Integrasi
GTRA
2021
Kantor Pertanahan Kabupaten
Lampung Selatan
DISUSUN OLEH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Pendataan Data TORA
Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kabupaten Lampung Selatan
tahun 2021 ini dapat terselesaikan dengan baik. Kegiatan Gugus Tugas
Reforma Agraria merupakan salah satu kegiatan untuk menata kembali
kehidupan bersama yang berkeadilan sosial melalui Reforma Agraria
sebagaimana diamanatkan oleh TAP MPR Nomor: IX/MPR/2001 tentang
Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Selain itu kegiatan
GTRA merupakan salah satu implementasi dari cita ke-5 Nawacita Presiden
Indonesia yaitu “…Program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan
mendorong landreform dan program kepemilikan tanah seluas 9 Juta Hektar”.
Laporan ini memuat hasil kegiatan pada tahap Integrasi Penataan Aset
dan Akses. Kami berharap semoga dengan tersusunnya laporan ini dapat
membantu memberikan informasi kepada para pemangku keputusan dan
kebijakan pada kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria secara keseluruhan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
2.1 Integrasi Penataan Aset dan Penataan Akses di Desa Talang Jawa .... 4
2.2.1 Potensi TORA yang dapat Ditindaklanjuti dengan Penataan Aset .... 5
LAMPIRAN ................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Integrasi Penataan Aset dan Penataan Akses di Desa Talang Jawa
Penataan aset merupakan penataan kembali penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah dalam rangka menciptakan keadilan di
bidang penguasaan dan pemilikan tanah. Penataan akses merupakan
pemberian kesempatan akses untuk pengembangan sumber daya baik
sumber daya alam maupun sumberdaya manusia dengan melibatkan
berbagai pihak terkait untuk kebermanfaatan aset yang telah dimiliki dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan yang berbasis pemanfaatan tanah atau
yang disebut juga pemberdayaan masyarakat. Integrasi memiliki makna
pembauran atau penyatuan dari unsur-unsur yang berbeda, sehingga
menjadi kesatuan yang utuh. Dengan demikian, yang dimaksud dengan
Integrasi Penataan Aset dan Penataan Akses adalah penyatuan hasil
pendataan langsung ke lokasi maupun data sekunder yang didapat dari dinas
atau lembaga terkait. Adapun yang dimaksud data adalah data lapangan
berupa data TORA dan data program yang pernah diberikan kepada subyek
TORA maupun program/bantuan yang akan diberikan.
Tabel 2.1 Daftar Tanah Hasil Pelaksanaan Kegiatan PTSL yang Termasuk K3
No. Lokasi Tanah Jumlah Bidang
Dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa dari pendataan data
TORA yang bersumber dari data PTSL terdapat 10 desa dengan jumlah bidang
sebanyak 2.841 dapat menjadi potensi penataan asset. Penataan asset yang
berupa legalisasi dapat dilaksanakan pada tahun depan melalui program
Redistribusi Tanah. Selain dari data PTSL berupa tanah K3, potensi lain
didapat dari data tanah Negara yang belum digarap yaitu ada 43 bidang tanah
dari program redistribusi tanah di tahun 2020 yang ditandai dengan belum
adanya Nomor Induk Bidang pada bidang tanah tersebut. Adapun bidang
tersebut tersebar pada 6 desa yang berbeda yaitu Desa Way Gelam,
Balinuraga, Ketapang, Tanjung Sari, Sukaraja dan Purwodadi Simpang.
desa yang didapat, diketahui bahwa masih ada penduduk dalam kategori
prasejahtera. Oleh sebab itu, warga disana tidak hanya mengandalkan sektor
pertanian dan perkebunan melainkan juga memulai usaha pengolahan
pangan. Salah satunya adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggrek yang
terdiri dari warga ibu-ibu desa Talang Jawa yang mengolah limbah pohon
pisang dan bahan lainnya sebagai makanan ringan.
BAB III
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
Dari kegiatan atau tahapan integrasi Penataan Aset dan Penatan akses
Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) dapat ditarik kesimpulan bahwa
kegiatan tersebut berfokus pada penanganan akses, mengingat masyarakat di
desa tersebut sudah memiliki asset. Diketahui pula sumber tanah TORA yang
dapat ditindaklanjuti dengan penataan akses dan ada pula yang sudah
terlegalisasi sehingga perlu ditindaklanjuti penataan asetnya pada program
selanjutnya. Kemudian untuk kegiatan GTRA Lampung Selatan yang
berlokasi di Desa Talang Jawa tim GTRA mempunyai beberapa rekomendasi
kepada pimpinan OPD serta stakeholders guna menindaklanjuti penataan
akses di lokasi tersebut. Adapun rekomendasi yang diberikan adalah
berdasarkan kendala yang dialami kelompok pelaku usaha dalam
menjalankan kegiatan usahanya serta potensi baik Sumber Daya Alam
maupun Sumber Daya Manusia di Desa Talang Jawa. Selain itu, pada tahap
integrasi ini juga dilakukan penentuan lokasi yang akan dijadikan Pilot
Project Kampung Reforma Agraria Tahun 2021 yaitu Desa Talang Jawa
Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan.
LAMPIRAN