Anda di halaman 1dari 10

ANALISA ISU MANAJEMEN ASN DAN SMART ASN

DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN LABUHANBATU

Oleh:
SATRIA LUCKY AMOR GIRSANG, S.H.
199706142022041002

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III


GELOMBANG VI
ANGKATAN XLI
KELOMPOK I

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG /
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
2022
I. IDENTIFIKASI ISU AKTUAL DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN
LABUHANBATU
1. Pelanggaran Disiplin terhadap ASN Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu
2. Pemotongan Tunjangan Kinerja bagi ASN Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu
3. Penerbitan Nota Dinas oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu bagi
ASN yang memiliki Tunggakan Kerja

II. DESKRIPSI ISU


1. Pelanggaran Disiplin terhadap ASN Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu
Kedisiplinan merupakan sebuah keharusan bagi setiap pekerja, tidak terkecuali
Aparatur Sipil Negara (ASN), karena kedisiplinan dilakukan pegawai sebagai sarana
untuk melatih kepribadian pegawai agar senantiasa memberikan kinerja yang terbaik
untuk instansinya. Sebagai seorang ASN, kedisiplinan merupakan hal wajib yang harus
dilaksanakan sebagai wujud implementasi dari salah satu nilai BerAKHLAK yaitu
akuntabel.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil menyebutkan bahwa disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan. Kedisiplinan merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh
Aparatur Sipil Negara karena menyangkut pemberian pelayanan kepada publik.
Sesuai dengan kewajiban PNS dalam UU No. 5 Tahun 2014 dalam Pasal 23 huruf
d, e, f menyebutkan bahwa kewajiban PNS yaitu menaati ketentuan peraturan
perundang-undangan, melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab, menunjukkan integritas dan keteladanan
dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
di luar kedinasan. Bentuk tindakan dari pelaksaan kewajiban tersebut, bisa dilihat dari
kehadiran PNS dalam bekerja.
Salah satu contoh kasus dari ketidakdisiplinan seorang PNS ialah secara berturut-
turut tidak hadir dalam bekerja, PP 94 Tahun 2021 sudah menjelaskan hukuman
terhadap PNS tersebut yaitu berupa hukuman ringan, sedang dan berat. Hukuman ringan
berupa teguran lisan bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 3
hari dalam 1 tahun, teguran tertulis bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang
sah selama 4-6 hari dalam 1 tahun, pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS PNS
yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 7-10 hari dalam 1 tahun.
Hukuman sedang berupa pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 6 bulan
bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 11-13 hari kerja dalam 1
tahun, pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 9 bulan bagi PNS yang tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 14-16 hari keja dalam 1 tahun, dan pemotongan
tunjangan kinerja sebesar 25% selama 12 bulan bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa
alasan yang sah selama 17-20 hari kerja dalam 1 tahun.
Hukuman berat berupa penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan
karena tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21-24 hari dalam 1 tahun,
pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan karena tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 25-27 hari dalam 1 tahun, pemberhentian
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS karena tidak masuk kerja
tanpa alasan yang sah selama 28 hari kerja atau lebih dalam 1 tahun, dan pemberhentian
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS bagi PNS yang tidak Masuk
Kerja tanpa alasan yang sah secara terus menerus selama 10 hari kerja.
Untuk kasus terbaru kantor Pertanahan Kota Pematangsiantar mempunyai
permasalahan pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin mengenai ketidakhadiran
yang sering bolos sehingga pekerjaan berbulan-bulan banyak yang tidak selesai, terlebih
lagi dikarenakan ada pemohon yang merasa urusannya tidak selesai-selesai merasa
gerah dan melaporkannya ke nomor pengaduan kantor pertanahan. Alasan Pegawai
tersebut tidak dapat berhadir ke kantor ialah karna sakit, akan tetapi tidak disertai
dengan surat keterangan dokter yang mengharuskanya untuk dilakukan rawat inap, ada
urusan keluarga dan beberapa alasan lainnya.
Dampak dari pegawai tersebut tidak hadir ke kantor sangat menganggu pengerjaan
tugas- tugas pegawai yang lainya, yang menyebabkan penyelesaian tugas tidak bisa
dikerjakan dan selesaikan dengan cepat ataupun tepat waktu.
Hubungan Pelanggaran Disiplin Kehadiran ASN di Kantor Pertanahan Kabupaten
Labuhanbatu dengan manajemen ASN dan SMART ASN adalah berkaitan. Kehadiran
ASN merupakan kewajiban dari ASN yang merupakan bagian dari manajemen ASN.
Dengan ketidakhadiran ASN dalam bekerja maka tujuan dari manajemen ASN untuk
menghasilkan ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi sulit untuk
dicapai. Selain itu ketidakhadiran ASN dalam bekerja akan mengurangi kesempatan
ASN dalam berinovasi dan mengembangkankompetensi seperti amanat SMART ASN.
2. Pemotongan Tunjangan Kinerja bagi ASN Kantor Pertanahan Kabupaten
Labuhanbatu
Salah satu tuntutan reformasi birokrasi (RB) bagi pegawai negeri sipil
(PNS), agar PNS meningkatkan kinerjanya, memiliki profesionalitas yang baik,
dan kinerja yang baik, serta tanggung jawab yg bisa terukur. Pengukuran
penilaian kinerja pegawai ini kemudian disebut dengan sasaran kerja pegawai
(SKP).
Berdasarkan Permen PANRB No 6 Tahun 2022 Tentang Pengelolaan
Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara, menjelaskan bahwa Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) adalah ekspektasi kinerja yang akan dicapai oleh Pegawai setiap
tahun. SKP yang mana sejalan dengan Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017
tentang Penilaian Kinerja PNS, Permen PANRB No 8 Tahun 2021 tentang
Sistem Manajemen Kinerja PNS dan SE Men PANRB No 3 Tahun 2021 tentang
Penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai dan Penilaian Kinerja PNS Tahun 2021.
Penilaian kinerja ini harus dibuat berorientasi pada argumen yang jelas, dan
mengacu pada perilaku kerja dan penilaian kinerja.
Cara penilaian SKP adalah dengan membandingkan realisasi kerja dengan
target kerja, ditambah penilaian perilaku yang dilakukan melalui pengamatan,
yang pada akhirnya akan diakumulasikan. Nilai SKP dapat mencapai lebih dari
100, namun penilaian perilaku paling tinggi 100. Penilaian tersebut
mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai lain yg setingkat. Apabila PNS
yang dinilai tidak mau menandatangani hasil penilaian, maka hasil tersebut
dianggap sah.
Penilaian SKP berkaitan dengan Pemotongan Tunjangan Kinerja (Tukin).
Pemotongan Tunjangan Kinerja (Tukin) sebanyak 25% termasuk ke dalam
pelanggaran tingkat sedang yang dilakukan karena PNS tidak masuk kerja tanpa
alasan selama 11 hingga 20 hari, maka PNS bersangkutan dapat menerima
hukuman disiplin sebagai berikut:
a. Pemotongan tukin sebesar 25 persen selama 6 bulan bagi PNS yang tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 11-13 hari kerja
dalam satu tahun;
b. Pemotongan tukin sebesar 25 persen selama 9 bulan bagi PNS yang tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 14-16 hari kerja
dalam satu tahun; dan
c. Pemotongan tukin sebesar 25 persen selama 12 bulan bagi PNS yang tidak
masuk kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 17-20 (dua puluh)
hari kerja dalam satu tahun.
Hal ini termuat dalam PP No. 94/2021 tentang Disiplin PNS.

