Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI

Penyediaan Informasi Syarat dan Proses Permohonan Sertifikat Pengganti Karena


Hilang Melalui Brosur di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa

Disusun Oleh :

Nama : Amelia Nanda Puji Astuti

NIP : 199807182022042003

Jabatan : Analis Hukum Pertanahan

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XI

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL

TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Rancangan Aktualisasi dengan judul :

Penyediaan Informasi Syarat dan Proses Permohonan Sertifikat Pengganti Karena


Hilang Melalui Brosur di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa
yang diajukan oleh peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2022
Gelombang II Angkatan XI :

Nama : Amelia Nanda Puji Astuti

NIP : 199807182022042003

Jabatan : Calon Analis Hukum Pertanahan

Satuan/Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa

disetujui dan dinyatakan layak untuk disajikan dalam Seminar Rancangan Aktualisasi,
sebagai salah satu syarat kelulusan pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun
2022 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional pada hari Kamis, tanggal 7 Juli 2022.

Menyetujui:

Bogor, 6 Juli 2022 Sumbawa, 6 Juli 2022

Coach Mentor

(Dyna Cristina, S.H.) (Mochamad Risky, S.ST)

NIP.197809291998032003 NIP. 198202192003121005

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi
pada waktu yang ditentukan. Penulisan rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat
untuk kelulusan prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional dan penulis dituntut agar mampu menerapkan nilai-
nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (BerAKHLAK) sebagai panduan perilaku bagi setiap Aparatur Sipil Negara
(ASN). Nilai dasar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan menjadi
pondasi budaya kerja ASN yang profesional.

Rancangan aktualisasi ini sendiri disusun untuk memenuhi syarat dalam penyelesaian
pendidikan dan pelatihan dasar (Latsar) Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan
Pertanahan Nasional. Dalam prosesnya, penulis mengalami serangkaian proses yang tidak
akan bisa penulis lewati tanpa bantuan dari pihak-pihak lain. Pada kesempatan ini, penulis
ingin berterimakasih kepada pihak-pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini sebagai
berikut:

1. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun material kepada
penulis setiap saat sehingga penulis memiliki kekuatan dalam menyelesaikan semua
kewajiban;
2. Mochamad Risky, S.ST Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Kantor
Pertanahan Kabupaten Sumbawa dan mentor penulis yang telah banyak membantu
dalam memberikan saran dan masukan mengenai perkiraan program kegiatan dalam
pelaksanaan rancangan aktualisasi di instansi nanti;
3. Dyna Cristina, S.H selaku coach yang senantiasa dengan sabar, cermat, teliti dan
sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun rancangan aktualisasi ini;
4. Drs. Arwin Baso, M.M. selaku Penguji yang telah membantu penulis dalam
menyempurnakan Rancangan Aktualisasi ini dan meluangkan waktu untuk menguji
penulis;
5. Seluruh pegawai dan staf Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa;
6. Teman-teman yang paling kubanggakan dan kusayangi, rekan seperjuangan peserta
Latsar CPNS Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional RI
Gelombang II Angkatan XI Tahun 2022.

I
Dalam penyusunan proposal rancangan ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh
penulis. Namun dengan penuh kesabaran, kerja keras, dan pertolongan dari Allah akhirnya
proposal ini dapat diselesaikan.

Penulis sangat mengharapkan adanya masukan untuk penyempurnaan penyusunan


laporan aktualisasi penulis kedepannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sangat ditunggu oleh penulis demi pengembangan diri maupun pengembangan
keilmuan dari laporan ini. Penulis mengharapkan laporan ini dapat berguna dan mampu
menjadi referensi bagi segala pihak.

Sumbawa, 6 Juli 2022

Penulis

Amelia Nanda Puji Astuti,S.H

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................I

LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................................II

DAFTAR ISI...................................................................................................................1

DAFTAR TABEL..........................................................................................................2

DAFTAR BAGAN.........................................................................................................3

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................4

BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................5

A. Latar Belakang...........................................................................................................7
B. Tujuan Organisasi......................................................................................................8
C. Tugas dan Fungsi.......................................................................................................9
D. Struktur Organisasi....................................................................................................13
E. Program dan Kegiatan Saat Ini..................................................................................14

BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI....................................................................15

A. Identifikasi Isu...........................................................................................................15
B. Pemilihan Isu.............................................................................................................21
C. Penentuan Gagasan Pemecah Isu...............................................................................23
D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi...............................................................................26
E. Rekapitulasi Rencana Habituasi................................................................................28
F. Jadwal Kegiatan Aktualisasi......................................................................................31

III
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Program dan Kegiatan...................................................................................................

Tabel 2. Penyajian Isu..................................................................................................................

Tabel 3. Metode USG dalam Penyusunan Urutan Prioritas Isu...................................................

Tabel 4. Analisis Tapisan Alternatif Gagasan dengan Teori McNamara....................................

Tabel 5. Rancangan Kegiatan Aktualisasi...................................................................................

Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.....................................................................................

IV
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa.

Gambar 2. Data Peminjaman Warkah.

