LAPORAN AKTUALISASI
DISUSUN OLEH:
TRI FITRI PUSPITA SARI, S.AP.
NIP. 199104132019032006
Oleh
Disahkan Oleh:
Coach, Mentor,
Mengetahui,
Penguji
i
ii
I. KATA PENGANTAR
iii
4. Bapak Suyatna selaku Kepala Seksi Infrastruktur Pertanahan Kantor
Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai
5. Bapak Indra Muchtar, S.SiT selaku Kepala Seksi Pengadaan Tanah Kantor
Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai
6. Rekan-rekan Pegawai Negeri, Calon Pegawai Negeri dan Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri dikantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan
Mentawai yang selalu memberikan bantuan dan motivasi dalam pembuatan
laporan aktualisasi.
7. Bapak dan Ibu Panitia Penyelenggara serta Widyaiswara Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Kementerian Agraia dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional
Penulis berharap dengan selesainya kegiatan aktualisasi ini, semoga nilai-
nilai ANEKA yang ditanamkan kepada peserta Latsar CPNS selama mengikuti
Pelatihan Dasar dan dilakukan di unit kerja masing-masing dapat terus
dilaksanakan. Pelaksanaan pengembangan inovasi-inovasi terkait pelayanan pun
dapat terus dilanjutkan selama bertugas, dan dengan segala kerendahan hati
penulis mengharapkan kritik dan saran dalam memperbaiki laporan ini dimasa
akan datang.
iv
DESKRIPSI SINGKAT
v
DAFTAR ISI
vi
B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi.......................................... 32
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi........................................ 33
D. Kegiatan Peserta Pada Saat Habituasi di luar Kegiatan
Aktualisasi........................................................................................ 33
BAB IV ANALISA............................................................................................. 35
A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Substansi Mata
Pelatihan........................................................................................... 35
Kegiatan 1 : Menyiapkan rancangan penataan warkah PTSL
dengan sistem digital........................................................................ 35
Kegiatan 2 : Melaksanakan Kegiatan Penginputan Data Warkah
dengan Menggunakan Sistem Digitalisasi....................................... 38
Kegiatan 3 : Melaksanakan sosialisasi database.............................. 44
Kegiatan 4 : Membuat laporan kegiatan terkait digitalisasi
warkah ..................................................................................... 47
B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi terhadap Visi - Misi
Organisasi......................................................................................... 50
Kegiatan 1 : Menyiapkan rancangan penataan warkah PTSL
dengan sistem digital........................................................................ 50
Kegiatan 2 : Melaksanakan Kegiatan Penginputan Data Warkah
dengan Menggunakan Sistem Digitalisasi....................................... 51
Kegiatan 3 : Melaksanakan sosialisasi database.............................. 51
Kegiatan 4 : Membuat laporan kegiatan terkait digitalisasi
warkah ..................................................................................... 52
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi............ 52
BAB V PENUTUP............................................................................................. 54
A. Kesimpulan...................................................................................... 54
B. Tindak Lanjut................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana disebutkan di dalam pasal 43 Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 38 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan, adapun tugas dan fungsi
bagian hubungan hukum pertanahan salah satunya menjalankan pelaksanaan
pendaftaran hak atas tanah dan pengelolaan informasi dan Komputerisasi
Kegiatan Pertanahan berbasis data yuridis. Menjamin adanya pengelolaan
informasi yang baik merupakan akuntabilitas yang perlu dioptimalkan
pelaksanaan guna mempercepat, mengefisienkan, mengefektifkan penyediaan
layanan. Salah satu data yuridis yang perlu dioptimalkan pemeliharaannya
adalah warkah, karena warkah adalah dokumen yang merupakan alat
pembuktian data fisik dan data yuridis bidang tanah yang telah dipergunakan
sebagai dasar pendaftaran tanah. Keberadaan warkah sebagai salah satu arsip
vital dalam operasional kantor pertanahan tidak hanya berfungsi ketika
seseorang mengajukan pendaftaran saja, namun juga penting peranannya saat
terjadi sengketa tanah, karena warkah menjadi salah satu alat bukti tertulis
yang digunakan oleh Pengadilan.
Warkah pada dasarnya terdiri dari warkah pada pendaftaran pertama kali,
warkah pemeliharaan data-data pendaftaran tanah (peralihan hak, pemberian
hak, dan lain-lain); warkah perubahan data fisik dan data yuridis (pemisahan,
penggabungan, pembaharuan hak/peningkatan hak, dan lain-lain). Penataan
arsip warkah sangat berperan penting di dalam meningkatkan pelayanan
prima kepada masyarakat, adapun tujuan penataan arsip yaitu:
1. Agar berkas warkah terpelihara dengan baik, teratur, dan aman;
2. Agar mudah mendapatkan kembali berkas yang dibutuhkan dengan cepat
dan tepat;
3. Efisiensi waktu dan tenaga dalam mencari berkas yang dibutuhkan;
1
4. Untuk menghemat tempat penyimpanan;
5. Untuk menjaga kerahasiaan berkas warkah.
Warkah sebagai arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan
persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional, susah untuk diperbarui
jika rusak atau hilang. Begitu juga halnya yang terjadi di Kantor Pertanahan
Kabupaten Kepulauan Mentawai, untuk menjaga warkah dari kerusakan dan
kehilangan maka warkah dialbumkan dan diletakkan di Kantor Pertanahan
dengan baik secara manual. Kondisi wilayah tugas Kantor Pertanahan
Kabupaten Kepulauan Mentawai yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil
menyebabkan akses antar pulau sangat susah, sehingga untuk mendapatkan
pelayanan ke Pulau Induk yaitu di Tua Pejat terkendala. Oleh sebab itu
dibuatlah kebijakan untuk mendirikan Teras Agraria di Kota Padang,
sehingga semua kegiatan operasional Kantor Pertanahan Kepulauan
Mentawai dipusatkan di Teras Agraria tersebut, karena akses dari Kota
Padang ke pulau-pulau kecil di Kepulauan Mentawai lebih terjangkau
dibandingkan askes ke Tua Pejat. Adanya Teras Agraria yang berada di Kota
Padang memaksa penyimpanan warkah menjadi terbagi dua antara di pulau
Tua Pejat dan di Kota Padang. Warkah yang sekiranya sudah lama disimpan
di Pulau Tua Pejat dan yang terbaru ada di Teras Agraria, salah satunya
warkah PTSL.
Jauhnya akses antara Kota Padang dan Pulau Tua Pejat mengakibatkan
akses informasi warkah kadang terlambat, karena jika memerlukan data
warkah tertentu yang sudah disimpan di Tua Pejat harus dikirim dulu ke Kota
Padang melalui ekspedisi kapal dan memakan waktu pengiriman kurang lebih
16 jam. Mengingat pentingnya penataan arsip agar ketersediaan informasi
warkah pada kantor pertanahan bisa diakses dengan cepat maka perlu adanya
pengoptimalan penataan warkah yang lebih modern dan dapat diakses dengan
cepat. Oleh karena itu penulis mengangkat isu terkait Belum Optimalnya
Penataan Warkah karena Masih Menggunakan Sistem Manual dan
Ruang Pengarsipan Warkah yang Terbagi Dua Antara Kantor
Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai Di Pulau Tua Pejat
dengan Kantor Perwakilan (Teras Agraria) Di Kota Padang.
2
B. PENENTUAN ISU UTAMA
Meningkatkan budaya kerja yang berorientasi mutu dan berkelanjutan
perlu adanya pelaksanaan komitmen Aparatur Sipil Negara yang mampu
berinovasi di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu
kebijakan yang inovatif di Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan
Mentawai yaitu dibuatnya Teras Agraria sebagai kantor perwakilannya di
Kota Padang. Kebijakan ini diharapkan dapat memenuhi pelayanan prima
kepada masyarakat untuk mengatasi susahnya akses antar pulau di wilayah
kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun, seiring
dengan terbagi duanya kantor operasional mengakibatkan hal yang sama juga
terjadi dalam penataan warkah apalagi penataan masih dilakukan secara
manual. Belum Optimalnya Penataan Warkah karena Masih
Menggunakan Sistem Manual dan Ruang Pengarsipan Warkah yang
Terbagi Dua Antara Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan
Mentawai Di Pulau Tua Pejat dengan Kantor Perwakilan (Teras
Agraria) Di Kota Padang ini pelu diberikan solusi agar pelayanan bisa lebih
efektif dan efisien.
C. ANALISIS GAGASAN
Analisis gagasan dalam menjawab core issue atau masalah utama yang
diangkat dalam penulisan aktualisasi ini adalah menggunakan metode tapisan
yang diperkenalkan oleh Robert Mc. Namara. Analisis tapisan dapat
dilakukan dengan menentukan tiga kriteria yang dinilai dari setiap alternatif
yakni dari segi keefektifan, efisiensi, dan kemudahan gagasan tersebut. Tiap
kriteria diberi skala nilai antara satu sampai dengan lima yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 1.
Analisis GagasanMenggunakan Pendekatan Teori Tapisan
3
warkah di Teras Agraria
2. Mengoptimalkan
penataan warkah PTSL
dengan sistem digita-
5 4 4 13
lisasi di Kantor
Pertanahan Kebupaten
Kepulauan Mentawai
3. Sosialisasi penataan
warkah sesuai jenis per-
mohonannya di Kantor 3 4 4 11
Pertanahan Kabupaten
Kepulauan Mentawai
*angka total tertinggi menjadi isu utama yang diangkat dalam rancangan aktualisasi
4
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. DESKRIPSI UMUM
1. Deskripsi Wilayah/ Gambaran Umum Instansi
Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang
terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia, dengan ibukota kabupaten
yaitu Tua Pejat yang berada di Pulau Sipora. Kabupaten ini dibentuk
berdasarkan UU RI Nomor 49 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Kepulauan Mentawai, merupakan daerah pemekaran dari
Kabupaten Padang Pariaman. Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai
terdiri dari gugusan pulau, 4 pulau besar yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora,
Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan ditambah 95 pulau-pulau kecil
lainnya sesuai dengan UU RI No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau kecil.