3. Penerbitan Nota Dinas oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu


bagi ASN yang memiliki Tunggakan Kerja
Aparatur Sipil Negara merupakan pihak krusial dalam memberikan pelayanan
publik dan juga menjadi garda terdepan dalam menjalankan program pemerintah demi
tercapainya pembangunan di Indonesia. ASN harus memberikan pelayanan yang
profesional dan berkualitas kepada publik serta mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Indonesia. Kinerja yang berkualitas akan menentukan kualitas pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat pula
Setiap ASN diberikan sebuah tanggung jawab dengan mengisi jabatan/posisi
tertentu sesuaidengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya agar tetap menjaga
profesionalitas dan kompetensi ASN dalam mengerjakan tanggungjawab yang telah
diamanahkan oleh atasan dalam sebuah instansi pemerintahan. Dalam organisasi atau
institusi publik, salah satu indikator yang perlu diperhatikan bagi ASN untuk
mengetahui pelayanan yang diberikan pada masyarakat, stakeholder yang lain adalah
dengan melakukan pengukuran kinerja. Selain itu, indikator kinerja ini dapat digunakan
untuk menjadi bahan pertimbangan bagi ASN terkait pengembangan karir ASN
(promosi, mutasi, dan pengembangan kompetensi berdasarkan kinerja), tunjangan
kinerja, penghargaan, dan sebagainya. Namun, di Kantor Pertanahan Kabupaten
Labuhanbatu, terdapat beberapa ASN yang tidak menyelesaikan pekerjaannya secara
tepat waktu yang mengakibatkan pekerjaan tersebut menjadi tunggakan bagi ASN yang
bersangkutan.
Hal ini dapat terjadi disebabkan karena beberapa faktor internal dan eksternal
individunya, di antaranya:

