Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN BULANAN

FIELD STAFF
KEGIATAN ACCESS REFORM
DESA TUMBANG NUSA

NAMA : ROTUA KARTIKA DEWI HUTABARAT, S.T.


JABATAN : TENAGA PENDUKUNG REFORMA AGRARIA

KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN PULANG PISAU
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN BULANAN
FIELD STAFF
KEGIATAN ACCES REFORM
DESA TUMBANG NUSA

Pulang Pisau, Juni 2022

Mengetahui;
A.n Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Pulang Pisau Field Staff Desa Tumbang Nusa
Plh. Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan

ROMY YADI
NIP: 19740606 199803 1 006 ROTUA K. D HUTABARAT, S.T.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan ridho-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan Tenaga Pendukung Akses Reforma
Agraria Kantor Pertanahan Kabupaten Pulang Pisau.

Laporan pendahuluan ini merupakan dokumen pertanggungjawaban dalam


menjalankan program-program kegiatan sesuai dengan Visi Misi yang telah
dirumuskan dan mengacu pada tugas pokok dan fungsi yang diemban.

Sebagai salah satu unsur dan fungsi pelayanan umum, Tenaga Pendukung Kantor
Pertanahan Kabupaten Pulang Pisau telah menjalankan serangkaian kegiatan, dengan
harapan dapat lebih berperan dalam meningkatkan kinerja atau keberhasilan
penyelenggaraan Penanganan Akses Reforma Agraria

Dengan tersusunnya laporan pendahuluan ini diharapkan pula dapar menjadi


bahan atau acuan bagi segenap tenaga pendukung Kantor Pertanahan Kabupaten
Pulang Pisau untuk lebih meningkatkan peran aktif dalam mencapai visi dan
melaksanakan misi yang telah ditetapkan. Selanjutnya laporan ini juga menjadi
masukan dan bahan penilaian bagi Kantor Pertanahan Kabupaten Pulang Pisau.

Pulang Pisau, Juni 2022

Field Staff
Kab. Pulang Pisau 2022

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................................ 3
1.3 Ruang Lingkup Pekerjaan...................................................................... 4
1.4 Dasar Hukum......................................................................................... 5
BAB II LAPORAN BULANAN FIELD STAFF.............................................. 7
2.1 Laporan Bulanan ................................................................................... 7
2.2 Tantangan dan Permasalahan................................................................. 12
2.3 Rencana Kegiatan Bulan Selanjutnya.................................................... 12
BAB III PENUTUP............................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 13
3.2 Saran....................................................................................................... 14
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kabupaten Pulang Pisau adalah salah satu Kabupaten pemekaran dari Kabupaten
Kapuas yang merupakan salah satu dari 14 Kabupaten yang berada di Propinsi
Kalimantan Tengah. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 120.062 jiwa
(hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Semboyan kabupaten ini adalah "Handep
Hapakat".
Kabupaten Pulang Pisau akan melaksanakan kegiatan Penanganan Akses
Reforma Agraria oleh kantor pertanahan Pulang Pisau. Kantor Agraria ini adalah
lembaga pemerintah non kementerian di Indonesia yang mempunyai tugas dan fungsi
di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral. Rancangan Undang-
Undang Pokok Agraria disetujui dan disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1960 pada 24 September 1960. Saat ini BPN diatur melalui Peraturan Presiden
Nomor 10 Tahun 2006 dan Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2012. Struktur
organisasi Badan Pertanahan Nasional dibagi berdasarkan wilayah menjadi (1) Kantor
Pusat di tingkat Nasional, (2) Kantor Wilayah di tingkat Provinsi, dan (3) Kantor Kota
di tingkat kabupaten Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
hadir dan berkomitmen mewujudkan tanah untuk keadilan ruang hidup bagi rakyat
serta menjamin kepastian hukum hak atas tanah serta menjadikan tanah sebagai sumber
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia sebagaimana
Visi Indonesia 2045, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil
dan makmur. Visi dapat dicapai melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia
berkualitas dan berdaya saing. Visi tersebuttermuat dalam pilar kedua dari RPJMN IV
tahun 2020-2024 yang merupakan amanat RPJPN 2005-2025, yaitu kesejahteraan
masyarakat yang terus meningkat. Rencana Strategis Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional disusun dalam rangka mewujudkan visi
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yaitu Pengelolaan
Ruang dan Pertanahan yang terpercaya dan berstandar dunia. Direktorat Pemberdayaan