Gambar 3. Data Permohonan Sertifikat Pengganti Karena Hilang Tahun 2021-2022

Gambar 4. Fishbone Diagram

V
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang merupakan kementerian yang mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan negara, kementerian dibantu oleh Kantor Wilayah pada
masing-masing provinsi yang diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Dan Kantor Pertanahan. Kantor Wilayah mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional dalam wilayah
provinsi yang bersangkutan. Sementara untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Badan
Pertanahan Nasional dalam wilayah kabupaten, dibentuk Kantor Pertanahan yang dapat
dibentuk lebih dari satu Kantor Pertanahan di tiap kabupaten/kota.
Salah satu kantor pertanahan di lingkup Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa. Dalam
pelaksanaan berbagai tugasnya Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa dibantu dengan
seksi-seksi, salah satunya ialah seksi penetepan hak dan pendaftaran. Seksi penetapan hak
dan pendaftaran merupakan seksi yang bertugas melaksanakan pembinaan, koordinasi,
pelaksanaan dan inventarisasi, identifikasi, pengelolaan data dan penyajian informasi
penetapan hak tanah dan ruang, pendaftaran tanah dan ruang, pemeliharaan hak atas tanah
dan ruang, pendaftaran tanah dan ruang, pemeliharaan hak atas tanah dan ruang,
penatausahaan tanah ulayat dan hak komunal, penetapan dan pengelolaan tanah pemerintah,
hubungan kelembagaan serta pembinaan dan pengawasan mitra kerja dan Pejabat Pembuat
Akta Tanah (PPAT). Dengan tugas-tugas yang erat kaitannya dengan manajemen ASN dan
pelayanan publik tentunya bidang tersebut tidak jarang menemui berbagai permasalahan.
Adapun permasalahan yang sering ditemui atau dominan terjadi yaitu
1. Belum optimalnya tata kelola arsip persuratan pada seksi pendaftaran dan penetapan hak
2. Belum tertibnya administrasi peminjaman warkah
3. Kurangnya akses informasi masyarakat tentang syarat dan proses permohonan sertifikat
pengganti karena hilang

1
Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, Bab VI Tentang Penerbitan Sertifikat Pengganti Pasal 57 menyebutkan
bahwa atas permohonan pemegang hak diterbitkan sertifikat baru sebagai pengganti sertifikat
yang rusak, hilang, masih menggunakan blanko sertifikat yang tidak digunakan lagi, atau
yang tidak diserahkan kepada pembeli lelang dalam suatu lelang eksekusi. Dengan hal
tersebut dapat diartikan bahwa setiap pemegang hak yang mana dalam hal sertifikat yang
dimilikinya rusak, hilang dan lain sebagainya memiliki hak untuk mengajukan permohonan
sertifikat pengganti.

Pengertian dan fungsi sertipikat pengganti pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan
sertipikat hak atas tanah, hanya saja sertipikat pengganti adalah salinan sertipikat yang rusak
atau hilang. Sertipikat pengganti bisa diterbitkan oleh Kantor Pertanahanatas permintaan
pemegang hak atas tanah. Namun didalam sertipikat pengganti nantinya oleh kantor
pertanahan akan dicatat atau diberi penjelasan bahwa sertipikat tersebut adalah sertipikat
pengganti dan isi sertipikat pengganti tersebut tetap sama dengan sertipikat sebelumnya.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pokok Agraria Pasal 19 ayat (2) huruf c
yaitu pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat
dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Pasal 1 angka 20 bahwa sertipikat adalah
surat tanda bukti hak dan Pasal 32 ayat (1) yaitu sertipikat merupakan surat tanda bukti hak
yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Jadi dengan adanya Undang-Undang serta
peraturan tersebut bagi pemegang sertipikat hak atas tanah jelas mempunyai perlindungan
hukum tetap, karena didalam pemilikan suatu hak atas tanah akan mempunyai suatu bukti
sebagai pemegang hak yaitu sertipikat, begitu juga dengan pemegang sertipikat pengganti
yang mana sertipikat pengganti tersebut mempunyai fungsi yang sama dengan sertipikat hak
atas tanah. Sehingga apabila terjadi permasalahan dikemudian hari terhadap pemegang
sertipikat pengganti, maka pemerintah dapat memberikan perlindungan hukum yang tetap
kepada pemegangnya dengan berpedoman pada Undang Undang Pokok Agraria dan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997.

Merujuk pada seberapa penting keberadaan sertifikat atas tanah yang dimiliki
masyarakat dan bagaimana kedudukan sertifikat pengganti bagi masyarakat yang kehilangan
sertifikatnya, kemudian dimaksud perlunya suatu pedoman informasi mengenai syarat dan
proses pengajuan sertifikat pengganti oleh masyarakat. Namun secara nyata dalam lingkup
Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa, informasi mengenai syarat dan proses pengajuan

2
sertifikat pengganti tersebut tidak ditemukan keberadaannya baik secara fisik maupun
informasi langsung dari petugas loket yang bertugas. Padahal bila ditinjau lebih lanjut,
permohonan atas sertifikat pengganti menjadi salah satu pelayanan yang kebutuhannya vital
karena menyangkut bagaimana peran Kantor Pertanahan untuk tetap melindungi hak
masyarakat atas tanah yang dimilikinya. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya peraturan baku
yang menjadi pedoman mengenai syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti. Oleh
sebab itu, dengan uraian yang telah penulis sampaikan maka dirasa perlu agar isu mengenai
kurangnya informasi masyarakat tentang syarat dan proses pengajuan sertifikat hilang
menjadi salah satu isu yang akan penulis bahas.

B. Tujuan Organisasi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional menetapkan Visi
dan Misi untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Presiden yang tertuang dalam RPJMN.
Visi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional selama 5 tahun ke
depan (2020-2024) adalah “Terwujudnya penataan ruang dan pengelolaan pertanahan yang
terpercaya dan berstandar dunia dalam melayani masyarakat untuk mendukung tercapainya
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Untuk mencapai visi tersebut, berdasarkan mandat Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dijalankan melalui 2 misi dengan uraian sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan penataan ruang dan pengelolaan pertanahan yang produktif,
berkelanjutan, dan berkeadilan dioperasionalisasikan dengan berorientasi terhadap
pembangunan yang berkelanjutan yang mencakup aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan
aspek sosial.
2. Menyelenggarakan pelayanan pertanahan dan penataan ruang yang berstandar dunia agar
mampu bersaing dengan negara lain dalam lingkup regional maupun global, serta
mendorong terwujudnya masyarakat yang semakin sejahtera dan maju.

