Oleh :
Nama : Maulana.M.Yusuf,S.Si
NIP : 199501062022031001
KEMENTERIAN PERTANIAN
CIAWI – BOGOR
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR PNS,
NAMA : MAULANA.M.YUSUF,S.Si
NIP : 199501062022031001
Telah diuji di depan penguji pada Hari Kamis Tanggal 4 Agustus 2022
MENTOR PEMBIMBING/COACH
i
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini dengan sebaik-
baiknya dan tepat waktu. Terselesaikannya laporan rancangan aktualisasi ini tidak
dapat dilepaskan dari bantuan serta dukungan berbagai pihak, yaitu:
1. Bapak Dr. Suharyanto, SP.MP selaku Kepala Balai Penelitian Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Sumatera Selatan (BPTP Sumsel).
2. Ibu Vinna Septiana, A.Md. selaku mentor dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-
nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS mendukung smart Goverment di
unit kerja BPTP Sumsel.
ii
DAFTAR ISI
iii
7. Kolaboratif .................................................................................................... 11
B. KEDUDUKAN DAN PERAN PNS MENDUKUNG SMART GOVERMENT ...... 11
1. Manajemen ASN .......................................................................................... 11
2. SMART ASN ................................................................................................ 12
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI .......................................... 13
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu ........................................................................... 13
B. Analisa Isu ....................................................................................................... 14
C. Dampak Isu Bila Tidak Diselesaikan ............................................................... 20
D. Gagasan Pemecahan Isu ................................................................................ 21
E. Rencana Kegiatan Aktualisasi ......................................................................... 24
F. Jadwal Rancangan Aktualisasi ........................................................................ 40
BAB V PENUTUP...................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 42
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. 43
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................................... 54
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi yang bekerja pada instansi
pemerintah. Peraturan tentang ASN terdapat dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 yang
dimaksudkan bahwa ASN sebagai birokrasi merupakan profesi pelayanan publik.
ASN memiliki fungsi sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik dan
Perekat Pemersatu Bangsa.
Profesi ASN wajib menerapkan Nilai-Nilai dasar dan kode etik dalam bekerja, SE
Menteri PANRB No 20 Tahun 2021 menetapkan tetntang Implementasi Core Value
ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Dengan Employe Value Proposition Employe
Branding Bangga Melayani Bangsa.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi negara No.1 tahun 2021.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Habituasi dan aktualisasi merupakan sarana untuk penyelesaian isu
permasalahan di Instansi CPNS. Proses kegiatan latsar CPNS berfokus untuk
pembelajaran sikap dan perilaku ASN, core values ASN, kedudukan dan peran ASN
yang disertai dengan habituasi dan aktualisasi.
Melalui habituasi dan aktualisasi latsar CPNS diharapkan menghasilkan PNS
profesional yang berkarakter dan beperan sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki nilai-nilai dasar
BerAKHLAK.
Gagasan aktualisasi yang diajukan penulis adalah “Optimalisasi Manajemen
Analisa Sampel Laboratorium BPTP Sumatera Selatan dengan cara pembuatan
Surat Perintah Uji dan Surat Perintah Kerja memanfaatkan Google Document”.
Gagasan tersebut untuk menjawab core issue yang didapatkan yaitu Manajemen
sistem analisa Sampel Laboratorium BPTP Sumsel yang belum optimal karena belum
1
terlibatnya manajer mutu dan manajer teknis pada Sistem manajemen analisa
sampel laboratorium sehingga mempengaruhi Existensi, Profesionalisme dan
Kredibelitas laboratorium BPTP Sumsel.
B. Tujuan
Adapun rancangan aktualisasi nilai nilai dasar ASN ini bertujuan agar peserta
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III diharapkan mampu untuk:
1. Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang profesional dan
bertanggung jawab sesuai tugas dan jabatan sehingga dapat mendukung
terwujudnya SMART GOVERNMENT.
2. Mengaktualisasikan gagasan aktualisasi untuk menjawab tantangan core issue
yang diperoleh di unit tugas penulis.
C. Manfaat
Manfaat dari penyusunan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar, kedudukan
dan peran PNS untuk mendukung Smart Government ini adalah:
1. Bagi Laboratorium BPTP Sumsel manfaat yang didapatkan adalah terlibatnya
manajer mutu dan manajer teknis sehingga sistem manajemen analisa sampel
laboratorium serta existensi, profesional dan kredibelitas Laboratorium
meningkat.
2. Bagi Penulis Rancangan aktualisasi ini diharapkan memberikan manfaat untuk
menerapkan ilmu yang didapat dipelatihan dasar, mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ASN BerAKHLAK pada gagasan yang menjawab core.
D. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi dan habituasi akan dilakukan selama 14 hari di Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan (BPTP Sumsel) dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, mengimplementasikan Manajemen
ASN dan Smart ASN agar terwujudnya Smart Govermance pada unit kerjadan
organisasi. Kegiatan dilakukan di Laboratorium BPTP Sumsel, JL. Kol. H. Barlian
Km. 6 No. 83 Palembang, Sumatera Selatan, pada Laboratorium BPTP Sumsel.
Adapun Waktu pelaksanaan dimulai pada tanggal 08 Agustus s.d 26 Agustus 2022.
2
BAB II PROFIL BPTP SUMATERA SELATAN
3
Pertanian) Sumatera Selatan merupakan setingkat eselon tiga yang dikukuhkan oleh
SK Mentan No. 350/Kpts/OT.210/6/2001 tanggal 14 Juni 2001
4
3. Struktur dan Susunan Organisasi
Adapun Struktur dan Susunan dari Organisasi BPTP Sumatera Selatan
dalam lingkup Kementerian Pertanian RI dapat dilihat pada gambar 1.
Kementerian
Pertanian RI
Badan Litbang
Pertanian
BBP2TP
BPTP
Sumatera Selatan
Sebagai salah satu unit kerja di bawah Eselon III, BPTP Sumatera Selatan
dipimpin oleh seorang Kepala dengan jabatan Eselon IIIa. Dalam menjalankan tugas,
Kepala BPTP Sumatera Selatan dibantu oleh unit kerja Struktural (1 eselon IVa) yaitu
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok Kerja Non Struktural. Tugas BPTP
Sumatera Selatan yaitu Melaksanakan pengkajian, perakitan, pengembangan dan
diseminasi teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi
5
Dr. Suharyanto Daffa, SP,MP
Kepala BPTP Balitbangtan Sumsel
Rosdiana, SE
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kelompok Fungsional
PPID
Website, Perpustakaan,
Laboratorium
Misi
6
pegawai Kementerian Pertanian merupakan identitas bagi semua pegawai yang
didasarkan pada Permentan Nomor: 65/Permentan/OT.140/11/2012 yaitu:
7
9. Melakukan kegiatan pengawasan dan monitoring pada produk yang
dihasilkan
10. Melakukan pemeliharaan fungsi peralatan laboratorium
11. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik
tertulis maupun lisan sesuai bidang tugasnya.
C. Role Model
Role model atau teladan adalah seseorang yang menjadi contoh yang baik
dalam bersikap dan berperliaku, yang seyogyanya dapat disintesis sikap dan perilaku
itu dalam kehidupan sehari-hari. BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) merupakan Nilai-Nilai Dasar
Profesi Seorang ASN.
a. Berorientasi Pelayanan
8
b. Akuntabel
c. Kompeten
d. Harmonis
Dr. Suharyanto mengimplementasi nilai dasar Harmonis hal ini dapat dilihat
bahwa dalam memimpin BPTP sumsel beliau memelihara keberagaman, dan tidak
membeda-bedakan staff sehingga terbentuk lingkungan kerja yang kondusif
e. Loyal
Dr. Suharyanto menerapkan nilai dasar loyal, dibuktikan dengan adanya apel
setiap senin dimana semua kegiatan dari apel tersebut merupakan perwujudan
kesetiaan akan NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
f. Adaptif
Dr. Suharyanto menerapkan nilai dasar ASN adaptif, adapun implementasi dari
nilai dasar adaptif ialah dengan adanya aplikasi Pacak yang berbasis Android dalam
menjawab perkembangan teknologi.
g. Kolaboratif
Dr. Suharyanto menerapkan nilai dasar ASN kolaboratif, dimana selaku kepala
Balai BPTP Sumsel, Dr. Suharyanto melakukan kerja sama dengan lembaga
legislatif, lembaga pendidikan, dan yang utama adalah para petani.
