Dengan memanjatkan puji syukur bagi Allah SWT, karena dengan rahmat serta karunia-Nya,
kami dapat menyelasaikan Proposal tentang Kajian Pemberian Tambahan Pengahasilan
Pegawai (TPP) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang kususnya RSUD Lawang
Kabupaten Malang. Dokumen kajian TPP ini berhasil disusun setelah melalui beberapa tahapan
Sebagai berikut:
berdasarkan data dan informasi yang tersedia dibuat proposal kajian TPP dengan mengacu
kepada peraturan perundangan yang berlaku, antara lain:
kemudian, dimatangkan dalam focus group discussion (FGD) bersama pihak-pihak terkait di
lingkungan RSUD Lawang. Tim Penyusun telah berusaha mengakomodir berbagai
masukan dan kritikan yang disampaikan para pihak selama proses penyusunan dokumen
kajian pengusulan TPP di lingkungan RSUD Lawang Kabupaten Malang. Laporan ini berisi
4 bab, yaitu:
1. Bab I : Pendahuluan
2. Bab II : Tinjauan Pustaka
3. Bab IV : Analisa dan Pembahasan
4. Bab V : Kesimpulan
Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas semua kritik, saran dan masukan
dari semua pihak, sehingga penyusunan dokumen kajian pengusulan TPP di RSUD Lawang
Kabupaaten Malang dapat terselenggara dengan baik.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
Dengan diberlakukannya Peraturan Bupati Malang Nomor 210 tahun 2020
tentang perubahan atas peraturan bupati malang nomor 8 tahun 2020 tentang
pemberian tambahan penghasilan kepada pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah
kanbupaten malang maka perlu ditindaklanjuti dengan mengidentifikasi kriteria
Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP ASN) di lingkungan pemerintah Kabupaten
Malang khususnya di RSUD Lawang Kabupaten Malang. Hal-hal pokok yang harus
dirumuskan yaitu:
1. Model pemberian tunjangan yang selama ini diberlakukan di lingkungan RSUD
Lawang belum dapat mendorong motivasi pegawai untuk berkinerja lebih baik,
timbulnya kecemburuan dan ketidakpuasan pegawai berimbas pada rendahnya
performansi kinerja pegawai. Hal ini disebabkan oleh tunjangan yang diberikan
belum memenuhi prinsip-prinsip yang seharusnya ditempuh dalam pemberian TPP,
yaitu proporsionalitas, efektif dan efisien, keadilan dan kesetaraan, kesejahteraan
serta optimalisasi. Dalam prinsip-prinsip tersebut digambarkan bahwa tunjangan
yang diberikan haruslah didasarkan pada harga jabatan, sesuai dengan beban tugas
dan tanggung jawab pekerjaan, dapat memenuhi kebutuhan hidup, efektif dan
efisien (pemberian TPP ASN/jasa pelayanan sesuai dengan target atau tujuan
dengan tepat waktu sesuai dengan perencanaan kinerja yang ditetapkan),keadilan
dan kesetaraan (harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk
memperoleh akan fungsi dan peran sebagai ASN), Kesejahteraan (pemberian TPP
ASN/jasa pelayanan diarahkan untuk menjamin kesejahteraan pegawai ASN) serta
Optimalisasi (artinya pemberian TPP ASN/jasa pelayanan sebagai hasil optimalisasi
pagu anggaran belanja pemerintah daerah). Hal ini sesuai dengan amanat
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-4700 Tahun 2020 tentang Tatacara
Persetujuan Menteri Dalam Negeri Terhadap Tambahan Penghasilan Pegawai
Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Daerah.
2. Dengan diberlakukannya tunjangan berbasis kinerja dalam bentuk TPP, RSUD
lawang harus dapat mengidentifikasi sumber-sumber pembiayaan untuk tunjangan
berbasis kinerja dan merumuskan mekanisme pembiayaan tunjangan berbasis
kinerja sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan kemampuan APBD
Pemerintah Kabupaten Malang maupun pendapatan yang berasal dari lainnya.