Sedangkan tujuan sendiri disusun sebagai impelementasi atau penjabaran misi,


dengan target yang spesifik dan terukur dalam suatu sasaran. Kementerian Agraria dan Tata
Ruang memiliki tujuan :
1. Menyelenggarakan pengelolaan pertanahan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat;
2. Menyelenggarakan penataan ruang yang adil, aman, nyaman, produktif dan lingkungan
hidup yang berkeadilan;

3
3. Menyelenggarakan pelayanan publik dan tata kelola kepemerintahan yang berkualitas
dan berdaya saing.
Untuk mencapai tujuan ke-3 yaitu menyelenggarakan pelayanan publik dan tata
kelola kepemerintahan yang berkualitas dan berdaya saing, kementerian ATR/BPN
menetapkan sasaran strategis mewujudkan tata kelola kelembagaan yang komprehensif
dan berstandar kepemerintahan yang baik. Tata kelola kepemerintahan (governance)
yang baik tidak dapat dilepaskan dari prinsip-prinsip dasar transparansi, partisipasi, dan
akuntabilitas sebagai unsur utama.
C. Tugas dan Fungsi

Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2030 tentang


Kementerian Agraria dan Tata Ruang, bahwa Kementerian Agraria dan Tata Ruang
(ATR) mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agraria/pertanahan dan tata ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian ATR
menyelenggarakan fungsi :

1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang, survei, dan
pemetaan pertanahan dan ruang, penetapan hak dan pendaftaran tanah, penataan
agraria, pengadaan tanah dan pengembangan pertanahan, pengendalian dan penertiban
tanah dan ruang, serta penanganan sengketa dan konflik pertanahan;
2. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
3. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
4. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang;
5. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Agraria dan Tata Ruang di daerah;
6. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut BPN adalah Lembaga


Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden. BPN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pertanahan

4
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BPN dahulu dikenal dengan
sebutan Kantor Agraria. BPN diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020.
Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo fungsi dan tugas dari organisasi Badan
Pertanahan Nasional dan Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
digabung dalam satu lembaga kementerian yang bernama Kementerian Agraria dan Tata
Ruang. BPN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, BPN menyelenggarakan fungsi:

1. penyusunan dan penetapan kebijakan di bidang pertanahan;


2. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei dan pemetaan pertanahan;
3. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak dan pendaftaran
tanah;
4. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang redistribusi tanah, pemberdayaan
tanah masyarakat, penatagunaan tanah, penataan tanah sesuai rencana tata ruang, dan
penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu;
5. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah dan pengembangan
pertanahan;
6. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian dan penertiban
penguasaan dan pemilikan tanah, serta penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai
rencana tata ruang;
7. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan dan pencegahan
sengketa dan konflik serta penanganan perkara pertanahan;
8. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPN;
9. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN;
10. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pertanahan dan lahan pertanian pangan
berkelanjutan;
11. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan; dan
12. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.

Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa merupakan bagian dari Kementerian


ATR/BPN yang berkedudukan di daerah dan bertanggungjawab langsung kepada Menteri
Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan melalui Sekretaris Jenderal
Kementerian ATR/BPN Republik Indonesia pusat Dalam rangka melaksanakan tugas dan

5
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pertanahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa didirikan sebagai salah satu upaya


pemerintah untuk memenuhi pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam bidang
pertanahan yang berdasarkan pada arah kebijakan pembangunan nasional dengan visi
menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan
dan kenegaraan Republik Indonesia.

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Agrarian Nomor 14 Tahun 2019


tentang Jabatan Pelaksana Nonstruktural di Lingkungan Kementerian Agraria Dan Tata
Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, tugas analis hukum pertanahan adalah :

1. Menerima dan memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan surat-surat yang


berhubungan dengan permohonan Hak Tanah dan pendaftaran Tanah berdasarkan
disposisi pimpinan;
2. Menganalisis dan memproses berkas permohonan sesuai ketentuan yang berlaku;
3. Mempersiapkan petunjuk/penjelasan atas surat dari masyarakat/pihak lain yang
menyangkut hak tanah dan pendaftaran tanah;
4. Membuat hasil risalah berdasarkan jenis layanan yang diserahkan kepada pimpinan
untuk ditindaklanjuti;
5. Membuat konsep SK berdasarkan jenis layanan permohonan pendaftaran tanah; dan
6. Menyusun bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Hak Tanah dan
Pendaftaran Tanah.

6
D. Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa

7
E. Program dan Kegiatan Saat Ini

Tabel 1. Program dan Kegiatan


Program Kegiatan
Pengelolaan dan Penetapan Hak Tanah dan Penetapan Hak Atas Tanah Instansi
Pelayanan Ruang Pemerintah, BUMN dan BUMD
Pertanahan Penetapan Hak Atas Tanah Perorangan
dan Badan Hukum
Pendaftaran Tanah dan Ruang Layanan Pendaftaran Pertama Kali
Penerbitan Sertipikat
Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah
(Pemisahan/Pemecahan/Penggabungan)
Layanan Sertipikat Pengganti Karena
Hilang
Layanan Sertipikat Pengganti Karena
Blanko Lama
Layanan Sertipikat Pengganti Karena
Rusak

Berdasarkan uraian program dan kegiatan di atas, rancangan aktualisasi ini merujuk
pada kegiatan penyelenggaraan pendaftaran tanah dan ruang.

8
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis telah menentukan dan mengidentifikasi
beberapa isu terkait untuk dikembangkan. Adapun isu yang dipilih dapat dilihat pada
Tabel 2.