Kabupaten Kepulauan Mentawai terletak di sebelah barat Pulau
Sumatera, terpisah laut dari Provinsi Sumatera Barat dan dikelilingi oleh
Samudera Hindia. Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Mentawai
terletak di antara 0055’00” – 3021’00” Lintang Selatan dan 98035’00” –
100032’00” Bujur Timur dengan luas wilayah 6.011,35 km2 dan garis
pantai sepanjang 1.402,66 km. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat
Siberut, sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah
Timur berbatasan dengan Selat Mentawai, dan sebelah Barat berbatasan
dengan Samudera Hindia.
Secara topografi, keadaan geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai
bervariasi antara dataran, sungai, dan berbukit-bukit, dimana rata-rata
ketinggian daerah seluruh ibukota kecamatan dari permukaan laut (DPL)
adalah 2 meter. Kabupaten Kepulauan Mentawai beribukota di Tuapeijat
yang terletak di Kecamatan Sipora Utara dengan jarak tempuh ke kota
Padang sepanjang 153 km. Untuk mencapai ibukota Provinsi Sumatera
Barat ini harus ditempuh melalui jalan laut. Begitu pula halnya transportasi
5
dari masing-masing ibukota kecamatan ke Kota Padang ataupun ke ibukota
Kabupaten juga harus ditempuh melalui jalur laut.
Pada tahun 2017, sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun
2013 (19 Februari 2013) Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki 10
kecamatan, 43 desa, dan 341 dusun. Berdasarkan Peraturan Bupati tersebut,
jumlah dusun bertambah dari tahun 2012, yaitu dari 266 dusun menjadi 341
dusun. Adapun pembagian wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan
Mentawai dapat digambarkan melalui tabel berikut:
Tabel 2. Daftar Kecamatan, Desa, dan Dusun
di Kabupaten Kepulauan Mentawai
Luas
Ibu Kota
No. Kecamatan Daerah Desa Dusun
Kecamatan
(Ha)
1. Pagai Utara Saumanganya 34.202 3 Saumanganya, Silabu, Betumonga 30
2. Pagai Selatan Bullasat 90.108 4 Bulasat, Sinaka, Makalo, Malakopa 49
3. Siberut Barat Simalegi 112.486 1 Simatalu, Simalegi, Sigapokna 29
4. Siberut Barat Taileleu 64.908 3 Pasakiat Taileleu, Katurei, 25
Daya Sagulubbeg
5. Siberut Muara Siberut 50.833 5 Madobag, Muara Siberut, 34
Selatan Maileppet, Muntei, Matonan
6. Siberut Saibi Samukop 73.987 3 Saliguma, Saibi Samukop, 32
Tengah Cimpungan
7. Siberut Utara Muara 81.611 6 Sirilogui, Muara Sikabaluan, 26
Sikabaluan Mongan Poula, Sotboyak, Bojakan,
Malancan
8. Sikakap Taikako 27.845 3 Taikako, Sikakap, Matobe 44
9. Sipora Sioban 26.847 7 Bosua, Nemnemleleu, Beriulou, 43
Selatan Mara, Sioban, Matobe,Saureinu
10. Sipora Utara Sido Makmur 38.308 6 Betumonga, Goisooinan, Bukit 29
Pamewa, Sipora Jaya, Sido
Makmur, Tuapejat
Jumlah/ Total 601.135 41 341
6
negeri mereka dengan nama Bumi Sikerei. Sebahagian besar penghuni pulau-
pulau di kabupaten Kepulauan Mentawai berasal dari pulau Siberut.
Masyarakat suku Mentawai secara fisik memiliki kebudayaan agak kuno
yaitu zaman neolitikum dimana pada masyarakat ini tidak mengenal akan
teknologi pengerjaan logam, begitu pula bercocok tanam maupun seni
tenun.Penduduk di kabupaten ini separuhnya adalah penganut animisme,
kemudian sebahagian beragama Kristen dan Islam. Setelah kemerdekaan
masyarakat di kabupaten ini telah membaur dengan suku-suku bangsa lain
yang ada di Indonesia terutama setelah kabupaten ini menjadi salah satu
daerah transmigrasi.
Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai terbentuk setelah
adanya pemekaran pada tahun 2009, dimana kantor pertanahan mentawai
berada di ibukota Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu Tuapejat, alamat
kantor Pertanahan Kabupaten Kepualauan Mentawai di jalan Raya Tuapejat
KM. 10, Bukit Pamewa, Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Wilayah Kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Mentawai terdiri dari 10
kecamatan sesuai dengan tabel 2 yang menjabarkan kecamatan dan desa di
Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pada tahun 2019 demi mengoptimalkan
pelayanan kepada masyarakat, maka diambillah sebuah kebijakan yang sangat
inovatif untuk mendirikan Teras Agraria di Kota Padang (Ibukota Provinsi
Sumatera Barat). Kebijakan ini diambil menimbang terbatasnya transportasi
antar pulau di Kabupaten Kepulauan Mentawai sehingga akses masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan pertanahan sangat terbatas, untuk perlu adanya
kantor perwakilan di Padang yang aksesnya lebih dapat dijangkau
dibandingkan di Tua Pejat. Teras Agraria Kabupaten Kepulauan Mentawai
berlokasi di Jalan Batang Arau Nomor 88 Blok B.19, Kota Padang. Lokasi
Teras Agraria saat ini sangat strategis karena berada di depan pelabulan kapal
yang menghubungkan Kota Padang dengan Pulau-pulau yang ada di
Mentawai sehingga dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat mentawai
yang baru saja berlabuh. Berikut peta letak Kantor Pertanahan Kabupaten
Kepulauan Mentawai:
7
Gambar 1. Peta Letak Kantor Pertanahan
Kabupaten Kepulauan Mentawai
2. Sumber Daya
Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai mempunyai jumlah
pegawai sebanyak 29 orang, 12 Pegawai Negeri Sipil (PNS), 6 orang Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 11 orang Pegawai Pemerintah Non
Pegawai Negeri (PPNPN), dapat dirincikan menjadi:
a. 1 orang Kepala Kantor;
- Yunaldi, A.Ptnh., M.M.
b. 4 orang Eselon IV;
- Meyester L.R.L. Siregar, S.H.
- Indra Muchtar, S. SiT.
- Rahmatsyah, S.Kom.
- Suyatna
c. 3 orang Eselon V;
- Muhammad Rasul
- Daru Probo Laksono, S.E.
- Mario Eka Saputra, S.H.
d. 1 orang Pengadministrasian Umum;
8
- Supinah
e. 3 orang Analisis Permohonan Hak Tanah Dan Pendaftaran Tanah
- Annisa Inten Tesya, S.H.
- Arsyaid Rido, S.H.
- Tri Fitri Puspita Sari, S.AP.
f. 1 orang Analis Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
- Kenya Giovanni, S.T.
g. 1 orang Analis Sengketa Pertanahan
- Mutiara Nafriyulita, S.H.
h. 1 orang Pengelolaan Sistem dan Jaringan
- Arief Rahman Yuri, A.Md.
i. 3 orang Petugas Ukur;
- Azwarman, A.P.
- Ichwan Septiadi, A.P.
- Oom Homsanah, A.P.
j. 11 orang Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri
- Ridha Rahmatan Hafiz, S.H.
- Lisa Ramasanita, A.Md.
- Guntur Halomoan
- Dyo Handrial
- Utari Krisnawati
- Febriandi
- Andri Syahputra
- Riky Septianto
- Yulia Putri
- Lilis Suryaningsih
- Didi Ismanto
Saat ini Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan mentawai masih
kekurangan pegawai karena beberapa posisi seperti Kepala Seksi Penataan
Pertanahan dan Kepala Seksi Penanganan Masalah Dan Pengendalian
Pertanahan di tugaskan kepada Kepala Seksi Bidang 1 dan Kepala Sub
Bagian TU. Selain itu, untuk Subseksi, posisi yang diisi hanya Subseksi
9
Pengukuran dan Pemetaan Kadastral serta Subseksi Pendaftaran Hak Tanah
saja. Walaupun dengan kondisi tersebut tidak mengurangi kinerja Kantor
Pertanahan Kabupaten Kepulauan mentawai untuk memberikan pelayanan
publik terbaik kepada masyarakat. Terbukti untuk mendukung pelayanan
prima kepada masyarakat Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan
Mentawai membuat suatu inovasi terkait “Teras Agraria” yang merupakan
kantor pelayanan yang disediakan di Kota Padang (Ibukota Provinsi) sebagai
tambahan pelayanan dari Kantor Pertanahan yang ada di Tua Pejat (Ibukota
Kabupaten) yang bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan
pelayanan tanah semakin dekat dan mudah, mengingat wilayah kerja Kantor
Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berupa daerah kepulauan
dan transportasi antar pulau yang masih terbatas.
10
pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di
kemudian hari.
d. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan,
Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi akan
datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip,
dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.
