan lebih mudah dilakukan dengan menciptakan usulan dan strategi
gagasan kegiatan. Dalam mencari akar masalah Penulis menggunakan teknik pencarian akar
masalah yaitu Fishbone Diagram, yaitu sebagai berikut:
MAN METHOD

Keterbatasan Jumlah Belum semua dilakukan


SDM yang mengelola pelabelan pada rak buku
pengarsipan buku tanah tanah dan pencatatan Terkendalanya Pekerjaan
peminjaman bersifat yang Membutuhkan
konvensional
Informasi Buku Tanah
Akibat Pencarian Buku
Tanah yang Belum
Disimpan secara Baik
Sarana prasarana dan Terintegrasi Digital.
tidak memadai
Masih kurangnya
inisiatif SDM Machine
Environment
MAN
Bagan 1 Metode Fishbone

Dari fishbone diagram diatas terdapat 4 (empat) kategori penyebab Terkendalanya


Pekerjaan Akibat Pencarian Buku Tanah yang Belum Disimpan secara Baik dan Terintegrasi
Digital pada Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu yakni Man, Method, Environment,
dan Machine. Dari 4 (empat) kategori penyebab isu terpilih dapat digambarkan pada table
berikut:

No Akar Masalah Gagasan Pemecahan Isu

1 Keterbatasan Sumber Daya Perlu adanya pembinaan Sumber Daya


Manusia Manusia yang ditugaskan khusus untuk
pengarsipan untuk manajemen arsip Buku
Tanah

2 Belum dilakukanya pelabel-an Percepatan Pelayanan Pertanahan


kecamatan pada rak buku Melalui Digitalisasi sistem pengarsipan
tanah dan pencatatan bersifat Buku Tanah dengan scan barcode dan
konvensioanal dan belum di personal website di Kantor Pertanahan
digitalisasi Kabupaten Labuhanbatu
3 Masih kurangnya inisiatif Melakukan pelatihan dan pembinaan
pengelola pengarsipan petugas pengelola pengarsipan

4 Sarana prasarana kurang Melakukan pengajuan perluasan ruangan


memadai dan perlengkapan pendukungnya.

Tabel 3 Akar masalah dan gagasan pemecahan masalah

Setelah menentukan gagasan pemecahan isu berdasarkan akar masalah, maka akan
dilakukan pemilihan gagasan pemecahan isu dengan melakukan tapisan menggunakan
metode efektif, efisien, dan kemudahan yang akan digambarkan pada tabel dibawah ini :
No Gagasan Efektifitas Efisiensi Kemudahan Total
1 penambahan Sumber Daya
Manusia yang ditugaskan
3 3 3 9
khusus untuk pengarsipan.

2 Percepatan Pelayanan
Pertanahan Melalui
Digitalisasi sistem
pengarsipan Buku Tanah 5 5 5 15
dengan scan barcode dan
personal website

3 Melakukan pelatihan dan


pembinaan petugas
4 4 4 12
pengelola pengarsipan

4 Melakukan pengajuan
perluasan ruangan dan
2 2 2 6
perlengkapan pendukungnya

Tabel 4 Tapisan Gagasan Pemecah Isu

Nilai Keterangan

5 Sangat Efektif,Sangat Efesien, dan Sangat Mudah

4 Efektif, Efesien, dan Mudah

3 Cukup Efektif, Cukup efesien, Cukup Mudah

2 Kurang Efektif, Kurang Efesien, Kurang Mudah


1 Tidak Efektif, Tidak Efesien, Tidak Mudah

Mengacu pada tabel di atas, pelaksaan aktualisasi oleh penulis dengan menggunakan
gagasan alternatif yang efektif, efisien, dan mudah berdasarkan kusioner yang telah disebar
ke pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu maka penulis memilih gagasan
pemecah isu Digitalisasi sistem pengarsipan buku tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten
Labuhanbatu dengan sistem pencarian scan barcode dan cloud computing. Pemilihan
tersebut dilakukan untuk memberikan dampak dan perbaikan di Kantor Pertanahan
Kabupaten Labuhanbatu yaitu kemudahan pencarian buku tanah dengan sesuai tata letak
label per kecamatan dan dapat menemukan lokasi secara digital tanpa perlu mencari secara
konvensional sehingga membuat pekerjaan akan menjadi lebih efektif dan efisien, selain itu
juga akan membuat data pencatatan rapi, aman, murah dan sesuai dengan perkembangan
zaman dengan mengusung Smart ASN.
D. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu


Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Pengerjaan Hak Tanggungan dan Pengecekan Sertipikat Secara Elektronik
2. Lambatnya Progres Pengerjaan Data Yuridis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dari Target Seharusnya.
3. Terkendalanya Pekerjaan Akibat Pencarian Buku Tanah yang Belum Disimpan secara Baik dan Belum Terintegrasi
secara Digital.
Isu yang Diangkat : Terkendalanya Pekerjaan Akibat Pencarian Buku Tanah yang Belum Disimpan secara Baik dan BelumTerintegrasi
secara Digital.
Gagasan Pemecah Isu : Percepatan Pelayanan Pertanahan Melalui Digitalisasi sistem pengarsipan Buku Tanah dengan scan barcode dan
personal website di Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu

Tabel … Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Tahapan Keterkaitan Substansi dengan Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No. Kegiatan Output
Kegiatan Mata Pelatihan Visi-Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1. Pengumpulan Ide 1. Melakukan Konsep kegiatan Agenda II: Pengumpulan ide dan Melalui kegiatan ini
pengarsipan buku konsultasi tata kelola a. Berorientasi Pelayanan bahan pada sistem maka akan menguatkan
tanah dengan mentor pengarsipan buku • Saya akan Ramah, sopan dan pengarsipan dan perilaku yang ramah,
tanah yang telah berkomunikasi yang baik pencarian buku tanah sopan cermat dan teliti
disepakati oleh dalam mengawali kegiatan merupakan salah satu serta peduli terhadap
mentor ini dengan berkonsultasi implementasi dari lingkungan pelayanan,
dengan mentor untuk Renstra Kementerian bekerja sama, bekerja
mendapatkan arahan dengan ATR/BPN yaitu cerdas dan tuntas,
sikap sopan, rapi dan berkontribusi terhadap memberikan nilai
melakukan komunikasi pencapaian pelayanan tambah, bekerja
dengan baik. pertanahan dan penataan dengan integritas,
b. Akuntabel ruang yang berstandar dapat dipercaya serta
• Saya akan berkonsultasi dunia untuk terwujudnya patuh dan taat terhadap
dengan mentor dengan hati tata kelola kelembagaan peraturan yang telah
yang jujur akan pemahaman yang kompetitif dan ditetapkan sesuai tugas
yang saya punya dan berstandar dan tanggung jawab
bertanggungjawab terhadap kepemerintahan yang yang diberikan.
kepercayaan yang diberikan baik, yang akan
oleh mentor. membuat pengarsipan
c. Kompeten dan layanan kegiatan
• Saya akan meningkatkan pemeliharaan data
kompetensi dengan pendaftaran tanah
mempelajari hal baru dan menjadi efisien dan
mendapatkan banyak lebih cepat.
informasi sebelum
berkonsultasi dengan mentor.
d. Harmonis
• Saya akan menghargai
Perbedaan saat berkonsultasi
dengan mentor, baik itu
perbedaan pendapat ataupun
perbedaan sudut pandang
materi.
e. Loyal
• Saya akan setia terhadap
instansi dengan
menyelesaikan tahapan ini
dengan baik, sebagai
kewajiban CPNS yang setia
terhadap instansi dan Negara.
f. Adaptif
• Saya akan bertindak proaktif
saat melaksanakan konsultasi
dengan mentor, dengan
memberikan pertanyaan
g. Kolaboratif
• Saya akan terbuka untuk
kerjasama terkait ide
masukan saat berkonsultasi
unuk menghasilkan nilai
tambahan bagi instansi.

Agenda III:
a. Manajemen ASN
Berkaitan dengan penerapan -
fungsi ASN pelayan public
serta menjalankan kewajiban
ASN.

2. Melakukan Agenda II:


telahaan ide a. Berorientasi Pelayanan
kegiatan • Saya akan menjadi pribadi
dengan rak yang cekatan dan responsive
arsip yang dalam penataan buku tanah
tersedia dan harus memperhatikan
ketelitian dan kecermatan
untuk menyesuaikan dengan
rak yang ada dengan efesien,
kegiatan ini bersifat responsis
dan kualitas.
b. Akuntabel
• Saya akan menggunakan
kekayaan negara secara
bertanggung jawab mengenai
data informasi dengan rak
buku yang tersedia hal ini
perwujudan untuk
menggunakan kekayaan dan
barang milik negara secara
tanggung jawab, efektif dan
efisien.
c. Kompeten
• Saya akan memahami konsep
penataan buku tanah yang
baik dan teratur dengan
mengutamakan perbaikan
dari konsep yang ada
sebelumnya.
d. Harmonis
• Saya akan mengumpulkan
ide dan bahan penataan buku
tanah dengan kegiatan yang
objektifdan membentuk
suasana kerja yang kondusif
e. Loyal
• Membuat ide dan bahan
penyesuaian tatanan yang
tidak bertentangan dengan 24
Pancasila, UUD1945, NKRI,
mencemarkan nama
Pemerintah, ASN, Pimpinan
dan Instansi.
f. Adaptif
• Saya akan menyusun bahan
penyesuiaian tatanan dengan
terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas.
g. Kolaboratif
• Saya akan berkolaborasi
dengan pengelola arsip Buku
Tanah dalam melakukan
kegiatan penyesuaian