9
BAB III TINJAUAN LITERATUR
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan merupakan Nilai yang sangat penting untuk diterapkan
sebagai seorang ASN dimana Berorientasi pelayanan merupakan wujud dari
memahami dan memenuhi kebutuhan Masyarakat; Ramah, Cekatan, Solutif dan
dapat diandalkan serta Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabel ialah salah satu core value dari seorang ASN, dimana Akuntabilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/ organisasi yang
memberikan amanat. Akuntabilitas public memiliki tiga fungsi utama: Untuk
menyediakan control demokrasi; untuk mencegah korupsi dan penyalah gunaan
kekuasaan; dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
3. Kompeten
Kompeten ialah perpaduan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
terindikasi dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai dengan tuntuan
pekerjaan. Nilai kompeten adalah wujud dimana seorang ASN selalu berupaya
meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
gemar membantu orang lain belajar; serta melaksanan tugas dengan kualtias terbaik.
10
4. Harmonis
Keanekaragaman bangsa dan budaya Indonesia merupakan salah satu
kekayaan dari Indonesia. Akan tetapi kekayaan ini dapat menjadi suatu tantangan
akibat dari perbedaan bangsa dan budaya tersebut. Sebagai seorang ASN
diwajibkan dapat menerapkan nilainya dalam berbangsa dan bernegara dimana
seorang ASN adalah perekat dan pemersatu bangsa. Oleh karena itu penting bagi
ASN untuk berpegang pada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Wujud dari Harmonis adalah apabila ASN bersikap toleran atas perbedaan.
5. Loyal
Seorang ASN harus menerapkan sikap Loyal yang merupakan core value dalam
kehidupan bekerja sebagai seorang ASN. Wujud dari sikap Loyal Seorang ASN
adalah memiliki dedikasi dan mengutamakan bangsa dan negara.
6. Adaptif
Seorang ASN juga harus menerapkan sikap Adapti sebagai nilai dalam
kehidupan bekerja sebagai seorang ASN. Wujud dari sikap Adaptif dari Seorang ASN
adalah terus melakukan Inovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun
menghadapi perubahan.
7. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan core value yang penting bagi seorang ASN. Dikarenakan
seorang ASN yang dapat menerapkan Core Value Kolaboratif akan dapat
membangun kerja sama yang sinergis.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur
negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
11
partai politik.ASN memiliki peran sebagai :Pelaksana Kebijakan Publik; Pelayan
Publik; Perekat dan Pemersatu Bangsa.
ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan pemerintah. Dan ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan.
2. SMART ASN
Persaingan global saat ini masuk dalam ranah digital, termasuk pada sistem
pemerintahan. Indonesia, mau tidak mau, juga ikut dalam arus revolusi industri 4.0
tersebut. Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) dipaksa untuk adaptif terhadap
teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat, dan efisien. Digitalisasi birokrasi
untuk pelayanan yang optimal, adalah hal yang tak bisa disanggah. Pemerintah
melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PANRB) menerapkan Human Capital Management Strategy menuju Smart ASN
2024.
Smart ASN disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang
semakin kompleks. Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme,
profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing,
berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas, Serta
memiliki digital talent dan digital leader. Selain itu, SMART ASN adalah langkah
utama dan paling penting untuk terwujudnya SMART GOVERMENT.
12
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
13
Kesehatan Kerja/Health, Safety, and Environment (K3/HSE). Dan pelatihan
K3/HSE merupakan wujud komitmen lab pada manajemen resiko.
4. Belum siapnya laboratorium BPTP Sumsel untuk akreditasi.
Berdasarkan hasil diskusi dengan pengelola lab diketahui belum lengkapnya
persyaratan manajemen mutu serta ketersediaan SOP penjaminan mutu terkhusus
ISO 17025:2017 merupakan penyebab lab belum terakreditasi. Lab pengujian
yang sudah menerapkan standardisasi yang berpedoman kepada klausul
akreditasi oleh KAN dapat meningkatkan kepercayaan publik. Dengan
Terakreditasinya laboratorium oleh KAN menjadikan lab meningkat pada
profesionalitas dan kredibelitasnya.
5. Masih manualnya pengisian survey Indeks Kepuasan pelanggan pada
Pelayanan PPID BPTP Sumsel
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan PPID. Diketahui Pengisian
Survey indeks kepuasan pelanggan masih manual menggunakan kertas. Masih
manualnya sistem Pengisian Survey Indeks Kepuasan cukup memakan waktu
yaitu 5-10 menit. Dalam menghadapi Indutri 4.0 perlu adanya transformasi digital
pada pelayanan disegala aspek sehingga terbentuk smart goverment. Dan hal
tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
B. ANALISA ISU
Analisa APKL
14
No. Isu Kriteria Isu Keterkaitan Keterangan
A P K L dengan
kedudukan &
Peran ASN
1 Belum Optimalnya √ √ √ √ Manajemen Memenuhi
ManajemenAnalisa ASN & Smart
Sampel Laboratorium ASN
BPTP Sumsel
2 Tidak adanya Buku √ √ X X Manajemen Tidak
Perekaman Sampel pada ASN
Pelayanan Laboratorium
BPTP Sumsel
3 Keselamatan dan √ √ √ √ Manajemen Ya
kesehatan civitas ASN &
laboratorium yang SMART ASN
terancamakibat belum
adanya pelatihan tentang
K3/HSE laboratorium di
Laboratorium BPTP
Sumsel.
4 Belum siapnya √ √ √ √ Manajemen Tidak
laboratorium BPTP ASN dan
Sumsel untuk akreditasi SMART ASN
5 Masih manualnya pengisian √ √ √ X Manajemen Ya
survey Indeks Kepuasan ASN dan
pelanggan pada Pelayanan SMART ASN
PPID BPTP Sumsel
Tabel 1. Pemilihan ISU dengan Metode APKL
Keterangan :
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak
15
ditemukannya SPU dan SPK disemua arsip Sampel yang dianalisa dilaboratorium,
hal tersebut menandakan belum terlibatnya manajer mutu dan manajer teknis pada
manajemen analisa sampel laboratorium dan berdampak pada Existensi, profesional
dan kredibilitas lab. Isu ini Problematik karena apabila isu ini tidak segera ditangani
dengan baik maka laboratorium akan kehilangan existensi, kredibilitas dan
profesionalitas yang mengakibatkan kehilangannya pelanggan. Belum terlibatnya
manajer mutu dan manajer teknis terhadap manajemen analisa sampel lab
merupakan suatu permasalahan yang perlu diselesaikan. Isu ini memenuhi
Kekhalayakan karena mempertaruhkan Existensi, kredibilitas dan profesionalitas
laboratorium sebagai institusi yang menaungi semua civitas laboratorium, terutama
pada manajemen analisa sampel laboratorium. Sehingga isu ini menyangkut masalah
banyak pihak. Isu ini memenuhi kriteria Layak karena isu tersebut dapat diselesaikan
dengancara pembuatan form Surat Perintah Uji (SPU) dan surat perintah kerja (SPK)
yang terintegrasi digital menggunakan google document dan google
drive.Penggunaan google document dan google drive pada pembuatan SPU dan
SPK memenuhi Manajemen ASN dan SMART ASN.
Isu nomor (2), yaitu “Tidak adanya Buku Perekaman Sampel pada Pelayanan
Laboratorium BPTP Sumsel.” Tidak memenuhi Problematik dan Layak. Isu ini
Aktual karena isu tersebut memang benar terjadi. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan tidak adanya rekaman pembukuan terhadap sampel yang dianalisa oleh
petugas penerima sampel. Isu ini memenuhi kriteria Problematik karena isu ini berisi
informasi pada proses penerimaan sampel, dimana hal ini akan mempengaruhi
kredibelitas laboratorium. Isu ini tidak memenuhi kriteria Kekhalayakan karena
penyelesaiannya mudah dengan cara membuat buku agenda berisi informasi sampel.
