Disusun Oleh :
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT bahwa berkat rahmat,
karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini dengan tepat
waktu. Selanjutnya shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW sebagai pengemban risalah Islam, dengan mewariskan ilmu kepada
umatnya yang telah tersebar di seluruh pelosok dunia.
Laporan Aktualisasi ini disusun dan diajukan demi persyaratan kelulusan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dengan judul “PENERTIBAN LAPORAN
BULANAN PEMBUATAN AKTA OLEH PPAT DI WILAYAH KERJA
KABUPATEN MANOKWARI”
Dalam penulisan laporan ini mulai dari awal hingga akhir, penulis menyadari banyak
pihak-pihak yang turut memberikan bantuan, motivasi, semangat, saran, ide, bahkan fasilitas
moril dan materil. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada kedua Orang Tua penulis yaitu Ayah Ahmad Sofi, Ibu Elies Jantina, Kakak Nur
Avicenia Yusticia Sofiyanti, dan Adik Rizky Ahmad Elsa yang selalu memberikan
semangat dan motivasi tanpa lelah. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kepada:
1. Bapak Ir. Virgo Eresta Jaya, M.Eng.Sc., selaku Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional RI.
2. Toto Sutantono, S.H., selaku Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Papua Barat.
3. Bapak Subur, S.SiT., selaku Kepala Bagian Tata Usaha pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Papua Barat sekaligus mentor penulis selama kegiatan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ini.
4. Pamelia Tambunan, S.E., selaku Kepala Seksi Pemeliharaan Data Hak Tanah dan
Pembinaan PPAT pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Papua
Barat.
iv
5. Bapak Yakob Mano, S.H., selaku Kepala Seksi Penetapan Hak Tanah dan
Pemberdayaan Hak Tanah Masyarakat pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Papua Barat.
6. Bapak Istanto Nurhidayat, S.H., selaku Pembimbing (Coach) yang selama ini senantiasa
meluangkan waktu dan pikirannya dengan penuh kesabaran membimbing penulis
membuat rancangan aktualisasi.
7. Bapak Eldi, S.H., M.H., selaku Penguji yang telah membantu penulis dalam
menyempurnakan Rancangan Aktualisasi dan meluangkan waktu untuk menguji
penulis.
8. Ibu Poppy Ade Ristawati, S.T. dan Maya Novita selaku PUPP Latsar CPNS
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional RI Gelombang II
Angkatan XIV Tahun 2018.
9. Seluruh karyawan dan staf yang ada di Pusat Pendidkan dan Pelatihan Kementerian
10. Seluruh pegawai dan staf Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Papua
Barat.
11. Seluruh para pihak yang telah membantu memberikan masukan guna melengkapi data
12. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari
segala kekurangan dan kesalahan. Atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan
laporan ini penulis mohon maaf. Untuk itu penulis mengharapkan masukan, kritik maupun
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya tulis di masa mendatang.
v
vi
Deskripsi Singkat
Dalam kehidupan masyarakat PPAT memiliki peran yang sangat penting, terutama berkaitan dengan
tanah, karena PPAT adalah yang berwenang untuk membuat akta-akta otentik yang berhubungan
dengan perpindahan hak atas tanah. Dalam menjalankan tugasnya, PPAT bertanggung jawab atas
akta-akta yang telah dibuatnya. Bentuk tanggung jawab dari tugas PPAT tersebut yaitu pembuatan
laporan bulanan dari akta-akta yang telah dibuat kepada pihak yang berkepentingan. Laporan bulanan
pembuatan akta yang dibuat oleh PPAT ditujukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak, Kepala
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kepala Kantor Pertanahan dan Kepala Kantor Wilayah
BPN. Laporan bulanan tersebut dikirimkan paling lambat tanggal 10 pada bulan berikutnya. PPAT
yang tidak menyampaikan laporan bulanan dapat dikenakan sanksi yang berupa denda sampai
diberhentikan dengan hormat dari jabatannya. Namun dalam prakteknya masih terdapat PPAT yang
membuat laporan bulanan pembuatan akta belum tertib sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam
SKB-2 TAHUN 1998 KEP-179/PJ/1998 tentang Laporan Bulanan Pembuatan Akta Oleh Pejabat
Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan Pemberitahuan Bulanan Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kotamadya dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2006
Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan
Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah . Begitu pula di penempatan kerja penulis yaitu Kantor Wilayah
BPN Provinsi Papua Barat, tiap bulannya masih ditemukan beberapa PPAT yang mengirim laporan
tidak tepat waktu bahkan ada yang salah dalam membuat format laporannya. Oleh karena itu Saya
memilih judul aktualisasi “Penertiban Laporan Bulanan Pembuatan Akta Oleh PPAT di Wilayah
vii
DAFTAR TABEL/GAMBAR/BAGAN
Tabel 1.1 Rekapitulasi SDM Kanwil BPN Papua Barat Berdasarkan Jabatan Struktural dan
Fungsional
Tabel 1.2 Distribusi Jumlah SDM di Kanwil BPN Provinsi Papua Barat
Tabel 1.3 Distribusi Jumlah SDM di Kantah BPN Provinsi Papua Barat
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR ISI
x
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 35
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pejabat umum dan di berikan kewenangan untuk membuat akta-akta tertentu di bidang
peralihan dan pembebanan hak atas tanah. Sebagaimana di atur dalam Pasal 1 Ketentuan
Umum dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak tanggungan atas tanah
beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah bahwa: PPAT adalah pejabat yang
diberikan kewenangan untuk membuat akta pemindahan hak atas Tanah yang merupakan
bagian dari pendaftaran tanah. Pasal 1 Ketentuan Umum dari Peraturan Pemerintah
Pembuat Akta Tanah, sebagaimana disebut PPAT adalah pejabat umum yang diberikan
PPAT serta peran dari PPAT juga tergambar dalam Pasal 1 ketentuan umum Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah dari
Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah disebutkan: “PPAT adalah pejabat umum yang
diberi kewenangan untuk membuat akta-akat otentik mengenai perbuatan hukum tertentu
mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun.”