1
Tanah Masyarakat dalam program kerjanya berpedoman pada Rencana Strategis
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional 2020-2024, yang
tercantum pada Tujuan 1 yaitu Menyelenggarakan pengelolaan pertanahan untuk
mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan sasaran strategis yaitu penguasaan,
pemilikan, dan pemanfaatan tanah yang berkepastian hukum dan produktif serta
indikator kinerja peningkatan pendapatan perkapita penerima Reforma Agraria.
Reforma Agraria merupakan sebuah agenda global yang bertujuan untuk
memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, terlebih bagi masyarakat yang terdapat
di pedesaan. Untuk itu diperlukan pemahaman secara komprehensif mengenai
karakteristik tanah, hubungan tanah dengan sumberdaya manusia, hak atas tanah,
permasalahan tanah dan berbagai hal yang berhubungan dengan pertanahan yaitu
ekologi, ekonomi, sosial, budaya dan politik hukum.
Pendampingan terhadap subjek Reforma Agraria harus dijalankan untuk
menjamin agar hak atas tanah yang didapatkan dapat digunakan dengan optimal dan
meminimalisir beralihnya hak atas tanah hasil reforma agraria karena ketidakmampuan
masyarakat subjek reforma agraria dalam mengelola tanah yang dimilikinya. Penataan
akses bisa berbentuk fasilitasi permodalan, pembangunan sarana dan prasarana,
maupun pendidikan dan pelatihan.
Terdapat 3 (tiga) skema yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi
pelaksanaan Reforma Agraria, yaitu :
1. Skema pertama (akses mengikuti aset) adalah kegiatan penataan akses dari Para
Pemangku Kepentingan terkait yang dilaksanakan di lokasi Legalisasi Aset yang
dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
2. Skema kedua (aset mengikuti akses) adalah kegiatan legalisasi aset yang akan
dilaksanakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional, di desa kegiatan penataan akses yang telah atau sedang dilakukan oleh
Para Pemangku Kepentingan terkait.
3. Skema ketiga (aset dan akses dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan) adalah
kegiatan legalisasi aset yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional bersamaan waktunya dengan pelaksanaan
kegiatan akses yang sedang dilakukan oleh Para Pemangku Kepentingan terkait.
Ketiga skema dimaksud bertujuan untuk mempermudah para pemangku
kepentingan untuk menyinkronkan dan mengoptimalkan kegiatan yang telah
direncanakan. Pemetaan sosial pemberdayaan masyarakat merupakan langkah yang
dilakukan untuk menentukan rencana pendampingan yang akan diterapkan dalam

2
kegiatan memberdayakan masyarakat melalui kelompok masyarakat penerima manfaat
pada lokasi kegiatan program.
Maksud dari pelaksanaan kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria adalah
sebagai berikut:
a. Menetapkan lokasi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan;
b. Mengidentifikasi potensi yang dimiliki oleh masyarakat;
c. Mengidentifikasi permasalahan pada lokasi kegiatan pemberdayaan;
d. Mendampingi dan mengarahkan masyarakat selama kegiatan pemberdayaan;
e. Menentukan pemberdayaan yang sesuai untuk masyarakat.
Sedangkan tujuan dari kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria adalah
sebagai berikut:
a. Terlaksananya Pemberdayaan Tanah Masyarakat yang terstruktur, komprehensif,
dan terintegrasi sehingga bidang tanah hasil kegiatan legalisasi aset dapat
dimanfaatkan secara maksimal dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat.
b. Terlaksananya prioritas legalisasi aset terhadap bidang tanah calon pemegang hak,
yang sudah melaksanakan model pemberdayaan/memperoleh akses yang difasilitasi
dan didampingi oleh pemangku kepentingan terkait.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


A. Maksud Penanganan Akses Reforma Agraria
Adapun maksud dari kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria sebagai
berikut:
1) Menetapkan lokasi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
2) Mengidentifikasi potensi yang dimiliki oleh masyarakat
3) Mengidentifikasi permasalahan pada lokasi kegiatan pemberdayaan.
4) Mendampingi dan mengarahkan masyarakat selama kegiatan
pemberdayaan.
5) Menentukan pemberdayaan yang cocok untuk masyarakat.
B. Tujuan Penanganan Akses Reforma Agraria
Adapun tujuan dari kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria sebagai
berikut :
1) Untuk mengidentifikasi potensi yang dimiliki oleh masyarakat

3
2) Untuk mengidentifikasi peta sosial yang sesuai dengan kondisi
eksisting pada masyarakat.
3) Melakukan pendampingan terhadap kegiatan pemberdayaan
masyarakat.

