Anda di halaman 1dari 125

LAPORAN AKTUALISASI

SOSIALISASI PELAYANAN PENGADUAN DAN PENANGANAN

KASUS SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN PADA

KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN RAJA AMPAT

DISUSUN OLEH :

ANTONIUS ADE YUNUS SIHALOHO, S.H

NIP : 19930606 201903 1 004

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN

AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL

TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Rancangan Aktualisasi ini diajukan oleh:

Nama : Antonius Ade Yunus Sihaloho, S.H


NIP : 19930606 201903 1 004
Jabatan : Calon Analis Sengketa Pertanahan
Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat
Angkatan : XXI

Core Issue / Isu yang di angkat:

“Belum Tersedianya Sarana dan Prasarana Pelayanan Pengaduan dan Penanganan Kasus
Sengketa dan Konflik Pertanahan Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat”.
Telah diseminarkan dan diterima sebagai salah satu persyaratan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan XXI untuk selanjutnya diaktualisasikan pada saat Off Class mulai tanggal
19 Juli 2019 sampai dengan tanggal 24 Agustus 2019.

Bogor, 16 Juli 2019


Mengetahui,
Coach, Mentor

Dr. M. E. Tyas Wulan Wahyu Dhati Hendry Sugiyanto Paru, S.H


NIP 197105011997032001 NIP.19770306 200312 1 002

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan
Bunda Penolong Maria yang telah memberikan limpahan berkat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasai ini, sebagai salah satu
syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Dalam melakukan kegiatan aktualisasi ini, penulis mendapatkan banyak


bimbingan, dukungan dan bantuan dari banyak pihak sehingga laporan aktualisasi
ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Luther Mapandin, S.E. selaku Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten


Raja Ampat;

2. Ibu Dr. M. E. Tyas Wulan Wahyu Dhati., selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, saran dan masukan sehingga laporan rancangan
aktualisasi ini dapat terselesaikan;

3. Ibu Lucia Susi Astuti, S.SiT, selaku pembina penulis dalam Gelombang III
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan penguji pada saat Seminar
Rancangan Aktualisasi

4. Bapak Hendry Sugiyanto Paru, S.H. selaku Kepala Seksi Hubungan Hukum
Pertanahan Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat sekaligus mentor
yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berguna bagi penulis;

5. Bapak dan ibu widyaiswara yang telah memberikan ilmunya yang sangat
bermanfaat;

6. Rekan kerja lingkup Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat yang selalu
memberikan dukungan dalam proses akualisasi;

7. Kepada Kedua Orangtua tercinta Penulis Ayahanda Alm. W. Sihaloho dan


Ibunda R. br. Aruan yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan

ii
tulus dan iklas

8. Teman-teman Angkatan XXI Gelombang III Pelatihan Dasar CPNS


Golongan III Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional yang selalu memberikan dukungan dalam proses akualisasi.

9. Panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Kementerian Agraria


dan Tata Ruang /Badan Pertanahan Nasional Tahun 2019;

Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih terdapat kekurangan


karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan laporan aktualisasi ini agar
bermanfaat bagi orang banyak.

Waisai, 23 Agustus 2019

Penulis

Antonius Ade Yunus Sihaloho, S.H.

iii
DESKRIPSI SINGKAT

Tanah memegang peranan yang sangat strategis dalam


berbagai sektor kehidupan manusia, seperti dalam aspek ekonomi,
politik dan hukum. Tidak dapat dipungkiri semakin berjalannya tahun
kasus mengenai kepemilikan tanah semakin banyak terjadi.
Permasalahan umum yang terjadi di Kantor Pertanahan Kabupaten
Raja Ampat terutama pada seksi sengketa, konflik, dan perkara terlihat
pada sengketa yang masuk dalam kurun waktu satu tahun dari bulan
Januari-April 2019 hanya ada 3 (tiga) sengketa yang masuk. Pada
tahun 2018 hanya ada 5 (lima) sengketa yang masuk. Dapat
disimpulkan bahwa warga masyarakat Raja Ampat masih belum
paham bahwa Kantor Pertanahan juga sebagai pihak untuk
menyelesaikan masalah pertanahan. Masyarakat jauh lebih memilih
untuk penanganan masalah pertanahan diajukan ke Kantor Kelurahan,
juga Kantor Polisi setempat.

Penulis menangkat isu mengenai belum optimalnya layanan


penyelesaian penanganan masalah pertanahan. Adapun gagasan yang
diambil oleh penulis untuk memecahkan isu tersebut adalah
Optimalisasi layanan penyelesaian penanganan masalah pertanahan
kantor pertanahan Kabupaten Raja Ampat. Gagasan pemecahan isu
dibagi dalam beberapa kegiatan aktualisasi yang direalisasikan selama
masa off class di unit kerja penulis, yakni Kantor Pertanahan
Kabupaten Raja Ampat. Sejalan dengan itu, pelaksanaan aktualisasi
juga dikaitkan dengan substansi mata pelatihan dan nilai-nilai dasar
organisasi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pelaksanaan visi misi organisasi. Sebagai hasilnya, diperoleh output
pada setiap kegiatan yang digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan aktualisasi ini. Simpulan laporan adalah teralisasinya kegiatan
aktualisasi dan diterapkannya nilai- nilai dasar A.N.E.K.A

iv
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) sebagai acuan sikap dan perilaku. Adapun sebagai
tindak lanjut adalah mengikuti perkembangan hasil aktualisasi dan
turut berperan serta untuk pelaksanaan kegiatan lain ke depannya.

Kata kunci/ keyword: Optimalisasi Layanan, Penanganan


Masalah Pertanahan, Kantor Pertanahan

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 FORMULIR RANCANGAN AKTUALISASI


Lampiran 2 DOKUMENTASI KEGIATAN AKTUALISASI
Lampiran 3 FORMULIR KENDALI MENTOR AKTUALISASI
Lampiran 4 SURAT PERNYATAAN KOMITMEN PEMBIASAAN

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................


LEMBAR PENGESAHAN JUDUL .......................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DESKRIPSI SINGKAT ........................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...........................................................................................................X
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Identifikasi Isu .................................................................................. 6
C. Perumusan dan Penetapan Isu ........................................................... 6
D. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output Kegiatan ....................... 10
BAB II DESKRIPSI LOKUS ...............................................................................28
A. DESKRIPSI UMUM ...................................................................... 28
1. Deskripsi Wilayah/ Gambaran Umum Instansi ...................................... 28
2. Sumber Daya .......................................................................................... 36
3. Visi dan Misi .......................................................................................... 36
B. DESKRIPSI KHUSUS ................................................................... 39
1. Program dan Kegiatan Saat Ini ............................................................... 39
2. Role Model ............................................................................................. 40
BAB III REALISASI AKTUALISASI ................................................................42
A. Realisasi Kegiatan dan Output ........................................................ 42
B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi ......................................... 55
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi ....................................... 56

BAB IV ANALISA .............................................................................................. 59


A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan 59
B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi ....... 67
C. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-nilai Organisasi ..................... 68
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 70
A. Kesimpulan ................................................................................................ 70

vii
B. Tindak lanjut .............................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 72
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

8
9
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur,

sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Tugas ini telah jelas digariskan

dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang meliputi 4 (empat) aspek

pelayanan pokok aparatur terhadap masyarakat, yaitu melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial. Dalam kehidupan masyarakat mengalami banyak perubahan

sebagai akibat dari kemajuan yang telah dicapai dalam proses pembangunan

sebelumnya dan kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perubahan yang dapat dirasakan sekarang ini adalah terjadinya perubahan pola

pikir masyarakat ke arah yang semakin kritis. Hal itu dimungkinkan, karena

semakin hari warga masyarakat semakin cerdas dan semakin memahami hak

dan kewajibannya sebagai warga. Kondisi masyarakat yang demikian

menuntut hadirnya pemerintah yang mampu memenuhi berbagai tuntutan

kebutuhan dalam segala aspek kehidupan mereka, terutama dalam

mendapatkan pelayanan.

1
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

Pemberian pelayanan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan

memang menjadi bagian yang perlu dicermati. Saat ini masih sering dirasakan

bahwa kualitas pelayanan minimum sekalipun masih jauh dari harapan

masyarakat. Yang lebih memprihatinkan lagi, masyarakat hampir sama sekali

tidak memahami secara pasti tentang pelayanan yang seharusnya diterima dan

sesuai dengan prosedur pelayanan yang baku oleh pemerintah. Masyarakatpun

enggan mengadukan apabila menerima pelayanan yang buruk, bahkan hampir

pasti mereka pasrah menerima layanan seadanya. Kenyataan semacam ini

terdorong oleh sifat public goods menjadi monopoli pemerintah khususnya

dinas/instansi pemerintah daerah dan hampir tidak ada pembanding dari pihak

lain. Praktek semacam ini menciptakan kondisi yang merendahkan posisi tawar

dari masyarakat sebagai penggunan jasa pelayanan dari pemerintah, sehingga

memaksa masyarakat mau tidak mau menerima dan menikmati pelayanan yang

kurang memadai tanpa protes.

Salah satu bentuk pelayanan publik adalah pelayanan dalam pengaduan

sengketa dan konflik pertanahan. Karena masalah tanah merupakan masalah

yang sangat dominan dan sering menimbulkan perselisihan dan juga

menimbulkan sengketa di antara warga masyarakat, korporasi dan pemerintah,

maka usaha untuk menciptakan catur tertib pertanahan melalui penertiban

kepemilikan tanah patut mendapat perhatian yang besar. Bukti kepemilikan

berupa sertifikat adalah bukti yang sangat kuat dan memiliki dasar hukum yang

2
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

kuat sehingga dengan adanya sertifikat tanah status tanah mereka menjadi jelas

dan mempunyai payung hukum yang jelas.1

Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Kementerian Agraria dan

Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Kantor Pertanahan mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional dalam

kantor pertanahan yang bersangkutan. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Kantor Pertanahan menyelenggarakan fungsi, dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Seksi Penanganan

Masalah dan Pengendalian Pertanahan menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pencegahan, penanganan dan penyelesaian


sengketa/konflik pertanahan, serta analisis dan penyiapan usulan
pembatalan hak atas tanah;
b. Pelaksanaan penanganan dan penyelesaian perkara pertanahan,
analisis dan penyiapan usulan pembatalan hak atas tanah
berdasarkan putusan pengadilan atau hasil perdamaian;
c. Pelaksanaan pengendalian dan pemantauan pemanfaatan
pertanahan;
d. Pelaksanaan penelitian data dan penyiapan usulan serta rekomendasi
penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar; dan
e. pelaksanaan bimbingan teknis, koordinasi, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan di seksi penanganan masalah dan pengendalian
pertanahan. Pengoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan
penyusunan rencana, program, dan anggaran Kantor Wilayah dan
Kantor Pertanahan

1
Herry Musleh. 2012. “Implementasi Program Prona Bagi Masyarakat Ekonomi Lemah”. Jurnal
Syariah dan Hukum.Vol 4, No 2. Desember 2012. Malang: UIN Press, hlm 188.

3
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

Berdasarkan penjelasan diatas jika dilihat dari ketentuan peraturan

perundang- undangan susunan organisasi berserta fungsi pada Kementerian

Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional sudah terlihat baik dan

terstruktur namun jika fungsi- fungsi sebagaimana telah dijelaskan diatas tidak

diberjalan secara optimal maka kasus dalam bidang pertanahan akan selalu

terus terjadi.2 Oleh karena itu pada tahap aktualisasi ini penulis sebagai Calon

Analis Sengketa Pertanahan dilingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Raja

Ampat terdorong untuk melakukan kajian perbaikan dalam rangka

memaksimalkan fungsi Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat khususnya

pada seksi penanganan masalah pertanahan.