Agenda III:
a. Manajemen ASN
Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN
3. Membuat Agenda II:
catatan telaah a. Berorientasi Pelayanan
pendataan • Saya akan bertindak sopan,
kecamatan dan rapi dan ramah
desa di mengumpulkan data dan
Kabupaten informasi secara sopan dan
Labuhanbatu ramah.
dan Kabupaten b. Akuntabel
Labuhanbatu • Saya akan bertanggungjawab
Utara dan berintergritas
mengumpulkan data dan
informasi pelaksanaan
kegiatan secara bertanggung
jawab,
c. Kompeten
• Saya akan menelaah dan
melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
d. Harmonis
• Membangun lingkungan
kerja yang kondusif dengan
rekan kerja saat proses
pengumpulkan data dan
informasi.
e. Loyal
• Saya akan menjaga etika
perilaku pada saat
pengumpulan data dan
informasi untuk menghindari
permasalahan yang bersifat
merusak nama baik sesama
ASN dan menjaga segala
informasi yang bersifat
rahasia negara.
f. Adaptif
• Saya akan menyesuaikan diri,
beradaptasi dengan kondisi
lingkungan kerja saat proses
pengumpulan data dan
informasi.
g. Kolaboratif
• Saya akan bekerjasama
dengan rekan kerja dan
memberikan kesempataan
untuk berkontribusi pada saat
mengumpulkan data dan
informasi.

Agenda III:
a. Managemen ASN 26
Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN

4. Berkoordinasi Agenda II
dengan a. Berorientasi Pelayanan:
pengelola buku • saya akan bersikap ramah,
tanah sopan, rapi saat melakukan
koordinasi dengan pengelola
buku tanah secara sopan dan
ramah
b. Akuntabel:
• saya akan bertindak
transparan dan berintergritas
saat melakukan koordinasi
dengan pengelola buku tanah
secara jelas dan transparan
serta menjunjung tinggi nilai
integritas
c. Kompeten:
• saya akan bertukar- pikiran
dan bersdiskusi dengan
pengelola buku tanah untuk
menghasilkan kualitas
terbaik.
d. Harmonis:
• saya akan menjaga hubungan
yang kondusif saat
berinteraksi dengan
pengelola buku tanah dengan
sopan dan menjunjung tinggi
etika.
e. Loyal:
• saya akan menjaga rahasia
jabatan dan Negara dengan
melakukan koordinasi sesuai
etika prilaku untuk menjaga
nama baik ASN dan Instansi
dan memilah informasi yang
boleh dan tidak boleh
disampaikan.
f. Adaptif:
• saya akan bertindak proaktif
dalam menyampaikan ide
dan gagasan dengan proaktif
kepada pengelola buku tanah
untuk kemajuan instansi.
g. Kolaboratif:
• saya akan bersifat terbuka
dan bekerjasama saat
melakukan koordinasi
dengan pengelola buku tanah
dan rekan kerja untuk
menyempurnakan konsep
kegiatan penataan buku tanah
.

Agenda III :
a. Manajemen ASN
Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN

2. Identifikasi 1. Melakukan Label yang akan Agenda II: Pengelolaan arsip buku Kegiatan kordinasi
pembuatan label konsultasi ditempelkan pada a. Berorientasi Pelayanan: tanah dengan pembuatan dengan pengelola buku
sesuai Kabupaten, dengan Mentor rak arsip buku • Saya akan menghadap mentor label berdasarkan tanah berkontribusi
Kecamatan pada tanah dengan santundan dapat kecamatan akan terhadap penguatan
rak arsip diandalkan untuk mendukung terwujudnya nilai organisasi:
menyampaikan kepada mentor penyelenggaraan
mengenai konsep penataan pelayanan pertanahan Profesional bentuk
buku tanah. dan pengelolaan arsip implementasi dari
b. Akuntabel: yang berstandar dunia bekerja, bekerja cerdas,
• Saya akan berintegritas tinggi melalui kecepatan dan tuntas dan memberikan
dengan melakukan konsultasi efisiensi dalam bekerja nilai tambah
secara jelas dan transparan
serta menjunjung nilai Terpercaya bentuk
integritas implementasi dari
c. Kompeten: bekerja dengan
• Saya akan bertukar pikiran dan integritas, dapat
berdiskusi dengan mentor dipercaya dan
untuk melaksanakan tugas diandalkan
dengan baik dan kualitas
terbaik.
d. Harmonis:
• Saya akan membangun
lingkungan kerja yang kondusif
dengan menghargai perbedaan
pemikiran selama proses
konsultasi untuk memastikan
lingkungan kerja yang kondusif
e. Loyal:
• Saya akan menjaga nama baik
sesama ASN, Pemimpin,
Instansi, dan negara
• Saya akan melakukan
konsultasi sesuai etika prilaku
untuk menjaga nama baik
sesama ASN dan pimpinan
serta memilah informasi yang
boleh dan tidak boleh
disampaikan.
f. Adaptif:
• Saya akan bertindak Proaktif
melakukan konsultasi secara
antusias, proaktif, dengan
menyesuaikan arahan dari
mentor.
g. Kolaboratif:
• Saya akan bersinergi
melakukan konsultasi dengan
Mentor dengan membangun
komunikasi yang efektif dalam
berkordinasi.

Agenda III
a. Managemen ASN Berkaitan
dengan penerapan fungsi ASN
pelayan publik serta menjalankan
kewajiban ASN dan kompetensi
manajerial ASN.

2. Mencetak label Agenda II:


yang akan a. Berorientasi Pelayanan:
ditempelkan • Saya akan melakukan
pada rak arsip perbaikan tanpa henti dengan
membuat penanda batas
dengan teliti dan melakukan
perbaikan dari sistem yang
sudah ada sebelumnya.
b. Akuntabel:
• Saya akan membuat penanda
batas secara bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi serta
sesuai konsep yang telah
direncanakan dengan cermat.
c. Kompeten:
• Saya akan membuat penanda
batas yang baik dan
mengevaluasi pekerjaan yang
telah dilakukan.
d. Harmonis:
• Saya akan membangun
lingkungan kerja yang
kondusif dan menghargai
tupoksi pengelola arsip.
e. Loyal:
• Saya akan membuat penanda
batas buku tanah dengan
tetap menjaga rahasia
informasi dengan cara dan
pada tempat yang aman.
f. Adaptif:
• Saya akan bertindak proaktif
dengan melakukan kegiatan
pembuatan batas secara
antusias dan proaktif untuk
menerapkan gagasan yang
dimiliki.
g. Kolaboratif:
• Saya akan bersinergi
Melakukan kolaborasi
dengan pengelola dalam
mengkonsep penanda pada
rak arsip

Agenda III:
a. Managemen ASN
Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN dan kompetensi
manajerial ASN.

3. Melakukan Agenda II:


koordinasi a. Berorientasi Pelayanan:
dengan • Saya akan bersikap ramah,
pengelola buku solutif dan dapat diandalkan
tanah Ketika melakukan koordinasi
dengan pengelola buku tanah
saya akan bersikap secara
sopan, ramah dengan
memberikan solusi ketika ada
kendala.
b. Akuntabel:
• Saya akan berkoordinasi
dengan pengelola buku tanah
saya akan secara jelas
menyampaikanya dan
transparan serta menjunjung
nilai integritas.
c. Kompeten:
• Saya akan meningkatkan
kompetensi diri dengan
bertukar pikiran dan
berdiskusi dengan pengelola
arsip sehingga membentuk
peningkatan kompetensi diri.
d. Harmonis:
• Saya akan berkordinasi
dengan pengelola arsip untuk
saling menolong terhadap
kendala dan hambatan dalam
penataan buku tanah.
e. Loyal:
• Saya akan menjaga rahasia
jabatan dan negara dengan
melakukan koordinasi
dengan pengelola buku tanah
dengan tetap memperhatikan
kerahasian informasi negara.
f. Adaptif:
• Saya akan bertindak proaktif
melakukan koordinasi
dengan pengelola arsip
secara antusias, proaktif, dan
menyempurnakan penataan
buku tanah
g. Kolaboratif:
• Saya akan terbuka untuk
bekerjasama Melakukan
koordinasi dengan pengelola
arsip dengan tidak menutup
bekerjasama dengan rekan
kerja untuk menghasilkan
nilai tambah

Agenda III
Manajemen ASN:
Berkaitan dengan penerapan fungsi
ASN pelayan publik serta
menjalankan kewajiban ASN dan
kompetensi manajerial ASN.