Isu ini tidak memenuhi kriteria Layak karena isu tersebut dapat diselesaikan dengan
satu buah buku agenda yang bisa diselesaikan kapan saja. Selain itu, isu ini tidak
termasuk ke dalam SMART ASN karena implementasi tidak melibatkan Industri 4.0
Isu nomor (3), yaitu “Keselamatan dan kesehatan civitas laboratorium yang
terancamakibat belum adanya pelatihan tentang K3/HSE laboratorium di
Laboratorium BPTP Sumsel.” memenuhi semua kriteria APKL. Isu ini Aktual
16
karena isu tersebut memang benar terjadi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan lab
belum pernah melakukan pelatihan K3/HSE pada setiap civitas lab padahal hal
tersebut merupakan hal yang penting sebagai upaya antisipasi pada kecelakaan
kerja. Isu ini Problematik karena apabila isu ini tidak segera ditangani dengan baik,
maka potensi bahaya dan risiko terkait K3/HSE di lab sulit untuk dikendalikan dengan
baik dalam penangannya. Isu ini memenuhi Kekhalayakan karena mempertaruhkan
kesiap siagaan lab dan keselamatan seluruh civitas laboratorium. Isu ini memenuhi
kriteria Layak karena isu ini dapat diselesaikan dengan pelatihan K3/HSE lab untuk
seluruh civitas lab terutama pada tenaga teknis yang kontak langsung dengan bahan-
bahan kimia. Serta isu ini memenuhi Manajemen ASN karena pelatihan K3/HSE lab
merupakan komitmen manajemen risiko terhadap sistem penjaminan mutu. Selain itu
SMART ASN dapat dibuktikan dengan terlibatnya penggunaan industry 4.0 sebagai
media pelatihan K3/HSE.
Isu nomor (4), yaitu “Belum siapnya laboratorium BPTP Sumsel untuk
akreditasi” karena belum lengkapnya persyaratan manajemen mutu dan belum
tersedianya SOP terkait penjaminan mutu untuk ISO 17025:2017 di Laboratorium
BPTP Sumsel. memenuhi semua kriteria APKL. Isu ini Aktual karena isu tersebut
memang benar terjadi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan manajemen
laboratorium yang perlu dilakukan pembenahan. Isu ini Problematik karena apabila
isu ini tidak segera ditangani dengan baik akan berdampak buruk bagi laboratorium
karena keraguan pelanggan akan hasil uji yang dikeluarkan oleh lab. Dan
mengakibatkan lab kehilangan pelanggan. Isu ini memenuhi Kekhalayakan karena
mempertaruhkan kredibilitas dan profesionalitas laboratorium, civitas laboratorium
serta kepercayaan pelanggan. Isu ini memenuhi kriteria Layak karena isu tersebut
dapat diselesaikan dengan kesiapan dalam melengkapi syarat manajemen dan SOP
jaminan mutu sesuai ISO 17025:2017. Selain itu, isu ini juga masuk ke dalam
Manajemen ASN dan SMART ASN karena pemanduan dengan pemanfaatan ISO
17025:2017 dapat memanfaatkan teknologi digital.
17
Isu ini Aktual karena isu tersebut memang benar terjadi. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan masih manualnya pengisian survey indeks kepuasan pelanggan
yang menghabiskan waktu 5-10 menit. Isu ini tidak memenuhi kriteria Problematik
karena isu ini tidak terlalu kompleks dalam penyelesaian. Isu ini memenuhi kriteria
Kekhalayakan karena memberikan kemudahan pada pengisian survey indeks
kepuasan. Isu ini tidak memenuhi kriteria Layak karena isu harus memanfaatkan
pengetahuan IT yang kompleks sehingga sulit untuk diselesaikan isu ini tergolong
manajemen ASN dan SMART ASN dimana dalam transformasi pengisian survey
indeks kepuasan pelanggan melibatkan Industri 4.0.
18
U: Urgent Skor 5: Sangat U, S, G
S: Seriousness Skor 4: U, S, G
G: Growth Skor 3: Cukup U, S, G
Skor 2: Kurang U, S, G
Skor 1: Tidak U, S, G
Isu nomor (2), yaitu “Belum siapnya laboratorium BPTP Sumsel untuk
akreditasikarena belum lengkapnya persyaratan manajemen mutu” di
Laboratorium BPTP Sumsel merupakan isu dengan tingkat prioritas kedua karena
skor urgency = 5, seriousness = 5, dan growth = 4. Skor Urgency : 5, menandakan
bahwa keterdesakan isu tersebut sangat tinggi sehingga perlu untuk ditindaklanjuti
dengan melakukan pembenahan pada lab agar dapat dipersiapkan pada syarat-
syarat akreditasi. Karena hal ini menyangkut kepercayaan pelanggan atas hasil yang
dikeluarkan oleh lab. Lab yang profesional dan kredibel adalah lab yang telah
terakreditasi. Skor Seriousness : 5, mengindikasikan bahwa isu tersebut sangat
serius agar dikaji lebih dalam mempersiapkan akreditasi pada lab. Apabila tidak
19
dipersiapkan syarat-syarat ISO 17025:2017, lab akan sulit untuk mendapatkan
kepercayaan pelanggan terkait hasil uji yang dikeluarkan. Sehingga lab berpotensi
kehilangan pelanggan. Skor Growth :4, mengindikasikan pertumbuhan isu tersebut
berisiko. Hal ini jika tidak terakreditasinya laboratorium dan belum lengkapnya
persyaratan manajemen mutu serta belum tersedianya SOP terkait penjaminan mutu
untuk ISO 17025:2017 maka kepercayaan pelanggan terhadap hasil pengujian,
keabsahaan hasil uji menjadi sulit untuk dipertanggung jawabkan.
Isu nomor (3), yaitu “Keselamatan dan kesehatan civitas laboratorium yang
terancam akibat belum adanya pelatihan tentang K3/HSE laboratorium di
Laboratorium BPTP Sumsel” merupakan isu dengan tingkat prioritas ketiga karena
skor urgency = 5, seriousness = 5, dan growth = 3. Skor Urgency :5 menandakan
bahwa keterdesakan isu tersebut sangat tinggi sehingga perluuntuk segera dibahas
dan ditindaklanjuti untuk mengantisipasi risiko keamanan dan kesehatan kerja pada
civitas lab, khususnya analis lab. Skor Seriousness : 5 menandakan bahwa isu
tersebut serius untuk dikaji lebih lanjut untuk mengantisipasi risiko keamanan dan
kesehatan dan keselamatan kerja bagi para civitas lab. Skor Growth :3 menandakan
pertumbuhan isu tersebut Cukup berisiko memberikan dampak pada kepercayaan
publik terhadap komitmen Lab BPTP Sumsel dalam menjaga kredibilitas dan
profesionalitas. Penilaian cukup beresiko bukan tanpa alasan, pertumbuhan isu yang
cukup berisiko memberikan dampak terhadap kredibilitas dan profesionalitas tingkat
internal BPTP karena pada jangka pendek dapat diselesaikan secara regulatif skala
laboratorium dengan alternatif memberikan ijin pada civitas lab untuk meningkatkan
kompetensi K3 secara mandiri dan dengan subsidi laboratorium.
Berdasarkan hasil uji tapisan lanjutan dengan metode USG telah diperoleh isu
utama, yaitu “Belum Optimalnya Manajemen Analisa Sampel Laboratorium BPTP
Sumsel” yang akan dibahas dan dikaji untuk diselesaikan permasalahannya dengan
mencari gagasan alternatif sebagai solusi.
20
sampel laboratorium yang tidak melibatkan manajer mutu dan manajer teknis tidak
memenuhi syarat ISO. Berdasarkan ISO syarat manajemen mutu, sampel yang akan
di analisa dilaboratorium harus mempunyai Surat perintah uji (SPU) yang tervalidasi
manajer mutu, dan surat perintah kerja (SPK) yang tervalidasi oleh manajer teknis.
21
No. Alternatif Gagasan Kriteria Total Prioritas
Alternatif Skor
Gagasan
K B L
1 Optimalisasi manajemen analisa sampel 5 5 4 14 I
laboratorium, dengan cara Pembuatan
Form Surat Perintah Uji dan Surat Perintah
Kerja memanfaatkan google document dan
google drive.
2 Optimalisasi manajemen analisa sampel 5 3 4 12 II
laboratorium, dengan cara mendatangkan
konsultan laboratorium.
3 optimalaisasi manajemen laboratorium 4 3 4 11 III
dengan mengikuti pelatihan syarat
manajemen mutu.