11
7. pelaksanaan pengembangan dan diseminasi model pemberdayaan hak
atas tanah masyarakat;
8. Pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, hak atas ruang, hak milik atas
satuan rumah susun, hak pengelolaan, hak tanggungan, tanah wakaf,
hak atas tanah badan sosial/keagamaan dan pencatatan pembatalan hak
serta hapusnya hak;
9. Pemeliharaan data pendaftaran tanah dan ruang, hak milik atas satuan
rumah susun, hak pengelolaan, tanah wakaf, dan pemberian izin
peralihan hak, pelepasan hak, perubahan penggunaan dan perubahan
pemanfaatan/komoditas, peralihan saham, pengembangan dan
pembinaan PPAT;
10. Pengelolaan informasi dan Komputerisasi Kegiatan Pertanahan
berbasis data yuridis; dan
11. Pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di seksi hubungan hokum pertanahan.
Seksi Hubungan Hukum Pertanahan terdiri tiga subseksi dan kelompok
jabatan fungsional, adapun tugas dari masing-masing subseksi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Subseksi Penetapan Hak Tanah dan Pemberdayaan Hak Tanah
Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan
teknis, koordinasi, pemantauan, pelaksanaan pemberian penetapan,
perpanjangan dan penetapan kembali hak perseorangan dan badan
hukum swasta, serta hak atas ruang dan hak komunal, penyiapan bahan
pemberian izin dan penetapan hak atas tanah badan sosial/keagamaan
serta penegasan sebagai tanah wakaf, tanah bekas milik Belanda dan
bekas tanah asing lainnya, penyiapan bahan penunjukan badan hukum
tertentu yang dapat mempunyai hak milik, pelaksanaan inventarisasi
dan identifikasi tanah hak perseorangan dan badan hokum swasta, hak
atas ruang, pelaksanaan pemberdayaan hak atas tanah masyarakat,
penyiapan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pemberdayaan hak atas tanah masyarakat,
12
pelaksanaan pengembangan dan diseminasi model pemberdayaan hak
atas tanah masyarakat, serta evaluasi dan pelaporan.
2. Subseksi Pendaftaran Hak Tanah mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan,
pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, hak atas ruang, hak milik atas
satuan rumah susun, hak pengelolaan, hak tanggungan, tanah wakaf,
hak atas tanahbadan sosial/keagamaan dan pencatatan pembatalan hak
serta hapusnya hak, serta evaluasi dan pelaporan.
3. Subseksi Pemeliharaan Data Hak Tanah dan Pembinaan PPAT
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis,
koordinasi, pemantauan, pemeliharaan data pendaftaran tanah dan
ruang, hak milik atas satuan rumah susun, hak pengelolaan, tanah
wakaf, dan pemberian izin peralihan hak, pelepasan hak, perubahan
penggunaan dan perubahan pemanfaatan/komoditas, peralihan saham,
pengembangan dan pembinaan PPAT, serta pengelolaan informasi dan
Komputerisasi Kegiatan Pertanahan berbasis data yuridis, serta
evaluasi dan pelaporan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 18 Tahun 2015, adapun tugas dan fungsi dari Calon Analis
Permohonan Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah yaitu: melakukan analisis
terhadap permohonan hak tanah dan pendaftaran tanah yang dilakukan
melalui proses pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan, uraian
tugasnya dapat dijabarkan sebagai berikut
1. Menyusun bahan usulan rencana kegiatan dan anggaran dibidang
hubungan hukum pertanahan
2. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan surat-
surat yang berhubungan dengan permohonan Hak Tanah dan
pendaftaranTanah berdasarkan disposisi pimpinan;
3. Menganalisa dan memproses berkas permohonan sesuai ketentuan
yang berlaku;
4. Mempersiapkan petunjuk/penjelasan atas surat dari masyarakat/pihak
lain yang menyangkut hak tanah dan pendaftaran tanah;
13
5. Membuat hasil risalah berdasarkan jenis layanan yang diserahkan
kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti;
6. Membuat konsep SK berdasarkan jenis layanan permohonan
pendaftaran tanah;
7. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Hak
Tanah dan Pendaftaran Tanah; dan
8. Menyusun konsep naskah kedinasan lainnya di bidang Hubungan
Hukum pertanahan.
5. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 38 Tahun 2016 Tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Dan Kantor
Pertanahan adapun susunan strukstur organisasi yang ada di Kantor
Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat dilihat di dalam bagan
berikut:
14
Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai
KEPALA
KEPALAKANTOR
KANTORPERTANAHAN
PERTANAHAN
MUHAMMAD RASUL
NIP. 19671231
YUNALFI,
YUNALFI, 199403
A.Ptnh.,
A.Ptnh., M.M.1 053
M.M.
NIP. Penata199003
NIP.19670729
19670729 (III/c) 11001
199003 001
Pembina
Pembina( (IV/a)
IV/a) KEPALA
KEPALA SUBBAGIAN
SUBBAGIAN TATA
TATA USAHA
USAHA
MEYESTER
MEYESTER L.R.L.
L.R.L. SIREGAR,
SIREGAR, S.H.
S.H.
NIP.
NIP. 19770517
19770517 200502
200502 22 001
001
Penata
Penata Tk.I
Tk.I (III/d)
(III/d)
URUSAN
URUSANPERENCANAAN,
PERENCANAAN, URUSAN
URUSANKEUANGAN
KEUANGAN URUSAN
URUSANUMUM
UMUMDAN
DAN
EVALUASIDAN
EVALUASI DANPELAPORAN
PELAPORAN DAN
DANBMN
BMN KEPEGAWAIAN
KEPEGAWAIAN
DARU
DARUPROBO
PROBOLAKSONO,
LAKSONO,S.E.S.E.
NIP.
NIP.19831103
19831103200804
20080411001
001
Penata
Penata(III/a)
(III/a)
KEPALA
KEPALA SEKSI
SEKSI KEPALA
KEPALA SEKSI
SEKSI HUBUNGAN
HUBUNGAN PLT.
PLT. KEPALA
KEPALA SEKSI
SEKSI PENATAAN
PENATAAN KEPALA
KEPALA SEKSI
SEKSI PENGADAAN
PENGADAAN PLT.
PLT. KEPALA
KEPALA SEKSI
SEKSI PENANGANAN
PENANGANAN
INFRASTRUKTUR MASALAH
MASALAH DAN
DAN PENGENDALIAN
PENGENDALIAN TANAH
TANAH
INFRASTRUKTUR PERTANAHAN
PERTANAHAN HUKUM
HUKUM PERTANAHAN
PERTANAHAN PERTANAHAN
PERTANAHAN TANAH
TANAH
SUYATNA
SUYATNA RAHMATSYAH,
RAHMATSYAH, S. S. KOM.
KOM. SUYATNA
SUYATNA INDRA
INDRA MUCHTAR,
MUCHTAR, S.SiT.S.SiT. MEYESTER
MEYESTER L.R.L.
L.R.L. SIREGAR,
SIREGAR, S.H.
S.H.
NIP.
NIP. 19611212
19611212 198403
198403 11 002
002 NIP.
NIP. 19850524
19850524 200804
200804 11 001
001 NIP.
NIP. 19611212
19611212 198403
198403 11 002
002 NIP.
NIP. 19750613
19750613 199803
199803 11 004
004 NIP.
NIP. 19770517
19770517 200502
200502 22 001
001
Penata
Penata (III/c)
(III/c) Penata
Penata (III/c)
(III/c) Penata
Penata (III/c)
(III/c) Penata
Penata Tk.I
Tk.I (III/d)
(III/d) Penata
Penata Tk.I
Tk.I (III/d)
(III/d)
KEPALA
KEPALASEKSI
SEKSI SUBSEKSI
SUBSEKSIPENETAPAN
PENETAPANHAK
HAKTANAH
TANAH SUBSEKSI
SUBSEKSIPENATAGUNAAN
PENATAGUNAANTANAH
TANAH SUBSEKSI
SUBSEKSIPEMANFAATAN
PEMANFAATANTANAH
TANAH SUBSEKSI
SUBSEKSIPENANGANAN
PENANGANANSENGKETA
SENGKETA
INFRASTRUKTUR DAN
DANPEMBERDAYAAN
PEMBERDAYAANHAK
HAKTANAH DAN
DANKAWASAN
KAWASANTERTENTU PEMERINTAH
PEMERINTAHDAN
DANPENILAIAN
INFRASTRUKTURPERTANAHAN
PERTANAHAN TANAH TERTENTU PENILAIAN KONFLIK
KONFLIKDAN
DANPERKARA
PERKARA
MASYARAKAT
MASYARAKAT TANAH
TANAH PERTANAHAN
PERTANAHAN
SUBSEKSI
SUBSEKSI PENGUKURAN
PENGUKURANDAN
DAN SUBSEKSI
SUBSEKSI PENDAFTARAN
PENDAFTARAN HAK
HAK SUBSEKSI
SUBSEKSI LANDREFORM
LANDREFORM DAN
DAN SUBSEKSI
SUBSEKSIFASILITASI
FASILITASIPENGADAAN
PENGADAAN SUBSEKSI
SUBSEKSI PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
PEMETAAN TANAH DAN
DANPENETAPAN
PENETAPANTANAH
PEMETAANKADASTRAL
KADASTRAL TANAH KONSOLIDASI
KONSOLIDASITANAH
TANAH TANAH PERTANAHAN
PERTANAHAN
PEMERINTAH
PEMERINTAH
MARRIO MUHAMMAD
MUHAMMADRASUL RASUL
MARRIOEKASAPUTRA
EKASAPUTRA ARSAYID
ARSAYIDRIDHO,
RIDHO,S.H. S.H.
NIP.
NIP.19890322
19890322201101
20110111002002 NIP.
NIP. 19671231
19671231 199403
199403 11 053
053 NIP.
NIP. 19910601
19910601201801
20180111001
001
Penata Penata
Penata (III/c)
(III/c)
Penata Muda
Muda (III/)
(III/) Penata
Penata (III/c)
(III/c)
SUBSEKSI
SUBSEKSIPEMELIHARAAN
PEMELIHARAANDATA
DATA
HAK
HAKTANAH
TANAHDAN
DANPEMBINAAN
PEMBINAANPPAT
PPAT
ANNISA
ANNISAINTEN
INTENTESYA,
TESYA,S.H.S.H.