atur dalam ketentuan ini di uraikan secara rinci dalam pasal 2 sampai dengan pasal 6
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 tahun 2006 tentang Ketentuan
Pembuat Akta Tanah yang merupakan penjabaran dari Peraturan Pemerintah Nomor 37
Tahun 1998 tentang Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah dan tindak lanjut dari ketentuan
yang di atur dalam Peraturan Pemeritah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
1
Tanah, dan di dalam Peraturan Mentri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Tanah, dijelaskan tugas pokok dan kewenangan PPAT yakni, melaksanakan sebagian dari
kegiatan pendaftaran tanah dengan tugas pembuatan akta otentik sebagai bukti telah
dilakukan perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun yang dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah
yang di akibatkan oleh perbuatan hukum itu di daerah kerjanya yang di tentukan oleh
pemerintah yaitu kabupaten atau kota satu wilayah dengan wilayah kerja Kantor
pertanahan. Catatan untuk PPAT sementara (Camat) adalah wilayah jabatan camat saat
menjabat. Ada 8 (delapan) jenis akta PPAT yang menjadi alat bukti dan dasar perubahan
3) Akta Hibah,
6) Akta pemberian Hak guna bangunan/ hak pakai atas tanah hak milik,
PPAT sebagai pejabat umum yang di berikan kewenangan untuk membuat akta-
akta otentik untuk perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah dan hak milik atas
satuan rumah susun memiliki kewajiban untuk membuat laporan bulanan dari akta-akta
yang telah dibuat kepada pihak yang berkepentingan. Laporan bulanan pembuatan akta
yang dibuat oleh PPAT ditujukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak, Kepala Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kepala Kantor Pertanahan dan Kepala Kantor
2
Wilayah BPN. Laporan bulanan tersebut dikirimkan paling lambat tanggal 10 pada bulan
berikutnya. PPAT yang tidak menyampaikan laporan bulanan dapat dikenakan sanksi
pada tiap bulannya masih ditemukan ada yang belum tertib. Belum tertibnya pelaporan ini
terkait waktu pelaporan, pengisian laporan dan format laporannya. Oleh karena itu
penulis bermaksud membuat kegiatan Penertiban Laporan Pembuatan Akta Oleh PPAT
agar pelaporan lebih tertib sehingga memudahkan staf yang bertugas merekap dan dari
B. Identifikasi Isu
Pada proses perekapan laporan bulanan pembuatan akta oleh PPAT terdapat
disebabkan oleh beberapa hal yaitu keterlambatan dalam pengumpulan laporan oleh
perekapan karena jika ada PPAT yang belum mengumpul tentu datanya akan kosong dan
terlewati. Selain itu masih terdapat beberapa PPAT yang membuat format laporannya
tidak sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional dan Direktur Jenderal Pajak Nomor : SKB-2 TAHUN 1998 KEP-
179/PJ/1998 tentang Laporan Bulanan Pembuatan Akta Oleh Pejabat Pembuat Akta
Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998
Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Kedua kendala tersebut menjadi
penghambat dalam proses perekapan data laporan bulanan PPAT karena menjadikan
pekerjaan tidak efisien dan dari segi keseragaman format menjadi tidak rapi.
3
C. Perumusan dan Penetapan Isu
laporan bulanan PPAT, maka sesuai tugas dan fungsi penulis sebagai staff di bidang
masing-masing PPAT maupun PPATS yang masih belum tertib waktu pengumpulan
4
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
DESKRIPSI UMUM
barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari, nama provinsi ini sebelumnya
adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun
April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat
dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus. Provinsi
Papua Barat, meski telah menjadi provinsi tersendiri, tetap mendapat perlakuan
April 2004. Provinsi ini dibagi dalam beberapa kabupaten dan Kota antara lain
5
B. Sumber Daya
Provinsi Papua Barat terletak pada 1 4 hingga 4 19 Lintang Selatan dan 129 18
hingga 135 15 Bujur Timur. Secara geografis Provinsi Papua Barat memiliki
Luas Wilayah Provini Papua Barat mencapai 10.901.615,88 Ha yang terdiri dari :
Provinsi ini mempunyai potensi yang luar biasa, baik itu pertanian,
tenun ikat yang disebut kain Timor dihasilkan di kabupaten Sorong Selatan. Sirup
pala harum dapat diperoleh di kabupaten Fak-Fak serta beragam potensi lainnya.
Selain itu wisata alam juga menjadi salah satu andalan Irian Jaya Barat, seperti
sampai utara Pulau Rumberpon dengan panjang garis pantai 500 km, luas darat
mencapai 68.200 ha, luas laut 1.385.300 ha dengan rincian 80.000 ha kawasan
6
Kondisi Sosial Budaya di Papua Barat
7
Struktural Fungsional
Tugas
No Satuan Kerja Eselon Eselon Eselon Eselon Gol Gol Gol Belaja Jumlah
II III IV V III II I r
Kaimana
Kantah Kab.
10 1 1 2 1 3 - - 9
Tambrauw
Kantah Kab.
11 1 1 2 1 1 1 1 8
Teluk Wondama
JUMLAH
1 16 41 28 21 38 2 12 159
PEGAWAI
KEBUTUHAN
1 16 79 140 131 135 5 - 507
PEGAWAI
KEKURANGAN
- - 38 112 110 97 3 - 360
PEGAWAI
Tabel 2.2
Distribusi Jumlah SDM di Kanwil BPN Provinsi Papua Barat
Jumlah PNS
No. Satuan Kerja Bagian Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Total
TU 1 2 3 4 5
Kanwil BPN
1 Prov. Papua 12 10 9 10 7 7 55
Barat
Tabel 2.3
Distribusi Jumlah SDM di Kantah BPN Provinsi Papua Barat
Jumlah PNS
No. Satuan Kerja Subbagian Total
Seksi 1 Seksi 2 Seksi 3 Seksi 4 Seksi 5
TU
Kantah Kab.
1 3 6 2 1 0 0 12
Fakfak
Kantah Kab.