Tabel 2. Penyajian Isu


Keterkaitan dengan Kondisi yang
No. Isu
Agenda III diharapkan
1 Belum optimalnya tata Kegiatan tata kelola arsip Digitalisasi arsip
kelola arsip persuratan persuratan yang dilakukan persuratan dan tata
pada seksi pendaftaran belum secara optimal dan kelola yang optimal.
dan penetapan hak tidak terdigitalisasi
berkaitan dengan nilai-nilai
smart ASN. Karena pada
dasarnya sebagai ASN di
era sekarang ini dibutuhkan
suatu terobosan yang
mengikuti perkembangan
zaman guna memudahkan
diri pribadi dan lingkungan
kerja dalam melaksanakan
tugas dan fungsi.
2 Belum tertibnya Administrasi peminjaman Digitalisasi administrasi
administrasi warkah yang belum tertib peminjaman warkah.
peminjaman warkah dan tidak terdigitalisasi
berkaitan dengan nilai-nilai
smart ASN dimana sebagai
ASN digitalisasi tertib
administrasi menjadi
keharusan
3 Kurangnya akses Ketidakpahaman staff Tersedianya informasi

9
informasi masyarakat mengenai syarat dan proses tentang syarat dan
tentang syarat dan permohonan sertifikat proses permohonan
proses permohonan pengganti karena hilang sertifikat pengganti
sertifikat pengganti menyebabkan karena hilang.
karena hilang. penyampaian informasi
kepada masyarakat
menjadi minim, hal ini
berkaitan dengan
manajemen ASN. Sebab
setiap ASN harus
melakukan pengembangan
kompetensi dan lain-lain
agar pelayanan yang
diberikan kepada
masyarakat menjadi
maksimal.

Lebih lanjut penulis mendeskripsikan isu-isu yang telah penulis pilih sebagai berikut :

1. Belum optimalnya tata kelola arsip persuratan pada seksi pendaftaran dan penetapan
hak
Pengelolaan arsip dinamis berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2009 Tentang Kearsipan adalah proses pengendalian arsip dinamis secara efisien,
efektif, dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, serta
penyusutan arsip. Berdasarkan Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2021 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas bahwa persuratan atau
korespondensi merupakan bagian dari naskah dinas yang perlu diatur, ditentukan
formatnya, disiapkan, diamankan, disahkan, didistribusikan, dan disimpan dalam
media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
Arsip persuratan pada seksi pendaftaran dan penetapan pada saat ini
pencatatannya masih dilakukan manual oleh staff dan berkas persuratan tersebut juga
belum terdigitalisasi. Dalam arti berkas persuratan yang telah dicatat tersebut tidak
dilakukan penyimpanan lebih lanjut dan hanya disimpan secara fisik. Kegiatan tata
kelola arsip persuratan yang dilakukan belum secara optimal dan tidak terdigitalisasi

10
berkaitan dengan nilai-nilai smart ASN. Karena pada dasarnya sebagai ASN di era
sekarang ini dibutuhkan suatu terobosan yang mengikuti perkembangan zaman guna
memudahkan diri pribadi dan lingkungan kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
Dampak yang akan terjadi jika hal tersebut terus dibiarkan terjadi adalah
apabila berkas fisik arsip persuratan tersebut rusak atau hilang maka tidak akan ada
lagi dokumen berwujud yang dapat digunakan atau menjadi arsip. Selain itu
penyimpanan berkas fisik arsip persuratan secara manual juga akan membutuhkan
ruang yang cukup seiring berjalannya waktu. Oleh sebab itu, dengan analisis dampak
tersebut diatas maka menurut penulis perlunya digitalisasi dan tata kelola yang
optimal arsip persuratan pada seksi pendaftaran dan penetapan hak.
2. Belum tertibnya administrasi peminjaman warkah
Warkah yang disimpan oleh Kantor Pertanahan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sertipikat tanah yang diterbitkan oleh BPN, didalam warkah tersebut
berisi berbagai surat / berkas yang dipersyaratkan, terutama sekali adalah riwayat
beserta bukti penguasaan atau kepemilikan tanah, yang dapat dijadikan dalam
membuat sertipikat asli atau berupa salinan.
Warkah menjadi dokumen negara yang penting dimana tidak sembarangan orang
atau lembaga dapat melihatnya dan mendapatkan informasi dari warkah. Untuk bisa
melihat dan mendapatkan informasi yang terdapat dalam warkah yang disimpan di
Kantor Pertanahan selain oleh pengadilan, maka masyarakat harus mengajukan ijin
resmi kepada Kantor Pertanahan setempat sesuai kedudukan bidang tanah berada, dan
tentunya harus memenuhi berbagai persyaratan dan prosedur yang telah ditentukan.
Selain itu, pegawai kantor pertanahan yang memiliki wewenang pun dalam hal
melakukan peminjaman warkah haruslah melalui prosedur administrasi yang
semestinya. Hal ini diperlukan agar warkah yang dikelola oleh BPN yang memiliki
umur retensi tidak terbatas yang seringkali disebut arsip hidup dapat terjaga
keberadaannya dengan baik. Karena sepanjang bidang tanah yang disertipikatkan itu
tidak hilang maka warkah itu masih tetap berlaku dan dibutuhkan. Jika dikemudian
hari muncul permasalahan yang terkait dengan bidang-bidang tanah yang telah
bersertipikat, maka warkah yang memegang peranan dan digunakan oleh Pemerintah
sebagai bukti otentik dalam menentukan siapa yang benar dari pihak yang
bersengketa tersebut.
Oleh sebab fungsi warkah yang sangat vital inilah dibutuhkan suatu sistem
administrasi peminjaman warkah yang baik khususnya di Kantor Pertanahan
11
Kabupaten Sumbawa. Namun dalam pelaksanaannya secara riil, administrasi
peminjaman warkah tersebut masih berjalan secara manual yang mana pencatatannya
dilakukan hanya dengan mencatat nama peminjam dan tidak dijelaskan secara detail
apa bentuk keperluan dengan warkah tersebut. Administrasi peminjaman warkah yang
belum tertib dan tidak terdigitalisasi berkaitan dengan nilai-nilai smart ASN dimana
sebagai ASN digitalisasi tertib administrasi menjadi keharusan
Dampak dari administrasi peminjaman warkah yang manual ini menyulitkan
pegawai yang membutuhkan informasi mengenai ketersediaan warkah yang
dibutuhkan karena tidak jarang ketika membutuhkan warkah tertentu, pegawai yang
membutuhkan tersebut harus langsung menemui penanggungjawab ruang arsip untuk
mengkonfirmasi apakah warkah yang dibutuhkan tersebut tersedia. Oleh sebab itu,
penulis menyimpulkan bahwa masalah terkait belum tertibnya administrasi
peminjaman warkah menjadi masalah yang penulis putuskan menjadi salah satu isu
yang harus diperhatikan. Berikut data peminjaman warkah sebagaimana bisa dilihat
pada gambar 1 berikut.
Gambar 2. Data Peminjaman Warkah