Kaitannya dengan Manajemen ASN

Manajemen ASN merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan

pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik KKN sehingga diharapkan pada

pengaruhnya kepada masyarakat mampu memberikan pelayanan prima,

transparan, bebas dari intervensi dan praktik KKN juga menumbuhkan rasa

aman dan percaya masyarakat dalam kaitannya pelayanan pengaduan dan

penanganan kasus sengketa dan konflik pertanahan pada Kantor Pertanahan

Kabupaten Raja Ampat.

Kaitannya dengan Pelayanan Publik

2
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional RI
Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Kantor Pertanahan

4
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

Kurangnya informasi pelayanan pengaduan dan penanganan sengketa

dan konflik pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat

merupakan salah satu kendala yang dihadapi. Karena keterbatasan SDM di

Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat sehingga dalam pelaksanaan

pelayanan pengaduan dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan

menjadi kurang efektif. Kendala lain kurangnya pengetahuan masyarakat

terkait alur dalam pelayanan pengaduan dan penanganan sengketa dan konflik

pertanahan. Ini yang menyebabkan pelayanan publik di Kantor Pertanahan

Kabupaten Raja Ampat kurang optimal.

Yang menjadi fokus dalam aktualisasi ini adalah beberapa

permasalahan di unit kerja penulis yaitu:

1. Belum tersedianya sarana dan prasarana loket pelayanan

pengaduan kasus sengketa dan konflik pertanahan pada Kantor

Badan Pertanahan Kabupaten Raja Ampat

2. Kurang tersosialisasinya kepada masyarakat alur pengaduan dan

penanganan kasus sengketa dan konflik pertanahan pada Kantor

Pertanahan Kabupaten Raja Ampat.

3. Tidak adanya informasi lebih lanjut dari petugas berhubungan

dengan mekanisme pengaduan tersebut pada Kantor Badan

Pertanahan Nasional Kabupaten Raja Ampat.

5
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

Dari beberapa permasalahan tersebut penting halnya melakukan kajian

dan aktualisasi tentang “ SOSIALISASI PELAYANAN PENGADUAN

DAN PENANGANAN KASUS SENGKETA DAN KONFLIK PADA

KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN RAJA AMPAT “

B. IDENTIFIKASI ISU

1. Belum tersedianya sarana dan prasarana pelayanan pengaduan dan

penanganan kasus sengketa dan konflik pertanahan pada Kantor Badan

Pertanahan Nasional Kabupaten Raja Ampat.

2. Kurangnya informasi pelayanan penanganan sengketa dan konflik

pertanahan pada pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Raja

Ampat.

3. Tidak adanya informasi lebih lanjut dari petugas berhubungan dengan

mekanisme pengaduan tersebut pada Kantor Badan Pertanahan Nasional

Kabupaten Raja Ampat.

C. Perumusan dan Penetapan Isu

Isu yang diangkat penulis adalah “Belum tersedianya sarana dan prasarana

pelayanan pengaduan dan penanganan kasus sengketa dan konflik

pertanahan pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Raja

Ampat”.

6
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

Penulis membuat rancangan kegiatan aktualisasi dengan menganalisis

Gagasan Pemecah Isu dengan menggunakan metode USG (Urgency,

Seriousness, dan Growth) yang merupakan salah satu alat utuk menyusun

urutan prioritas gagasan pemecah isu. Cara yang digunakan untuk menyusun

urutan prioritas isu adalah dengan menentukan tingkat Urgency, Seriousness,

dan Growth dengan menentukan skala antara 1-5. Sedangkan, isu yang

memiliki skor tertinggi adalah isu prioritas.

1. Urgency : seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dikaitkan


dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut.
2. Seriousness : seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul jika isu tersebut tidak dipecahkan.
3. Growth : seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya.

FORMULIR LAPORAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat

Isu Terpilih : Belum tersedianya sarana dan prasarana pelayanan


pengaduan dan penanganan kasus sengketa dan
konflik pertanahan pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Raja Ampat

Gagasan Terpilih : Mengadakan sarana dan prasarana loket pelayanan


pengaduan dan penanganan kasus sengketa dan
konflik pertanahan pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Raja Ampat

7
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

8
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Pemilihan Gagasan Pemecah Isu


KRITERIA
NO. Gagasan Pemecah Isu URGENCY SERIOUSNESS GROWTH TOTAL
1. Mengadakan sarana dan prasarana loket
pelayanan pengaduan dan penanganan kasus 4 5 4 13
sengketa dan konflik pertanahan pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Raja Ampat
2. Mengadakan sosialisasi tentang pelayanan penanganan
sengketa dan konflik pertanahan pada pada Kantor 3 4 2 9
Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Raja Ampat.

3. Mengadakan pelatihan dan bimbingan lebih lanjut dari


3 3 3 9
petugas berhubungan dengan mekanisme pengaduan
tersebut pada Kantor Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Raja Ampat.

Untuk memecahkan isu utama, maka tercetuslah gagasan pemecah isu sebagai berikut : “Mengadakan sarana dan
prasarana loket pelayanan pengaduan dan penanganan kasus sengketa dan konflik pertanahan pada Kantor
Pertanahan Kabupaten Raja Ampat”

9
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai


Mata Pelatihan terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1. Akutanbilitas
1. Mencetak Brosur 1. Melakukan Konsep Brosur Adanya pembuatan Dengan Mewujudkan
Mengenai koordinasi dengan informasi pelayanan brosur penulis dilakukannya sikap jujur,adil,
Informasi atasan dan rekan publik yang berkaitan melaksanakan perencanaan yang transparan,
Pelayanan Publik kerja terkait dengan penyelesaian transparansi tepat atas akuntabel, tepat
Terkait Alur masalah di Kantor informasi dengan pelaksanaan waktu, cerdas,
pembuatan brosur
Penanganan Pertanahan Kabupaten rasa keadilan, innovasi ini ikut kreatif, dengan
informasi
Masalah Raja Ampat kepercayaan dan serta mendukung filosofi senang
Pertanahan di pelayanan publik;
konsistensi terhadap terwujudnya memudahkan
Kantor 2. Mengajukan
organisasi. pengelolaan Membuat
Pertanahan rancangan atau pelayanan rancangan atau
2. Komitmen Mutu
Kabupaten Raja konsep brosur pertanahan yang konsep brosur
Penulis menerapkan
Ampat terkait pembuatan sikap bekerja secara berkualitas menuju terkait
informasi efektif dengan Pelayanan Publik pembuatan
pelayanan publik memberikan Berstandar Dunia sistem informasi
informasi yang

10
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

untuk dikoreksi dan bertujuan “Terwujudnya pelayanan


disetujui; mempermudah Pengeloalan publik;
3. Mencetak Brosur masyarakat untuk Ruang dan “CATUR
Alur Penyelesaian menyelesaikan Pertanahan yang TEKAD
Kasus Pertanahan permasalahan Terpercaya dan JAJARAN”
pertanahan. Berstandar Kementerian
3. Pelayanan Publik Dunia” ATR/BPN
Perwujudan dari
nilai-nilai dasar
etika publik yaitu
memberikan alur
layanan
penyelesaian
sengketa dan konflik
pertanahan kepada
masyarakat secara
jujur, tanggap,
cepat, akurat,
berdaya guna,
berhasil guna dan
santun
1. Akuntabilitas
2. Mendistribusikan 1. Melakukan Brosur informasi Penyebaran media Dengan Mewujudkan
Brosur Layanan koordinasi dengan pelayanan publik yang brosur mengenai dilakukannya sikap,ramah,
Pengaduan dan atasan/mentor berkaitan dengan informasi layanan perencanaan yang sopan dan

11
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Penanganan tentang kordinasi penyelesaian masalah penyelesaian tepat atas disiplin, kreatif
Sengketa dan distribusi brosur di Kantor Pertanahan masalah pertanahan pelaksanaan serta profesional
Konflik informasi pelayanan Kabupaten Raja merupakan salah innovasi ini ikut dalam
Pertanahan ke pengaduan dan Ampat satu bentuk serta mendukung memberikan
Kantor penanganan pertanggungjawaban terwujudnya pelayanan.
Kelurahan pada sengketa dan konflik terhadap masyarakat pengelolaan
pertanahan ke pelayanan “CATUR
Distrik Waisai dalam hal
Kantor Kelurahan di pertanahan yang TEKAD
Kota Kabupaten memberikan
Distrik Waisai Kota berkualitas menuju JAJARAN”
Raja Ampat Kabupaten Raja informasi dimana Pelayanan Publik Kementerian
Ampat. informasi tersebut Berstandar Dunia ATR/BPN
2. Mendistribusikan dapat
brosur ke Kantor dipertanggungjawab “Terwujudnya
Kelurahan tujuan kan secara formal Pengeloalan
dari brosur tersebut. kepada atasan dan Ruang dan
secara terbuka Pertanahan yang
kepada masyarakat Terpercaya dan
luas. Berstandar
2. Etika Publik Dunia”
Penyebaran media
brosur mengenai
informasi layanan
penyelesaian
masalah pertanahan
merupakan

12
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

perwujudan dari
nilai-nilai dasar
etika publik yaitu
memberikan layanan
kepada masyarakat
publik secara jujur,
tanggap, cepat,
akurat, berdaya
guna, berhasil guna
dan santun.
3. Komitmen Mutu
Penyebaran media
brosur mengenai
informasi layanan
penyelesaian
masalah pertanahan
ini merupakan
langkah efektif dan
juga efisien dimana
penyebaran
informasi ini akan
memberi
kemudahan bagi
masyarakat dalam
menyelesaikan

13
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

masalah pertanahan
yang dimiliki
sehingga dapat
meningkatkan mutu
pelayanan kepada
masyarakat.
4. Pelayanan Publik
Penyebaran media
brosur mengenai
informasi pelayanan
penyelesaian
permasalahan
pertanahan mampu
mewujudkan
tujuan-tujuan yang
hendak dicapai
yakni tersampainya
informasi pada
masyarakat dengan
prosedur yang
sederhana, tenaga
kerja yang sedikit
dan biaya yang
murah.

14
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

1. Melakukan X-Banner untuk 1. Akuntabilitas


3. Pembuatan X- koordinasi dengan memaksimalkan Penyedian informasi Dengan Mewujudkan
Banner Alur atasan dan rekan pelayanan pengaduan harus dapat dilakukannya sikap,ramah,
Penyelesaian sengketa dan konflik dipertanggungjawab perencanaan yang sopan dan
kerja terkait
Kasus Pertanahan pertanahan di kantor kan secara formal tepat atas disiplin, kreatif
pembuatan X- pertanahan kabupaten pelaksanaan serta profesional
Banner terkait Alur kepada atasan dan
Raja Ampat, innovasi ini ikut dalam
Penyelesaian Kasus secara terbuka
Diharapkan dengan serta mendukung memberikan
kepada masyarakat.
Pertanahan ; penyediaan informasi terwujudnya pelayanan.
X-Banner yang telah Pelayanan pengelolaan
2. Mengajukan
dilakukan, agar dapat pengaduan kasus pelayanan “CATUR
rancangan atau
menjadi manfaat baik pertanahan pertanahan yang TEKAD
konsep untuk
bagi masyarakat merupakan salah berkualitas menuju JAJARAN”
pembuatan X- maupun bagi Kantor satu bentuk Pelayanan Publik Kementerian
Banner terkait Alur Pertanahan Kabupaten pertanggungjawaban Berstandar Dunia ATR/BPN
Penyelesaian Kasus Raja Ampat. terhadap masyarakat
Pertanahan dalam hal “Terwujudnya
dikoreksi dan menyediakan Pengeloalan
disetujui; infomrasi terkait Ruang dan
alur penanganan Pertanahan yang
Mencetak X-Banner Terpercaya dan
Alur Penyelesaian masalah pertanahan
Berstandar
Kasus Pertanahan. dimana informasi Dunia”
tersebut dapat
dipertanggungjawab

15
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

kan secara formal


kepada atasan dan
secara terbuka
kepada masyarakat
luas melalui media
X-Banner.
2. Etika Publik
Pembuatan X-
Banner mengenai
informasi layanan
alur penyelesaian
kasus pertanahan
pada Kantor
Pertanahan
Kabupaten Raja
Ampat merupakan
perwujudan dari
nilai-nilai dasar
etika publik yaitu
memberikan layanan
kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat,
akurat, berdaya

16
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

guna, berhasil dan


santun.