2 3 4 1 0 1 0 9
Kaimana
Kantah Kab.
3 4 6 3 1 1 0 15
Manokwari
Kantah Kab.
4 4 3 0 0 1 0 8
Raja Ampat
Kantah Kab.
5 5 3 2 1 1 1 13
Sorong
Kantah Kab.
6 3 4 1 0 0 0 8
Sorong Selatan
Kantah Kab.
7 2 2 3 0 0 0 7
Tambrauw
8
Jumlah PNS
No. Satuan Kerja Subbagian Total
Seksi 1 Seksi 2 Seksi 3 Seksi 4 Seksi 5
TU
Kantah Kab.
8 4 2 1 0 0 0 7
Teluk Bintuni
Kantah Kab.
9 4 3 1 0 0 0 8
Teluk Wondama
Kantah Kota
10 6 3 4 1 1 1 16
Sorong
Jumlah 159
Visi
Menjadi Instansi Pusat di Daerah untuk Kemakmuran Rakyat yang Adil dan Merata
Misi
dan kesejahteraan;
d. Penguatan lembaga pertanahan sesuai jiwa, semangat dan prinsip dalam UUPA dan
masyarakat
Tugas dan Fungsi Analis Permohonan Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
Adapun Ikhtisar Jabatan dari Analisis Permohonan Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
9
1. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan surat-surat yang
disposisi pimpinan;
4. Membuat hasil risalah berdasarkan jenis layanan yang diserahkan kepada pimpinan
untuk ditindaklanjuti;
10
E. Struktur Organisasi
11
DESKRIPSI KHUSUS
aktualisasi agar berjalan sesuai rancangan yang telah dibuat, berdasarkan nilai-nilai dasar
profesi ASN. Selain itu, penulis juga melaksanakan kegiatan lain atas perintah pimpinan.
Kegiatan penulis saat ini yaitu melakukan rekap data laporan PPAT pada tiap bulan.
Nasional dan Direktur Jenderal Pajak Nomor : SKB-2 Tahun 1998 KEP-179/PJ/1998,
PPAT wajib menyampaikan laporan bulanan tersebut pada angka 2 paling lambat tanggal
10 bulan berikutnya. Namun dalam praktek masih terdapat PPAT yang membuat laporan
tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ketidaksesuaian dengan peraturan tersebut
berkaitan dengan keterlambatan pengumpulan laporan serta format laporan yang tidak
memenuhi ketentuan yang ada. Kedua masalah ini tentunya menghambat petugas dalam
melaukan perekapan data karena pengisian data yang kurang tepat akan dikosongkan.
Selain itu Saya juga diberi tugas membuat Risalah Pengolahan Data permohonan Hak
Atas Tanah serta menganalisi kelengkapan berkas-berkas yang menjadi syarat suatu
permohonan.
B. Role Model
mempelajari sistem dan cara kerja di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Papua Barat yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) baik Pegawai
Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Tidak Tetap (PTT) dalam menyelesaikan pekerjaan
setiap hari, penulis melihat profesionalitas dari masing-masing Apararut Sipil Negara
yang ada namun penulis melihat sosok yang paling patut dijadikan contoh dan panutan
12
(role model) adalah Ibu Pamelia Tambunan, S.E. Ibu Pamelia Tambunan menjabat
sebagai Kepala Seksi Pemeliharaan Data Hak Tanah dan Pembinaan PPAT yang
terhitung mulai 23 Mei 2017. Penulis memilih beliau sebagai role model selama
mendukung penulis dalam melakukan kegiatan aktualisasi selama masa habituasi serta
memberikan pengarahan dan saran dalam pembuatan laporan aktualisasi penulis. Kedua,
memiliki jiwa kepemimpinan yang ideal, seperti memberikan perintah kepada bawahan
secara lugas, jelas, dan detail serta mampu memberikan penjelasan dengan baik kepada
staff apabila belum mengerti. Ketiga, beliau memiliki wawasan dan pemikiran yang luas,
hal ini terlihat dari kebiasaan ibu yang senang membaca dan banyak pengetahuan yang
dia kuasai. Selain itu beliau juga UpToDate terhadap hal-hal baru atau dengan kata lain
mengikuti perkembangan zaman. Keempat, beliau memiliki sifat bijaksana dimana dia
tidak membedakan dan memberi jarak kepada pegawai tidak tetap ataupun pegawai yang
masih baru. Sehingga penulis sebagai cpns tidak canggung untuk bertanya minta
13
C. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output Kegiatan
14
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Materi Terhadap Visi Nilai
Misi Organisasi Organisasi
3. Membuat daftar laporan bulanan
yang berisi pembuatan akta
petunjuk pengisian oleh PPAT
laporan bulanan
pembuatan akta
oleh PPAT
3 Pengumpulan data 1. Izin kepada atasan Diperolehnya Etika Publik
dan informasi untuk meminjam berkas-berkas Baik, Sopan dan
(berkas-berkas berkas-berkas laporan bulanan Santun
laporan bulanan laporan bulanan pembuatan akta
pembuatan akta pembuatan akta oleh PPAT Komitmen mutu
ol\di Wilayah oleh PPAT di bulan di Wilayah Cermat, teliti, benar
Kerja Kabupaten terakhir Kerja akurat dan fokus
Manokwari) 2. Menginventarisasi Kabupaten
berkas-berkas Manokwari
laporan bulanan Akuntabilitas
pembuatan akta Profesional
oleh PPAT yang
ada di Wilayah
Kerja Kabupaten
Manokwari saja
3. Meminjam berkas-
berkas laporan
bulanan tersebut
4 Identifikasi dan 1. Mengidentifika-si Daftar nama Komitmen mutu
inventarisasi berkas laporan PPAT yang Cermat, teliti, benar
berkas-berkas bulanan masih belum akurat dan fokus
15
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Materi Terhadap Visi Nilai
Misi Organisasi Organisasi
laporan bulanan pembuatan akta tertib beserta
pembuatan akta oleh PPAT dengan kesalahan dan Akuntabilitas
oleh PPAT yang aturan terkait alamatnya Profesional
masih belum tertib untuk dicari
masalahnya
2. Membuat daftar
nama-nama PPAT
beserta
kesalahannya
berdasarkan
identifikasi
peraturan terkait
3. Mengidentifika
si alamat para
PPATyang masih
belum tertib guna
tujuan pengiriman
surat
5 Pembuatan surat 1. Berkoordinasi Surat Etika Publik
dengan atasan Baik, Sopan dan
untuk Santun
menentukan
konsep isi surat Nasionalisme
2. Menyiapkan alat Kerjasama
dan bahan
(laptop, printer, Akuntabilitas
kertas, amplop, Profesional
16
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Materi Terhadap Visi Nilai
Misi Organisasi Organisasi
pulpen)
3. Pengetikan Komitmen Mutu
Surat Cermat, Efisien,
4. Pencetakan Inovatif
Surat
17
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Substansi Materi Terhadap Visi Nilai
Misi Organisasi Organisasi
nama-nama
PPAT yang
masih belum
tertib (jika ada)
18
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
dilaksanakan tersebut harus mencapai tujuan dan sasaran sehingga menghasilkan output
sesuai dengan yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini ada beberapa hal yang perlu
dilakukan terlebih dahulu yakni melapor kepada pimpinan antara lain Kepala Seksi dan
Mentor bahwa penulis telah selesai melaksanakan kegiatan on class di Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.