12
3. Kurangnya akses informasi masyarakat tentang syarat dan proses permohonan
sertifikat pengganti karena hilang.

Gambar 3. Data Permohonan Sertifikat Pengganti Karena Hilang Tahun 2021-2022

13
Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, Bab VI Tentang Penerbitan Sertifikat Pengganti Pasal 57
menyebutkan bahwa atas permohonan pemegang hak diterbitkan sertifikat baru
sebagai pengganti sertifikat yang rusak, hilang, masih menggunakan blanko sertifikat
yang tidak digunakan lagi, atau yang tidak diserahkan kepada pembeli lelang dalam
suatu lelang eksekusi. Dengan hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap pemegang
hak yang mana dalam hal sertifikat yang dimilikinya rusak, hilang dan lain
sebagainya memiliki hak untuk mengajukan permohonan sertifikat pengganti.
Sebagaimana dapat terlihat dalam gambar 3 bahwa pada tahun 2021 hingga
2022 terdapat 51 pemohon sertifikat pengganti karena hilang, dengan rincian untuk
tahun 2021 terdapat 39 permohonan dan dengan berjalannya tahun 2022 terdapat 12
permohonan. Permohonan sertifikat pengganti karena hilang menjadi penting karena
syarat dan proses yang dibutuhkan tidaklah sama dengan pengajuan permohonan
sertifikat pengganti karena rusak, masih menggunakan blanko sertifikat yang tidak
digunakan lagi, atau yang tidak diserahkan kepada pembeli lelang dalam suatu lelang
eksekusi. Sementara itu, pada kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa khususnya
seksi Pendaftaran dan Penetapan Hak informasi mengenai syarat dan proses
permohonan sertifikat pengganti karena hilang masih sangat minim seperti tidak
adanya syarat tertulis mengenai pengajuan permohonan terkait sertifikat pengganti
karena hilang beserta prosedur yang harus dijalani masyarakat. Selain itu
ketidakpahaman staff mengenai syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti
karena hilang menyebabkan penyampaian informasi kepada masyarakat menjadi
minim, hal ini berkaitan dengan manajemen ASN. sebab setiap ASN harus melakukan
pengembangan kompetensi dan lain-lain agar pelayanan yang diberikan kepada

14
masyarakat menjadi maksimal.Dampaknya adalah masyarakat yang kehilangan
sertifikat hak miliknya akan kebingungan dalam mencari informasi terkait sertifikat
pengganti karena hilang, pelayanan yang terkesan lambat yang diterima masyarakat
terkait permohonan tersebut, dan berujung pada kepuasan masyarakat yang rendah
yang akan berakibat pada kurangnya rasa percaya masyarakat pada pelayanan Kantor
Pertanahan pada umumnya.

B. Pemilihan Isu
Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah Metode USG, merupakan
salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
Penentuannya berdasarkan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan
menentukan skala 1 sampai 5, sebagaimana tercantum dalam Tabel 3. yang mana isu
dengan skor tertinggi ialah isu prioritas.
Urgency : seberapa mendesak isu itu yang harus dibahas, dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi;

Seriousness : seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul jika isu tersebut tidak dipecahkan;

Growth : seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang jika tidak


ditangani sebagaimana mestinya

Tabel 3. Metode USG dalam Penyusunan Urutan Prioritas Isu


No Identifikasi Isu Urgent Seriou Growt Score
s h
Belum optimalnya tata kelola arsip
1 persuratan pada seksi pendaftaran dan 3 2 2 7
penetapan hak.
Kurang tertibnya administrasi
2 3 3 3 9
peminjaman warkah.
Kurangnya akses informasi masyarakat
3 tentang syarat dan proses permohonan 5 5 5 15
sertifikat pengganti karena hilang.

15
Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan alat analisis USG, maka isu utama
yang perlu dicarikan solusinya adalah kurangnya akses informasi masyarakat tentang
syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti karena hilang.
Isu tersebut dirasa menjadi isu paling utama yang harus diperhatikan sebab pada
dasarnya sertifikat memiliki fungsi yang sangat penting bagi pemegang hak atas tanah.
Dalam proses pembuktian kepemilikan suatu hak atas tanah yang menjadi pembuktian
yang kuat dan meyakinkan adalah adanya sertifikat hak atas tanah tersebut. Kantor
pertanahan kabupaten sumbawa sebagaimana kewenangannya juga telah beberapa kali
menerima laporan kasus hilangnnya sertifikat hak atas tanah dari pemilik hak atas tanah.
Berkaitan dengan kasus kehilangan sertifikat hak atas tanah ini, maka kantor pertanahan
sumbawa secara teknis pelaksanaan berwenang mengambil kebijakan untuk pengganti
hak milik atas tanah hilang tersebut.
Oleh sebab itu untuk memperlancar kegiatan tersebut dibutuhkan suatu informasi
yang tersusun secara baku terkait dengan sertifikat hilang, baik yang terkait dengansyarat-
sryarat yang harus disiapkan oleh masyarakat dan proses yang harus dijalani guna
mendapatkan sertifikat pengganti.