C. Dasar hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6477);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Tidak Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang
Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6323);
8. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
9. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 182);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 34 Tahun 2011 tentang
Pedoman Evaluasi Jabatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 454);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2012
tentang Analisis Jabatan di Lingkungan Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 483);
13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 40 Tahun 2018 tentang
Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1252);
14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 41 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur Jabatan Pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1273);
15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 26);
16. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-4700
Tahun 2020 tentang Tata Cara Persetujuan Menteri Dalam
Negeri Terhadap Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur
Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Daerah;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 23
Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2006
Nomor 6/A), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Malang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2010 Nomor 4/A);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016
Nomor 1 Seri C), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 12
Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2018 Nomor 1 Seri C);
20. Peraturan Bupati Malang Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Pengaturan Hari dan Jam Kerja bagi Satuan Kerja
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang (Berita
Daerah Kabupaten Malang Tahun 2005 Nomor 22/E),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Malang Nomor 31 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Malang Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Pengaturan Hari dan Jam Kerja bagi Satuan Kerja
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang (Berita
Daerah Kabupaten Malang Tahun 2013 Nomor 9 Seri D);
21. Peraturan Bupati Malang Nomor 43 Tahun 2017 tentang
Kewajiban Penyampaian Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara dan Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Malang (Berita Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2017 Nomor 10 Seri D);
22. Peraturan Bupati Malang Nomor 126 Tahun 2019 tentang
Kelas Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Malang (Berita Daerah Kabupaten Malang Tahun 2019
Nomor 107 Seri D);
23. Peraturan Bupati Malang Nomor 8 Tahun 2020 tentang
Pemberian Tambahan Penghasilan kepada Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang (Berita
Daerah Kabupaten Malang Tahun 2020 Nomor 1 Seri A);
E. Output kajian
Keluaran dari penyusunan kajian ini adalah:
1. Sebagai bahan Pimpinan di RSUD Lawang untuk mengkaji dan mengusulkan terkait
TPP ASN di lingkungan RSUD Lawang Kabupaten Malang.
2. Terumuskannya TPP yang sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
900-4700 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Persetujuan Menteri Dalam Negeri
Terhadap Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Pemerintah Daerah dan berdasarkan kondisi faktual di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Malang
3. Mekanisme pembiayaan tunjangan berbasis kinerja ditinjau dari kesesuaian
terhadap ketentuan perundang- undangan dan kemampuan APBD Pemerintah
Kabupaten Malang.
BAB II
TINJAUAN REFERENSI
b. LPPD (bobot 25%), skor LPPD diperoleh dari tingkat capaian skor kinerja
LPPD daerah dengan rincian sebagai berikut:
1. LPPD sangat tinggi, nilai 1000
2. LPPD Tinggi, nilai 750
3. LPPD sedang, nilai 500
4. LPPD Rendah, nilai 250
d. Indeks inovasi daerah (bobot 3%), skor indeks inovasi daerah dihitung
berdasarkan indeks inovasi daerah sebagai berikut:
1. Indeks inovasi daerah diatas 1000, nilai 1000
2. Indeks inovasi daerah 501-1000, nilai 800
3. Indeks inovasi daerah 301-500, nilai 600
4. Indeks inovasi daerah 1-300, nilai 400
5. Indeks inovasi daerah dibawah 1, nilai 200
Besaran basic TPP ASN yang dapat diberikan oleh pemerintah daerah
diperoleh menggunakan rumus:
PU LAM PER
LA A SEN