meminta arahan dan masukan dari pimpinan tersebut terkait kegiatan-kegiatan yang akan
Pada kegiatan ini pertama kali yang dilakukan adalah mengajukan usulan kegiatan
dalam rangka penertiban laporan bulanan pembuatan akta oleh PPAT kepada mentor
yaitu Pak Subur dan pimpinan kantor . Selanjutnya melakukan konsultasi dengan
pimpinan dan rekan kerja terkait jenis kegiatan dalam rangka penertiban laporan
bulanan pembuatan akta oleh PPAT. Kemudian mentor dan pimpinan memberikan
18
2. Membaca aturan tersebut dan mempelajarinya
Mencari aturan terkait laporan bulanan pembuatan akta oleh PPAT. Membaca aturan
laporan bulanan pembuatan akta oleh PPAT. Membuat daftar yang berisi petunjuk
Izin kepada atasan untuk meminjam berkas-berkas laporan bulanan pembuatan akta
pembuatan akta oleh PPAT yang ada di Wilayah Kerja Kabupaten Manokwari saja.
Mengidentifika-si berkas laporan bulanan pembuatan akta oleh PPAT dengan aturan
5. Pembuatan surat
Berkoordinasi dengan atasan untuk menentukan konsep isi surat. Menyiapkan alat
dan bahan (laptop, printer, kertas, amplop, pulpen). Pengetikan Surat. Pencetakan
Surat.
19
6. Pengiriman surat
Dalam melaksanakan kegiatan penertiban laporan pembuatan akta oleh PPAT ini ada
pertama dari mentor, dalam hal ini mentor penulis memberikan beberapa saran
ini. Faktor pendukung kedua berasal dari pimpinan, dalam berkonsultasi tidak
pendukung yang ketiga berasal dari rekan kerja dimana mereka membantu
Wilayah BPN Provinsi Papua Barat sudah tersedia sarana dan prasarana yang
20
lengkap sehingga penulis dapat menekan biaya yang timbul. Beberapa sarana
Dalam melaksanakan kegiatan penertiban laporan pembuatan akta oleh PPAT ini
pelaksanaan kegiatan ini penulis mudah penuhi dan bahan-bahan yang diperlukan
sudah lengkap tersedia di kantor. Sampai dengan tahapan pengiriman surat pun
semua dapat terlaksana dengan baik. Faktor penghambat dari PPAT ini terletak pada
kurang perhatiannya PPAT untuk membuat laporannya lebih tertib sesuai peraturan
yang berlaku.
21
BAB IV
ANALISA
Pada bagian ini akan dibahas kaitan antara proses aktualisasi dengan substansi
mata pelatihan diklat dasar yaitu nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA
Berikut ini keterkaitan antara kegiatan aktualisasi dengan nilai-nilai dasar ASN:
a. Akuntabilitas
Pada kegiatan ini sifat jujur dan bertaggung jawab dibutuhkan dalam
laporan bulanan pembuatan akta oleh PPAT secara benar dan sungguh-
b. Komitmen Mutu
kualitas yang baik. Selain itu hal tersebut merupakan bentuk tertib
c. Etika Publik
22
Sikap-sikap tersebut diwujudkan dalam penulisan surat teguran ke PPAT.
Dalam pembuatan surat teguran kalimat yang digunakan harus resmi dan
dengan baik.
a. Komitmen Mutu
secara baik.
b. Nasionalisme
semangat cinta tanah air. Semangat cinta tanah air atau nasionalisme
ini timbul dari rasa ingin tahu dan memahami produk peraturan
Negara Indonesia.
Manokwari)
a. Akuntabilitas
dibutuhkan.
23
b. Komitmen Mutu
cermat dan teliti. Jika diperoleh dengan cermat dan teliti maka data
c. Etika Publik
dibutuhkan akan lebih baik jika meminta ijin terlebih dahulu kepada
atasan. Hal tersebut penting karena data dan informasi yang dibutuhkan
a. Komitmen mutu
bulanan pembuatan akta oleh PPAT yang masih belum tertib sikap
b. Akuntabilitas
akta oleh PPAT untuk mencari laporan yang belum tertib harus dilakukan
menetukan laporan mana yang telah sesuai aturan dan mana laporan yang
24
5. Pembuatan surat
a. Etika Publik
menggunakan kalimat yang baik dan sopan. Kalimat yang baik dan sopan
b. Akuntabilitas
pembuatan surat formal ke PPAT. Pembuatan surat ini harus baik dalam
pemilihan kata-kata dan harus benar apa yang ditulis karena membawa
nama instansi.
c. Komitmen Mutu
Surat teguran kepada PPAT dibuat dengan cermat dan teliti agar maksud
a. Akuntabilitas
Laporan dari PPAT yang sudah disurati tersebut harus diteliti secara
sebelumnya.