16
C. Penentuan Gagasan Pemecah Isu
Sebelum penentuan gagasan pemecahan isu terkait core issue yang terpilih perlu
diketahui penyebab permasalahan yang menjadi isu utama pada laporan ini. Untuk
mengetahui penyebab permasalahan yang menjadi isu utama tersebut maka dilakukan
analisa menggunakan metode Fishbone. Analisis Fishbone yang digambarkan melalui
diagram tulang ikan (fishbone diagram) dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.

Gambar 3. Fishbone Diagram

MAN MATHERIAL

SDM yang tidak paham mengenai


Banyaknya tunggakan
syarat dan proses sertifikat pengganti
permohonan sertifikat pengganti
karena hilang karena hilang

Kurangnya literasi tentang


syarat dan proses sertifikat
pengganti karena hilang

Kurangnya akses
informasi masyarakat
tentang syarat dan
proses permohonan
sertifikat pengganti
karena hilang.
Belum optimalnya penggunaan
komputer dan media sosial kantor
terkait informasi syarat dan
proses permohonan sertifikat
pengganti karena hilang
Tidak tersedianya informasi
mengenai syarat dan proses
permohonan sertifikat pengganti
karena hilang

METHOD MACHINE

Setelah mengetahui penyebab permasalahan yang menjadi isu utama dengan metode
Fishbone, seperti yang terlihat pada Gambar 4, kemudian penulis menemukan 3 (tiga) ide
alternatif gagasan sebagai pemecahan isu terkait isu utama yang terpilih, yaitu :

17
1. Pembuatan brosur terkait syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti karena
hilang.
2. Mensosialisasikan pada setiap staff baik yang berada di loket maupun yang berada di
seksi pendaftaran dan penetapan hak terkait syarat dan proses permohonan sertifikat
pengganti karena hilang.
3. Sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan syarat dan proses permohonan sertifikat
pengganti karena hilang.

Berdasarkan ketiga gagasan tersebut, kemudian penulis melakukan analisis


menggunakan Analisis Tapisan McNamara. Tapisan ini digunakan untuk menentukan
gagasan yang paling tepat untuk dijadikan rencana aktualisasi berdasarkan indikator
Efektifitas, Efisiensi (biaya), dan Kemudahan dari gagasan-gagasan tersebut. Setelah
dianalisis berdasarkan indikator-indikator tersebut akan terpilih 1 (satu) gagasan yang
memiliki nilai paling besar guna menentukan tahapan selanjutnya berdasarkan dari
gagasan yang terpilih. Hasil analisis tapisan McNamara dapat dilihat seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Analisis Tapisan Alternatif Gagasan dengan Teori McNamara

ALTERNATIF EFEKTIVITA
NO EFISIENSI KEMUDAHAN TOTAL KETERANGAN
GAGASAN S

1 Menyediakan
informasi berupa
brosur terkait
syarat dan proses 3 4 4 11 TERPILIH
permohonan
sertifikat pengganti
karena hilang.

2. Mensosialisasikan 3 4 3 10
pada setiap staff
baik yang berada
di loket maupun
yang berada di
seksi pendaftaran
dan penetapan hak
terkait syarat dan

18
proses
permohonan
sertifikat pengganti
karena hilang.

3. Sosialisasi
langsung kepada
masyarakat terkait
dengan syarat dan
2 2 2 6
proses
permohonan
sertifikat pengganti
karena hilang.

Berdasarkan hasil analisis tapisan alternatif gagasan dengan teori McNamara, seperti
pada Tabel 4, maka gagasan pemecahan isu terkait isu utama yang terpilih adalah
“Pembuatan brosur terkait syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti
karena hilang.” Hal ini dikarenakan ide gagasan ini memungkinkan untuk dilaksanakan
dengan menciptakan informasi dalam bentuk brosur yang berisi syarat dan proses
permohonan sertifikat pengganti karena hilang dengan waktu yang lebih cepat, cara yang
mudah, efektif dan efisien.. Brosur ini dapat digunakan oleh seluruh pegawai sebagai
tambahan ilmu guna meningkatkan kompetensi setiap pegawai Kantor Pertanahan
Kabupaten Sumbawa demi mewujudkan pelayanan publik yang berorientasi pelayanan.

19
D. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Unit kerja : Seksi Pendaftaran dan Penetapan Hak Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya tata kelola arsip persuratan pada seksi pendaftaran dan penetapan hak.
2. Kurang tertibnya administrasi peminjaman warkah.
3. Kurangnya akses informasi masyarakat tentang syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti karena
hilang.

Isu Terpilih : Kurangnya akses informasi masyarakat tentang syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti karena hilang.

Gagasan Alternatif : 1. Menyediakan informasi berupa brosur terkait syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti karena hilang..

2. Mensosialisasikan pada setiap staff baik yang berada di loket maupun yang berada di seksi pendaftaran dan
penetapan hak terkait syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti karena hilang.

3. Sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti karena hilang.

Gagasan Terpilih : 1. Pembuatan brosur terkait syarat dan proses permohonan sertifikat pengganti karena hilang.

Rancangan Kegiatan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di Seksi Pendaftaran dan Penetapan Hak.Kantor Pertanahan Kabupaten
Sumbawa dapat dilihat pada Tabel 5.