Tabel 3. Prioritas Gagasan Pemecahan Isu Metode Mc.Namara
Keterangan:
K: Kontribusi Skor 5: Sangat K, B, L
B: Biaya Skor 4: K, B, L
L: Layak Skor 3: Cukup K, B, L
Skor 2: Kurang K, B, L
Skor 1: Tidak K, B, L
22
penulis akan membuat form SPU dan SPK memanfaatkan Google Document dan
menyimpannya dalam google drive. Skor Layak : 4, hal ini menandakan alternatif
gagasan tersebut layak untuk diterapkan karena penyelesaian optimalisasi
manajemen sampel laboratorium dengan terlibatnya manajer mutu dan manajer
teknis pada manajemen analisa sampel laboratorium dapat dilaksanakan dengan
adanya SPU dan SPK yang dibuat memanfaatkan Google document dan google
drive, sehingga manajemen analisa sampel laboratorium menjadi lebih optimal.
23
Berdasarkan hasil uji tapisan lanjutan McNamara Tabel 3 dapat diperoleh
alternatif gagasan untuk memecahkan permasalahan pada isu utama, yaitu
“optimalisasi manajemen analisa sampel laboratorium”. Setelah mendapatkan
alternatif gagasan untuk menjawab masalah pada isu utama, penulis membuat
rencana kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi antara lain sebagai
berikut:
3) Melakukan observasi dan berdiskusi dengan SDM yang aktif terlibat pada
sistem manajemen analisa sampel laboratorium.
4) Pembuatan form Surat Perintah Uji (SPU) dan Surat Perintah Kerja (SPK)
menggunakan Google Document, dan Google drive.
5) Sosialisasi dan Evaluasi Form SPU & SPK di Google Documentkepada SDM
yang aktif terlibat pada manajemen analisa sampel laboratorium.
a. Tahapan Kegiatan
24
1. Membuat janji dan pertemuan dengan mentor untuk konsultasi terkait gagasan
yang akan diterapkan.
b. Output/hasil
Hasil yang akan dicapai dari konsultasi dengan mentor adalah jadwal konsultasi
dengan mentor, hasil diskusi didapatkan untuk optimalisasi manajemen analisa
sampel laboratorium perlu adanya pembuatan SPU dan SPK, dengan
memanfaatkan google document dan google drive
1. Membuat janji dan pertemuan dengan mentor untuk konsultasi terkait gagasan
yang akan diterapkan;
Berorientasi Pelayanan :
Penulis akan berinisiatif menghubungi Mentor terlebih dahulu untuk
menentukan jadwal pertemuan.
Akuntabel :
Penulis akan disiplin datang tepat waktu sesuai dengan jadwal janji
pertemuan yang telah ditentukan.
Kompeten :
Penulis terus mempelajari sistem manajemen laboratorium sebelum
membuat janji konsultasi dengan mentor.
Harmonis :
Penulis akan menghindari konflik saat diskusi dan konsultasi dengan mentor
agar suasana kondusif
Loyal :
Penulis berkomitmen akan menerapkan semua arahan hasil diskusi yang
telah disepakati dengan mentor secara mufakat sesuai dengan mandat
konstitusi negara.
25
Adaptif :
Penulis akan berusaha berpikiran terbuka terhadap berbagai saran dan
masukan yang membangun dari mentor untuk penerapan gagasan
aktualisasi yang lebih baik.
Kolaboratif :
Penulis melakukan konsultasi dan diskusi dengan membuka diri dan
melibatkan berbagai ide mentor
Berorientasi Pelayanan :
Penulis akan berinisiatif dan solutif pada saat pelaksanaan diskusi.
Akuntabel :
Penulis akan disiplin berdiskusi pada gagasan aktualisasi.
Kompeten :
Penulis Antusias melakukan pengembangan gagasan saat diskusi
Harmonis :
Penulis menghindari konflik saat diskusi dan konsultasi dengan mentor agar
suasana kondusif
Loyal :
Penulis berkomitmen menerapkan semua arahan hasil diskusi yang telah
disepakati dengan mentor secara mufakat sesuai dengan mandat konstitusi
negara.
Adaptif :
Penulis akan berusaha berpikiran terbuka terhadap berbagai saran dan
masukan yang membangun dari mentor untuk penerapan gagasan
aktualisasi yang lebih baik.
Kolaboratif :
Penulis melakukan konsultasi dan diskusi dengan membuka diri dan
melibatkan berbagai ide mentor
26
Berorientasi Pelayanan :
Penulis akan Inisiatif dan solutif pada pencatatan notulensi hasil konsultasi
dengan mentor.
Akuntabel :
Penulis akan Mencatat Notulensi dari konsultasi secara Faktual dan Jujur.
Kompeten :
Penulis akan Terus melakukan pengembangan dari hasil notulensi dari
konsultasi dengan mentor.
Harmonis :
Penulis akan mencatat dan mengkaji hasil notulensi secara kondusif
Loyal :
Penulis akan Mencatat notulensi hasil konsultasi secara mufakat sesuai
dengan konstitusi negara.
Adaptif :
Penulis akan berusaha berpikiran terbuka terhadap notulensi hasil konsultasi
dan menerima berbagai saran dan masukan yang membangun dari mentor
untuk penerapan gagasan aktualisasi yang lebih baik.
Kolaboratif :
Penulis melakukan pengembangan bersama dari hasil notulensi
27
penguatan nilai budaya organisasi yaitu profesionalisme karena penulis menunjukan
upaya peningkatan profesionalitas dengan diskusi untuk manajemen laboratorium
a. Tahapan Kegiatan
b. Output/hasil
Berorientasi Pelayanan :
Penulis akan berinisiatif dan solutif pada pada pencarian refrensi yang
digunakan
Akuntabel :
Penulis akan disiplin Hanya melakukan Pengkajian Literatur pada
manajemen laboratorium.
Kompeten :
Penulis akan terus melakukan pengembangan pada referensi manajemen
laboratorium yang diperoleh.
Harmonis :
Penulis akan Melakukan Pengkajian Manajemen laboratorium pada suasa
kondusif
Loyal :
28
Penulis akan mengkaji literatur sesuai dengan konstitusi yang berlaku pada
manajemen laboratorium.
Adaptif :
Penulis akan Menyesuaikan diri dan kompetensi pada pengkajian literatur
manajemen laboratorium.
Kolaboratif :
Penulis akan Mengembangkan hasil kajian demi kemajuan bersama
laboratorium
3. Melakukan observasi dan berdiskusi dengan SDM yang aktif terlibat pada
sistemmanajemen analisa sampel laboratorium.
a. Tahapan Kegiatan
1. Membuat Janji dengan SDM yang aktif terlibat pada sistem manajemen analisa
sampel laboratorium.
29
2. Melakukan observasi dan Berdiskusi dengan SDM sistem manajemen analisa
sampel laboratorium.
b. Output/hasil
Hasil yang akan dicapai dari kegiatan observasi dan diskusi dengan SDM yang
aktif terlibatpadasistemmanajemen analisa sampel laboratorium adalah jadwal
pertemuan, serta persetujuan dan dukungan atas untuk optimalisasi manajemen
analisa sampel laboratorium dengan adanya form SPU dan SPK yang terintegrasi
dalam bentuk notulensi hasil observasi dan diskusi.
1. Membuat Janji dengan SDM yang terlibat pada sistem manajemen analisa
sampel laboratorium;
Berorientasi Pelayanan :
Penulis akan berinisiatif menghubungi SDM yang aktif terlibat pada sistem
manajemen analisa sampel laboratorium terlebih dahulu untuk menentukan
jadwal pertemuan guna melakukan observasi, serta membuka ruang diskusi
yang solutif pada penentuan jadwal.
Akuntabel :
Penulis akan berkomitmen datang tepat waktu sesuai dengan jadwal janji
pertemuan yang telah ditentukan.
Kompeten :
Penulis akan terus mempelajari sistem manajemen laboratorium sebelum
melakukan diskusi dengan SDM yang aktif terlibat.
Harmonis :
Penulis menghindari konflik saat diskusi dan observasi dengan SDM yang
aktif terlibat secara kondusif
Loyal :
30
Penulis akan menerapkan waktu pertemuan pada jam kerja secara mufakat
sesuai dengan konstitusi Negara.