25
b. Komitmen Mutu
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara cermat dan teliti, hal tersebut
pertimbangan kedepannya.
Visi
Visi :
Menjadi Instansi Pusat di Daerah untuk Kemakmuran Rakyat yang Adil dan
Merata
Misi :
mampu;
masyarakat
26
Keterkaitan antara pelaksanaan aktualisasi dengan penguatan visi misi
27
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
organisasi. Nilai tersebut menjadi patokan dan acuan dalam menjalankan setiap
kegiatan. Nilai-nilai tersebut digali dan ditelaah lebih lanjut agar jalannya suatu
organisasi sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan dan tidak melenceng
dalam pelaksanaan kegiatan maupun tugas yang diemban. Nilai inilah yang
harus dijalankan dan dipatuhi oleh semua lapisan organisasi sebagai suatu
kesatuan unit kerja. Sehingga tujuan dan fungsi suatu organisasi dapat tercapai
oknum mafia tanah dan tata ruang yang bertentangan dengan norma dan
etika profesi.
28
Keterkaitan antara pelaksanaan aktualisasi dengan penguatan nilai-nilai
memberikan pelayanan.
29
No Realisasi Aktualisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
pelayanan.
memudahkan.
Pertanahan Nasional.
30
No Realisasi Aktualisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
PPAT maupun PPATS yang benar. Hal ini bertujuan agar mereka
yang benar.
32
3. Pada kegiatan terakhir yaitu monitoring dan evaluasi yang dilakukan
Juli, penulis meneliti kembali laporan pembuatan akta pada bulan Juli
berikut:
➢ Kop surat pada surat pengantar laporan pembuatan akta oleh PPAT
33
➢ Pengisian kolom sudah lengkap dan benar;
B. Tindak Lanjut
34
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
LAN.
LAN.
B. Peraturan Perundang-Undangan
35
Keputusan Bersama Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan
36
Form 1 : Formulir Kendali Aktualisasi oleh Mentor/Coach
UNIT KERJA : Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Papua Barat
CATATAN PARAF
Tahapan Kegiatan:
pimpinan
Persetujuan pimpinan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan:
Etika Publik
Nasionalisme
Kerjasama
.
Penguatan Nilai Organisasi:
memberikan pelayanan.
CATATAN PARAF
Tahapan Kegiatan:
mempelajarinya
Komitmen Mutu
Nasionalisme
CATATAN PARAF
Tahapan Kegiatan:
tersebut
Output Kegiatan terhadap Pemecahan isu:
Kabupaten Manokwari
Etika Publik
Komitmen mutu
Akuntabilitas
Profesional
memberikan pelayanan.
CATATAN PARAF
Tahapan Kegiatan:
peraturan terkait
surat
Output Kegiatan terhadap Pemecahan isu:
Komitmen mutu
Akuntabilitas
Profesional
CATATAN PARAF
Tahapan Kegiatan:
3. Pengetikan Surat
4. Pencetakan Surat
Surat
Etika Publik
Nasionalisme
Kerjasama
Akuntabilitas
Profesional
Komitmen Mutu
CATATAN PARAF
Tahapan Kegiatan:
Surat Terkirim
Komitmen Mutu
Etika Publik
memudahkan.
KEGIATAN 7 : Monitoring dan evaluasi
CATATAN PARAF
Tahapan Kegiatan:
Agustus
Laporan Aktualisasi
Akuntabilitas
Profesional
Komitmen Mutu
memudahkan.
Dokumentasi Kegiatan Aktualisasi
pembuatan akta oleh PPAT yang masih belum tertib (daftar yang
belum tertib)
5. Pembuatan surat
6. Pengiriman Surat
Ringkasan Peraturan Terkait Laporan Bulanan
Pembuatan Akta Oleh PPAT
Dalam Pasal 62 Peraturan Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan
Pejabat Pembuat Akta Tanah, PPAT wajib menyampaikan laporan bulanan mengenai
semua akta yang dibuatnya paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya kepada Kepala
Kantor Pertanahan dan Kepala Kantor Wilayah. ) PPAT wajib menyampaikan laporan
bulanan mengenai Akta Jualbeli, Akta Tukar Menukar, Akta Hibah, Akta Pemasukan
Ke Dalam Perusahaan, Akta Pembagian Hak Bersama, Akta Pemberian Hak Guna
Bangunan Atas Tanah Hak Milik, dan Akta Pemberian Hak Pakai Atas Tanah Hak
Milik kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan dan Kepala Kantor
Pelayanan Pajak.
Menurut pasal 63 Peraturan Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan
Pejabat Pembuat Akta Tanah, Laporan bulanan PPAT dibuat sebagaimana dimaksud
pada contoh dan ketentuan dalam Keputusan Bersama Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional dan Direktur Jenderal Pajak Nomor : SKB 2 Tahun 1998
KEP-179/PJ./1998. Berikut adalah Petunjuk Pengisian Laporan Bulanan PPAT .