a. Kurang pengawasan oleh atasan


b. Sanksi yang kurang tegas
c. Kurangnya akuntabilitas dan integritas dari ASN
d. Tidak ada aplikasi untuk memantau pekerjaan harian pegawai
Pengawasan terhadap kinerja pegawai perlu diterapkan dalam setiap instansi
pemerintahan, termasuk di Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu. Dalam rangka
meningkatkan dan mengawasi kinerja pegawai di Kantor Pertanahan Kabupaten
Labuhanbatu, maka Kepala Kantor Pertanahan Kota Kabupaten Labuhanbatu
menerbitkan Nota Dinas bagi pegawai yang belum menuntaskan pekerjaannya.
Kebijakan penerbitan Nota Dinas oleh Kepala Kantor Pertanahan ini telah diatur dalam
Pasal 21 ayat (1) dan (2) Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia (Peranri) No. 5
Tahun 2021 Tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas yang menyebutkan sebagai
berikut:
(1) Nota Dinas merupakan salah satu bentuk sarana komunikasi resmi
internal antar pejabat di lingkungan suatu Lembaga Negara dan
Pemerintahan Daerah.
(2) Nota Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat oleh pejabat
yang berwenang sesuai dengan tingkatan dalam Lembaga Negara dan
Pemerintahan Daerah sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung
jawabnya.

Penerbitan Nota Dinas oleh Kepala Kantor Pertanahan ini dilakukan


dalam rangka memerintahkan kepada para ASN di satuan kerja Kantor
Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu untuk menyelesaikan beberapa tugas yang
tertunda/terkendala baik mengenai program Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL), maupun pemeliharaan data yang telah melewati batas waktu
(estimasi) yang telah ditetapkan. Diterbitkannya Nota Dinas oleh Kepala
Kantor Pertanahan ini dengan harapan para ASN yang menjadi bersangkutan
dapat memperbaiki kinerja dan lebih disiplin dalam melakukanpekerjaannya.
Beberapa pegawai yang belum menuntaskan pekerjaan karena sudah
melewati batas waktu ini akan mengakibatkan terhambatnya pekerjaan pegawai
yang lain, menimbulkan citra yang buruk oleh masyarakat kepada Kantor
Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu karena dianggap tidak memberikan
pelayanan yang prima. Pekerjaan ASN yang tertunda hingga melewati batas
ini berhubungan dengan ruang lingkup Manajemen ASN yaitu Disiplin dan
Penilaian Kinerja.
III. ISU PRIORITAS
Dalam menentukan isu prioritas teknik analisis isu yang penulis gunakan
ialah teknik analisis isu dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) yaitu
sebagai berikut:
Kriteria Jumlah Peringkat
No. Isu
Nilai Kualitas
1. Pelanggaran Disiplin terhadap
ASN Kantor Pertanahan
3 3 4 10 III
Kabupaten Labuhanbatu

2. Pemotongan Tunjangan
Kinerja bagi ASN Kantor
4 3 4 11 II
Pertanahan Kabupaten
Labuhanbatu
3. Penerbitan Nota Dinas oleh
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Labuhanbatu bagi 5 4 4 13 I
ASN yang memiliki
Tunggakan Kerja

IV. AKAR PERMASALAHAN DARI ISU

People Environment
Penerbitan Nota
Kurangnya akuntabilitas Kurang Pengawasan
Atasan
Dinas oleh
dan Integritas ASN Kepala Kantor
Pertanahan
Kabupaten
Sering terjadi Labuhanbatu
kendala pada
jaringan wifi dan bagi ASN yang
website pertanahan Sanksi yang kurang memiliki
yang mengalami tegas
gangguan tunggakan kerja

Tools Policies
V. GAGASAN UNTUK MENYELESAIKAN ISU
Penyelesaian isu dapat dilakukan dengan beberapa rekomendasi yaitu:
1. Pemberian reward dan punishment secara seimbang kepada ASN Kantah Kabupaten
Labuhanbatu yang melaksanakan tugas sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

2. Melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja pegawai sekali dalam satu pekan.
3. Penegasan, pelaksanaan, dan pengawasan Peraturan Pemerintah No. 94 Tahun 2021
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten
Labuhanbatu.
4. Pembekalan kembali terkait materi nilai-nilai ASN, integritas, moralitas, dan
akuntabilitasbagi semua ASN Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu.
5. Melakukan konseling oleh atasan atau bagian SDM untuk mengetahui
penyebabmasalahdan memberi solusi pemecahan masalah tersebut
6. Optimalisasi aplikasi untuk memantau perkembangan pekerjaan harian pegawai
KantorPertanahan Kabupaten Labuhanbatu.

VI. DATA FAKTUAL ISU


1. Pelanggaran Disiplin terhadap ASN Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu
2. Pemotongan Tunjangan Kinerja bagi ASN Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu
3. Penerbitan Nota Dinas oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhanbatu bagi
ASN yang memiliki Tunggakan Kerja

Anda mungkin juga menyukai