3 Menginventarisir 1. Mengeluarkan Buku tanah yang Agenda II: Meninventarisir arsip Kegiatan
arsip buku tanah semua arsip telah dikumpulkan a. Berorientasi Pelayanan: buku tanah merupakan menginventerisir buku
berdasarkan buku tanah dari berdasarkan • Saya akan cekatan salah satu implementasi tanah ini mendukung
kelompok rak kabupaten dan mengeluarkan arsip buku dalam Renstra penguatan nilai
kabupaten dan kecamatan tanah tahun sehingga dapat Kementerian ATR/BPN organisasi:
kecamatannya diandalkan dalam hal yaitu 2020-Peningkatan
pelayanan. Kualitas. Dengan Terpercaya bentuk
b. Akuntabel melaksanakan kegiatan implementasi dari
 Saya akan mengeluarkan ini akan berkontribusi bekerja dengan
seluruh arsip buku tanah terhadap pencapaian integritas, dapat
dengan jujur, tanggung program terwujudnya dipercaya dan
jawab, dan cermat. tata kelola kelembagaan diandalkan.
c. Kompeten yang kompetitif dan
berstandar
 Saya akan mengeluarkan kepemerintahan yang
seluruh arsip buku tanah dari baik dari aspek
rak dengan kualitas kerja manajemen operasional
terbaik. untuk mencapai tujuan
d. Harmonis visi kementerian.
 Saya akan mengeluarkan
seluruh arsip buku tanah dari
rak sekaligus membangun
lingkungan yang kondusif.
e. Loyal
 Saya akan mengeluarkan
arsip buku tanah dengan tetap
menjaga rahasia jabatan dan
negara.
f. Adaptif
 Saya akan proaktif
mengeluarkan arsip buku
tanah dari rak.
g. Kolaboratif
 Saya akan menggerakkan
sumberdaya yang ada
bekerjasama mengeluarkan
seluruh arsip buku tanah dari
rak untuk melakukan
perbaikan.

Agenda III
a. Manajemen ASN
Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN dan kompetensi
manajerial ASN
2. Memisahkan Agenda II
arsip buku a. Berorientasi Pelayanan
tanah  Saya akan cekatan dan dapat
berdasarkan diandalkan dalam
kelompok memisahkan arsip buku tanah
kabupaten dan sesuai kelompok kecamatan.
kecamatan. b. Akuntabel
 Saya akan memisahkan arsip
buku tanah berdasarkan
kelompok kecamatan dengan
penuh tanggung jawab dan
cermat.
c. Kompeten
 Saya akan memisahkan arsip
buku tanah dengan kualitas
terbaik dalam
pelaksanaannya.
d. Harmonis
 Saya akan melakukan
pemisahan arsip buku tanah
dengan tetap menjaga
lingkungan kerja yang
kondusif.
e. Loyal
 Saya akan tetap menjaga
rahasia negara atas arsip yang
dipisahkan berdasarkan
kelompok kabupaten dan
kecamatan.
f. Adaptif
 Saya akan proaktif dalam
melakukan pemisahan arsip
buku tanah.
g. Kolaboratif
 Saya akan menggerakkan
sumberdaya yang ada
bekerjasama memisahkan
arsip buku tanah berdasarkan
kelompok kecamatan untuk
melakukan perbaikan
pengelolaan.

Agenda III
a. Managemen ASN
Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN dan kompetensi
manajerial ASN.
4. Penataan tata letak 1. Melakukan Rak arsip buku Agenda II Kegiatan penataan buku Melalui kegiatan
buku tanah penempelan tanah telah a. Berorientasi Pelayanan tanah secara penataan buku tanah
berdasarkan label terpasang label  Saya akan melakukan berkelompok ini maka akan
kabupaten dan kabupaten dan kabupaten dan komunikasi dengan pengelola berdasarkan kabupaten mewujudkan sikap
kecamatan kecamatan kecamatan dan buku tanah dengan sopan dan dan kecamatan yang jujur, adil, transparan,
pada rak buku tanah telah ramah. akan membuat pekerjaan akuntabel, tepat waktu,
tersusun semuanya b. Akuntabel menjadi efektif dan cerdas dan kreatif
menurut kabupaten  Saya akan memproses efesien guna mendukung dengan filosofi
dan kecamatan penanda batas buku tanah terwujudnya professional dalam
masing-masing. saya lakukan secara penyelenggaraan melaksanakan
bertanggungjawab, cermat, pelayanan pertanahan kedudukan dan peran
disiplin dan berintegritas dan berstandar dunia. sebagai pelayan public.
tinggi serta sesuai konsep
yang direncanakan.
c. Kompeten:
 Saya akan meletakkan
penanda batas buku tanah
dengan baik untuk
tercapainya dengan
perencanaan yang telah
dibuat.
d. Harmonis:
 Saya akan membangun
komunikasi yang kondusif
dengan pengelola arsip buku
tanah dan menjaga hubungan
yang baik.
e. Loyal:
 Saya akan tetap menjaga
rahasia negara atas buku
tanah ketika proses
penandaan batas buku tanah
f. Adaptif:
 Saya akan terus berinovasi
Membuat inovasi penanda
batas buku tanah untuk
kemajuan instansi
g. Kolaboratif :
 Saya akan terbuka
bekerjasama dengan siapa
saja untuk memberikan nilai
tambah