3. Komitmen Mutu
Pembuatan X-
Banner mengenai
informasi layanan
alur penyelesaian
kasus pertanahan
pada Kantor
Pertanahan
Kabupaten Raja
Ampat merupakan
langkah efektif dan
juga efisien dimana
penyedian informasi
ini akan memberi
kemudahan bagi
masyarakat dalam
menyelesaikan
masalah pertanahan
yang dimiliki

17
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

sehungga dapat
meningkatkan mutu
pelayanan kepada
masyarakat.

4. Pelayanan Publik
Pembuatan X-
Banner mengenai
informasi layanan
alur penyelesaian
kasus pertanahan
pada Kantor
Pertanahan
Kabupaten Raja
Ampat dapat
memberikan efektu
dan efisiensi yang
merupakan salah
satu prinsip dari
pelayanan publik
dimana hal ini akan
mampu
mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak

18
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

dicapai melalui
prosedur yang
sederhana, tenaga
kerja yang sedikit
dan biaya murah.

Sosialisasi ajakan 1. Melakukan 1. Akuntabilitas


4. kepada masyarakat koordinasi dengan Upload postingan Penyediaan Dengan Mewujudkan
untuk atasan/mentor informasi Alur informasi harus dilakukannya sikap jujur, adil,
menyelesaikan tentang inovasi Penyelesaian kasus dapat perencanaan yang transparan,
kasus sengketa dan desain yang menarik Pertanahan di dipertanggungjawab tepat atas akuntabel, tepat
konflik pertanahan untuk sosialisasi facebook kan secara formal pelaksanaan waktu, cerdas,
innovasi ini ikut kreatif, dengan
melalui media sosial kepada masyarakat @kantorpertanahanka kepada atasan dan
serta mendukung
agar informasi bupatenrajaampaat secara terbuka

19
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

facebook dan tersebut sampai dan instagram kepada masyarakat pelayanan filosofi senang
Instagram kepada masyarakat. @kantahrajampat melalui media sosial pertanahan yang memudahkan.
facebook dan berkualitas menuju
2. Membuat konsep
Screen capture profil Instagram. Pelayanan Publik “CATUR
dan ide yang
instagram Kantor Penyebaran Berstandar Dunia TEKAD
menarik terkait terwujudnya JAJARAN”
Pertanahan Kabupaten informasi mengenai
dengan konten yang pengelolaan Kementerian
Raja Ampat informasi layanan
akan di posting di ATR/BPN
Media Sosial penyelesaian alur
Diharapkan dengan kasus pertanahan.
Facebook dan penyediaan informasi
Instagram Penyebaran
informasi Alur
Penyelesaian kasus informasi mengenai “Terwujudnya
Memposting konten Pertanahan di layanan Pengeloalan
terkait sosialisasi facebook penyelesaian kasus Ruang dan
pelayanan @kantorpertanahanka pertanahan Kantor Pertanahan yang
pengaduan dan bupatenrajaampaat Pertanahan pada Terpercaya dan
penanganan dan instagram sosial media Berstandar
sengketa dan konflik @kantahrajampat facebook dan Dunia”
pertanahan pada yang telah dilakukan, instagram
Kantor Pertanahan agar dapat menjadi merupakan salah
Kabupatern Raja manfaat baik bagi satu bentuk
Ampat di media masyarakat maupun
sosial Facebook dan bagi Kantor pertanggungjawaban
Instagram terhadap masyarakat
Pertanahan Kabupaten
dalam hal
Raja Ampat.

20
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

menyediakan
informasi terkait
alur penanganan
masalah pertanahan
dimana informasi
tersebut dapat
dipertanggung-
jawabkan secara
formal kepada atasan
dan secara terbuka
kepada masyarakat
luas melalui media
elektronik.
2. Etika Publik
Penyebaran
informasi mengenai
layanan
penyelesaian
masalah Kantor
Pertanahan pada
sosial media
facebook dan
instagram

21
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

merupakan
perwujudan dari
nilai-nilai dasar
etika publik yaitu
memberikan layanan
kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat,
akurat, berdaya
guna, berhasil guna
dan santun.
3. Komitmen Mutu
Penyebaran
informasi mengenai
layanan
penyelesaian
masalah Kantor
Pertanahan pada
sosial media
facebook dan
instagram
merupakan langkah
efektif dan juga
efisien dimana

22
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

penyediaan
informasi ini akan
memberi kemudahan
bagi masyarakat
dalam
menyelesaikan
masalah pertanahan
yang dimiliki
sehingga dapat
meningkatkan mutu
pelayanan kepada
masyarakat.
4. Pelayanan Publik
Penyebaran
informasi mengenai
layanan
penyelesaian
masalah Kantor
Pertanahan pada
sosial media
facebook dan
instagram dapat
memberikan efektif

23
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

dan efisiensi yang


merupakan salah
satu prinsip dari
pelayanan publik
dimana hal ini akan
mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang
hendak dicapai
melalui prosedur
yang sederhana,
tenaga kerja yang
sedikit dan biaya
yang murah.

1. Akuntabilitas
5. Pembuatan 1. Melakukan Tersedianya formulir :Pembuatan laporan “Terwujudnya Mewujudkan
Penyediaan koordinasi dengan pengaduan di ini merupakan Pengeloalan sikap jujur, adil,
Formulir atasan/mentor LoketPengaduan bentuk dari Ruang dan transparan,
Pengaduan tentang Formulir Pertanahan yang akuntabel, tepat
pertanggungjawaban
Sengketa dan Pengaduan Kasus Terpercaya dan waktu, cerdas,
pegawai atas kinerja
Konflik Pertanahan. Berstandar kreatif, dengan
yang telah dilakukan
Pertanahan Dunia” filosofi senang
selama ini, sehingga
2. Mengacu pada memudahkan.
erat kaitannya
Peraturan Menteri

24
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

ATR/ Kepala BPN dengan nilai Dengan


Nomor 11 Tahun akuntabilitas dilakukannya
2016 tentang 2. Nasionalisme Agar perencanaan yang “CATUR
Penyelesaian Kasus masyarakat dapat tepat atas TEKAD
Pertanahan menikmati hasil dari pelaksanaan JAJARAN”
apa yang di innovasi ini ikut Kementerian
3. Pencetakan formulir serta mendukung ATR/BPN
aktualisasikan oleh
format pengaduan pelayanan
penulis
pertanahan yang
4. Penyediaan formulir berkualitas menuju
pengaduan di Loket Pelayanan Publik
Berstandar Dunia
Pengaduan
terwujudnya
pengelolaan

25
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

BULAN-MINGGU-HARIAN

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN JULI AGUSTUS


MINGGU I MINGGU II MINGGU III MINGGU IV MINGGU V
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Mencetak Brosur Melakukan koordinasi dengan atasan dan rekan kerja
1 Mengenai Informasi terkait pembuatan brosur informasi pelayanan publik
Pelayanan Publik Terkait Mengajukan rancangan atau konsep brosur terkait
Alur Penanganan pembuatan informasi pelayanan publik untuk dikoreksi
Masalah Pertanahan di dan disetujui;
Kantor Pertanahan
Kabupaten Raja Ampat

2 Mendistribusikan Brosur Melakukan koordinasi dengan atasan/mentor tentang


Layanan Pengaduan dan kordinasi distribusi brosur informasi pelayanan
Penanganan Sengketa pengaduan dan penanganan sengketa dan konflik
dan Konflik Pertanahan pertanahan kepada Kepala Kampung/Lurah di Distrik
ke Kantor – kantor Waisai Kota Kabupaten Raja Ampat.
Kampung/Kelurahan Mendistribusikan brosur kepada Kepala
pada Distrik Waisai Kota Kampung/Lurah tujuan dari brosur tersebut.
Kabupaten Raja Ampat Mendistribusikan brosur ke beberapa kantor
kampung/kelurahan
Konsultasi dengan atasan langsung
Melakukan perbaikan sesuai arahan atasan langsung
3 Sosialisasi ajakan kepada Melakukan koordinasi dengan atasan/mentor tentang
masyarakat untuk inovasi desain yang menarik untuk sosialisasi kepada
menyelesaikan kasus masyarakat agar informasi tersebut sampai kepada
sengketa dan konflik masyarakat.

26
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

pertanahan di Kantor Membuat konsep dan ide yang menarik terkait dengan
Pertanahan Kabupaten konten yang akan di posting di Media Sosial Facebook
Raja Ampat melalui dan Instagram
media sosial Facebook Memposting konten terkait sosialisasi pelayanan
dan Instagram dengan pengaduan dan penanganan sengketa dan konflik
bekerja sama kepada pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupatern Raja
Akun Media Sosial yang Ampat di media sosial Facebook dan Instagram
terkenal di Kabupaten
Raja Ampat
Melakukan perbaikan apabila ada perbaikan dari
atasan langsung

4 Mengadakan Sarana Melakukan koordinasi dengan atasan/mentor tentang


Kotak Layanan pengadaan Sarana Kotak Layanan tentang Saran dan
Pengaduan tentang Saran Kritik Pengaduan Sengketa dan Konflik Pertanahan.
dan Kritik pada loket Melakukan desain Sarana Kotak Layanan tentang
pelayanan pengaduan Saran dan Kritik Pengaduan Sengketa dan Konflik
sengketa dan konflik Pertanahan.
pertanahan pada Kantor Membuat Kotak Layanan tentang Saran dan Kritik
Pertanahan Kabupaten Pengaduan Sengketa dan Konflik Pertanahan.
Raja Ampat
Memasang Kotak Layanan tentang Saran dan Kritik
Pengaduan Sengketa dan Konflik Pertanahan pada
tempat loket pelayanan yang strategis.
Melakukan perbaikan sesuai arahan atasan langsung

5 Evaluasi Menemui mentor langsung dengan tujuan untuk


membahas bersama terkait kegiatan yang telah
dilakukan.
Menyusun laporan hasil dari kinerja yang sudah
dilakukan sebagai pertanggungjawaban kepada mentor
atas apa yang sudah dikerjakan.
Membuat hasil evaluasi dalam bentuk print out.

Meminta tanda tangan atasan


Melakukan perbaikan sesuai arahan atasan langsung

27
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

28
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

BAB II

DESKRIPSI LOCUS

D. DESKRIPSI UMUM

a. DESKRIPSI WILAYAH / GAMBARAN UMUM INSTANSI

1.1. Deskripsi Wilayah

Kabupaten Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di Barat

pulau Papua di Provinsi Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung

Papua. Pada akhir tahun 2002, Raja Ampat dideklarasikan sebagai

kabupaten baru, berdasarkan UU No. 26 Tahun 2002 tentang pembentukan

kabupaten di Provinsi Papua, merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Sorong dan termasuk salah satu dari 14 kabupaten baru di Tanah Papua.