NIP.
NIP. 19940808
19940808 201801
201801 22 001
001
Penata
Penata (III/c)
(III/c)
15
B. DESKRIPSI KHUSUS
1. Program dan Kegiatan Saat ini
Terdapat beberapa program dan kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten kepulauan Mentawai pada tahun 2019, yaitu:
1. Rutin
Adapun pelayanan rutin yang dilaksanakan di Kantor Pertanahan
Kabupaten Kepulauan Mentawai belum seperti di Kantor Pertanahan lain
yang memang volume kegiatan rutinnya banyak. Pemohon untuk
kegiatan rutin di Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai ra-
rata berasal dari PPAT. Permohonan untuk pelayanan rutin masih kurang
mungkin karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya
sertifikat untuk tanah hak milik dan keuntungan pensertifikatan tanah,
selain itu dengan kondisi masyarakat Kepualauan Mentawai yang
memang belum terlalu maju dan transportasi antar pulau yang susah
sehingga Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai memberi
solusi kepada masyarakat dengan menyediakan Teras Agraria agar
pelayanan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu mungkin
perlu adanya penyebaran informasi di kantor-kantor kepala desa agar
informasi pelayanan pertanahan dapat menjangkau masyarakat, karena
memang jaringan komunikasi belum memadai di daerah-daerah
Kabupaten Kepulauan Mentawai.
16
membuat Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai mendapat
tambahan target untuk PTSL sebanyak 2000 bidang tanah.
3. Redistribusi
Penataan ketimpangan struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan tanah (P4T) menuju struktur yang berbasis hukum,
damai dan berkelanjutan merupakan amanat konstitusi yang dikenal
dengan terminologi Reforma Agraria. Implementasi cita-cita mulia dan
perintah konstitusi ini dilaksanakan melalui kegiatan Redistribusi Tanah
dan kegiatan Konsolidasi Tanah. Adapun kegiatan yang dilaksanakan di
Kantor Pertanahan Kabupaten Mentawai dalam waktu dekat ini yaitu
Redistribusi Tanah sebanyak 1000 bidang. Walaupun adanya
penambahan bidang untuk kegiatan PTSL, Kantor Pertanahan Kabupaten
Kepulauan Mentawai tetap mengusahakan yang terbaik untuk
terselenggaranya redistribusi tanah untuk masyarakat.
2. Role Model
Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilakukan di Kantor Pertanahan
Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak terlepas dari peran serta dukungan
para pegawai, baik dukungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun
Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) yang membimbing dan
mengajari penulis selalu memberikan kontribusi terbaik bagi instansi
tempat penulis mengabdi. Setiap pegawai bekerja secara professional dan
saling bahu membahu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Selama penulis bekerja
pada Kantor Pertanahan Kepulauan Mentawai, sosok yang menjadi panutan
bagi penulis dan bisa dijadikan contoh yang patut diteladani adalah bapak
Rahmatsyah, S.Kom selaku Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan
dan juga selaku mentor penulis.
Adapun sikap dan prilaku yang patut diteladani dari Bapak Rahmatsyah,
S.Kom bagi seluruh pegawai adalah beliau merupakan sosok yang memiliki
dedikasi tinggi, bertanggung jawab, mengayomi bawahannya, sehingga
17
memotivasi bawahannya agar giat dalam bekerja dan bertanggung jawab
dengan apa menjadi tugas dan wewenangnya. Bapak Rahmat selalu bekerja
dengan totalitas dan selalu menekankan setiap pekerjaan itu harus
dilakukan dengan prosedur dan aturan yang telah ditetapkan. Bapak
Rahmat juga merupakan pemimpin yang tidak terlalu banyak bicara tapi
selalu perhatian, ramah, dan juga baik kepada bawahannya.
Hal tersebut dapat terlihat dalam kinerja beliau pada program PTSL
yang banyak memiliki hambatan, kendala dan segala keterbatasan di pulau,
namun beliau dapat bekerja sama dengan baik di lapangan untuk
mengatasinya. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai baik ketika di lapangan maupun di kantor. Menghargai
komunikasi, konsultasi dan kerja sama di dalam setiap permasalahan yang
dihadapi selama menjalankan pekerjaan dan selalu mengusahakan yang
terbaik untuk bawahannya. Ketika ada kendala selalu sharing untuk
menemukan jalan terbaik untuk totalitas pekerjaan yang dijalankan dan
selalu berupaya agar pekerjaan dapat terpenuhi sebelum target yang
ditetapkan.
18
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
19
di dalam pelaksanaan aktualisasi ini, yaitu buku yang berjudul “Kupas
Tuntas Microsoft Access 2019” yang disusun oleh Tim Kreatif
MADCOMS.
20
dan disimpan secara langsung maka penyimpanan dilakukan dengan
menggunakan google drive untuk menyimpan hasil scan warkah ini.
Adapun account google yang dipakai untuk penyimpanan warkah yaitu
mentawai.bpnkm10@gmail.com.
Gambar 5. Tampilan Aplikasi Camscan dan Google Drive pada Handphone dan
Account Email yang Dipakai untuk Warkah
21
2. Melaksanakan kegiatan penginputan data warkah dengan menggunakan
sistem digitalisasi
a. Berkoordinasi dengan tim yang telah dibentuk untuk melakukan
inventarisasi, scanning dan penginputan data warkah;
Penulis meminta bantuan kepada rekan sesama CPNS dan pegawai
PPNPN yang ada di kantor untuk bersedia membantu dalam proses
pendigitalisasian warkah PTSL 2018.
22
Gambar 7. Penyusunan Warkah
23
Gambar 8. Kegiatan Scanning Data Warkah
24
Semua data hasil scanning yang dilakukan dikumpulkan di dalam
google drive agar mudah diakses dan dikumpulkan. Adapun akun email
25
26
27
Gambar 10. Gambar Database Berbentuk Microsoft Excel
28
Setelah data dimasukkan di dalam microsof Excel, maka data
dipindahkan ke Microsoft Access agar lebih mudah digunakan. Selain
itu penulis juga membuat form yang dapat memudahkan pemanggilan
data warkah dan peginputan atau penambahan data warkah yang baru di
dalam database. Adapun bentuk form yang digunakan, yaitu:
29
a. Arsip warkah yang sudah dikelompokkan berdasarkan nama desa,
sudah diberi label, dan disusun rapi di rak dokumen yang tersedia.
b. Hasil scanning data warkah dalam bentuk file yang berjenis Portable
Document Format (pdf)
c. Database yang sudah disusun berurutan berdasarkan nomor warkah di
dalam google drive dan hardisk kantor serta dikelompokan berdasarkan
desa.
d. Database warkah yang dapat diakses dalam aplikasi Microsof Access,
disajikan dalam bentuk tabel dan form yang dapat memudahkan
pengaksesan warkah digital.
e. Dokumentasi berupa foto selama kegiatan.
30
31
Gambar 12. Langkah-Langkah Pemakaian Database Warkah Digital
32
b. Melakukan sharing dengan petugas warkah terkait penggunaan database
Kegiatan ini penulis lakukan dengan mengajarkan secara langsung
pegawai yang sekiranya sering menggunakan warkah dalam
pekerjaannya dan membuat video tutorial yang bisa digunakan di dalam
penginputan atau pencarian data warkah agar lebih mudah.
33
Gambar 14. Beberapa Cuplikan di Video Tutorial
c. Menyebarkan tata cara penggunaan database melalui Google Drive
sehingga ketika akan mengakses warkah bisa dilihat dan bisa juga
selalu diupdate jika memerlukan perubahan. Selain menyimpan tata
cara dan file warkah di Google drive penulis juga menyebarkan melalui
Whats Application langkah-langkah mengakses database tersebut.
34
Gambar 15. Sharing Tutorial Melalui Aplikasi WhatsApp Grup
35
Pada kegiatan ini, penulis melaporkan kegiatan yang dilaksanakan
kepada mentor, memberikan laporan kegiatan dan melihatkan hasil
aktualisasi yang dibuat kepada mentor agar bisa diberikan masukan.
c. Merevisi laporan sesuai dengan kritik dan saran yang masuk
Masukan yang diterima langsung penulis benarkan. Mentor dan Kepala
Kantor memberikan saran agar pendigitalisasian warkah ini tidak hanya
berhenti hingga aktualisasi selesai.
Output yang penulis dapat dari kegiatan penginputan data warkah
dengan menggunakan sistem digitalisasi yaitu:
a. Laporan kegiatan pendigitalisasian warkah yang sudah direvisi
b. Dokumentasi
36
mendigitalisasikan data warkah yang disusun tersebut pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
37
3. Penulis juga mengikuti kegiatan Halal Bihalal dan acara IKAWATI
Kantor Wilayah Provinsi Sumatera Barat di Hotel Kriyad Bumi Minang
pada tanggal 28 Juni 2019.
38
BAB IV
ANALISA
39
yang matang dapat menjamin mutu pelaksanaan aktualisasi. Jika ada
kekurangan di dalam rencana tersebut dapat diperbaiki atau dapat menghemat
waktu dan prosedur yang digunakan di dalam proses digitalisasi warkah
sehingga meningkatkan mutu pengerjaan aktualisasi tersebut.
40
memperlakukan orang lain. Belajar merupakan salah satu cara kita
memberikan penghargaan bagi diri sendiri.
41
inovasi-inovasi yang ditumbuhkan di dalam pelayanan publik tersebut.
Penggunaan teknologi merupakan salah satu solusi di dalam mempercepat
sampainya pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, integritas yang tinggi
juga sangat dibutuhkan agar APARATUR SIPIL NEGARA mempunyai
komitmen menyediakan pelayanan yang sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan mereka sesuai dengan standar operasional pekerjaan masing-
masing.