1.3 RUANG LINGKUP PEKERJAAN


A. Volume dan Lokasi Pekerjaan
Volume pekerjaan sebanyak 100 Kepala Keluarga yang terdapat
di Desa Tumbang Nusa pada Kabupaten Pulang Pisau.
B. Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan Tenaga Pendukung kegiatan Penanganan
Akses Reforma Agraria Kantor Pertanahan Kabupaten Pulang Pisau Tahun
Anggaran 2022 meliputi:
1) Membantu menyiapkan administrasi kegiatan, baik surat-menyurat,
rencana kerja, maupun penjadwalan selama satu tahun anggaran;
2) Melakukan kegiatan pemetaan sosial dengan menggunakan
instrumen yang tersedia serta melakukan analisa dan pelaporan atas
hasil dari pelaksanaan pemetaan sosial berbasis Web/Aplikasi;
3) Membantu petugas Kantor Pertanahan dalam setiap kegiatan yang
berkaitan dengan kegiatan penanganan akses reforma agraria.
4) Melakukan pendampingan kepada masyarakat dan kelompok
masyarakat terhadap pengembangan usaha;
5) Melakukan pendampingan kepada masyarakat dan kelompok
masyarakat terkait dengan penanganan akses reforma agraria.
6) Melakukan penyusunan model pemberdayaan tanah masyarakat
bersama dengan petugas kantor pertanahan.
7) Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelompok masyarakat
dampingan terkait dengan pemberdayaan pemanfaatan tanah
masyarakat serta memastikan keterlibatan para pihak.
8) Berkoordinasi dengan UPT Kementerian/Lembaga dan SKPD/Pemda
serta Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) terkait dalam
pelaksanaan kegiatan penanganan akses reforma agraria.

4
9) Memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam seluruh kegiatan
yang berkaitan dengan program pemberdayaan tanah masyarakat.
10) Memberikan pemahaman terkait dengan konsep Reforma Agraria.

1.4 DASAR HUKUM


Adapun yang menjadi Dasar Hukum Kegiatan Penanganan Akses
Reforma Agraria tahun 2022 ini adalah sebagai berikut :
A. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor
104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043;
B. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
C. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
D. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
E. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 172);
F. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria
dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
83);
G. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 84);
H. Tap MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
Sumber Daya Alam;
I. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja

5
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia tahun 2020 Nomor 985);
J. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 986);
K. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 119/PMK.02/2020
tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 976);
L. Nota Kesepahaman antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pertanian dan
Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor: 37/SKB/XII/2017; Nomor:
593/9395/SJ; Nomor: 14/KB/M.KUKM/XI/2017; Nomor: 07/Mou/HK.
220/M/12/2017; Nomor: 16/MEN-KP/KB/XII/2017 tanggal 27 November
2017 tentang Pemberdayaan Tanah Masyarakat bagi Pelaku Usaha Mikro
dan Kecil, Petani, Nelayan dan Pembudidaya Ikan;
M. Perjanjian Kerja Sama Antara Direktur Jenderal Hubungan Hukum
Keagrariaan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional dengan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Direktur Jenderal Prasarana dan
Pertanian Kementerian Pertanian, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Direktur Jenderal
Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang
Pelaksanaan Pemberdayaan Tanah Masyarakat Bagi Pelaku Usaha Mikro
dan Kecil, Petani, Nelayan, dan Pembudidaya Ikan Nomor
29/SKB-400/IV/2018,500/1738/Bangda/2018,01/PKS/Dep.2/IV/2018,03/M
oU/OT.160/B/04/2018,01/PKS/DJPT-KKP/IV/2018,01/DJPB-KKP/PKS/
IV/2018.