Adaptif :
Penulis akan menyesuaikan waktu pada penentuan jadwal diskusi dengan
SDM yang aktif terlibat
Kolaboratif :
Penulis akan melakukan kerjasama dalam pencapaian kesepakatan
penentuan waktu diskusi
Berorientasi Pelayanan :
Penulis akan berinisiatif dan solutif saat diskusi dengan SDM yang aktif
terlibat.
Akuntabel :
Penulis akan disiplin untuk berdiskusi pada topik gagasan aktualisasi yaitu
pengoptimalan manajemen sampel analisa sampel laboratorium.
Kompeten :
Penulis akan mempelajari bersama gagasan aktualisasi yang akan
diterapkan dilaboratorium.
Harmonis :
Penulis menghindari konflik saat diskusi dan observasi dengan sdm yang
aktif terlibat agar suasana kondusif
Loyal :
Penulis berkomitmen melangsungkan diskusi secara mufakat sesuai dengan
konstitusi..
Adaptif :
Penulis akan berusaha berpikiran terbuka terhadap berbagai saran dan
masukan yang membangun dari SDM yang aktif terlibat untuk penerapan
gagasan aktualisasi yang lebih baik.
Kolaboratif :
31
Penulis akan melangsungkan kerja sama saat diskusi dan observasi untuk
meningkatkan sistem kerjasama manajemen laboratorium.
Berorientasi Pelayanan :
Penulis akan berinisiatif dan solutif pada pencatatan notulensi hasil diskusi
dengan SDM yang terlibat manajemen analisa sampel laboratorium.
Akuntabel :
Penulis berkomitmen mencatat secara jujur dan faktual hasil diskusi yang
telah disepakati bersama.
Kompeten :
Penulis akan mempelajari notulensi hasil diskusi dengan SDM yang aktif
terlibat pada manajemen analisa sampel laboratorium.
Harmonis :
Penulis mencatat dan mengkaji notulensi hasil diskusi dengan SDM yang
aktif terlibat sistem manajemen sampel laboratorium secara kondusif.
Loyal :
Penulis berkomitmen akan mencatat notulensi secara mufakat sesuai dengan
konstitusi negara.
Adaptif :
Penulis bersikap untuk berpikiran terbuka terhadap notulensi hasil diskusi
dengan SDM yang aktif terlibat sistem manajemen sampel laboratorium
Kolaboratif :
Penulis akan melakukan pengembangan bersama terkait notulensi hasil
diskusi dengan SDM yang aktif terlibat sistem manajemen sampel
laboratorium
observasi dan diskusi dengan SDM yang terlibat pada sistem manajemen analisa
sampel laboratorium hal tersebut digunakan sebagai upaya optimalisasi manajemen
32
analisa sampel laboratorium merupakan langkah awal dalam mengkaji dan
menyelesaikan isu yang memberikan dampak peningkatan kompetensi dan
profesionalitas dari manajemen laboratorium. Gagasan alternatif ini berkontribusi
pada visi BPTP Sumsel yaitu “menjadi lembaga penelitian yang maju” dan pada misi
BPTP Sumsel yang pertama yaitu “menghasilkan dan mendiseminasikan teknologi
untuk pengembangan pertanian.
Observasi dan diskusi dengan SDM yang aktif terlibat pada sistem manajemen
analisa sampel lab tentunya memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu komitmen
karena penulis menunjukan kesungguhan dan komitmen dalam observasi dan diskusi
guna meningkatkan kompetensi laboratorium
4. Pembuatan form Surat Perintah Uji (SPU) dan Surat Perintah Kerja (SPK)
menggunakan Google Document, dan Google drive.
a. Tahapan Kegiatan
2. Melakukan registrasi akun email pada Google Document dan Google Drive
b. Output/hasil
Hasil yang akan dicapai dari Pembuatan form Surat Perintah Uji (SPU) dan Surat
Perintah Kerja (SPK) menggunakan Google Document, dan Google drive adalah
Akun email google, SPU dan SPK pada google doc dan tersimpan di google
drive.
Berorientasi Pelayanan :
33
Penulis akan berinisiatif serta solutif pada pembuatan akun gmail untuk
laboratorium berdasarkan diskusi bersama.
Akuntabel :
Penulis berkomitmen dan bertanggung jawab pada pembuatan akun gmail
Laboratorium
Kompeten :
Penulis Antusias dalam belajar hal baru pada orang yang kompeten di
bidangnya dalam pembuatan akun gmail agar dapat terwujudnya
peningkatan kompetensi sistem manajemen analisa sampel laboratorium .
Harmonis :
Penulis akan melakukan pembuatan akun gmail labortarium sesuai
kesepakatan yang dihasilkan secara kondusif
Loyal :
Penulis berkomitmen menerapkan konstitusi dan peraturan yang berlaku
pada pembuatan akun gmail laboratorium
Adaptif :
Penulis menerapkan permikiran terbuka terhadap masukan pada pembuatan
akun gmail laboratorium
Kolaboratif :
Penulis akan melakukan diskusi dan kerjasama untuk mencapai kesepakatan
pembuatan akun gmail laboratorium
2. Melakukan registrasi akun email pada Google Document dan Google Drive.
Berorientasi Pelayanan :
Penulis akan berinisiatif serta solutif dalam melakukan registrasi akun email
pada Google Document dan Google Drive.
Akuntabel :
Penulis akan berkomitmen serta bertanggung jawab dalam meregistrasi akun
gmail yang sudah disepakati bersama pada google document.
Kompeten :
34
Penulis akan terus belajar pada SDM IT yang berkompeten di bidangnya
dalam melakukan registrasi akun gmail di Google Document dan Google
drive.
Harmonis :
Penulis akan melakukan registrasi akun gmail pada google document sesuai
kesepakatan yang kondusif
Loyal :
Penulis berkomitmen untuk menerapkan konstitusi dan peraturan yang
berlaku pada registrasi akun gmail untuk google document.
Adaptif :
Penulis akan menerapakan permikiran terbuka terhadap proses
peregistrasian akun gmail di google document
Kolaboratif :
Penulis akan melakukan diskusi dan kerjasama untuk mencapai kesepakatan
proses registrasi akun gmail laboratorium di Google Document dan Google
Drive
3. Membuat Form SPU dan SPK menggunakan Google Document dan Google
Drive.
Berorientasi Pelayanan :
Penulis akan berinisiatif serta solutif dalam pembuatan Form SPU dan SPK
menggunakan Google Document dan Google Drive.
Akuntabel :
Penulis akan berkomitmen serta bertanggung jawab dalam pembuatan Form
SPU dan SPK menggunakan Google Document dan Google Drive.
Kompeten :
Penulis akan terus belajar pada SDM IT yang berkompeten di bidangnya
dalam pembuatan Form SPU dan SPK menggunakan Google Document dan
Google Drive.
Harmonis :
35
Penulis akan membuat Form SPU dan SPK menggunakan Google Document
dan Google Drive sesuai kesepakatan yang kondusif
Loyal :
Penulis berkomitmen untuk menerapkan konstitusi dan peraturan yang
berlaku pada pembuatan Form SPU dan SPK menggunakan Google
Document dan Google Drive.
Adaptif :
Penulis akan menerapakan permikiran terbuka terhadap proses pembuatan
Form SPU dan SPK menggunakan Google Document dan Google Drive.
Kolaboratif :
Penulis akan melakukan diskusi dan kerjasama dalam pembuatan Form SPU
dan SPK menggunakan Google Document dan Google Drive.
Pembuatan form Surat Perintah Uji (SPU) dan Surat Perintah Kerja (SPK)
menggunakan Google Document, dan Google drive merupakan upaya optimalisasi
manajemen analisa sampel, dan menjadi kegiatan yang mampu meningkatkan
kompetensi dan profesionalitas laboratorium. Gagasan alternatif ini berkontribusipada
visi BPTP Sumsel yaitu “menjadi lembaga penelitian yang maju” dan pada misi BPTP
Sumsel yang pertama yaitu “menghasilkan dan mendiseminasikan teknologi untuk
pengembangan pertanian”.