Kabupaten Raja Ampat memiliki 610 pulau terdiri dari 4 pulau besar yaitu

Pulau Waigeo, Batanta, Salawati dan Misool. Dari seluruh pulau hanya 35

pulau yang berpenghuni sedangkan pulau lainnya tidak berpenghuni dan

sebagian besar belum memiliki nama.

Ibu Kota dan Pusat pemerintahan berada di Waisai, Distrik Waisai

Kota. Kepemerintahan di kabupaten ini baru berlangsung efektif pada

tanggal 09 Mei 2003 yang ditandai dengan pembukaan selubung papan

nama oleh Gubernur Papua, Alm. Drs. Yaap Salosa. Ketika itu Waisai hanya

sebuah dusun yang dihuni kurang lebih 20 kepala keluarga. Berdasarkan

data Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat tahun 2018, jumlah

29
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

penduduk Kabupaten Raja Ampat mencapai 47.885 jiwa. Sesuai dengan

kondisi alamnya, hampir seluruh penduduk Kabupaten Raja Ampat menetap

di tepi laut (pantai). Hanya penduduk Kampung Kalono, Waijan, Tomolol,

Waisai dan Magey yang tinggal agak jauh ke arah daratan.

Gambar 2.1 Data Jumlah Penduduk Kabupaten Raja Ampat

Secara geografis Kabupaten Raja Ampat berada pada 01o 15’ LU – 2o

15’ LS dan 129 o10’ – 121o 10’ BT dengan luas wilayahnya 46.000 km2

terdiri dari wilayah lautnya 40.000 km2 dan luas daratannya 6.000 km2.

Secara geoekonomis dan geopolitis, kabupaten Raja Ampat memiliki

peranan penting sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah

luar negeri. Pulau Fani yang terletak di ujung paling utara dari rangkaian

kepulauan Kabupaten Raja Ampat, berbatasan langsung dengan Republik

30
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

Palau. Secara administratif batas wilayah Kabupaten Raja Ampat adalah

sebagai berikut:

➢ Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Seram

Utara, Provinsi Maluku.

➢ Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah,

Provinsi Maluku Utara.

➢ Sebelah timur berbatasan dengan Kota Sorong, Provinsi Papua

Barat.

➢ Sebelah utara berbatasan dengan Republik Federal Palau.

Sebagai daerah kepulauan, satu-satunya transportasi antar pulau dan

penunjang kegiatan masyarakat Raja Ampat adalah angkutan laut. Demikian

juga untuk menjangkau Waisai, ibu kota kabupaten. Bila menggunakan

pesawat udara, lebih dulu menuju Kota Sorong. Setelah itu, dari Sorong

perjalanan ke Waisai dapat dilanjutkan dengan transportasi laut dan udara.

31
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Raja Ampat.

GAMBARAN UMUM INSTANSI

Kementerian Agraria dan Tata Ruang mempunya tugas

menyelenggarakan urrusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata

ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan

negara. Kementerian ini berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Presiden serta dipimpin oleh Menteri. Adapun Badan Pertanahan Nasional

adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Presiden serta dipimpin oleh seorang Kepala.

Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Kementerian Agraria dan

Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agraria dan Tata

32
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

Ruang/Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional. Kantor Pertanahan dipimpin oleh Seorang Kepada.

Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat dahulunya adalah

Perwakilan Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat merupakan bagian dari

Kantor Pertanahan Kabupaten Sorong yang diresmikan oleh Kepala Kantor

Pertanahan Kabupaten Sorong Bapak Hotman Situmorang, S.H bersama

Bupati Kabupaten Raja Ampat Drs. Marcus Wanma, M.Si pada tanggal 21

November 2011. Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat resmi berdiri

berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pembentukan

Kantor Pertanahan Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat,

Kabupaten Kaimana, Kabupaten Bintuni. Kantor Pertanahan Kabupaten Raja

Ampat dipimpin Kepala Kantor Bapak Luther Mapandin, S.E. Pada tahun 2018

Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat meresmikan kantor baru yang

beralamat di Jalan Poros 30/ Sudirman, Kelurahan Sapordanco, Distrik Waisai

Kota yang dilaksanakan bersamaan dengan Perayaan Hari Agraria dan Tata

Ruang Nasional (HANTARU).

33
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

b. SUMBER DAYA

2.1. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia merupakan suatu dimiliki suatu potensi yang

dimiliki oleh orang, materi, maupun unsur lain dalam kehidupan yang mana

dapat meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan manusia. Dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya Kantor Pertanahan Kabupaten Raja

Ampat Provinsi Papua Barat memiliki pegawai yang berjumlah 35

(tigapuluh lima) orang, dengan rincian sebagai berikut :

1. Kepala Kantor Pertanahan : 1 orang

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha : 1 orang


a. Kepala Urusan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan : - orang
b. Kepala Urusan Kepegawaian dan Umum : - orang

34
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

c. Kepala Urusan Keuangan dan BMN : 1 orang


d. Kelompok Jabatan Fungsional : 1 orang

3. Kepala Seksi Infrastruktur : - orang


a. Kepala Subseksi Pengukuran, Pemetaan Dasar dan
Tematik : 1 orang
b. Kepala Subseksi Pemetaan dan Pemetaan Kadastral : - orang
c. Kelompok Jabatan Fungsional : 5 orang

4. Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan : 1 orang


a. Kepala Subseksi Penetapan Hak Tanah dan
Pembayaran Hak Tanah Masyarakat : - orang
b. Kepala Subseksi Pendaftaran Hak Tanah : - orang
c. Kepala Subseksi Pemeliharaan Data Hak Tanah
dan Pembinaan PPAT : - orang
d. Kelompok Jabatan Fungsional : 2 orang

5. Kepala Seksi Penataan Pertanahan : - orang


a. Kepala Subseksi Penatagunaan Tanah dan Kawasan
Tertentu : - orang
b. Kepala Subseksi Landreform dan Konsolidasi Tanah: - orang
c. Kelompok Jabatan Fungsional : 1 orang

6. Kepala Seksi Pengadaan Tanah : - orang


a. Kepala Subseksi Pemanfaatan Tanah Pemerintah
dan Penilaian Tanah : - orang
b. Kepala Subseksi Fasilitasi Pengadaan dan Penetapa

Tanah Pemerintah : - orang

35
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

c. Kelompok Jabatan Fungsional : - orang

7. Kepala Seksi Penanganan Masalah dan

Pengendalian Pertanahan : - orang

a. Kepala Subseksi Sengketa, Konflik dan Perkara : - orang

b. Kepala Subseksi Pengedalian Pertanahan : - orang

c. Kelompok Jabatan Fungsional : 1 orang

8. Pengadministrasian Umum (PTT) : 20 orang


9. Petugas Keamanan/Satpam (PTT) : 1 orang
10. Pengemudi/Supir Kantor : 1 orang

Berikut untuk tabel rincian ASN ( Aparatur Sipil Negara ) dilingkungan

Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat :

No Pegawai Jumlah Golongan Pendidikan

II III IV SMA D1 D3 D4 S1 S2 S3

1 PNS 11 4 6 1 - 3 1 2 4 - -

2 CPNS 4 1 3 - - 1 - - 3 - -

36
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

2 PTT 22 - - - 13 2 - - 7 - -

2.1. SUMBER DAYA LAINNYA

Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat memiliki kendaraan dinas

roda empat 1 unit dan kendaraan roda dua sebanyak 2 unit, yang mana

seluruh kendaraan dinas tersebut masih aktif dipergunakan sebagai

kendaraan operasional kantor.

c. VISI DAN MISI

VISI :

“Terwujudnya Pengeloalan Ruang dan Pertanahan yang Terpercaya

dan Berstandar Dunia”

MISI

37
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional

39
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

E. DESKRIPSI KHUSUS

1. Program dan Kegiatan Saat Ini

Adapun kegiatan penulis selama masa habituasi adalah untuk merealisasikan aktualisasi

agar berjalan sesuai rancangan yang telah dibuat, berdasarkan nilai-nilai dasar profesi

ASN. Selain itu, penulis juga melaksanakan kegiatan lain atas perintah pimpinan.

a. Menyusun, Menganalisa dan Membuat Laporan Penyelesaian Sengketa, Konflik

dan Perkara dalam hal Pembatalan Sertipikat.

Landasan Fundamental dalam melaksanakan tugas pelaksanaan kegiatan tersebut

adalah Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN RI No.

11 Tahun 2016 tentang Penanganan dan Penyelesaian Masalah Pertanahan.

Terdapat serangkaian prosedural yang harus dilaksanakan dalam proses pembatalan

yakni tahapan analisis, pengkajian, pemaparan, dan terakhir adalah Laporan

Penyelesaian kasus yang kemudian dijadikan sebagai acuan dalam proses

penerbitan Surat Keputusan Pembatalan Sertipikat Hak Atas Tanah.

b. Menyiapkan jawaban, Replik, Duplik dan Kegiatan lain yang berkaitan dengan

Persidangan di Pengadilan

Salah satu kegiatan utama dalam menangani permasalahan ini adalah proses

penanganan perkara. Banyak sekali tanggung jawab pekerjaan yang harus

dilaksanakan diantaranya adalah menyusun Eksepsi, Replik, Duplik,

mengumpulkan Alat Bukti, Kesimpulan, mengajukan Memori Banding, Memori


41
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

Kasasi yang pada dasarnya setiap tahap dalam proses persidangan perkara tersebut

harus dilaksankan sampai dengan perkara tersebut memulai putusan yang

berkekuatan hukum tetap.

c. Menyiapkan Keperluan Mediasi Sengketa dan Konflik Pertanahan

Mediasi pada dasarnya sebuah proses yang dikedepankan oleh bidang penanganan

masalah dan pengendalian pertanahan dalam hal menyelesaikan suatu konflik atau

sengketa baik itu yang merupakan kewenangan badan pertanahan nasional maupun

bukan kewenangannya yang berdasarkan atas permintaan dari para pemohon.

Prinsip dasar dari pelaksanaan mediasi ini adalah win win solution yang artinya

yang menjadi acuan utama proses penanganan adalah para pihak yang terkait dalam

suatu permasalahan pertanahan dapat berdamai dengan kesepakatan-kesepakatan

yang tidak membebani para pihak yang bersengketa.

F. ROLE MODEL

Selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi, penulis melihat dan

mempelajari sistem dan cara kerja di Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat yang

dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun

Pegawai Tidak Tetap (PTT) dalam menyelesaikan pekerjaan setiap hari. Penulis melihat

profesionalitas dari masing-masing Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada, namun penulis

melihat sosok yang sangat patut dijadikan contoh dan panutan (role model) selama kegiatan

aktualisasi yaitu Bapak Hendry Sugiyanto Paru selaku Kepala Seksi Hubungan Hukum

Pertanahan.
42
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

Penulis memilih Bapak Hendry Sugiyanto Paru sebagai role model selama

menjalankan aktualisasi tentunya memiliki beberapa alasan. Pertama, perannya mendukung

penulis dalam melakukan kegiatan aktualisasi selama proses habituasi dan membantu proses

selama membuat laporan aktualisasi. Beliau selalu memberikan pengarahan dan saran dalam

pembuatan laporan aktualisasi penulis Kedua, memiliki sifat leadership yang sangat

profesional, meskipun dalam bidang tersebut tidak terdapat Kepala Seksi Penanganan

Masalah dan Pengendalian Pertanahan, namun faktanya sampai dengan saat ini program-

program yang menjadi tugas pokok dan fungsi seksi tersebut selalu berjalan sesuai dengan

jadwal yang ada.