6
7
BAB II
LAPORAN BULANAN FIELD STAFF

2.1 LAPORAN BULANAN FIELD STAFF PERIODE 01 Juni – 30 Juni 2022


KEGIATAN ACCES REFORMA AGRARIA DESA TUMBANG NUSA
Tanggal Kegiatan Deskripsi Kegiatan Peserta
01 Juni 2022 Rapat kordinasi  Field Staff Bersama Plh Kepala  Seluruh Field Staff
Field Staff Seksi Penataan Dan  Plh. Kepala Seksi
mengenai kursioner Pemberdayaan Kantor Penataan dan
pemetaan sosial Pertanahan Kabupaten Pulang Pemberdayaan
Pisau, Menindak Lanjut Kantor Pertanahan
Mengenai Rencana Pemetaan Kabupaten Pulang
Sosial di desa Pendampingan Pisau.
02 Juni 2022 Menyiapkan bahan/  Mempersiapkan Name Tag, Alat  Seluruh Field Staff
perlengkapan Tulis Serta Kuesioner Untuk
pemetaan sosial Kegiatan Pemetaan Sosial

03 Juni 2022 Persiapan Field  Lanjutan Mempersiapan  Seluruh Field Staff


Staff untuk Quisioner Untuk Pemetaan
pelaksanaan Sosial
kegiatan pemetaan
sosial

04 -05 Juni
Libur Sabtu Minggu
2022
06 Juni 2022 Zoom Meeting  Bimbingan Teknis  Seluruh Field Staff
Pemberdayaan Tanah
Masyarakat Prov. Kalteng TA.
2022
07 Juni 2022 Rapat persiapan  Melaksanakan Rapat Koordinasi  Seluruh Field Staff
pemetaan sosial Kegiatan Pemetaan Sosial

08 Juni 2022 Koordinasi ke OPD  Melaksanakan Koordinasi ke  Seluruh Field staff


terkait mengenai OPD terkait mengenai rencana
rencana potensi potensi pengembangan desa
pengembangan lokasi pemetaan sosial
desa lokasi
pemetaan sosial

09 Juni 2022 Zoom meeting  Melaksanakan zoom Meeting  Field Staff


dengan kanwil mengenai pembahasan progress  Kanwil Prov.
Prov. Kalteng fisik dan realisasi organisasi Kalimantan
mengenai kegiatan pemetaan sosial

7
Tanggal Kegiatan Deskripsi Kegiatan Peserta
pembahasan Tengah
progress fisik dan
realisasi organisasi
kegiatan pemetaan
sosial

10 Juni 2022 Membantu  Membantu Kegiatan  Seluruh Field


Penyuluhan di Pelaksanaan Kegiatan Staff
Desa Henda Penyuluhan Di Desa Henda

11 – 12 Juni
2022 Libur Sabtu Minggu

13 Juni 2022 Konsultasi  Melakukan Koordinasi terkait  Seluruh Field


Mengenai penyusunan redaksi Undangan Staff
Undangan Pemetaan Sosial  Plh. Kepala Seksi
Pemetaan Sosial Penataan dan
Pemberdayaan
Kantor Pertanahan
Kabupaten Pulang
Pisau.
14 Juni 2022 Kordinasi dan  Melakukan Rapat Persiapan  Seluruh Field Staff
Rapat Persiapan Pemetaan Sosial dengan Plh.  Plh. Kepala Seksi
Pemetaan Sosial Kepala Seksi Penataan Penataan dan
Pemberdayaan
Kantor Pertanahan
Kabupaten Pulang
Pisau
15 Juni 2022 Koordinasi pemsos  Melaksanakan Koordinasi  Kepala Desa
di desa masing - bersama pemerintah Desa,  Ketua RT
masing mengenai Rencana Pemetaan  Field Staff
Sosial
16 Juni 2022 Pembagian  Menyampaikan surat undangan  Seluruh Field Staff
Undangan ke Dinas sekaligus berkoordinasi
terkait mengenai mengenai rencana Pemetaan
kegiatan Rapat sosial
pemetaan sosial
Field Staff