42
c. Whole of Government
Bentuk koordinasi, integritas dan perlibatan tim di dalam pelaksanaan
aktulaisasi maupun dalam pekerjaan sehari-hari merupakan salah satu bentuk
langkah-langkah yang ada di dalam penanaman prinsip whole of government.
Pada dasarnya dalam prinsip whole of government, prinsip kerja sama
merupakan salah satu yang diutamakan di dalam pengimplementasiannya.
Selain itu, pada prinsipnya di dalam Whole of government terdapat
kesejajaran tugas di dalam membuat sebuah pemecahan masalah dan
pelibatan semua tim. Semua bertanggung jawab untuk memberikan solusi
terbaik di dalam pengerjaan sebuah pekerjaan.
43
memikirkan cara-cara yang dianggap dapat meringankan pekerjaan dan
mempersingkat waktu pengerjaan demi mencapai mutu yang baik di dalam
bekerja.
c. Pelayanan Publik
Aparatur Sipil Negara yang berorientasi pada kepentingan public akan selalu
menanamkan dimensi kelengkapan dan akurasi di dalam memberikan
pelayanan. Hal ini tercermin di dalam pengerjaan penyusunan data warkah
yang membutuhkan akurasi agar susunan warkah dapat diurutkan dengan
benar dan memerikasa kelengkapan berkas warkah. Karena warkah
merupakan data Negara yang sifatnya harus dipelihara maka butuh
kecermatan di dalam penataannya.
44
masarakat dapat terjawab dan pekerjaan pun dapat dipercepat dan
dimudahkan.
c. Manajemen ASN
Melakukan kegiatan scanning merupakan proses yang dilakukan untuk
memelihara data pertanahan berupa warkah. Warkah sebagai data Negara
yang harus dijaga dan dilindungi kerahasaiaannya merupakan tanggung jawab
bagi Aparatur Sipil Negara. Proses pengaturan memerlukan manajemen yang
baik di dalam pelaksanaannya. Pelaksanaannya pun sesuai dengan
manajemen pemerintah yang mengajarkan agar setiap data Negara benar-
benar dijaga penataan pengarsipannya dan juga perlu strategi dan manajemen
yang baik di dalam planning mapun implementasinya agar pelayanan public
terkait informasi data dapat dilakukan dengan baik.
4. Menginput data dan menyatukan semua data hasil scanning yang dilakukan
tim;
a. Akuntabilitas
Sesuai dengan akuntabilitas yang menanamkan adanya keterbukaan informasi
dan pelaksanaan yang dilakukan secara bersama. Adanya tanggung jawab
bersama membuat semua orang mau bertanggung jawab di dalam
mengerjakan pekerjaannya. Namun, kadang kala dalam pelaksanaan tugas
yang membutuhkan kerja sama ada segelintir orang yang kurang bertanggung
jawab di dalam melaksanakan tugasnya, karena merasa tugas sudah
dikerjakan oleh yang lain. Untuk itu, perlu saling mengingatkan diantara
karyawan agar melaksanakan tugasnya agar mencapai pengerjaan tugas yang
masksimal.
b. Komitmen Mutu
Mendigitalisasikan warkah merupakan kegiatan yang bersifat inovasi yaitu
kegiatan menciptakan dan menawarkan jasa atau barang yang lebih baik.
Adanya produk berupa data digital warkah dapat memberikan efektifitas di
dalam peningkatan komitmen mutu pelayanan. Karena selain memberikan
kemudahan dan kecepatan pelayanan. Dalam proses pelaksanaan dan
45
penyatuan data digital memerlukan adanya kerjasama tim untuk mencapai
hasil yang sudah direncanakan dengan sebaik mungkin.
c. Whole of Government
Dalam langkah-langkah Whole of Government terdapat koordinasi, integritas
dan perlibatan tim. Keterlibatan tim di dalam proses aktualisasi mengajarkan
penulis untuk menghargai setiap usaha yang dilakukan oleh setiap individu,
walau sekecil apapun bantuan yang diberikan tetap harus dihargai di dalam
mengerjakan sesuatu. Keinginannya untuk membantu dan terlibat di dalam
proses pelaksanaan aktualisasi pun sudah bisa meringankan beban
pelaksanaan aktualisasi, karena memang selain kegiatan aktualisasi peserta
juga harus menjalankan dan dilibatkan di dalam kegiatan-kegiatan yang ada
di kantor pertanahan.
46
hatian di dalam pengecekan dokumen, apalagi yang terkait dengan hokum.
Karena adanya kesalahan di dalam pelaksanaan yang terkait hukum bisa
menyeret seseorang ke proses hokum yang harus dipertanggung jawabkan.
c. Pelayaan Publik
Tepat dan akurat merupakan nilai dasar pelayanan public yang harus
dipenuhi. Memberikan pelayanan harus dilakukan sesuai dengan standar yang
sudah ditetapkan di dalam pelayanan. Mengikuti koridor yang berlaku juga
merupakan usaha peyediaan pelayanan prima untuk masyarakat. Walaupun
kadang di dalam proses kegiatan ada kekhilafan, namun dengan membiasakan
pengecekan ulang sebuah kegiatan dapat mengurangi kecacatan-kecacatan di
dalam sebuah kegiatan. Hal inilah yang perlu ditanamkan di dalam setiap
Aparatur Sipil Negara yang baik, menanamkan kehati-hatian di dalam
bertindak dan membisakan berpikir panjang di dalam melaksanakan suatu
tindakan. Karena hakikatnya Aparatur Sipil Negara dinilai oleh masyarakat,
dan memang bertugas sebagai abdi Negara.
47
dalam melaksanakan kegiatan. Melakukan perbaikan dan berjiwa besar
melakukan perbaikan tersebut, merupakan penerepan nilai-nilai etika di dalam
pelayanan publik yang baik.
c. Pelayaan Publik
Menanamkan nilai keterbukaan informasi dan data yang dibutuhkan oleh
publik dan pemerintah merupakan sebuah standar di dalam melaksanakan
pelayanan public untuk masyarakat dan sebagai aparatur negara. Keterbukaan
untuk menerima kesalahan di dalam melaksanakan tugas merupakan bentuk
kesetiaan bagi individu dalam memberikan pelayanan publik yang prima.
Ketelitian terhadap pengerjaan tugas dan pelaksanaan revisi atau perbaikan
memang harus dilakukan sebagai bentuk evaluasi dari pelayanan yang
diberikan.
48
c. Manajemen Mutu
Dalam bekerja perlu adanya penyusunan program yang berbasis mutu dan bisa
meningkatkan kinerja pekerjaan. Rencana yang matang di dalam memberikan
pelayanan maupun mengerjakan pekerjaan adalah standar yang harus dipenuhi
di dalam memberikan mutu yang baik. Manajemen di dalam penentuan tujuan
pun juga harus dilakukan dengan penuh hati-hati guna mengurangi kegagalan
pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan.
49
membangun kerjasama tim yang solid dan memberikan sebuah kemajuan
kepada apapun yang dilakukan.
50
penyampaian informasi yang jelas merupakan sebuah keharusan yang dipenuhi
agar memudahkan semua pihak di dalam berkoordinasi dan pengaksesan data
warkah.
51
rutin. Hakikatnya terdapat prosedur-prosedur yang harus diikuti sebagai
Aparatur Sipil Negara yang diatur dengan peraturan yang berlaku. Begitu pula
di dalam melaksanakan sebuah kegiatan perlu mengikuti aturan-aturan yang
berlaku agar dikemudian hari tidak terjadi konflik atau disalahkan karena
menjalankan prosedur tidak sesuai dengan aturan yang ada. Tertib
administrasi inilah yang kadang di lingkungan Aparatur Sipil Negara kadang
diabaikan, banyak mengurang-ngurangi prosedur yang tidak menguntungkan
dirinya. Padahal sebagai seorang yang professional apaun kondisinya harus
mengikuti koridor yang berlaku.
52
Informasi apapun itu sangat cepat beredar di khalayak ramai. Keterbukaan
sebagai wujud rasa nasionalisme harus dijalankan secara hati-hati agar tidak
kebablasan dan tidak mendapat respon negatif dari hasil tindak tanduk yang
dilakukan.
c. Etika Publik
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang Aparatur Sipil Negara harus
sesuai dengan petunjuk dari atasan atau pejabat yang berwenang dan
berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku merupakan
cerminan perwujudan pelaksanaan etika pemerintahan. Melaporkan kegiatan
merupakan salah satu step yang memang harus dilakukan setiap orang di dalam
pengerjaan sebuah kegiatan sebagai bukti kongkrit kegiatan yang dilaksanakan.
Menjungnjung keterbukaan merupakan etika seorang ASN di dalam beretika.
53
bekerja secara professional pada setiap pekerjaan yang diamanatkan atasan
kepada kita merupakan ciri seorang pegawai yang bertika baik terhadap
atasannya. Mampu menghargai atasan juga merupakan bentuk cerminan
seorang Aparatur Sipil Negara yang baik. Karena bagaimanapun juga ketika
bekerja kita membutuhkan bimbingan dan arahan agar tidak salah di dalam
mengerjakan sebuah pekerjaan.
c. Komitmen Mutu
Komitmen terhadap peningkatkan pekerjaan dan melakukannya secara
berkelanjutan merupakan target yang diharapkan di dalam pencapaian
penerapan nilai-nilai komitmen mutu. Begitu juga di dalam proses
pendigitalisasian warkah yang dilakukan adanya komitmen untuk meneruskan
kegiatan aktualisasi di tempat bekerja merupakan komitmen mutu yang dapat
diterapkan di unit kerja. Adanya revisi yang dilakukan terhadap kegiatan yang
dilaknsakan merupakan bentuk perwujudan pelaksanaan komitmen mutu di
dalam pelaksanaan aktualisasi.
