Anda di halaman 1dari 4

Data Kasus Pertanahan Tahun 2021

Satuan Kerja : Kantor Pertanhan Kabupaten Raja Ampat


Luas Tanah Penggunaan Pihak yang Berkontribusi Bentuk Kriteria
No Para Pihak Obyek Kasus Pokok Masalah Tipologi Kasus Akar Masalah
(M2) Tanah Menimbulkan Kasus Penyelesaian Penyelesaian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Dwi Delvi SHGB 812 M2 dan Pemukiman Tumpang tindih alas Penguasaan Sengketa kepemilikan Distrik Kota Waisai, Mediasi Penanganan
Ambara 712/Sapordanco 713 M2 hak pelapor pada dan Pemilikan bidang tanah disebabkan Kelurahan Sapordanco
dan SHGB SHGB Nomor tumpang tindih Alas Hak dan pihak pelapor yang
731/Sapordanco 713/Sapordanco pada kedua belah pihak tidak menjaga bidang
dan SHGB Nomor antara Pelapor atas nama tanahnya
712/Sapordanco Dwi Delvi Ambara dengan
atas nama Lili terlapor atas nama Lili
Iriyani, S.Kep Iriyani, S. Kep yaitu
mengenai Surat Register
Atas Tanah yang dikeluarkan
oleh Distrik Kota Waisai dan
Kelurahan Waisai Kota yang
menjadi dasar alas hak
SHGB Nomor
712/Sapordanco dan SHGB
Nomor 713/Sapordanco.
2 Ratna SHP 12.000 M2 Pemukiman Bahwa seluruh Penguasaan Distrik Kota Waisai, Mediasi Penanganan
Bondahara 20/Sapordanco bidang tanah dan Pemilikan Kelurahan Sapordanco
dengan Pelapor masuk dan pihak pelapor yang
Pemda Raja dalam areal SHP tidak menjaga bidang
Ampat milik Terlapor. tanahnya
Adapun dasar klaim
kepemilikan bidang
tanah tersebut
adalah Surat
Penguasaan atas
tanah yang
diregister oleh
Distrik Kota Waisai
dan Kelurahan
Sapordanco
Usulan Kebijakan/Strategi
Pencegahan Kasus
12
Diharapkan kepada pihak
Distrik dan Kelurahan agar
melakukan inventariasasi
register dan digitalisasi Surat
Penguasaan Atas Tanah
ataupun Surat Pelepasan Atas
Tanah. 2. Kepada pihak yang
telah mempunya surat alas
hak atas tanah maupun
sertipikat agar menjaga bidang
tanahnya agar tidak
disalahgunakan oleh pihak lain
yang mengakibatkan kerugian
terhadap pemilik bidang tanah
Diharapkan kepada pihak
Distrik dan Kelurahan agar
melakukan inventariasasi
register dan digitalisasi Surat
Penguasaan Atas Tanah
ataupun Surat Pelepasan Atas
Tanah. 2. Kepada pihak yang
telah mempunya surat alas
hak atas tanah maupun
sertipikat agar menjaga bidang
tanahnya agar tidak
disalahgunakan oleh pihak lain
yang mengakibatkan kerugian
terhadap pemilik bidang tanah

Anda mungkin juga menyukai