Bentuk laporan ini digunakan oleh PPAT untuk melaporkan semua perbuatan hokum
mengenai pembuatan akta perolehan/pengalihan/pembebanan hak atas tanah dan atau
berikut bangunan atau hak milik atas satuan rumah susun. Dalam hal PPAT
melaporkan pembuatan akta pemberian Hak Tanggungan dan Surat Kuasa
Membebankan Hak Tanggungan, maka nilai Tanggungan tidak dilaporkan. Dalam hal
PPAT membuat akta hibah sebagai pelaksanaan hibah wasiat menurut pasal 112 ayat
(1) PMNA/KBPN Nomor 3 Tahun 1997, PPAT hanya dapat menandatangani akta
pemindahan hak atas tanah dan atau berikut bangunan setelah wajib pajak
menyerahkan bukti pembayaran pajak. Dalam hal pelaksanaan hibah wasiat tidak
terutang pajak, maka PPAT dapat menandatangani akta tanpa harus diserahkan bukti
pembayaran pajak lebih dahulu. Untuk memudahkan pengisian diharapkan
menggunakan kertas A3 (doeble folio). Apabila dalam satu bulan tidak ada akta yang
dibuat, PPAT tetap membuat dan menyampaikan laporan dengan keterangan “NIHIL”
Angka 1 : Nama PPAT yang bersangkutan, atau PPAT pengganti Contoh : Robby
Permana, SH. Atau Nuzul, SH., pengganti dari Rbby, SH
Angka 2 : Alamat PPAT yang bersangkutan
Angka 3 : NPWP PPAT yang bersangkutan
Angka 4 : Daerah kerja PPAT yang bersangkutan Contoh : Kabupaten Sidoarjo
Angka 5 : Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya yang wilayah kerjanya meliputi
daerah kerja PPAT Contoh : Kantor Pertanahan Kabupaten Siodarjo
Angka 6 : Nama Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan yang meliputi letak
tanah dan atau bangunan Contoh : KPPBB Sidoarjo
Angka 7 : Nama Kantor Pelayanan Pajak yang meliputi letak tanah dan atau bangunan
Contoh : KPP Sidoarjo
Angka 8 : Kantor Wilayah BPN PropinsiContoh : Kepala Kantor Wilayah BPN
Propinsi Jawa Timur. Angka 9 : Bulan dan tahun yang bersangkutan Contoh : Bulan
Juli Tahun 1998
Angka 10 & 11 : Kota, tanggal, nama jelas PPAT/pelapor dan tanda tangan
Dalam table
Kolom 1 : Nomor urut pengisian table
Kolom 2 : Nomor berdasarkan nomor akta yang dibuat PPAT yang bersangkutan
Kolom 4 : Bentuk pembuatan hukum Contoh : jual beli, tukar menukar, hibah, dsb.
Kolom 5 : Nama, alamat, dan NPWP pihak yang mengalihkan/memberikan. Contoh :
Nuzul beralamat di Jl. Sisingamangaraja No. 2 dengan NPWP 5.045.678.0.51 Ditulis :
Nuzul (baris X) Jl. Sisingamangaraja No. 2 (baris selanjutnya) 5.045.678.0.051
Kolom 6 : Nama, alamat, dan NPWP pihak yang menerima (cara penulisan seperti
kolom 5)
Kolom 7 : Jenis dan nomor hak a. apabila tanah sudah bersertipikat disebutkan jenis,
nomor hak dan kelurahan/desa sesuai yang tercantum di sertipikat - jenis hak ditulis
Hak Milik = M Hak Guna Bangunan = B Hak Guna Usaha = U Hak Pakai = P Contoh
: Hak Milik No. 373/Utan Kayu terletak di Kel. Utan Kayu Selatan. Ditulis : -
M.373/Utan Kayu (apabila dialihkan seluruhnya) - M.373/Utan Kayu sebagian
(apabila dialihkan sebagian) b. Apabila tanah bekas hak milik dapat, diisi nomor kohir
dari petuk pajak yang bersangkutan berikut persilnya atau nomor dan tanggal alat
bukti hak yang bersangkutan. Contoh : Vervonding Indonesia kohir nomor 47/465
masa pajak tahun 1960-1964. Ditulis : V.I. No. 47/465 tahun 1960-1964. Contoh :
petuk pajak C. No. 395 Blok II.D persil 30 Ditulis : C. No. 395 blok II.D ps. 30.
apabila dialihkan sebagian, maka dibelakangnya ditulis : “sebagian”.
Kolom 8 : Letak tanah dan atau bangunan, untuk kejelasan dapat menyebutkan
kelurahan/desa yang bersangkutan.
Kolom 9 & 10 : Diisi luas tanah dan atau bangunan yang dialihkan/diperoleh/dibebani
- 5 - PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI Page 5 SJDI HUKUM Contoh : Jual
beli tanah seluas 200 M2 dengan bangunan lantai dasar seluas 50 M2 dan lantai satu
seluas 25 M2 Ditulis : kolom 9 = 200 Kolom 10 = 75
Kolom 11 : Diisi harga yang sebenarnya sesuai akta Contoh : harga jual beli yang
terjadi adalah 100.000.000 Ditulis : 100.000 Nilai Hak Tanggungan tidak dilaporkan,
sedang perbuatan hukum pemberian hak tanggungan atau pemberian kuasa
membebankan hak tanggungan atau pemberian kuasa membebankan hak tanggungan
tetap dilaporkan.
Kolom 14 & 15 : Diisi tanggal pembayaran (diusahakan dengan angka seperti kolom
3) dan besarnya pembayaran PPh atas penghasilan dan pengalihan hak atas tanah dan
atau bangunan (data diperoleh dari pihak yang mengalihkan)
Kolom 16 & 17 : Diisi tanggal pembayaran (diusahakan dengan angka seperti kolom
3) dan besarnya pembayaran BPHTB (data diperoleh dari pihak yang memperoleh)
Untuk penggunaan stempel Jabatan PPAT diatur dalam Pasal 48 Peraturan Kepala
BPN Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang
ketentuannya adalah sebagai berikut:
Stempel jabatan PPAT diterakan pada setiap tanda tangan PPAT, akta, salinan
akta, surat dan dokumen lain yang merupakan produk dari PPAT yang
bersangkutan.