Agenda III:
Managemen ASN
a. Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN dan kompetensi
manajerial ASN.

2. Melakukan Agenda II
penataan tata a. Berorientasi Pelayanan:
letak buku  Saya akan menata buku tanah
tanah pada rak sesuai dengan tata letaknya
sesuai label utnuk perbaikan tanpa henti.
kabupaten dan b. Akuntabel:
kecamatan  Saya akan menata buku tanah
dilakukan secara
bertanggungjawab, cermat,
disiplin dan berintegritas
tinggi serta sesuai dengan
perencanaan yang telah
dibuat dan disepakati.
c. Kompeten:
 Saya akan menata buku tanah
dengan kualitas terbaik
menurut perencanaan yang
telah dibuat dan disepakati.
d. Harmonis:
 Saya akan menghormati
pengelola buku tanah dan
menyelesaikan hambatan
yang ada secara bersama.
e. Loyal:
 Saya akan melakukan
penataan buku tanah dengan
tetap menjaga rahasia negara
atas informasi buku tanah.
f. Adaptif:
 Saya akan menyesuaikan diri
Proses penataan buku tanah
di barengin dengan proses
beradaptasi terhadap
lingkungan kerja yang berupa
ruangan arsip, rekan kerja
dan tantangan yang ada.
g. Kolaboratif:
 Saya akan memberikan
kesempatan kepada berbagai
pihak Saat proses penataan
buku tanah saya tidak
menutup diri kepada berbagai
pihak yang ingin
bekerjasama baik pengelola
buku tanah maupun rekan
kerja lainya.

Agenda III
a. Manajemen ASN Berkaitan
dengan penerapan fungsi ASN
pelayan publik serta
menjalankan kewajiban ASN
dan kompetensi manajerial
ASN.

3. Memberi Agenda II:


laporan kepada a. Berorientasi Pelayanan:
mentor terkait  Melakukan laporan kepada
tugas penataan Mentor secara sopan dan
tata letak buku ramah.
tanah yang b. Akuntabel:
telah  Memberi laporan pekerjaan
diselesaikan dengan jelas, transparan dan
menjunjung nilai integritas.
c. Kompeten:
 Memberi laporan dengan
kualitas terbaik dari
keberhasilan atas kinerja
yang dilakukan.
d. Harmonis:
 Menciptakan suasana yang
kondusif dengan mentor
ketika memberi laporan
penyelesaian dan berterima
kasih kepada semua pihak
yang terlibat
e. Loyal:
 Memberikan laporan kepada
mentor dengan menjaga
informasi yang boleh dan
tidak boleh disampaikan.
f. Adaptif:
 Memberikan laporan secara
proaktif dan selalu berinovasi
serta menyesuaikan konsep
kegiatan berdasarkan arahan
dari Mentor.
g. Kolaboratif:
 Memberikan laporan kepada
Mentor atas penyelesaian
kegiatan dengan tetap
membangun sinergitas
hingga akhir kegiatan.