Ketiga, beliau merupakan sosok yang perilakunya dan semangat etos kerjanya patut

dijadikan teladan bagi pegawai lainnya agar menjadi Pegawai Negeri Sipil yang menerapkan

ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)

baik dalam kehidupan di kantor maupun kehidupan bersosial pada masyarakat sehari-

harinya. Beliau memiliki prinsip dan pemikiran yang luas baik mengenai pekerjan ataupun

dalam wawasan lainnya. Keempat, yaitu memiliki rasa tanggung jawab, profesional,

kredibilitas, dan mengutamakan kepentingan organisasi. Kelima, dapat merangkul seluruh

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada sehingga tercipta sinergi yang baik antar seksi pada

kantor pertanahan. Hal ini dikarenakan beliau memiliki kepribadian yang baik dan mudah

bergaul.

43
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

BAB III

REALISASI AKTUALISASI

A. REALISASI KEGIATAN DAN OUTPUT

Kegiatan Aktualisasi yang penulis lakukan di satuan kerja Kantor Pertanahan

Kabupaten Raja Ampat, diawali dengan melakukan pelaporan Rancangan Aktulisasi kepada

Kepala Seksi Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan, yang di laporkan pada saat

penulis sampai ke Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat. Untuk

mempertanggungjawabkan realisasi dan output kegiatan aktualisasi yang dilakukan di Kantor

Pertanahan Kabupaten Raja Ampat, maka berikut ini adalah realisasi dan out put kegiatan

aktualisasi yang telah penulis laksanakan.

Sebagaimana kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan dalam rancangan aktualisasi

yang telah disusun penulis sebelumnya dengan core issue “Belum tersedianya sarana dan

prasarana pelayanan pengaduan dan penanganan kasus sengketa dan konflik pertanahan

pada Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat., serta Kurangnya informasi pelayanan

penanganan sengketa dan konflik pertanahan pada pada Kantor Pertanahan Kabupaten Raja

Ampat dan Tidak adanya informasi lebih lanjut dari petugas berhubungan dengan

mekanisme pengaduan tersebut pada Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat., dimana

core issue tersebut akan diselesaikan dengan gagasan yakni penyebaran informasi terkait

penanganan kasus pertanahan dimana gagasan ini terdiri dari beberapa kegiatan. Penulis

merealisasikan kegiatan- kegiatan tersebut, dengan output sebagai berikut:

44
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

1. Mencetak Brosur Mengenai Informasi Pelayanan Publik Terkait Alur Penanganan

Masalah Pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat.

a. Realisasi Kegiatan
No. Tahapan Kegiatan Tanggal
1. Berkonsultasi dengan atasan dan rekan 23 Juli 2019
kerja dalam hal pembuatan brosur
2. Merancang konsep informas alur 23 – 29 Juli 2019
penyelesaian kasus pertanahan
3. Pencetakan brosur 1 Agustus 2019
4. Penempatan brosur pada loket pelayanan 7 Agustus 2019
Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat
Penulis mempelajari Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala

Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus

Pertanahan dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Pengaduan untuk

dijadikan pedoman dalam merancang konsep yang dimuat dalam brosur dan

langsung dikonsultasikan dengan atasan kembali. Kemudian pada saat merancang

konsep informasi yang tercantum dalam brosur, penulis memuatkan tugas Kantor

Pertanahan Kabupaten Raja Ampat dalam hal penyelesaian kasus, tujuan mediasi,

aturan yang menjadi dasar pelaksanaan penyelesaian kasus pertanahan di Kantor

Pertanahan Kabupaten Raja Ampat, Alur Penyelesaian, dan Syarat-syarat

Pengaduan. Setelah mendapat konsep brosur, penulis kembali mengkonsultasikan

kepada atasan untuk meminta persetujuan untuk dilanjutkan pencetakan brosur.

Pada tanggal 7 Agustus 2019, brosur telah diletakkan pada bagian-bagian

strategis Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat yang langsung dituju

masyarakat yaitu di Loket Pengaduan Sengketa Pertanahan, dan Loket Informasi.

45
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

Selain itu, penulis juga menyebarkan brosur di Kantor Kelurahan pada wilayah

administrasi Distrik Waisai Kota Kabupaten Raja Ampat saat kegiatan sosialisasi.

b. Output

Konsep brosur yang memuat informasi layanan pengaduan penanganan

masalah pertahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat, memberikan

manfaat yaitu masyarakat mendapat penjelasan bahwa Kantor Pertanahan

Kabupaten Raja Ampat memiliki pelayanan penyelesaian masalah pertanahan.

46
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

2. Mendistribusikan Brosur Layanan Pengaduan dan Penanganan Sengketa dan

Konflik Pertanahan ke Kantor – kantor Kelurahan pada Distrik Waisai Kota

Kabupaten Raja Ampat.

a. Realisasi Kegiatan

No. Tahapan Kegiatan Tanggal


1. Berkonsultasi pada atasan dan rekan kerja 7 Agustus 2019
2. Merancang konsep postingan layanan 8-10
mediasi Kantor Pertanahan Agustus2019
3. Pencetakan gambar 10 Agustus
2019
4. Memposting informasi terkait layanan 11 Agustus
mediasi di Kantor Pertanahan pada social 2019
media khususnya Instagram

47
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

Penulis mempelajari Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala

Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus

Pertanahan dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Pengaduan untuk

dijadikan pedoman dalam merancang konsep yang dimuat dalam brosur dan

langsung dikonsultasikan dengan atasan kembali. Kemudian pada saat merancang

konsep informasi yang tercantum dalam brosur, penulis memuatkan tugas Kantor

Pertanahan Kabupaten Raja Ampat dalam hal penyelesaian kasus, tujuan mediasi,

aturan yang menjadi dasar pelaksanaan penyelesaian kasus pertanahan di Kantor

Pertanahan Kabupaten Raja Ampat, Alur Penyelesaian, dan Syarat-syarat

Pengaduan. Setelah mencetak brosur alur penanganan kasus pertanahan, penulis

mendistribusikannya ke Kantor Kelurahan .

b. Output

Penulis mendistribusikan brosur ke Kantor Kelurahan yang memuat

informasi layanan pengaduan penanganan masalah pertahan di Kantor Pertanahan

Kabupaten Raja Ampat, memberikan manfaat yaitu masyarakat mendapat

penjelasan bahwa Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat memiliki pelayanan

penyelesaian masalah pertanahan, dengan cara yang efektif dan efisien.

48
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

49
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

3. Pembuatan X-Banner Alur Penyelesaian Kasus Pertanahan

a. Realisasi Kegiatan
No. Tahapan Kegiatan Tanggal
1. Berkonsultasi pada atasan dan rekan kerja 7 Agustus 2019
2. Merancang konsep postingan layanan 8-10 Agustus
mediasi Kantor Pertanahan 2019
3. Pencetakan gambar 20 Agustus2019
4. Memposting informasi terkait layanan 21 Agustus
mediasi di Kantor Pertanahan pada social 2019
media khususnya Instagram

Penulis mempelajari Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala

Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus

Pertanahan dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Pengaduan untuk

dijadikan pedoman dalam merancang konsep yang dimuat dalam desain X- Banner

dan langsung dikonsultasikan dengan atasan kembali. Kemudian pada saat

merancang konsep informasi yang tercantum pada X-Banner , penulis memuatkan

tugas Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat dalam hal penyelesaian kasus,

tujuan mediasi, aturan yang menjadi dasar pelaksanaan penyelesaian kasus

pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat, Alur Penyelesaian, dan

Syarat-syarat Pengaduan.

b. Outputt

Pembuatan X-Banner mengenai informasi layanan alur penyelesaian kasus

pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat merupakan langkah


50
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

efektif dan juga efisien dimana penyedian informasi ini akan memberi kemudahan

bagi masyarakat dalam menyelesaikan masalah pertanahan yang dimiliki sehungga

dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

4. Sosialisasi ajakan kepada masyarakat untuk menyelesaikan kasus sengketa dan


konflik pertanahan melalui media sosial facebook dan Instagram

No. Tahapan Kegiatan Tanggal


1. Berkonsultasi pada atasan dan rekan kerja 13 Agustus
2019
51
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

2. Merancang konsep postingan layanan 8-10


mediasi Kantor Pertanahan Agustus2019
3. Pencetakan gambar 20 Agustus
2019
4. Memposting informasi terkait layanan 21 Agustus2019
mediasi di Kantor Pertanahan pada social
media khususnya Instagram
a. Realisasi Kegiatan

Kegiatan penyebaran informasi mengenai layanan penyelesaian masalah

Kantor Pertanahan pada sosial media facebook dan instagram ini diawali dengan

berkonsultasi kepada atasan. Berpedoman pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata

Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2016 tentang

Penyelesaian Kasus Pertanahan dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/

Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pengelolaan

Pengaduan, penulis melanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu merancang konsep

postingan Instagram. Konsep postingan facebook dan instagram tidak berbeda jauh

pada konsep brosur, berisi mengenai aturan dasar pelayanan penanganan masalah

pertanahan, dan syarat pengaduan. Setelah mendapat konsep postingan, penulis

kembali mengkonsultasikan kepada atasan untuk meminta persetujuan untuk

dilanjutkan pembuatan design postingan facebook dan instagram dengan caption

menarik digabung dengan kearifan lokal dan bahasa daerah papua yang perlu

dicantumkan pada facebook dan instagram.

b. Outputt

52
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

Sosial media yang aktif memberikan informasi layanan penanganan

masalah pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat kepada

masyarakat yang mempermudah masyarakat untuk mengetahui berbagai informasi

seperti alur penanganan masalah, tujuan, syarat-syarat pengaduan, dan informasi

lainnya yang dapat mengefektifkan pelayanan penanganan masalah pertanahan.

53
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

5. Pembuatan Penyediaan Formulir Pengaduan Sengketa dan Konflik Pertanahan

A. Realisasi Kegiatan

No. Tahapan Kegiatan Tanggal


1. Berkonsultasi pada atasan dan rekan kerja 13 Agutus
2019
2. Merancang konsep postingan layanan 8-10
mediasi Kantor Pertanahan Agustus2019
3. Pencetakan gambar 20 Agustus2019
4. Memposting informasi terkait layanan 21 Agustus
mediasi di Kantor Pertanahan pada social 2019
media khususnya Instagram

Mengacu pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala

Badan Pertanahan Nasional Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus

Pertanahan, Seksi Penanganan Masalah dan Pengendalian Pertanahan sebagai

pihak untuk menyelesaikan masalah pertanahan dalam hal ini terutama

berdasarkan pengaduan masyarakat. Sesuai Pasal 6 ayat (2) dan (6) “Pengaduan
54
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Kantor

Pertanahan secara tertulis, melalui loket pengaduan, kotak surat, atau website

Kementerian.” “Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat sesuai

dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.” Penulis melihat di Kantor

Pertanahan Kabupaten Soppeng ini terutama pada Loket Pengaduan Sengketa

Pertanahan, belum mengacu pada Peraturan Menteri tersebut terutama pengadaan

formulir format pengaduan.

Maka dari itu, Penulis menciptakan formulir format pengaduan sesuai

dengan Lampiran I Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional

Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus Pertanahan. Dalam kegiatan ini,

tahapan pertama yang penulis lakukan yaitu konsultasi dengan atasan, kemudian

menelaah Peraturan Menteri tersebut juga lampiran yang dimaksud. Selanjutnya

berdasar pada lampiran tersebut, penulis membuat konsep formulir format

pengaduan. Kemudian Penulis mencetak formulir tersebut dan meletakkannya pada

Loket Pengaduan. Selain itu penulis juga berkoordinasi kepada petugas loket

pengaduan mengenai formulir format pengaduan agar dilaksanakan secara efektif

dan efisien.

B. Outputt

55
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

Dengan adanya formulir format pengaduan ini, pelayanan penanganan

masalah pertanahan di Kabupaten Raja Ampay ini dapat berjalan sesuai prosedur

Peraturan juga efektif dan efisien.