Pembuatan form Surat Perintah Uji (SPU) dan Surat Perintah Kerja (SPK)
menggunakan Google Document, dan Google drivemerupakan upaya optimalisasi
manajemen analisa sampel, dan menjadi kegiatan yang mampu meningkatkan
kompetensi laboratorium, dan profesionalitas laboratorium hal ini tentunya
memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu profesionalisme karena penulis
menunjukan upaya pengoptimalan manajemen analisa sampel laboratorium.
5. Sosialisasi & Evaluasi Form SPU & SPK di Google Document kepada SDM
yang aktif terlibat pada manajemen analisa sampel laboratorium
36
a. Tahapan Kegiatan
1. Sosialisasi Form SPU &SPK di Google Document kepada SDM yang aktif
terlibat pada manajemen analisa sampel laboratorium.
b. Output/hasil
Hasil yang akan dicapai adalah terdapatnya form SPU & SPK dalam bentuk file
digital di google document. Dan luaran terakhir adalah notulensi hasil evaluasi
1. Sosialisasi Form SPU &SPK di Google Document kepada SDM yang aktif
terlibat pada manajemen analisa sampel laboratorium :
Berorientasi Pelayanan :
Penulis Inisiatif dan solutif membuat materi sosialisasi untuk
mensosialisasikan penggunaan google document sebagai penyedia form
SPU & SPK sebagai upaya optimalisasi manajemen analisa sampel
laboratorium.
Akuntabel :
Penulis disiplin dan berkomitmen dan bertanggung jawab dalam Sosialsasi
form SPU & SPK menggunakan google Document dan Google drive.
Kompeten :
Penulis Terus belajar terkait sosialisasi Form SPU &SPK di Google
Document
Harmonis :
Penulis akan melakukan sosialisasi form SPU dan SPK sesuai kesepakatan
yang dihasilkan secara kondusif
Loyal :
Penulis berkomitmen menerapkan konstitusi dan peraturan yang berlaku saat
melakukan sosialisasi form SPU dan SPK
37
Adaptif :
Penulis cepat menyesuaikan diri dengan saran dan masukan pada kegiatan
sosialisasi form SPU & SPK.
Kolaboratif :
Penulis akan bekerja sama untuk pencatatan hasil kegiatan sosialisasi
bersama form SPU dan SPK.
Berorientasi Pelayanan :
Penulis Inisiatif dan solutif dalam pelaksaanan evaluasi dari Form SPU &SPK
di Google Document.
Akuntabel :
Penulis disiplin dan berkomitmen dan bertanggung jawab dalam
melangsungkan evaluasi Form SPU & SPK di Google Document.
Kompeten :
Penulis Terus belajar terkait Evaluasi Form SPU & SPK di Google Document
Harmonis :
Penulis akan melakukan Evaluasiu form SPU dan SPK secara kondusif
Loyal :
Penulis berkomitmen menerapkan konstitusi dan peraturan yang berlaku saat
melakukan evaluasi form SPU dan SPK
Adaptif :
Penulis cepat menyesuaikan diri dengan saran dan masukan pada kegiatan
evaluasi form SPU & SPK.
Kolaboratif :
Penulis akan bekerja sama untuk pencatatan hasil kegiatan evaluasi form
SPU dan SPK.
Sosialisasi dan evaluasi form Surat Perintah Uji (SPU) dan Surat Perintah Kerja
(SPK) menggunakan Google Documentmerupakan upaya optimalisasi manajemen
38
analisa sampel laboratiorium, dan bertujuan meningkatkan kompetensi dan
profesionalitas laboratorium. Gagasan alternatif ini berkontribusipada visi BPTP
Sumsel yaitu “menjadi lembaga penelitian yang maju” dan pada misi BPTP Sumsel
yang pertama yaitu “menghasilkan dan mendiseminasikan teknologi untuk
pengembangan pertanian”.
Sosialisasi dan evaluasi form Surat Perintah Uji (SPU) dan Surat Perintah Kerja
(SPK) menggunakan Google Documentmerupakan upaya optimalisasi manajemen
analisa sampel, dan menjadi kegiatan yang mampu meningkatkan kompetensi
laboratorium, dan profesionalitas laboratorium hal ini tentunya memberikan
penguatan nilai organisasi, yaitu keteladan karena penulis menunjukan upaya dalam
keterbukaan menerima saran dan masukan dalam rangka pengoptimalan manajemen
analisa sampel laboratorium.
39
F. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI
Pelaksanaan kegiatan – kegiatan aktualisasi direncanakan berlangsung secara efektif selama 14 hari kerja terhitung
per tanggal 8 Agustus 2022 – 26 Agustus 2022. Rincian jadwal harian kegiatan aktualisasi dalam tabel 4 :
No Kegiatan Agustus
8 9 10 11 12 15 16 18 19 22 23 24 25 26
1 Melakukan konsultasi dengan mentor terkait dengan
rencana peningkatan manajemen Analisa Sampel sebagai
upaya mengoptimalisasi manajemen analisa sampel
laboratorium.
2 Melakukan pengkajian literatur manajemen laboratorium
sebagai upaya peningkatan kompetensi dan wawasan.
3 Melakukan observasi dan berdiskusi kepada SDM yang aktif
terlibat pada manajemen analisa sampel laboratorium.
4 Pembuatanform Surat Perintah Uji (SPU) dan Surat Perintah
Kerja (SPK) menggunakanGoogle Document, dan Google
drive.
5 Sosialisasi & Evaluasi Form SPU & SPK di Google
Document
Tabel 4 Jadwal Rancangan Aktualisasi Isu Keterangan : (Rencana Aktualisasi)
40
BAB V PENUTUP
Belum Optimalnya manajemen analisa sampel laboratorium BPTP Sumsel telah
dipilih menjadi isu utama (core issue) dalam rancangan aktualisasi berdasarkan
metode uji APKL dan USG. Belum optimalnya manajemen analisa sampel
laboratorium ini dikarenakan tidak adanya Surat Perintah Uji (SPU) dan Surat
Perintah Kerja (SPK) yang dimana dua hal tersebut merupakan bukti dari keterlibatan
manajer mutu dan manajer teknis pada manajemen analisa sampel laboratorium.
Apabila Isu ini tidak segera diselesaikan, isu tersebut akan berpotensi menurunnya
existensi, kredibilitas serta profesionalismenya. Pembuatan SPU dan SPK
memanfaatkan google document dan google drive. Perbaikan ini merupakan langkah
awal menuju perbaikan-perbaikan yang lain di laboratorium BPTP Sumsel. Hal ini
merupakan upaya meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan
pelanggan dan sejalan dengan visi BPTP Sumsel yaitu “Lembaga Penelitian dan
Pengembangan Pertanian terkemuka di Dunia dalam Mewujudkan Sistem Pertanian
Bio-Industri Tropika Berkelanjutan”. Oleh sebab itu, diperoleh alternatif gagasan yang
muncul dari isu utama tersebut yaitu “Optimalisasi manajemen analisa sampel
laboratoriu”. Upaya optimalisasi ini merupakan kegiatan agar terbentuknya
laboratorium yang profesional dan memiliki kredibilitas yang baik. Kegiatan
rancangan aktualisasi ini dilaksanakan selama 14 hari kerja mulai tanggal08 Agustus
2022 hingga 26 Agustus 2022 dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif (BerAKHLAK), serta kedudukan dan peran PNS yang mendukung Smart
Government melaui Manajemen ASN dan SMART ASN.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rancangan Aktualisasi
Nama : Maulana.M.Yusuf,S.Si
Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya ManajemenAnalisa Sampel
Laboratorium BPTP Sumsel
2. Tidak adanya Buku Perekaman Sampel pada Pelayanan
Laboratorium BPTP Sumsel.
3. Keselamatan dan kesehatan civitas laboratorium yang
terancamakibat belum adanya pelatihan tentang K3/HSE
laboratorium di Laboratorium BPTP Sumsel.
4. Belum siapnya laboratorium BPTP Sumsel untuk
akreditasi
5. Masih manualnya pengisiansurvey Indeks Kepuasan
pelanggan pada Pelayanan PPID BPTP Sumsel
Isu yang diangkat : Belum Optimalnya ManajemenAnalisa Sampel Laboratorium
BPTP Sumsel
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi manajemen analisa sampel laboratorium,
dengan cara Pembuatan Form Surat Perintah Uji dan Surat
Perintah Kerja memanfaatkan google document dan google
drive.