Agenda III
a. Manajemen ASN
Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN dan kompetensi
manajerial ASN.
5 Kegiatan membuat 1. Melakukan Personal website Agenda II Terwujudnya Melayani, Profesional,
personal website konsultasi dan barcode digital a. BerorientasiPelayanan: pengelolaan data tanah Terpercaya Kaitannya
dan integrasi dengan mentor  Saya melakukan laporan yang berstandar dunia. adalah dengan kegiatan
barcode. Serta terkait kepada Mentor secara sopan Kaitannya adalah poin ini akan mewujudkan
monitoring pengerjaan dan ramah. kolom pencarian yang jiwa professional
evaluasi kegiatan personal b. Akuntabel: ada akan membuat dalam memberikan
pelayanan website dan  Saya akan melakukan pekerjaan lebih efektif data yang valid berupa
pertanahan integrasi konsultasi dengan mentor dan efesien arsip buku tanah.
barcode dan menjalankan arahan yang
dipaparkan dengan
bertanggung jawab dan
berintegritas.
c. Kompeten:
 Saya akan melakukan
konsultasi dengan mentor
dengan pemaparan yang
mendetail dan jelas untuk
memperoleh konsultasi
dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis:
 Saya akan melakukan
konsultasi kepada mentor
dengan menciptkan
lingkungan yag kondusif
melalui diskusi yang bersifat
menghargai gagasan dan
mencari solusi dari
permasalahan yang ada.
e. Loyal:
 Msaya akan melakukan
konsultasi dengan mentor
dengan tetap menjaga
informasi yang bersifat
rahasia dari hasil diskusi
dengan mentor.
f. Adaptif
 Saya akan melakukan
konsultasi dengan mentor
secara antusias dan proaktif
dalam melakukan diskusi
dengan menampung saran
yang telah diberikan mentor.
g. Kolaboratif:
 Saya melakukan kerjasama
yang memberikan nilai
tambah terhadap instansi.

Agenda III
a. Manajemen ASN
Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN dan kompetensi
manajerial ASN.

Smart ASN
1. Digital skill;
2. Digital cultur ;
3. Digital ethics ;
4. Digital safety .

2. Mengonsep Agenda II
personal a. Berorientasi Pelayanan:
website dan  Cekatan, cermat, solutif, dan
barcode digital cekatan dalam melakukan
konsep poin -point
pencatatan peminjaman buku
tanah dengan cermat dan
teliti.
b. Akuntabel:
 Melakukan konsep
peminjaman buku tanah
dengan bertanggung jawab
terhadap penyelesaian dan
hasil.
c. Kompeten:
 Melakukan konsep
pencatatan peminjaman buku
tanah dengan menyusunya
dengan rencana yang
spesifik.
d. Harmonis:
 Membuat konsep pencatatan
peminjaman buku tanah
dengan tetap berinteraksi
dengan teman kerja untuk
membentuk suasana kerja
yang kondusif.
e. Loyal:
 Membuat konsep pencatatan
dengan tetap dan
memperhatikan kerahasian
yang telah ditentukan
peraturan dan negara.
f. Adaptif:
 Membuat konsep pencatatan
peminjaman buku tanah
berdasarkan inovasi yang
berkembang saat ini dan
mengembangkanya.
g. Kolaboratif:
 Melakukan konsep
pencatatan dengan terbuka
terhadap masukan, saran dan
kerjasama dari rekan kerja

Smart ASN
1. Digital skill ;
2. Digital cultur ;
3. Digital ethics;
4. Digital safety .

Agenda III
a. Manajemen ASN
Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN dan kompetensi
manajerial ASN.

3. Berkordinasi Agenda II
dengan a. Berorientasi Pelayanan:
pengelola  Saya akan berkordinasi
arsip, dengan pengelola arsip
memonitor dan secara ramah, cekatan dalam
evaluasi penyampaian dan dapat
diandalkan dalam
implementasianya.
b. Akuntabel:
 Saya akan melaksanakan
tugas dengan jujur,
bertanggungjawab, cermat
dan disiplin
 Saya akan melakukan
kordinasi dan
pengimplementasian
pencatatan peminjaman
secara jujur dan bertanggung
jawab untuk membentuk
penerapan nilai akuntabel.
c. Kompeten:
 Saya akan meningkatkan
kompetensi diri dengan
belajar mandiri maupun
kolaboratif untuk
memaksimalkan evaluasi dan
monitoring
d. Harmonis:
 Saya akan melakukan
kordinasi dan
pengimplementasian
pencatatan rak penyimpanan
dengan membangun
hubungan yang baik dengan
rekan kerja maupaun atasan.
e. Loyal:
 Saya akan melakukan
kegiatan dengan tetap
menerapkan etika prilaku
untuk menjaga nama baik
sesama ASN dan pimpinan.
f. Adaptif:
 Saya akan melakukan
kordinasi implementasi dan
evaluasi secara berusaha
akrab dengan pengelola buku
tanah dan rekan kerja lainya.
g. Kolaboratif:
 Saya akan melakukan
kordinasi dan
pengimplementasian dengan
tetap terbuka terhadap hal
yang bersifat kerjasama,
saran, dan kritik untuk
memberikan nilai tambah
untuk pekerjaan dan instansi.

Agenda III
a. Manajemen ASN
Berkaitan dengan penerapan
fungsi ASN pelayan publik
serta menjalankan kewajiban
ASN dan kompetensi
manajerial ASN.