56
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

57
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

Maka dari itu, Penulis menciptakan formulir format pengaduan sesuai

dengan Lampiran I Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional

Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus Pertanahan. Dalam kegiatan ini,

tahapan pertama yang penulis lakukan yaitu konsultasi dengan atasan, kemudian

menelaah Peraturan Menteri tersebut juga lampiran yang dimaksud. Selanjutnya

berdasar pada lampiran tersebut, penulis membuat konsep formulir format

pengaduan. Kemudian Penulis mencetak formulir tersebut dan meletakkannya pada

Loket Pengaduan. Selain itu penulis juga berkoordinasi kepada petugas loket

pengaduan mengenai formulir format pengaduan agar dilaksanakan secara efektif

dan efisien

B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi


Selama menjalankan aktualisasi di lingkungan Kantor Pertanahan
Kabupaten Raja Ampat terdapat beberapa factor pendukung yang dihadapi
oleh penulis, antara lain sebagai berikut :

1. Adanya dukungan, saran, dan masukkan dari Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten Raja Ampat beserta jajarannya khususnya mentor sekaligus

atasan penulis dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi;

2. Mentor yang selalu mengawasi, membimbing, dalama pelaksanaan

aktualisasi.

59
Kementerian Agraria dan Tata Ruang

Badan Pertanahan Nasional

3. Adanya dukungan, saran, dan masukkan dari Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten Raja Ampat beserta jajarannya khususnya mentor sekaligus atasan

penulis dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi;

4. Mentor yang selalu mengawasi, membimbing, dalama pelaksanaan aktualisasi.

5. Kemudahan untuk berkoordinasi dan bertukar informasi dengan rekan sesama

peserta latsar CPNS Kementerian ATR/BPN mengenai pelaksanaan kegiatan

aktualisasi pada satuan kerja masing-masing;

6. Adanya dukungan dan bantuan yang penulis peroleh dari rekan-rekan kerja di

lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat, termasuk untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi

dalam membantu mewujudkan kegiatan aktualisasi;

C. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi

1. Jaringan internet kurang stabil

2. Penulis tidak memiliki pengetahuan desain grafis, sehingga yang dihasilkan

sangat sederhana.

3. Penempatan CPNS pada bidang sesuai tugas dan fungsi jabatan masih sangat

baru sehingga masih minim pengalaman dan masih terus belajar untuk

menyempurnakan aktualisasi.

61
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

BAB IV

ANALISA

A. REALISASI AKTUALISASI DAN KETERKAITAN DENGAN SUBSTANSI MATA

PELATIHAN

Proses aktualisasi pada kegiatan ini sangat berkaitan dengan nilai-nilai dasar ASN

atau yang biasa disebut dengan ANEKA. Hal ini dikarenakan dengan berpedoman pada

nilai-nilai ANEKA dalam proses realisasi maka kegiatan aktualiasasi akan tercapai Nilai

Aktuntabilitas dalam proses kegiatan aktualisasi memang dibutuhkan karena dengan

Akuntabilitas maka rasa bertanggung jawab atas keberhasilan dari kegiatan aktualisasi ini

akan muncul

Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang

mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan

atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya

maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Kita sebagai warga negara

Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia.

Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih

hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat

nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling

menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.

63
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak

sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan

nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir

mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN akan berpikir tidak

lagi sektoral dangan mental blocknya, tetapi akan senantiasa mementingkan kepentingan

yang lebih besar yakni bangsa dan negara

Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan

publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Pada proses kegiatan

aktualisasi ini dibutuhkan nilai etika publik dimana dalam pelaksanaan tugas aktualisasi ini

diperlukan kejujuran, bertanggung jawab dan integritas tinggi dengan proses kegiatan

aktualisasi untuk kelancaran setiap kegiatan aktualisasi.

Proses pelaksanaan keagiatan aktualisasi bagi calon aparatur sipil negara mesti

dilandasi oleh kesadaran tinggi untuk memaknai esensi komitmen mutu yang berorientasi

pada pelayanan publik yang harus berlandaskan pada prinsip efektivitas, efisiensi, dan

inovasi. Seperti halnya pada kegiatan aktualisasi ini yang harus berorientasi pada mutu untuk

meciptakan atau memberikan inovasi/ide kreatif dalam pelaksanaan kegiatan kerja sehingga

menghasilkan kegiatan kerja yang efektif dan efisien dalam pelayanan publik.

Pribadi anti korupsi harus tertanam pada setiap ASN telebih lagi bagi para calon

Aparatur Sipil Negara, oleh karena itu pada proses kegiatan aktualisasi ini juga harus

64
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

dilandasi pada sikap anti korupsi, yaitu baik korupsi pada waktu, dana, sarana dan prasarana,

ataupun pada hal lainnya. Karena pada kegiatan aktualisasi terkadang berhubungan dengan

pengadaan sarana dan prasarana oleh karena itu untuk mencapai hasil yang baik harus

dilandasi oleh sikap anti korupsi.

Dari penjelasan diatas berikut penerapan Nilai-Nilai ANEKA, pada setiap kegiatan

aktualisasi :

1. Mencetak Brosur Mengenai Informasi Pelayanan Publik Terkait Alur

Penanganan Masalah Pertanahan

a. Akutanbilitas

Adanya pembuatan brosur penulis melaksanakan transparansi informasi dengan

rasa keadilan, kepercayaan dan konsistensi terhadap organisasi.

b. Komitmen Mutu

Penulis menerapkan sikap bekerja secara efektif dengan memberikan informasi

yang bertujuan mempermudah masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan

pertanahan.

c. Pelayanan Publik

Perwujudan dari nilai-nilai dasar etika publik yaitu memberikan alur layanan

penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan kepada masyarakat secara jujur,

tanggap, cepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun

65
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

2. Mendistribusikan Media Brosur Layanan Pengaduan dan Penanganan

Sengketa dan Konflik Pertanahan

a. Akuntabilitas

Penyebaran media brosur mengenai informasi layanan penyelesaian masalah

pertanahan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap

masyarakat dalam hal memberikan informasi dimana informasi tersebut dapat

dipertanggungjawabkan secara formal kepada atasan dan secara terbuka kepada

masyarakat luas melalui media publik baik cetak maupun eletronik.

b. Etika Publik

Penyebaran media brosur mengenai informasi layanan penyelesaian masalah

pertanahan merupakan perwujudan dari nilai-nilai dasar etika publik yaitu

memberikan layanan kepada masyarakat publik secara jujur, tanggap, cepat,

akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.

c. Komitmen Mutu

Penyebaran media brosur mengenai informasi layanan penyelesaian masalah

pertanahan ini merupakan langkah efektif dan juga efisien dimana penyebaran

informasi ini akan memberi kemudahan bagi masyarakat dalam menyelesaikan

masalah pertanahan yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan

kepada masyarakat.

d. Pelayanan Publik

Penyebaran media brosur mengenai informasi pelayanan penyelesaian

66
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

permasalahan pertanahan mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak

dicapai yakni tersampainya informasi pada masyarakat dengan prosedur yang

sederhana, tenaga kerja yang sedikit dan biaya yang murah.

3. Pembuatan X-Banner Alur Penyelesaian Kasus Pertanahan

a. Akuntabilitas

Penyedian informasi harus dapat dipertanggungjawabkan secara formal kepada

atasan dan secara terbuka kepada masyarakat. Pelayanan pengaduan kasus

pertanahan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap

masyarakat dalam hal menyediakan infomrasi terkait alur penanganan masalah

pertanahan dimana informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara

formal kepada atasan dan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media

X-Banner.

b. Etika Publik

Pembuatan X-Banner mengenai informasi layanan alur penyelesaian kasus

pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat merupakan

perwujudan dari nilai-nilai dasar etika publik yaitu memberikan layanan kepada

publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya guna, berhasil dan santun.

c. Komitmen Mutu

Pembuatan X-Banner mengenai informasi layanan alur penyelesaian kasus

pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat merupakan langkah

67
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

efektif dan juga efisien dimana penyedian informasi ini akan memberi

kemudahan bagi masyarakat dalam menyelesaikan masalah pertanahan yang

dimiliki sehungga dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

d. Pelayanan Publik

Pembuatan X-Banner mengenai informasi layanan alur penyelesaian kasus

pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat dapat memberikan

efektu dan efisiensi yang merupakan salah satu prinsip dari pelayanan publik

dimana hal ini akan mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai

melalui prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit dan biaya murah.

4. Sosialisasi ajakan kepada masyarakat untuk menyelesaikan kasus sengketa dan

konflik pertanahan melalui media sosial facebook dan Instagram

a. Akuntabilitas

Penyediaan informasi harus dapat dipertanggungjawabkan secara formal kepada

atasan dan secara terbuka kepada masyarakat melalui media sosial facebook dan

Instagram. Penyebaran informasi mengenai informasi layanan penyelesaian alur

kasus pertanahan. Penyebaran informasi mengenai layanan penyelesaian kasus

pertanahan Kantor Pertanahan pada sosial media facebook dan instagram

merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap masyarakat dalam hal

menyediakan informasi terkait alur penanganan masalah pertanahan dimana

68
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

informasi tersebut dapat dipertanggung-jawabkan secara formal kepada atasan

dan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media elektronik.

b. Etika Publik

Penyebaran informasi mengenai layanan penyelesaian masalah Kantor

Pertanahan pada sosial media facebook dan instagram merupakan perwujudan

dari nilai-nilai dasar etika publik yaitu memberikan layanan kepada publik secara

jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.

c. Komitmen Mutu

Penyebaran informasi mengenai layanan penyelesaian masalah Kantor

Pertanahan pada sosial media facebook dan instagram merupakan langkah efektif

dan juga efisien dimana penyediaan informasi ini akan memberi kemudahan bagi

masyarakat dalam menyelesaikan masalah pertanahan yang dimiliki sehingga

dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

d. Pelayanan Publik

Penyebaran informasi mengenai layanan penyelesaian masalah Kantor

Pertanahan pada sosial media facebook dan instagram dapat memberikan efektif

dan efisiensi yang merupakan salah satu prinsip dari pelayanan publik dimana

hal ini akan mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai melalui

prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit dan biaya yang murah.

5. Penyedian Formulir Pengaduan Sengketa dan Konflik Pertanahan

69
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

a. Akuntabilitas

Penyediaan formulir Pengaduan masalah pertanahan ini merupakan salah satu

bentuk intergritas dari kantor pertanahan terhadap peraturan perundang- undangan

yang berlaku oleh karena penyediaan form pengaduan ini merupakan amanah dari

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 11

Tahun 2016 tentang Penyelesaian Kasus Pertanahan. Penyediaan form pengaduan

ini juga akan menjadikan pengaduan masyarakat lebih terstruktur serta adanya

keseragaman informasi yang diberikan oleh masyarakat terkait masalah

pertanahan yang diadukan.

a. Etika Publik

Penyediaan formulir pengaduan masalah pertanahan ini merupakan perwujudan

dari nilai-nilai dasar etika publik yaitu memberikan layanan kepada publik secara

jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.

b. Komitmen Mutu

Penyediaan formulir pengaduan masalah pertanahan akan memberikan efektivitas

dan efisiensi dalam melayani masyarakat menyelesaikan masalah pertanahan

yang dihadapi guna meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik.

c. Pelayanan Publik

Penyediaan formulir pengaduan masalah pertanahan ini termasuk dalam salah satu

prinsip pelayanan publik yakni efektif dan efisien yakni penyediaan form ini

adalah untuk melaksanakan mandat konstitusi guna mewujudkan tujuan-tujuan

70
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

yang hendak dicapai yakni mengoptimalkan penanganan kasus pertanahan pada

Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat dengan prosedur yang sederhana,

tenaga kerja yang sedikit dan biaya yang murah.

d. Manajemen ASN

Penyediaan formulir pengaduan masalah pertanahan akan dapat menjalankan

kode etik ASN dengan cara melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,

dan berintegritas tinggi.