43
Keterkaitan dengan nilai Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
NO Kegiatan Tahapan Output
dasar ASN visi dan misi organisasi Budaya Organisasi
1 Melakukan Membuat janji dan Notulensi Hasil Berorientasi Pelayanan Konsultasi dan diskusi Diskusi dan
konsultasi pertemuan dengan Konsultasi : Inisiatif dan solutif pada merupakan tahapan konsultasi dengan
dengan mentor mentor untuk konsultasi dengan Mentor penentuan jadwal. pencarian isu terkait mentor mengenai
terkait dengan terkait gagasan yang Akuntabel : Disiplin optimalisasi manajemen
rencana akan diterapkan datang tepat waktu manajemen analisa laboratorium
peningkatan Kompeten : Mempelajari sampel, pencarian isu merupakan upaya
manajemen gagasan sebelum ini bertujuan untuk meningkatkan
Analisa Sampel konsultasi meningkatkan kompetensidari
sebagai upaya Harmonis : Menerapkan kompetensi, dan laboratorium adapun
mengoptimalisasi suasana kondusif profesionalitas penguatan nilai
manajemen Loyal : Menerapkan laboratorium. Gagasan budaya organisasi
analisa sampel waktu pertemuan pada alternatif ini yaitu
laboratorium jam kerja secara mufakat berkontribusi pada visi profesionalisme
sesuai dengan konstitusi BPTP Sumsel yaitu karena penulis
negara. “menjadi lembaga menunjukan upaya
Adaptif : Menyesuaikan penelitian yang maju” peningkatan
waktu pada penentuan dan pada misi BPTP profesionalitas
jadwal konsultasi Sumsel yang pertama dengan diskusi
Kolaboratif : Membuka yaitu “menghasilkan untuk manajemen
diri terhadap waktu yang dan mendiseminasikan laboratorium
dijanjikan dengan mentor teknologi untuk
pengembangan
pertanian”.
44
saat diskusi
Harmonis : Menerapkan
suasana diskusi yang
kondusif
Loyal : Melangsungkan
diskusi secara mufakat
sesuai dengan konstitusi
negara.
Adaptif : berpikiran
terbuka terhadap
berbagai saran dan
masukan yang
membangun dari mentor
Kolaboratif : Membuka
diri dan melibatkan
berbagai ide mentor
Mendokumentasikan Berorientasi Pelayanan
hasil notulensi dari : Inisiatif dan solutif pada
konsultasi dengan pencatatan notulensi.
mentor pada gagasan Akuntabel : Mencatat
yang akan diterapkan Notulensi dari konsultasi
secara Faktual dan Jujur
Kompeten : Terus
melakukan
pengembangan dari hasil
notulensi dari konsultasi
dengan mentor
Harmonis : Mencatat
dan mengkaji hasil
notulensi secara
kondusif
Loyal : Mencatat
notulensi secara mufakat
sesuai dengan konstitusi
negara.
45
Adaptif : berpikiran
terbuka terhadap hasil
notulensi
Kolaboratif : Melakukan
pengembangan bersama
dari hasil notulensi
2 Melakukan Pengkajian Literatur Penambahan Berorientasi Pelayanan Pengkajian literatur Pengkajian literatur
pengkajian manajemen wawasan dan : Inisiatif dan solutif pada manajemen manajemen
literatur laboratoruim sebagai mempertajam pada pencarian refrensi laboratorium laboratorium
manajemen upaya menambah analisa dalam yang digunakan merupakan upaya merupakan upaya
laboratorium wawasan untuk upaya Akuntabel : Hanya untuk mempertajam untuk meningkatkan
sebagai upaya meningkatkan optimalisasi melakukan Pengkajian analisa dan kompetensi,
peningkatan kompetensi penulis manajemen Literatur pada menambah wawasan mempertajam
kompetensi dan analisa sampel manajemen labor penulis, , hal tersebut analisa dan
wawasan. laboratorium Kompeten : Terus digunakan sebagai menambah
melakukan upaya optimalisasi wawasan tentunya
pengembangan pada manajemen analisa memberikan
referensi yang diperoleh sampel, sehingga penguatan nilai
Harmonis : Melakukan laboratorium organisasi, yaitu
Pengkajian Manajemen meningkat kompetensi profesionalisme
lab pada suasa kondusif dan profesionalitasnya. karena penulis
Loyal : Mengkaji literatur Gagasan alternatif ini menunjukan upaya
sesuai dengan konstitusi berkontribusi pada visi peningkatan
yang berlaku pada BPTP Sumsel yaitu wawasan dan
manajemen lab. “menjadi lembaga profesionalitas
Adaptif : Menyesuaikan penelitian yang maju” dalam
diri dan kompetensi pada dan pada misi BPTP melaksanakan
pengkajian literatur Sumsel yang pertama kegiatan pengkajian
manajemen lab yaitu “menghasilkan literatur manajemen
Kolaboratif : dan mendiseminasikan laboratorium
Mengembangkan hasil teknologi untuk
kajian demi kemajuan pengembangan
bersama laboratorium pertanian
46
3 Melakukan Membuat Janji dengan Notulensi hasil Berorientasi Pelayanan observasi dan diskusi Observasi dan
observasi dan SDM yang aktif terlibat observasi dan : Inisiatif dan solutif pada dengan SDM yang diskusi dengan SDM
berdiskusi pada sistem manajemen diskusi dengan penentuan jadwal terlibat pada sistem yang aktif terlibat
dengan SDM analisa sampel sdm yang aktif diskusi. manajemen analisa pada sistem
yang aktif terlibat laboratorium. terlibat pada Akuntabel : sampel laboratorium manajemen analisa
pada sistem sistem Berkomitmen untuk adalah langkah awal sampel lab tentunya
manajemen manajemen datang tepat waktu untuk peningkatan memberikan
analisa sampel analisa sampel Kompeten : Mempelajari kompetensi dan penguatan nilai
laboratorium laboratorium sistem manajemen lab profesionalitas organisasi, yaitu
Harmonis : laboratorium. Gagasan komitmen karena
Menerapkan suasana alternatif ini penulis menunjukan
kondusif dalam berkontribusi pada visi kesungguhan dan
penentuan jadwal BPTP Sumsel yaitu komitmen dalam
Loyal : “menjadi lembaga observasi dan
Menerapkan waktu penelitian yang maju” diskusi guna
pertemuan pada jam dan pada misi BPTP meningkatkan
kerja secara mufakat Sumsel yang pertama kompetensi
sesuai dengan konstitusi yaitu “menghasilkan laboratorium
negara. dan mendiseminasikan
Adaptif : teknologi untuk
Menyesuaikan waktu pengembangan
pada penentuan jadwal pertanian.
diskusi
Kolaboratif : Mencapai
kesepakatan untuk
waktu diskusi
Melakukan observasi Berorientasi Pelayanan
dan Berdiskusi dengan : Inisiatif dan solutif pada
SDM sistem manajemen saat diskusi.
analisa sampel Akuntabel : Disiplin
laboratorium. untuk berdiskusi pada
topik gagasan aktualisasi
Kompeten :
Mempelajari bersama
gagasan aktualisasi
47
Harmonis :
Menerapkan suasana
diskusi yang kondusif
Loyal :
Melangsungkan diskusi
secara mufakat sesuai
dengan konstitusi.
Adaptif :
berpikiran terbuka pada
saran dan masukan
Kolaboratif :
Bekerja sama
meningkatkan sistem
manajemen lab
Mendokumentasikan Berorientasi Pelayanan
notulensi hasil observasi : Inisiatif dan solutif pada
dan diskusi SDM aktif pada pencatatan hasil
terlibatsistem diskusi .
manajemen analisa Akuntabel : Mencatat
sampel laboratorium. Hasil diskusi secara
Faktual dan Jujur
Kompeten :
Mempelajari hasil
notulensi dari diskusi.
Harmonis :
Mencatat dan mengkaji
hasil notulensi secara
kondusif
Loyal :
Mencatat notulensi
secara mufakat sesuai
dengan konstitusi
negara.