54
dicanangkan yaitu terwujudnya pengelolaan ruang dan perrtanahan yang
terpercaya dan berstandar dunia dapat diwujudkan. Oleh sebab itu, penulis akan
berkomitmen untuk selalu belajar baik dari proses belajar yang dilakukan maupun
dari pengalaman yang akan dilakukan secara berkelanjutan.
55
bagi pegawai lain. Saran maupun kritikan yang diberikanpun dapat menjadi lahan
perbaikan di dalam pengerjaan program-program pembaruan atau keberlanjutan
program itu sendiri. Hal ini sesuai dengan visi misi ATR/BPN yang menuntut
terwujudnya pengelolaan ruang dan perrtanahan yang terpercaya dan berstandar dunia.
Pentingnya kerjasama di dalam semua kegiatan dapat dijadikan komitmen untuk
menjunjung musyawarah, kerja sama dan membangun komunikasi yang baik antar
pegawai untuk membangun bonding yang kuat di dalam mendukung kinerja.
56
Melalui kegiatan yang dijalankan selama aktualisasi yang berkenaan dengan
penataan warkah secara digital melalui aplikasi google drive selalu dikaitkan
dengan catur tekad jajaran Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional, dengan menjalankan kegiatan optimalisasi penataan warkah
PTSL dengan metode digitalisasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan
Mentawai sudah menerapkan nilai tepat waktu, akuntabel, disiplin, kreatif dan
profesional dimana setelah diterapkannya kegiatan tersebut proses pencarian
warkah menjadi jauh lebih mudah dan efektif tanpa membuang banyak waktu
untuk mencari secara manual.
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pemaparan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa perngarsipan warkah dengan sistem manual dapat
dioptimalkan dengan mendigitalkan arsip warkah, sehingga data warkah dapat
disimpan dengan baik. Selain itu karena kurangnya akses transportasi di wilayah
kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan adanya Teras
Agraria membuat pelayanan kepada masyarakat semakin mudah. Namun, disisi
lain hal ini menyebabkan terbaginya tempat penyimpanan warkah antara di Teras
Agraria dan Kantor yang ada di Tua Pejat. Melalui pendigitalan warkah dan
adanya database yang baik, penataan warkah di Kantor Pertanahan dapat
dioptimalkan.
Pelaksanaan realisasi aktualisasi ini tidak lepas dari penanaman nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komiten Mutu dan Anti
Korupsi) yang memberikan output yang sangat berguna dalam pelayanan
pertanahan di kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Adanya inovasi
dalam pendigitalisasian warkah ini menghasilkan database yang disusun di dalam
aplikasi google drive sehingga dapat diakses dengan mudah, baik dari Teras
Agraria maupun dari Kantor Pertanahan yang ada di Tua Pejat, sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan dan mempersingkat waktu untuk mencari data
warkah yang sebelumnya dilakukan secara manual. Penggunaan Microsoft Access
Form dapat mempermudah penambahan data warkah dan pencarian data warkah
yang sudah ada. Selain itu pemakaiannya juga mudah digunakan dan petunjuk
penggunaannya dapat dilihat dan diunduh dari Google Drive yang dapat diakses
oleh petugas yang diberi wewenang dalam menangani warkah.
B. Tindak lanjut
Pelaksanaan aktualisasi di unit kerja sebagai proses penguatan dan penerapan
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu)
58
yang sudah diajarkan selama diklat oleh PPSDM menanamkan nilai-nilai luhur
kebangsaan dalam menjalankan kewajiban sebagai Aparatur Sipil Negara yang
professional dan mampu memenuhi pelayanan publik terbaik untuk masyarakat.
Nilai-nilai ANEKA yang diterapkan dan kegiatan aktualisasi yang sudah
dilaksanakan dapat dikembangkan menjadi sebuah terobosan yang baik bagi
Kantor Pertanahan. Penataan warkah sangat penting di dalam mempermudah dan
mempercepat pelayanan yang diterima masyarakat, sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap Aparatur Sipil Negara, khususnya bagi Pegawai
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional semakin lebih
baik. Saat ini hanya sebatas pendigitalan warkah, nanti akan dikembangkan lagi
dengan penambahan link kepada buku tanah dan surat ukur sehingga penataan
warkah dan buku tanah lebih rapi dan lebih mudah di akses.
59
DAFTAR PUSTAKA
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 1 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan
Konsultasi dengan Kepala Seksi Hubungan Hukum Buku yang dipakai untuk pedoman di dalam
Pertanahan (mentor) pemakaian aplikasi database
Meminta bantuan kepada CPNS dengan jabatan Sistem Meminta bantuan kepada CPNS dan PTT yang tidak
dan jaringan untuk mengupdate dan menginstal aplikasi ke lapangan untuk melakukan scanning warkah PTSL
yang dibutuhkan 2018
i
Mengurutkan Berkas PTSL 2018 sesuai dengan nomor Melabeli warkah dengan membedakan warna untuk
warkah dan desa masing-masing desa
Menyusun warkah di tempat yang telah tersedia Kegiatan scanning warkah dengan mesin scanner
berdasarkan urutan nomor warkah dan desa yang tersedia di kantor
Kegiatan scanning warkah dengan menggunakan Melakukan sharing dengan petugas warkah dan
aplikasi wecam via handphone menerangkan cara menginput warkah ke aplikasi
ii
Meginstal dan Mengupdate
Aplikasi yang dibutuhkan
untuk pendigitalisasian warkah
Mengurutkan warkah
berdasarkan nomor warkah dan
berdasarkan desa PTSL
iii
LAMPIRAN
LAMPIRAN 2 : FORMULIS RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya pengarsipan warkah karena masih dengan sistem manual dan ruang pengarsipan warkah yang terbagi
dua antara kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai di Pulau Tua Pejat dengan kantor perwakilan (Teras
Agraria) di Kota Padang.
Identifikasi Gagasan : - Mengusulkan disediakannya ruangan khusus warkah di Teras Agraria
- Mengoptimalkan penataan warkah PTSL dengan sistem digitalisasi di Kantor Pertanahan Kebupaten Kepulauan
Mentawai
- Sosialisasi penataan warkah sesuai jenis permohonannya di Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Mentawai
Gagasan Pemecahan Isu : Mengoptimalkan penataan warkah PTSL dengan sistem digitalisasi di Kantor Pertanahan Kebupaten Kepulauan Mentawai
iv
3. Komitmen Mutu
Membangun kerjasama kolegial
antar pegawai dilandasi keperca-
yaan dan kejujuran dan
memfokuskan kegiatan pada
kepuasan pelanggan
v
2. Melaksanakan kegiatan 1. Berkoordinasi dengan tim yang - Catatan untuk 1. Akuntabilitas Terwujudnya Mewujudkan sikap,
penginputan data warkah telah dibentuk untuk melakukan warkah yang Dalam akuntabilitas kelompok Pengelolaan ramah, sopan dan
dengan menggunakan inventarisasi, scanning dan tidak lengkap diperlukan adanya semangat kerja Ruang dan disiplin, kreatif serta
sistem digitalisasi penginputan data warkah - Arsip hasil sama dalam mencapai kinerja Pertanahan yang profesional dalam
scanning yang diharapkan Terpercaya dan memberikan pelayanan.
warkah yang 2. Whole of Government Berstandar Dunia
sudah Dalam langkah-langkah WOG
dikelompkkan terdapat koordinasi, integritas dan
- Database data pelibatan
yang sudah 3. Etika Publik
benar Menghargai komunikasi dan
- Dokumentasi kerjasa antar pegawai merupakan
berupa foto nilai-nilai dalam beretika publik
1. Komitmen Mutu
2. Mengumpulkan dan menyusun
warkah PTSL pada tempat yang Berkaitan dengan adanya
telah disediakan berdasarkan desa pemakaian efektifitas dan efisen
di dalam pelaksanaan tugas
pengumpulan warkah yang sudah
dikelompokkan akan meringan-
kan penginputan data
2. Pelayanan Publik
ASN yang berorientasi kepenti-
ngan publik menanamkan dimensi
kelengkapan dan akurasi dalam
pelayanan
3. Akuntabilitas
Fungsi akuntabilitas adalah
meningkat efisiennsi dan efektivi-
tas di dalam bekerja
1. Komitmen Mutu
3. Melakukan scanning berdasarkan Mengelompokkan kegiatan
desa PTSL scanning berdasarkan wilayah
1. PTSL merupakan cara yang
efisien di dalam melakukan
pekerjaan.
vi
2. Manajemen ASN
Melakukan scanning warkah
merupakan pelayanan yang
dilakukan dengan menjaga
kerahasiaan negara
3. Akuntabilitas
Kegiatan harus dilaksanakan
dengan penuh integritas terhadap
negara
1. Akuntabilitas
4. Menginput data dan menyatukan Sesuai dengan akuntabilitas yang
semua data hasil scanning yang menanamkan nilai keterbukaan
dilakukan tim informasi dan data yang
dibutuhkan oleh publik.
2. Komitmen Mutu
Mendigitalisasikan warkah
merupakan kegiatan yang ber-
sifat inovasi yaitu kegiatan
menciptakan dan menawarkan
jasa atau barang yang lebih baik
3. Whole of Government
Dalam langkah-langkah WOG
terdapat koordinasi, integritas dan
pelibatan tim
1. Akuntabilitas
5. Melakukan pengecekan dan Memberikan informasi secara
perbaikan file-file yang sudah benar dan tidak menyesatkan
diinput di database jika ada kepada pihak lain yang
kesalahan memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan merup-
akan bentuk akuntabilitas di
dalam pelayanan public
2. Manajemen Mutu
Menampilkan kinerja tanpa cacat
merupakan strategi di dalam
pelaksanaan manajemen mutu
vii
3. Pelayanan Publik
Tepat dan akurat merupakan nilai
dasar pelayanan public yang
harus dipenuhi.