B. REALISASI AKTUALISASI DAN KETERKAITAN DENGAN VISI DAN MISI

ORGANISASI

Visi Misi
No. Kegiatan
Organisasi
1. Mencetak Brosur Mengenai Informasi
Pelayanan Publik Terkait Alur
Penanganan Masalah Pertanahan

2. Mendistribusikan Media Brosur Layanan


Pengaduan dan Penanganan Sengketa dan
Konflik Pertanahan Terwujudnya Pengelolaan
Ruang dan Pertanahan yang
3. Pembuatan X-Banner Alur Penyelesaian Terpercaya dan Berstandar
Kasus Pertanahan Dunia
4. Sosialisasi ajakan kepada masyarakat
untuk menyelesaikan kasus sengketa
dan konflik pertanahan melalui media
sosial facebook dan Instagram
5. Penyedian Formulir
Pengaduan Sengketa dan Konflik
Pertanahan

71
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Kontribusi realisasi aktualisasi peserta terhadap Visi Misi Kementerian Agraria dan

Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yaitu dengan adanya kegiatan ini yakni memberikan

informasi kepada masyarakat mengenai layanan penyelesaian penanganan masalah

pertanahan, maka akan mendukung ketercapaian Visi Misi organisasi yaitu. “Terwujudnya

Pengelolaan Ruang dan Pertanahan yang Terpercaya dan Berstandar Dunia”, dimana

kedepannya diharapkan agar sertipikat tanah yang dibuat akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan, dengan sarana dan prasarana yang modern.

Adapun dampak aktualisasi yang peserta lakukan terhadap visi misi organisasi yaitu

dengan memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui bahwa

pihak Kantor Pertanahan juga sebagai pihak yang menangani penyelesaian masalah

pertanahan, dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi, akan lebih efisien dan berdampak

positif bagi organisasi maupun terhadap visi dan misi organisasi.

Penulis berkomitmen untuk melanjutkan aktualisasi dan mencari pemecahan isu

lainnya yang ada di unit kerja penulis dengan menerapkan nilai- nilai ANEKA, serta

meningkatkan pengetahuan mengenai pelayanan penyelesaian masalah pertanahan agar visi

misi organisasi tercapai yaitu Terwujudnya Pengelolaan Ruang dan Pertanahan yang

Terpercaya dan Berstandar Dunia.

C. REALISASI AKTUALISASI DAN PENGUATAN NILAI-NILAI DASAR

ORGANISASI.

72
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Sebelum menjabarkan mengenai realisasi aktualisasi dan nilai-nilai organisasi,

penulis akan menjelaskan mengenai Catur Tekad Jajaran Kementerian ATR/BPN, yaitu:

1. Mewujudkan sikap jujur, adil, transparan, akuntabel, tepat waktu, cerdas, kreatif,

dengan filosofi senang memudahkan.

2. Mewujudkan penolakan segala bentuk pemberian janji, kerjasama dengan oknum

mafia tanah dan tata ruang yang bertentangan dengan norma dan etika profesi

3. Mewujudkan sikap ramah, sopan dan disiplin, kreatif serta professional dalam

memberikan pelayanan

4. Menjaga harkat, martabat dan marwah institusi Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.

73
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Realisasi kegiatan aktualisasi sebagai gagasan pemecahan isu berupa Sosialisasi

Pelayanan Pengaduan dan Penanganan Kasus Sengketa dan Konflik Pertanahan Pada Kantor

Pertanahan Kabupaten Raja Ampat, melalui beberapa kegiatan sebagai berikut :

a. Mencetak Brosur Mengenai Informasi Pelayanan Publik Terkait Alur Penanganan


Masalah Pertanahan

b. Mendistribusikan Media Brosur Layanan Pengaduan dan Penanganan


Sengketa dan Konflik Pertanahan
c. Pembuatan X-Banner Alur Penyelesaian Kasus Pertanahan
d. Sosialisasi ajakan kepada masyarakat untuk menyelesaikan kasus sengketa
dan konflik pertanahan melalui media sosial facebook dan Instagram
e. Penyediaan formulir format pengaduan

Nilai-nilai dasar organisasi, terdapat nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, yang

selanjutnya dapat menjadi dasar dan acuan perilaku dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memberikan kontribusi bagi visi misi organisasi

ke depannya. Melalui kegiatan aktualisasi, peserta latsar dapat memahami lebih dalam

mengenai nilai nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
74
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi sehingga mampu diterapkan dalam kegiatan pekerjaan di

tempat tugas untuk meningkatkan kinerja pemerintahan yang lebih modern lagi sesuai

dengan Motto Kementerian ATR/BPN yaitu “ATR BPN Maju Modern”.

B. TINDAK LANJUT

Berdasarkan realisasi kegiatan yang dilaksanakan guna memecahkan isu kurang

optimalnya layanan penyelesaian penanganan masalah pertanahan pemeliharaan di Kantor

Pertanahan Kabupaten Raja Ampat, maka kegiatan- kegiatan tersebut diharapkan tetap

dilanjutkan secara berkesinambungan dan melakukan inovasi dalam pelaksanaan

kegiatannya guna terciptanya tertib administrasi pertanahan. Selain itu juga mencari

pemecahan isu lainnya yang ada di unit kerja penulis dengan menerapkan nilai-nilai

ANEKA.

75
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Bachtiar Effendie. 1993. Kumpulan Tulisan Tentang Hukum Tanah. Bandung:
Alumni.

Jurnal:
Herry Musleh. 2012. “Implementasi Program Prona Bagi Masyarakat Ekonomi
Lemah”. Jurnal Syariah dan Hukum.Vol 4, No 2. Desember 2012. Malang:
UIN Press.
Peraturan:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri sipil (PNS)
Peraturan Menteri Nomor 11 Tahun 2016 tentang penyelesaian kasus pertanahan
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional RI
Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional Kantor Pertanahan
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2010 tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan Pertanahan
Modul:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015, Akuntabilitas, Modul
76
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatab Golongan III, Lembaga Administrasi


Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015, Nasionalisme, Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatab Golongan III, Lembaga Administrasi
Negara R Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015, Etika
Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatab Golongan III, Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015, Komitmen Mutu, Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatab Golongan III, Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015, Anti Korupsi, Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatab Golongan III, Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015, Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS, Pelayanan Publik Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015, Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS, Whole Of Government, Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015, Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS, Manajemen Aparatur Sipil Negara, Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia

77
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015, Etika


Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatab Golongan
III, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

79
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

LAMPIRAN

80
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai


Mata Pelatihan terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Mencetak Brosur Konsep Brosur 4. Akutanbilitas Mewujudkan


Mengenai 4. Melakukan informasi pelayanan Adanya pembuatan Dengan sikap jujur,adil,
Informasi koordinasi dengan publik yang berkaitan brosur penulis dilakukannya transparan,
Pelayanan Publik atasan dan rekan dengan penyelesaian melaksanakan perencanaan yang akuntabel, tepat
Terkait Alur kerja terkait masalah di Kantor transparansi tepat atas waktu, cerdas,
Penanganan pembuatan brosur Pertanahan Kabupaten informasi dengan pelaksanaan kreatif, dengan
Masalah informasi Raja Ampat rasa keadilan, innovasi ini ikut filosofi senang
Pertanahan di pelayanan publik; kepercayaan dan serta mendukung memudahkan
Kantor terwujudnya

81
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

Pertanahan 5. Mengajukan konsistensi terhadap pengelolaan Membuat


Kabupaten Raja rancangan atau organisasi. pelayanan rancangan atau
Ampat konsep brosur 5. Komitmen Mutu pertanahan yang konsep brosur
terkait pembuatan Penulis menerapkan berkualitas menuju terkait
informasi sikap bekerja secara Pelayanan Publik pembuatan
pelayanan publik efektif dengan Berstandar Dunia sistem informasi
untuk dikoreksi dan memberikan pelayanan
disetujui; informasi yang “Terwujudnya publik;
bertujuan Pengeloalan “CATUR
6. Mencetak Brosur mempermudah Ruang dan TEKAD
Alur Penyelesaian masyarakat untuk Pertanahan yang JAJARAN”
Kasus Pertanahan menyelesaikan Terpercaya dan Kementerian
permasalahan Berstandar ATR/BPN
pertanahan. Dunia”
6. Pelayanan Publik
Perwujudan dari
nilai-nilai dasar
etika publik yaitu
memberikan alur
layanan
penyelesaian
sengketa dan konflik
pertanahan kepada
masyarakat secara
jujur, tanggap,

82
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

cepat, akurat,
berdaya guna,
berhasil guna dan
santun

2. Mendistribusikan 1. Melakukan Brosur informasi 5. Akuntabilitas Mewujudkan


Brosur Layanan koordinasi dengan pelayanan publik yang Penyebaran media Dengan sikap,ramah,
Pengaduan dan atasan/mentor berkaitan dengan brosur mengenai dilakukannya sopan dan
Penanganan tentang kordinasi penyelesaian masalah informasi layanan perencanaan yang disiplin, kreatif
Sengketa dan distribusi brosur di Kantor Pertanahan penyelesaian tepat atas serta profesional
Konflik informasi pelayanan Kabupaten Raja masalah pertanahan pelaksanaan dalam
Pertanahan ke pengaduan dan Ampat merupakan salah innovasi ini ikut memberikan
Kantor penanganan satu bentuk serta mendukung pelayanan.
Kelurahan pada sengketa dan konflik pertanggungjawaban terwujudnya
Distrik Waisai pertanahan ke terhadap masyarakat pengelolaan “CATUR
Kota Kabupaten Kantor Kelurahan di dalam hal pelayanan TEKAD
Raja Ampat Distrik Waisai Kota memberikan pertanahan yang JAJARAN”
Kabupaten Raja informasi dimana berkualitas menuju Kementerian
Ampat. informasi tersebut Pelayanan Publik ATR/BPN
2. Mendistribusikan dapat Berstandar Dunia
brosur ke Kantor dipertanggungjawab
Kelurahan tujuan kan secara formal “Terwujudnya
dari brosur tersebut. kepada atasan dan Pengeloalan
secara terbuka Ruang dan
Pertanahan yang

83
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

kepada masyarakat Terpercaya dan


luas. Berstandar
6. Etika Publik Dunia”
Penyebaran media
brosur mengenai
informasi layanan
penyelesaian
masalah pertanahan
merupakan
perwujudan dari
nilai-nilai dasar
etika publik yaitu
memberikan layanan
kepada masyarakat
publik secara jujur,
tanggap, cepat,
akurat, berdaya
guna, berhasil guna
dan santun.
7. Komitmen Mutu
Penyebaran media
brosur mengenai
informasi layanan
penyelesaian
masalah pertanahan

84
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

ini merupakan
langkah efektif dan
juga efisien dimana
penyebaran
informasi ini akan
memberi
kemudahan bagi
masyarakat dalam
menyelesaikan
masalah pertanahan
yang dimiliki
sehingga dapat
meningkatkan mutu
pelayanan kepada
masyarakat.
8. Pelayanan Publik
Penyebaran media
brosur mengenai
informasi pelayanan
penyelesaian
permasalahan
pertanahan mampu
mewujudkan
tujuan-tujuan yang
hendak dicapai