Adaptif :
berpikiran terbuka
48
terhadap hasil notulensi
Kolaboratif :
Melakukan
pengembangan bersama
dari hasil notulensi
4 Pembuatan form Pembuatan Akun gmail Form Surat Berorientasi Pelayanan Pembuatan form Surat Pembuatan form
Surat Perintah Uji khusus untuk Perintah Uji : Inisiatif dan solutif pada Perintah Uji (SPU) dan SPU & SPK
(SPU) dan Surat Laboratorium BPTP (SPU) dan pembuatan akun gmail. Surat Perintah Kerja menggunakan
Perintah Kerja Sumsel. Surat Perintah Akuntabel : (SPK) menggunakan Google Document,
(SPK) Kerja (SPK) berkomitmen dan Google Document, dan dan Google drive
menggunakan menggunakan bertanggung jawab pada Google drive merupakan upaya
Google Google pembuatan akun gmail merupakan upaya optimalisasi
Document, dan Document, dan Kompeten : Mempelajari optimalisasi manajemen analisa
Google drive Google drive pembuatan akun gmail manajemen analisa sampel, dan
adalah Akun Harmonis : Membuat sampel, dan menjadi menjadi kegiatan
email google, akun gmail sesuai kegiatan yang mampu yang mampu
SPU dan SPK kesepakatan yang meningkatkan meningkatkan
pada google kondusif kompetensi dan kompetensi
doc dan Loyal : Menerapkan profesionalitas laboratorium, dan
tersimpan di konstitusi dan peraturan laboratorium. Gagasan profesionalitas
google drive yang berlaku pada alternatif ini laboratorium hal ini
pembuatan akun gmail berkontribusi pada visi tentunya
Adaptif :berpikiran BPTP Sumsel yaitu memberikan
terbuka terhadap “menjadi lembaga penguatan nilai
masukan pada penelitian yang maju” organisasi, yaitu
pembuatan akun gmail dan pada misi BPTP profesionalisme
Kolaboratif : Sumsel yang pertama karena penulis
menyepakati user Akun yaitu “menghasilkan menunjukan upaya
gmail yang akan dibuat dan mendiseminasikan pengoptimalan
teknologi untuk manajemen analisa
pengembangan sampel
pertanian laboratorium.
49
Melakukan registrasi Berorientasi Pelayanan
akun email pada Google : Inisiatif dan solutif pada
Document dan Google registrasi pada Google
Drive document.
Akuntabel : erkomitmen
dan bertanggung jawab
dalam meregistrasi akun
gmail yang sudah
disepakati bersama pada
google document.
Kompeten : Terus
belajar pada SDM IT
yang berkompeten pada
proses registrasi akun
google
Harmonis : Melakukan
registrasi akun gmail
pada google document
sesuai kesepakatan
yang kondusif
Loyal : Menerapkan
konstitusi dan peraturan
yang berlaku pada
registrasi akun gmail
untuk google document .
Adaptif : berpikiran
terbuka terhadap dalam
peregistrasian akun
gmail di google
document
Kolaboratif :
Menyepakati
peregistrasian Akun
gmail di google
document
50
Membuat Form SPU Berorientasi Pelayanan
dan SPK menggunakan : Inisiatif dan solutif pada
Google Document dan pembuatan Form SPU
Google Drive dan SPK.
Akuntabel :
berkomitmen dan
bertanggung jawab
dalam pembuatan SPU
dan SPK di google
document
Kompeten : Terus
melakukan pembelajaran
dalam pengoperasian
google document dan
google drive untuk
pembuatan form SPU
dan SPK
Harmonis : Membuat
form SPU dan SPK
sesuai kesepakatan
yang kondusif
Loyal : Menerapkan
konstitusi dan peraturan
yang berlaku pada
pembuatan Form SPU
dan SPK
Adaptif : berpikiran
terbuka terhadap dalam
pembuatan form SPU
dan SPK
Kolaboratif : Bekerja
sama dalam pembuatan
form SPU dan SPK
51
5 Sosialisasi & Sosialisasi Form SPU & Form SPU & Berorientasi Pelayanan Sosialisasi dan Sosialisasi dan
Evaluasi Form SPK di Google SPK dalam : Inisiatif dan solutif di evaluasi form Surat evaluasi form Surat
SPU & SPK di Document kepada SDM bentuk file kegiatan sosialisasi form Perintah Uji (SPU) dan Perintah Uji (SPU)
Google yang aktif terlibat pada digital di google SPU dan SPK. Surat Perintah Kerja dan Surat Perintah
Document manajemen analisa document. Dan Akuntabel : (SPK) menggunakan Kerja (SPK)
sampel laboratorium luaran terakhir berkomitmen dan Google Document menggunakan
adalah bertanggung jawab untuk merupakan upaya Google Document
notulensi hasil sosialisasi form SPU dan optimalisasi merupakan upaya
evaluasi SPK manajemen analisa optimalisasi
Kompeten : sampel laboratiorium, manajemen analisa
Terus melakukan dan bertujuan sampel, dan
pembelajaran dalam meningkatkan menjadi kegiatan
sosialisasi form SPU dan kompetensi dan yang mampu
SPK profesionalitas meningkatkan
Harmonis : laboratorium. Gagasan kompetensi
Menosialisasikan form alternatif ini laboratorium, dan
SPU dan SPK sesuai berkontribusi pada visi profesionalitas
kesepakatan yang BPTP Sumsel yaitu laboratorium hal ini
kondusif “menjadi lembaga tentunya
Loyal : penelitian yang maju” memberikan
Menerapkan konstitusi dan pada misi BPTP penguatan nilai
dan peraturan yang Sumsel yang pertama organisasi, yaitu
berlaku saat sosialisasi yaitu “menghasilkan keteladan karena
form SPU dan SPK dan mendiseminasikan penulis menunjukan
Adaptif : teknologi untuk upaya dalam
cepat menyesuaikan diri pengembangan keterbukaan
dengan saran dan pertanian” menerima saran dan
masukan pada masukan dalam
sosialisasi rangka
Kolaboratif : pengoptimalan
bekerja sama untuk manajemen analisa
pencatatan hasil sampel
sosialisasi bersama form laboratorium.
SPU dan SPK
52
Melakukan Evaluasi dari Berorientasi Pelayanan
Form SPU &SPK di : Inisiatif dan solutif pada
Google Document Evaluasi form SPU dan
SPK .
Akuntabel :
berkomitmen dan
bertanggung jawab pada
Evaluasi form SPU dan
SPK .
Kompeten :
Terus melakukan
pembelajaran dari hasil
Evaluasi form SPU dan
SPK .
Harmonis :
Melakukan evaluasi
form SPU dan SPK
dengan hasil yang
kondusif
Loyal :
Menerapkan konstitusi
dan peraturan yang
berlaku pada Evaluasi
form SPU dan SPK .
Adaptif :
berpikiran terbuka
terhadap dalam
Evaluasi form SPU dan
SPK .
Kolaboratif :
Bekerja sama dengan
SDM terkait dalam
evaluasi form SPU dan
SPK .
53
Lampiran 2. Lembar Bimbingan Mentor
NamaPeserta : Maulana.M.Yusuf,S.Si
NIP : 199501062022031001
Instansi : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
Hari, Media
No. Kegiatan Output
Tanggal Komunikasi
Penentuan
Isu-isu apa
saja yang
dapat diambil
Diskusi tentang berbagai dan
Senin, 18 Pertemuan
1. Isu yang terdapat di UPT dilanjutkan
Juli 2022 Langsung
BPTP Sumsel dalam
penentuan
APKL dan
USG
54
Lampiran3. Lembar Bimbingan Coach
Namapeserta : Maulana.M.Yusuf,S.Si
NIP : 199501062022031001
Instansi : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan
Revisi
Membahas hasil rancangan
Selasa, 26
3. penyusunan rancangan aktualisasi dari Zoom
Juli 2022
aktualisasi cover sampai
Bab 4
Penjelasan
Sesi tanya jawab terkait format dan
Kamis, 28
4. draft rancangan penulisan Zoom
Juli 2022
aktualisasi rancangan
aktualisasi
55
Lampiran 4. Bukti Fisik Kegiatan
Kegiatan Bukti Fisik Kegiatan
Konsultasi Mentor
Senin, 18 Juli 2022
Diskusi tentang berbagai Isu
yang terdapat di UPT BPTP
Sumsel
56
Konsultasi Mentor Senin, 25
Juli 2022
Diskusi tentang Core Isu yang
akan di tentukan alternatif
penyelesaian gagasan
57
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
54