1. Etika Publik
6. Memperbaiki kesalahan peng- Apapun yang dikerjakan perlu
inputan file warkah adanya kecermatan dan disiplin
untuk menjamin kebenaran
informasi yang diinput.
2. Akuntabilitas
Tersedianya asesibilitas informasi
warkah jika dibutuhkan
3. Pelayanan Publik
Menanamkan nilai keterbukaan
informasi dan data yang
dibutuhkan oleh public dan
pemerintah yang membutuhkan
3. Melaksanakan sosiali- 1. Menyiapkan petunjuk langkah- - Daftar hadir 1. Akuntabilitas Terwujudnya Mewujudkan sikap,
sasi database langkah pemakaian database - Dokumentasi Sesuai dengan aspek akuntabilitas Pengelolaan ramah, sopan dan
- Petunjuk cara untuk menanamkan nilai yang Ruang dan disiplin, kreatif serta
pemakaian data berorientasi pada hasil sehingga Pertanahan yang profesional dalam
base perlu adanya rancangan agar hasil Terpercaya dan memberikan pelayanan.
atau outcome yang dicapai Berstandar Dunia
maksimal
2. Pelayanan Publik
Memberikan informasi harus yang
asesibel dan gampang untuk
dipahami
3. Manajemen Mutu
Dalam bekerja perlu adanya
penyusunan program yang
berbasis mutu
viii
kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan merup-
akan akuntabilitas di dalam
pelayanan public
2. Komitmen Mutu
Membangun kerjasama kolegial
antar pegawai dilandasi keperca-
yaan dan kejujuran dan
memfokuskan kegiatan pada
kepuasan pelanggan, baik internal
maupun eksternal merupakan
salah satu strategi di dalam
menjalankan komitmen mutu
yang baik.
3. Whole of Government
Dalam langkah-langkah WOG
terdapat koordinasi, integritas dan
pelibatan tim
ix
4. Membuat laporan kegia- 1. Menyiapkan laporan kegiatan - Laporan 1. Manajemen Mutu Terwujudnya Mewujudkan sikap,
tan terkait digitalisasi Kegiatan Dalam bekerja perlu adanya Pengelolaan ramah, sopan dan
warkah penyusunan program yang Ruang dan disiplin, kreatif serta
- Dokumentasi
berbasis mutu Pertanahan yang profesional dalam
2. Akuntabilitas Terpercaya dan memberikan pelayanan.
Sesuai dengan aspek akuntabilitas Berstandar Dunia
untuk menanamkan nilai yang
berorientasi pada hasil sehingga
perlu adanya rancangan agar hasil
atau outcome yang dicapai
maksimal
3. Pelayanan Publik
Melakukan tertib administrasi di
dalam menjalankan pelayanan
publik
x
xi
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI
Waktu
No. Kegiatan Keterangan
Mei 2019 Juni 2019
27 28 29 30 31 1 2 s/d 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Sabtu
Sabtu
Minggu
Minggu
1. Menyiapkan Rancangan
xii
Tabel 5. Waktu Pelaksanaan Aktualisasi Bagian 2
Waktu
Sabtu
Minggu
Sabtu
Minggu
1. Menyiapkan Rancangan Pelaksanaan
Penataan Warkah PTSL dengan Sistem
Digital
2. Melaksanakan Kegiatan Pengin-putan
Data Warkah PTSL dengan sistem
digital
3. Melaksanakan sosialisasi database
4. Membuat laporan kegiatan terkait
digitalisasi warkah
xiii
LAMPIRAN 3 : FORMULIR KENDALI AKTUALISASI OLEH COACH
xiv
Kegiatan 2 : Melaksanakan Kegiatan Penginputan Data Warkah Dengan
Menggunakan Sistem Digitalisasi
Mentor/ Coach
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Paraf
Tahapan Kegiatan - Memaksimalkan
1. Berkoordinasi dengan tim untuk melakukan tenaga di kantor,
inventarisasi, scanning, dan penginputan karena sebagian
2. Mengumpulkan dan menyusun warkah karyawan ada di
PTSL pada tempat yang telah disediakan lapangan (pulau)
berdasarkan desa untuk kegiatan
3. Melakukan scanning berdasarkan desa PTSL
PTSL
4. Menginput data dan menyatukan semua data - Warkah dimulai
hasil scanning yang dilakukan tim; dari warkah Desa
5. Melakukan pengecekan dan perbaikan file- Sikakap
file yang sudah diinput di database jika ada
kesalahan -Kegiatan dan
6. Memperbaiki kesalahan peng-inputan file tahapan kegiatan
warkah berjalan baik
dan lancar
Output kegiatan terhadap pemecahan isu
1. Arsip warkah yang dikelompokkan
berdasarkan nama desa, sudah diberi label,
dan disusun di rak yang telah tersedia
2. Hasil scanning warkah dalam bentuk file
pdf
3. Database yang disusun berdasarkan nomor
warkah di dalam google drive dan hardisk
4. Database warkah yang dapat diakses dan
disajikan dengan tabel dan form
5. Dokumentasi kegiatan berupa foto
xv
Kegiatan 3 : Melaksanakan sosialisasi database
Mentor/ Coach
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Paraf
Tahapan Kegiatan - Penambahan
1. Menyiapkan petunjuk langkah-langkah pembuatan video
pemakaian database tutorial untuk
2. Melakukan sharing dengan petugas warkah penggunaan
terkait penggunaan database database
3. Menyebarkan tata cara penggunaan database
melalui email atau wa -Kegiatan dan
tahapan kegiatan
Output kegiatan terhadap pemecahan isu berjalan baik
1. Tata cara penggunaan aplikasi database dan lancar
Microsoft access untuk mencari data warkah
dan penginputan
2. Tata cara penginputan database baru di
google drive dan Microsoft Access
3. Video tutorial pemakaian database warkah
digital
4. Dokumentasi kegiatan berupa foto
xvi
Kegiatan 4 : Membuat laporan kegiatan terkait digitalisasi warkah
Mentor/ Coach
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Paraf
Tahapan Kegiatan -Laporan cukup
1. Menyiapkan laporan kegiatan dengan
2. Melaporkan hasil kegiatan memberikan dan
3. Merevisi laporan sesuai dengan kritik dan menjelaskan
saran yang masuk laporan aktualisasi
Output kegiatan terhadap pemecahan isu
1. Laporan kegiatan berupa soft copy dan hard -Kegiatan dan
copy tahapan kegiatan
2. Dokumentasi kegiatan berupa foto berjalan baik
dan lancar
Kontribusi terhadap visi misi organisasi
Dengan menyediakan dan menyebarkan
informasi secara internal dapat membantu
terwujudnya pengelolaan ruang dan pertanahan
yang terpercaya dan berstandar dunia
xvii
LAMPIRAN 4 : FORMULIR KENDALI AKTUALISASI OLEH
MENTOR
xviii
xix
xx
xxi
C. LAMPIRAN 5 : LAPORAN SINGKAT
PELAKSANAAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS
Dalam rangka terbentuknya kompetensi teknis yang dibutuhkan oleh para peserta
LATSAR CPNS di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional serta berdasarkan peraturan Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 24 dan 25 tahun 2017 tentang pedoman
penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III,
perlu dilaksanakan pembelajaran penguatan kompetensi teknis bagi para calon
analisi sengketa pertanahaan, calon analis permohonan hak atas tanah dan
pendaftaran tanah, calon analisis penggunaan dan pemanfaatan tanah, calon
pengelola sistem dan jaringan dan calon petugas ukur. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan dalam penguatan kompetensi teknis bidang yaitu:
xxii
memenuhi persyaratan dan ditetapkan untuk menerima TORA. Tanah Negara
adalah tanah yang tidak dipunyai dengan sesuatu hak atas tanah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, dan/atau tidak merupakan tanah ulayat
Masyarakat Hukum Adat, tanah wakaf, barang milik negara/daerah/desa atau
badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, dan tanah yang telah ada
penguasaan dan belum dilekati dengan sesuatu hak atas tanah.
Selain ini juga penulis mempelajari Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2015 tentang Program Nasional
Agraria. Pendaftaran Tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang
tanah dan satuan rumah susun, termasuk pemberian tanda bukti haknya bagi
bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya, dan hak milik atas satuan rumah
susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap yang selanjutnya disingkat PTSL adalah kegiatan Pendaftaran Tanah
untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak bagi semua objek Pendaftaran
Tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia dalam satu wilayah desa/kelurahan
atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang meliputi pengumpulan data
fisik dan data yuridis mengenai satu atau beberapa objek Pendaftaran Tanah untuk
keperluan pendaftarannya.
xxiii
2. Kompetensi Pendaftaran Tanah
Selain itu, hak tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan
tanah dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 yang mana Hak
Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, yang
selanjutnya disebut Hak Tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada
hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor 5 Tahun
1960 tentang Per-aturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut
benda-benda lain yang merupakan satu kesa-tuan dengan tanah itu, untuk
pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada
kreditor tertentu terhadap kreditorkreditor lain.