85
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

yakni tersampainya
informasi pada
masyarakat dengan
prosedur yang
sederhana, tenaga
kerja yang sedikit
dan biaya yang
murah.
3. Melakukan X-Banner untuk 5. Akuntabilitas
3. Pembuatan X- koordinasi dengan memaksimalkan Penyedian informasi Dengan Mewujudkan
Banner Alur atasan dan rekan pelayanan pengaduan harus dapat dilakukannya sikap,ramah,
Penyelesaian sengketa dan konflik dipertanggungjawab perencanaan yang sopan dan
Kasus Pertanahan kerja terkait
pertanahan di kantor kan secara formal tepat atas disiplin, kreatif
pembuatan X- pertanahan kabupaten kepada atasan dan pelaksanaan serta profesional
Banner terkait Alur Raja Ampat, secara terbuka innovasi ini ikut dalam
Penyelesaian Kasus Diharapkan dengan kepada masyarakat. serta mendukung memberikan
Pertanahan ; penyediaan informasi Pelayanan terwujudnya pelayanan.
4. Mengajukan X-Banner yang telah pengaduan kasus pengelolaan
rancangan atau dilakukan, agar dapat pertanahan pelayanan “CATUR
menjadi manfaat baik merupakan salah pertanahan yang TEKAD
konsep untuk
bagi masyarakat satu bentuk berkualitas menuju JAJARAN”
pembuatan X- maupun bagi Kantor pertanggungjawaban Pelayanan Publik Kementerian
Banner terkait Alur Pertanahan Kabupaten terhadap masyarakat Berstandar Dunia ATR/BPN
Penyelesaian Kasus Raja Ampat. dalam hal
Pertanahan menyediakan

86
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

dikoreksi dan infomrasi terkait “Terwujudnya


disetujui; alur penanganan Pengeloalan
masalah pertanahan Ruang dan
Mencetak X-Banner
dimana informasi Pertanahan yang
Alur Penyelesaian
tersebut dapat Terpercaya dan
Kasus Pertanahan.
dipertanggungjawab Berstandar
kan secara formal Dunia”
kepada atasan dan
secara terbuka
kepada masyarakat
luas melalui media
X-Banner.
6. Etika Publik
Pembuatan X-
Banner mengenai
informasi layanan
alur penyelesaian
kasus pertanahan
pada Kantor
Pertanahan
Kabupaten Raja
Ampat merupakan
perwujudan dari
nilai-nilai dasar
etika publik yaitu

87
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

memberikan layanan
kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat,
akurat, berdaya
guna, berhasil dan
santun.

7. Komitmen Mutu
Pembuatan X-
Banner mengenai
informasi layanan
alur penyelesaian
kasus pertanahan
pada Kantor
Pertanahan
Kabupaten Raja
Ampat merupakan
langkah efektif dan
juga efisien dimana
penyedian informasi
ini akan memberi
kemudahan bagi
masyarakat dalam
menyelesaikan

88
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

masalah pertanahan
yang dimiliki
sehungga dapat
meningkatkan mutu
pelayanan kepada
masyarakat.

8. Pelayanan
Publik
Pembuatan X-
Banner
mengenai
informasi
layanan alur
penyelesaian
kasus pertanahan
pada Kantor
Pertanahan
Kabupaten Raja
Ampat dapat
memberikan
efektu dan
efisiensi yang
merupakan salah

89
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

satu prinsip dari


pelayanan publik
dimana hal ini
akan mampu
mewujudkan
tujuan-tujuan
yang hendak
dicapai melalui
prosedur yang
sederhana,
tenaga kerja
yang sedikit dan
biaya murah

Sosialisasi ajakan 5. Akuntabilitas


4. kepada masyarakat 3. Melakukan Upload postingan Penyediaan Dengan Mewujudkan
untuk koordinasi dengan informasi Alur informasi harus dilakukannya sikap jujur, adil,
menyelesaikan atasan/mentor Penyelesaian kasus dapat perencanaan yang transparan,
kasus sengketa dan tentang inovasi Pertanahan di tepat atas akuntabel, tepat
dipertanggungjawab
konflik pertanahan desain yang menarik facebook pelaksanaan waktu, cerdas,
kan secara formal
melalui media sosial untuk sosialisasi @kantorpertanahanka innovasi ini ikut kreatif, dengan
kepada masyarakat bupatenrajaampaat kepada atasan dan
serta mendukung

90
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

facebook dan agar informasi dan instagram secara terbuka pelayanan filosofi senang
Instagram tersebut sampai @kantahrajampat kepada masyarakat pertanahan yang memudahkan.
kepada masyarakat. melalui media sosial berkualitas menuju
Screen capture profil facebook dan Pelayanan Publik “CATUR
4. Membuat konsep instagram Kantor Berstandar Dunia TEKAD
Instagram.
dan ide yang Pertanahan Kabupaten
Penyebaran terwujudnya JAJARAN”
menarik terkait Raja Ampat pengelolaan Kementerian
dengan konten yang informasi mengenai
ATR/BPN
akan di posting di Diharapkan dengan informasi layanan
Media Sosial penyediaan informasi penyelesaian alur
Facebook dan informasi Alur kasus pertanahan.
Instagram Penyelesaian kasus Penyebaran “Terwujudnya
Pertanahan di informasi mengenai Pengeloalan
Memposting konten facebook layanan Ruang dan
terkait sosialisasi @kantorpertanahanka penyelesaian kasus Pertanahan yang
pelayanan bupatenrajaampaat pertanahan Kantor Terpercaya dan
pengaduan dan dan instagram Berstandar
Pertanahan pada
penanganan @kantahrajampat Dunia”
sosial media
sengketa dan konflik yang telah dilakukan,
pertanahan pada agar dapat menjadi facebook dan
Kantor Pertanahan manfaat baik bagi instagram
Kabupatern Raja masyarakat maupun merupakan salah
Ampat di media bagi Kantor satu bentuk
sosial Facebook dan Pertanahan Kabupaten pertanggungjawaban
Instagram Raja Ampat. terhadap masyarakat

91
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

dalam hal
menyediakan
informasi terkait
alur penanganan
masalah pertanahan
dimana informasi
tersebut dapat
dipertanggung-
jawabkan secara
formal kepada atasan
dan secara terbuka
kepada masyarakat
luas melalui media
elektronik.
6. Etika Publik
Penyebaran
informasi mengenai
layanan
penyelesaian
masalah Kantor
Pertanahan pada
sosial media
facebook dan

92
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

instagram
merupakan
perwujudan dari
nilai-nilai dasar
etika publik yaitu
memberikan layanan
kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat,
akurat, berdaya
guna, berhasil guna
dan santun.
7. Komitmen Mutu
Penyebaran
informasi mengenai
layanan
penyelesaian
masalah Kantor
Pertanahan pada
sosial media
facebook dan
instagram
merupakan langkah
efektif dan juga

93
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

efisien dimana
penyediaan
informasi ini akan
memberi kemudahan
bagi masyarakat
dalam
menyelesaikan
masalah pertanahan
yang dimiliki
sehingga dapat
meningkatkan mutu
pelayanan kepada
masyarakat.
8. Pelayanan Publik
Penyebaran
informasi mengenai
layanan
penyelesaian
masalah Kantor
Pertanahan pada
sosial media
facebook dan
instagram dapat

94
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

memberikan efektif
dan efisiensi yang
merupakan salah
satu prinsip dari
pelayanan publik
dimana hal ini akan
mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang
hendak dicapai
melalui prosedur
yang sederhana,
tenaga kerja yang
sedikit dan biaya
yang murah.

5. Pembuatan 5. Melakukan Tersedianya formulir 3. Akuntabilitas Mewujudkan


Penyediaan koordinasi dengan pengaduan di :Pembuatan laporan “Terwujudnya sikap jujur, adil,
Formulir atasan/mentor LoketPengaduan ini merupakan Pengeloalan transparan,
Pengaduan tentang Formulir bentuk dari Ruang dan akuntabel, tepat
Sengketa dan Pengaduan Kasus pertanggungjawaban Pertanahan yang waktu, cerdas,
Konflik Pertanahan. pegawai atas kinerja Terpercaya dan kreatif, dengan
Pertanahan yang telah dilakukan Berstandar filosofi senang
selama ini, sehingga Dunia” memudahkan.

95
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

erat kaitannya
6. Mengacu pada dengan nilai Dengan
Peraturan Menteri akuntabilitas dilakukannya
ATR/ Kepala BPN 4. Nasionalisme Agar perencanaan yang “CATUR
Nomor 11 Tahun masyarakat dapat tepat atas TEKAD
2016 tentang menikmati hasil dari pelaksanaan JAJARAN”
Penyelesaian Kasus apa yang di innovasi ini ikut Kementerian
Pertanahan aktualisasikan oleh serta mendukung ATR/BPN
penulis pelayanan
7. Pencetakan formulir pertanahan yang
format pengaduan berkualitas menuju
Pelayanan Publik
8. Penyediaan formulir Berstandar Dunia
pengaduan di Loket terwujudnya
Pengaduan pengelolaan

Lampiran 1

Formulir Laporan Aktualisasi


Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat
Isu Terpilih : Belum Tersedianya Sarana dan Prasaranan Pelayanan Pengaduan dan Penanganan Kasus Sengketa dan Konflik Pertanahan
Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat
Gagasan Terpilih : Mengadakan Sarana dan Prasarana Loket Pelayanan Pengaduan Penanganan Kasus Sengketa dan Konflik Pertanahan Pada

96
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/

Badan Pertanahan Nasional

Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat

97
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Lampiran 2

DOKUMENTASI KEGIATAN AKTUALISASI

Kegiatan 1

Mencetak Brosur Mengenai Informasi Pelayanan Publik Terkait Alur Penanganan


Masalah Pertanahan

99
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Kegiatan 2

Mendistribusikan Media Brosur Layanan Pengaduan dan Penanganan Sengketa dan


Konflik Pertanahan

100
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Kegiatan 3

Pembuatan X-Banner Alur Penyelesaian Kasus Pertanahan

101
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Kegiatan 4

Sosialisasi ajakan kepada masyarakat untuk menyelesaikan kasus sengketa dan


konflik pertanahan melalui medsosial facebook dan Instagram

Postingan facebook

102
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Postingan instagram

103
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Kegiatan 4

Pembuatan Penyediaan Formulir Pengaduan Sengketa dan Konflik Pertanahan

Formulir Pengaduan

104
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Formulir Tanda Bukti Penerimaan Pengaduan

105
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Lampiran 3

FORMULIR KENDALI MENTOR AKTUALISASI

106
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

107
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

108
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

109
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

110
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

111
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

112
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

113
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

Lampiran 4

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN PEMBIASAAN

114
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional

BIODATA PENULIS

ANTONIUS ADE YUNUS SIHALOHO, S.H.


lahir di
Medan 26 tahun yang lalu, pada tanggal 6 Juni
1993. Penulis merupakan anak kelima dari enam
bersaudara dari pasangan Bapak Walden Wiro
Sihaloho dan Ibu Raiah br Aruan. Penulis alumni
dari Fakultas Hukum Universitas Darma Agung
(UDA) Angkatan 2011 yang lulus pada tahun
2015 dengan masa studi 4 tahun. Penulis
menyelesaikan pendidikan dasar di SD
Negeri 066666 Medan Denai, Kota Medan
yang lulus pada tahun 2005. Kemudian melanjutkan Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama pada SMP Negeri 29 Medan yang lulus pada tahun
2008. Melanjutkan pada SMK Swasta Parulian I Medan Jurusan Teknik
Informatika yang lulus pada tahun 2011. Saat ini penulis merupakan Calon
Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan Analis Sengketa Pertanahan di
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional pada satuan kerja di Kantor Pertanahan Kabupaten Raja Ampat.

115

Anda mungkin juga menyukai