NG MEN TAS
SE ING E
BE GAL PEN
LU KAN GUR
M PEK ANG
W ERJ AN
AK AAN
TU SEB
(P ELU
S M
W) WAK
TUN
YA
PS 1 0.5%
W menit
1 s.d
<31
menit
PS 31 1%
W menit
2 s.d
<61
menit
PS 61 1,25
W menit %
3 s.d
<91
menit
PS ≥91 1,55
W menit %
4 dan
atau
tidak
men
gisi
dafta
r
hadir
pulan
g
kanto
r
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
97%
100%
40
35
jumlah (orang)
30
25
20
15
10
5
0
JASPEL TPP
II. Adapun analisa dan pembahasan referensi yang digunakan terkait pemberian TPP ASN antara Peraturan Bupati Malang Nomor
210 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Malang Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Pemberian Tambahan
Penghasilan Kepada Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang dengan Peraturan Walikota Malang
Nomor 2 tahun 2021 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Kepada Aparatur Sipil Negara
NO VARIABEL/ Peraturan Bupati Malang Nomor 210 Tahun Peraturan Walikota Malang Nomor 2 KETERANGAN
PERBEDAAN 2020 tentang Perubahan atas Peraturan tahun 2021 tentang Pemberian
Bupati Malang Nomor 8 Tahun 2020 Tambahan Penghasilan Kepada
Tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Aparatur Sipil Negara
Kepada Pegawai Negeri Sipil Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang
1. Kriteria Rincian kriteria TPP ASN berdasarkan kondisi a. Pekerjaan yang berkaitan langsung Kedua peraturan terkait TPP
pemberian kerja adalah seluruh ASN yang melaksanakan dengan penyakit menular baik yang ada di Perbup
TPP tugas pada kriteria sebagai berikut b. Pekerjaan yang berkaitan langsung Malang dan Perwali Kota
a. Pekerjaan yang berkaitan langsung dengan bahan kimia Malang bahwa ASN RSUD
dengan penyakit menular berbahaya/radiasi/bahan radioaktif Lawang juga memenuhi kriteria
b. Pekerjaan yang berkaitan langsung c. Pekerjaan yang beresiko dengan mendapatkan TPP ASN antara
dengan bahan kimia keselamatan kerja. lain:
berbahaya/radiasi/bahan radioaktif d. Pekerjaan ini beresiko dengan aparat a. Pekerjaan yang
c. Pekerjaan yang beresiko dengan pemeriksa dan penegak hukum. berkaitan langsung
keselamatan kerja. e. Pekerjaan yang satu tingkat dengan penyakit
d. Pekerjaan ini beresiko dengan aparat dibawahnya dibutuhkan analis atau menular
pemeriksa dan penegak hukum. jabatan yang setingkat, namun tidak b. Pekerjaan yang
e. Pekerjaan ini satu tingkat dibawahnya ada pejabat pelaksananya; dan/atau berkaitan langsung
dibutuhkan analis atau jabatan yang f. Pekerjaan yang satu tingkat dengan bahan kimia
setingkat, namun tidak ada pejabat dibawahnya sudah di dukung oleh berbahaya/radiasi/baha
pelaksananya; dan/atau jabatan fungsional dan tidak ada n radioaktif
f. Pekerjaan ini satu tingkat dibawahnya jabatan struktural dibawahnya. c. Pekerjaan yang
sudah di dukung oleh jabatan fungsional beresiko dengan
dan tidak ada jabatan struktural keselamatan kerja
dibawahnya. d. Pekerjaan yang
beresiko dengan aparat
pemeriksa dan penegak
hukum
2. TPP ASN tidak a. PNS yang tidak mempunyai jabatan a. Guru yang telah menerima ASN di Pemerintah Kota
diberikan b. PNS yang diberhentikan sementara atau tunjangan profesi Malang khususnya Tenaga
dinonaktifkan b. Pengawas sekolah yang telah kesehatan baik di puskesmas
c. PNS yang diberhentikan dari jabatan menerima tunjangan profesi maupun di Rumah Sakit tetap
organiknya dengan diberikan uang tunggu c. ASN yang diberhentikan mendapatkan TPP ASN.
dan belum diberhentikan sebagai PNS sementara dari ASN atau
d. PNS yang diberikan cuti di luar dinonaktifkan.
tanggungan negara atau dalam bebas d. ASN yang diberhentikan dengan
tugas untuk mengambil masa persiapan hormat atau tidak dengan hormat
pensiun e. ASN yang diperbantukan seain
e. PNS yang diberbantukan atau pada badan pengawas
dipekerjakan pada instansi selain instansi Pemilu/dipekerjakan/dititipkan
Pemerintah Daerah pada badan/instansi lain di luar
f. PNS JF Guru, Kepala Sekolah, atau Pemerintah Kota Malang
Pengawas sekolah f. ASN yang melaksanakan tigas
g. CPNS JF Guru belajar
h. PNS atau CPNS yang menjalankan tugas g. ASN yang melaksanakan cuti
pelayanan kesehatan dan/atau telah diluar tanggungan negara dan/atau
memperoleh uang jasa pelayanan pelaksanaan usia bebas tugas
kesehatan untuk persiapan pensiun
i. PNS dan CPNS yang bekerja di BLUD h. PNS dengan status titipan di
j. PNS yang dibebastugaskan dari lingkungan Pemerintah Daerah.
jabatannya karena melaksanakan tugas i. PNS pindahan dari luar
pengembangan kompetensi Pemerintah Daerah di Tahun
Anggaran Berjalan.