17 Juni 2022 Rapat Persiapan  Melaksanankan rapat  Kepala Kantor


Kegiatan Pemsos persiapan kegiatan pemetaan Pertanahan
dengan Dinas sosial Tim Penanganan Akses Kabupaten Pulang
terkait Reforma Agraria yang dihadiri Pisau

8
Tanggal Kegiatan Deskripsi Kegiatan Peserta
oleh Dinas Pertanian,  Plh. Kepala Seksi
Disperindag, Bank Kalteng, Penataan dan
DPMD, Dinas Ketahanan Pemberdayaan
Pangan. Kantor Pertanahan
Kabupaten Pulang
Pisau.
 Dinas Pertanian,
Disperindagkop,
Dinas Perikanan
Bank Kalteng,
DPMD, Dinas
Ketahanan Pangan.
 Seluruh Field Staff
18 – 19 Juni
2022 LIBUR SABTU – MINGGU

20 – 24 Juni
2022 KEGIATAN PEMETAAN SOSIAL

25 – 26 Juni
Libur Sabtu Minggu
2022

27 Juni 2022 Rapat Progres Field  Rapat bulanan, penyampaian  Kepala Kantor
Staff progress kegiatan hasil Pertanahan
Sementara Pemetaan Sosial pada Kabupaten Pulang
bulan Juni 2022 Pisau
 Plh. Kepala Seksi
Penataan dan
Pemberdayaan
Kantor Pertanahan
Kabupaten Pulang
Pisau.
 Seluruh Field Staff

2.2 Tantangan dan Permasalahan

9
N
Keterangan Solusi
o
Kendala pada Jaringan Internet pada Lokasi Menentukan Titik Koordinat Menggunakan
1 Pemetaan Sosial, yang mengakibatkan kurang Bantuan Aplikasi Timpstamp dan
akuratnya titik koordinat responden Menyesuikan dengan Aplikasi PTM
Ada beberapa Responden yang tidak ada Menyesuaikan Kondisi dilapangan dan
ditempat/ ditemui karena mereka sibuk mengagendakan ulang jadwal Wawancara
2
melakukan Rutinitas Harian dan hanya bisa bersama Responden
ditemui pada sore dan malam hari

2.3 Rencena Kegiatan Bulan Juni 2022


No Lokasi Rencana Tindak Lanjut Periode
1 Desa Tumbang Nusa, Kec. 1. Melakukan Kegiatan Pemetaan Bulan Juni 2022
Jabiren Raya Kabupaten Sosial untuk Tahapan Data
Pulang Pisau. Kuisioner
2. Verifikasi Profil Desa.
Identifikasi Potensi Desa

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Tim Penanganan Akses Reforma Agraria Kabupaten Pulang Pisau Tahun
Anggaran 2022 telah menyusun Rencana Kegiatan Kerja dengan tujuan agar
tertib Prosedur dan Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai salah
satu tanggung-jawab Tenaga Pendukung (Field Staff), dibentuklah Laporan
Pendahuluan sebagai dasar untuk Perencanaan yang sesuai dengan Acuan Kerja
dalam Petunjuk Teknis Penanganan Akses Reforma Agraria Tahun 2022.
Laporan Pendahuluan disusun sebagai bentuk Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
Penanganan Akses Reforma Agraria. Adapun, yang perlu dilakukan dalam
Pelaksanaan Penanganan Akses Reforma Agraria di Kabupaten Pulang Pisau
Tahun 2022 adalah sebagai berikut:

a. Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup Pelaksanaan kegiatan Penanganan


Akses Reforma Agraria.
b. Penjabaran tahapan-tahapan Pelaksanaan Kegiatan Penanganan Akses
Reforma Agraria.
c. Penyusunan Jadwal, Pembentukan Tim Penanganan dan Penetapan Lokasi
Penanganan Akses Reforma Agraria.

Penjabaran dan Penyusunan Rencana Kerja yang dibuat dengan baik


sesuai dengan tujuan yang terdapat dalam Petunjuk Teknis Penanganan Akses
Reforma Agraria Tahun 2022, diharapkan Kegiatan Penanganan Akses Reforma
Agraria Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2022 mampu memberikan hasil terbaik
yang dapat berdampak bagi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten
Pulang Pisau.