Bentuk dan ukuran stempel jabatan PPAT, PPAT Pengganti dan PPAT
Sementara adalah sebagaimana contoh yang tercantum dalam Lampiran VI
yang rinciannya adalah sebagai berikut :
a. Bentuk : Bulat, terdapat 2 (dua) lingkaran, di tengah lingkaran dalam untuk
nama PPAT atau PPAT Pengganti atau tulisan Camat atau Kepala Desa.
b. Tulisan dalam stempel :
1. untuk PPAT atau PPAT Pengganti, lingkaran luar bagian atas ditulis
“PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH” atau “PPAT PENGGANTI”
dan lingkaran luar bagian bawah ditulis daerah kerja nama
Kabupaten/Kota yang dibatasi dengan gambar bintang;
2. untuk PPAT Sementara, lingkaran luar bagian atas ditulis “PPAT
SEMENTARA” dan lingkaran luar bagian bawah ditulis daerahkerja
PPAT Sementara “Kecamatan atau Desa” yang dibatasi dengan gambar
bintang;
3. warna tinta stempel : Merah.
c. Ukuran :
1. bulatan luar dengan garis tengah 31 /2 cm, dibuat dalam garis lingkar
rangkap yang sebelah luar agak menebal sedangkan yang di dalam
dengan garis lebih tipis dan bergaris tengah lebih kecil. Jarak antara
kedua bulatan adalah 1 mm.
2. bulatan dalam dengan garis tengah 2 cm, dibuat dengan garis lingkar
tunggal.
3. di antara bulatan luar dan dalam, di bagian tengah bawah terdapat 2
(dua) lukisan bintang bersudut 5 (lima) dengan ukuran garis tengah 3
mm.
4. dalam ruang bulatan terdapat ruang yang dibatasi oleh 2 (dua) garis lurus
mendatar sejajar dengan jarak satu sama lain 1 1 /2 cm yang ditulis
dengan huruf kapital : a) Nama PPAT atau PPAT Pengganti; atau b)
tulisan Camat; atau c) tulisan Kepala Desa. 5. Sebelah atas maupun
bawah dari ruang angka 4 di atas terlukis garis-garis tegak lurus dengan
jarak antara garis satu dengan yang lainnya sebesar 1 mm.
Wakil Camat atau Sekretaris Desa yang membuat akta untuk keperluan pihak-
pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor37 Tahun 1998 mempergunakan stempel jabatan yang dipergunakan
PPAT Sementara yang bersangkutan.
Sedangkan aturan tentang kop surat jabatan diatur dalam pasal 50 Peraturan
Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat
Akta Tanah, yang mana mengatur bahwa Kop surat jabatan PPAT dibuat
seperti contoh sebagaimana tercantum pada Lampiran VIII dengan ketentuan
sebagai berikut : (a). kop surat jabatan PPAT dicantumkan di bagian atas
sebelah kiri dari kertas surat dan sampul dinas PPAT; (b). tidak dibenarkan
menulis jabatan lain kecuali jabatan PPAT; (c). kop surat jabatan PPAT dibuat
dengan warna hitam. Adapun contoh kop surat/sampul jabatan :
Gelombang : 2
Barat
kompetensi teknis bidang tugas peserta yang berlangsung selama 24 hari mulai dari
tanggal 4 Juni 2018 s/d 18 Juli 2018. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih menguatkan
kompetensi peserta dalam bidang tugas agar dalam menjalankan tugas dapat berjalan
Pada kegiatan ini penulis dibimbing dan dituntut untuk menguasai pengetahuan
Tanah, (PP No. 24 Tahun 1997, PMNA/KBPN No.3 Tahun 1997), kemudian
2018),dan peraturan lainnya yang terkait dengan tugas dan fungsi peserta sebagai
ASN. Dalam kegiatan ini penulis merangkum materi-materi yang telag didapat
yaitu:
Dalam pasal 1 angka 1 PP No.24 tahun 1997 disebutkan bahwa pendaftaran tanah
dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan
pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada
haknya dan hak milik atas satuan rumah sususn serta hak-hak tertentu yang
membebaninya. Obyek pendaftaran tanah diatur dalam ketentuan Pasal 9 ayat (1)
PP 24/1997 sebagai berikut: (1) Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak
milik, hak guna usaha, hak gunabangunan dan hak pakai, (2) Tanah hak
pengelolaan, (3) Tanah wakaf, (4) Hak milik atas satuan rumah susun, (5) Hak
tanggungan, (6)Tanah negara. Menurut Pasal 1 ayat (2) Peraturan Menteri Agraria
dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 12
kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak
bagi semua obyek Pendaftaran Tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia dalam
satu wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu, yang
meliputi pengumpulan dan penetapan kebenaran data fisik dan data yuridis
dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional telah diatur dalam Peraturan Menetri
Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2018
Menurut pasal 1 ayat (2) Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan
Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2018, Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan
Yang harus dipelajari dalam sistem, proses dan prosedur adalah persyaratan
pendaftaran hak tanah, tata cara atau prosedur pendaftaran hak tanah, serta jangka
memahami dan menguasai Aplikasi KKP training untuk Prosedur pendaftaran Hak
Persayaratan:
5. Focopy SPPT PBB tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan aslinya
Persayaratan:
1. Formulir permohonan yang sudah dan ditandatangani pemohon atau
5. Sertipikat asli
9. Fotocopy SPPT PBB tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan aslinya
oleh petugas loket, penyerahan bukti SSB (BPHTB) dan bukti bayar uang
Persyaratan:
Kartu Ijin Metetap serta kuasa apabila dikuasakan yang telah dicocokkan
5. Sertipikat asli
6. Fotocopy SPPT PBB tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan aslinya
Lama pelayanan
30 (tiga puluh ) hari untuk luas tanah tidak lebih dari 200 Ha
30 (tiga puluh) hari untuk luas tanah tidak lebih dari 2.000 m2
49 (empat puluh sembilan) hari untuk luas tanah lebih dari 2.000 m2
s.d. 150.000 m2
89 (delapan puluh sembilan ) hari untuk luas tanah lebih dari 150.000
m2
E. Perubahan Hak
Persyaratan:
8. Sertipikat HM/HGB/HP
9. IMB/ Surat keterangan Kepala Desa/ Lurah bagi perubahan hak dari
600m2
Persyaratan:
4. Sertipikat asli
tanah
Persyaratan:
1 Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau
4 Sertipikat asli
3. Komputer Dasar
A. Microsoft Office
1. Microsoft Word
Salah satu aplikasi yang terdapat pada Ms. Office yaitu Ms. Word adalah
aplikasi yang sangat terkenal dan banyak digunakan. Aplikasi ini diterbitkan
pada tahun 1983 dengan berbagai versi dan hingga saat ini sudah ada versi
Ms. Word 2010 yang lebih canggih dan lebih nyaman digunakan. Melalui
aplikasi ini kita bisa menulis berbagai hal, surat, dokumen, buku dan lainnya.