xxiv
c. Fotokopi identitas (KTP, KK) pemohonan dan kuasa apabila dikuasakan yang
telah dicocokan dengan aslinya oleh petugas loket
e. Asli surat-surat bukti pelepasan han dan pelunasan tanah dan rumah atau
rumah yang dibeli pemerintah
f. Fotokopi SPPT PBB Tahun berjalan yang telah dicocokan dengan aslinya
oleh petugas loket, penyerahan bukti SSB (BPHTB) dan bukti bayar uang
pemasukan
xxv
b. Surat Kuasa apabila dikuasakan
b. Fotocopy identitas pemohon/para ahli waris (KTP, KK) dan kuasa apabila
dikuasakan, yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket
a. Sertipikat asli
b. Surat Keterangan Waris sesuai peraturan perundang-undangan
c. Akte Wasiat Notariel
d. Foto copy SPPT PBB tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan
c. aslinya oleh petugas loket
a. Penyerahan bukti SSB (BPHTB), bukti SSP/PPH untuk perolehan
d. tanah lebih dari 60 Juta Rupiah bukti bayar uang pemasukan (pada
e. saat pendaftaran hak)
- Hibah
1. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon
2. atau kuasanya di atas materai cukup
3. Surat Kuasa apabila dikuasakan
4. Fotocopy identitas pemohon/pemegang dan penerima hak (KTP, KK) serta
kuasa apabila dikuasakan,yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh
petugas loket
5. Sertipikat asli
6. Akta Hibah dari PPAT
7. Ijin Pemindahan Hak apabila di dalam sertipikat/keputusannya
dicantumkan tanda yang menyatakan bahwa hak tersebut hanya boleh
dipindah tangankan jika telah diperoleh ijin dari instansi yang berwenang
8. Foto copy SPPT PBB tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan
aslinya oleh petugas loket
9. Penyerahan bukti SSB (BPHTB) dan bukti SSP/PPH untuk perolehan
tanah lebih dari 60 Juta Rupiah
- Pemecahan / pemisahan bidang tanah
1. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohonatau
kuasanya di atas materai cukup
2. Surat Kuasa apabila dikuasakan
xxvi
3. Fotocopy identitas pemohon (KTP, KK) dan kuasa apabila
dikuasakan,yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket
4. Sertipikat asli
5. Ijin Perubahan Penggunaan Tanah, apabila terjadi perubahan penggunaan
tanah
6. Melampirkan bukti SSP/PPh sesuai dengan ketentuan
7. Tapak kavling dari Kantor Pertanahan
Prona adalah rangkaian kegiatan pensertifikatan tanah secara massal pada suatu
wilayah administrasi desa, Tujuan Prona memberikan pelayanan pendaftaran
tanah 66 pertama kali dengan proses yang sederhana mudah, cepat dan murah
Sasaran Prona seluruh bidang tanah yang belum bersertifikat yg dikuasai dimiliki
perorangan. Obyek yg dpat dijadikan prona a. Bekas tanah milik adat b. Tanah yg
dikuasai langsung oleh negara c. Tanah hamparan perdesaan
xxvii
seksi dua yaitu melakukan pengoordinasian dan pelaksanaan penetapan hak tanah
dan pemberdayaan hak tanah masyarakat, pendaftaran hak tanah dan
pemeliharaan data hak tanah serta pembinaan PPAT. Mendukung tugas tersebut,
Seksi Hubungan Hukum Pertanahan menyelenggarakan beberapa fungsi yang
dijabarkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pemberian penetapan, perpanjangan dan penetapan kembali
hak perseorangan dan badan hukum swasta, serta hak atas ruang dan hak
komunal;
2. Penyiapan bahan pemberian izin dan penetapan hak atas tanah badan
sosial/keagamaan serta penegasan sebagai tanah wakaf, tanah bekas milik
Belanda dan bekas tanah asing lainnya;
3. Penyiapan bahan penunjukan badan hukum tertentu yang dapat
mempunyai hak milik;
4. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tanah hak perseorangan dan
badan hukum swasta, serta hak atas ruang;
5. Pelaksanaan pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
6. Penyiapan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga non
pemerintah dalam rangka pemberdayaan hak atas tanah masyarakat;
7. pelaksanaan pengembangan dan diseminasi model pemberdayaan hak atas
tanah masyarakat;
8. Pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, hak atas ruang, hak milik atas
satuan rumah susun, hak pengelolaan, hak tanggungan, tanah wakaf, hak
atas tanah badan sosial/keagamaan dan pencatatan pembatalan hak serta
hapusnya hak;
9. Pemeliharaan data pendaftaran tanah dan ruang, hak milik atas satuan
rumah susun, hak pengelolaan, tanah wakaf, dan pemberian izin peralihan
hak, pelepasan hak, perubahan penggunaan dan perubahan
pemanfaatan/komoditas, peralihan saham, pengembangan dan pembinaan
PPAT;
10. Pengelolaan informasi dan Komputerisasi Kegiatan Pertanahan berbasis
data yuridis; dan
xxviii
11. Pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di seksi hubungan hokum pertanahan.
Seksi Hubungan Hukum Pertanahan terdiri tiga subseksi dan kelompok
jabatan fungsional, adapun tugas dari masing-masing subseksi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Subseksi Penetapan Hak Tanah dan Pemberdayaan Hak Tanah Masyarakat
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis,
koordinasi, pemantauan, pelaksanaan pemberian penetapan, perpanjangan
dan penetapan kembali hak perseorangan dan badan hukum swasta, serta
hak atas ruang dan hak komunal, penyiapan bahan pemberian izin dan
penetapan hak atas tanah badan sosial/keagamaan serta penegasan sebagai
tanah wakaf, tanah bekas milik Belanda dan bekas tanah asing lainnya,
penyiapan bahan penunjukan badan hukum tertentu yang dapat
mempunyai hak milik, pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tanah hak
perseorangan dan badan hokum swasta, hak atas ruang, pelaksanaan
pemberdayaan hak atas tanah masyarakat, penyiapan kerjasama dengan
lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah dalam rangka
pemberdayaan hak atas tanah masyarakat, pelaksanaan pengembangan dan
diseminasi model pemberdayaan hak atas tanah masyarakat, serta evaluasi
dan pelaporan.
2. Subseksi Pendaftaran Hak Tanah mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, pelaksanaan pendaftaran
hak atas tanah, hak atas ruang, hak milik atas satuan rumah susun, hak
pengelolaan, hak tanggungan, tanah wakaf, hak atas tanahbadan
sosial/keagamaan dan pencatatan pembatalan hak serta hapusnya hak, serta
evaluasi dan pelaporan.
3. Subseksi Pemeliharaan Data Hak Tanah dan Pembinaan PPAT mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis, koordinasi,
pemantauan, pemeliharaan data pendaftaran tanah dan ruang, hak milik
atas satuan rumah susun, hak pengelolaan, tanah wakaf, dan pemberian
izin peralihan hak, pelepasan hak, perubahan penggunaan dan perubahan
pemanfaatan/komoditas, peralihan saham, pengembangan dan pembinaan
xxix
PPAT, serta pengelolaan informasi dan Komputerisasi Kegiatan
Pertanahan berbasis data yuridis, serta evaluasi dan pelaporan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria/ Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 18 Tahun 2015, adapun tugas dan fungsi dari Calon Analis
Permohonan Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah yaitu: melakukan analisis
terhadap permohonan hak tanah dan pendaftaran tanah yang dilakukan
melalui proses pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan, uraian
tugasnya dapat dijabarkan sebagai berikut
1. Menyusun bahan usulan rencana kegiatan dan anggaran dibidang
hubungan hukum pertanahan
2. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan surat-
surat yang berhubungan dengan permohonan Hak Tanah dan
pendaftaranTanah berdasarkan disposisi pimpinan;
3. Menganalisa dan memproses berkas permohonan sesuai ketentuan
yang berlaku;
4. Mempersiapkan petunjuk/penjelasan atas surat dari masyarakat/pihak
lain yang menyangkut hak tanah dan pendaftaran tanah;
5. Membuat hasil risalah berdasarkan jenis layanan yang diserahkan
kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti;
6. Membuat konsep SK berdasarkan jenis layanan permohonan
pendaftaran tanah;
7. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Hak
Tanah dan Pendaftaran Tanah; dan
8. Menyusun konsep naskah kedinasan lainnya di bidang Hubungan
Hukum pertanahan.
xxx
- Penataan Aset adalah penataan kembali penguasaan,pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah dalam rangka menciptakan keadilan di
bidang penguasaan dan pemilikan tanah.
- Penataan Akses adalah pemberian kesempatan akses permodalan maupun
bantuan lain kepada Subjek Reforma Agraria dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan yang berbasis pada pemanfaatan tanah,yang disebut juga
pemberdayaan masyarakat.
- Tanah Objek Reforma Agraria yang selanjutnya disingkat TORA adalah
tanah yang dikuasai oleh negara dan/atau tanah yang telah dimiliki oleh
masyarakat untuk diredistribusi atau dilegalisasi.
- Subjek Reforma Agraria adalah penerima TORA yang memenuhi
persyaratan dan ditetapkan untuk menerima TORA.
- Tanah Negara adalah tanah yang tidak dipunyai dengan sesuatu hak atas
tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, dan/atau tidak
merupakan tanah ulayat Masyarakat Hukum Adat,tanah wakaf, barang
milik negara/daerah/desa atau badan usaha milik negara/badan usaha milik
daerah, dan tanah yang telah ada penguasaan.
xxxi
LAMPIRAN 6 : FORM NILAI PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS
BIDANG TUGAS PELATIHAN DASAR CPNS
xxxii
LAMPIRAN 7 : PENILAIAN DESKRIPTIF RANCANGAN AKTUALISASI
DARI PEMBIMBING (COACH)
................, ........................................
Coach,
*
Coret yang tidak perlu
xxxiii
LAMPIRAN 8 : PENILAIAN DESKRIPTIF RANCANGAN AKTUALISASI
DARI PEMBIMBING (MENTOR)
................, ........................................
Mentor,
Rahmatsyah, S.Kom.
NIP. 19850524 200804 1 001
*
Coret yang tidak perlu
xxxiv
LAMPIRAN 9
BIODATA PENULIS
xxxv