11
3.2 SARAN
Kegiatan Pemberdayaan berupa Pemberian Akses Modal berdasarkan
Aset yang dimiliki sangat dibutuhkan oleh Masyarakat, Terutama yang
memiliki Usaha sehingga dapat meningkatkan Kesejahteraan. Adapun Saran
terhadap Program Pemberdayaan dalam Rangka Penanganan Akses Reforma
Agraria :

a. Perlu adanya Kebijakan yang jelas (Undang-Undang, Peraturan


Pemerintah/PP, Peraturan Daerah/Perda) untuk melandasi Pelaksanaan
Reforma Agraria.
b. Perlunya penyadaran arti penting Sertifikat sebagai Bukti Kepemilikan
Tanah yang dapat dijadikan Modal.
c. Program Pemberdayaan yang dilakukan sebaiknya difokuskan kepada
Peningkatan Papasitas Pelaku Usaha dan Penguatan Kelembagaan
kelompok-kelompok Pelaku Usaha.
d. Meningkatkan Kerjasama Tim Penanganan Akses Reforma Agraria untuk
terus mendukung kegiatan Penanganan Akses Reforma Agraria demi
meningkatkan Kesejahteraan Hidup Masyarakat.
e. Bahwa pentingnya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang
Pertanahan, meliputi Kualitas dan Kuantitas SDM Badan Pertanahan
Nasional secara umum dan Pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Pulang
Pisau pada khususnya. Peningkatan kualitas SDM Badan Pertanahan
Nasional dapat dilakukan melalui Pendidikan dan Pelatihan di bidang
Pertanahan untuk meningkatkan kualitas Pegawai. Peningkatan Kuantitas
SDM Badan Pertanahan Nasional dapat dilakukan dengan pengangkatan
Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Pertanahan Nasional.
Selain itu pentingnya Peningkatan Sarana dan Prasarana seperti Peralatan
Pengukuran dan Komputer untuk Mengolah Data hasil Pengukuran
dilaksanakan di Kantor Pertanahan Kabupaten Pulang Pisau.
f. Perlu adanya Koordinasi yang lebih baik antara Badan Pertanahan Nasional
dengan Lembaga Pemerintahan lainnya dan pihak Swasta dalam
melaksanakan Asset Reform dan Access Reform supaya tujuan Reforma

12
Agraria dapat tercapai. Pelaksanaan Reforma Agraria melibatkan berbagai
pihak, antara lain Badan Pertanahan Nasional, Pemerintah Daerah, Swasta
dan Masyarakat serta Instansi Pemerintah terkait lainnya. Oleh karena itu,
keberhasilan tercapainya tujuan Reforma Agraria merupakan tanggung
jawab bersama berbagai pihak.
g. Perlu adanya kejelasan mengenai anggaran Reforma Agraria,
Kelembagaan, Mekanisme dan Delivery System yang akan diterapkan
dalam Pelaksanaan Reforma Agraria. Reforma Agraria merupakan program
Pemerintah di Bidang Pertanahan berupa Asset Reform dan Access Reform.
Oleh karena itu, diharapkan Pemerintah Mengalokasikan Anggaran,
Kelembagaan dan Delivery System yang jelas dalam pelaksanaan Asset
Reform dan Access Reform yang ada.

Sebaiknya Akses Pendampingan ini dapat dilanjutkan kembali oleh Pihak


Gugus Tugas Reforma Agraria.

13
14
Lampiran : Dokumentasi Kegiatan

Mempersiapkan Name Tag, Alat Tulis Serta Melaksanakan zoom Meeting mengenai
Kuesioner Untuk Kegiatan Pemetaan Sosial pembahasan progres fisik dan realisasi
organisasi kegiatan pemetaan sosial

Bimbingan Teknis Pemberdayaan Tanah Melaksanakan Rapat Koordinasi


Masyarakat Prov. Kalteng TA. 2022 Kegiatan Pemetaan Sosial
kegiatan pemetaan sosial Tim Penanganan Akses Reforma Agraria yang dihadiri oleh Dinas
Pertanian, Disperindag, Bank Kalteng, DPMD, Dinas Ketahanan Pangan.

Melakukan Rapat Persiapan Pemetaan Sosial Dengan Kepala Kantor Pertanahan Pulang
Pisau

Kegiatan Pemetaan Sosial

Anda mungkin juga menyukai