20
Tabel 5. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Keterangan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Visi-Misi Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1. Telaah 1.1 Mengunduh Catatan Agenda III : Dengan melakukan Penelaahan
Peraturan peraturan dan hasil Manajemen ASN telaahan terhadap peraturan yang
Menteri Negara ketentuan terkait telaahan peraturan yang berlaku terkait
Agraria Nomor syarat dan proses mengenai Agenda II: berlaku makan syarat dan
3 Tahun 1997 permohonan syarat dan Berorientasi Pelayanan : akan teridentifikasi proses
tentang sertifikat proses solutif dalam pemenuhan syarat dan prosedur permohonan
Ketentuan pengganti karena permohonan kebutuhan masyarakat tentang sertifikat sertifikat
Pelaksanaan hilang. sertifikat Akuntabilitas : teliti, detail, pengganti karena pengganti
Peraturan 1.2 Memahami pengganti akurat, bertanggung jawab. hilang sehingga karena hilang
Pemerintah syarat dan proses karena Kompeten : peningkatan akan mendukung bertujuan untuk
Nomor 24 permohonan hilang kompetensi diri terwujudnya memahami
Tahun 1997 sertifikat Adaptif : menyesuaikan diri penataan ruang dan kebijakan
Tentang pengganti karena terhadap peruabahan dan pengelolaan terkait
Pendaftaran hilang. proaktif pertanahan yang permohonan
Tanah dan 1.3 Menulis catatan terpercaya dan sertifikat
Peraturan singkat terkait berstandar dunia. pengganti

21
Kepala Badan syarat dan proses karena hilang
Pertanahan permohonan yang selama ini
Nasional sertifikat tidak dipahami
Nomor 1 Tahun pengganti karena menjadi jelas
2020 Tentang hilang. dan dipahami
Standar sehingga akan
Pelayanan dan menguatkan
Pengaturan nilai-nilai
Pertanahan Kementerian
ATR/BPN
yaitu melayani,
professional,
dan terpercaya.
2. Membuat konsep 2.1 Membuat konsep Konsep dan Agenda III : Dengan melakukan Pembuatan
dan desain dan desain desain Manajemen ASN dan Smart pembuatan konsep konsep dan
brosur brosur brosur ASN dan desain brosur desain brosur
2.2 Melakukan maka syarat dan terkait syarat
konsultasi Agenda II : proses permohonan dan proses
dengan mentor Berorientasi Pelayanan : sertifikat pengganti permohonan
terkait konsep Ramah, solutif dan dapat karena hilang yang sertifikat
dan desain diandalkan. teridentifikasi pengganti
brosur Akuntabilitas : teliti, detail, dapat tersusun karena hilang

22
2.3 Melakukan akurat, bertanggung jawab. dengan rapi dan bertujuan untuk
perbaikan konsep Kompeten : peningkatan menarik sehingga mempermudah
dan desain kompetensi diri akan mendukung masyarakat
brosur sesuai Harmonis : menghargai terwujudnya dalam
dengan arahan setiap orang apapun latar penataan ruang dan memperoleh
dan saran mentor belakangnya. pengelolaan informasi
Adaptif : menyesuaikan diri pertanahan yang terkait layanan
terhadap perubahan, terpercaya dan sertifikat
berinovasi dan berstandar dunia. pengganti
mengembangkan karena hilang
kreativitas. yang selama ini
Kolaboratif : terbuka untuk tidak tersedia
bekerja untuk tujuan menjadi
bersama tersedia dan
dapat diakses
oleh seluruh
masyarakat
sehingga akan
menguatkan
nilai-nilai
Kementerian
ATR/BPN

23
yaitu melayani,
professional,
dan terpercaya.
3. Mencetak brosur - Memeriksa ulang Brosur yang Agenda III : Dengan melakukan Pencetakan
konsep dan telah dicetak Manajemen ASN dan Smart pencetakan brosur brosur
desain brosur ASN tentang syarat dan mengenai
- Menyiapkan proses permohonan syarat dan
peralatan untuk Agenda II : sertifikat pengganti proses
mencetak brosur Berorientasi Pelayanan : karena hilang maka permohonan
- Melakukan cekatan dan melakukan informasi tersebut sertifikat
pencetakan perbaikan tiada henti. akan menjadi lebih pengganti
brosur Akuntabilitas : teliti, detail, mudah diakses oleh karena hilang
menggunakan akurat, bertanggung jawab masyarakat bertujuan agar
printer terhadap penggunaan sehingga informasi yang
kekayaan dan barang milik mendukung sebelumnya
negara. terwujudnya tidak dapat
Kompeten : peningkatan penataan ruang dan diakses oleh
kompetensi diri pengelolaan masyarakat
Adaptif : proaktif dan pertanahan yang menjadi dapat
menyesuaikan diri terhadap terpercaya dan diakses
perubahan. berstandar dunia. sehingga akan
menguatkan

24
nilai-nilai
Kementerian
ATR/BPN
yaitu melayani,
professional,
dan terpercaya.
4 Menyebarkan 4.1 Menempelkan Brosur yang Agenda III : Dengan Penyebaran
brosur kepada brosur ditempat- telah Manajemen ASN dan Smart menyebarkan brosur kepada
masyarakat tempat strategis ditempel ASN brosur dengan cara masyarakat
dengan di Kantor agar dapat menempelnya dengan
menempelnya Pertanahan diketahui Agenda II : ditempat-tempat menempelnya
ditempat-tempat Kabupaten oleh Berorientasi pelayanan : strategis dan ditempat-
strategis di Sumbawa masyarakat memahami dan memenuhi mengunggahnya di tempat strategis
Kantor 4.2 Mempersiapkan dan kebutuhan masyarakat, media sosial di Kantor
Pertanahan informasi dalam informasi ramah, cekatan, solutif dan Kantor Pertanahan Pertanahan
Kabupaten bentuk jpg agar dalam dapat diandalkan. Kabupaten Kabupaten
Sumbawa dan dapat diunggah bentuk jpg Akuntabilitas : jujur, Sumbawa maka Sumbawa dan
mengunggahnya melalui media yang bertanggung jawab, cermat, informasi mengunggahny
melalui media sosial kantor diunggah disiplin dan berintegritas mengenai syarat a melalui media
sosial kantor. 4.3 Mengunggah melalui tinggi, penggunaan dan proses sosial kantor
informasi dalam media sosial kekayaan dan barang milik permohonan bertujuan untuk
bentuk jpg Kantor negara secara bertanggung sertifikat pengganti menyediakan