III. Adapun analisa dan pembahasan referensi yang digunakan terkait pemberian TPP ASN antara Peraturan Bupati
Malang Nomor 210 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Malang Nomor 8 Tahun 2020 Tentang
Pemberian Tambahan Penghasilan Kepada Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang dengan
Peraturan Bupati Kediri Nomor 8 Tahun 2021 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di
Lingkungan Pemerintah Kediri
NO VARIABEL/ Peraturan Bupati Malang Nomor 210 Peraturan Bupati Kediri Nomor 8 Tahun 2021 KETERANGAN
PERBEDAAN Tahun 2020 tentang Perubahan atas tentang Tambahan Penghasilan Pegawai
Peraturan Bupati Malang Nomor 8 Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Tahun 2020 Tentang Pemberian Pemerintah Kediri
Tambahan Penghasilan Kepada
Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Malang
Kriteria Rincian kriteria TPP ASN berdasarkan Rincian Kriteria TPP berdasarkan kondisi Kedua peraturan terkait TPP
pemberian kondisi kerja adalah seluruh ASN yang kerja adalah baik yang ada di Peraturan
TPP melaksanakan tugas pada kriteria seluruh Pegawai ASN yang melaksanakan Bupati Malang Nomor 210
sebagai berikut Tahun 2020 tentang Perubahan
tugas pada kriteria
g. Pekerjaan yang berkaitan langsung atas Peraturan Bupati Malang
sebagai berikut :
dengan penyakit menular Nomor 8 Tahun 2020 dan
a. pekerjaaan yang berkaitan langsung
h. Pekerjaan yang berkaitan langsung Peraturan Bupati Kediri Nomor
dengan penyakit
dengan bahan kimia 8 Tahun 2021 tentang
berbahaya/radiasi/bahan radioaktif
menular; Tambahan Penghasilan
i. Pekerjaan yang beresiko dengan b. pekerjaan yang berkaitan langsung Pegawai Aparatur Sipil Negara
keselamatan kerja. dengan bahan kimia di Lingkungan Pemerintah
j. Pekerjaan ini beresiko dengan aparat berbahaya/radiasi/bahan radiokatif; Kediri bahwa ASN RSUD
pemeriksa dan penegak hukum. c. pekerjaan yang berisiko dengan Lawang juga memenuhi kriteria
k. Pekerjaan ini satu tingkat dibawahnya keselamatan kerja; mendapatkan TPP ASN antara
dibutuhkan analis atau jabatan yang d. pekerjaan yang berisiko dengan lain:
setingkat, namun tidak ada pejabat a. Pekerjaan yang berkaitan
aparat pemeriksa dan
pelaksananya; dan/atau langsung dengan penyakit
penegak hukum;
l. Pekerjaan ini satu tingkat dibawahnya menular
e. pekerjaan yang satu tingkat
sudah di dukung oleh jabatan b. Pekerjaan yang berkaitan
dibawahnya dibutuhkan
fungsional dan tidak ada jabatan langsung dengan bahan kimia
struktural dibawahnya.
analis atau jabatan setingkat, namum berbahaya/radiasi/bahan
tidak ada pejabat radioaktif
pelaksananya; b. Pekerjaan yang beresiko
f. pekerjaan yang satu tingkat dengan keselamatan kerja
dibawahnya sudah didukung c. Pekerjaan yang beresiko
oleh jabatan fungsional dan tidak ada dengan aparat pemeriksa dan
jabatan struktur penegak hukum
dibawahnya.
TPP ASN a. PNS yang tidak mempunyai jabatan Pegawai ASN yang tidak berhak menerima ASN yang bekerja di Rumah
tidak b. PNS yang diberhentikan sementara TPP ASN adalah: Sakit dan Puskesmas di
diberikan atau dinonaktifkan a. Pegawai ASN yang tidak mempunyai wilayah Kabupaten Kediri tetap
c. PNS yang diberhentikan dari jabatan tugas/jabatan/ bisa mendapatkan TPP ASN
organiknya dengan diberikan uang pekerjaan tertentu pada PD termasuk sesuai dengan pilihan ASN
tunggu dan belum diberhentikan yang bersangkutan
ASN yang
sebagai PNS
mengambil masa persiapan pensiun;
d. PNS yang diberikan cuti di luar
b. Pegawai ASN yang diberhentikan
tanggungan negara atau dalam bebas untuk sementara dari jabatan
tugas untuk mengambil masa negeri atau dinonaktifkan;
persiapan pensiun c. Pegawai ASN yang diberhentikan
e. PNS yang diberbantukan atau
dengan hormat atau tidak dengan
dipekerjakan pada instansi selain
hormat;
instansi Pemerintah Daerah
d. Pegawai ASN yang
f. PNS JF Guru, Kepala Sekolah, atau
diperbantukan/dipekerjakan pada
Pengawas sekolah
g. CPNS JF Guru
instansi/lembaga negara dan/atau
Opsi pilihan Tidak ada opsi pilihan untuk Pegawai ASN pada Perangkat Daerah yang Opsi pilihan penerimaan TPP
pemberian penerimaan TPP ASN atau Insentif/jasa diberikan opsi ASN atau Insentif/jasa
TPP dan pelayanan (pilihan) adalah : pelayanan bisa dijadikan
Insentif a. Sekretaris Daerah sebagai pilihan untuk ASN yang
koordinator pengelola bekerja di fasyankes agar
keuangan daerah bagi PD penghasil
prinsip-prinsip penerimaan
pajak dan retribusi
daerah, memilih antara TPP ASN TPP berjalan yaitu
atau Insentif
Pemungutan Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;
b. Pegawai ASN, CPNS dan CPPPK
pada PD Penghasil
Pendapatan Asli Daerah sesuai
Peraturan Bupati Kediri,
memilih antara TPP ASN atau
Insentif Pemungutan Pajak
Daerah atau Retribusi Daerah; dan
c. Pegawai ASN, CPNS dan CPPPK
pada Puskesmas atau
Rumah Sakit Umum Daerah,
memilih antara TPP ASN
atau Insentif Jasa Pelayanan.
BAB IV
KESIMPULAN
Ketua Sekretaris