2. Microsoft Excel
Selain Ms. Word di atas, aplikasi yang terkenal dari Ms. Office adalah MS.
Excel. Aplikasi ini digunakan untuk pengolahan data berupa angka dan
aritmatika lainnya.
dijalankan dengan OS Windows dan Apple Mac. Power Point pada MS.
Office ini sering digunakan untuk presentasi pendidik, pelajar, trainer
Program lainnya dari Ms. Office adalah Ms. Outlook, program ini digunakan
5. Microsoft Publisher
2003 lalu selanjutnya untuk Microsoft Office 2007 dan yang terbaru
6. Microsoft Visio
Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah program aplikasi
diagram-diagramnya.
pabrik
d. Pada halaman ‘Choose a printer port’, pilih ‘Use an existing port’ dan
pilihlah port printer sesuai dengan yang kamu pasang ke PC kemudian klik
‘Next’.
e. Pada halaman ‘Install the printer driver’ pilihlah model printer yang kamu
d. Pilih opsi Obtain an IP address automatically, tapi lebih aman jika anda
4. Survei
media untuk menyajikan keduanya (tekstual dan spasial) dengan tema yang
peta terkait aspek pertanahan oleh eksternal user (instansi pemerintah lainnya,
diberikan pelayanan untuk dapat melihat jenis peta dan preview-nya yang telah
dimiliki oleh BP
5. Pengukuran
Sudut arah adalah sudut horisontal yang dibentuk oleh perpotongan suatu
“Azimuth”.
Bearing merupakan sudut arah yang diukur dari utara atau selatan magnet
jam, dengan sudut kisaran antara 0-90. Azimuth merupakan sudut arah
yang diukur dari utara magnet bumi ke titik yang lain searah jarum jam
Sudut miring merupakan sudut yang dibentuk oleh garis bidik teropong
BT = H. Tg α – h
menentukan sudut arah dan jaraknya dengan mistar (sesuai skala). Cara
lain adalah menggunakan sistem koordinat yang terdiri atas dua saling
5. Poligon
Jika titik awal dan titik akhir bertemu, disebut sebagai poligon tertutup.
Sebaliknya jika titik awal dan titik akhir tidak bertemu maka disebut
dilakukan pada awal pengukuran saja. Sudut arah untuk titik berikutnya
didasarkan pada sudut arah awal (titik sebelumnya) dari sudut dalam
2. Σ D sin α = 0
3. Σ D cos α = 0
Untuk koreksi secara grafis, maka polygon yang tidak tertutup setelah
plot.
6. Pemetaan
Surat Ukur merupakan salah satu kegiatan pengukuran dan pemetaan, dimana
setiap bidang tanah yang telah dipetakan dalam peta pendaftaran dibuat surat
ukur guna keperluan pendaftaran haknya (pasal 14 ayat 2 dan pasal 22 ayat 1
secara sporadik yang belum tersedia peta pendaftaran, surat ukur dibuat dari
hasil pengukuran yang dipetakan pada peta dasar pendaftaran, atau jika peta
dasar pendaftaran juga tidak tersedia, maka surat ukur dibuat dari peta bidang
blanko daftar isian 207 pada halaman 2 atau halaman 2 dan 3. Penyalinan
tersebut dapat dilakukan langsung dengan skala yang sama sesuai skala
peta pendaftarannya atau di buat dalam skala yang lebih besar, namun
harus disesuaikan dengan ruang gambar yang tersedia pada daftar isian
2. Cara penyalinan yang paling mudah dilakukan jika skalanya sama dengan
pendaftaran pada meja kaca, kemudian letakkan blanko daftar isian 207
diatasnya.
3. Penyalinan tidak hanya bidang tanah yang dimaksud, tetapi juga bidang
kartir pada peta dasar pendaftaran. Hasil kartiran ini disalin atau dikutip
2. Jika tidak tersedia peta dasar pendaftaran maka hasil pengukuran dikartir
untuk pembuatan peta bidang tanah guna pengumuman. Surat ukur dapat
3. Dalam hal bidang tanah yang akan digambarkan sangat luas, sehingga
skala yang sangat kecil, maka salinan peta pendaftaran dapat digunakan
7. Software Pendukung
A. ArGIS
Merupakan produk software GIS paling mutakhir saat ini dari ESRI (Environment
pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh ESRI pada tahun 1999, yaitu
dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS merupakan penggabungan, modifikasi
dan peningkatan dari 2 software ESRI yang sudah terkenal sebelumnya yaitu
ArcView GIS 3.3 (ArcView 3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2 (terutama untuk
tampilannya). Dalam kaitannya dengan ArcGIS ini, secara umum ada dua versi
B. Autocad
CAD. AutoCAD adalah software desain yang paling populer di dunia karena
digunakan oleh seorang Insinyur Sipil, Arsitek, Mesin, Listrik dll. Pada zaman
menggambar dalam waktu yang relatif singkat dan tentunya memiliki kualitas
8. Pendaftaran Tanah
A. Pendaftran Tanah
Pengertian pendaftaran tanah yang diatur dalam Pasal 19 ayat (2) UUPA yang
fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang
tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti
haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik satuan
data fisik atau data yuridis objek pendaftaran tanah yang telah didaftar.
bidang tanah
Materi penguatan kompetensi bidang terkait Penetapan hak tanah, ada beberapa
SK. Untuk kemampuan tersebut penulis telah melakukan praktek analisis berkas
permohonan. Apabila dari proses analisis tesebut hasilnya dapat diberikan hak
sebagaimana yang dimohonkan maka proses yang terakhir adalah pembuatan SK.
Dokumentasi Kegiatan Penguatan Kompetensi Bidang
Islam Indonesia yang selesai pada Tahun 2017. Saat ini penulis