25
melalui media Pertanahan jawab, efektif, dan efisien. karena hilang akan informasi
sosial Kantor Kabupaten Kompeten : meningkatkan dapat diakses oleh mengenai
Pertanahan Sumbawa kompetensi diri dan masyarakat dan syarat dan
Kabupaten melaksanakan tugas dengan kualitas pelayanan proses
Sumbawa kualitas terbaik. pertanahan yang permohonan
Harmonis : menghargai diberikan oleh sertifikat
setiap orang apa pun latar Kantor Pertanahan pengganti
belakangnya Kabupaten karena hilang
Loyal : menjaga nama baik Sumbawa akan kepada
pimpinan dan instansi semakin baik masyarakat
Adaptif : Inovatif dan sehingga yang
kreatif serta menyesuaikan mendukung sebelumnya
diri terhadap perubahan terwujudnya dianggap
penataan ruang dan kurang
pengelolaan responsif
pertanahan yang menjadi jelas
terpercaya dan dan terukur
berstandar dunia. sehingga akan
menguatkan
nilai-nilai
Kementerian
ATR/BPN

26
yaitu melayani,
professional,
dan terpercaya.

E. REKAPITULASI RENCANA HABITUASI NILAI BerAKHLAK

Jumlah penerapan / Habituasi Nilai


No Kegiatan / Tahapan Kegiatan Berorientasi
Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif Jumlah
pelayanan

27
1 Telaah Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997 Tentang Pendaftaran Tanah dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Standar Pelayanan
dan Pengaturan Pertanahan
1.4 Mengunduh peraturan dan
ketentuan terkait syarat dan
1 1 1 1 4
proses permohonan sertifikat
pengganti karena hilang.
1.5 Memahami syarat dan proses
permohonan sertifikat pengganti 1 1 2
karena hilang.
1.6 Menulis catatan singkat terkait
syarat dan proses permohonan 1 1 1 3
sertifikat pengganti karena hilang.
2 Membuat konsep dan desain brosur
2.1 Membuat konsep dan desain
1 1 1 1 4
brosur
2.2 Melakukan konsultasi dengan
mentor terkait konsep dan desain 1 1 1 1 1 5
brosur
2.3 Melakukan perbaikan konsep dan
desain brosur sesuai dengan 1 1 1 3
arahan dan saran mentor
3 Mencetak brosur
3.1 Memeriksa ulang konsep dan 1 1 1 1 4

28
desain brosur
3.2 Menyiapkan peralatan untuk
1 1 2
mencetak brosur
3.3 Melakukan pencetakan brosur
1 1 1 1 4
menggunakan printer
4 Menyebarkan brosur kepada masyarakat dengan menempelnya ditempat-tempat strategis di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa
dan mengunggahnya melalui media sosial kantor.
4.4 Menempelkan brosur ditempat-
tempat strategis di Kantor 1 1 1 1 1 1 6
Pertanahan Kabupaten Sumbawa
4.5 Mempersiapkan informasi dalam
bentuk jpg agar dapat diunggah 1 1 1 1 1 1 6
melalui media sosial kantor
4.6 Mengunggah informasi dalam
bentuk jpg melalui media sosial
1 1 1 1 1 1 6
Kantor Pertanahan Kabupaten
Sumbawa
10 11 12 4 4 7 1 49

29
F. JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


No Tahapan Kegiatan Jadwal kegiatan

30
Juli Agustus
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7
1. Telaah Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
Tentang Pendaftaran Tanah dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Standar Pelayanan dan Pengaturan
Pertanahan
1.1 Mengunduh peraturan dan
ketentuan terkait syarat dan
proses permohonan sertifikat
pengganti karena hilang.
1.2 Memahami syarat dan proses
permohonan sertifikat
pengganti karena hilang.
1.3 Menulis catatan singkat terkait
syarat dan proses permohonan
sertifikat pengganti karena
hilang.
2. Membuat konsep dan desain brosur
2.1 Membuat konsep dan desain
brosur
2.2 Melakukan konsultasi dengan
mentor terkait konsep dan

31
desain brosur
2.3 Melakukan perbaikan konsep
dan desain brosur sesuai
dengan arahan dan saran
mentor
3. Mencetak brosur
3.1 Memeriksa ulang konsep dan
desain brosur
3.2 Menyiapkan peralatan untuk
mencetak brosur
3.3 Melakukan pencetakan brosur
menggunakan printer
4. Menyebarkan brosur kepada masyarakat dengan menempelnya ditempat-tempat strategis di Kantor Pertanahan Kabupaten Sumbawa dan
mengunggahnya melalui media sosial kantor
4.1 Menempelkan brosur
ditempat-tempat strategis di
Kantor Pertanahan Kabupaten
Sumbawa
4.2 Mempersiapkan informasi
dalam bentuk jpg agar dapat
diunggah melalui media sosial

32
kantor
4.3 Mengunggah informasi dalam
bentuk jpg melalui media
sosial Kantor Pertanahan
Kabupaten Sumbawa

33

Anda mungkin juga menyukai