Smart ASN
1. Digital skill;
2. Digital cultur;
3. Digital ethics;
4. Digital safety.

Rantauprapat, 03 Oktober 2022


Menyetujui Mentor Peserta Pelatihan

Rizki Kurniawan, S.P. Satria Lucky Amor Girsang, S.H.


NIP. 19770111 200502 1 002 NIP 19970614 202204 1 002

Tabel Rekapitulasi Rencana Implementasi Nilai-Nilai BerAKHLAK

Jumlah Penerapan Habituasi Nilai


No
Kegiatan/Tahapan Kegiatan Berorientasi
. Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif
Pelayanan
1. Pengumpulan Ide pengarsipan buku tanah
Melakukan konsultasi dengan mentor
1 1 1 1 1 1 1

Melakukan telahaan ide kegiatan


dengan rak arsip yang tersedia 1 1 1 1 1 1 1

Pendataan kecamatan dan desa di


Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten
1 1 1 1 1 1 1
Labuhanbatu Utara
Berkoordinasi dengan pengelola buku
tanah 1 1 1 1 1 1 1

2. Pembuatan label sesuai Kabupaten, Kecamatan pada rak arsip


Melakukan konsultasi dengan Mentor
1 1 1 1 1 1 1

Mencetak label yang akan ditempelkan


pada rak arsip 1 1 1 1 1 1 1

Melakukan koordinasi dengan


pengelola buku tanah 1 1 1 1 1 1 1

3 Menginventarisir arsip buku tanah berdasarkan kelompok kabupaten dan kecamatannya


Mengeluarkan semua arsip buku tanah
dari rak 1 1 1 1 1 1 1

Memisahkan arsip buku tanah


berdasarkan kelompok kabupaten dan
1 1 1 1 1 1 1
kecamatan.

4. Penataan tata letak buku tanah berdasarkan kabupaten dan kecamatan


Melakukan penempelan label
kabupaten dan kecamatan pada rak 1 1 1 1 1 1 1

Melakukan penataan tata letak buku


tanah pada rak sesuai label kabupaten
1 1 1 1 1 1 1
dan kecamatan

Memberi laporan kepada mentor terkait


tugas penataan tata letak buku tanah 1 1 1 1 1 1 1
yang telah diselesaikan
5. Kegiatan membuat personal website dan integrasi barcode. Serta monitoring evaluasi kegiatan pelayanan pertanahan
Melakukan konsultasi dengan mentor
terkait pengerjaan personal website dan
1 1 1 1 1 1 1
integrasi barcode

Mengonsep personal website dan


barcode digital 1 1 1 1 1 1 1

Berkordinasi dengan pengelola arsip,


memonitor dan evaluasi 1 1 1 1 1 1 1

TOTAL: 105 15 15 15 15 15 15 15

E. JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI TAHUN 2022

Oktober November
N
Kegiatan Tahapan 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3
o 5 6 7 1 2 3
0 1 2 3 4 7 8 9 0 1 4 5 6 7 8 1
1. Pengumpulan Ide Melakukan konsultasi dengan
pengarsipan buku mentor
tanah
Melakukan telahaan ide kegiatan
dengan rak arsip yang tersedia

Pendataan kecamatan dan desa di


Kabupaten Labuhanbatu dan
Kabupaten Labuhanbatu Utara
Berkoordinasi dengan pengelola
buku tanah

2. Pembuatan label Melakukan konsultasi dengan


sesuai Kabupaten, Mentor
Kecamatan pada rak
arsip Mencetak label yang akan
ditempelkan pada rak arsip

Berkoordinasi dengan pengelola


buku tanah

3. Menginventarisir Mengeluarkan semua arsip buku


arsip buku tanah tanah dari rak
berdasarkan
kelompok kabupaten Memisahkan arsip buku tanah
dan kecamatannya berdasarkan kelompok kabupaten
dan kecamatan.

4. Penataan tata letak Melakukan penempelan label


buku tanah kabupaten dan kecamatan pada
berdasarkan rak
kabupaten dan
kecamatan Melakukan penataan tata letak
buku tanah pada rak sesuai label
kabupaten dan kecamatan

Memberi laporan kepada mentor


terkait tugas penataan tata letak
buku tanah yang telah
diselesaikan
5. Kegiatan membuat Melakukan konsultasi dengan
personal website dan mentor terkait pengerjaan
integrasi barcode. personal website dan integrasi
Serta monitoring barcode
evaluasi kegiatan
pelayanan pertanahan
Mengonsep personal website dan
barcode digital

Berkordinasi dengan pengelola arsip,


memonitor dan evaluasi

Anda mungkin juga menyukai